Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1

ALKANA,ALKEN
A,& ALKUNA

KARMILA WATI
YULYANA
RISFIANI WULANDARI
MISRA FEBRIANTI
EVIN DESMAWAN
SYARIR
SITTI ALFIANITA ILHAM
WD. NURBADRIAH
ALKANA CnH2n  2
Alkanaadalah hidrokarbon yang rantai C
nya hanya terdiri dari ikatan kovalen
tunggal saja. sering disebut sebagai
hidrokarbon jenuh,karena jumlah atom
Hidrogen dalam tiap2 molekulnya
maksimal. Memahami tata nama Alkana
sangat vital, karena menjadi dasar
penamaan senyawa2 karbon lainnya.
PENGGOLONGAN SENYAWA
HIDROKARBON
massa 1
Suku rumus titik didih
n nama mol
ke molekul (°C/1 atm)
dalam g
1 1 CH4 metana -161 16
2 2 C 2H6 etana -89 30
3 3 C 3H8 propana -44 44
4 4 C4H10 butana -0.5 58
5 5 C5H12 pentana 36 72
6 6 C6H14 heksana 68 86
7 7 C7H16 heptana 98 100
8 8 C8H18 oktana 125 114
9 9 C9H20 nonana 151 128
10 10 C10H22 dekana 174 142
Tata nama Alkana
A. Rantai atom karbon tidak bercabang
Alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom C-nya dan
diberi awalan n-. (n = normal, tidak bercabang

B.Rantai atom karbon bercabang


1. Tentukan dahulu rantai C terpanjang yang menjadi nama
alkana.
2. Atom-atom C yang terletak di luar atom C terpanjang
merupakan cabang atau gugus alkil.
3. Berilah nomor pada atom-atom C di rantai terpanjang, atom
C yang mengikat alkil diberi nomor sekecil mungkin.
Isomer Alkana
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai
bercabang. Alkana yang mengandung tiga atom
karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti
CH4, C2H6 dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara
untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya
sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur
molekul sama. Perhatikan gambar di bawah ini:
 
lanjutan

Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus


molekulnya sama, tetapi rumus struktur
molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan
rumus molekul C4H10 mempunyai dua kemungkina
struktur ikatan untuk menata atom-atom
karbonnya seperti di bawah ini:
….lanjutan
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer.
Oleh karena perbedaan hanya pada kerangka
struktur maka isomernya disebut isomer
kerangka.Untuk pentana (C5H12) memiliki tiga
kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-
atom karbonnya yaitu:
Sifat-sifat Alkana

1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga


jumlah atom H nya maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya
gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah
gas, C4 – C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar
adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila
jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih
yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Rumus umumnya CnH2n+2
Sifat kimia
 Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan
sebagian besar pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma
yang kuat antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi
dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.
 Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan
teroksidasi sempurna menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan
sejumlah energi panas. Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak
mencukupi, hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan uap
air.
 Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau
sinar ultraviolet. Dari reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana
terkait. Namun apabila halogen yang tersedia cukup memadai atau berlebih,
maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan semua atom H
digantikan oleh halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H
sebagai berikut H3 > H2 > H1.   Reaksi pergantian atom dalam suatu
senyawa disebut reaksi substitusi.
Misalnya
CH4 + Cl2 →    CH3Cl  +  HCl
CH3Cl + Cl2 → CH2Cl2 +  HCl
CH2Cl2 + Cl2 → CH2Cl3 +  HCl
CH2Cl3 + Cl2 → CCl4 +  HCl
Reaksi alkana
 Reaksi dengan oksigen (reaksi pembakaran)
Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi
pembakaran, meskipun pada alkana-alkana suku tinggi reaksi akan
semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan jumlah atom karbon
yang bertambah.
Rumus umum pembakaran adalah:
CnH2n+2 + (1.5n+0.5)O2 → (n+1)H2O + nCO2

Ketika jumlah oksigen tidak cukup banyak, maka dapat juga


membentuk karbon monoksida, seperti pada reaksi berikut ini:
CnH(2n+2) + nO2 → (n+1)H2O + nCO

Contoh reaksi, metana:


 2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
 CH4 + 1.5O2 → CO + 2H2O
Reaksi Alkana
 Reaksi dengan halogen
 Halogenasi biasanya menggunakan klor dan
brom sehingga disebut juga klorinasi dan
brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara
eksplosif dengan senyawa organik sedangkan
iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi
dengan alkana.
Kegunaan Alkana
Kegunaan alkana, sebagai :

• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku untuk senyawa organik lain
• Bahan baku industri

Alkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah


untuk mensintesis senyawa-senyawa karbon lainnya. Alkana banyak
terdapat dalam minyak bumi, dan dapat dipisahkan menjadi bagian-
bagiannya dengan distilasi bertingkat. Suku pertama sampai dengan
keempat senyawa alkana berwujud gas pada temperatur kamar. Metana
biasa disebut juga gas alam yang banyak digunakan sebagai bahan
bakar rumah tangga/industri. Gas propana, dapat dicairkan pada tekanan
tinggi dan digunakan pula sebagai bahan bakar yang disebut LPG
Alkena
Alkena atau olefin merupakan senyawa
hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang sangat reaktif
dan memiliki rumus umum CnH2n. Alkena dikatakan
tidak jenuh karena memiliki gugus ikatan rangkap
antar atom karbon. Terbentuknya ikatan rangkap ini
menyebabkan alkena memiliki jumlah H yang lebih
sedikit apabila dikaitkan jumlah atom C. Ikatan
rangkap yang terdapat pada alkena merupakan ciri
khas pada senyawa-senyawa alkena.Untuk
hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang memiliki dua
ikatan rangkap karbon-karbon pada molekulnya
dinamakan alkadiena.
Tata Nama Alkena
Pemberian nama IUPAC senyawa alkena.
1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan menggantikan akhiran -ana
menjadi -ena.
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk sedemikian sehingga ikatan rangkap
mendapat nomor kecil.
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awal
angka, yaitu dari nomor atom karbon berikatan
rangkap yang paling pinggir (nomor terkecil).
5. Penulisan cabang/alkil sama seperti pada alkana.
Isomer Alkena
a.      Isomer Struktur
1. Isomer Kerangka/ Rantai

2. Isomer posisi
…isomer
3. Isomer fungsional

4.Isomer geometri
Sifat Alkena
 Sifat Fisika
Alkena merupakan senyawa nonpolar
sehingga tidak larut dalam air dan memiliki
massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat
larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut
nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar
alkena yang memiliki dua, tiga dan empat atom
karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena
dengan dengan berat molekul lebih tinggi
dapat berupa cair dan padatan pada suhu
kamar.
Sifat kimia
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas
dari alkena yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi
pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula
terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan
putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan
tunggal (ikatan α) dengan atom atau gugus tertentu.

Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi


polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila
jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak
mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap
air.
Reaksi Alkena
 a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)

Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan
cara mengikat atom lain.

Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:


1) Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2
Etana

 2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)


CH2 = CH – CH3 + Br2

3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)


Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom H dari
asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H
lebih banyak.
….Reaksi Alkena
b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan
oksigen)
Pembakaran sempurna alkena
menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 + 3 O2 --> 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena
menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 --> 2 CO + 2 H2O
….Reaksi alkena
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul molekul sederhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer).

Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 –
CH2 –]n
Kegunaan Alkena
Kegunaan Alkena sebagai :

• Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur


dengan O2)

• Untuk memasakkan buah-buahan

• bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan


alkohol.
Alkuna CnH2n-2

Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak


jenuh dengan satu ikatan rangkap tiga.
Senyawa yang memiliki 2 ikatan
rangkap tiga disebut alkadiuna,
sedangkan yang mempunyai 1 ikatan
rangkap dan 1 ikatan rangkap tiga
disebut alkenuna.
Tata nama Alkuna
Pemberian nama IUPAC senyawa alkena.
1. Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan menggantikan akhiran -ana menjadi
-una.
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk sedemikian sehingga ikatan rangkap tiga
mendapat nomor kecil.
4. Posisi ikatan rangkap tiga ditunjukkan dengan awal
angka, yaitu dari nomor atom karbon berikatan
rangkap tiga yang paling pinggir (nomor terkecil).
5. Penulisan cabang/alkil sama seperti pada alkana.
Isomer Alkuna
Jenis isomer alkuna dapat berupa:
 Isomer rangka
 Isomer posisi
 Isomer fungsi
Contoh:

H2C CH3
1-pentuna Isomer posisi
HC C CH2 C5H8
…isomer alkuna
H3C C C CH2 2-pentuna
Isomer posisi
C5H8
CH3

CH3
3-Metil-1-butuna Isomer rangka
HC C CH C5H8
CH3

H2C C C CH2 1,2-pentadiena


Isomer fungsi
H C5H8
CH3
Sifat Fisika Alkuna
 Alkuna-alkuna suhu rendah pada suhu kamar berwujud gas,
sedangkan yang mengandung lima atau lebih atom karbon
berwujud gas.

 Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.

 Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik


yang non polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.

 Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom


karbon, tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping
atau makin banyak percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih
tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir
sama.
Reaksi Alkuna
1. reaksi adisi pada alkuna

 Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)


reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
  Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi ini mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov.
 
 Reaksi alkuna dengan hidrogen

2. Polimerisasi alkuna

3. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan


satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.

4. Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan
H2O.

2CH=CH + 5 O2 � 4CO2 + 2H2O


 
Kegunaan Alkuna
Kegunaan Alkuna
 etuna (asetilena) Gas asetilena
digunakan untuk mengelas besi dan
baja atau untuk memotong logam.
Reaksi pembentukan etuna (asetilena)
 Penyusun beberapa obat sintetik:

Anda mungkin juga menyukai