Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS ZAT GIZI

UJI KUALITATIF LEMAK

Disusun oleh:

Fairuz Almirah Zahra 2100036063

Fitria Zahrah Salsabila 2100036071

Qurrota A’yuni 2100036078

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSUTAS AHMAD DAHLAN

TAHUN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lipid merupakan salah satu senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam lemak
dalam tubuh disimpan sebagai penghasil energi untuk proses metabolism tubuh. Lipid
bersifat non polar atau hidrofolik. Lipid mempunyai struktur utama tersusun dari
hidrokarbon dan oksigen yang ditandai dengan sifat tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik seperti benzene, ether, chloroform. Pada suhu ruangan lemak
berwujud padat karena sebagian besar tersusun atas asam lemak jenuh, sedangakan
minyak berwujud cair karena tersusun atas asam lemak tidak jenuh (Mamuaja, 2017).

Klasifikasi lipid adalah (a) Lipid sederhana trigliserida (lemak netral) merupakan ester
gliserol asam lemak. (b) Lipid kompleks terdiri dari fosfolipid yaitu komponen yang
mengandung fosfat, asam lemak, gliserol, dan nitrogen; Sfingolipid mengandung asam
lemak, fosfat, kolin, dan alkohol amino. Glikolipid merupakan susunan dari karbohidrat,
asam lemak, dan alkohol amino. Steroid dan sterol yang mengandung kelompok hidroksil
termasuk kolesterol. (c) Lipid precursor, contoh lipid kategori ini merupakan ester asam
lemak dengan alkohol dan gliserol serta vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan
K (Partina dkk, 2015).

1.2 Tujuan Praktikum

1. Menjelaskan metode pemeriksaan biokimia lipid

2. Menjelaskan metabolisme lipid

3. Menjelaskan kelainan-kelainan metabolisme lipid


BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat dan Bahan

A. Uji Kualitatif Penyabunan

1. Larutan Kloroform
2. Larutan Eter
3. Larutan Na2CO3 1%
4. Larutan Empedu encer
5. Larutan Kolesterol 0,05%
6. Larutan asam sulfat pekat
7. Kristal KHSO4
8. Air
9. Minyak kelapa
10. Tabung reaksi
11. Rak tabung reaksi
12. Pipet
13. Air
BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 Uji Penyabunan

Letakkan 4 tabung reaksi


di rak dengan isi masing-
masing tabung sebanyak
2 ml larutan: Tambahkan 3 tetes minyak
tabung 1: kloroform kelapa pada masing-masing
tabung
tabung 2: eter
tabung 3: aquades
tabung 4: Na2CO3 1%

Tutup mulut tabung reaksi


dengan ibu jari dan digojog
lalu diamkan di rak selama
5 menit
3.2 Uji Salkowski

Masukkan 2ml larutan Tambahkan 2ml asam sulfat pekat,


kolesterol dan klorofom campurlah hati hati

Lapisan asam sulfat menjadi Selain denganm reaksi ini


dengan flourensi hijau atau kolesterol dapat ditunjukkan
ungu reaksi Liberman-Buchard

3.3 Uji Pembentukan Akrolein

Siapkan 2 tabung reaksi kering Tabung 1 diisi 3 tetes griserol dan


tabung 2 diisi 3 tetes minyak

Panaskan dengan hati hati


Masing masing tabung
tambahkan Kristal KHSO4
setebal 1 cm
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

A. Uji Kualitatif Penyabunan

Tabel 1.1 Hasil Uji Kualitatif Penyabuan

No Bahan Yang Di Percobaan Hasil


Uji
1. 2 ml Larutan Kloroform + 3 tetes
Larutan
Minyak Kelapa

Kloroform

2. 2 ml Larutan Eter + 3 tetes Minyak


Larutan Eter
Kelapa

3. 2 ml Larutan Aquades + Minyak


Larutan Aquades
Kelapa

4. Larutan Na2CO3 2 ml Larutan Na2CO3 + Minyak


Kelapa

Dari hasil uji penyabunan pada larutan kloroform dan larutan eter dapat larut dalam
semua jenis lipid seperti minyak kelapa, yaitu seperti pada gambar percobaan diatas tidak
terdapat endapan. Hal tersebut dikarenakan panjangnya rantai asam lemak akan
menyebabkan berkurangnya kelarutan dalam air (Yolla dan Ardhista, 2019). Sedangkan
pada larutan aquades yang ditetesi minyak kelapa tidak dapat larut dalam lipid karena air
bersifat polar, yaitu terdapat endapan berwarna kuning pada larutan (Mamuja, 2017). Dan
pada larutan soda (Na2CO3) apabila ditetesi dengan minyak kelapa akan larut dalam air
yaitu seperti gambar pada percobaan diatas, terbentuknya emulsi dengan larutan berwarna
putih keruh karena asam lemak bebas dalam larutan minyak bercampur dengan soda
(Na2CO3) (Musyaroh dan Nur, 2018).

B. Uji Salkowski

Tabel 1.2 Hasil Uji Salkowski

No Bahan Yang Di Percobaan Hasil


Uji
1. Larutan kholesterol
Larutan

Salkowski

Berdasarkan hasil uji salkowski diatas yaitu kolesterol yang di larutkan dengan
kloroform memiliki hasil akhir yang berwarna kuning keemasan hal ini menunjukkan
adanya kandungan triterpenoid (Mamuaja, 2017).

C. Uji Akrolein

Tabel 1.3 Hasil Uji Akrolein

No Bahan Yang Di Percobaan Hasil percobaan


Uji
1 Akrolein Gliserol + Kristal
KHSO4

Minyak + Kristal
KHSO4

Dari hasil uji akrolein pada larutan gliserol dan minyak kelapa yaitu seperti gambar
diatas setelah dipanaskan terjadi perubahan warna. Griserol setelah ditambahkan Kristal
KHSO4 kemudian dipanaskan berubah menjadi sedikit cair berwarna coklat kehitaman
dan berbau menyengat. Sedangkan pada minyak kelapa setelah ditambahkan Kristal
KHSO4 kemudian dipanaskan berubah menjadi cair berwarna kuning bening dan bau
tidak terlalu menyengat.
2.2 Pembahasan

Terjadinya reaksi penyabunan jika lemak misalnya dipanaskannya gliseril palmitat


(tripalmitin) dengan alkali (sodium hidroksida) mengakibatkan ester gliserin berubah menjadi
garam Na-Palmitat serta gliserin. Sabun dapat diartikan sebagai garam asam lemak yang
berantai panjang dan reaksi yang terjadi disebut dengan reaksi penyabunan. Berikut
merupakan reaksi penyabunan lemak dalam membentuk sabun. Berikut merupakan prinsip
rekasi yang digunakan untuk proses produksi sabun yaitu (Mamuaja, 2017):

Uji salkowski yang berwarna kuning keemasan menandakan larutan mengandung


asam sulfat karena pada pengujian salkowski larutan kolesterol ditambahkan dengan larutan
kloroform anhidrat lalu ditambahkan lagi dengan asam sulfat, asam sulfat akan berfungsi
untuk memutus ikatan ester pada lipid. Jika lapisan bagian atas berwarna merah maka
mengandung kolesterol dan jika kuning dengan flouresens hijau atau kuning keemasan maka
terdapat triterpenoid (Hanum, G. R.2018).
Tabung yang berbau merangsang yaitu tabung gliseriol. Gliserol setelah ditambahkan
kristal KHSO4 kemudian dipanaskan berubah menjadi sedikit cair berwarna coklat kehitaman
dan berbau menyengat. Sedangkan pada minyak kelapa setelah ditambahkan Kristal KHSO4
kemudian dipanaskan berubah menjadi cair berwarna kuning bening dan bau tidak terlalu
menyengat. Rumus akrolein yaitu C3H4O. Penambahan KHSO4 sebagai pedehidrasi yang akan
menarik air sehingga griserol akan terdehidrasi dalam bentuk aldehid tidak jenuh (akrolein)
(Monika,2015).
BAB V
KESIMPULAN

1. Uji kualitatif reaksi penyabunan kelarutan lipid akan ditentukan dengan sifat
kepolaran pelarut. Pada pelarut polar maka tidak akan larut seperti larutan aquades
yang ditetesi minyak kelapa hasilnya tidak larut hal ini disebabkan karena lipid
memiliki sifat nonpolar sehingga hanya larut pada larutan nonpolar.
2. Uji salkowski yang memiliki warna merah pada bagian atas larutan maka mengandung
kolesterol dan warna kuning keemasan dengan flouresens hijau menunjukkan adanya
triterpenoid.
3. Uji akrolein diatas memiliki bau gosong/terbakar hal ini menunjukkan bahwa pada
larutan terdapat akrolein dan gliserol. Pada uji akrolein digunakan KHSO4 dan
pemanasan dilakukan untuk menghilangkan keberadaan air pada larutan.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, Yolla Arinda Nur dan Ardhista Shabrina Fitri. (2019). Uji Lipid pada Minyak Kelapa,
Margarin, dan Gliserol. Jurnal Sainteks, 16 (1), 19-23

Hanum, G. R. (2018). Buku Ajar Biokimia Dasar Edisi Revisi. Umsida Press, 1-165

Mamuaja, Christine F. (2017). LIPIDA. Manado: Unsrat Press

Monika, A. (2015). Uji Akrolein Acrolein test. Metode, 104

Musyaroh dan Nur Hidayat. (2018). Pengaruh Lama Waktu Pengadukan dan Konsentrasi
NaOH pada Proses Pemurnian Minyak Goreng Superworm (Zophobas morio). Jurnal
Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2), 81-88

Partina, R. S., Maulana, I. T., & Dasuki, U. A. (2015). Pengaruh perbedaan proses pengeringan
terhadap kandungan asam lemak Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus Peters).
Prosiding Farmasi, 339-347

Anda mungkin juga menyukai