Anda di halaman 1dari 17

PARASITOLOGI

KELOMPOK 3
1. Nawal wardani
2. Rizqi wulan sadilla
3. Siva noer faeda
4. Syarifatun umniyati
Plasmodium Ovale
Plasmodium ovale adalah spesies protozoa parasit yang
menyebabkan malaria tertiana pada manusia.
 Kingdom: Protista
 Subkingdom:Protozoa
 Phylum:Apicomplexa
 Class : Sporozoasida
 Order: Eucoccidiorida
 Family: Plasmodiidae
 Genus:Plasmodium
 Species : plasmodium ovale
Plasmodium ovale

Hospes Definitif : manusia


Hospes perantara : nyamuk
Nama penyakit : malaria ovale
Epidemiologi : P. ovale terutama terdapat di daerah tropic
Afrika bagian Barat, di daerah Pasifik Barat dan di beberapa
bagian lain di dunia. Di Indonesia parasit ini terdapat di Pulau
Owi sebelah Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor.
Morfologi
Trofozoit awal
ü Bentuk cincin padat
ü Saiz 1/3 daripada RBC
ü Tiada pigmen

Skizon awal
ü Saiz: hampir memenuhi RBC
ü Bentuk padat
ü Kromatin: bentuk tak tetap
ü Pigmen bersepah

Gametosit awal
ü Saiz: sel RBC, padat, bulat
ü Sitoplasma biru
ü Pigmen sama dengan P. malariae
Bentuk cincin : ukuran 1/3
eritrosit, bentuk cincin padat,
tidak ada pigmen
tropozhoit : ukuran kecil,
bentuk padat, kromatin besar dan
irregular, pigmen kuning
kecoklatan
skizon : ukuran hampir
memenuhi eritrosit, bentuk
bersegmen, merozoit antara 6-12
(min.8) pigmen berkumpul
ditengah (kuning cokelat)
Mikrogametosit dan
Makrogametosit : ukuran sebesar
eritrosit, sitoplasma berwarna
biru pucat
Siklus hidup plasmodium
 Masa inkubasi Ekstrinsik adalah mulai saat masuknya
gametosit ke dalam tubuh nyamuk sampai terjadinya stadium
sporogami dalam nyamuk yaitu terbentuknya sporozoid yang
kemudian masuk kedalam kelenjar liur. Masa inkubasi
Ekstrinsik untuk PLASMODIUM OVALE 15 hari.
 Masa inkubasi Intrinsik adalah waktu mulai masuknya
Sprozoid darah sampai timbulnya gejala klinis/demam atau
sampai pecahnya sizon darah dalam tubuh penderita. Masa
inkubasi Intrinsik untuk PLASMODIUM OVALE 16-18 hari.
Patologi dan gejala klinis
Gejala klinis malaria ovale mirip dengan malaria vivaks.
Serangannya sama hebat tetapi penyembuhannya sering secara
spontan dan relapsnya lebih jarang. Parasit sering tetap berada
dalam darah (periode laten) dan mudah ditekan oleh spesies lain
yang lebih virulen. Parasit ini baru tampak lagi setelah spesies
yang lain lenyap.
Infeksi campur P. ovale sering terdapat pada orang yang tinggal
di daerah tropic Afrika dengan endemi malaria.
Gejala
• Menggigil
• Demam
• Denyut nadi berdetak sangat kencang
• Mual
• Kulit kering
• Bibir membiru
• Demam dengan Suhu pada pasien sekitar 40 derajat
celcius karena suhu yang begitu panas maka bisa saja
pasien akan mengalami kejang-kejang.
• Berkeringat
• Nafas sesak
Diagnosis
1. Identifikasi mikroskopis adalah metode yang
paling sering digunakan untuk menunjukkan
infeksi aktif .
2.Malaria ovale penyakitnya ringan dan dapat
sembuh sendiri tanpa pengobatan.
3. Diagnosis malaria ovale dilakukan dengan
menentukan parasit P. ovale dalam sediaan
darah yang dipulas dengan Giems.
Pewarnaan giemsa
Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu ;
1. Sediaan darah apus tipis
Keunggulan ; Dengan menggunakan teknik sediaan darah
apus tipis, kita dapat mengetahui spesies plasmodium yang
menyerang berdasarkan morfologi yang teramati, sehingga
diagnosis kita lebih akurat sampai tingkat spesies.
Kelemahan ; Parasit yang teramati jumlahnya sedikit sehingga
memerlukan waktu lebih lama dalam melakukan diagnosa.
2. Sediaan darah tetes tebal.
Keunggulan ; untuk pemeriksaan protozoa darah secara
ceapt, karena volume darah yang diambil banyak,
kemungkinan mendiagnosa parasit lebih cepat dan parasit
yang teramati lebih banyak.
Kelemahan ; Tidak bisa mendeteksi parasit sampai ketingkat
spesies.
Cara kerja :
• Bagian yang biasa diambil darah adalah ujung jari tangan atau telinga
bagian bawah. Usap bagian permukaan yang akan diambil darahnya
dengan kapas beralkohol 70 %.
• Tusuk dengan blood lancet, tetes darah yang pertama dihapus lagi
dengan kapas.
• Ambil tetes darah yang kedua pada objek gelas bersih.
• Ambil objek gelas yang lain, lalu salah satu bagian tepi objek gelas
tersebut ditempelkan pada tetes darah di atas (no. 3), diamkan
sehingga darah melebar sepanjang tepi objek gelas tadi.
• Geserkan dengan objek gelas (4) denan sudur 45 derajat sepanjang
permukaan objek gelas (3), sehingga terbentuk lapisan darah tipis.
• Preparat dibiarkan kering.
• Sediaan difiksasi dengan metanol selama 3 - 5 menit.
• Warnai dengan larutan giemsa selama 45 menit. (Reagen Giemsa ; 1
bagian aqaudes/buffer + 1 bagian Giemsa).
• Preaprat dicuci dengan air kran/ air mengalir secara perlahan.
• Preparat dikeringkan.
• Periksa dibwah mikroskop (pembesaran 10x100).
Pemeriksaan Darah Tetes Tebal dengan
Pewarnaan Giemsa
• Metode pengambilan darah sama dengan pada pembuatan sediaan darah
apus tipis.
• Setetes atau dua tetes darah diteteskan pada sebuah objek gelas yang bersih.
• Tetes darah dilebarkan hingga membentuk suatu lingkaran dengan diameter 1
- 1,5 cm. Preparat harus cukup tipis sampai transparan.
• Biarkan kering di udara, hindarai dari debu.
• Preparat yang sudah kering diwarnai dengan giemsa selama 45 menit.
• Preparat dicuci dengan air kran / air mengalir secara perlahan - lahan.
• Keingkan di udara.
• Periksa dibawah mikroskop pembesaran 100x10.
PENGOBATAN

• Minum air yang cukup


• Monitoring temperature
• Pemberian infuse
• Pemberian obat anti malaria

PENCEGAHAN

• Menggunakan kelambu
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Menggunakan body lotion
• Pengasapan
Dalam malaria jenis ovale ini memiliki kondisi
yang cukup tidak parah jika diderita oleh
seseorang karena dalam penyakit malaria jenis
ovale ini infeksi yang paling ringan dan biasanya
orang atau pasien yang mendeita malaria jenis
ovale akan mengalami kesembuhan secara tiba-
tiba atau secara spontan dimana dapat diketahui
bahwa untuk melakukan penyembuhan
penderita atau pasien yang mengalaminya dapat
sembuh tanpa melalui pengobatan.
HANYA MENGINGATKAN!!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai