Anda di halaman 1dari 2

NAMA

NIM

: YUSUP HARTONO
: F14120072

ANALISIS KELAIKAN PADA FASTREX TRANSPORTER


TMB CT-02
1. Aspek Kelaikan Teknis dan Teknologi
Pemilihan strategi produksi dalam pembuatan FASTREX TRANSPORTER
TMB CT-02 sangatlah cerdas, dikarenakan strategi yang dipakai menggunakan sistem
wilayah Barat dan Timur. Untuk pemilihan dan perencanaan produk itu sendiri dalam
proyek pembuatan TMB CT-02 dengan menggunakan perencanaan dan pemilihan
produk yang pintar, karena perencanaan produk memakai sistem perencanaan
perkomponen dan sistem massal sehingga menekan dalam segi biaya produksi.
Pemilihan teknologi dalam proyek pembuatan TMB CT-02 menggunakan teknologi
yang spesifik, salah satu contohnya adalah teknologi pembuatan brake.
Rencana kapasitas produksi dalam pembuatan TMB CT-02 sangatlah cepat,
karena dalam sebulan dapat memproduksi TMB CT-02 sebanyak 5 unit. Hal ini sudah
terhitung cepat untuk kategori bengkel kecil. Untuk manajemen persediaan dalam
proyek pembuatan TMB CT-02 sangat bagus dan tepat, sehingga dalam manajemen
persediaan khususnya alat dan mesin serta komponen tersedia dengan jumlah banyak.
Hal tersebut bertujuan untuk memberi persediaan apabila ada pemesanan tambahan
dalam proyek tersebut. Dalam mengawasi kualitas produk dalam proyek TMB CT-02
awalnya mengalami masalah dengan kecolongan di wilayah timur. Masalahnya adalah
komponen yang ada dalam sistem pengereman brake tidak sesuai dengan spesifikasi
yang telah dianalisis (disetujui), sehingga saat uji kinerja di lapang mengalami
kegagalan dalam pengereman dalam kondisi lahan miring yang menyebabkan produk
tersebut diberhentikan dengan cara menabrakkan disalah satu pohon dilahan.
Sedangkan lokasi pabrik pembuatan alat TMB CT-02 dibagi menjadi 2 yaitu, lokasi
pertama pabrik wilayah barat yang terletak di Bengkel Siswadhi Soepardjo dan pabrik
kedua wilayah timur yang berada di salah satu daerah Jawa Timur.
2. Aspek Kelaikan Organisasi
Hubungan antara organisasi proyek dengan unsur-unsur diluar proyek sangat
jelas. Pengeluaran-pengeluaran dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan prosedur
yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat wewenang dan tanggung jawab antar
unit cukup jelas mata rantainya. Persiapan-persiapan training dalam pengoperasian
juga dijelaskan dengan jelas.
3. Aspek Kelaikan Analisis Ekonomi
Proyek pembuatan alat dan mesin TMB CT-02 tersebut akan banyak
membantu dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan yang meliputi pihak
pembuat maupun pihak pemesan. Kontribusi dalam pembuatan cukup besar sehingga

penggunaan sumber-sumber produksi langka yang dibutuhkan bisa dibenarkan dan


bisa diperbaiki apabila belum tercapai keadaan optimum dalam segi ekonomi.
4. Aspek Kelaikan Komersial
Usaha-usaha yang dilakukan dalam pemasaran proyek pembuatan TMB CT-02
menggunakan sistem kontrak, artinya pihak pembuat mendapatkan modal terlebih
dahulu untuk memproduksi TMB CT-02 tersebut. Modal tersebut pada sisi pihak
pembuat dan survei bahan-bahan baku serta jasa-jasa yang dibutuhkan dalam
melaksanakan proyek.
5. Aspek Kelaikan Manajerial dan Administrasi
Kemampuan staf atau sumber daya manusia yang berada dalam atau terkait
proyek pembuatan TMB CT-02 untuk menjalankan administrasi kegiatan dalam
ukuran besar (large scale activities) cukup cepat dan tidak rumit. Hal ini karena
kegiatan administrasi dalam pembuatan menggunakan sistem musyawarah bersama
antara pihak pembuat maupun pemesan, sehingga kegiatan administrasi berjalan
dengan lancar dan tidak ada masalah diantara kedua belah pihak.
6. Aspek Kelaikan Finansial
Keuntungan pendapatan (revenue earning) yang diperoleh dalam pembuatan
TMB CT-02 sudah cukup aman bahkan sanggup menjamin kelangsungan hidupnya
secara finansial dan keuntungan tersebut dapat menjamin dalam dana yang
dibutuhkan apabila untuk memproduksi kembali mesin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai