021-79196651
Nomor : 30/SPH/RMK/2009
Lampiran : 1 Bendel
Kepada Yth.
Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Dinas Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta
Jl. Gunung Sahari Raya no. 11, Jakarta
Memenuhi syarat dari Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI, bersama ini diajukan Dokumen Usulan Teknis Pengawasan Pekerjaan
Pengembangan Sarana Teknologi Hidroponik. Apabila kami diberi kepercayaan maka
kami sanggup untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Surat Penawaran ini berlaku selama 30 (tiga puluh) hari terhitung dari Surat Penawaran
ditandatangani.
Demikian Dokumen Usulan Teknis ini disampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Ir. Purwanto
Direktur
BAB I
PENDAHULUAN
PT. RAMA MITRA KONSULTAN merupakan konsultan nasional yang bergerak dalam
bidang konstruksi terutama dalam bidang layanan jasa konsultan dalam pengawasan
pembangunan proyek nasional baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Dalam
perkembangannya dari saat berdiri hingga saat ini perusahaan kami telah melaksanakan
pekerjaan hingga selesai dan diselesaikan dengan baik. Beberapa instansi pemerintah telah
memberi kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan sesuai bidang layanan jasa
yang kami tawarkan.
BAB III
PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Sebelum memahami Kerangka Acuan Kerja terlebih dahulu akan dijelaskan tentang isi
daripada KAK seperti berikut:
3.1.1. Umum
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap konsultan peserta pelelangan
pekerjaan Pengawasan Pengembangan Sarana Teknologi Hidroponik. Tahun
Anggaran 2009 adalah mengajukan Dokumen Usulan Teknis, di samping itu juga
mengajukan Dokumen Usulan Biaya dan Dokumen Administrasi.
Dokumen Usulan Teknis disusun berdasarkan Rencana Kerja dan Syarat (RKS),
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Berita Acara yang telah diterima dari panitia
seleksi umum jasa konsultasi pada Satuan Kerja Dinas Kelautan dan Pertanian
Pemerintah Provinsi DKI, Tahun Anggaran 2009.
Dokumen Usulan Teknis ini pada dasarnya membahas tentang latar belakang, maksud
dan tujuan, sasaran, lokasi kegiatan, pendekatan dan metodologi, penugasan tenaga
ahli, dan pelaporan.
3.1.3.1. Maksud
Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan pengawasan secara
lengkap baik secara teknis maupun non teknis terhadap kegiatan Pengembangan
Sarana Teknologi Hidroponik.
3.1.3.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah terlaksananya Pekerjaan Pengembangan Sarana
Teknologi Hidroponik yang sesuai dengan yang telah direncanakan, tepat waktu, tepat
anggaran biaya dan dengan mutu hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah
direncanakan.
Masalah program alih pengetahuandan inovasi atau pembaharuan pada kegiatan pengawasan
secara umum tidak akan terlepas dari pengendalian mutu, inovasi yang dapat dilakukan
antara lain dengan membuat diagram alir pelaksanaan pekerjaan dimana diagram alir ini
dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi antara Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas
sebelum item pekerjaan dilakukan. Diharapkan dengan disetujui dan dipahami diagram alir
oleh seluruh pihak maka metode pengawasan yang diprgunakan akan sesuai dengan
keinginan yang ada pada spesifikasi.
Berkaitan dengan pengendalian biaya maka hal ini tidak akan terlepas dari masalah
pengendalian kualitas pekerjaan. Inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak
informasi mengenai bahan bangunan yang dapat dipergunakan.
Pengendalian waktu bukan merupakan hal yang dapat diprediksi. Hal ini berdasarkan
pengalaman, bahwa pekerjaan konsultan pengawas akan sangat tergantung pada pihak
Pemberi Tugas/Pengelola dan Kontraktor Pelaksana. Inovasi yang diusulkan adalah dengan
melakukan penjadwalan diskusi rutin untuk setiap bagian pekerjaan dan direkam dengan baik
dalam bentuk berita acara.
BAB V
5.1. Umum
Dengan cara ini, diharapkan seluruh proses pembangunan mulai dari persiapan
pelaksanaan di lapangan sampai fisiknya, akan selalu terkendali dalam arah yang tepat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan pendekatan pengolahan proyek seperti
ini adalah :
“Approval” berkaitan dengan system pelaksanaan dan detail, material dan cara
pengerjaan komponen, dapat disusun secara lugas.
Pengendalian pekerjaan kontraktor utama dengan para sub-kontraktor (apabila
ada nantinya).
6.1. Umum
Untuk menghindari kerancuan tanggung jawab dan tumpang tindih penugasan maka di
bawah ini diuraikan secara garis besar tugas pokok konsultan pengawas di dalam
Pengawasan Pengembangan Sarana Teknologi Hidroponik.
Konsultan Pengawas secara garis besar bertugas membantu dan secara bersama-sama
dengan pengelola kegiatan Dinas Kelautan Dan Pertanian Pemerintah Provinsi DKI
melaksanakan pengendalian proyek mulai dari : memeriksa dan mempelajari dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di
lapangan, review perencanaan (apabila diperlukan), pengawasan kontruksi fisik dan
pelaksanaan, proses serah terima sehingga waktu pemeliharaan.
Keluaran :
Keluaran yang dihasilkan oelh Konsultan Pengawas berdasarkan KAK ini lebih lanjut
akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan, yang meliputi :
1. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari
pemberi tugas, kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas.
2. Laporan Harian, berisi tentang :
a. Tenaga Kerja
b. Bahan-bahan yang datang diterima atau ditolak
c. Alat-alat
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
e. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
f. Cuaca
3. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
4. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran anggaran.
5. Surat Perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah
kurang.
6. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) dan manual
peralatan-peralatan yang dibuat oleh kontraktor pelaksana.
7. Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana.
8. Laporan Akhir pekerjaan pengawasan.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh konsultan pengawas pada KAK ini harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
2. Uraian tugas operasional konsultan pengawas harus membantu uraian kegiatan secara
terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang
dihadapi di lapangan yang secara garis besar adalah sebagai berikut
Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawas.
b. Memeriksa time schedule/bar chart, s-curve dan net work planning yang diajukan
oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada pengelola kegiatan
untuk mendapatkan persetujuan.
Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah
dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan
dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Kontraktor Pelaksana dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan megirimkan kepada pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 (satu) minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pemberi
Tugas, mengenai volume, presentase dan nilal bobot bagian-bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.
b. Melaporkan kemajuan kemajuan pekerjaan yang nyata
dilaksanakan, dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakal, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
d. Memeriksa gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor, terutama yang
mengakibatkan tambahan atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan
serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana (shop Drawings).
Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan draft berta acara sehubungan dengan penye-lesaian
pekerjaan di lapangan, serta untukm keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harlan, mingguan dan bulanan, berita acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertam dan kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk dokumen pembangunan.
Yang dijabarkan dalam aktifitas sebagai berikut:
Konsultan Pengawas PT. Rama Mitra Konsultan yang memeriksa dan mempelajari
dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan. Atas dasar usulan Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas
dengan Pengelola Kegiatan secara bersama sama untuk menetapkan proses pengendalian
pelaksanaan pekerjaan dan segi, mutu pekerjaan sesuai dengan uraian dan syarat teknik
dan apresiasi hasil akhir terutama dan segi perencanaan arsitektur dan dan sudut waktu
pelaksanaan yang paling efektif.
a. Pengendalian Proyek
1. Review gambar perencanaan
Sebagai anggapan dasar maka pada tahapan perencanaan dan perancangan, dokumen
pelaksanaan pekerjaan oleh Konsultan Perencana sudah dianggap benar dan
memenuhi syarat pembangunan. Pekerjaan pekerjaan review & analisa dilakukan
secara kontinyu sesudah gambar dan dokumen lainnya diterima Konsultan Pengawas.
Pada tahapan ini Konsultan Pengawas melakukan : Memeniksa dan mempelajari
dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan.
3. Koordinasi
Mengkoordinasikan dan mengawasai semua kegiatan kontraktor, terhadap mutu hasil
kerja, koordinasi atas waktu untuk semua bagian pekerjaan yang memerlukan
kebersamaan lahan kerja ataupun berkaitan dengan fasilitas dan utilitas yang
bersamaan agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan. Mengkoordinasikan semua
masukkan dan Pemberi Tugas/ Pengelola Kegiatan, Konsultan Perencana dan
Kontraktor Pelaksana, atau informasi balik berkaitan dengan hasil pelaksanaan.
Memonitor jadwal pelaksanaan, mereview jadwal kegiatan yang belum mulai atau
belum selesai, serta penyelarasan terhadap total waktu penyelesaian.
b. Supervisi/ Inspeksi
Untuk bagian pekerjaan pengawasan lapangan seperti halnya pengendalian waktu
secara keseluruhan dan utuh dapat dilaksanakan oleh PT. Rama Mitra Konsultan atas
dasar informasi dan keputusan yang baku, sedangkan semua kesulitan dan
penyimpangan atau apabila didalam pelaksanaan terjadi perintah perubahan
dipecahkan di dalam forum koordinasi dengan Pengelola Kegiatan sebagai wakil dan
pemberi tugas.
Pada proses akhir, penyusunan daftar cacat dan kurang, punchlist, testing
commisioning sistimnya disiapkan oleh team-pengawas lapangan. Data dan proses
disesuaikan dengan instalasi yang terpasang dan siap. Apabila ada penyimpangan
maka proses akan dibahas bersama dengan konsultan perencana terkait.
• Mengawasi pekerjaan Kontraktor Pelaksana agar sesuai dengan Dokumen
Kontrak dan segi kuantitas dan kualitasnya dan pertimbangan dan segi perawatan
pada Proyek Pekerjaan Pengembangan Sarana Teknologi Hidroponik.
• Quality Control, pengendalian kualitas dilakukan sejak awal pelaksanaan proyek,
mula sejak tahapan review mempelajari perencanaan & perancangan (Planning &
Design) dengan cara memberikan masukan-masukan kepada unsur-unsur
perencana yang terlibat mengenai kekurangan gambar, pertimbangan-
pertimbangan pemilihan material, standard-standard yang digunakan, metode
pelaksanaan, toleransi dalam pelaksanaan, dan lain-lain.
• Pada tahap pelaksanaan, pengendalian kualitas dilakukan dengan melaksanakan
program inspeksi dan supervisi. Program-program tersebut diatur dalam suatu
prosedur-prosedur tata laksana yang disepakati dan menjadi pedoman bagi semua
unsur yang terlibat dalam proyek. Dengan menjalankan prosedur-prosedur mi,
secara otomatis telah tercakup fungsi kontrol, balk bagi masing-masing unsur
sendiri maupun kontrol antar unsure.
Inspeksi sebagai salah satu alat kontrol, dilaksanakan dalam urutan dan aturan-aturan
yang terprogram dalam prosedur-prosedur tata laksana dan tidak terlepas dan
standard- standard serta peraturan peraturan teknis yang berlaku. Supervisi
dilaksanakan sebelum dan pada saat pelaksanaan suatu pekerjaan, sehingga tujuanya
untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan hasil yang diharapkan, dapat dicapai.
Format pelaksanaan terlampir.
• Mengawasi cara kerja kontraktor agar diperoleh ketepatan waktu sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.
• Melindungi pemilik Proyek terhadap kerusakan-kerusakan dan kerugian-kerugian
lain didalam pelaksanaan Pekerjaan.
• Melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan bila ada penyimpangan-
penyimpangan terhadap dokumen kontrak.
• Membuat laporan-laporan ringkas harian, mingguan bulanan dan hasil
monitoring/supervisi pekerjaan konstruksi.
Pengawas Lapangan:
Bertanggung jawab pada pengawasan pelaksanaan pekerjaan sistem hidroponik baik hasil
pelaksanaannya atau material yang dibutuhkan/dipakai dengan tugas rutinnya adalah
meliputi:
Untuk menghindari kesalahan pada proses pengawasan lapangan perlu ditegaskan sistim
kerja yang baik dengan prosedur yang jelas sehingga permasalahan seperti dibawah ini
tidak muncul. Kurang mengacuhkan terhadap pengarahan Koordinator Pengawas bahkan
Pemberi Tugas maka pencatatan tugas setiap hari dan pembahasan oleh Koordinator
Proyek sangat diperlukan maka tujuan koordinasi harian adalah untuk:
• Memperoleh masukkan dan menyelesaikan permasalahan lapangan seperti.
Pelaksanaan tidak sesuai dengan Rencana
Tidak sesuai dengan Spesifikasi atau Standar kwalitas.
Permasalahan koordinasi antar pelaksana sub-kontraktor (apabila ada)
dan bagian pekerjaan lainnya.
Masalah koordinasi Interdisiplin tidak sejalan.
Pelaksanaan bagian pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.
Marking menyimpang.
Ukuran tidak sesuai.
Tidak sesual dengan data bahan atau peralatan pemasok/Vendor.
Kesalahan gambar Perencana
Kesalahan gambar shopdrawing.
• Keterlambatan pekerjaan
• Kekurangan bahan bangunan
• Kekurangan tenaga kerja
• Kerusakkan peralatan
• Mengembangkan kreativitas anggota tim MK
• Menghindarkan pemberian keputusan secara sepihak
BAB IX
PENUTUP