Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

ISOLASI BAKTERI METODE WACAN GORES KUADRAN &


METODE AGAR MIRING

Disusun oleh (Kelompok II)

Irfan Rahmawan 2015340060

Program Studi Teknologi Pangan


Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1
1. Tujuan Praktikum
a) Untuk mengetahui dan memahami cara menginokulasi dan isolasi
mikroorganisme
b) Untuk mengamati hasil pertumbuhan mikroorganisme.

2. Uraian Materi
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut
juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak
terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun
tidak bersifat seluler. Sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses
kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi
secara independen tanpa bantuan sel lain.
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian
dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang
hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba
adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Dalam pelaksanaan isolasi mikrobia perlu
dilakukan kegiatan sterilisasi alat-alat laboratorium terlebih dahulu. Sebelum
melakukan praktikum, praktikan harus memastikan bahwa semua alat-alat dan
bahan-bahan yang akan di gunakan telah steril dari semua jenis mikroba agar
teknik isolasi yang akan di lakukan bisa berhasil.

2
Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakan campuran
menjadi biakan murni (populasi sel yang semuanya berasal darai satu sel individu)
( Lim, 1998).
Mikroorganisme di biakan di dalam laboratorium pada nutrient yang di sebut
medium, banyak sekali medium yang tersedia macamnya yang di pakai bergantung
pada factor, salah satu di antaranya, macam miokroorganisme yang di tumbuhkan.
( Volla, 1993 ).

Teknik biakan murni dapat di lakukan dengan :


1. Metode piringan tuangan (pour plate methode)

Pertama kali mengadakan biakan biasanya di peroleh dari piaraan campuran,


piaraan pertama di sebut primory culture dan sifatnya murni. Piaraan seperti
ini dapat di simpan tetapi harus di adakan peremajaan dengan
memindahkannya ke medium baru yang di sebut piaraan turunan (sub-
culture), yaitu piaraan yang di peroleh dari piaraan pertama. (Dwidjoseputro,
1992 ).

2. Metode piringan goresan (streak plate method)

Medium agar steril di cairkan dan di dinginkan pada suhu 45 oC . Dimana


dalam cawan petri steril dan di biakan sampai menjadi padat. Persyaratan
utama bagi isolasi dan kultifasifage adalah harus adanya kondisi optimum
untuk pertumbuhan mikoorganisme inangnya. ( Waluyo, 2008 ).

Sebelum di inokulasi tangan harus steril dan tempat kerja di semprot dengan
alcohol dengan menggunakan metode aseptic, jarum inokulasi di sterilkan
dengan mmbakarnya dengan api sampai jarum tersebut berubah menjadi pijar.
(Pradika, 2008). Ada beberapa teknik penggoresan yaitu:

 Goresan T

3
Lempengan dibagi menjadi 3 bagian dengan huruf T pada bagian luar
dasar cawan Petri.

 Goresan Kuadran

Teknik ini sama dengan goresan T, hanya lempengan agar dibagi


menjadi 4.

 Goresan Radian

Goresan dimulai dari bagian pinggir lempengan

 Goresan Sinambung

Isolasi dapat di lakukan dengan 2 cara penggoresan dan peleburan ( Dwijeseputro,


1992 ) :
1. Isolasi mikroba dengan cara penggoresan. Tujuan dari penggoresan ini adalah
untuk menghasilakan koloni-koloni bakteri yang terpisah dengan baik dari
suspense sel padat. Cara ini lebih menguntungkan jika di tinjau dari sudut
ekonomi dan waktu, tapi memerlukan tampilan yang diperoleh dengan latihan
penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Ada
beberapa goresan antara lain : goresan T, goresan kuadran, dan goresan
sinambung.

2. Isolasi mikroba. Cara penaburan ( pour plate ) merupakan cara kedua di


samping penggoresan untuk memperoleh biakan murni dengan dari biakan
campuran mikroba.Ini berbeda dari cara penggoresan dimana media agar di
inokulasi dalam keadaan tetap cair yaitu pada suhu 45 oC dan demikian pula
koloni-koloni akan berkembang di seluruh media, tidak hanya pada
permukaan. (Wahyu, 2010)

4
Agar miring
Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat dimiringkan.
Agar ini mempunyai permukaan luas sehingga sering digunakan untuk
menumbuhkan atau menyimpan biakan murni. Beberapa teknik goresan yang
biasa digunakan adalah goresan T, goresan kuadran, goresan radix dan goresan
sinambung.

Alat dan Bahan

Alat :

 Autoklaf  Rak tabung reaksi


 Lampu Spiritus
 Penangas air dengan suhu 50°C
 Korek api
 Oven
 Cawan petri
 Kulkas
 Erlenmeyer
 Timbangan analitik
 Plastik steril
 Spatula
 Pipet tetes
 Beaker glass
 Alumunium foil
 Gelas ukur
 Inkubator
 Tabung reaksi ulir
 Jarum Ose

5
Bahan :

 Media NA
 Biakan E. Coli & Biakan Staphylococcus Aureus
 Aquadest

Prosedur Kerja :

1. Metode Cawan Kuadran


Siapkan alat - alat yang sudah steril dan bahan - bahan
(media NA)

Tuang agar ke Cawan, tunggu hingga beku.

Buat 4 kuadran pada sisi bawah kuadran

Ambil 1 Lup balteri dan Goreskan pada kuadran 1. Sebarkan


pada kuadran 2 → 3 → 4

Inkubasi 48 Jam dengan suhu 30°C.


Hitung Jumlah Koloni yang terpisah pada kuadran 4.

2. Metode Agar Miring


Siapkan media NA

Tuang agar sapai ¼ tabung reaksi, Bekukan dalam posisi


miring.

Gores 1 Lup Biakan pada permukaan agar.

Inkubasi 48 jam dengan suhu 30°C.

Amati Zona pertumbuhannya.

HASIL PENGAMATAN

1. Metode Cawan Kuadran


Jumlah Koloni yang
terpisah pada kuadran 4
Jenis Bakteri dalam Media
NA
E. Coli 1

Staphylococcus aureus 49

2. Metode Agar Miring

Pertumbuhan koloni
Jenis Bakteri dalam media
NA
E. Coli Mengalami pertumbuhan

Staphylococcus aureus Mengalami pertumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN
Teknik isolasi pada praktikum kali ini kami lakukan pada media NA. Alat
yang kami gunakan yaitu, petridish, jarum ose dan Bunsen. Cawan petri/petridish di
bagi menjadi 4 kuadran yang tidak sama besar, kemudian di ambil biakan murni
bakteri dengan menggunakan jarum ose. Sebelum jarum ose digunakan terlebih
dahulu di rendam dalam alcohol 96% dan di pijarkan sebentar menggunakan bunsen
untuk sterilisasinya. Setelah biakan bakteri di ambil lalu di goreskan diatas ke empat
bagian kuadran. secara bergantian membentuk zig-zag yang terangkai kemudian di
teruskan pada kuadran yang kedua dengan melanjutkan garis akhir/ujung garis pada
kuadran pertama dan begitupun selanjutnya sampai kuadran keempat atau kuadran
terakhir.
Bentuk goresan pada mulanya tebal, lumayan tebal, tipis dan kuadran terakhir
lebih tipis lagi dengan menggunakan jarum ose. Kemudian di inkubasi selama 48 jam
dengan suhu 30°C.
Adapun syarat-syarat tertentu pada isolasi bakteri dan jamur diantaranya :
 Harus diambil jumlah koloni antar 30 – 300 koloni
 Koloni yang besar
 Satu deretan koloni
Isolasi bakteri maupun jamur bertujuan untuk memperoleh biakan murni yaitu dengan
teknik cawan gores dan teknik cawan tuang. Prinsipnya adalah memperkecil jumlah
mikroorganisme sehingga spesies yang diinginkan dapat di pisahkan dari yang
lainnya.
Metode cawan gores empat cara :
 Goresan langsung
 Goresan kuadran
 Goresan radian
 Goresan Sinambung
Jika bakteri di tumbuhkan pada media yang sesuai, bakteri ini akan
menghasilkan pigmen nonfluoresar bewarna kebiruan, piosianin, stapilococcus aereus
pada cawan petri. Pada penanaman inokulasi bakteri ini, di tujukan dengan adanya
penampakan bakteri diatas permukaan media, ini menunjukkan bakteri bersifat aerob,
bakteri menuju ke atas untuk mendpatkan oksigen lebih banyak , warna agar tetap
putih dan terdapa lender berbentuk zig-zag.
Pada percobaan praktikum isolasi bakteri, praktikan kurang berhati-hati saat
melakukan teknik penggoresan , sehingga menyebabkan kerusakan pada
penggoresannya sehingga sedikit menggores medium agar. Dan juga bakteri bisa
tumbuh setelah di inkubasi selama 48 jam, karena kesalahan saat penggoresan dan
juga kurang cocoknya suhu lingkungan untuk pertumbuhan bakteri.
Komposisi media bahan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya, yang mana tiap-tiap komposisi harus
setimbang jumlahnya. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar
makhluk hidup, yang meliputi air,karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (C, H, O,
N).
Di dalam suatu koloni bakteri dan jamur, tidak semua sel mampu bertahan
hidup terus. Sehingga jika jumlah koloni bertambah atau justru mengalami
penurunan, hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Kondisi lingkungan
yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri, disamping itu
kondisi lingkungan juga dapat membuat bakteri dan mikroorganisme lain tidak dapat
bertahan hidup.

Setelah diinkubasi selama 2 X 24 jam dengan suhu 30ºC pada metode gores
kuadran dengan media NA. Pada biakan E.Coli koloni yang terpisah pada kuadran 4
sebanyak 1 koloni. Sedangkan pada biakan Staphylococcus aureus koloni yang
terpisah pada kuadran 4 sebanyak 49 koloni.

Agar miring
Untuk agar miring menggunakan ose bulat. Pertama, dipanaskan dibunsen
dianginkan dipinggir api lalu dimasukkan ke Biakan E.Coli dan Staphylococcus
aureus. Lalu dimasukkan ke media agar miring dengan hanya ditempelkan
dipermukaan agar. Bentuk koloni yang terentuk adalah berwarna putih dan ditumbuhi
bakteri aerob.
Untuk penggunaan metode gores dengan medium agar miring, mula-mula
disiapkan media biakan induk dari jenis Bakteri E.Coli dan Staphylococcus aureus.
Biakan induk berada di tabung reaksi yang berisi media agar miring yang berwarna
kuning, Pada medium biakan induk, koloni tampak berupa sebaran/ suspensi putih
pada permukaan atas media. Medium agar miring berwarna kekuningan berfungsi
sebagai tempat menggoreskan jamur dan tempat pertumbuhan koloni jamur. Jarum
ose dipanaskan hingga membara berfungsi untuk mensterilsasi jarum sebelum
digunakan dari mikroorganisme lain, tutup tabung reaksi yang berisi isolate biakan
induk dibuka, kemudian bibir tabung di panaskan berfungsi untuk mensterilisasi
tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Setelah itu, jarum ose dimasukan pada
medium biakan induk, jarum ose bentuk bulat untuk inokulasi bakteri. Pengambilan
inokulum dengan dengan menggoreskan ujung bulat jarum ke media biakan induk,
memungkinkan bakteri dapat terambil banyak. Mulut tabung reaksi yang berisi isolate
biakan induk dipanaskan kembali, berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan
dari mokroorganisme lain. Kemudian segera di tutup bertujuan agar keadaan
mikroorganisme di dalam tabung reaksi tetap steril, apabila ada kontaminan yang
akan masuk, maka dapat terserap dengan sumbat kapas tanpa dapat mempengaruhi
mikroorganisme yang akan di biakan, (Anonim:2008)

Teknik inokulasi pada media miring


Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis ( di dekat api Bunsen)
berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan tetap steril.
Inokulum digoreskan di permukaan media agar miring di dalam tabung reaksi yang
telah di sediakan menggunakan metode gores mulai dari samping arah zig-zag. Arah
zig-zag. Arah zigzag di gunakan supaya memungkinkan koloni terbentuk tersebar
merata dan tampak jelas serta tidak bertumpuk dari koloni yang akan
terbentuk.Panaskan sekeliling mulut tabung dan segera di tutup dengan sumbat kapas
berfungsi untuk mensterilisasi tabung reaksi dan biakan dari mikroorganisme lain.
Inokulum disimpan dalam incubator agar medium dapat tumbuh pada wadah yang
steril dengzn menyeting suhu 370 C sebagai suhu opimum bakteri untuk tumbuh,
kemudian di amati dan di foto bentuk koloni yang terbentuk setelah di inkubasi
selama 2x24 jam, Medium yang digunakan adalah larutan nutrient agar yang
sebelumnya dipanaskan agar bisa membentuk medium miring yang didinginkan
hingga memadat dengan memiringkan tabung reaksi sehingga memebentuk agar
miring dan berwarna kuning muda. Medium agar miring adalah medium yang dibuat
dalam tabung reaksi yang diletakan miring pada waktu pendinginan.
Medium NA berfungsi untuk membiakan berbagai macam mikroorganisme
serta kultur bakteri. Pada praktikum ini kita mempelajari bagaimana melakukan
teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril sehingga bisa
mendefinisikan bahwa teknik inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium lama kemedium baru dengan tingkat ketelitian sangat tinggi dan dituntut
untuk bwekera secara aseptic yaitu bebas dari pengaruh kontaminan mikroorganisme
yang lain. Teknik aseptic dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril dan
bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan udara. Pada waktu
inokulasi jarum yang digunakan untuk meindahkan mikroba harus dipijarkan diatas
api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini
menghjancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat
pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri disimpan dan diinkubasi dalam
lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan.
Setelah diinkubasi selama 2 X 24 jam dengan suhu 30ºC Pada metode agar
miring terjadi pertumbuhan pada tabung reaksi yang didalamnya terdapat bakteri
E.Coli dan Staphylococcus aureus. Tetapi pertumbuhan bakteri pada E.Coli didalam
agar miring yang berisi media NA lebih banyak dibandingkan pertumbuhan
Staphylococcus aureus.

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum isolasi kali ini yaitu :


 Kesalahan teknik penggoresan dapat menyebabkan bakteri tidak dapat hidup
pada cawan petri
 Isolasi yaitu memisahkan bakteri yang di inginkan dari gabungan bakteri
untuk mendapatkan biakan murni
 Praktikum kali ini dilakukan dengan metode gores kuadran dengan media NA.
Pada biakan E.Coli koloni yang terpisah pada kuadran 4 sebanyak 1 koloni.
Sedangkan pada biakan Staphylococcus aureus koloni yang terpisah pada kuadran
4 sebanyak 49 koloni.
 Pada metode agar miring terjadi pertumbuhan pada tabung reaksi yang
didalamnya terdapat bakteri E.Coli dan Staphylococcus aureus. Tetapi
pertumbuhan bakteri pada E.Coli didalam agar miring yang berisi media NA lebih
banyak dibandingkan pertumbuhan Staphylococcus aureus.
 Komposisi media bahan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya, harus mengandung unsur C, H,
O, dan N
 Syarat-syarat tertentu pada isolasi bakteri dan jamur diantaranya : Harus
diambil jumlah koloni antar 30 – 300 koloni, Koloni yang besar, Satu deretan
koloni

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro,D. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta


Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT.Raja Grafindo :Jakarta
Hadioetomo,R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
Volk. 2010. Mikrobiologi Dasar. Erlangga : Jakarta
Waluyo. 2008. Mikrobiologi Umum. UMN Press : Malang

Anda mungkin juga menyukai