Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh

Nama : Setio Hadi Wibowo Darmawan


NPM : E1J020122
Prodi : Agroekoteknologi
Kelompok :-
Hari/Tanggal : Kamis, 25 Maret 2021
Dosen : 1. Drs. Syafnil, M.Si
2. Prof. Ir. Marulak Simarmata, M.Sc., Ph.D

Koass :-
Objek Praktikum : Cara – Cara Menyatakan Konsentrasi
Larutan

LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fase larutan biasanya dapat berwujud gas, padat, dan cair. Dan komponen
dari lautan terdiri dari 2 jenis yaiitu pelarut (solvent) dan zat telarut (solute).
Pelarut (solvent) merupakan komponen yang lebih banyak,atau komponen yang
menentukan keadaan larutan, sedangkan zat terlarut adalah komponen dengan
jumlah yang lebih sedikit.
Kemampuan pelarut melarutkan zat terlarut pada suatu suhu mempunyai batas
tertentu. Larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperature tertentu
disebut sebagai larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan disebut
larutan tidak jenuh. Namun kadang- kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat
terlarut dalam larutan lebih banyak daripada yang seharusnya dapat larut dalam
pelarut tersebut pada suhu tertentu, larutan yang mempunyai kondisi seperti ini
dikatakan sebagai larutan lewat jenuh.

1.2 Tujuan Percobaan


Ada beberapa tujuan percobaan praktikum ini yaitu :
1. Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan.
2. Mampu membuat larutan pada berbagai konentrasi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Campuran zat-zat yang homogeny disebut larutan, yang memiliki komposisi
merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung
satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen
yang jumlahnya sedikit, seadangkan pelarut adalah komponen yang terdapat
dalam jumlah yang banyak, Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu
wadah ada tiga kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur.
Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula.
Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya.
Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya (Pratama, 2011).
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara
zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di
antaranya fraksi mol, persen berat, molalitas (m), molaritas (M), normalitas
(N).Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1.000 g pelarut murni,
sedangkan fraksi mol menyatakan perbandingan mol salah satu komponen dengan
jumlah mol semua komponen (Pratama, 2011).
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang berlandaskan
eksperimen. Salah satu terkait dengan bidang kimia yaitu elektrokimia.
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang telah banyak memberi sumbangan
bagi banyak hal dalam kehidupan manusia, misalnya proses elektrolisis.
Elektrolisis merupakan proses yang penting dalam industri, sebab elektrolisis
memiliki banyak kegunaan antara lain : pembentukan unsur-unsur logam yang
tidak terdapat bebas di alam, pembuatan gas halogen, pembuatan gas oksigen dan
hidroge, pemurnian logam, dan penyepuhan (electroplanting) (Khopkar, 2010).
BAB III

METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan  corong


3.1.1 Alat 3.1.2 Bahan
 Pipet ukur  H₂SO₄
 Pipet gondok  NaCl
 Neraca analitik  NaOH
Botol semprot Etanol
 
Kaca Arloji KIO₃
 
Labu ukur HCl
 
Bola hisap Asam oksalat
 Sikat Tabung reaksi 
Urea
 
3.2 Prosedur Kerja
1. Membuat Larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan Neraca Analitik, kemudian
dilarutkan dengan aquades di dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.

2. Membuat Larutan Etanol 5%


Memipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian
dimasukkan kedalam Labu Ukur 50 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas.
Kocok sampai homogen.

3. Membuat Larutan 0,01 M KIO3 ( Mr. 214 gram/mol )


Menimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan Neraca Analitik, kemudian
dimasukkan kedalam Labu Ukur 50 ml,dan dilarutkan dengan aquades (aquades
ditambahakan sampai tanda batas).

4. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 ( Mr. 98 gram/mol )


Memipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan
dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.
Labu Ukur 50ml diisi terlebih dahulu dengan aquades, kira-kira 25 ml, selanjutnya
baru Memipetkan H2SO4 kedalaml abu ukur, selanjutnya ditambahkan lagi
dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk membuat
larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.
BAB IV
5. Membuat Larutan 0,1 N HCl ( Mr. 36,5 gram/mol )
Memipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan
dengan aquades dalam LabuUkur 50 ml,sampai tanda batas.

6. Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat ( Mr. H2C2O4. 2H2O. 126gram/mol)


Menimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neracaana litik, kemudian diencerkan
dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

7. Membuat Larutan 1 N NaOH ( Mr. 40 gram/mol )


Menimbang 0,2 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu
ukur 50 ml sampai tanda batas.

8. Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen ( N2 ) ( Mr. urea60 gram/mol) Menimbang


0,1086 gram urea, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml
sampai tanda batas.
.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

1. Membuat Larutan NaCl 1%


Menismbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian
dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

2. Membuat Larutan Etanol 5%


Memipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute (=100%) dengan pipet ukur, kemudian
dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquades sampai
tanda batas.

3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr. 214 gram/mol)


Menimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca analitik, kemudian
dimasukkan kedalam labu ukur 5 0 ml,dilarutkan dengan aquades sampai tanda
batas.

4. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)


Memipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan
dengan aquades dalam labu ukur50 ml sampai tanda batas
.
5. Membuat Larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)
Memipet sebanyak 0,417 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan
dengan aquades dalam labu ukur 50 ml,sampai tanda batas.

6. Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat (Mr. H2C2O4. 2 H2O. 126


gram/mol)
Menimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian
diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami membahsa tentang cara – cara menyatkan
konsentrasi larutan pada larutan NaCl, Etanol, KIO3, H2SO4, HCL, Asam Oksalat,
NaOH dan N2. Namun karena keterbatasan waktu kami hanya membahas tiga
larutan saja yaitu, larutan Etanol 5%, larutan Asam Oksalat dan larutan NaOH.
1. Membuat Larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik. Kemudian
dilarutkan dengan aquads di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
Pembuktian:
Dik : w = 0,5 gramv = 50 ml

Jawab : % x 100%

x 100%m
=1%
Jadi, konsentrasi yang didapat untuk 0,5 gram NaCl adalah 1 %
2. Membuat Larutan Etanol 5%
Memipet sebanyak 50 ml etanol absolut dengan pipet ukur. Kemudian
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquads sampai
tanda batas.
Pembuktian:

% x 100%

x 100%

x 100%
= 5%
Jadi, konsentrasi yang didapat untuk 2,5ml etanol adalah 5 %
BAB VI

PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pada praktikum kali ini mahasiswa telah mampu
menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan. Mahasiswa telah mampu
membuat larutan pada berbagai konsentrasi.

6.2. Saran
Diharapkan kepada praktikan dalam menyatakan konsentrasi larutan kita
harus benar-benar mamperhatikan jumlah dan ukuran zat terlarut dan pelarut yang
akan dipakai untuk membuat larutan tersebut. Bacalah buku penuntun dengan
cermat agar dapat menghasilkan larutan yang diinginkan. Apabila membuat
larutan lebih dari satu, jangan gunakan wadah yang sama secara bergantian
apabila belum dibersihkan karena dapat mempengaruhi hasil larutan, atau
bersihkan dulu wadah tersebut apabila ingin digunakan untuk membuat larutan
yang lain..
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Kuswanto, Ari. 2010. Jurnal Penentuan Koefisien Difusi Larutan Hcl


Menggunakan Interferometer Michelson Berbasis Borland Delphi
7.0. Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang : Malang.
Khopkar, S.M. 2010. KonsepDasar Kimia Analitik. Universitasn
Indonesia : Jakarta
Lusiana, Setyarini. 2012. Jurnal Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi
Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi. Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya.
Pratama, 2009. Jurnal Penentuan Konsentrasi Larutan HCl Dengan Menggunakan
Perhitungan Molalitas. Jurusan Fisika Universitas Udayana : Bali. Syafnil. 2015.
PenuntunPraktikum Kimia Anorganik. Bengkulu: Laboratorium
TeknologiPertanian.
JAWABAN PERTANYAAN
1. indikator?
Untuk mengetahui ti
2. Bagaimana caranya agar titik akhir titrasi mendekati titik ekivalen?
Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan ekuivalen (
artinya secara stoikmetri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang biasanya
ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai “titik
ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa.
Jelaskan secara singkat fungsi tik ekivalen pada titrasi asam basa kita bisa
menggunakan indikator asam basa.
3. Jelaskan apakah reaksi dapat berlangsung jika ditambah dengan indikator?
Ya, dapat berlangsung karena reaktan maupun produk telah memiliki warna
yang kontras dan dapat digunakan sebagai "indikator". Sebagai contoh, titrasi
redoks menggunakan permanganometri, serimetri, iodi-iodometri tidak butuh
indikator
4. Tuliskan dengan lengkap reaksi yang terjadi pada reaksi diatas.
- NaOH dengan larutan asam oksalat
- HCl dengan larutan HCl
5. Jelaskan pengertian larutan standar primer dan larutan standar sekunder?
Larutan standar primer adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya,
dalam proses pembuatannya lautan standar primer ini tidak perlu distandarisasi
dengan lrutan lain untuk memastikan larutan yang sebenarnya. Sedangkan larutan
standar sekunder adalah larutan yang dipergunakan untuk
menstandarisasi/menentukan konsentrasi yang sebenarnya.

6. Tuliskan syarat-syarat suatu indikator dapt dipakai dalam suatu titrasi?


Syarat-syarat suatu indikator dapat dipakai dala suatu titrasi yaitu :
Harus tersedia dengan mudah dalam bentuk murni atau dalam keadaan
kemurnian yang di ketahui.
Zat harus mudah dikeringkan dan tidak boleh terlalu higroskopik
sehingga menyerap air selama penimbangan.
Mempunyai bobot ekivalen yang tinggi agar kesalahan dalam
penimbangan dapat diminimalkan
Lebih baik zat yang berasal dari asam dan basa kuat yang disosiasinya
tinggi
Asam dan basa lemah dapat juga digunakan sebagai standar primer untuk
menstandarisasi asam atau basa lemah yang lain.

.
JAWABAN PERTANYAAN
1. lengkapi tabel di bawah ini.

Zat Gram Zat MolZat Volume Molaritas


Terlarut Terlarut Terlarut Larutan
NaNO3 25 A. 0,29 B. 0,241 L 1,2
NaNO3 C. 31,28 D. 0, 368 16 liter 0,023
gram
KBr 91 E. 0,76 mol 450 ml F. 1,699
mol/L
KBr G. 49,98 0,42 H. 0,233 L 1,8
gram
Liter larutan = 0,
A. Molzatterlarut = massa / 76 mol / 0,45 l = 1,699 mol
Mr = /L
25 / 85 = 0,29 G. Molzatterlarut =

B. M = molzatterlarut gram zatterlarut / Mr

Liter larutan 0,42= Gram

1,2 = 0,29 literlarutan Liter zatterlarut / 119

larutan = 0,29 / 1,2 = gramterlarut = 49,98

0,241 L = 241, 167 ml gram

C. Mol = massazatterlarut Mr H. M = molzatterlarut /

0,368 = massaterlarut / 85 Liter larutan 1,8 =

massaterlarut = 31,28 gram D. 0,42 / liter larutan

M = molzatterlarut Liter literlarutan = 0,42 /

larutan 0,023 = mol zat terlarut / 1,8 = 0, 233 L

16 mol = 0,023 × 16= 0,368 mol


E. Molzatterlarut =
gram zatterlarut / Mr
= 91 / 119 = 0,76 mol
F. M = Molzatterlarut
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
HASIL PENGAMATAN 1. Membuat larutan NaCl 1%
Setelah ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik,
kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml, sampai
tanda batas. Sehingga terbentuklah larutan NaCl 1%.
2. Membuat larutan etanol 5%
Setelah dipipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur,
kemudian dimasukkan ke dalan labu ukur 50 ml. Tambahkan aquades
sampai tanda batas. Kocok sampai homogen. Lalu terbentuklah larutan
etanol 5%.
3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr. 214 gram/mol)
Setelah ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca analitik,
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, dilarutkan dengan
aquades (aquades ditambahkan sampai tanda batas). Lalu terbentuklah
larutan 0,01 M KIO3.
4. Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)
Setelah dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian
diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda
batas.Labu ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades, kira-kira 25
ml, selalnjutnya baru dipipetkan H2SO4 ke dalam labu ukur, selanjutnya
ditambahkan lagi dengan aquades sampai tanda batas. Sehingga
terbentuklah larutan 0,1 M H2SO4. Cara seperti ini berlaku untuk
membuat larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.
5. Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)
Setelah dipipet sebanyak 0,417 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian
diencerkan dengan aquadees dalam lalbu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
Sehingga terbentuklah larutan 0,1 N HCl.
6. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr. H2C2O4. 2H2O. 126
gram/mol)
Setelah ditimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik,
kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda
batas. Sehingga terbentuklah larutan 0,1 N asam oksalat.
7. Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
Setelah ditimbang 0,2 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Sehingga terbentuklah larutan
1 N NaOH.
8. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60 gram/mol

Setelah ditimbang 0,1086 gram urea, kemudian diencerkan dengan


aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Sehingga terbentuklah
larutan 1000 ppm N2.

Catatan: Larutan-larutan yang telah anda buat di atas harus dibuktikan lagi
konsentrasinya dengan menggunakan rumus dan ditulis dibagian perhitungan dan
pembahasan
Contoh: Anda menimbang 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian
dilarutkan aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Hitung dengan
rumus berapa konsentrasinya.

Anda mungkin juga menyukai