Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS ANION

SENYAWA ANORGANIK

Tahapan analisis :
1. Analisis pendahuluan
2. Analisis penggolongan
3. Reaksi penetapan

UJI IDENTIFIKASI UMUM FI VI <291> :

Asetat-, benzoat-, HCO3-, CO32-, Br-, Cl-, I-, fosfat, HSO3-, borat,
klorat, laktat, NO3-, NO2-, Oksalat, MnO4-, SO42-, tartrat, salisilat,
sitrat, CNS-, S2O32-.
REAKSI PENDAHULUAN ANION

ORGANOLEPTIS :
• Warna karakteristik : - MnO4- → ungu
- CrO4= → kuning
- Cr2O7= → orange
• Bau spesifik : - CH3COO- , nitrit (NO2), hipoklorid
• Nyala : BO33-, B4O7=
• Kelarutan : → lihat PPT kation → kelarutan garam
anorganik
GOLONGAN A : ANION + HCl atau H2SO4 encer → gas : bau, warna
ANION + HCl atau H2SO4 pekat → gas : bau, warna

GOLONGAN B : → Reaksi pengendapan → Pereaksi AgNO3 dan BaCl2


→ Redoks + pengendapan → Pereaksi AgNO3 + reduktor NaNO2
→ Pereaksi BaCl2 + oksidator I2 atau Br2
2
Anion
berwarna
karakteristik
K4Fe(CN)6 K3Fe(CN)6

CoAl2O4
KMnO4 K 2CrO4 K2Cr2O7 Cl2 Br2 I2

Contoh : Beberapa senyawa anorganik yang berwarna spesifik


3
REAKSI PENDAHULUAN ANION
A. Hasil reaksi dengan penambahan H2SO4 encer
Bau Warna Reaksi Gas Zat Asli Anion yang tidak ditemukan
-  -  Mengeruhkan air barit CO2 Karbonat, dalam reaksi penggolongan:
      Sianat
Merangsang - Mengeruhkan air barit, larutan    
    K2Cr2O7 pada kertas saring Sulfit CO3= dan HCO3-
SO2
    menjadi hijau  
 
     
Merangsang - Idem, terjadi endapan koloidal
 
Thiosulfat Garam2 karbonat tidak larut air,
    SO2  
S.
 
kecuali garam karbonat dari
Telur busuk - Kertas Pb-Ac menjadi hitam. Sulfida alkali
    Berbau Cuka. H2S  
   
Bau cuka - Asetat
    CH2COOH  
Merangsang Coklat Kertas KJ-amilum menjadi biru.   Nitrit
NO2  

4
Tidak boleh
Tercelup larutan sample

Tercelup larutan sampel


Dipanaskan di atas api
bunsen

Penetapan ion karbonat/bikarbonat


5
B. Hasil reaksi dengan penambahan H2SO4 pekat

Bau Warna Reaksi Gas Zat Asli


- - Mengeruhkan air barit CO2 Oksalat
   
Merangsang - Tetesan AgNO3 menjadi keruh, HCl Chlorida
    lakmus biru menja-di merah.    
         
Merangsang coklat Kertas KJ-Amilum jadi biru. NO2 Nitrat
         
Merangsang Kuning Timbul ledakan. ClO2 Chlorat
         
Merangsang Kuning Membirukan kertas KJ-Amilum, Cl2 Chlorida dan
    menghilangkan warna lakmus basa. Oksida
       
   
Merangsang Coklat Menghilangkan warna lakmus basa. Bromida
    Br2  
 
Merangsang Ungu Menghilangkan warna lakmus basa.   Iodida
I2

6
REAKSI PENDAHULUAN ANION
C. Reaksi Beilstein → untuk halogen (Cl-, Br-, I- )
Identik/prinsip = reaksi nyala kation, tapi menggunakan kawat Cu (tembaga)
→ nyala hijau
→ Reaksi ini diganggu : - senyawa yang mengandung N/NH4+,

https://www.youtube.com/watch?v=EO--plY2q78

D. Reaksi nyala Borat


Sedikit zat padat dalam cawan porselein (bila berupa larutan di uapkan sampai kering)
→ dinginkan→ dicampur beberapa tetes asam sulfat pekat dan metanol/etanol
→ dinyalakan.
→ Nyala hijau
→ Diganggu garam Cu dan Ba → juga memberikan nyala hijau.
 
H3BO3 + 3 CH3OH  3 H2O + B(OCH3)3 (NYALA HIJAU)
7
REAKSI PENDAHULUAN ANION
E. Reaksi pendahuluan ion Asetat
 Sedikit zat padat dalam cawan porselin digerus dengan kristal KHSO4 atau NaHSO4 → Bau cuka

CH3COO- + KHSO4  CH3COOHbau cuka + KSO4-


 Reaksi esterifikasi:

Sedikit zat padat dalam tabung reaksi, + etanol dan 1-2 tetes H2SO4 pekat tutup tabung
dengan kapas → di panaskan (water bath)
Tuangkan larutan panas tersebut ke dalam gelas beker yang berisi air bau spesifik etil asetat

F. Pembuatan larutan untuk analisis anion


- Zat mudah larut dalam air, → larutkan dalam air.
- Zat sukar larut dalam air, → filtrat ekstrak soda (Lihat analisis Kation)

Kation-X + Na2CO3 → Kation karbonat (endapan) + NaX (filtrat)

Na-X dilarutkan asam encer (Asam Asetat/ HCl/ H2SO4 2N )


8
REAKSI PENGGOLONGAN ANION
A. Analisis Anion Golongan Oksidator
• Zat + pereaksi diphenylamine-H2SO4 → biru tua
Pereaksi diphenylamine-H2SO4 (tak berwarna) → biru tua

• Anion oksidator :
NO2-, NO3-, ClO3-, BrO3-, JO3-, CrO4=, Cr2O7=, ClO-, MnO4-, Fe(CN)63-.
 
• Pengganggu : kation yang bersifat oksidator a.l : Ag+, Hg++, Fe+++,
→ maka reaksi positif walaupun anion oksidator tidak ada.
 

9
REAKSI PENGGOLONGAN ANION

B. Analisis Anion Golongan Reduktor


Larutan zat + H2SO4 2N + 0,5 ml larutan KMnO4 (0,02 N*) → warna ungu hilang
Anion reduktor antara lain :
SO3=, S2O3=, NO2-, CNS-, Br-, J-, AsO33-, Fe(CN)64-

Bila warna tidak hilang, larutan dipanaskan → warna ungu hilang → ion Oksalat.
 
*) KMnO4 0,02N dibuat dengan mengencerkan :
1 ml larutan KMnO4 yang tersedia ( 0,1N ) dengan air sampai 5 ml.

10
REAKSI PENGGOLONGAN ANION

C. Analisis Anion dengan Larutan Ferri Chlorida


Larutan zat + HCl encer sampai larutan bereaksi sedikit asam (diperiksa dengan lakmus).
Diberi beberapa tetes pereaksi FeCl3 dan diamati hasil reaksinya
- Endapan kuning/coklat : borat, fosfat, arsenat, chromat
- Endapan biru tua : ferro sianida (Fe(CN)64-
- Warna merah coklat dan mengendap setelah diencerkan dan di didihkan : Acetat, formiat.
- Larutan warna merah darah yang hilang bila diberi larutan HgCl2 : Thiosianat (CNS-)
- Warna coklat, bila larutan diberi FeSO4 terjadi endapan biru : Ferri Sianida (Fe(CN)63

Fe(CNS)3- 11
REAKSI PENGGOLONGAN ANION
D. Analisis anion golongan AgNO3
Endapan Filtrat
Zat + HNO3 encer + AgNO3→ + 3-4 tetes AgNO3 +1-2 tetes larutan NaNO2 20%
AgCl  putih Penambahan NaNO2 tidak boleh lebih dari 0,5 ml) *
AgBr  putih kuning Saring, endapan dan dicuci dengan HNO3 1N.
AgJ  kuning Endapan Filtrat
AgJO3  putih AgCl dari AgClO3) + NaOH ad netral (cek lakmus)
AgCNS  putih AgBr dari AgBrO3) + 2-3 tetes asam asetat encer
Ag4Fe(CN)6 putih + 5 tetes larutan AgNO3.,
 Ag3Fe(CN)6jingga Panasi 80 C. saring,
Ag2S  hitam cuci endapan dengan air panas.

Endapan Filtrat
Ag3PO4 – kuning
Ag3AsO4 – merah coklat Dibuang
Ag3AsO3 – kuning
Ag2C2O4 – putih

* Bila terbentuk endapan berwarna kecoklatan berarti penambahan NaNO2 terlalu


banyak dan terbentuk AgNO2. Diatasi dengan penambahan HNO3 1N beberapa tetes. 12
REAKSI PENGGOLONGAN ANION
E. Analisis anion golongan BaCl2
Zat + HCl encer + BaCl2 → (Att : diganggu kation golongan 1 : Hg2+, Pb2+, Ag+)
Endapan Filtrat
 BaSO4 – putih + larutan J2 atau Br2 sampai larutan menjadi kuning, + larutan BaCl2.
Endapan disaring dan dicuci dengan HCl 2N.

Endapan Filtrat
BaSO4 berasal dari + larutan Na Acetat sampai netral (cek lakmus)
SO3=/S2O3= + larutan BaCl2.
Endapan disaring dan dicuci dengan air.
 
Endapan Filtrat , dipekatkan,
BaCrO4 – kuning + larutan CaCl2
Ba3(PO4)2 – putih
Endapan Filtrat
Ba3(AsO3)2 – putih
CaC2O4 – putih Dibuang
Ba3(AsO4)2 – putih
CaF – putih
Ba3(BO2)2 – putih
Ba3(PO3)2 – putih 13
Reaksi penetapan anion
PREPARASI SAMPEL :
 
A. Analisis Anion Tunggal
Setelah analisis pendahuluan → reaksi-reaksi spesifik, → tidak perlu dilakukan pemisahan.
Bila diketemukan anion yang bermartabat > 1, harus dipastikan martabat anion tersebut dengan cara :
- Reaksi tertentu, contoh : membedakan HCO3- dan CO3-
- Cek pH larutan menggunakan indikator universal :
Misalnya : kation diketemukan Na+ dan anion diketemukan PO43-,
Mungkin: NaH2PO4, Na2HPO4 atau Na3PO4, → lihat pH larutannya.

- Digunakan larutan zat dalam air, → bila zat tidak larut dalam air digunakan larutan ekstrak soda yang
sudah diasamkan (bebas CO32-)
 
B. Analisis anion dalam campuran
- Lakukan penggolongan.
- Beberapa anion dapat diketahui langsung dari analisis pendahuluan,
Misalnya: ion karbonat, acetat, borat.
14
Reaksi penetapan anion
A. REAKSI PENETAPAN NO2- , NO3-

a. Larutan NO2- dalam tabung reaksi + larutan pekat FeSO4 rp hingga terjadi dua lapisan zat cair.
H2SO4 encer dialirkan melalui dinding tabung yang dimiringkan
Pada perbatasan dua zat cair terdapat cincin coklat.

b. Larutan NO2- + KI + CH3COH / H2SO4 encer + amilum warna biru

c. Reaksi diazo : (spesifik untuk nitrit)


Larutan NO2- + asam acetat + Alpha-naphtil-amin dalam alkohol + asam sulfanilat → MERAH

merah
15
Reaksi penetapan anion
REAKSI PENETAPAN NO3-
d. Larutan NO3- + H2SO4 pekat → gas coklat kemerahan, berbau tajam
(kerjakan di lemari asam/fumehood), (→ H2SO4 encer tidak bisa, beda dengan nitrit)

e. Larutan NO3- dalam tabung + larutan pekat FeSO4 rp,


alirkan H2SO4 pekat melalui dinding tabung sehingga terjadi dua lapisan
terbentuk cincin coklat diperbatasan dua zat cair,

Diganggu oleh :
 Br- dan I- → Br2 , I2 → warna coklat/ungu pekat
 Kation yang mengendap dengan SO42- → pisahkan dulu
 CrO4=, CNS-, Fe(CN)64-, Fe(CN)63-, CN, SO3= → + Ag2SO4
16
Reaksi penetapan anion

B. REAKSI PENETAPAN ION-ION : SO4=, SO3=, S2O3=


 Setetes larutan SO4= pada gelas obyek, + larutan Ca(OH)2 dan dipanasi sampai timbul uap. Setelah
dingin diperiksa dibawah mikroskop → terbentuknya kristal jarum
SO4= + Ca2+ → CaSO4 ↓ kristal spesifik

 Larutan SO4= + (Pb Acetat)2 → PbSO4 ↓


(larut dalam Amm Acetat atau NaOH )

 Larutan SO4= + KMnO4 0,02N + BaCl2 → BaSO4 ↓+ kopresipitasi MnO4- ( pink)


→ + H2O2 endapan tetap pink, (larutan tak berwarna)
17
Reaksi penetapan anion

 Larutan SO3= + air brom (Br2) sampai warna kuning tidak hilang, + larutan BaCl2.
Bila (a) negatif, tetapi disini (b) timbul endapan putih, berarti endapan ini adalah BaSO4 yang
berasal dari : SO3=, S2O3=

 Larutan SO3= dalam tabung reaksi + H2SO4 encer. Tabung ditutup dengan kertas saring yang telah
ditetesi larutan K2Cr2O7 dan dipanaskan sebentar.
 Bila kertas saring berwarna hijau, larutan dalam tabung tetap jernih, → SO3=

 Bila kertas saring menjadi hijau, larutan dalam tabung menjadi keruh/koloidal → S2O3=

 Larutan SO3= (netralkan dengan NaHCO3) + Larutan Fuchsin (pink) → warna hilang 18
Reaksi penetapan anion
 Larutan S2O3= dalam tabung reaksi + H2SO4 encer. Tabung ditutup dengan kertas
saring yang telah ditetesi larutan K2Cr2O7 dan dipanaskan sebentar.
→ kertas saring menjadi hijau, larutan dalam tabung menjadi keruh / koloidal → S2O3=

 Larutan S2O3= + KI3 (larutan I2 dalam KI) → warna coklat hilang


+ KI3 (larutan I2 dalam KI) + Amilum → warna biru hilang

!!! Dasar titrasi iodometri/iodimetri

19
Reaksi Penetapan anion
C. REAKSI PENETAPAN ION-ION: Fe(CN)64-, CNS-, Fe(CN)63-
Larutan zat diasamkan dengan HCl 2N.

 Larutan Zat + larutan FeCl3.


 Warna biru → Ferrosianida.
 Warna merah → Tiosianat.
 Bila pada analisis pendahuluan diketemukan ion acetat, → warna coklat merah.

 Larutan Zat + larutan FeSO4,


 Warna biru → Ferrisianida.

20
Reaksi Penetapan anion
D. REAKSI PENETAPAN ION OKSALAT

 Larutan Zat (netral) + larutan CaCl2  endapan putih , bentuk kristal spesifik
(yang tak larut dalam asam acetat 2N, larut dalam HCl 2N).

• Larutan Zat + KMnO4 + H2SO4 encer → warna ungu hilang dan gas CO2 positip

21
Reaksi Penetapan anion
E. PENETAPAN ION Cl-, Br-, I- :
Cl- - Larutan zat + larutan Pb(Acetat) → endapan putih,
2
dipanaskan larut→dingin→kristal spesifik

2 Cl- + Pb2+ → PbCl2 ↓

- Larutan zat + HNO3 2N + AgNO3. → endapan putih, larut NH4OH 2N, →


+ HNO3 2N → endapan putih lagi,
→ lama2 menjadi abu-abu.
 
  22
Reaksi Penetapan anion
- Larutan zat + larutan Pb(Acetat)2 → endapan putih, dipanaskan larut, → kristal mirip PbCl2
Br-
2Br- + Pb2+ → PbBr2 ↓
- Larutan zat + HNO3 2N + AgNO3. → endapan putih kekuningan, larut NH4OH pekat
(beda dengan AgCl)

- Larutan zat dalam tabung reaksi + serbuk PbO2 + asam asetat 1N →


→ tabung ditutup kertas saring yang telah ditetesi dengan larutan Flourescein dan
dikeringkan
→ hati-hati tabung dipanaskan, noda merah pada kertas saring → ada Bromida.

- Larutan zat + H2SO4 2N + 0,5 ml Chloroform + 1-2 tetes H2SO4 pekat + larutan KMnO4
lapisan chloroform berwarna coklat/kuning (Br2) 23
Reaksi Penetapan anion
l- - Larutan zat + larutan Pb(Acetat)2 → endapan kuning, panaskan,→ dingin (kristal inti bensena)

2 I- + Pb2+ → PbI2 ↓

- Larutan zat + HNO3 2N + AgNO3. → endapan kuning, sedikit larut NH4OH pekat
I- + Ag+ → AgI ↓

- Larutan zat + H2SO4 2N + 0,5 ml kloroform + 1-2 tetes H2SO4 pekat.+ larutan KMnO4.
Warna ungu pada lapisan kloroform → ada Iodida
  24
Membedakan Cl-, Br-, I-
o Pereaksi : AgNO3 + HNO3
→ Warna endapan: putih, krem, kuning
→ kelarutan endapan dalam NH4OH: encer, 6N, pekat

o Pereaksi : Pb Asetat →
→ bentuk kristal endapan

o Pereaksi : KMnO4 + H2SO4 →


→ warna gas yg terbentuk dalam lapisan kloroform

25
Reaksi Penetapan anion
F. Penetapan ion-ion ClO3-, BrO3- dan IO3- :
 Ion-ion ini memberikan reaksi positif pada penggolongan oksidator.
 Larutan zat + HNO3 2N + larutan AgNO3,
→ ClO3- : tidak terjadi endapan
→ BrO3- : bila larutannya pekat, terjadi endapan kristal putih yang larut dalam air panas.
→ IO3- : terbentuk endapan putih yang sukar larut dalam HNO3 encer.

 Bila selanjutnya dalam campuran ini + HNO3 2N + larutan NaNO2,


→ ClO3- : membentuk endapan putih (AgCl) yang larut dalam NH4OH 2N
→ + HNO3 encer , mengendap kembali
→ BrO3- : membentuk endapan putih kekuningan (AgBr) yang sukar larut dalam NH4OH 2N,
→ larut dalam NH4OH 6N.
→ IO3- : membentuk endapan kuning (AgJ) yang sukar larut dalam NH4OH pekat.
26
Reaksi Penetapan anion
Penetapan ion-ion ClO3-, BrO3- dan IO3-
Larutan zat + HNO3encer + reduktor NaNO2.
• Hasil reduksinya diperiksa terhadap ion-ion Cl-, Br-, J- menurut reaksi untuk ion-ion tesebut.

• Reaksi khusus untuk ion IO3- dilakukan sebagai berikut :


- Kertas saring ditetesi larutan amilum dan dikeringkan
- Teteskan larutan zat yang telah diasamkan dengan HCl/H2SO4 2N + larutan 5% K/NH4CNS,
→ Noda biru menandakan adanya Iodat.(Chlorat dan Bromat tidak memberikan reaksi).
 
G. Reaksi penetapan ion BO33-
 Lihat analisis pendahuluan untuk ion borat
 Larutan zat + diteteskan pada kertas kurkuma dan keringkan + setetes larutan NaOH 2N.
→ Noda biru hijau → ada ion : Borat.
  27
Reaksi Penetapan anion
H. Penetapan Ion-ion AsO33-, AsO43- dan PO43-
• Gutzeit : positip → ion-ion arsenat/arsenit , (Fosfat kadar tinggi, lama → positip)
• Analisis kation : → As+++ mengendap Gol. II sebagai As2S3 kuning.
• Larutan zat netral + larutan AgNO3.
- Endapan mudah larut dalam HNO3 2N → AsO33- (endapan kuning),
→ AsO43- (endapan merah coklat)
→ PO43- (endapan kuning).

• Larutan zat netral + HNO3 6N dan dipanaskan + beberapa tetes reagen Ammonium molibdat.
- endapan kristal kuning, → Arsenit, Arsenat dan Phosphat.
Ion-ion Gutzeit H2 S AgNO3 Netral Amm.Molybdat
AsO33- +++ Endapan kuning Endapan kuning Endapan kuning
         
AsO43- +++ Idem End. merah coklat Idem
         
PO43-  - Endapan kuning Idem
28
Reaksi Penetapan anion
I. Reaksi penetapan ion-ion CrO4= dan Cr2O7=
 Garam-garam kromat/larutannya → kuning, → + asam mineral (HCl, H2SO4) → jingga
 Garam bikromat → jingga → + alkali → kromat → kuning
 Larutan Zat (netral) + larutan AgNO3
→ kromat/bikromat → endapan coklat-merah (Ag2CrO4), larut HNO3 encer.

 Larutan zat (netral) → + larutan BaCl2


→ kromat → endapan kuning muda (BaCrO4)

 Larutan Zat + H2SO4/HNO3 encer dalam tabung reaksi + 0,5 ml Amil-alkohol + larutan H2O2.
→ ion kromat/bikromat → lapisan amil-alkohol berwarna biru

29
Reaksi Penetapan anion
J. Reaksi penetapan ion MnO4-
 Garam permanganat/larutannya berwarna ungu (violet)

 Larutan Zat diasamkan dengan H2SO4 2N + pereaksi H2O2.


→ Warna ungu akan hilang dan terjadi gas O2.

 Larutan Zat (pekat) + larutan KOH, panaskan. → Warna ungu berubah menjadi hijau
→ bila larutan hijau ini diencerkan dengan air dan diasamkan dengan H2SO4 encer
→ warna violet timbul kembali.

30
LATIHAN 1 : ANALISIS ZAT TUNGGAL AN-ORGANIK

I. ANALISIS KATION
1. Reaksi pendahuluan :
a. Organoleptis - bentuk : padatan, kristal
- warna : hijau kebiruan
- bau : menyengat lemah
Endapan
b. Reakasi nyala Api coklat
- kawat Ni-Cr : -
- kawat Cu : -
c. Reaksi Pemijaran
- panas : putih
- dingin : putih, lama2 coklat kekuningan
d. Reaksi amalgam
/dan bila dipanaskan : negatif Dugaan kation : ??
e. Reaksi Gudzeit/dan kapas PbAc : negatif
: f. Reaksi Fleitman : negatif
g. Reaksi terhadap NH3
Reaksi penetapan :
- lakmur merah : negatif
- nessler : negatif
- HCl pekat : negatif
h. Kelarutan dalam air dingin/panas : larut
dalam asam encer/pekat : larut
dalam NaOH/NH4OH : koloid kehijauan
i. pH larutan : 4-5
j. Zat Pembawa : -
31
II. ANALISIS ANION
1. Reaksi Pendahuluan :
a. H2SO4 encer : -
b. H2SO4 pekat : - endapan
c. Reaksi belstein : - putih
d. Reaksi Borat : -
 
e. Reaski Asetat : -
f. Pembuatan Ekstrak Soda : -
 
2. Reaksi Penggolongan:
a. Golongan Oksidator : -
(reaksi nitrat ) : -
b. Golongan reduktor
(dingin/panas) : + (dingin, larutan menjadi
kekuningan)
c. Golongan AgNO3 : -
: d. Golongan FeCl3 : -
DUGAAN : anion ??
REAKSI PENETAPAN :
32
KESIMPULAN ZAT :
Pustaka : Svehla G, 1997, Vogel’s Qualitative Inorganic Analysis,7th ,

USP 40/NF35, The US Pharmacopeial Convention, 2017, Identification test –


general <191>, p251

FI VI, Kemenkes, 2020, Identifikasi umum <291> hal 1907-1913

33
Semoga sukses dan
sehat selalu
Selamat belajar

34

Anda mungkin juga menyukai