1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan karunia dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Laporan Praktikum
Isolasi Bakteri dalam Fermentasi Pangan ( Bahan Dasar Yakult).
Dengan tersusunnya makalah ilmiah ini kami mengharapkan mahasiswa lebih mudah
memahami secara teori cara perkembangbiakan bakteri dengan menggunakan medium Na
(natrium Agar). yang dipraktikkan dengan tuntunan modul praktikum.
Tersusunnya makalah ilmiah ini tidak terlepas dari bantun berbagai pihak.Oleh karena itu
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen pengajar mata kuliah
Mkrobiologi dan parasitologi Prodi S1 Kebidanan. Kami berharap masukan dan saran terhadap
makalah ilmiah ini agar dapat diperbaiki dan revisi.
Hormat Kami
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang......................................................................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................4
I.3 Tujuan dan Manfaat.............................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................................................4
II.1 Pengertian Yakult................................................................................................................................4
BAB III METODEOLOGI PRAKTIKUM...............................................................................................................6
III.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................................................6
III.2 Alat dan Bahan....................................................................................................................................6
III.3 Prosedur Kerja....................................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................................9
BAB V PENUTUP...........................................................................................................................................10
V.1 Kesimpulan........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................11
3
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Tabel Metodeologi Praktikum..............................................................................................................9
4
BAB I
PENDAHULUAN
Yakult (Yakuruto) adalah minuman probiotik mirip Yogurt yang dibuuat dari
permentasi Skimmed Milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei. Karena L. Casei Shirota
dapat ditemui dalam sistem pencernaan
yakult dipromosikan sebagai minuman yang mengndung bakteri yang berrmanfaat untuuk
menekan pertumbuuhan bakteri jahat.
Yakult adalah bahan pangan yang kami gunakan dalam pengamatan pada praktikum ini,
kecepatan pertumuhan bakteri ini tergolong cukup lambat diandingkan dengan bakteri sejenisnya
yaitu sekitar 50 setelah 48 jam. Bakteri lactobacillus caei bberbentu atang tunggal dan termsuk
golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada
lactobasillus acidophillus, dan lactobacillus helveticus.
Sebelum melakukan praktikum pengamatan terhadap bakteri di laboratorium, kami membuat
madia untuk menumbuhkan bakteri dengan alami atau denngan bantuan manusia. Kami
menggunkan media Na (Natrien Agar). Dimana medium ini berfungsi sebagai tempat mikroba
yakult tumbuh atau berkemang.
Mikroorganisme yang dibiakan di laboratorium pada medium yangg terdiri dari bahan nutriet,
biasanya pemilihan medianya tergantung kepada banyak faktor seperti jenis mikroorganisme yang
akan ditumbuhkan. Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus
mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Seperti PH, Suhu, dan
pendinginan harus dikendalikan dengan baik.
Lactobacillus merupakan bakteri gram positif tidak menghasilkan spora, biasanya tidak
bergerakm anaerob fakultatif, latalase negatif, koloninya dalam media agar berukuran 2-5 mm,
konfeks, opak, sedikir transparan, tidak berfigmen dan metabolit utamanya adalah asam laktat.
Tumbuh baik pada suhu 25-40 ̊C dan tersebar luas di lngkungan terutama dalam produk-produk
pangan asal hewan dan syuran. Bateri ini menetap dalam saluran pencernaan unggas dan mamalia.
5
I.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dari plaksanaan praktikum ini adalah untuk perkembangan
bakteri pada yakult.
Manfaat yang ingin dicapai dari plaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui
proses sterilisasi alat, pembuatan media kultur, indentitas mikroba pada yakult.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebanyak 1 ose ( Ose Bulat), masing-masing isolat bakteri yang diambil menggunakan pipet
diinokulasikan pada media dalam tabung reaksi. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 15̊C, 37̊C, dan
45̊C selama 1 x 24 jam. Hasil positif apabila terjadi pertumbuhan bakteri pada media dan hasil
negatif apabila tidak terjadi pertumbuhan bakteri pada media (Anastiawan,2014).
Tujuan media diatas juga memiliki fungsi seperti tempat untuk mengisolasi, seleksi,
evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan. Agar tiap-tiap media memiliki krakteristik yang
sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba (Suriawiria, 2005).
Yang membedakan masing- masing produk susu fermentasi adalah jenis bakterinya.
Sebagai contoh dalam yogurt terdapat dua jenis bakteri asam laktat yang hidup berdampingan dan
bekerja sama: Lactobacillus Bugaricus dan Streptococcus Thermophilus. Keduanya menghasilkan
asam laktat yang menggumpalkan susu menjadi yogurt. Kegiatan bakteri inilah yang menjadi
sumber sebagian besar manfaat yogurt (Widodo, 2002).
6
BAB III
METODEOLOGI PRAKTIKUM
Alat Bahan
1. Tabung Reaksi 1. Aquades Steril 200ml
2. Tabung Erlenmeyer 2. 1 botol Yakult
3. Cawan Petri 3. 4 gram Nutrien Agar
4. Hot Plate 4. Almunium Foil
5. Magnetik stier 5. Plastik Wrapping.
6. Autoklaf
7. Laminar Flow Cabinet
8. Pipet
9. Spatula
10. Batang pengaduk L
7
III.3 Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja dalm praktikum mikroorganisme perkembangan bakteri
menggunakan media NA (Natrien Agar):
1. Sterilisasi
a. Sterilisasi Basah
Alat setelah diucuci bersih dimaksukan ke dalam Autoklaf, kemudian di
hidupkan, autoklaf beroprasi ± 15 menit, kemudian alat di keluarkan alat steril.
b. Sterilisasi Kering
Menggunakan Laminar Flow Cabinet, setelah alat dicuci bersih, keringkan
menggunakan tisu, lalu bungkus menggunakan almunium foil, alat dihidupkan ± 15
menit, alat dikelurkan, Alat steril.
3. Isolasi Mikroorganisme
a. Media yang telah membeku, ditetesi sempel dengan menggunakan pipet sebanyak
1 ml dari tabung reaksi 10ˉ⁴ ke cawan petri 1, kemudian semel dari 10ˉ⁵ ke cawan
petri 2 sebanyak 1ml, sempel telah melewati proses pengenceran, setelah
diteteskan lakukan penyebaran menggunakan spatula L, setelah itu ditutup rapat
dengan plastik wrapping.
8
Gambar 3. 3 Penyebaran dan rapat menggunakan plastik wr
TABEL
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diproleh dari praktikum pengembangan bakteri (Yakult) dengan media
Na ditunjukan pada gambar dibawah ini:
10ˉ⁴ bakteri yang terlihat berbentuk koloni, berbentuk bolat sedang, berwarna putih padat tampak
putih jelas dibagian tengah dan sisinya berwarna putih samar menyebar luas di permukaan media
tumbuh dengan jumlah ± 50 koloni. Sedangkan pada pengenceran 10ˉ⁵ bakteri yang terlihat
berkoloni, benruk bulat kecil, tidak tampak putih jelas pada bagian tengah, penyebaran tidak
merata, dengan jumlah ± 30 koloni bakteri.
Perbedaan ini disebabkan oleh pengenceran yang dilakukan secara bertingkat dengan
tujuan meminimalkan jumlah mikroba dalam suspensi sehingga identifikasi bakteri lebih mudah.
Hal ini sesuai dengan Waluyo (2004) yang mengatakan bahwa isoasi mikroba yang dilakukan
dengan pengeneran bertingkat untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang
tersuspensi dalam cairan.
10
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12