Anda di halaman 1dari 29

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Dalam melakukan praktikum mikrobiologi, tentunya digunakan berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing. Pengenalan alat akan memudahkan dan melancarkan berlangsungya praktikum mikrobiologi. Peralatan dalam suatu laboratorium pada dasarnya terdidi dari peralatan gelas seperti pipet, beaker (gelas kimia), alat filtrasi dan sebaginya. Peratan seperti timbangan, pemanas, mesin sentrifuse dan lain-lain. B. Tujuan Tujuan praktikum pengenalan alat adalah untuk mengetahui nama-nama dan fungsi peralatan dalam praktikum mikrobiologi. C. Manfaat Mengetahui nama-nama dan fungsi peralatan dalam praktikum mikrobiologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh secara mandiri (Hafsah, 2009 : 1). Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jazad renik) bukan nama dari suatu kelompok organism seperti hewan dan tumbuhan, melainkan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop. ( Syahruddin, dkk, 2006:1). Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknikteknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satyu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme (M. Natsir Djide dan Sartini, 2006:59) Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alatalat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas (Mega Bohari. 2011) Peralatan gelas diantaranya pipet, labu takar, tabung ukur, labu erlenmeyer, beker gelas, dll. Ada dua jenis pipet yang dikenal yaitu pipet takar

dan pipet bergaris. Kegunaannya untuk mengukur dan memindahkan volum tertentu, labu takar berguna untuk mengukur volume cairan tertentu atau untuk mengukur pengenceran larutan dengan kadar yang tepat, silinder (tabung ukur) untuk memindahkan atau mengukur cairan degnan tingkat ketelitian sedang, labu Erlenmeyer untuk memudahkan pemindahan panas dan mengurangi tegangan termis, beker gelas untuk titrasi dan pengukuran pH atau sebagai tempat mencampur media (Penuntun Praktikum Mikrobioligi UNM 2011:2-4). Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabungjarum ose (inokulasi), jarum preparat, cawan petri, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan. Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham untuk penelitian fermentasi (Mega Bohari. 2011). Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah : Hari/Tanggal Pukul Tempat : Minggu, 12 Februari 2012 : 08.00 17.00 Wita : Laboratorium Biologi Lantai II FMIPA UNM.

B. Alat dan Bahan a. Alat 1. Tabung reaksi 2. Tabung durham 3. Gelas ukur 4. Gelas kimia 5. Labu Erlenmeyer 6. Cawan petri 7. Corong 8. Pipa V 9. Batang pengaduk 10. Batang penyebar 11. Object Glass 12. Mikroskop 13. Spektrofotometer 14. Coloni Counter 15. Autoklaf 16. Oven 17. Inkubator 18. Hot Plate 19. Lumina Air Flow (LAF) 20. Neraca Analitik 21. Vortex 22. Ose bulat 23. Pembakar spiritus 24. Kaki tiga 25. Kasa Asbes 26. Botol pengencer 27. Botol sprayer 28. Spoit 29. Pipet tetes 30. Kompor 31. Enkas 32. Rak tabung

b. Bahan 1. Aluminium foil

2. Aquades 3. Alkohol 4. Kapas 5. Kertas Saring 6. Tissue

C. Prosedur Kerja 1. Disediakan alat dan bahan 2. Dijelaskan fungsi dan prinsip kerja dari alat dan bahan tersebut. 3. Mencatat dan mengambil gambar alat dan bahan yang diperkenalkan

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan No Alat Tabung reaksi 1. Mulut tabung 2. Badan tabung 3. Dasar tabung 1. Bagian-bagian Alat

Tabung durham 1. Mulut tabung 2. Badan tabung 3. Dasar tabung 2

Gelas Ukur 1. Mulut tabung 2. Skala 3. Dasar tabung 3

Gelas Kimia 1. Mulut tabung 2. Skala 4 3. Dasar tabung

Labu Erlenmeyer 1. Mulut tabung 2. Skala 3. Dasar tabung 5

Cawan Petri

1. Penutup cawan 2. Wadah cawan 6

Corong 1. Mulut 2. Batang 7

Pipa V 1. Penyebar 8 2. Batang

Batang Pengaduk

1. Ujung batang 2. Bagian datar

Batang Penyebar 1. Pemegang 10 2. Bagian penyebar

Object Glass

1.

11

Cover Glass

1.

12

Mikroskop

13

Spektrofotometer 1. Absorban 2. Pengatur mikro 3. Pengatur makro 4. Cuvet 14 5. Layar

1. Kaca pembesar Coloni Counter 2. Penahan cawan 3. Ruang hitung 4. Pulpen penanda 15 5. Tombol penghitung 6. Tombol power 7. Kabel 8. Skala 9. Tombol untuk menormalkan Autoklaf 1. Tombol pengatur waktu mundur (timer) 2. Katup pengeluaran uap 16 3. Pengukur tekanan 4. Klep pengaman 5. Tombol on-off 6. Termometer 7. Lempeng sumber panas 8. Aquades (dH2O)

9. Sekrup pengaman 10. Batas penambahan air

Oven 1. Rak 2. Pintu 3. Pengatur Temperatur 4. Tombol on-off 17

Inkubator

18

Hot Plate

19

Lumina Air Flow (LAF)

20

Neraca Analitik 1. Tempat menyimpan objek 21 2. Layar 3. Tombol operasi 4. Tombol on-off

Vortex 1. Tempat menyimpan 22 tabung 2. Tombol on-off 3. Pengatur kecepatan

Ose bulat 1. Kawat pemindah bakteri 2. Batang pegangan 23

Pembakar spiritus 1. Sumbu 2. Wadah spiritus

24

Kaki tiga

1. Kaki 2. Tempat kasa asbes

25

Kasa Asbes

26

Botol pengencer

1. Penutup 2. Mulut botol 3. Dasar botol

27

Botol sprayer 1. Lubang 2.

28

Spoit

1. Pendorong larutan 2. Skala 3. Penutup

29

4. Jarum

Pipet tetes

1. Karet 2. Skala 3. Badan 4. Ujung pipet

30

Kompor 1.

31

Enkas 1. Penutup 2. Penutup kaca 3. Lubang untuk tangan 32 4. Pegangan 5. Badan enkas

Rak tabung 1. Permukaan rak 2. Lubang 3. Kaki rak 33

No 1

Nama Bahan Aluminium foil

Gambar Bahan

Aquades

Alkohol

Kapas

Kertas saring

Tissue

B. Pembahasan ALAT 1. Tabung reaksi a. Prinsip kerja Prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil. b. Fungsi Tabung reaksi ini berfungsi untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.

2.

Tabung durham a. Prinsip kerja Prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan menggunakan pipet yang ujungnya kecil. b. Fungsi Alat ini berfungsi untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan.

3.

Gelas ukur a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati. b. Fungsi Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan

4.

Gelas kimia a. Prinsip kerja Prinsip kerja dari gelas kimia ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung dengan cara hati-hati. b. Fungsi Gelas kimia merupakan alat yang tahan terhadap panas dan memiliki banyak fungsi, dapat digunakan sebagai tempat larutan atau zat cair, dapat pula digunakan untuk preparasi media, dan lain-lain, selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur volume. Ukuran gelas ini bermacammacam mulai dari 50 ml sampai 1000 ml. Pada prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung dengan hatihati.

5.

Labu Erlenmeyer a. Prinsip kerja b. Prinsip kerja dari labu erlenmeyer ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara hati-hati. c. Fungsi Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan

komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.

6.

Cawan Petri a. Prinsip kerja Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. b. Fungsi Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.

7.

Corong a. Prinsip kerja Prinsip kerja pada alat ini yaitu larutan langsung dituangkan ke dalam mulut corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan ke dalam mulut tabung. b. Fungsi Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan ke dalam suatu tempat yang mempunyai mulut yang kecil.

8.

Pipa V a. Prinsip kerja b. Fungsi

9.

Batang pengaduk a. Fungsi Batang pengaduk berfungsi untuk membantu menghomogenkan larutan.

10. Batang penyebar a. Prinsip kerja b. Fungsi

11. Object Glass dan Cover Glass a. Prinsip kerja

12. Mikroskop a. Prinsip kerja Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang pula mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan 40x) serta pembesaran okuler (10x). b. Fungsi Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang.

13. Sepktofotometer a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya. b. Fungsi Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.

14. Coloni counter a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu setelah kita ON kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat penghitung pada posisi (000) dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung. b. Fungsi Alat ini berfungsi untuk menghitung jumlah coloni dari bakteri.

15. Otoklaf a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan medium yang ingin disterilkan, selanjutnya penutup otoklaf dipasang dan sekrup

dikencangkan. Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga semua udara terdesak keluar. Apabila sterilisasi telah selesai otoklaf dibiarkan tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara perlahan. Jangan membuka kran uap untuk nmempercepat turunnya tekanan, tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol. b. Fungsi Alat ini digunakan untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

16. Oven a. Prinsip kerja Prinsip kerja dari alat ini yaitu terlebih dahulu memeriksa tegangan yang diperlukan untuk beroperasinya oven, biasanya 110 atau 220 volt. Kemudian menekan saklar power indikator lampu menyala, setelah itu mengatur suhu dalam ruangan yang diinginkan dengan cara memutar pengatur suhu, begitu pula dengan waktunya.

b. Fungsi Oven berfungsi untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas. 17. Inkubator a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu. b. Fungsi Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.

18. Hot Plate a. Prinsip kerja b. Fungsi

19. Laminar air flow a. Prinsip kerja Prinsip kerjanya yaitu dengan cara hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah. Nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya

kontaminan tidak keluar dari laminar air flow. b. Fungsi Fungsi dari alat ini yaitu untuk pengerjaan secara aseptis karena memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.

20. Neraca analitik a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara langsung pada layar berat bahan tersebut. b. Fungsi Neraca analitik ini berfungsi untuk menimbang bahan kimia.

21. Vortex a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan tabung reaksi di atas wadah penyimpanan lalu dihomogenkan. b. Fungsi Fungsi dari vortex untuk menghomogenkan larutan atau medium khusus pada tabung reaksi.

22. Ose bulat a. Prinsip kerja Prinsip kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri. d. Fungsi Ose berfungsi untuk Menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan metode streak juga untuk mengambil dan menggores MO, terdiri dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-zag

23. Pembakar spiritus a. Prinsip kerja

Prinsip kerja alat ini yaitu dengan membakar bagian atas atau bagian sumbu b. Fungsi Alat ini berfungsi untuk menciptakan kondisi steril karena adanya pembakar dan juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan

praktikan pada saat melakukan penanaman medium.

24. Kaki tiga dan kasa asbes a. Fungsinya menjadi tempat pembakaran atau pemanasan 25. Botol Pengencer a. Fungsinya sebagai wadah bagi cairan yang akan diencerkan 26. Botol Sprayer a. Fungsinya sebagai wadah alcohol

27. Spoit a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan jarum spoit ke dalam suatu larutan, kemudian menarik keluar bagian pendorong dari spoit. b. Fungsi Spoid berfungsi untuk mengambil larutan, zat hasil pengukuran, atau zat yang mau diuji. Alat ini dapat disterilisasikan dengan menggunakan otoklaf (uap air bertekanan) dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih dahulu.

28. Pipet tetes. a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan karet tersebut. b. Fungsi

Pipet tetes berfungsi untuk untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. 29. Kompor gas a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memutar pemantik dari kompor gas agar kompor dapat berfungsi b. Fungsi Kompor gas berfungsi sebagai alat untuk memanaskan medium.

30. Enkas a. Prinsip kerja Prinsip kerja alat ini yaitu pada saat sebelum memasukkan media, alat ini harus disterilkan terlebih dahulu. b. Fungsi Alat ini memiliki fungsi untuk mensterilisasikan alat-alat bersekala dengan menggunakan uap air panas.

31. Rak tabung a. Prinsip kerja Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan tabung reaksi ke dalam lubang rak tabung. b. Fungsi Rak tabung ini berfungsi untuk menyimpan tabung-tabung reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum ataupun yang tidak digunakan. BAHAN 1. Aluminium foil digunakan untuk membungkus kapas yang akan menjadi penyumbat labu Erlenmeyer dan tabung reaksi 2. Aquades 3. Alkohol digunakan dalam menciptakan kondisi steril

4. Kapas dan kertas saring digunakan bersama dengan corong dalam penyaringan 5. Tissue digunakan untuk mengeringkan alat yang basah.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam praktikum mikrobiologi diperlukan beberapa alat berupa peralatan gelas dan peralatan khusus lainnya. 2. Peralatan gelas diantaranya, tabung reaksi, tabung durham, gelas ukur, gelas kimia, labu erlenmeyer, cawan petri, corong, pipa V, batang

pengaduk, batang penyebar, object glass dan cover glass, serta pipet tetes. 3. Peraltan khusus diantaranya adalah mikroskop, spektrofotometer, coloni counter , otoklaf, oven, incubator, hot plate, Lumina Air Flow (LAF), Neraca Analitik, Vortex, Ose bulat, pembakar spiritus, kaki tiga, kasa asbes, botol pengencer, botol sprayer, spoit, kompor, enkas, dan rak tabung B. Saran Sebaiknya praktikan ketika mengambil gambar alat-alat praktikum, menyertakan keterangan dari gambar-gambar yang diambil.

DAFTAR PUSTAKA
Bohari, Mega. 2006. Pengenalan Alat Praktikum. Dipetik pada tanggal 10 Maret 2012 dari m Hafsah. 2009. Mikrobiologi Umum. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. M. Natsir Djide. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar: Hasanuddin; Universitas

Tim Pengajar. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM. Syahruddin Kadir, Dr. 2006. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin;. Makassar:

Anda mungkin juga menyukai