Bahan-bahan Farmasi
(Bagian 1: Pendahuluan, struktur
polimorf, Tipepolimorf, dan
metode penyiapan polimorf)
Pendahuluan
- Polimorfisme : Kemampuan suatu
bahan padat untuk berada dalam
dua atau lebih bentuk kristal - Berbagai kondisi dalam proses
dengan susunan atau konformasi kristalisasi menyebabkan terjadi
yang berbeda pada kisi kristal berbagai bentuk polimorf.
- Bentuk (form atau modifikasi) - Kondisi umumnya adalah efek
kristal yang berbeda disebut pelarut, adanya kotoran, tingkat
polimorf. kejenuhan, suhu, perubahan
- Perbedaan dalam struktur internal kondisi pengadukan, dll.
polimorf menghasilkan sifat - Penelitian tentang polimorfisme
fisikokimia yang berbeda, obat merupakan langkah penting
termasuk kelarutan, laju disolusi, dalam setiap studi formulasi
stabilatas kimia, higroskopisitas, karena polimorfisme mungkin
dan sifat mekanik. bisa memiliki pengaruh yang
- Lebih dari 50% bahan aktif cukup besar pada sifat padatan
farmasi diperkirakan memiliki yang dapat mengubah
lebih dari satu bentuk polimorfik. bioavailabilitas dan teknologi
- Polimorf paling terkenal yang pembuatan sediaan farmasi.
menunjukkan ketersediaan hayati - Pengendalian polimorf juga
yang sangat berbeda adalah penting dalam penemuan dan
Kloramfenikol palmitat dan pengembangan obat
karbamazepin.
Struktur Polimorf
Sifat Polimorf
- Tergantung pada stabilitas relatif
dari bentuk polimorf tersebut,
salah satu dari beberapa bentuk
polimorf tersebut secara fisik
lebih stabil daripada yang lain.
- Polimorf yang stabil berada pada
Tipe polimorf tingkat energi terendah, memiliki
titik leleh tertinggi dan kelarutan
Transisi Fasa: proses transformasi air rendah.
satu polimorf ke lain. Transisi fasa - Bentuk metastabil berada pada
dapat terjadi pada penyimpanan atau tingkat energi yang lebih tinggi,
selama proses. Berdasarkan sifat memiliki titik leleh yang lebih
transisi fasanya ada 2 tipe polimorf rendah dan kelarutan air yang
1. ENANTIOTROP : tinggi.
- Bentuk metastabil dapat berubah
Jika salah satu bentuk stabil diatas ke bentuk stabil karena keadaan
tekanan dan suhu tertentu, energi yang lebih tinggi mereka.
sedangkan polimorf lainnya stabil
dari pada rentang tekanan dan suhu
yang berbeda. Co : Karbamazepin
2. MONOTROP:
hanya satu polimorf stabil pada
semua temperatur di bawah titik
lebur, dengan semua polimorf
lainnya menjadi tidak stabil. Co:
kloramfenikol, parasetamol Polimorf spironolactone
KARAKTERISASI POLIMORF
Kelarutan
- Kelarutan adalah sifat
termodinamik yang berhubungan
dengan energi bebas, dengan
begitu perbedaan polimorfisme
akan menghasilkan perbedaan
hasil kelarutan dalam sistem
pelarut pada suhu tertentu.
- Polimorf metastabil akan
memiliki kelarutan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan
polimorf stabil. Perbedaan ini
menyebabkan perbedaan laju
disolusi
- Tranformasi fasa polimorf dapat
terjadi selama penyimpanan,
sehingga peluang terjadinya
perubahan polimorf metastabil
ke polimorf stabil menyebabkan
penurunan kelarutan.
Hubungan Kekerasan dan
Kelarutan (A) kurkumin dan
(B) polimorf sulfathiazole.
Higroskopis
Selama proses formulasi dan
penggilingan, umumnya obat
terkena uap air, menghasilkan
sedikit uap air yang dimasukkan ke
dalam obat. Oleh karena itu, studi
penyerapan air dan higroskopisitas
Laju Disolusi dan Ketersediaan
menggunakan penyerapan uap
Hayati
dinamis dan analisis
- Perbedaan kelarutan menyebabkan termogravimetri adalah proses rutin
perbedaan laju disolusi, sehingga dalam industri farmasi.
akan berdampak terhadap
ketersediaan hayati
(bioavailabilitas). Karena air adalah pelarut polar yang
- Penggunaan polimorf metastabil memiliki gugus donor dan akseptor
di dalam pembuatan sediaan ikatan hidrogen, air dapat
tablet, kapsul atau suspensi dapat berinteraksi dengan permukaan
menyebabkan terjadi padat dengan membentuk ikatan
transformasi fasa polimorf ke hidrogen. Oleh karena itu, karena
bentuk stabil selama proses pengaturan pengemasan yang
pembuatan maupun berbeda dan interaksi antarmolekul,
penyimpanan yang dapat polimorf berperilaku berbeda
menurunkan kelarutan dan laju terhadap kelembaban yang terpapar.
disolusi obat yang akhirnya
Stabilitas Kimia
mengubah ketersediaan hayati
Stabilitas kimia merupakan
perhatian utama untuk bahan
farmasi
karena degradasi dan reaktivitas
terhadap bahan kimia atau Cahaya
(reaksi fotokimia) dapat
menyebabkan hilangnya aktivitas
biologis.