Anda di halaman 1dari 8

Laporan praktikum ke-8 Hari/tanggal : Senin,11 Maret 2019

m.k Mikrobiologi Akuatik Waktu : 07.00-12.00 WIB


Dosen : Muhammad Arif Mulya, SPi
Wida Lesmanawati, SPi MSi
Asisten : Fadhil Setiawan
Laras Cica Marsela
Indah Febristi Grahanny,AMd

TEKNIK PERHITUNGAN BAKTERI DENGAN


METODE TOTAL PLATE COUNT

Disusun oleh:
Kelompok 1
Muhammad Wahyu Firmansyah J3H918156

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN


PERIKANAN BUDIDAYA
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
I.PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang

Organisme mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan


menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang merupakan
organisme mikroskopis. Keadaan bakteri di alam ini ada yang bersifat
menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi kepentingan manusia.
Bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kepentingan organisme akuatik
perlu dipelajari supaya bakteri yang menguntungkan, keberadaannya (kapasitas
jumlahnya) dapat diperbanyak sedangkan untuk bakteri yang merugikan (patogen)
jumlah populasinya dapat ditekan dan dapat dilakukan tindakan pencegahan atau
antisipasi infeksi bakteri tersebut (Umam 2008)
Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap
bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung
jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlah
mikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara tergantung
dari bahan dan jenis mikrobanya. Ada 2 macam cara perhitungan jumlah mikroba,
yaitu perhitungan secara langsung dan tidak langsung. Perhitungan jumlah
mikroba secara langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik
yang mati atau yang hidup, sedangkan perhitungan jumlah mikroba secara tidak
langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau
hidup atau hanya menentukan jumlah mikroba yang hidup saja tergantung cara-
cara yang digunakan (Waluyo 2007).
Colony bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis
yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu colony-colony.
Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan
menghitung jumlah colony bakteri,salah satu metode yang digunakan adalah
metode pour plate. Metode pour plate adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar-agar dengan cara
mencampurkan media agar-agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri
sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar-agar
atau di dalam agar-agar (Setiyono 2013)

I.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara melakukan pengenceran dan


menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel dengan metode hitungan cawan.
II. METODOLOGI

2.1.Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Maret 2019 bertempat
di laboratorium IKN PSDKU Sukabumi pukul 13.00-selesai.

2.2.Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah ose, gelas objek, vortex,
bunsen, tube, batang penyebar dan mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan
adalah alkohol 96%, aquades, metilen blue, gentian violet, iodium, bakteri yang
akan diuji.

2.3. Prosedur Kerja


Sterilisasikan alat dan bahan dengan menyemprotkan alkohol ke meja yang
akan dipakai untuk praktikum dan tangan. Pengerjaan selalu dilakukan di area
bunsen untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Larutan pengencer dilakukan
sebanyak 1 mL suspensi bakteri ke dalam media larfis diambil dengan mikropipet
dan dimasukan ke dalam tabung pertama (10-1) diisi dengan 1 mL larutan pada
tabung pertama dikocok homogen. Tabung kedua (10-2) diisi dengan 1 mL larutan
pada tabung pertama dan dikocok homogen. Percobaan dilakukan sampai
pengenceran 10-6.

2.3.1 Metode Cawan Sebar


Langkah pertama yang harus dilakukan pada praktikum metode cawan
sebar, yaitu semua alat dan bahan disediakan dan di sterilisasikan, kemudian
metode hitungan cawan sebar Lakukan pengenceran terhadap sampel.
Pengenceran 10-1 diperoleh dengan memasukkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml air
pepton/ aquades steril. Pengenceran 10-2 diperoleh dari pengambilan 1 ml sampel
dari pengenceran 10-1 ke dalam 9 ml air pepton/ aquades steril. Pengenceran 10-
3
diperoleh dari pengambilan 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 ke dalam 9 ml air
pepton , dan seterusnya pengenceran dilakukan tergantung dari kekeruhan sampel
kemudian kocok (homogen) menggunakan vortex. Setelah itu, cawan petri
tersebut dimasukan ke dalam plastic steril dengan cara menyemprotkan alkohol
70% ke bagian dalam plastic. Semua cawan petri diinkubasi dalam suhu ruang
selama 24 jam.Kemudian bisa diidentifikasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berikut ini merupakan tabel dari hasil pengenceran dengan metode cawan
sebar.

Tabel 1. Hasil perhitungan bakteri menggunakan cawan sebar

Jumlah Koloni Jumlah Bakteri


Metode Kelompok
(CFU/mL)
10-4 10-5 10-6
1 9 TBUD TBUD -
(TSUD)
2 23 -
(TSUD)
Cawan 3 TBUD -
Sebar 4 6 -
(TSUD)
5 53 10,6 x 108
6 20 -
(TSUD)

Keterangan : TBUD = Tidak Bisa Untuk Dihitung


TSUD = Terlalu Sedikit Untuk Dihitung
Dari metode cawan tuang diketahui bahwa pada pengenceran 10-5 jumlah
koloni tidak dapat di hitung, pada pengenceran 10-4 jumlah koloni bakteri terlalu
sedikit untuk dihitung dengan jumlah 9, dan pada pengenceran 10-6 jumlah koloni
juga tidak dapat di hitung. Dikarenakan pada saat proses pengenceran terjadi
kontaminasi.Perhitungan bakteri bisa dilakukan dengan menggunakan rumus,
rumus ini berlaku apabila terdapat 30 sampai 300 kolini pada media cawan. Jika
tidak berada pada angka tersebut, rumus ini tidak bisa digunakan.
1 1
Kepadatan Bakteri = ∑ koloni x 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 x 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟

Dari beberapa sampel, bakteri yang dapat dihitung kepadatan bakterinya


hanya kelompok lima. Dengan jumlah koloni 53, sehingga kepadatan bakterinya
dapat dihitung karena jumlah koloni masuk kedalam rentang nilai antara 30
sampai 300 koloni.
PEMBAHASAN

Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung


jumlah colony bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan.Secara
mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan secara
tidak langsung.Ada beberapa cara perhitungan secara langsung,antara lain adalah
dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau
tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber).Sedangkan
perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahuijumlah mikroorganisme pada
suatu bahan yang masih hidup saja ( viable count ).Dalam pelaksanaannya ada
beberapa cara yaitu perhitungan pada cawan,perhitungan melalui
pegenceran,perhitungan jumlah terkecil atau terdekat ( MPN methode ),cara
kekeruhan atau turbidimetri (Hadietomo,Ratna 1990).
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti
uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga
(uji kuantitatif,bisa dengan metode MPN),uji penguat dan uji pelengkap.Waktu,
mutu sampel,biaya,tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji
kualitatif koliform.Bakteri koliform dapat dihitung dengan meng gunakan metode
cawan petri (metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada
anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu
colony yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup
yang terdapat pada sampel) (Dwidjoseputro,D 2005)
Dalam metode ini memerlukan perlakuan pengenceran sebelum
ditumbuhkan pada medium agar-agar di dalam cawan petri, sehingga setelah
di inkubasi akan terbentuk colony pada cawan tersebut dalam jumlah yang
dapat dihitung. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10,
1:100,1:1000, dan seterusnya atau 1:100, 1:10000, 1:1000000 dan
seterusnya (Dwidjoseputro,D 2005).
Alat bantu untuk meratakan suspensi mikroba pada praktikum ini
menggunakan sprider. Kemudian setelah di inkubasi selama 24-48 jam, amati
koloni yang tumbuh dan koloni yang diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30-
300 koloni (Gobel 2008)
Berdasarkan hasil praktikum, metode cawan sebar terdapat kontaminan pada
pengenceran kelima, keenam, dan kedelapan. Hal ini disebabkan karena media
cair yang digunakan telah dibuka lama atau beberapa kali secara aseptis, dan
pengerjaan yang dilakukan tidak di dekat area bunsen sehingga terjadinya
kontaminan. Menurut (Irianto 2013) syarat perhitungan koloni pada cawan adalah
sekitar 30-300 koloni.Pada hasil yang didapat pada perhitungan cawan sebar yang
memenuhi syarat perhitungan terdapat pada pengenceran 10-4 dan 10-5 dengan
jumlah 9 koloni dan tidak bias untuk dihitung. Dalam perhitungan ini
menggunakan rumus jumlah koloni dikalikan dengan satuan coloni form unit
(CFU). Sehingga didapatkan hasil pada percobaan adalah 9 CFU pada metode
cawan sebar.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sampel sangat berpengaruh terhadap perkembangan mikroba dan perlakuan
pada sampel berpengaruh juga pada perkembangan mikroba. Pengenceran
menunjukkan variasi jumlah bakteri mulai dari koloni sampel tidak dapat untuk
dihitung (TBUD) dan ada pula bakteri yang tidak tumbuh dikarenakan
kontaminan. Penghitungan bakteri dengan metode hitungan cawan dilakukan
dengan melakukan metode cawan sebar dan metode cawan tuang. Penghitungan
bakteri dengan metoda hitungan cawan dilakukan karena mempunyai kelebihan
yakni mudah dan efektif dalam proses penghitungan mikroba dan juga bakteri
yang dihitung adalah bakteri yang tumbuh saja. Perhitungan jumlah mikroba
secara langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati
atau yang hidup, sedangkan perhitungan jumlah mikroba secara tidak langsung
yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau hidup atau
hanya menentukan jumlah mikroba yang hidup saja tergantung cara-cara yang
digunakan.

B. Saran
Praktikan lebih hati-hati ketika sedang melakukan praktikum, praktikan
harus lebih teliti ketika mengidentifikasi bakteri dengan uji perhitungan metode
cawan tuang maupun sebar, serta lebih kondusif lagi ketika sedang melaksanakan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
Gobel, Risco, B. 2008. Mikrobiologi Umum dalam Praktek. Makassar (ID):
Universitas Hasanuddin.
Hadioetomo, R. 1990. Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam Praktek. Jakarta :
Gramedia
Irianto, Koes. 2013. Mikrobiologi Medis (Medical Microbiology), pp. 71-3.
Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.
Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Makassar (ID): UMM Press.
Umam, AH. 2008. Perhitungan jumlah bakteri pada suatu bahan.
[terhubungberkala]http://www.scribd.com/doc/15564954/8317266pertumb
uhanbakteri (1 Mei 2011).
LAMPIRAN

Lampiran 1 hasil dari cawan sebar yang koloni tidak bias untuk dihitung.

Anda mungkin juga menyukai