Disusun oleh:
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Lipid merupakan salah satu senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam lemak
dalam tubuh disimpan sebagai penghasil energi untuk proses metabolism tubuh. Lipid
bersifat non polar atau hidrofolik. Lipid mempunyai struktur utama tersusun dari
hidrokarbon dan oksigen yang ditandai dengan sifat tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik seperti benzene, ether, chloroform. Pada suhu ruangan lemak
berwujud padat karena sebagian besar tersusun atas asam lemak jenuh, sedangakan
minyak berwujud cair karena tersusun atas asam lemak tidak jenuh (Mamuaja, 2017).
Klasifikasi lipid adalah (a) Lipid sederhana trigliserida (lemak netral) merupakan ester
gliserol asam lemak. (b) Lipid kompleks terdiri dari fosfolipid yaitu komponen yang
mengandung fosfat, asam lemak, gliserol, dan nitrogen; Sfingolipid mengandung asam
lemak, fosfat, kolin, dan alkohol amino. Glikolipid merupakan susunan dari karbohidrat,
asam lemak, dan alkohol amino. Steroid dan sterol yang mengandung kelompok hidroksil
termasuk kolesterol. (c) Lipid precursor, contoh lipid kategori ini merupakan ester asam
lemak dengan alkohol dan gliserol serta vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan
K (Partina dkk, 2015).
1. Larutan Kloroform
2. Larutan Eter
3. Larutan Na2CO3 1%
4. Larutan Empedu encer
5. Larutan Kolesterol 0,05%
6. Larutan asam sulfat pekat
7. Kristal KHSO4
8. Air
9. Minyak kelapa
10. Tabung reaksi
11. Rak tabung reaksi
12. Pipet
13. Air
BAB III
PROSEDUR KERJA
Kloroform
Dari hasil uji penyabunan pada larutan kloroform dan larutan eter dapat larut dalam
semua jenis lipid seperti minyak kelapa, yaitu seperti pada gambar percobaan diatas tidak
terdapat endapan. Hal tersebut dikarenakan panjangnya rantai asam lemak akan
menyebabkan berkurangnya kelarutan dalam air (Yolla dan Ardhista, 2019). Sedangkan
pada larutan aquades yang ditetesi minyak kelapa tidak dapat larut dalam lipid karena air
bersifat polar, yaitu terdapat endapan berwarna kuning pada larutan (Mamuja, 2017). Dan
pada larutan soda (Na2CO3) apabila ditetesi dengan minyak kelapa akan larut dalam air
yaitu seperti gambar pada percobaan diatas, terbentuknya emulsi dengan larutan berwarna
putih keruh karena asam lemak bebas dalam larutan minyak bercampur dengan soda
(Na2CO3) (Musyaroh dan Nur, 2018).
B. Uji Salkowski
Salkowski
Berdasarkan hasil uji salkowski diatas yaitu kolesterol yang di larutkan dengan
kloroform memiliki hasil akhir yang berwarna kuning keemasan hal ini menunjukkan
adanya kandungan triterpenoid (Mamuaja, 2017).
C. Uji Akrolein
Minyak + Kristal
KHSO4
Dari hasil uji akrolein pada larutan gliserol dan minyak kelapa yaitu seperti gambar
diatas setelah dipanaskan terjadi perubahan warna. Griserol setelah ditambahkan Kristal
KHSO4 kemudian dipanaskan berubah menjadi sedikit cair berwarna coklat kehitaman
dan berbau menyengat. Sedangkan pada minyak kelapa setelah ditambahkan Kristal
KHSO4 kemudian dipanaskan berubah menjadi cair berwarna kuning bening dan bau
tidak terlalu menyengat.
2.2 Pembahasan
1. Uji kualitatif reaksi penyabunan kelarutan lipid akan ditentukan dengan sifat
kepolaran pelarut. Pada pelarut polar maka tidak akan larut seperti larutan aquades
yang ditetesi minyak kelapa hasilnya tidak larut hal ini disebabkan karena lipid
memiliki sifat nonpolar sehingga hanya larut pada larutan nonpolar.
2. Uji salkowski yang memiliki warna merah pada bagian atas larutan maka mengandung
kolesterol dan warna kuning keemasan dengan flouresens hijau menunjukkan adanya
triterpenoid.
3. Uji akrolein diatas memiliki bau gosong/terbakar hal ini menunjukkan bahwa pada
larutan terdapat akrolein dan gliserol. Pada uji akrolein digunakan KHSO4 dan
pemanasan dilakukan untuk menghilangkan keberadaan air pada larutan.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Yolla Arinda Nur dan Ardhista Shabrina Fitri. (2019). Uji Lipid pada Minyak Kelapa,
Margarin, dan Gliserol. Jurnal Sainteks, 16 (1), 19-23
Hanum, G. R. (2018). Buku Ajar Biokimia Dasar Edisi Revisi. Umsida Press, 1-165
Musyaroh dan Nur Hidayat. (2018). Pengaruh Lama Waktu Pengadukan dan Konsentrasi
NaOH pada Proses Pemurnian Minyak Goreng Superworm (Zophobas morio). Jurnal
Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(2), 81-88
Partina, R. S., Maulana, I. T., & Dasuki, U. A. (2015). Pengaruh perbedaan proses pengeringan
terhadap kandungan asam lemak Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus Peters).
Prosiding Farmasi, 339-347