NPM : 210111201019
Tugas : 1 KIMIA
Sifat kimia
Oksigen merupakan unsur yang reaktif. Dalam keadaan bebas, unsur ini terdapat dalam
dua bentuk molekul, yaitu molekul oksigen diatomik (O2) dan bentuk alotropinya, yaitu
molekul triatomik yang dikenal dengan ozon (O3). Oksigen dapat bersenyawa dengan
berbagai unsur. Oksigen yang bersenyawa dengan unsur lain dikenal dengan nama oksida.
O2 merupakan gas yang mempunyai peran dalam proses pembakaran (unsur pembakar),
yang pertama kali dikenali oleh Carl Wilhelm Scheele pada saat memanaskan raksa (II)
oksida. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Joseph Priestley, yang kini dikenal
sebagai penemu oksigen. HgO(s) → Hg(s) + ½ O2(g)
Sifat Kimia
• Unsur yang Kurang Reaktif Seperti yang sudah sedikit disebutkan sebelumnya,
molekul Nitrogen yang masih alami cenderung bersifat kurang reaktif.
• Mudah Menguap
Sifat selanjutnya yang dimiliki oleh Nitrogen adalah mudah menguap. Karena
sifatnya ini, Nitrogen juga dikenal mirip dengan Oksigen. Apabila berada di suhu
kamar, maka Nitrogen akan mudah menguap. Berbeda dengan Nitrogen yang
berbentuk cair, yang memiliki rentang suhu yang memungkinkannya untuk tetap
berada pada keadaan cair
• Bersifat Asphyxiant Nitrogen juga memiliki sifat Asphyxiant. Artinya, sifat ini
adalah siat dimana Nitrogen menggantikan Oksigen yang memiliki peran sangat
penting dalam proses metabolisme dan respirasi makhluk hidup yang ada di bumi.
• Bersifat Inert
Sifat kimia terakhir yang dimiliki oleh Nitrogen adalah bersifat Inert. Maksudnya,
Nitrogen terbentuk dari 5 elektron. Dimana, tiga elektron diantaranya digunakan
untuk berikatan pada unsur N lainnya, hingga kemudian terbentuklah ikatan
rangkap tiga dengan sitat yang sangat stabil.
Sifat Kimia
Molekul air berbentuk seperti huruf V disebabkan karena:
1. Struktur geometrinya yang tetrahedral (109,50).
2. Keberadaan pasangan elektron bebas pada atom oksigen.
Bersifat polar karena adanya perbedaan muatan.
Sebagai pelarut yang baik karena kepolarannya.
Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni
3. Pemisahan Larutan
- Dekantasi sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi yang fungsinya untuk
memisahkan cairan dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan
dengan perlahan, dengan begitu padatan akan tertinggal di dalam wadah tersebut.
Metode tersebut terbilang lebih cepat daripada filtrasi, akan tetapi hasilnya masih
kurang efektif. Hasil akan lebih efektif apabila ukuran zat padat lebih besar,
misalnya campuran air dengan kerikil.
- Evaporasi (evaporasi)
Apabila garam dicampur dengan air akan membentuk sebuah larutan, larutan
tersebut tidak bisa dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode
yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut
dengan evaporasi.
Contoh Evaporasi larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan-lahan dengan
uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap secara perlahan hingga habis
dan meninggalkan kristal garam sebagai residu dan penguapan air saat siklus hujan.