PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alkana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal. Ini
adalah hidrokarbon jenuh, sehingga semua karbon dalam molekul terikat hidrogen
pada setiap lokasi yang tersedia. Rumus umum alkana CnH2n +2. Ini berarti untuk
setiap satu karbon dalam alkana, ada dua kali jumlah hidrogen, ditambah dua lagi.
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini
disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa
organik lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya
tarik menarik diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul
satu dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas)
relatif memerlukan sedikit energi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
Alkana yang memiliki massa molekul rendah yaitu metana, etana, propana
dan butana pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang
memiliki 5-17 atom karbon berupa cairan tidak berwarna dan selebihnya berwujud
padat.
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi
cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter, CCl 4. Jika alkana
ditambahkan ke dalam air alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan
adanya perbedaan massa jenis antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki
massa jenis lebih kecil dari massa jenis air.
Karena alkana merupakan senyawa nonpolar, alkana yang berwujud cair pada
suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen. Beberapa
sifat fisika alkana dapat dilihat pada Tabel.
Nama
Metana
Etana
-183
-89
0,545
Propana
-188
-42
0,501
Butana
-138
0,573
Pentana
-130
36
0,526
Heksana
-95
69
0,655
Heptana
-91
98
0,684
Oktana
-57
126
0.703
Nonana
-51
151
0.718
Dekana
-30
174
0.730
kelompok hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya yang tidak reaktif tersebut, maka
alkana dapat digunakan sebagai pelarut.
Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada
kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam
nitrat, sekalipun dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa
kerosin dan gasoline mengandung banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon
tersier yang menjadi activator berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan
beberapa reaksi alkana :
1. Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO 4,
tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat
dengan oksingen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air.
Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu
terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini
menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm)
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + 212,8 kkal/mol
2C4H10 + 3O2 8CO2 + 10H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai
penghasil kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen
tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran
tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya
sampai pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O
CH4 + O2 C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin
kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna.
Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam
pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.
2. Halogenasi
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi.
Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari
alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi
substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga
klorinasi dan brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan
senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan
alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam
mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.
Reaksi antara alkana dengan fluorin menimbulkan ledakan (eksplosif) bahkan
pada suhu dingin dan ruang gelap.
Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan
gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi
atau di bawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi yang eksoterm. Reaksi kimia
dengan bantuan cahaya disebut reaksi fitokimia.
Dalam reaksi klorinasi, satu atau lebih bahkan semua atom hidrogen diganti
oleh atom halogen. Contoh reaksi halogen dan klorinasi secara umum digambarkan
sebagai berikut:
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi
antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana
sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO 3H. Laju reaksi
sulfonasi H3 > H2 > H1.
Contoh
4. Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat
karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
5. Pirolisis (Cracking)
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 1000 0 C tanpa oksigen, akan dihasilkan
alkana dengan rantai karbon lebih pendek
Metana
C2H6
Etana
C3H8
Propana
C4H10
Butana
C5H12
Pentana
C6H14
Heksana
C7H16
Heptana
C8H20
Oktana
C9H22
Nonana
C10H24
Dekana
Penggunaan nama-nama tidak hanya pada Alkana saja, tetapi juga pada Alkil (rantai
cabang), Alkena, Alkuna dan gugus fungsi hidrokarbon lainnya. Cabang pada rantai
utama suatu Hidrokarbon, disebut Alkil, dan memiliki nama IUPAC menyerupai
Alkana, tetapi dengan akhiran '-il', contoh: Metil, Butil, Propil, dll
Penamaan Alkana dengan Panjang Rantai Karbon 11, 12, 15, dst
Nama Alkana Berdasarkan Jumlah Atom C lebih dari 10
C11H24
Andekana
C12H26
Dodekana
C13H28
Tridekana
C14H30
Tetradekana
C15H32
Pentadekana
C16H34
Heksadekana
C17H36
Heptadekana
C18H40
Oktadekana
C19H42
Nonadekana
C20H44
Ikosana
posisi gugus fungsi, setelah itu rantai utamanya, diikuti dengan jenis gugus fungsinya.
Berikut keterangannya:
Beri Nomor rantai utama dari yang paling dekat dengan cabang
Langkah kedua, beri nomor rantai utama (rantai terpanjang), berdasarkan ujung yang
paling dekat dengan cabang/gugus fungsi.
10
Etil
Propil
Isopropil
11
Butil
S Butil (Sekunder
Butil)
Isobutil
Tersier Butil
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus
struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10
12
C5
C5H12
3
C6
C6H14
5
C7
C7H16
9
C8
C8H18
18
C9
C9H20
35
C10
C10H22
75
13
Pemecahan Katalis
Pemecahan modern menggunakan zeolit sebagai katalis. Zeolit ini merupakan
aluminosilikat kompleks, dan memikili kisi besar (terdiri dari atom aluminium,
silicon dan oksigen) yang membawa muatan negative. Zeolit tentunya terkait denga
ion-ion positif seperti ion-ion natrium. Anda bisa menjumpai zeolit jika anda
mengerti tentang resin-resin penukar ion yang digunakan dalam pelicinanair. Alkana
dicampur dengan katalis pada suhu sekitar 500oC dan pada tekanan yang cukup
rendah. Zeolit digunakan dalam pemecahan katalisis untuk menghasilkan persentase
tinggi dari hidrokarbon yang memiliki jumlah atom karbon antara 5 10, sangat
bermanfaat untuk fetrol (bensin). Zeolit juga menghasilkan proporsi alkana bercabang
yang tinggi dan hidrokarbon aromatic seperti benzene.
b. Pemecahan Termal
Pada pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi (biasanya antara 450 oC
sampai 750oC) dan tekanan tinggi (sampai sekitar 70 atm) untuk menguraikan
hidrokarbon-hidrokarbon yang besar menjadi hidrokarbon yang lebih kecil.
Pemecahan termal menghasilkan caampuran produk yang mengandung banyak
hidrokarbon dengan ikatan rangkap, yakni alkena. Pemecahan termal tidak
melibatkan pembentukkan senyawa intermediet ionic seperti pada pemecahan
kaatalisis. Justru, ikatan C-C terputus sehingga masing-masing atom karbon memiliki
1 elektron tunggal. Denga kata lain, terbentuk radikal bebas. Reaksi-reaksi dari
radikal bebas akan menghasilkan berbagai produk.
14
2. Secara laboraturium
a) Hidrogenasi senyawa alkena dan alkuna
Alkena (CnH2n) + H2 Alkana (CnH2n+2)
Reaksi ini menggunakan katalis platina / nikel
b) Reduksi Alkil Halida
c) Reduksi Metal dan Asam
R-H + Zn R-H Alkana + Zn2 + XContoh :
H2C-CH2-Cl + Zn2+ + H+ H2C-CH3 (etana) + Zn22+ + Cd) Sintasa Dumas
Garam Na-karboksilat jika dipanaskan bersama-sama dengan NaOH,
maka akan terbentuk alkana.
CH3COONa + NaOH CH4
+ Na2CO3
Na-asetat
Metana
CH3CH2CH2-COONa + Na CH3CH2CH3 + Na2CO3
Na-butirat
Propane
e) Reaksi Wurtz
Suatu reaksi pembuata paraffin hidrokarbon (alkana) dengan merefluks
alkil halide (haloalkana) dengan logas natrium dalam eter kering.
Pereduksi selain alkilmetal dapat digunakan mg, Ni(CO)4, t-BuLi
R-X + R-X +2Na R-R Alkana + 2NaX
CH3CH2Cl + CH3-Cl + 2Na CH3CH2CH3 (propane) + 2NaCl
f) Hidrolisis Pereaksi Grignard
Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgx dimana X adalah sebuah
halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada
sebuah cincin benzene). Pada pembahasan ini, kita menganggap R
sebagai sebuah gugs alkil. Pereaksi grignard sederhana berupa
CH3CH2MgBr
2.6 Kegunaan dan Dampak Senyawa Alkana
A. Kegunaan
Kegunaan senyawa alkana di kehidupan manusia sehari-hari yaitu:
1. Gas Alam
Yang namanya gas alam ternyata hampir 80 % nya tersusun dari senyawa alkana
yaitu metana (rumus CH4) dan 20% sisanya terdiri dari senyawa alkana lainnya
seperti etana, propana, dan juga butana. Gas alam yang diolah dan dikemas dalam
tabung bisa menjadi bahan bakar alternatif selain minyak bumi. Sobat bisa lihat
15
sendiri konversi minyak tanah ke gas elpiji. Gas alam yang ditaruh pada suhu minus
160 derajat akan berubah wujud menjadi cair yang kita kenal dengan Liquified
Petroleum Gas (populer dengan nama elpiji). Dalam bentuk inilah gas alam terasa
sekali kegunaanya di kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, las, bahan bakar
kendaraan (BBG), dan masih banyak lagi.
2. Metil Klorida atau Monoklor Metana (CH3Cl)
Seiring deng an kesadaran banyak pihak tentang penggunaan gas freon yang sudah
tidak ramah lingkungan lagi, muncul yang namanya Metil Klorida. Senyawa yang
dihasilkan dari reaksi subtitusi alkana dengan gas klor ini banyak digunakan sebagai
pada pendingan kulkas. Zat ini lebih ramah lingkungan karena tidak merusak ozon.
3. Kloroform (CHCl3)
Kegunaan senyawa alkana berikutnya adalah kloroform. Kloroform merupakan hasil
reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini berupa cairan yang sering
digunakan sebagai agen anastetik atau pemati rasa atau lebih dikenal dengan nama
obat bius. Dalam dunia medis zat ini sangat penting guna membantu mengurangi rasa
sakit saat operasi. Tidak hanya itu, kloroform pada suhu kamar punya wujud cair
sering digunakan sebagai bahan pelarut organik.
4. Karbon Tetraklorida
Sobat pernah lihat tabung merah yang sering digunakan untuk pemadam kebakaran di
gedung-gedung? Nah di dalamnya ada salah satu senyawa alkana yaitu Karbon
Tetraklorida namanya. Zat ini ampuh untuk memadamkan api dengan cepat. Sama
dengan kloroform, zat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pelarut nonorganic.
B. Dampak
Metana dapat meledak jika bercampur udara menghasilkan gas rumah kaca. Alkana
cair mudah terbakar jika bercampur udara. Pentana, heksana, heptana, dan oktana
merupakan neurotoksin dan berbahaya terhadap lingkungan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon
jenuh asiklis.Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah
sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk
alkana adalah CnH2n+2.Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus
CH4.Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis
minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar,
bisa lebih dari 10 atom karbon.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://rumushitung.com/2014/02/11/sifat-sifat-senyawa-alkana/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-karbon/tatanama-alkana/
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 2. CV. Yrama Widya. Bandung.
18
19