Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

ISOLASI KAFEINA

Tanggal Praktikum : Senin 19 September 2022

Golongan/Dosen: P/apt Catherina SSI MSI

Disusun Oleh :

1. Cahya zumrotul hasanah/2443021163


2. Wahyu Sukmasari/2443021148

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya


2022/2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menjelaskan teknik isolasi bahan alam secara ekstraksi sinambung


2. Memahami cara pemurnian kristal dengan cara proses sublimasi

B. DASAR TEORI

Ekstraksi adalah metode pemisahan yang melibatkan proses pemindahansatu atau


lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain dan didasarkan pada prinsipkelarutan. Jenis
ekstraksi ada tiga yaitu, ekstraksi cair-cair, ekstraksi padat-cair, dan ekstraksi asam-basa.
Dalam percobaan ini akan dilakukan ekstraksi padat-cair, dimana zat yang akan
diekstraksi terdapat dalam fasa padat, yaitu kafein yang berada di dalam daun teh.

Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat
dalamsimplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke
dalampelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian
berdifusi masukke dalam pelarut

Kafein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nama lain 1,3,7- trimetixantin.
Kristal kafein dalam air berupa jarum. Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada
2340 C sampai 239 0 C dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut
dalam air panas dan kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin, alkohol dan
beberapa pelarut organik lainnya. Kafein juga merupakan senyawa kimia golongan
alkaloid. Alkaloid merupakan senyawa organik mirip alkali yang mengandung atom
nitrogen yang bersifat basa dalam cincin heterosiklik.

Gambar 1. struktur kafein


Sublimasi merupakan cara yang digunakan untuk pemurnian senyawa– senyawa
organik yang berbentuk padatan. pemanasan yang dilakukan tehadap senyawa organik
akan menyebabkan terjadinya perubahan sebagai berikut: apabila zat tersebut pada suhu
kamar berada dalam keadaan padat, pada tekanan tertentu zat tersebut akan meleleh
kemudian mendidih. Disini terjadi perubahan fase dari padat ke cair lalu kefase
gas.Apabila zat tersebut pada suhu kamar berada dalam keadaan cair. Pada tekanan dan
temperature tertentu (pada titik didihnya) akan berubah menjadi fase gas. Apabila zat
tersebut pada suhu kamar berada dalam keadaan padat, pada tekanan dan temperature
tertentu akan lansung berubah menjadi fase gas tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Zat padat sebagai hasil reaksi biasanya bercampur dengan zat padat lain. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan zat-zat padat yang kita inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu.

C. ALAT DAN BAHAN

NO ALAT GAMBAR

1. Beaker glass

2. Alat Ekstraksi soxhlet

3. Gelas ukur
4. batang pengaduk

5. cawan porselin

6. Penangas air

7. Corong buchner

8. Labu hisap

9. Lemari asam

10. Corong

11. Corong pisah


12. kaki tiga

13. Spiritus

14. Kasa asbes

15. Statif dan klem

16. Timbangan analitik

No. Bahan Sifat fisik Sifat kimia

1. Teh -Karbohidrat/protein -Sumber alami


mendekantasi 0% kafein

-Autroksida
dengankadar lemak

2. Etanol cairan tak berwarna titik didihnya 78,4°


yang remeh menguap C. Etanol memiliki
dengan aroma yang
khas. Dia terbakar sifat tidak berwarna,
tanpa asap dengan volatil dan dapat
lidah api berwarna
bercampur dengan
biru yang kadang-
kadang tidak dapat air.
terlihat pada cahaya
biasa.

3. MgO  Berat bahan tahan api,


molekul: 40,3044 yaitu padatan yang
gr/mol secara fisik serta
 Penampilan: kimiawi stabil pada
Serbuk putih suhu tinggi
 Bau: Tidak
berbau
 Densitas:
3,58 g/cm³
 Titik lebur:
2852 °C
(5166 °F;
3125 K)
 Titik didih:
3600 °C
(6510 °F;
3870 K)
 Kelarutan
dalam air: 0,0086
gr/100 mL
(30 °C)
 Kelarutan
dalam pelarut
lain: Larut dalam
asam, ammonia;
Tidak larut dalam
alkohol
 Keasaman
(pKa): 10,3
 Celah pita:
7,8 eV
 Konduktivitas
termal: 45–
60 W·m−1·K−1
 Indeks bias
(nD): 1,736
 Struktur
Kristal: Halite
(kubus), cF8
 Gugus ruang:
Fm3m, No. 225
 Geometri
koordinasi:
Oktahedral
(Mg2+);
oktahedral (O2–)
 Entropi molar
standar So298:
27 J·mol−1·K−1
 Entalpi
pembentukan
standar ΔfHo298:
−602 kJ·mol−1
 MSDS: ICSC
0504
 Indeks Uni
Eropa: Tidak
terdaftar
 Bahaya
utama: Demam
asap logam,
Iritasi
 Titik nyala:
Tidak mudah
terbakar

4. Aquadest Cairan bening Rumus moekull H2O

Tidak berasa Pelarut universal

Tidak berbau dan


tidak beracun

5. H2SO₄ Asam Sulfat korosif, tidak


memiliki rumus berwarna, tidak
kimia H₂SO₄, dan berbau, sangat
memiliki massa reaktif dan mampu
molar sebesar 98,08 melarutkan berbagai
g / mol. logam

6. kloroform 1. rumus molekul 1. tidak bercampur


CHCl3 dengan air2
2. massa molar 2. larut dalam eter
119,38 g/mol3 dan alkohol3
3. cairan yang tak 3. merupakan asam
berwarna lemah
4. berat jenis 1,48 4. tidak mudah
g/cm35 terbakar
5. titik leleh -
63,5 oC6
6. titik didih 61,2 oC
7. beracun
8. berbentuk cairan

7. NaOH  M Massa molar  Larut dalam


sebesar 3 pelarut air
9,8871 g/mol  Memiliki sifat
 Massa jenis tidak mudah
sebesar 2,1 terbakar
gr/cm³  mudah reaktif
 zat padat dengan
berwarna putih oksidator dan
 Titik lebur logam
sebesar 318°C  Bersifat Korosif
(591 K)  bersifat
 titik didih Higroskopis
1390°C (1663
K)
D. CARA KERJA
i Merangkai alat Ekstraksi soxhlet

1. Pasang klem atas dan bawah pada


statif
2. Tempatkan labu alas datar diatas
hot plate lalu capitkan dengan klem
+ batu didih
3. Pasang bagian soxhlet lalu bagian
atas pasang kondensor
4. Pasang pipa selang air pada saluran
kondensor sebagai air masuk dan
keluar

1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk


mempercepat proses pengembunan.

2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang


ingin diambil zatnya.

3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut


yang menguap dari proses penguapan.

4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada


sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas
diuapkan sambil diaduk
Sampai terbentuk serbuk
kering + 250 ml air
mendidih

Hasil Ekstraksi suspensi MgO

+ air mendidih 150 ml lalu Disaring panas, lalu ampasnya


Filtrat dikumpulkan tuang
Disaring panas, lalu ampasnya Dikeluarkan kembalikan ke cawan
ke cawan porselin + 25 ml
asam sulfat encer Dikeluarkan kembalikan ke
cawan, Lakukan hal ini 3 kali

Filtrat di dinginkan lalu kocok Larutan kafein dalam


Disaring kloroform dikocok
Diuapkan sampai 1/3 volume dengan kloroform di corong
panas, dengan 2 X 10 ml larutan
semula. pisah,vol 10ml 3 kali, fase NaOH dalam corong
kloroform dikumpulkan pisah, ml larutan NaOH
dipisahkan.

Larutan kloroform dikocok uapkan kloroform hingga


dengan 2kali dengan 10 ml air memperoleh padatan kafein
untuk menghilangkan sisa
NaOH.

ii Pemurnian

Dipananskan 10 menit & dinginkan 15


menit, lalu buka corong.
E. Pembahasan
Berat botol kosong yang ditimbang yaitu 98,08 gram

Berat botol kosong + kristal kafein yaitu 98,32 gram

Maka pada percobaan ini berat kristal kafein yang diperoleh adalah 0,24 gram

F. Pertanyaan
1. Mengapa harus dibuat serbuk kering?untuk menghilangkan pelarut dari suatu larutan
2. fungsi penambahan MgO pada isolasi kafein?yaitu untuk mengikat zat kafein agar
ketika diuapkan kafein tidak terikut menguap dengan etanol
3. fungsi penambahan H2SO4 pada isolasi kafein?menurunkan pH larutan sehingga
kafein tidak mengalami kerusakan
4. Cara membuat NaOH 2N? 2 x 40 x 20ml/1000ml= 1,6 gram
1. Timbang NaOH 1,6 gram masuk beaker glass
2. Lalu tambahkan aquades 20ml,aduk ad larut
5. fungsi penambahan NaOH pada isolasi kafein? Untuk menghilangan warna kuning
pada larutan kloroform.

Anda mungkin juga menyukai