Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM MANAJEMEN LABORATORIUM

MANAJEMEN GLASSWARE DI LABORATORIUM

Kelas/Kelompok : A/A1

Silvia Winda Kusuma 1911304001 Galuh Istyaningsih 1911304008

Arifah Safitri 1911304002 Yulistian Widyastanti 1911304010

Neneng Tyas Asih 1911304003 Rita Sanita 1911304011

Ana Alifiani 1911304004 Eka Nurazizah 1911304012

Amira Cahya Maulida 1911304006 Delya Iid Fitriani 1911304013

Mulia Dewi Nur Halizzah 1911304007

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaukan laporan pratikum ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganya tentu penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan laporan pratikum ini. Sholawat serta salam semog terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya diakhir nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
berupa sehat fisik maupun fikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan
pratikum manajemen laboratorium dengan tema “MANAJEMEN GLASSWARE DI
LABORATORIUM (LABU UKUR DAN GELAS UKUR)”.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan pratikum ini masih jauh dari kata sempurna dan masi
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk laporan pratikum ini, supaya laporan pratikum ini nantinya dapat
menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan pratikum ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah manajemen laboratorium yang telah
membimbing dalam menulis laporan pratikum ini. Demikian, semoga laporan pratikum ini dapat
bermanfaat. Terima kasih

Yogyakarta, 13 April 2022

Kelompok A1
DAFTAR ISI

Table of Contents
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
ISI..........................................................................................................................................................6
A. Definisi adan fungsi labu ukur dan gelas ukur..............................................................................6
1. Labu ukur...................................................................................................................................6
Gambar 1.1 Labu Ukur..................................................................................................................7
2. Gelas ukur..................................................................................................................................7
Gabar 1.2 Gelas Ukur....................................................................................................................8
B. Jenis perawatan dan frekuensi perawatan pada labu ukur.............................................................8
C. Cara penyimpanan labu ukur.........................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurur derektoral pendidikan menengah umum (2010), Laboratorium adalah tempat melakukan
percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruang
terbuka. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat
melakukan percobaan dan penyelidikan. Selain itu menurut Widyarti (2015), laboratorium adalah
suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya
seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya infratuktur laboratorium yang lengkap.

Laboratorium memiliki peran yang sangat penting. Laboratorium ini digunakan sebagai tempat
untuk melakukan berbagai percobaan. Dalam penggunaan alat-alat laboratorium, terdapat hal-hal
yang perlu diperhatikan, terutama kebersihan alat. Kebersihan dari alat dapat menggangu hasil
pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak
diingkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat
saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam
pratikum (Widyarti, 2015).

Dalam melaksanakan pratikum, biasanya pratikan akan melakukan perhitungan dan pengukuran.
Dalam hal ini, ketelitian pratikan adalah hal yang sangat penting, yang dapat menentukan hasil akhir
dari pratikum. Hal yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan ketelitian ialah harus
memperhatikan alat yang akan digunakan dan bagaimana cara membaca skala alat itu sendiri. Karena
alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda dan tentu saja memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut, maka akan semakin besar tingkat ketelitianya (Lubis,
2014).

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang dibutuhkan dalam proses penelitian atau pratikum.
Selain mengenal nama alat-alat kita juga harus mengenal fungsi atau kegunaan alat-alat tersebut.
Kebanyakan para pratikan belum mengetahui benar atau tidak fungsi alat-alat yang ada
dilaboratorium, walaupun mereke telah mengenal bentuk dan nama-nama alat tersebut (Lubis, 2014).
Pada laporan pratikum kali ini akan membahas tentang alat glassware yaitu labu ukur dan gelas ukur.
Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 ml sampai 5 L dan biasanya
instrument ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur, sedangkan
gelas ukur ialah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume cairan dengan cukup
akurat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi serta fungsi labu ukur dan gelas ukur?
2. Bagaimana jenis perawatan dan frekuensi perawatan yang harus dilakukan pada labu ukur
dan gelas ukur?
3. Bagaimana cara penyimpanan labu ukur dan gelas ukur?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi labu ukur dan gelas ukur.
2. Untuk mengetahui jenis perwatan dan frekuensi perwatan yang harus dilakukan pada labu
ukur dan gelas ukur.
3. Untuk mengetahui cara penyimpanan labu ukur dan gelas ukur.
BAB II

ISI

Laboratorium berperan penting dalam menunjang pembelajaran dikelas. Laboratorium


berkaitan dengan tata ruang yang berarti suatu tatanan komponen pengisi ruang suatu laboratorium.
Manajemen laboratorium (laboratory management) ialah usaha mengelola laboratorium. Suatu
laboratorium dapat dikelola dengan baik ditentukan oleh beberapa factor yang saling berkaitan.
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap petugas laboratorium,
terutama meraka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan
harus benar-benar dalam kondisi siap untuk dipakai (ready for use), bersih, berfungsi dengan baik,
dan terkalibrasi, serta peralatan harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian (manual
operation). Teknisi laboratorium harus senan tiasa berada ditempat, karena ada kemungkinan alat
tidak berfungsi dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada
tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan.

Peralatan laboratorium dikelompokan berdasarkan penggunaanya. Setelah selesai digunakan,


harus segera dibersihkan dan disusun seperti semula. Alat-alat gelas harus dalam keadaan bersih,
terutama peralatan gelas yang sering dipakai.alat-alat yang memerlukan sterilisasi harus
disterilisasikan sebelu dipakai. Semua alat-alat gelas tersebut disimpan pada lemari khusus. Selain itu
alat-alat gelas yang digunakan secara volumetric (volumetric glassware) harus dilakukan kalibrasi.

A. Definisi adan fungsi labu ukur dan gelas ukur

1. Labu ukur
Labu ukur merupakan salah satu peralatan gelas yang paling banyak digunakan didalam
laboratoriu. Labu ukur (volumetric Flask) adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5
mL sampai 5 L dan biasanya instrument ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas
leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.
Dalam system pengenceran, untuk zat tidak berwarna, penambahan aquadest, sampai menunjukan
garis meniscus berada dileher labu (Abogunvill, 2014).

Labu ini terbuat dari borisilikat seperti buah pir dengan leher kurus panjang, sehingga
memudahkan pratikan dalam melakukan pengenceran secara akurat dengan pelarut sampai batas.
Tutup dari labu ukur/takar biasanya terbuat dari gelas adah atau Teflon. Labu ukur mempunyai tipe
gelas yang tidak berwarna dan berwarna. Untuk mempertahankan tingkat akurasinya, hindarkan
pemanasan secara langsung pada labu ukur, karena bias menyebabkan pemuaian pada bahan kacanya
sehingga tingkat akurasinya bias berubah. Labu ukur tersedia dalam semua ukuran mulai dari 1 mL –
10lt (Rifai, 2012).

Labu bersekala yang dikenal sebagai labu volumetric atau labu ukur adalah wadah dasae
standar, berbentuk alpuket dengan leher panjang dan sempit. Keakuratan yang tinggi pada labu ukur
ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu
kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukan ukuran volume.
Umumnya labu ukur ini berwarna trasparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun ada
pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi
kimia, seperti bahan polietilen (Rifai, 2012).
Gambar 1.1 Labu Ukur

2. Gelas ukur
Gelas ukur adalah sebuah benda yang merupakan suatu alat gelas berbentuk tabung atau
silinder yang memiliki skala pengukuran dan berfungsi untuk mengukur volume suatu zat cair. Sesuai
namanya fungsi utama gelas ukur adalah untuk mengukur volume. Gelas ukur pada umumnya
memiliki mulut dibagian ujung atas yang akan memudahkan dalam menuang atau memindahkan zat
cair dari gelas ukur tersebut (Meidi, 2020).

Labu ukur sengaja dirancang dengan bentuk memanjang dengan diameter yang lebih
kecil dibandingkan dengan gelas beaker agar pengukurannya lebih akurat. Hal ini dapat terjadi
karena pengukuran terhadap volume gelas ukur dilakukan dengan mata telanjang. Sehingga
memudahkan kita saat melihat garis volume dalam keadaan simetris atau sejajar Perbedaan gelas
ukur dengan gelas kimia adalah tertetak pada fungsinya gelas ukur hanya bisa mengukur sedangkan
gelas kimia digunakan untuk menampung bahan kimia (Anonim, 2017).

Gelas ukur terbuat dari polypropylene karena ketahanan bahan tersebut terhadap zat kimia
yang baik dan bahan polymethylpentene sebagai bahan yang transparan sehingga memudahkan
melihat ciran yang ada didalam gelas  tetapi hal itu membuat gelas menjadi lebih rapuh dari kaca,
maka tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan yang panas (Meidi, 2020).

Gabar 1.2 Gelas Ukur


B. Jenis perawatan dan frekuensi perawatan pada labu ukur
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap dipakai. Dalam kaitanya dengan
perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksutkan sebagai usahan preventif atau pencegahan
agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik dan siap beroperasi. Disamping itu,
perwatan juga dimaksutkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali peralatan
laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan
(Ambarwati dan Prodjosantoso, 2018).

Perawatan alat-alat laboratorium harus dilakukan dengan menggolongkan menurut setiap


golongan dan sifat masing-masing alat tersebut. Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa
tujuan yang mencakup (Ambarwati dan Prodjosantoso, 2018).

1. Agar peralatan laboratorium selalu prima dan siap dipakai secara optimal
2. Memperpanjang umur pemakaian
3. Menjamin kelancaran kegiatan dan pembelajaran
4. Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai
5. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
6. Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
7. Menghindari kerusakan fatal.

Frekuensi perawatan glassware pada labu ukur dan gelas ukur ini dilakukan dengan
membersihkanya setiap kali selesai dipakai. Hal ini dilakukan karena labu ukur dan gelas ukur
tersebut digunakan untuk mengencerkan dan mengukur suatu larutan dimana setiap larutan memiliki
warna, rasa, aroma dan juga sifat yang berbeda-beda. Jika larutan ini didiamkan lama, maka aroma
dan warnanya bisa menempel didinding labu ukur dan gelas ukur. Pada labu ukur cara perawatanya
tidak boleh dipanaskan dan gunakan kedua tangan saat mencampurkan, sedangkan untuk perawatan
gelas ukur saat menuangkan larutan, jangan sampai larutanya mengalir pada tepi gelas ukur
(Setiawan, 2019).

Cara perawatan atau membersihkan glassware seperti labu ukur dan gelas ukur ini dapat
dilakukan dengan cara pencucian, adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk pencucian labu
ukur dan gelas ukur seperti sikat pembersih, detergen dan juga air bersih. Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah dengan mengosongkan labu ukur dan gelas ukur yang sudah digunakan tadi.
Setelah kosong, bilaslah labu ukur dengan menggunakan air bersih. Pembilasan dapat dilakukan dua
kali dengan tujuan untuk menghilangkan sisa larutan yang ada pada labu ukur. Selanjutnya bersihkan
dengan menggunakan detergen. Mulailah bersihkan dengan bagian luarnya. Karena alat ini bentuknya
panjang, maka busa detergen tidak bisa menjangkau bagian dalamnya. Oleh sebab itu, disini dapat
menggunakan bantuan dari sikat pembersih. Caranya ialah dengan memasukan sikat kedetergen
terlebih dahulu, kemudian masukan kebagian dalam labu ukur atau gelas ukur. Gosok-gosokan secara
perlahan hingga semua sisa larutan yang ada di dalamnya benar-benar hilang dan bersih. Jika sudah,
angkat sikat pembersih dan kemudia bilas dengan menggunakan air bersih. Untuk memeriksa apakah
alat benar-benar sudah bersih atau belum, maka dapat menciumnya. Jika masih ditemukan aroma
larutan, maka bersihkan kebali menggunakan sikat hingga benar-benar bersih. Setelah itu,bilas
kembali menggnakan air bersih. Kemudian letakan labu ukur pada kain yang kering dengan cara
ditengkurapkan. Biarkan air yang ada dibagian dalan menetes hingga labu ukur atau gelas ukur ini
setengah kering atau bahkan kering, atau bias juga dikeringkan menggunakan tisu (Setiawan, 2019).
Jika pembersihan dilakukan secara menyeluruh tidak dilakukan sesegera mungkin, upayakan
untuk merendam glassware dalam air bersih. Jika tidak segera bersihkan beberapa residu mungkin
tidak daoat dihilangkan. Sebagian besar glassware baru bersifat sedikit basa dan harus dicuci setelah
diterima dari pabrik dan umumnya dapat direndam dalam HCL atau HNO3 1% larutan sebelum dicuci
dan dibilas. Tidak perlu merendamnya dengan waktu yang lama dalam larutan alkalikuat karena dapat
terjadi kerusakan. Selalu dibilas dengan sabun setelah pencucian dengan larutan asam. Gunakan sikat
lembut dengan bahan sikat plastic dan gagang berbahan kayu untuk menghindaru abrasi. Jangan
menggunakan sikat kawat karena dapat mengikis kaca. Pembersih kaca Alconox adalah yyang terbaik
karena berbahan tidak kasar. Jika perlu melakukan acid wash, selalu bilas gelas dengan sabun hingga
merata. Ada banyak deterjen laboratorium tersedia secara komersial seperti ; Mallinckrodt, kleanAR
dan chem-solv (Setiawan, 2019).

C. Cara penyimpanan labu ukur


Penyimpanan alat-alat laboratorium tidak boleh disatukan dengan bahan kimia. Demikan pula
penyimpanan alat-alat gelas tidak boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam. Berikut
beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan didalam penataan alat terutama cara penyimpanan,
diantaranya ialah (Anonim, 2018).

1. Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan bahan kimia saja
2. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
3. Keperangkatan
4. Nilai atau harga alat
5. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
6. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
7. Bahan dasar penyusun alat
8. Bentuk dan ukuran alat
9. Bobot dan berat alat

Pada pratikisnya untuk melakukan penataan/penyimpanan alat tidak dapat digunakan secara
mutlak menurut fungsinya saja atau menurt kecanggihan dan sifatnya saja, cara terbaik disarankan
mengkombinasukan diantara aspek-aspek tersebut. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi
pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah
diambil. Untuk penyimpanan glassware labu ukur dengan material yang terbuat dari kaca
penyimpananya dapat dilakukan dengan menyimpan dilemari khusus yang terbuat dari kayu keras dan
terdapat lampu sebagai penghangat benda tersebut supaya tidak adanya mikroorganisme yang hidup
(Setiawan, 2019).
BAB III

PENUTUP

Labu ukur (volumetric Flask) adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL
sampai 5 L dan biasanya instrument ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher
labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya
digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam
system pengenceran, untuk zat tidak berwarna, penambahan aquadest, sampai menunjukan garis
meniscus berada dileher labu. Sedangkan Gelas ukur adalah sebuah benda yang merupakan suatu alat
gelas berbentuk tabung atau silinder yang memiliki skala pengukuran dan berfungsi untuk mengukur
volume suatu zat cair. Sesuai namanya fungsi utama gelas ukur adalah untuk mengukur volume.

Cara perawatan atau membersihkan glassware seperti labu ukur dan gelas ukur ini dapat
dilakukan dengan cara pencucian. Frekuensi perawatan pada glassware seperti labu ukur dan gelas
ukur ini dilakukan dengan membersihkanya setiap kali selesai dipakai. Hal ini dilakukan karena labu
ukur ataupun gelas ukur tersebut digunakan untuk mengencerkan suatu larutan dimana setiap larutan
memiliki warna, rasa, aroma dan juga sifat yang berbeda-beda. Jika larutan ini didiamkan lama, maka
aroma dan warnanya bias menempel didinding labu ukur.

Untuk penyimpanan labu ukur dan gelas ukur dengan material yang terbuat dari kaca
penyimpananya dapat dilakukan dengan menyimpan dilemari khusus yang terbuat dari kayu keras dan
terdapat lampu sebagai penghangat benda tersebut supaya tidak adanya mikroorganisme yang hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Abogunvill . 2014. Jenis-jenis alat laboratorium [Online]


https://www.academia.edu/8353066TUGASINSTRUMENTASI (diakses pada tanggal 13 april 2022).

Ambarwati, S., & Prodjosantoso, A. K. (2018). Analisis Kelengkapan Alat, Bahan Laboratorium, Dan
Keterlaksanaan Praktikum Kimia Di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal Pembelajaran Kimia, 7(1), 9–
18.

Anonim. 2017. Fungsi Gelas Ukur. Tersedia [Online]


https://glasswareindonesia.wordpress.com/2017/09/11/fungsi-gelas-ukur/. (Diakses pada tanggal 15
april 2022).

Anonim. 2018. Makalah tentang Perawatan, Pemeliharaan, dan Reparasi. Tersedia [Online]
http://yakinchanel.blogspot.com/2018/02/makalah-tentang-perawatanpemeliharaan.html?m=1.
(Diakses pada tanggal 15 april 2022).

Meidi. 2020. Gelas Ukur Laboratorium dan Fungsinya. Tersedia [Online]


https://blogkimis.com/gelas-ukur-laboratorium-dan-fungsinya/. (Diakses pada tanggal 15 april 2022).

Rifai, labu Ukur. [Online] http://www.cumaseo.com/2012/04/gelas-ukur-fungsi-dan-pengertian


gelas.html. (Diakses pada tanggal 14 april 2022).

Setiawan, D. 2019. Penjelasan Fungsi, Cara Menggunakan dan Merawat Labu Ukur. Tersedia
[Online] https://ngertiaja.com/fungsu-labu-ukur/. (Diakses pada tanggal 15 april 2022).

Anda mungkin juga menyukai