Anda di halaman 1dari 2

Bird T,1993. Kimia Fisik Untuk Universitas.

Jakarta : PT Gramedia

Lutfy,Stokes. 2007, Fisika Dasar I. Erlangga. Jakarta

Martin, A., Cammarata, dan Swarbick, 1993. Farmasi Fisik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta : Universitas Indonesia

Rachmad, 2006. Farmasi Fisika , UMI, Makassar

Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika. Jakarta

Sinko dan Patrick. 2011. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin Edisi 5.
Jakarta : EGC

Wiroatmojo,1988. Farmasi Fisika : Bagian Larutan dan Sistem Dispersi.


Jogjakarta: Gajah Mada University Press
Kesimpulan :

1. Prinsip penentuan viskositas adalah mengukur waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir
dalam jumlah tertentu melewati pipa kapiler dengan panjang tertentu yang disebabkan
dorongan gravitasi.
2. Cairan newton adalah tipe cairan yang mengikuti hukum newton dimana nilai sharing stress
sebanding dengan nilai rate of shear (kecepatan geser), sehingga viskositasnya tetap pada
suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, jadi viskositasnya
cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. Sedangkan cairan non- newton adalah zat
yang tidak mengikuti persamaan aliran newton. Cairan non- newton dibagi menjadi 2
kelompok. Yaitu
a. Cairan yang sifat alirnya tidak dipengaruhi waktu : aliran plastis, aliran
pseudoplastis, dan aliran dilatan.
b. Cairan yang sifat alirnya dipengaruhi waktu : aliran tiksotropik, aliran
rheopeksi, dan aliran antitiksotropik
3. Alat yang digunakan untuk menentukan viskositas pada praktikum Viskometer kapiler dan
viskometer stormer.
4. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan viskositas
a. Menggunakan viskometer kapiler :
- Sampel CMC 1% = 10,83 cp
- Sampel Alkohol = 0,68 cp
- Sampel Span 80 = 46,39 cp
b. Menggunakan viskometer kapiler :
- Sampel CMC 3% (UJI 1) = 448,86 cp
- Sampel CMC 3% (UJI 2) = 397,87 cp
- Sampel CMC 3% (UJI 3) = 332,91 cp

Anda mungkin juga menyukai