KIMIA ORGANIK
Oleh:
NUR DWI HAYATI
1507110843
CH3
1 2 3 4
CH2 CH CH CH3 2,3-dimetilbutana
CH3 CH3
CH3
3-etil-2-metilpentana
CH3 CH2 CH CH CH3
5 4 3 2 1
C2H5
4. Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika
terdapat karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat
lambat.
Contoh :
5. Pirolisis (Cracking)
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana
dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C
tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih
pendek.
1. Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan satu ikatan rangkap
dua (HC CH). Rumus umum alkena adalahCnH2n. n ; jumlah atom C
a. Penamaan Alkena Menurut Sistem IUPAC
Alkena dengan jumlah atom C 13, penamaannya sama dengan nama
yang terdapat pada deret homolog. Contoh :
C2H4 = etena
C3H8 = propena
Alkena rantai lurus (C4 ), penamaannya yaitu dengan menuliskan
nomor C yangmempunyai ikatan rangkap diikuti dengan nama alkena
sesuai dengan jumlah atom C (berdasarkan Derethomolog). Atom C yang
mempunyai ikatan rangkap harus diberi nomor sekecil mungkin.
Contoh :
CH2 = CH CH2 CH3 1 butena
CH3 CH2 CH2 CH = CH CH3 2 heksena
Alkena rantai bercabang, langkah-langkah penamaannya sebagai berikut:
1. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya dan hitung jumlah atom C
pada rantai induk dan rantai cabang
2. Beri nomor pada rantai induk sehingga nomor terkecil terletakpada
atom C yang terikat pada ikatan rangkap dua
3. Tuliskan nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya
4. Tuliskan nama rantai cabang berdasarkan jumlah atom C
danstrukturnya
5. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (), gabungkan nama rantai
induk dan rantai cabang.
6. Penamaan sikloalkena juga hampir sama, perbedaannya adalah bahwa
sikloalkena tidak memiliki ujung untuk mulai dan mengakhiri
penomoran. Jadi, ikatan rangkap dianggap menempati posisi C1 dan
C2. Untuk substituen pertama harus memiliki penomoran sekecil
mungkin.
Contoh :
2-metil-1-butena
CH2 = C CH2 CH3
CH3
2,3-dimetil-2-butena
CH3 C = C CH3
CH3
Contoh :
2) Dehidrasi Alkohol
3) Reduksi Alkuna
Reduksi alkuna dengan kehadiran natrium atau litium amonia
menghasilkan trans-alkena. Untuk pembuatan cis-alkena dapat digunakan katalis
Kindlar yang mengandung butiran paladium di antarakarbon dan barium sulfat.
Kedua reaksi sangat bagus dalam reaksi katalisis heterolitik.
2) Reaksi Isomerisasi
Alkena bila dipanaskan sendiri pada suhu tinggi (500-700 C) atau
pada suhu yang lebih rendah (200-300 C) isomerizes dengan adanya
katalis, seperti Al2 (SO4) 3. Isomer alkena terjadi karena :
Pergeseran dari ikatan rangkap yang cenderung bergerak ke arah
pusat rantai, misalnya, pentena-1 isomerizes untuk pentena-2.
CH3-CH2-CH2 CH=CH2 CH3-CH2 CH=CH-CH3
pentena 2-pentena
Perpindahan dari gugus metil, misalnya, butena-1isomerizes untuk 2-
methylpropene (isobutena).
3) Adisi Hidrogen
4) Adisi Halogen
2. Alkuna
Alkuna merupakan suatu golongan hidrokarbon alifatik yang memiliki 1
ikatan rangkap 3 (CC)..Rumus umum alkuna yaitu : CnH2n-2 ; n = jumlah
atom C.
a. Tata Nama Alkuna Menurut Sistem IUPAC
1) Pemberian nama pada alkuna menyerupai tata nama alkana yakni
mengganti akhiran ana pada alkana dengan akhiran una.
2) Rantai atom karbon terpanjang adalah rantai atom karbon yang
mengandung ikatan ganda tiga
3) Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai yang memungkinkan
ikatan ganda tiga mempunyai nomor serendah mungkin.
4) Pada penulisan nama, atom C yang mengandung atom ikatan ganda tiga
ditunjukan dengan nomor.
Contoh :
CH3 C CH propuna
1 2 3 4
2-metil-1-butuna
CH C CH CH3
CH3
Cl2 Cl2
2) Pembakaran (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan
H2O.
2CH=CH + 5O2 4CO2 + 2H2O
3) Adisi Halogen
3. Alkohol
Menurut ilmu kimia, alkohol adalah kumpulan senyawa organik yang memiliki
gugus hidroksil yang terikat atom karbon dari alkil atau gugus alkil
tersubstitusi, contoh : metanol, etanol, propanol, butanol, isopropil akohol, dsb.
Rumus umum struktur ;CnH2n+1OH atau R-OH
Rumus umum molekul ;CnH2n+2O
a. Tata Nama Alkohol Menurut Sistem IUPAC
1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran a pada
nama alkana dengan ol
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang
3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama
4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-
OH) dengan nomor atom C paling rendah
5) Jika terdapat 2 atau lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus
disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad.
Contoh :
CH3
CH3
4 3 2 1
3-metil-2-butanol
CH3 CHCHCH3
CH3 OH
b. Sifat Alkohol
1) Sifat fisik
a) Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah
larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan
cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
b) Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya
Mr alkanol.
2) Sifat kimia
a) Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b) Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol
akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c) Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d) Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
4. Aldehida
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil
terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom
hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga
dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan
kependekan dari alkohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang
terdehidrogenasi. Gugus fungsi aldehida adalah RCOH yang memiliki rumus
umum CnH2nO.
a. Tata Nama Aldehida Menurut Sistem IUPAC
1) Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran a pada
nama alkana dengan al
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang
yang terdapat gugus karbonil)
3) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama
4) Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil
5) Jika terdapat 2 atau lebih substituen berbeda dalam penulisan harus
disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain: iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad
Contoh :
H3C CH2CHCH2 CHO
3-etilpentanal
H2C CH3
CH3-CH2-CH(CH3)-CH2-CHO 3-metil-pentanal
b. Sifat-Sifat Aldehida
1) Sifat Fisika Aldehida
a. Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida)
berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
b. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar
dengan bau sedap.
c. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada
suhu kamar.
d. Aldehid sederhana dapat larut dalam air. Formaldehid (metanal) dan
asetaldehid (etanal) dapat larut sempurna
e. Dapat terdegradasi di udara melalui proses autooksidasi
f. Bersifat volatil/mudah menguap dengan bau khas sedikit apek.
2) Sifat Kimia Aldehida
a. Mudah mereduksi oksidator lemah
b. Ikatan rangkap dari gugus karbonil dapat diadisi oleh gas hidrogen
c. Reaksi Pembuatan Senyawa Aldehida
1) Oksidasi alkohol primer
Alkohol primer dapat teroksidasi menghasilkan suatu aldehida
dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat. Contoh:
K2Cr2O7
H3C CH2 OH HC
H2SO4 3
COOH+ H2O
O
Ca(CH3COO)2 + Ca(HCOO)2 2H3C C + 2CaCO3
H
5. Keton
Keton adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi C=O- yang
memiliki rumus umum CnH2nO. Sama seperti aldehid, keton juga memiliki
guguskarbonil (C=O). Hanya saja, gugus karbonil pada keton berikatan dengan
dua karbon sehingga ciri ini dapat digunakan untuk membedakan keton dari
senyawa-senyawa dengan gugus karbonil lain seperti asam karboksilat,
aldehid, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya.
a) Tata Nama Keton Menurut Sistem IUPAC
1. Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran a pada
nama alkana dengan on.
2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang
yang mengandung gugus karbonil)
3. Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama
4. Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-
CO-) dengan nomor atom C paling rendah.
5. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituent
6. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad
Contoh :
CH3 CH2CH2 C CH3 2-pentanon
CH3
b) Sifat-sifat Keton
1. Sifat Fisika Keton
a. Keton dengan 3-13 atom karbon berupa gas, baunya tidak enak
(pedas).Pada cair, makin panjang rantai karbonnya makin berbau
buah-buahan.
b. Keton dengan atom karbon lebih dari 13 berupa padatan.
c. Suku rendah golongan keton dapat larut dalam air.
d. Suku tinggi golongan keton tidak larut air.
e. Keton memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah
dibandingkan alkohol yang jumlah atom C nya sama.
f. Kelarutan Keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan atom
hidrogen dari air atau alkohol. Oleh karena itu kelarutan keton
berbobot molekul rendah dalam air hampir sama dengan kelarutan
alcohol
2. Sifat Kimia Keton
Merupakan reduktor yang lebih lemah dari aldehid
Dapat menghasilkan alkohol sekunder
Na2Cr2O7
H3C CH CH3 H3C C CH3+ H2O
H2SO4
OH O
2. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan
menghasilkan keton dan gas hydrogen.
Cu
H3C CH CH3 H3C C CH3+ H2O
2500C
OH O
3. Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat
Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam
monokarboksilat.
Ca(CH3COO)2 H3C CO CH3 + CaCO3
d) Reaksi Senyawa Keton
1. Oksidasi
Karena keton merupakan reduktor yang lebih lemah dibandingkan
aldehid, maka zat-zat pengoksidasi lemah seperti reagen Tollens dan
Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Prinsip ini dapat digunakan
untuk membedakan keton dari aldehid. Adapun reaksi tersebut dapat
ditulis sebagai:
Keton + reagen Tollens tidak ada reaksi
Keton + reagen Fehling tidak ada reaksi
2. Reduksi
Melalui reduksi, dari keton dapat dihasilkan alkohol sekunder.
Reaksinya adalah:
R-CO-R + H2 R-CHOH-R
7. Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah senyaawa karbon turunan alkana yang
mempunyai gugus fungsi COOH.
Rumus umum asam karboksilat adalah sebagai berikut.
R C OH
OH
CH3
asam 4-hidroksi-2,2-
CH3CH CH2 C CO OH
dimetilpentanoat
OH CH3
CH3 CH3
CH3
CH3 CH2 CH2 COOH Asam 3-klorobutanoat
Cl
H3C CH CH CH2COOH Asam ,-dimetil
valerat
CH3
Oksidasi alkena
KMnO4/K2CrO4
RCH=CR2 RCOOH + R2C=O
Contoh :
KMnO4/K2CrO4
H2C = CH2 CH3COOH
Etena asametanoat
2. Reaksi hidrolisis
Hidrolisis ester
H+atau OH-
RCOOR' + H2O(l) RCOOH + R'OH
Contoh :
CH3 CO OC2H5+ H2O(l) H+atau OH-
CH3COOH + C2H5OH
Hidrolisis nitril
H+atau OH-
RCON + H2O RCO2H + NH3
Hidrolisis halide asam
H+atau OH-
RCOX + H2O RCO2H + X-
2. Esterifikasi
CH3 CH2 CO OH + CH3OH CH3 CH2 CO OCH3 + H2O
Asam propanoat Metanol Metil propanoat
4. Reduksi
Reduksiasamkarboksilatdengankatalislitiumalumuniumhidridamengha
silkanalkohol primer.
Contoh:
H3C COOH LiAlH4
H3C CH2 OH
8. Alkil Alkanoat (Ester)
Alkil alkanoat adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu
gugus organik (biasa dilambangkan dengan R').Alkil alkanoat diturunkan dari
asam karboksilat.
Rumus umum alkil alkanoat adalah R C OR'
3. Reaksidenganamonia
Ester bereaksi dengan ammonia dan membentuk amida dan alkohol.
O O
O
O
Senyawa Rumus BM TD C Rumus Bm TD C
2) SIFAT KIMIA
a. Kebasaan
Seperti halnya amonia, semua amina bersifat sebagai basa lemah
dan larutan amina dalam air bersifat basa.
Contoh:
CH3NH2: + H2O CH3 NH3 + HO
(Metilamonium hidroksida)
[CH3NH3] [HO]
Kb = = 4,37 x 10-4
[CH3NH2]
CH3NH3 + CH3NH2 + H+
[CH3NH2] [H+]
Ka = = 4,37 x 10
[CH3NH3+]
c. Jika lebih dari satu tipe gugus alkil yang terikat pada N, gugus
alkil yg besar/ panjang dianggap sebagai induk, gugus alkil yang
lain sebagai tambahan dengan awalan N-alkil-
Contoh: CH3
|
CH3 CH N CH3
|
CH3
Nama: N,N-dimetil-2-propilamina
Nama: aniline
2) Trivial
Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan
menyebutkan gugus-gugus alkil/aril yang terikat pada atom N dengan
ketentuan bahwa urutan penulisannya harus memperhatikan urutan abjad
huruf terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata
amina di belakang nama gugus-gugus tersebut.
+ H2
Contoh:
CH2CH2COOH CH2CH2COOH
NO2 NH2
(etil p nitrobenzoat) (etil p aminobenzoat)
Contoh:
CH3 CO CH3 + NH3 + H2 Ni CH3NH2CH3
O O O
|| || ||
O O O O
|| || || ||
H2N (CH2)6 + HO C (CH2)4 C OH -[NH (CH2)6 NHC (CH2)4 C-]n
(Nilon)
5) AMIDA
Amida adalah turunan asam karboksilat, dimanagugus OH
digantidengan NH2.
Rumus umumamidaadalahR CO NH2
a) Tata Nama Amida Meurut Sistem IUPAC
1. Amida dinamai sesuai dengan nama asam karboksilatnya, kemudian
akhiran -oat diganti dengan amida
2. Jika pada atom N tersubstitusi gugus alkil, maka substituent alkil
ditunjukkan dengan member awalan Natau N,Ndimana alkil
tersebut terikat.
3. Jika rantai bercabang maka dicari rantai terpanjang dan penomoran
dimulai dari atom C yang terikat dengan O dan NH2.
CH3
c) ReaksiPembuatanAmida
1. Reaksi asam karboksilat dengan amonia
RCOOH+ NH3 RCO NH2+ H2O
Contoh :
CH3COOH + NH3 CH3CO NH2 + H2O
Asamkarboksilat amonia asetamida
4. Reaksiasamkloridadenganamonia
R CO Cl +2NH3 R CO NH2+NH4Cl
Contoh :
CH3 CO Cl+2NH3CH3 CO NH2 + NH4Cl
asetil klorida Asetamida
2. Reduksi
Reduksi amida dengan litium alumunium hidrida akan mengubah
karbonil menjadi CH2 , dan produknya adalah amina.
LiAlH4
RCONR2 RCH2NR2
Contoh :
LiAlH4
CH3CON(CH3)2 CH3CH2N(CH3)2
N,N dimetilformida N,N-dimetilformalamina
3. Dehidrasinitril