Disusun Oleh :
I. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Membedakan senyawa polar dan non polar
2. Menggambarkan struktur-struktur senyawa yang diberikan
V. Langkah Kerja
VI. Hasil Praktikum
A. Menggunakan Aquades
No Larutan Keterangan
.
2. Methanol Tercampur
4. Aseton Tercampur
B. Menggunakan n-heksana
No. Larutan Keterangan
4. Aseton Tercampur
5. Kloroform Tidak tercampur
VII. Pembahasan
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsurnya. Pembentukan senyawa ini dikarenakan unsur yang
berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Pengertian lain
dari senyawa polar adalah senyawa yang memiliki daerah muatan positif dan negatif yang
berbeda, sebagai hasil ikatan dengan atom seperti nitrogen, oksigen atau pun belerang,
polar memiliki sifat yang tertentu yaitu Senyawa polar memiliki muatan positif dan
negatif parsial Saat berikatan, atom dapat saling berbagi elektron atau kovalen atau
melepaskan elektron atau ionic dan perbedaan anatar molekul polar dan nonpolar
ditentukan oleh vektor muatan parsial yang dihasilkan dari setiap ikatan Sedangkan untuk
senyawa nonpolar adalah senyawa yang memiliki ikatan kovalen antara atom-atom
penyusunnya dengan elektron yang terbagi secara merata di antara atom-atom tersebut.
Karena elektron terbagisecara merata, senyawa jenis ini tidak memiliki muatan listrik
netto dan tidak berpolar. Ada beberapa contoh senyawa nonpolar yaitu gas mulia seperti
helium (He) dan molekul diatomik seperti hidrogen (H 2) dan nitrogen (N2). Dalam H2 dan
N2, atom-atom yang berikatan memiliki elektronegativitas yang sama, sehingga molekul-
molekul ini bersifat nonpolar.
Dalam praktikum ini praktikan melakukan beberapa cara supaya mengetahui
bahwa bahan tersebut adalah polar atau non polar, metode yang dilakukan dalam
praktikum adalah dengan cara kualitatif. Hal yang pertama dilakukan oleh praktikan
adalah menyiapkan tabung reaksi sebanyak 10 tabung dan meletakkannya dengan 2 baris,
baris yang pertama menempel label A hingga E pada 5 baris pertama dan sama juga
dengan baris ke dua, kenapa praktikan melakukan tersebut yaitu untuk membedakan
larutan yang tercampur oleh larutan aquades dan larutan n-heksana, tabung A diisi
dengan larutan aquades 20 tetes dan dicampurkan oleh n-heksana, tabung B diisi oleh
aquades dan larutan methanol, tabung C diisi dengan aquades dan larutan etil asetat,
tabung E diisi dengan aquades dan larutan aseton dan tabung E diisi aquades dan larutan
kloroform. Baris kedua diisi dengan larutan awal n-heksana dan tabung A diisi dengan
aquades, tabung B diisi dengan larutan methanol, tabung C diisi dengan larutan etil asetat,
tabung D diisi dengan larutan asetom dan yang terakhir yaitu tabung E diisi dengan
larutan kloroform. Setelah semua larutan dicampurkan praktikan melakukan
homogenisasi dengan cara menggoyangkan tabung reaksi dengan perlahan supaya
prakitakan bisa mengetahui apakah larutan dapat mencampur atau tidak, amati setiap
kejadian yang ada pada tabung reaksi, Setalah itu praktikan mencatat hasil pada reaksi
setiap tabung di dalam tabel.
Dalam praktikum ini, praktikan mendapatkan hasil percobaan yang berbeda-beda
dengan satu larutan dengan satu larutan yang lain diantaranya adalah, percampuran antara
aquades dengan larutan larutan, yang pertama yaitu dengan larutan n-heksana terjadi
adalah kedua larutan ini tidak tercampur ini bisa diartikan bahwa senyawa terebut
merupakan senyawa non polar, tabung kedua yaitu dengan larutan methanol, reaksi yang
terjadi yaitu 2 larutan ini mengalami percampuran, bisa di simpulkan bahwa senyawa
larutan ini adalah senyawa polar, tabung ketiga yaitu etil asetat hal yang terjadi pada
kedua larutan tersebut adalah larutan tidak dapat tercampur, tabung yang keempat yaitu
larutan aseton hal yang terjadi pada dua lautan tersebut adalah ternyata larutan kedua
tidak tercampur, tabung kelima yaitu dengan larutan kloroform hal yang terjadi pada
kedua larutan tersebut adalah tidak terjadi percampuran antara dua larutan tersebut. Pada
percobaan yang kedua yaitu dengan larutan n-heksana, tabung pertama dicampurakan
dengan larutan aquades, reaksi yang terjadi adalah reaksi tidak tercampur ini menandakan
bahwa larutan tersebut merupakan senyawa yang bersifat polar, tabung kedua diisi
dengan larutan methanol hasil reaksi yang di dapat oleh praktikan bahwa kedua larutan
tidak tercampur ini menandakan bahwa larutan ini bersifat non polar, tabung ketiga diisi
dengan larutan etil asetat dan hasil yang di amati oleh praktikan adalah larutan dapat
bercampur, dapat di simpulkan bahwa larutan tersebut adalah larutan yang bersifat non
polar, tabung keempat diisi dengan larutan aseton hasil yang di dapat oleh praktikan
setelah mengamati adalah bahwa larutan aseton dan n-heksana ada alah larutan senyawa
yang bersifat non polar, tabung yang terakhir yaitu tabung diisi dengan larutan kloroform,
kedua larutan tidak tercampur ini menandakan bahwa larutan tersebut adalah senyawa
polar.
Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa setiap larutan memliliki kepolaran yang
berbeda, senyawa polar memliki kemampuan yang lebih untuk mencampurkan larutan
larutan sedangakan untuk non polar tidak tercampur dengan senyawa polar. Aquades
merupakan senyawa polar karena memliki muatan positif pada atom hydrogen dan
muatan negatif pada atom hidrogen, n-heksana memliki rantai karbon dan hidrogen
sehingga memiliki senyawa non-polar, oleh karena itu n-heksana tidak tercampur dengan
senyawa polar, seperti dengan larutan methanol, methanol adalah senyawa polar yang
memiliki gugus (OH), dikarenakan methanola adalah senyawa p;olar larutan ini dapa
tercampur dengan air dan senyawa polar lainnya seperti etil asetat dan aseton dari gaya
tarik menarik. Etil asetat merupakan senyawa semi polar, ini memiliki muatan parsial
negatif pada oksigen dan muatan postifi parsial pada atom karbon, Aseton adalah
senyawa semi polar yang memliki gugus (C=O), ini merupakan gugus karbonil, gugus
karbonil ini adalah muatan yang memiliki muatan parsial negative pada atom oksigen dan
muatan parsial positif pada atom karbon.Dan larutan kloroform memilki muatan parsial
negatif pada atom klorin dan kepolaran nya tidak sekuat senyawa polar lainnya seperti
methanol, dan bisa dilihat bahwa kloroform tidak tercampur dengan air atau senyawa
polar lainnya.
Pada praktikum ini praktikan melakukan kesalahan human error dimana praktikan
kurang teliti dengan mengamati reaksi yang terjadi pada percampuran sehingga kurang
sesuai dengan teori yang ada. Senyawa polar dan non polar juga digunakan di berbagai
industri salah satunya yaitu di migas, disini bisa membantu untuk memisahkan senyawa
senyawa minyak dan gas, bantu membersihkan minyak atau residu yang menempel di
pipa atau peralatan lainnya, dan membantu untuk mengurangi air dalam minyak.
VII. Penutup
A. Kesimpulan
1. Senyawa polar adalah senyawa yang memiliki ikatan polar dan memiliki
karakteristik yang mudah larut
2. Senyawa nonpolar adalah senyawa yang memiliki ikatan kovalen nonpolar
yang memliki karakteristik tidak larut Ketika bercampur dengan larutan polar
3. Pada bercampur bergantung pada polaritas molekulnya dan kemampuan
untuk membentuk ikatan hidrogen atau gaya tarik-menarik polar-polar.
B. Saran
1. Agar praktikan lebih teliti dalam melihat reaksi yang telah terjadi
2. Praktikan menaati langkah-langkah keselamatan yang benar saat melakukan
praktikum
3. Uji larutan dengan senyawa yang berbeda dalam pelarut polar dan
nonpolar.Setelah itu amati perbedaan dalam tingkat kelarutan yang terjadi
IX. Daftar Pustaka
Bernaseoni,G. 2005.Teknologi Kimia. PT Padya Pranita. Jakarta
Consden, Gordon dan Martin 1994.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah.
Gramedia,Jakarta.
X. Lampiran
Gambar 10.4 Laporan sementara praktikum senyawa polar dan non polar