Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

“SENYAWA POLAR DAN NON POLAR”

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Muhammad Ammar Syahid


NIM : 231420034
Program Studi : Teknik Pengolahan Minyak dan Gas
Bidang Minat : Refinery
Tingkat : I (Satu)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
(PEM AKAMIGAS)

Cepu, Oktober 2023


PERCOBAAN 4
SENYAWA POLAR DAN NON POLAR

I. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Membedakan senyawa polar dan non polar
2. Menggambarkan struktur-struktur senyawa yang diberikan

II. Keselamatan Kerja


Beberapa keselamatan kerja yang harus diperhatikan dalam percobaan ini adalah:
1. Hati- hati saat bekerja dengan larutan kimia.
2. Perhatikan MSDS dan tiap bahan yang digunakan dalam praktikum ini (MSDS terdapat
dalam lampiran).
3. Limbah cair sisa percobaan dibuang ke dalam wadah buangan limbah cair, tidak
diperkenankan membuang limbah ke dalam wastafel.
4. Limbah padat dikumpulkan dan dibuang ke wadah buangan limbah padat.
5. Peralatan gelas ditangani dengan hati-hati.
6. Saat bekerja dengan HNO3 dan H2SO4 pekat harus dilakukan di almari asam.
7. Tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan logam dengan asam pekat tersebut,
tinggalkan saja di almari asam.

III. Dasar Teor

Berikut MSDS dari bahan yang digunakan dalam praktikum.

Gambar 3.1 MSDS Methanol


Gambar 3.2 Bahaya MSDS Metanol
Senyawa polar adalah Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal in terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai
keelektronegatifitas yang berbeda. Senyawa non polar: Senyawa yang terbentuk akibat
adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal in terjadi
karena unsur yang berikatan mempi nilai elektronegatititas vang sama/hampir sama ciri –
ciri senyawa polar adalah dapat larut dalam air dan pelarut lain, memiliki kutub + dan
kutub-, akibat tidak meratanya distribusi elektron, memiliki pasangan elektron bebas (bila
bentuk molekul diketahun) atau memilliki berbedaan keelektronegatifan.
Contohnya yaitu alkohol, HCI, PCI3, H20,N205. Dan ciri – ciri senyawa non polar adalah
tidak larut dalam air dan pelarut polar lain, tidak memiliki kutub + dan kutub- , akibat
meratanya distribusi electron tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul
diketahui ) atau keelektronegatifannya sama, contohnya yaitu C12. PCI3, H2O,N2 ( M.
Aldan Devanesy, 2016 ).
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik menarik antara duaatom atau
molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomikmenjadi stabil.
Terdapat beberapa jenis ikatan kimia salah satu diantaranya adalahikatan kovalen. Ikatan
kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memilikikarakteristik berupa pasangan elektron
yang saling terbagi (pemakaian bersamaelektron) di antara atom-atom yang berikatan.
Ikatan kovalen dibagi menjadi dua,yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar.
Ikatan kovalen polar terjadijika salah satu atom yang berikatan mempunyai
elektronegativitas yang jauh lebihbesar daripada yang lain sehingga electron akan tertarik
kearah atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar. Ikatan kovalen nonpolar terjadi
jika kedua atomberikatan mempunyai afinitas elektron yang sama (Legiso, 2021).
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang terdapat banyak dalam kehidupan
sehari-hari. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiridari hidrogen dan
karbon. Senyawa hidrokarbon sering disebut sebagaisenyawa organik karena senyawa
tersebut dapat disintesis di dalam tubuhorganisme hidup, seperti darah, daging, kayu, serat
pohon, dll. Selain dapatdisintesis di dalam tubuh, senyawa hidrokarbon banyak disintesis
dilaboratorium atau di industry. Senyawa hidrokarbon yang pertama kali disintesis di
dalam laboratorium adalah senyawa urea pada tahun 1828, oleh Wohler.Senyawa
hidrokarbon dibagi menjadi dua yaitu senyawa hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon siklik.
Hidrokarbon alifatik adalah senyawahidrokarbon yang bentuknya rantai terbuka, sementara
hidrokarbon siklikmerupakan senyawa hidrokarbon yang bentuknya rantai tertutup.
Senyawahidrokarbon rantai terbuka sendiri dibagi menjadi dua yaitu, senyawa jenuhdan
tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang tidakmemiliki ikatan
rangkap yaitu, alkana. Sementara senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah yang memiliki
ikatan rangkap yaitu, alkena dan alkuna.Senyawa-senyawa tersebut biasanya memiliki
gugus fungsi yang bermacam-macam. Berikut adalah gugus-gugus fungsi dari senyawa
hidrokarbon:Setiap senyawa hidrokarbon biasanya memiliki ikatan kovalen, dimanaikatan
kovalen tersebut dapat bersifat polar dan nonpolar. Ikatan kovalen polarterjadi apabila dua
atom unsur yang berikatan mempunya hargakeelekronegatifan yang besar, sementara
ikatan kovalen non polar terjadi pabila dua unsur yang berikatan mempunyai harga
keelektronegatifan yang berbeda. Suatu senyawa dapat dikatakan bersifat polar atau
nonpolar tidakhanya berdasarkan ikatannya tetap juga dari bentuk molekulnya. Dari
bentukmolekul senyawa tersebut, maka dapat ditentukan momen dipolnya. Apabilamomen
dipolnya > 0, maka senyawa tersebut polar, sedangkan apabila momendipolnya = 0, maka
senyawa tersebut bersifat nonpolar. Senyawa polar biasanya mampu larut di dalam air
dengan baik, sedangkan senyawa nonpolartidak mampu larut di dalam air (Effendy. 2006).
Dalam ilmu kimia dikenal suatu istilah “like dissolves like” yaitu jika molekul solute
dan pelarut mirip, maka akan mudah bagi keduanya untuk saling menggantikan sehingga
muda untuk bercampur. Secara umum, terdapat kecendrungan dimana senyawa ion dan
polar larutan dalam pelarut polar dan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar
(Estein, 2015).
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai
keelektronegatifitas yang berbeda. Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk
akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini
terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama atau
hampir sama. (Haranto, A. dan Ruminten. 2009).
Perbedaan keelektronegatifan menimbulkan kepolaran senyawa. Pada senyawa polar
terdapat momen dipol positif dan negatif. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut
menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur membentuk
pengkutuban elektron (Purba, 2006).
Hal ini mengakibatkan senyawa polar akan tertarik pada suatu benda yang bermuatan
elektron/listrik/medan magnet, sedangkan pada senyawa nonpolar yang tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan tidak akan tertakrik pada benda yang bermuatan 3
elektron/listrik/medan magnet. Sehingga hal ini menjadi acuan peneliti untuk
mengembangkan alat yang dapat membuktikan / membedakan senyawa polar dan nonpolar
dari sifat senyawa polar dan nonpolar berdasarkan keelektronegatifan (Sudarmo, 2013).
Atom-atom unsur membentuk molekul senyawa melalui ikatan bersama. Ikatan ini
dapat berupa ikatan kovalen yang terbentuk karena berbagi sepasang elektron. Terjadi pada
unsur nonlogam dan nonlogam. Elektron yang digunakan bersama tertarik pada dua inti
atom yang berikatan, sehingga kedua atom tersebut terikat bersama. Atom yang terikat
secara kovalen menghasilkan molekul yang bersifat polar dan nonpolar. Kepolaran
molekul ini dipengaruhi oleh kepolaran ikatan-ikatan kovalen di dalam molekul dan
membentuk molekul. Bentuk molekul dapat diramalkan menggunakan teori domain
elektron dan teori hibridisasi. Dalam suatu molekul juga bekerja suatu jenis gaya yang
mempersatukan molekul yang satu dengan molekul yang lain yang disebut gaya antar
molekul (Kencana, 2018).
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk karena adanya ikatan antar elektron
suatu unsur. Hal ini terjadi karena unsur-unsur yang berikatan mempunyai nilai
keelektronegatifan yang berbeda. Ciri-ciri senyawa polar adalah dapat larut dalam air dan
pelarut polar lainnya, mempunyai anoda (+) dan katoda (-) karena distribusi elektron yang
tidak merata, serta mempunyai pasangan elektronbebas ( jika bentuk molekulnya tidak
sama). diketahui) atau mempunyai keelektronegatifan yang berbeda. Contoh senyawa polar
adalah air, alkohol, HCl, PCl3, H2O dan N2O5. Senyawa nonpolar adalah senyawa yang
terbentuk karena adanya ikatan antar elektron unsur-unsur penyusunnya. Hal ini terjadi
karena unsur-unsur yang berikatan mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama atau
hampir sama. Ciri-ciri senyawa non polar adalah tidak larut dalam air dan pelarut polar
lainnya, tidak mempunyai anoda (+) dan katoda (-) karena distribusi elektronnya seragam
dan tidak ada elektron bebas. berpasangan (jika bentuk molekulnya diketahui) atau
mempunyai keelektronegatifan yang sama. Contoh senyawa nonpolar adalah minyak
goreng, bensin, solar, minyak bumi, Cl2, H2 dan N2.(Ruminten, 2009).

IV. Bahan dan Alat


A. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. N-heksana
2. Metanol
3. Etil asetat
4. Aseton
5. Kloroform
6. Aquadest
B. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Tabung reaksi

Gambar 4.1 Tabung reaksi

2. Rak tabung reaksi

Gambar 4.2 Rak tabung reaksi


3. Pipet tetes

Gambar 4.3 Pipet tetes

V. Langkah Kerja
VI. Hasil Praktikum
A. Menggunakan Aquades
No Larutan Keterangan
.

1. n-heksana Tidak tercampur

2. Methanol Tercampur

3. Etil asetat Tidak tercampur

4. Aseton Tercampur

5. Kloroform Tidak tercampur

B. Menggunakan n-heksana
No. Larutan Keterangan

1. n-heksana Tidak tercampur

2. Methanol Tidak tercampur

3. Etil asetat Tercampur

4. Aseton Tercampur
5. Kloroform Tidak tercampur

VII. Pembahasan
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsurnya. Pembentukan senyawa ini dikarenakan unsur yang
berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Pengertian lain
dari senyawa polar adalah senyawa yang memiliki daerah muatan positif dan negatif yang
berbeda, sebagai hasil ikatan dengan atom seperti nitrogen, oksigen atau pun belerang,
polar memiliki sifat yang tertentu yaitu Senyawa polar memiliki muatan positif dan
negatif parsial Saat berikatan, atom dapat saling berbagi elektron atau kovalen atau
melepaskan elektron atau ionic dan perbedaan anatar molekul polar dan nonpolar
ditentukan oleh vektor muatan parsial yang dihasilkan dari setiap ikatan Sedangkan untuk
senyawa nonpolar adalah senyawa yang memiliki ikatan kovalen antara atom-atom
penyusunnya dengan elektron yang terbagi secara merata di antara atom-atom tersebut.
Karena elektron terbagisecara merata, senyawa jenis ini tidak memiliki muatan listrik
netto dan tidak berpolar. Ada beberapa contoh senyawa nonpolar yaitu gas mulia seperti
helium (He) dan molekul diatomik seperti hidrogen (H 2) dan nitrogen (N2). Dalam H2 dan
N2, atom-atom yang berikatan memiliki elektronegativitas yang sama, sehingga molekul-
molekul ini bersifat nonpolar.
Dalam praktikum ini praktikan melakukan beberapa cara supaya mengetahui
bahwa bahan tersebut adalah polar atau non polar, metode yang dilakukan dalam
praktikum adalah dengan cara kualitatif. Hal yang pertama dilakukan oleh praktikan
adalah menyiapkan tabung reaksi sebanyak 10 tabung dan meletakkannya dengan 2 baris,
baris yang pertama menempel label A hingga E pada 5 baris pertama dan sama juga
dengan baris ke dua, kenapa praktikan melakukan tersebut yaitu untuk membedakan
larutan yang tercampur oleh larutan aquades dan larutan n-heksana, tabung A diisi
dengan larutan aquades 20 tetes dan dicampurkan oleh n-heksana, tabung B diisi oleh
aquades dan larutan methanol, tabung C diisi dengan aquades dan larutan etil asetat,
tabung E diisi dengan aquades dan larutan aseton dan tabung E diisi aquades dan larutan
kloroform. Baris kedua diisi dengan larutan awal n-heksana dan tabung A diisi dengan
aquades, tabung B diisi dengan larutan methanol, tabung C diisi dengan larutan etil asetat,
tabung D diisi dengan larutan asetom dan yang terakhir yaitu tabung E diisi dengan
larutan kloroform. Setelah semua larutan dicampurkan praktikan melakukan
homogenisasi dengan cara menggoyangkan tabung reaksi dengan perlahan supaya
prakitakan bisa mengetahui apakah larutan dapat mencampur atau tidak, amati setiap
kejadian yang ada pada tabung reaksi, Setalah itu praktikan mencatat hasil pada reaksi
setiap tabung di dalam tabel.
Dalam praktikum ini, praktikan mendapatkan hasil percobaan yang berbeda-beda
dengan satu larutan dengan satu larutan yang lain diantaranya adalah, percampuran antara
aquades dengan larutan larutan, yang pertama yaitu dengan larutan n-heksana terjadi
adalah kedua larutan ini tidak tercampur ini bisa diartikan bahwa senyawa terebut
merupakan senyawa non polar, tabung kedua yaitu dengan larutan methanol, reaksi yang
terjadi yaitu 2 larutan ini mengalami percampuran, bisa di simpulkan bahwa senyawa
larutan ini adalah senyawa polar, tabung ketiga yaitu etil asetat hal yang terjadi pada
kedua larutan tersebut adalah larutan tidak dapat tercampur, tabung yang keempat yaitu
larutan aseton hal yang terjadi pada dua lautan tersebut adalah ternyata larutan kedua
tidak tercampur, tabung kelima yaitu dengan larutan kloroform hal yang terjadi pada
kedua larutan tersebut adalah tidak terjadi percampuran antara dua larutan tersebut. Pada
percobaan yang kedua yaitu dengan larutan n-heksana, tabung pertama dicampurakan
dengan larutan aquades, reaksi yang terjadi adalah reaksi tidak tercampur ini menandakan
bahwa larutan tersebut merupakan senyawa yang bersifat polar, tabung kedua diisi
dengan larutan methanol hasil reaksi yang di dapat oleh praktikan bahwa kedua larutan
tidak tercampur ini menandakan bahwa larutan ini bersifat non polar, tabung ketiga diisi
dengan larutan etil asetat dan hasil yang di amati oleh praktikan adalah larutan dapat
bercampur, dapat di simpulkan bahwa larutan tersebut adalah larutan yang bersifat non
polar, tabung keempat diisi dengan larutan aseton hasil yang di dapat oleh praktikan
setelah mengamati adalah bahwa larutan aseton dan n-heksana ada alah larutan senyawa
yang bersifat non polar, tabung yang terakhir yaitu tabung diisi dengan larutan kloroform,
kedua larutan tidak tercampur ini menandakan bahwa larutan tersebut adalah senyawa
polar.
Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa setiap larutan memliliki kepolaran yang
berbeda, senyawa polar memliki kemampuan yang lebih untuk mencampurkan larutan
larutan sedangakan untuk non polar tidak tercampur dengan senyawa polar. Aquades
merupakan senyawa polar karena memliki muatan positif pada atom hydrogen dan
muatan negatif pada atom hidrogen, n-heksana memliki rantai karbon dan hidrogen
sehingga memiliki senyawa non-polar, oleh karena itu n-heksana tidak tercampur dengan
senyawa polar, seperti dengan larutan methanol, methanol adalah senyawa polar yang
memiliki gugus (OH), dikarenakan methanola adalah senyawa p;olar larutan ini dapa
tercampur dengan air dan senyawa polar lainnya seperti etil asetat dan aseton dari gaya
tarik menarik. Etil asetat merupakan senyawa semi polar, ini memiliki muatan parsial
negatif pada oksigen dan muatan postifi parsial pada atom karbon, Aseton adalah
senyawa semi polar yang memliki gugus (C=O), ini merupakan gugus karbonil, gugus
karbonil ini adalah muatan yang memiliki muatan parsial negative pada atom oksigen dan
muatan parsial positif pada atom karbon.Dan larutan kloroform memilki muatan parsial
negatif pada atom klorin dan kepolaran nya tidak sekuat senyawa polar lainnya seperti
methanol, dan bisa dilihat bahwa kloroform tidak tercampur dengan air atau senyawa
polar lainnya.
Pada praktikum ini praktikan melakukan kesalahan human error dimana praktikan
kurang teliti dengan mengamati reaksi yang terjadi pada percampuran sehingga kurang
sesuai dengan teori yang ada. Senyawa polar dan non polar juga digunakan di berbagai
industri salah satunya yaitu di migas, disini bisa membantu untuk memisahkan senyawa
senyawa minyak dan gas, bantu membersihkan minyak atau residu yang menempel di
pipa atau peralatan lainnya, dan membantu untuk mengurangi air dalam minyak.

VII. Penutup
A. Kesimpulan
1. Senyawa polar adalah senyawa yang memiliki ikatan polar dan memiliki
karakteristik yang mudah larut
2. Senyawa nonpolar adalah senyawa yang memiliki ikatan kovalen nonpolar
yang memliki karakteristik tidak larut Ketika bercampur dengan larutan polar
3. Pada bercampur bergantung pada polaritas molekulnya dan kemampuan
untuk membentuk ikatan hidrogen atau gaya tarik-menarik polar-polar.
B. Saran
1. Agar praktikan lebih teliti dalam melihat reaksi yang telah terjadi
2. Praktikan menaati langkah-langkah keselamatan yang benar saat melakukan
praktikum
3. Uji larutan dengan senyawa yang berbeda dalam pelarut polar dan
nonpolar.Setelah itu amati perbedaan dalam tingkat kelarutan yang terjadi
IX. Daftar Pustaka
Bernaseoni,G. 2005.Teknologi Kimia. PT Padya Pranita. Jakarta

Consden, Gordon dan Martin 1994.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah.
Gramedia,Jakarta.

Ewing, Galen Wood. 1985.Instrumental of Chemical Analysis Fifth edition. McGraw-


Hill.Singapore

Gholib, Ibnu.2007.Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

X. Lampiran

Gambar 10.4 Bahan bahan larutan yang


digunakan

Gambar 10.5 Pengamatan perubahan pada


tabung reaksi
Gambar 10.6 Penetesan larutan ke tabung reaksi

Gambar 10.4 Laporan sementara praktikum senyawa polar dan non polar

Anda mungkin juga menyukai