TMB CT-02 1. Aspek Kelaikan Teknis dan Teknologi Pemilihan strategi produksi dalam pembuatan FASTREX TRANSPORTER TMB CT-02 sangatlah cerdas, dikarenakan strategi yang dipakai menggunakan sistem wilayah Barat dan Timur. Untuk pemilihan dan perencanaan produk itu sendiri dalam proyek pembuatan TMB CT-02 dengan menggunakan perencanaan dan pemilihan produk yang pintar, karena perencanaan produk memakai sistem perencanaan perkomponen dan sistem massal sehingga menekan dalam segi biaya produksi. Pemilihan teknologi dalam proyek pembuatan TMB CT-02 menggunakan teknologi yang spesifik, salah satu contohnya adalah teknologi pembuatan brake. Rencana kapasitas produksi dalam pembuatan TMB CT-02 sangatlah cepat, karena dalam sebulan dapat memproduksi TMB CT-02 sebanyak 5 unit. Hal ini sudah terhitung cepat untuk kategori bengkel kecil. Untuk manajemen persediaan dalam proyek pembuatan TMB CT-02 sangat bagus dan tepat, sehingga dalam manajemen persediaan khususnya alat dan mesin serta komponen tersedia dengan jumlah banyak. Hal tersebut bertujuan untuk memberi persediaan apabila ada pemesanan tambahan dalam proyek tersebut. Dalam mengawasi kualitas produk dalam proyek TMB CT-02 awalnya mengalami masalah dengan kecolongan di wilayah timur. Masalahnya adalah komponen yang ada dalam sistem pengereman brake tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah dianalisis (disetujui), sehingga saat uji kinerja di lapang mengalami kegagalan dalam pengereman dalam kondisi lahan miring yang menyebabkan produk tersebut diberhentikan dengan cara menabrakkan disalah satu pohon dilahan. Sedangkan lokasi pabrik pembuatan alat TMB CT-02 dibagi menjadi 2 yaitu, lokasi pertama pabrik wilayah barat yang terletak di Bengkel Siswadhi Soepardjo dan pabrik kedua wilayah timur yang berada di salah satu daerah Jawa Timur. 2. Aspek Kelaikan Organisasi Hubungan antara organisasi proyek dengan unsur-unsur diluar proyek sangat jelas. Pengeluaran-pengeluaran dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat wewenang dan tanggung jawab antar unit cukup jelas mata rantainya. Persiapan-persiapan training dalam pengoperasian juga dijelaskan dengan jelas. 3. Aspek Kelaikan Analisis Ekonomi Proyek pembuatan alat dan mesin TMB CT-02 tersebut akan banyak membantu dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan yang meliputi pihak pembuat maupun pihak pemesan. Kontribusi dalam pembuatan cukup besar sehingga
penggunaan sumber-sumber produksi langka yang dibutuhkan bisa dibenarkan dan
bisa diperbaiki apabila belum tercapai keadaan optimum dalam segi ekonomi. 4. Aspek Kelaikan Komersial Usaha-usaha yang dilakukan dalam pemasaran proyek pembuatan TMB CT-02 menggunakan sistem kontrak, artinya pihak pembuat mendapatkan modal terlebih dahulu untuk memproduksi TMB CT-02 tersebut. Modal tersebut pada sisi pihak pembuat dan survei bahan-bahan baku serta jasa-jasa yang dibutuhkan dalam melaksanakan proyek. 5. Aspek Kelaikan Manajerial dan Administrasi Kemampuan staf atau sumber daya manusia yang berada dalam atau terkait proyek pembuatan TMB CT-02 untuk menjalankan administrasi kegiatan dalam ukuran besar (large scale activities) cukup cepat dan tidak rumit. Hal ini karena kegiatan administrasi dalam pembuatan menggunakan sistem musyawarah bersama antara pihak pembuat maupun pemesan, sehingga kegiatan administrasi berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah diantara kedua belah pihak. 6. Aspek Kelaikan Finansial Keuntungan pendapatan (revenue earning) yang diperoleh dalam pembuatan TMB CT-02 sudah cukup aman bahkan sanggup menjamin kelangsungan hidupnya secara finansial dan keuntungan tersebut dapat menjamin dalam dana yang dibutuhkan apabila untuk memproduksi kembali mesin tersebut.