Oleh:
Dede Suryaman 3351161524
Reyhan Giyannabil 3351161544
Nur Hanifah 3351161593
KELAS APOTEKER C
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologis manusia dalam rangka penetapan diagnosa
pencegahan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan serta kontrasepsi (H. A.
Syamsuni, 2006:14).
2.1 Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau okuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa zat tambahan (Dirjen
POM, 1995:4). Zat tambahan tablet dapat diproduksi secara besar-besaran,
sederhana, cepat, karena itu harapan manufakturnya lebih rendah jika
dibanding dengan bentuk sediaan lainnya.
Tablet-tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan,
ketebalan, daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara
pemakaian tablet dan metode pembuatannya.
2.1.1 Metode Pembuatan Tablet
Terdapat 3 metode pembuatan tablet kompresi yaitu metode granulasi
basah, metode granulasi kering, dan cetak langsung.
a. Granulasi Basah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode
ini yaitu menimbang dan mencampur bahan-bahan, pembuatan granulasi basah,
pengayakan adonan lembab menjadi pelet atau granul, pengeringan, pengayakan
kering, pencampuran bahan pelincir, dan pembuatan tablet dengan kompresi
(Ansel, 1989: 261).
b. Granulasi Kering
Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembaban atau
penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara
memadatkan masa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu
memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan ke dalam granul yang lebih
kecil. Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat
kohesif supaya masa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya
untuk metode yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena
kepekaan uap air atau karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang
dinaikan (Ansel, 1989: 269).
Setelah penimbangan dan pencampuran bahan dengan cara yang sama
seperti pada metode granulasi basah serbuk di slugged atau dikompresi. Hal ini
dapat dilakukan karena aliran serbuk ke dalam mesin slugging dibantu oleh
adanya rongga besar dan tablet tidak memerlukan ukuran dan berat yang tepat.
Tablet kempaan ini dipecahkan dengan tangan atau alat dan diayak dengan lubang
ayakan sesuai dengan yang diinginkan, pelincir ditambahkan sebagaimana
biasanya dan tablet dibuat dengan dikempa (Ansel, 1989: 271).
c. Cetak Langsung
Syarat dari penggunaan metode cetak langsung ini yaitu memiliki sifat
mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan
untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah
atau kering (Ansel, 1989: 309).
2.2 Kaptopril
Strukur Kimia :