A. Judul Percobaan:
Alkana, Alkena, dan Alkuna
B. Hari/tanggal Percobaan:
Senin, 04 Maret 2019, 07.30 WIB
C. Hari/tanggal Selesai Percobaan:
Senin, 04 Maret 2019, 12.00 WIB
D. Tujuan Percobaan:
1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna
2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat di bakar
E. Dasar Teori
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang paling
sederhana, yang hanya mengandung dua unsur yaitu karbon dan hidrogen.
Misalnya metana (CH4) dan etilena (CH2=CH2) (Fessenden & Fessenden,
1986).
Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam
rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi:
1. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
2. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
3. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
4. Atom C kwartener, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, dibedakan menjadi 3:
1. Hidrokarbon alifatik: senyawa hidrokarbon dengan rantai lurus/ terbuka
yang jenuh (ikatan tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/
alkena dan alkuna).
2. Hidrokarbon alisiklik: senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/
tertutup (cincin).
3. Hidrokarbon aromatik: senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar
(cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara
selang-seling/ bergantian (konjugasi).
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon
alifatik dibedakan menjadi 3:
1
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
1. Alkana
a. Pengertian
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu
hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal
(Wilbraham, 1992). Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh
atau hidrokarbon alifatik jenuh. Hidrokarbon adalah senyawa organik
yang molekulnya tersusun dari unsur karbon dan hidrogen. Alifatik
artinya ujung rantai tidak saling bertemu sedangkan jenuh artinya
semua ikatan karbon-karbon adalah ikatan tunggal. Alkana yang paling
sederhana adalah metana yang memiliki satu atom C dengan rumus
kimia CH4 (Hart dkk, 2003).
Alkana termasuk senyawa alifatik dengan kata lain alkana
adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal
yang sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa lain. Rumus umum
alkana adalah CnH2n+2, alkana yang paling sederhana adalah metana
dengan rumus CH4 atau paraffin (Oxtoby dkk, 2001).
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana
mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron
bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya,
senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang
reaktif. Alkana memiliki rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari
alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu
rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon
yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden &
Fessenden, 1986).
b. Tata Nama Alkana
1) Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai
utama. Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka
dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2) Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama,
didepan nama alkana dituliskan nomor dan nama cabang. Nama
2
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
CH3 CH C2H5
CH3
3
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
4
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
4) Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan
mudah jika terdapat karbon tertier, jika alkananya rantai lurus
reaksinya sangat lambat.
5) Cracking
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan
alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar
10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai
karbon lebih pendek.
e. Kegunaan Alkana
1) Bahan bakar
2) Pelarut
3) Sumber hidrogen
4) Pelumas
5) Bahan baku untuk senyawa organik lain
6) Bahan baku industri
2. Alkena
a. Pengertian
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak
jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena
asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap
dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan
membentuk suatu kelompok hidrokarbon (Hart dkk, 2003).
Alkena memilki rumus umum CnH 2n, alkena yang paling
sederhana adalah etena atau etilena (C2H4). Senyawa aromatik
seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan
ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena (Hart
dkk, 2003).
Alkena mempunyai rumus umum CnH2n. Alkena dan
sikloalkena merupakan hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua karbon-karbon. Senyawa itu dikatakan tidak jenuh
karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya
5
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
6
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
3) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul
molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena:
7
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
8
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
9
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
10
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
4. Aquades
5.
11
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
G. Alur
1. Substitusi Alkana
Hasil pengamatan
2. Uji Nyala
Gas elpiji
3. Uji Alkuna
Butiran-Butiran Karbit
Hasil pengamatan
12
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
Hasil pengamatan
13
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
H. Hasil Pengamatan
No. Hasil Pengamatan
Perc Prosedur Percobaan Sebelum Sesudah Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
.
1. Substitusi Alkana Air brom: Air brom Propana Terjadi reaksi
Gas elpiji 5 mL air brom larutan setelah CH3 CH2 CH3 + Br2 → substitusi saat gas
berwarna dialiri gas elpiji (propana,
Dimasukkan ke dalam CH3 CH2 CH2
tabung reaksi kuning elpiji: butana, iso butana)
larutan Br + direaksikan dengan
Dialirkan gas elpiji ke dalam
tabung reaksi sampai warna air tidak air brom yang
brom hilang berwarna CH3 CH CH3 ditandai dengan
Diamati dan dicatat perubahan
dan terjadinya perubahan
warna yang terjadi Br + HBr
terdapat warna dan adanya
Butana
Hasil pengamatan gelembung gelembung
CH3 CH2 CH2 CH3 +
Br2 →
Br
+ Br
14
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
+ HBr
Iso butana
CH3 CH CH3
CH3
+ Br2 →
CH3 CH CH2
CH3 Br +
Br
CH3 C CH3
CH3
+ HBr
2. Uji Nyala Gas elpiji Setelah Propana Gas elpiji berisi
Gas elpiji tidak dinyalakan CH3 CH2 CH3 (g) + propana, butana, iso
berwarna nyala api 5O2(g) → 3CO2(g) + 4 H2O(g) butana mengalami
Dinyalakan melalui pembakar bunsen
Diamati warna nyala api berwarna Butana reaksi pembakaran
biru CH3 CH2 CH2 CH3 (g sempurna yang
Warna nyala api biru
ditandai dengan
13
)+ O (g) → 4 CO2(g) + nyala api berwarna
2 2
15
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
5H2O(g) biru
Iso butana
CH3 CH CH3
13
CH3
(g) + 2
Hasil pengamatan 16
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
reaksi terisi
oleh gas
Uji nyala
saat api
diletakkan
ke mulut
tabung,
terjadi
letupan dan
nyala api
berwarna
jingga
17
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
4. Reaksi Adisi Alkuna dan Alkena Air brom: Karbit + Karbit dengan aquades: Terjadi reaksi adisi
2 mL air larutan aquades: CaC2(s) + H2O(l) → saat gas karbit
Butiran-butiran karbit
brom
tidak larutan HC CH (g) + Ca(OH)2(aq) (asetilen)
Dimasukkan ke Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dalam tabung berwarna berwarna Gas direaksikan dengan air direaksikan dengan
besar A reaksi B Butiran- abu-abu, air brom yang
brom:
Ditambahkan air ke
dalam tabung reaksi butiran terdapat HC CH (g) + Br2 → ditandai dengan
besar A dengan karbit gelembung, terjadinya perubahan
menggunakan pipet HC CH
berwarna dan bau warna dan adanya
tetes
abu-abu menyengat Br Br + Br2 → gelembung
Aquades: Gas karbit
Tabung reaksi besar A dan B
cairan dialirkan
dihubungkan dengan selang plastik Br Br
kecil untuk mengalirkan gas dari tidak ke tabung
tabung reaksi besar A ke B berwarna reaksi HC CH
Gas dialirkan ke tabung reaksi B yang
berisi air brom sampai warna air brom berisi air Br Br
hilang brom:
Diamati dan dicatat yang terjadi
larutan
Hasil tidak
pengamatan berwarna
18
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
Br + Br + HBr
Penjelasan dari reaksi diatas bahwa Br akan masuk atau terikat
dengan atom C dari propana menggantikan atom H, untuk hasil yang
pertama Br berikatan dengan C primer yang terdapat pada propana dan
menghasilkan 1-bromopropana, yang kedua Br berikatan dengan C
sekunder dari propana menghasilkan 2-bromopropana. Atom H pada
19
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
propana yang telah digantikan oleh Br, akan berikatan dengan Br yang
lainnya sehingga membentuk HBr.
b) Butana
CH3 CH2 CH2 CH3 + Br2 →
H3C CH2 CH2 CH2 CH3 CH CH2 CH3
Br + Br + HBr
Penjelasan dari reaksi diatas bahwa Br akan masuk atau terikat
dengan atom C dari butana menggantikan atom H, untuk hasil yang
pertama Br berikatan dengan C primer yang terdapat pada butana dan
menghasilkan 1-bromobutana, yang kedua Br berikatan dengan C
sekunder dari butana menghasilkan 2-bromobutana dan hasil samping
yakni HBr.
c) Isobutana
CH3 CH CH3
CH3
+ Br2 →
Br
CH3 Br CH3
+ + HBr
Penjelasan dari reaksi diatas bahwa Br akan masuk atau terikat
dengan atom C dari isobutana menggantikan atom H, untuk hasil yang
pertama Br berikatan dengan C primer yang terdapat pada isobutana
dan menghasilkan 1-bromo-2-metilpropana, yang kedua Br berikatan
dengan C sekunder dari butana menghasilkan 2-bromo-2-metilpropana
dan hasil samping yakni HBr.
2. Uji Nyala
Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui sifat dan jenis reaksi
yang terjadi pada gas elpiji (senyawa alkana) yaitu sifat alkana yang dapat
dibakar dan dapat bereaksi dengan oksigen (reaksi pembakaran). Langkah
yang dilakukan gas elpiji dinyalakan melalui pembakar bunsen lalu
20
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
diamati warna nyala api dan didapatkan bahwa warna nyala api gas elpiji
adalah biru. Reaksi yang terjadi:
a) Propana
CH3 CH2 CH3 (g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4 H2O(g)
b) Butana
21
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
dengan ibu jari agar gas yang dihasilkan tidak keluar dari tabung reaksi,
kemudian api pada lidi didekatkan pada mulut tabung reaksi Reaksi yang
terjadi:
HC CH (g) + O2(g) → CO(g) + C(s) + H2O(g)
terdapat jelaga
Berdasarkan percobaan didapatkan nyala api yang berwarna jingga,
terdapat jelaga yang berwarna hitam yang menandakan adanya karbon
serta terjadi letupan kecil. Dilihat dari nyala api yang dihasilkan dan
timbulnya jelaga artinya reaksi pembakaran yang terjadi adalah reaksi
pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan gas karbonmonoksida,
karbon, dan uap air yang dapat terjadi karena minimnya oksigen. Hal ini
menunjukkan sifat senyawa alkuna dapat dibakar melalui reaksi
pembakaran dengan oksigen.
4. Reaksi Adisi Alkuna dan Alkena
Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui jenis reaksi yang
terjadi pada alkuna dan alkena yaitu reaksi adisi yang didapatkan dengan
cara mereaksikan senyawa alkuna dengan air brom. Langkah pertama yang
dilakukan adalah merangkai alat percobaan, sebanyak 2 mL air brom
(larutan berwarna kuning) dimasukkan ke dalam tabung reaksi kecil,
sedangkan bongkahan karbit (berwarna abu-abu) dimasukkan dalam
tabung reaksi ditambahkan aquades dengan menggunakan pipet tetes
(tidak direndam karbitnya) kemudian ditutup kembali dengan sumbat di
dapatkan larutan berwarna abu-abu dan terdapat gelembung gas. Gas yang
timbul adalah gas C2H2 yaitu gas etuna atau asetilena yang berbau
menyengat. Gas ini adalah hasil reaksi antara karbit dengan air:
CaC2(s) + H2O(l) → HC CH (g) + Ca(OH)2(aq)
Gas yang dihasilkan dilairkan dengan selang plastik ke dalam
tabung reaksi yang telah diisi dengan air brom, didapatkan larutan dalam
tabung reaksi yang semula kuning menjadi tidak berwarna. Reaksi yang
terjadi:
22
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
Br Br
HC CH HC CH
23
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
CH3 CH CH3
CH3
iso butana (C4H10)
2) Gas apakah yang terjadi sewaktu karbit diberi air?
Jawab: gas yang terbentuk sewaktu karbit diberi air adalah gas etuna
yang termausk dalam golongan senyawa alkuna yang memiliki ikatan
rangkap 3, dengan reaksi sebagai berikut:
CaC2(s) + H2O(l) → HC CH (g) + Ca(OH)2(aq)
24
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
HC CH HC CH
2. Dokumentasi
Foto Keterangan
1. Substitusi Alkana
No. Alur Foto Keterangan
1. 5 mL air brom Air brom:
dimasukkan ke larutan
dalam tabung berwarna
reaksi kuning
25
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
2. Uji Nyala
No. Alur Foto Keterangan
1. Nyala api
Gas elpiji
berwarna biru
dinyalakan melalui
pembakar bunsen
3. Uji Alkena
No. Alur Foto Keterangan
1. Merangkai
peralatan untuk
percobaan
26
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
27
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Alkana, Alkena, dan Alkuna
28