Praktikan
NIM : 11911023152
Kelas : IV / B
2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Tabung reaksi
2. Termometer
3. Penjepit Kayu
4. Piala Gelas
5. Cawan Porselen
6. Pipet tetes
7. Gula pasir
8. Pita Mg
9. AgNO3
10.Ca(NO3)2
11.Pb(NO3)2
12.KNO3
13.Na2CO3 1 M
14.CaCl2 1M
15. Garam
C. LANDASAN TEORI
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Energi
adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan untuk
menghasilkan perubahan.
Materi terbagi atas zat murni dan campuran. Zat murni memiliki komposisi
yg terdiri dari senyawa dan unsur yang dapat terjadi perubahan kimia pada saat
kondisi tertentu. Campuran zat murni dapat terjadi perubahan fisika.
Perubahan dapat dikelompokkan, yaitu :
A. Perubahan Kimiawi
Perubahan yang mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbntuknya zat-
zat baru.
B. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru tetapi
terjadi beberapa perubahan dan terjadi transformasi energi.
I. Perbedaan antara Sifat Fisika dan Sifat Kimia Zat
a. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa
mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut. Sebagai contohnya,
kita dapat mengukur titik leleh dari es dengan memanaskan sebuah
balok es dan mencatat pada suhu berapa es tersebut berubah menjadi air.
Air dengan es hanya berbeda dalam hal penampilan saja, bukan dalam
komposisi, jadi ini termasuk kedalam perubahan fisika.
Berdasarkan Sifat Fisika atau Fisis, zat diidentifikasikan menjadi
dua, yaitu:
1) Sifat ekstensif.
Sifat ini adalah sifat yang didasari atas jumlah dan ukurannya atau
sifat zat yang dapat dibedakan menurut jumlah dan ukurannya.
Misalnya panjang zat, volume zat, dan lain-lain. Jika ukuran zat
berubah maka panjangnya juga berubah, begitu pula dengan
volumenya.
2) Sifat intensif.
Sifat ini tidak dipengaruhi oleh jumlah dan ukurannya. Misalnya
massa zat, jenis zat dan lain-lain. Sebesar dan sebanyak berapapun
zat itu, massanya tidak berubah, jenisnya juga tidak berubah.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat yang untuk mengukurnya diperlukan
perubahan kimiawi. Sebagai contoh, pernyataan yang menyebutkan
bahwa “Gas hidrogen terbakar oleh gas oksigen dan membentuk air”
yang mendeskripsikan sifat kimia dari hidrogen, karena untuk
menyelidikinya kita harus melakukan perubahan kimiawi, dalam hal ini
pembakaran. Setelah terjadi perubahan kimiawi, zat mula-mula, yakni
Hidrogen, menghilang dan berubah menjadi zat kimia lain-air. Kita
tidak dapat mengembalikan Hidrogen dari air sebagaimana perubahan-
perubahan fisis seperti pelelehan atau pembekuan. Contoh lain dari sifat
kimia zat adalah dapat terbakar, dapat berkarat, dll.
II. Perbedaan antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
a. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai
dengan pembentukan zat yang jenisnya baru. Beberapa contoh peristiwa
yang termasuk ke dalam perubahan fisika, antara lain membeku,
mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal.
Contoh perubahan fisika, pencampuran gula ke dalam air
membentuk larutan gula. Secara fisik gula berubah dari bentuk padat
menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih
tampak dalam larutan itu, misalnya rasa manis masih ada, baik dalam
wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air. Perubahan ini
tidak mengubah baik sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi
hanya fisiknya saja, dari cair menjadi padat (es), atau dari cair menjadi
gas.
b. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan
jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan
(perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi). Contoh
perubahan kimia adalah pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan
menghasilkan arang kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan arang
kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda, karena itu
pembakaran kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong perubahan
kimia.
Dalam perubahan kimia (reaksi kimia), massa zat tidak pernah
berubah (tetap). Menurut Antonie Laurent de Lavoisier (1743-1794),
Massa zat-zat yang bereaksi sebelum dan sesudah reaksi terjadi tidak
berubah. Hukum Lavoisier ini dikenal dengan hukum kekekalan massa.
Menurut pandangan fisika modern hukum kekekalan massa tidak
berlaku jika kecepatan zat mendekati kecepatan cahaya (akan dibahas
pada materi fisika modern).
Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda
dengan materi semula, sehingga terdapat dua istilah yang digunakan
dalam reaksi kimia, yaitu zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi,
dan zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi. Pada
pembakaran kayu, kayu dinamakan pereaksi dan arang kayu dinamakan
hasil reaksi
D. PROSEDUR PERCOBAAN
I. Perbandingan Sifat Senyawa dengan Unsur-Unsur Komponennya
1. Amatilah beberapa senyawa lalu tuliskan sifat fisik dari masing –
masing senyawa tersebut.
2. Kemudian bandingkan sifat – sifat fisik tersebut dengan sifat fisik
unsur – unsur komponen nya.
3. Lalu catatlah hasil pengamatannya pada Tabel A.
II. Kalor dan Perubahan Kimia
1. Panaskanlah sepotong garam dapur dalam tebung reaksi. Kemudian
amati yang terjadi!
2. Kemudian panaskanlah sedikit gula pasir sampai terdapat perubahan.
Setelah itu amati yang terjadi!
3. Lalu masukkan 5 ml larutan HCl dalam tabung reaksi, setelah itu catat
suhu awal larutan HCl dengan termometer. Lalu tambahkan sedikit
bubuk Zn, catat suhu tertinggi. Amati yang terjadi. Catat hasil
pengamatan pada Tabel B.
4. Selanjutnya siapkan 4 tabung reaksi yang masing-masing diisi 4 ml
larutan NaCl encer. Tabung I tambahkan setetes larutan AgNO3 encer;
Tabung II tambahkan setetes larutan Ca(NO3)2 encer; Tabung III
tambahkan setetes larutan Pb(NO3)2 dan tabung IV tambahkan setetes
larutan KNO3 encer. Amati yang terjadi
5. Dan yang terakhir siapkan cawan penguap yang berisi air destilata di
dekat alat pembakar. Ambil sepotong pita Mg, jepitlah dengan tang
dan panaskan pita Mg hati-hati dalam api sampai terbakar. Masukkan
abunya ke dalam cawan yang berisi air destilata tadi, aduk larutan ini
dengan batang pengaduk. Periksa larutan ini dengan kertas akmus
merah. Amati yang terjadi.Jika lakmus menjadi biru berarti ada zat
baru terbentuk dan larut dalam air.
E. HIPOTESIS
Sifat fisika tidak dapat menghasilkan zat baru dan dapat kembali ke zat awal
karena telah menghasilkan zat baru. Sedangkan Sifat kimia menghasilkan zat baru
dan tidak dapat kembali ke bentuk awal
F. HASIL PENGAMATAN
Asin Cl=mudah
bereaksi
dengan
logam,memben
tuk senyawa
ionic, bau
menyengat
∆𝑇 = T2-T1
= 440 𝑐 -340 𝑐 = 100 c
4 NaCl dan AgNO3 Paling keruh Kimia
Jawab
Materi terbagi atas zat murni dan campuran. Zat murni memiliki
komposisi yg terdiri dari senyawa dan unsur yang dapat terjadi perubahan
kimia pada saat kondisi tertentu. Campuran zat murni dapat terjadi perubahan
fisika. Perubahan dapat dikelompokkan, yaitu perubahan kimiawi dan
perubahan fisika.
Sifat fisika suatu materi dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang
termasuk sifat fisika misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku,
kelenturan, dan kekuatan.
https://www.ruangguru.com/blog/perubahan-fisika-dan-kimia
https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-pengertian-atom-molekul-dan-ion-
_QU-C459HNLE
FOTO DOKUMENTASI
LAPORAN SEMENTARA HASIL PERCOBAAN 2
Asin Cl=mudah
bereaksi
dengan
logam,memben
tuk senyawa
ionic, bau
menyengat
2 Gula Cl2H22O Larut sukrosa Cl Cl=mudah
pasir 11 dalam air H bereaksi
dan etanol O dengan
Tidak logam,memben
berwarna tuk senyawa
Tidak ionic, bau
larut menyengat.
dalam H: tidak
eterdan memiliki
klorofom warna,tidak
berbau,tak
berasa,tak
beracun,
O: gas tidak
berwarna,tidak
berbau, mudah
larut dalam air
Berbau menyengat
tajam
5 Perak AgNO3 Tembus Perak nitat Ag Ag: kilap
nitrat cahaya N putih,lunak
Mudah O disbanding
larut logam lain,
dalam air N:tidak berbau,
dan tidak
alcohol berasa,tidak
Mudah berwarna.
terurai O: gas tidak
pada suhu berwarna,tidak
4500 𝑐 berbau, mudah
larut dalam air
∆𝑇 = T2-T1
= 440 𝑐 -340 𝑐 = 100 c
4 NaCl dan AgNO3 Paling keruh Kimia
Ket………………………………………………………………………………
……
Pekanbaru, ……………………2021
Disetujui oleh Asisten
( ____________________ )