Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Hidrokarbon

Nuri Annisa*, Muhammad Hidayat, Anita, Andre Pratama, Dermi Maimunnisa, Peni, Reni
Fauriani, Elvininda Elvitaningrum, Erna, Bambang Adi Kumoro, dan Serren Anggraini
1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
*email :nuri.anisa80@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan hidrokarbon yang bertujuan untuk menjelaskan sifat-sifat fisik
mupun kimia dari senyawa hidrokarbon jenuh (alkana), hidrokarbon tak jenuh (alkena),
hidrokarbon siklik, dan hidrokarbon aromatis dan menulikskan reaksi-reaksi pada senyawa-
senyawa tersebut terhadap n-heksana, sikloheksena, toluena, parafin, benzene. Dimana
dilakukan beberapa uji untuk mengetahui sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon.
Penentuan sifat fisika dilakukan melalui uji kelarutan senyawa hidrokarbon di dalam air dan
dietil eter yang reaksinya ditandai dengan ada atau tidaknya fasa yang berbeda, kemudian
dilakukan Uji-uji seperti pembakaran, uji bromin, uji kalium permanganat, dan uji asam sulfat
untuk menentuk sifat kimia dari hidrokarbon, pada uji pembakaran semuanya menunjukan
hasil yang positif dmana terbentuk api yang besar sedangkan parafin tidak terbentuk api.
Dan pada uji yang lainnya terbentuk warna, serta terbentuk 2 fasa

Kata kunci : hidrokarbon, n-heksana, sikloheksena, toluene, parafin, benzene

I. PENDAHULUAN yang digunakan untuk pemanasan atau


Latar Belakang memasak adalah propana dan butana.
Hidrokarbon adalah sebuah Hasil reaksi pembakaran adalah karbon
senyawa yang terdiri dioksida dan air disertai dengan
dari unsur atom karbon(C) dan pelepasan panas ()
atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom
hidrogen yang berikatan dengan rantai
tersebut. Istilah tersebut digunakan juga
sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik. Sebagai contoh,metana (gas
rawa) adalah hidrokarbon dengan satu Gambar 1.1 reaksi pembakaran
atom karbon dan empat atom hidrogen: Reaksi dengan Bromin
CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih Reaksi berupa adisi bromin pada ikaran
terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari rangkap karbon. Alkena (bukan alkana
dua atom karbon bersatu dengan sebuah atau hidrokarbon aromatik) berekasi
ikatan tunggal, masing-masing mengikat dengan Br2 menghasilkan alkil bromida
tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki yang sesuai (atau dibromoalkana). Warna
tiga atom C (C3H8) dan seterusnya kuning/oranye Br2 akan hilang apabila Br2
(CnH2n+2) (Pine, 1988). bereaksi dengan alkena; hasil reaksi
Reaksi-reaksi pada hidrokarbon bromoalkana biasanya jernih tak
sebagai berikut (Fesenden dan berwarna. Alkana tidak bereaksi dengan
fessenden, 1986) Br2 karena hanya mempunyai ikatanC-C
Reaksi pembakaran: tunggal; warna kuning/oranye Br2 akan
Komponen utama gas alam adalah tetap ada.
hidrokarbon metana. Hidrokarbon lainnya

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

terdiri dari hidrogen dan karbon. Pada


percobaan ini dilakukan terhadap n-
heksana, sikloheksena, toluena, parafin
dan benzena. Percobaan ini berdasarkan
sifat fisik dan kimianya dilakukan
beberapa uji seperti pada mengetahui
Gambar 1.2 Reaksi dengan bromin
sifat fisik hidrokarbon dengan menguji
Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat
kelarutan dan densitas dalam air serta
Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat pada ligroin yang digunakan adalah dietil
(H2SO4 p) Alkena bereaksi dengan eter, kemudian sifat hidrokarbon dapat
H2SO4 pekat melalui adisi menghasilkan diketahui dengan menguji berdasarkan
asam alkil sulfonat yang larut dalam pembakaran, uji bromin, uji kalium
H2SO4. permanganat, dan uji asam sulfat, setelah
dilakukan pengujian dapat disimpulkan
untuk sifat-sifat dari senyawa hidrokarbon
yang digunakan pada percobaan ini.

Gambar 1.3 Reaksi dengan asam sulfat II. METODOLOGI


pekat 2.1 Alat dan Bahan
Reaksi dengan Kalium Permanganat Alat-alat yang digunakan pada
Aqueous percobaan ini adalah botol semprot, bulp,
Kalium permanganat merupakan agen gelas beker, kaca arloji, korek api, pipet
tetes, pipet ukur, spatula, rak tabung,
pengokidasi yang dapat bereaksi dengan
tabung reaksi dan timbangan.
hidrokarbon tak jenuh, tetapi tidak
Bahan-bahan yang digunakan
bereaksi dengan alkana atau hidrokarbon
dalam percobaan ini adalah akuades
aromatik. Larutan KMnO4 encer berwarna (H2O), asam sulfat (H2SO4), benzena,
ungu tua, tidak akan berubah apabila tidak bromin (Br-), kalium permanganat
terjadi reaksi. Endapan coklat MnO2 (KMnO4), dietil eter, n-heksana,
terbentuk apabila KMnO4 bereaksi sikloheksena, parafin dan toluena.
dengan hidrokarbon tak jenuh. 2.2 Prosedur Kerja
A. Sifat Fisik Hidrokarbon
1) Kelarutan dan Densitas dalam Air
Prosedur ini dilakukan mula-mula pada
percobaan tabung reaksi diberi label
nama senyawa yang akan diuji. Senyawa
Gambar 1.4 Reaksi dengan Kalium hidrokarbon yaitu n-heksana,
Permanganat Aqueous sikloheksena, toluena, benzena dan
Tujuan dari percobaan ini adalah parafin dimasukkan masing-masing
menjelaskan sifat-sifat fisik mupun kimia kedalam tabung reaksi. Kemudian
dari senyawa hidrokarbon jenuh (alkana), ditambahkan akuades kedalam masing-
hidrokarbon tak jenuh (alkena), masing tabung dan dikocok tabuung
hidrokarbon siklik, dan hidrokarbon reaksinya. Perubahan yang terjadi diamati
aromatis dan menulikskan reaksi-reaksi dan dicatat.
pada senyawa-senyawa tersebut. 2) Kelarutan dan Densitas dalam
Prinsip percobaan ini adalah Dietil eter
mempelajari sifat-sifat dari senyawa Prosedur ini dilakukan mula-mula pada
hidrokarbon berdasarkan jenis percobaan tabung reaksi diberi label
hidrokarbonnya (jenuh, tak jenuh, nama senyawa yang akan diuji. Senyawa
aromatik). Hidrokarbon adalah senyawa hidrokarbon yaitu n-heksana,
yang mempunyai struktur molekulnya sikloheksena, toluena, benzena dan

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

parafin dimasukkan masing-masing masing tabung dan dikocok tabungnya


kedalam tabung reaksi. Kemudian serta diamati perubahan warna atau
ditambahkan dietil eter untuk masing- lainnya yang terbentuk.
masing tabung dan dikocok tabungnya
serta diamati perubahan warna atau 2.3 Rangkaian Alat
lainnya yang terbentuk.

B. Sifat Kimia Hidrokarbon


1) Uji Pembakaran
Prosedur ini dilakukan mula-mula
pada percobaan senyawa hidrokarbon
yaitu n-heksana, sikloheksena, toluena,
benzena dan parafin dimasukkan masing-
masing kedalam kaca arloji. Kemudian
dibakar dengan korek api dan diamati Gambar 2.1 Uji Pembakaran
perubahan yang terjadi.
2) Uji Bromin
Prosedur ini dilakukan mula-mula
pada percobaan tabung reaksi diberi label
nama senyawa yang akan diuji. Senyawa
hidrokarbon yaitu n-heksana,
sikloheksena, toluena, benzena dan
parafin dimasukkan masing-masing
kedalam tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan larutan bromin dalam
sikloheksena disertai pengkocokan.
Jumlah tetesan dihitung hingga warnanya
Gambar 2.1 Uji sifat kimia hidrokarbon
yang tetap ada dan tidak hilang. Serta
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diamati perubahan warna atau lainnya
3.1 Data Pengamatan
yang terbentuk.
a. Uji sifat fisika
3) Uji KMnO4
Prosedur ini dilakukan mula-mula
Sampel Air Ligroin
pada percobaan tabung reaksi diberi label
nama senyawa yang akan diuji. Senyawa hidrokarb kelarut densita kelarutan densita
hidrokarbon yaitu n-heksana, on an s s
sikloheksena, toluena, benzena dan n- Tidak 2 fasa larut 2 fasa
parafin dimasukkan masing-masing heksana larut sebagian
kedalam tabung reaksi. Kemudian sikloheks Tidak 2 fasa larut 2 fasa
ditambahkan KMnO4 untuk masing- ena larut sebagian
masing tabung dan dikocok tabungnya Toulena Tidak 2 fasa larut 2 fasa
serta diamati perubahan warna atau larut sebagian
lainnya yang terbentuk. Parafin Tidak 2 fasa Terbentuk 2 fasa
4) Uji H2SO4 larut gelatin
Prosedur ini dilakukan mula-mula Benzena Tidak 2 fasa larut 2 fasa
pada percobaan tabung reaksi diberi label larut sebagian
nama senyawa yang akan diuji. Senyawa
hidrokarbon yaitu n-heksana,
sikloheksena, toluena, benzena dan b. Uji sifat kimia
parafin dimasukkan masing-masing
kedalam tabung reaksi. Kemudian Sampel Pembak Uji Bromin
ditambahkan H2SO4 pekat untuk masing- hidrokarbon aran

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

n-heksana Asap 2 fasa, 1. Semua hidrokarbon merupakan


hitam api jingga senyawa nonpolar sehingga tidak larut
merah kuning dalam air. Jika suatu hidrokarbon
Siklohekse Asap 2 fasa, bercampur dengan air, maka lapisan
na hitam api oranye hidrokarbon selalu di atas sebab massa
biru jenisnya lebih kecil. Pelarut yang baik
Toulena Asap Kuning, 2 untuk hidrokarbon adalah pelarut
hitam api fasa keruh nonpolar, seperti CCl4 atau eter.
2. Makin banyak atom C, titik didih
merah
makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang
Parafin Tidak 2 fasa,
berisomer (jumlah atom C sama banyak),
terbakar jingga
titik didih makin tinggi apabila rantai C
kuning
makin panjang (bercabang sedikit).
Benzena Asap 2 fasa,
3. Pada suhu dan tekanan biasa,
hitam api jingga empat alkana yang pertama (CH4sampai
merah kuning C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12)
Uji KMnO4 Uji H2SO4 sampai heptadekana(C17H36) berwujud
Ungu Bening, gelembung cair, sedangkan oktadekana (C18H38)
Ungu Bening, gelembung dan seterusnya berwujud padat.
Ungu Keruh, 2 fasa
4. Jika direaksikan dengan unsur-unsur
Ungu Bening, gelembung
halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom-
Ungu Keruh, panas 2 fasa
atom H pada alkana mudah mengalami
substitusi (penukaran) oleh atom- atom
halogen.
3.2 Hasil dan Pembahasan
5. Alkana dapat mengalami oksidasi
Hidrokarbon merupakan senyawa
dengan gas oksigen, dan reaksi
organik yang tersusun hanya oleh karbon
pembakaran ini selalu menghasilkan
(c) dan hidrogen (H). hidrokarbon terbagi
energi. Itulah sebabnya alkana digunakan
menjadi tiga jenis utama yaitu hidrokarbon
sebagai bahan bakar. Secara rata-rata,
jenuh, hidrokarbon tak jenuh, dan
oksidasi 1 gram alkana menghasilkan
hidrokarbon aromatik. hidrokarbon jenuh
energi sebesar 50.000 joule.
hanya mempunyai ikatan C-C tunggal,
sementara hidrokarbon tak jenuh
a. Sifat Fisik Hidrokarbon
mempunyai ikatan C-C ranggkap 2 atau
Aquades merupakan air murni,
rangkap 3. hidrokarbon aromatik
merupakan senyawa siklik yang dengan asumsi hanya berisi molekul
mempunyai sifat kimia berkaitan dengan molekul H2O tanpa adanya penambahan
benzena. hidrokarbon jenuh (alkena dan unsur lain seperti ion ( Sukarsono, dkk,
sikloalkena) bersifat relatif inert dan tidak 2008). Air dalam bentuk cair adalah tidak
mudah bereaksi dengan pereaksi pereaksi bewarna, tidak berbau, tidak mempunyai
umum (Parlan, 2003). rasa dan merupakansenyawa yang sukar
Hidrokarbon tak jenuh (alkena dan dimampatkan yang memiliki beberapa
sikloalkena) dapat mengalami reaksi adisi sifat yang khas. Salah satu sifatnya yang
dan reaksi oksidasi. benzana dan khas tersebut yaitu dalam mengalami
senyawa aromatik lainya tidak bereaksi pendinginan / pembekuan. Berlinan
secara adisi tetapi dapat mengalami dengan sifat sebagian besar senyawa
reaksi subtitusi dengan penggantian atom
yang akan mengkerut bila
hidrogen oleh satu atom atau sekelompok
mengalami pendinginan / pembekuan,
atom lainya (Suminar, 2003).
Adapun sifat-sifat dari senyawa volume air akan mengembang
hidrokarbon diantaranya adalah sebagai bila membeku. Sifat khas lainnya dari
berikut: (Wilbraham, 1992). air ialah mempunyai titik didih dan panas

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

penguapan yang tinggidibandingkan Kelarutan adalah kadar jenuh


dengan hidrila yang mempunyai berat solute dalam sejumlah solven pada suhu
molekul yang hampir sama. Titik didih tertentu yang menunjukkan bahwa
danpanas penguapan yang tinggi interaksi spontan satu atau lebih solute
disebabkan oleh adanya tarikan/ikatan atau solven telah terjadi dan membentuk
yang kuat antara molekul air (Daintith, dispersi molekuler yang homogeni.
Kelarutan suatu zat (solute) dalam solven
1994).
tertentu digambarkan sebagai like
Pada percobaan pertama
dissolves like senyawa atau zat yang
dilakukan pengujian pada kelarutan dan
strukturnya menyerupai akan saling
densitas dalam air, sampel yang diujikan
melarutkan, yang penjabarannya
dimasukan kedalam tabung reaksi
didasarkan atas polaritas antara solven
sebanyak 5 tetes dan diberi label satu per
dan solute yang dinyatakan dengan
satu, kemudian ditambahkan kedalam
tetapan dielektrikum, atau momen dipole,
sampel 5 tetes aquadest, setelah diamati,
ikatan hydrogen, ikatan van der waals
kemudian didapat hasil dari semua
(London) atau ikatan elektrostatik yang
sampel (n-heksana, sikloheksena,
lain (Sudarmo, 2006)
toluena, perafinn, benzena), pada saat
Percobaan kedua dilakukan
dicampur dengan air senyawa
dengan melarutkan senyawa organik
hidrokarbon tidak larut dalam air, karena
dengan dietil eter. Dietil eter merupakan
air merupakan pelarut polar sedangkan
sebuah pelarut laboratorium yang umum
senyawa hidrokarbon merupakan
dan memiliki kelarutan terbatas di dalam
senyawa yang non polar, maka jika kedua
air, sehingga sering digunakan
senyawa tersebut dicampurkan tidak akan
untukekstrasi cair-cair. Karena kurang
bersatu atau menimbulkan dua fase,
rapat bila dibandingkan dengan air, lapisa
dimana senyawa hidrokarbon di atas dan
eter biasanya berada paling atas. Sebagai
air dibawah karena massa jenis
salah satu pelarut umum untuk reaksi
hidrokarbon lebih kecil daripada massa
Grignard, dan untuk sebagian besar
jenis air. Sedangkan, ketika senyawa-
reaksi yang lain melibatkan berbagai
senyawa hidrokarbon dicampurkan
reagen organologam (Respati 1986), yang
dengan minyak akan larut(1 fase) karena
dapat melarutkan dengan sesama
minyak memiliki sifat non polar sehingga
senyawa non polar (prinsip like disolve
senyawa hidrokarbon dapat larut. Adapun
like) mengenai reaksinya terhadap
reaksi yang terjadi:
hidrokarbon akan bereaksi ketika
N-heksana + H2O
senyawa hidrokarbon memiliki kepolaran
Benzena + H2O
yang sama sehingga menyebabkan lebih
Sikloheksena + H2O
reaktifnya hidrokarbon terhadap dietil eter
Toluena + H2O
(Martin, 2012). Hasil Percobaan bahwa n-
Parafin + H2O heksana, sikloheksena, toluena, dan
benzene sebagian larut dalam pelarut
dietil eter.

Gambar 3.1 Kelarutan dengan Air

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Gambar 3.2 Uji kelarutan dengan dietil


eter
b. Sifat Kimia Hidrokarbon
Pada uji pembakaran dilakukan
dengan senyawa hiroharbon yaitu n
heksana, sikloheksena, toluena, parafin
dan benzena. Pada senyawa hidrokarbon
n heksana didapatkan hasil adanya api
n-heksan benzena
yang lumayan besar yang ditimbukannya
asap saat terjadinya pembakaran.
Dikarenakan semua alkana dapat
bereaksi dengan oksigen pada reaksi
pembakaran dan dari hasil pembakaran
tersebut menyebabkan gugus H dan C
lepas dipengaruhi oleh terjadinya oksidasi.
Api yang di hasilkan n heksana Sikloheksena toluena
termasuk lumayan agak besar, hal ini Gambar 3.2 Hasil Uji pembakaran
pengaruhi dari sifat alkana yang sulit Percobaan kedua dilakukan
untuk cepat teroksidasi yang dengan uji bromin. Uji bromin dilakukan
menyebabkan tidak adanya asap saat dengan memasukkan 5 tetes sampel uji
proses pembakaran berlangsung. Pada kedalam massing-masing tabung
senyawa hidrokarbon sikloheksena kemudian ditambahkan tetes demi tetes
mengahsilkan terbentuknya api kecil dan larutan bromin 1%. Reaksi dengan Br ini
tidak menunjukkan adanya asap yang disebut reaksi halogenasi atau sering
ditimbulkan. Akan tetapi seharusnya disebut juga brominasi. Uji bromin
sikloheksena sangat mudah untuk bertujuan agar dapat mengetahui
terbakar karena termasuk dalam senyawa pengaruh cahaya dalam mempercepat
hidrokarbon alifatik sehingga sering terjadinya reaksi senyawa hidrokarbon.
digunakan sebagai bahan bakar, seperti Halogenasi dari alkana dilakukan pada
metana untuk bahan bakar kompor dan tempat terang dan gelap serta pada
asetilen untuk pengelasan. Hasil lambat temperatur yang tinggi. Pada tempat yang
yang ditimbulkan saat pengujian yang gelap reaksi yang terjadi cenderung
menyebabkan lamanya terbentuk api saat lambat, tetapi apabila diletakkan ditempat
pembakaran dikarenkan saat dilakukan yang terang reaksi yang terjadi akan
pembakaran kurang optimalnya sangat cepat sehingga mengakibatkan
pemanasan atau penyetelan korek api terbentuknya suatu molekul baru sebagai
yang kurang besar yang menyebabkan hasil terpisahnya partikel-partikel yang
hasil menjadi lambat timbulnya, dan pada bertumbukan. Sehingga menghasilkan
senyawa parafin tidak adanya terbakar, HBr dan sebuah radikal bebas. Hasil
karena parafin termasuk bahan yang tidak percobaannya adalah bahwa senyawa
reaktif terhadap api. hidrokarbon jika dilakukan uji bromin akan
terbentuk 2 fasa diatas jingga dan
dibawah kuning. Hidrokarbon tek jenuh
bereaksi cepat dengan bromine dalam
larutan CCl4. Reaksi yang terjadi adalah
adisi bromin pada karbon ikatan rangkap.
Br Br

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

CH3-CH=CH-CH3 + Br2 CH3-CH-CH- (Hart, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa


CH3 alkana dengan ikatan tunggal masih
Merah tidak berwarna mampu bereaksi dengan asam sulfat
Larutan bromin berwarna merah walaupun dalam jumlah sedikit atau terjadi
kecoklatan, sedangkan hasil reaksinya reaksi pengsulfonatan. Larutan H2SO4
tidak berwarna. Sehingga terjadinya pekat dicampurkan dengan toluene dan
reaksi ini ditandai dengan hilangnnya benzene terdapat 2 fase, karena toluene
larutan bromin. Alkana yang tidak memiliki dan benzene merupakan senyawa
ikatan rangkap, tidak bereaksi denga aromatik yang bereaksi lambat dengan
bromin (warna merah kecoklatan bromin H2SO4 pekat. kemudian larutan H2SO4
tetap ada), sedangkan senyawa aromatik pekat dicampurkan dengan sikloheksena
dapat mengalami reaksi substitusi dan n-heksana terdapat 1 fase(larut) dan
dengam bromin dengan adanya katalis Fe berwarna bening.
atau AlCl3. Reaksi substitusi tersebut juga
menghasilkan gas HBr. Dari hasil
KESIMPULAN
percobaan menunjukan hasil yang negatif.
Berdasarkan percobaan yang telah
Percobaan ketiga dilakukan
dilakukan bahwa, Hidrokarbon adalah
dengan uji KMnO4. Uji KMnO4 merupakan
sebuah senyawa yang terdiri
suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan
dari unsur atom karbon(C) dan
senyawa hidrokarbon tehadap oksidator
atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon
KMnO4 yang merupakan katalis. Uji
memiliki rantai karbon dan atom-atom
dilakukan dengan mereaksikan sampel uji
hidrogen yang berikatan dengan rantai
dengan larutan KMnO4 1%. Hal ini terjadi
tersebut. sifat kimia hidrokarbon jenuh
karena Mn merupakan unsur transisi,
(alkana) adalah ikatan tunggal,
dimana unsur transisi memiliki beberapa
hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna)
bilangan oksidasi yang ditandai dengan
adalah ikatannya rangkap dua dan
perbedaan warna pada setiap bilangan
rangkap tiga, sedangkan hidrokarbon
oksidasi. Terjadinya reaksi redoks, dimana
aromatik adalah senyawa lingkar beratom
senyawa hidrokarbon mengalami oksidasi
enam.Sampel yang diujikan merupakan
dan KMnO4 mengalami reduksi, merubah
hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh, sampel
bilangan oksidasi Mn dalam KMnO4 yaitu
yang merupakan hidrokarbon jenuh yaitu
+7 yang memberi warna ungu menjadi
senyawa MnO4 dengan biloks Mn +4 salah satunya sikloheksena. papa
pengujian kelarutan dan densitas dengan
yang memberikan warna coklat. Selain itu,
air senyawa hidrokarbon bersifat non
reaksi oksidasi yang terjadi
polar dan air bersifat polar.
mengakibatkan ikatan rangkap dua
terputus dan diubah menjadi ikatan DAFTAR PUSTAKA
tunggal (Halim, 1990). Hasil percobaan Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S.
bahwa senyawa organik n-heksana, 1986. Dasar-dasar Kimia
sikloheksena, toluena, parafin dan Organik. Bina Aksara.
benzene berwarna ungu menunjukan hasil
Jakarta.Brenik, S.D. 2003.
yang negatif Ini mungkin disebabkan
Intisari Kimia Organik.
karena kurang telitinya praktikan dan
kontaminasi yang terjadi karena larutan Hipokrater : Jakarta.
Bromin yang digunakan sudah dibuat Respati.1986.Pengantar Kimia
agak lama. Organik. Jakarta : Aksara
Percobaan keempat dilakukan Baru.
dengan uji H2SO4 . Uji asam sulfat Hart, H., Craine,L.E dan
menghasilkan suatu senyawa alkil Hart,D.J.2003.Kimia Organik.
hirdosulfat yang diperoleh dari suatu Jakarta : Erlangga.
alkana (senyawa dengan ikatan tunggal)

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon


PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Wilbraham,A.C.1992.Pengantar Martin, E. A, 2012, Kamus Kimia,


Kimia Organik dan Hayati. Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Bandung: ITB. Pine, 1988, Kimia Organik, ITB Press,
Sukarsono, K., Indras, M., dan K, Sofyan, Bandung
F, 2008, Studi Efek Kerr Untuk Parlan, 2003, Kimia Organik I, UNM,
Pengujian Tingkat Kemurnian Malang
Aquades, Air Pam Dan Air Suminar, H, 2003, Kimia Organik,
Sumur, Berkala Fisika, 11(1) : Erlangga, Jakarta
9-18 Halim, 1990, Analisis Kimia
Daintith, 1994, Oxford : Kamus Kuantitatif edisi I, Erlangga : Jakarta
Lengkap Kimia, Erlangga, Jakarta Sudarmo, Unggul, 2006, Kimia III,
Erlangga, Jakarta

Nuri Annisa H1031151028 Hidrokarbon

Anda mungkin juga menyukai