a. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisik zat. Sifat fisika dapat
digunakan untuk menerangkan penampilan suatu zat. Sifat-sifat yang tergolong sifat fisika
yaitu:
Warna
Bau
Rasa
Kerapatan (densitas/ massa jenis)
Titik didih (suhu ketika zat tersebut mendidih)
Titik lebur (suhu ketika zat tersebut melebur)
Titik beku (suhu ketika zat tersebut membeku)
Kemagnetan
Kelarutan
Tingkat kekerasan
Indeks bias
b. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi
kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antar zat. Sifat-sifat yang tergolong sifat kimia
antara lain:
Mudah-tidaknya suatu terbakar.
Contoh: alcohol, spiritus, bensin
Kestabilan, mudah-tidaknya suatu zat terurai oleh pengaruh panas.
Contoh: air.
Kereaktifan, mudah-tidaknya suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain.
Contoh: asam mudah bereaksi dengan basa membentuk garam.
Perkaratan, mudah-tidaknya zat membentuk karat.
Contoh: besi mudah berkarat pada tempat yang lembab.
Contoh:
a. Natrium Klorida
SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Rumus kimia NaCl
Penampilan dan fasa Bubuk kristal padatan
Bau Sedikit berbau
Rasa Asin garam
Massa molar 58,44 g / mol
Densitas 2.17 g/cm3
Warna Putih
pH Netral (7)
Titik Didih 1413 °C (2575,4 ° F)
Titik Leleh 801 °C (1473,8 ° F)
Kerapatan spesifik 2.165 (Air = 1)
Indeks bias 1.5441 (pada 589 nm)
Kelarutan Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam gliserol, dan
amonia. Sangat sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam
Asam klorida.
Natrium klorida merupakan padatan berwarna putih, tidak berbau tetapi memiliki rasa (asin),
dengan kerapatan 2.17 g/mL. Karena merupakan senyawa ionik, ikatan ion antara Na dan Cl-nya
sangat kuat sehingga ia ia meleleh dan mendidih pada suhu yang tinggi. NaCl meleleh pada suhu
801 °C.
NaCl juga merupakan bagian dari larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik karena ketika dalam bentuk lautan ia kembali menjadi ion-ionnya yang dapat
bergerak bebas. Ion yang bergerak bebas inilah yang menghantarkan arus listrik.
Karena merupakan senyawa ion, NaCl juga mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya.
Dalam bentuk padat NaCl bersifat stabil dan hanya terurai ketika dipanaskan pada suhu yang
sangat tinggi menghasilkan asam yang beracun yang terdiri dari asam klorida (HCl) dan natrium
oksida (Na2O).
Sukrosa tidak meleleh pada suhu tinggi. Sebaliknya, ia terurai pada 186 °C (367 °F) untuk
membentuk karamel. Seperti karbohidrat lain, ia terbakar menjadi karbon dioksida dan air.
Senyawa ini bersifat stabil. mudah terbakar. Sukrosa mampu dihidrolisis dengan asam encer dan
enzim invertase. Sukrosa bereaksi dengan oksidator kuat sehingga mampu menghasilkan bahaya
terbakar. Sukrosa dapat didehidrasi dengan asam sulfat untuk membentuk padatan hitam yang
kaya karbon.