Anda di halaman 1dari 1

A.

Kesimpulan
Bahan Baku utama yang digunakan untuk keperluan proses produksi gula
adalah batang tebu yang bersih, segar, dan manis. Di samping bahan baku utama,
PG Madukismo juga menggunakan beberapa bahan baku tambahan yang
menunjang proses produksi yaitu air, susu kapur, gas belerang, fosfat, dan
flokulan. Sistem penanganan bahan bakunya selalu mengutamakan prinsip first in
first out (FIFO).
Sistem pengolahan diatur untuk sekecil mungkin terjadi inversi sukrosa
sehingga kuantitas kristal gula yang dihasilkan tinggi. Hal-hal yang bisa
menyebabkan inversi sukrosa antara lain Ph yang terlau tinggi (basa), waktu
tinggal yang terlalu lama, dan panas yang terlalu tinggi.
Proses pengolahan tebu menjadi gula di PG Madukismo meliputi stasiun
pemerahan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun kristalisasi, stasiun
putaran, dan stasiun penyelesaian. Proses pengolahannya merupakan rangkaian
sistem yang merupakan satu kesatuan dan saling berkaitan. Sistem pemerahan nira
adalah penggilingan bertingkat dengan menggunakan lima unit mesin giling.
Pemurnian menggunakan sistem sulfitasi alkalis. Penguapan terjadi dalam badan
penguapan dengan sistem quadruple effect evaporator (sistem pengumpanan dari
depan). Proses kristalisasi di PG Madukismo menggunakan masakan tiga tingkat,
yaitu masakan A, C, dan, D. Perbedaan ketiga tingkat masakan tersebut dilihat
dari tinggi rendahnya kemurnian (nilai HK) dari nira mentah. Pemisahan antara
kristal gula dari klare dilakukan dengan menggunakan mesin sentrifuse.
Pengeringan di PG Madukismo dilakukan secara manual dengan menggunakan
saringan getar dan uap panas.
B. Saran
1. Kebijakan penanganan tebu bakaran harus lebih diperhatikan karena akan
mempengaruhi penurunan rendemen dan mempersulit proses.
2. Kapasitas alat-alat produksi harus lebih diperhatikan juga agar tidak terjadi
kerusakan alat dan waktu kerja akan lebih efektif.
3. Pemeliharaan alat dan mesin sesudah giling dan saat akan giling harus
dimaksimalkan sehingga dapat mengurangi macet saat giling.
4. Pengadaan suatu kontrol otomatis di dapur belerang untuk menjaga
ketersedian gas belerang.
5. Para pekerja bagian stasiun persiapan dan stasiun gilingan harus lebih
diperhatikan tentang masalah keselamatan kerjanya, karena para
pekerjanya sebagian besar tidak mengenakan helm pelindung dan masker.
6. Perlunya suatu program yang intensif yang diberikan kepada seluruh
karyawan perusahaan mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai