Anda di halaman 1dari 17

DATA TEKNIS D

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


PERSONIL DAN FASILITAS PENDUKUNG

4.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


4.1.1. Umum
Pemahaman terhadap isi Kerangka Acuan Kerja Supervisi Peningkatan
Jaringan Irigasi D.I. Manggeng Kab. Aceh Barat Daya merupakan bagian isi
Proposal Teknis yang akan dijadikan salah satu bahan penilaian oleh Dinas
Pengairan Aceh.
Pemahaman kami sebagai Penyedia Jasa Konsultansi yang mengajukan
proposal teknis ini terhadap isi Kerangka Acuan Kerja Supervisi Peningkatan
Jaringan Irigasi D.I. Manggeng Kab. Aceh Barat Daya mencakup hal-hal
sebagai berikut :
 Latar Belakang
 Maksud dan Tujuan
 Sasaran
 Lokasi Kegiatan
 Sumber Pendanaan
 Organisasi Pengguna Jasa
 Referensi Hukum
 Lingkup Kegiatan
 Keluaran
 Jangka Waktu Penyelesaian
 Tenaga Ahli
 Laporan
 Alih Pengetahuan

D-1
4.1.2. Latar Belakang
Setiap pelaksanaan konstruksi bangunan yang sumber dananya dari pemerintah yang
dilakukan oleh pihak kedua pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di
lapangan, agar rencana dan spesifikasi teknis yang telah disiapkan dan digunakan
sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung sesuai rencana. Pelaksanaan
pengawasan lapangan harus dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-
tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

Konsultan pengawas pekerjaan adalah Penyedia jasa yang ditunjuk olek KPA yang
bertujuan untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan. bertugas secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi dari segi kualitas dan kuantitas dari pekerjaan tersebut yang
disesuaikan dengan biaya dan waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan pengawas
bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai
ketentuan kode tata laku profesi yang berlaku. Kinerja pengawasan lapangan sangat
ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh
dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah
disepakati.
4.1.3. Definisi
Berisikan definisi dari pihak – pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Manggeng Kab. Aceh Barat Daya serta
tugasnya.
Berikut ini adalah definisi dari pihak-pihak dalam pekerjaan pengawasan teknis dan
yang dimaksud dalam penjelasan-penjelasan dalam dokumen ini :
a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Pejabat yang di beri kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggaran (PA) dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPA.
b. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah pejabat pada unit kerja SKPA
yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan
bidang tugasnya.
c. Adapun tugas PPTK adalah sebagai berikut:
1. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan.
2. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan Kepada KPA.

D-2
d. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia atau pejabat yang
bertugas memeriksa hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pelaksana
(Kontraktor) dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah barang/jasa yang diserahkan cukup.
2. Spesifikasi teknis barang/jasa sesuai dengan yang disyaratkan.
3. Waktu penyerahan tidak terlambat.
4. Barang/jasa berfungsi dengan baik.
Konsultan Pengawas adalah badan usaha yang menyediakan jasa layanan
profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan
yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Konsultan pengawas
bertugas untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi
bangunan/gedung serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.

4.1.4. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi yaitu Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.
Manggeng Kab. Aceh Barat Daya dan untuk memastikan proses pelaksanaan
pekerjaan oleh Penyedia sesuai dengan ketentuan kontrak, sehingga pelaksanaan
pekerjaan dapat dikendalikan secara efektif dan efisien, pengawasan pekerjaan
konstruksi meliputi Aspek Mutu, Kuantitas, Jadwal, Pelaporan, Keselamatan
Kostruksi dan Rekayasa Teknis

2. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan Kualitas dan kuantitas pelaksanaan konstruksi
yang baik dengan mengacu pada gambar desain serta spesifikasi teknis pekerjaan
sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam
kontrak pelaksanaan pekerjaan.

4.1.5. Sasaran
Sasaran pekerjaan pengawasan adalah pelaksanaan fungsi manajeman proyek yang
meliputi pengendalian waktu, prosedur/metode pelaksanaan, Kualitas dan kuantitas
(bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai
dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam

D-3
kontrak pelaksanaan pekerjaan, sehingga menghasilkan proses pembangunan yang
efektif, efisien dan ekonomis.

4.1.6. Tanggung Jawab Pengawasan


Konsultan pengawas (Supervisi) bertanggung jawab secara professional atas jasa
pengawasan yang dilakukansesuai ketentuan kode etik profesi yang berlaku. Secara
umum tanggung jawab konsultan sebagai berikut :
 Melaksanakan pembangunan konstruksi fisik sesuai dengan dokumen
pelelangan/pelaksanaan yang dijadikan pedoman/peraturan, sesuai dengan
pedoman teknis yang berlaku.
 Melaksanakan pengawasan dan menjamin bahwa pekerjaan tersebut sesuai
dengan mutu dan spek teknis yang telah direncanakan dan tepat waktu.
 Bertanggung jawab terhadap laporan terhadap laporan kemajuan pekerja
dilapangan, volume dan mutu di lapangan.
 Bertanggung Jawab sampai dengan serah terima kedua terhadap kegiatan Fisik
yang di awasi.

4.1.7. Nama Organisasi Pengguna Jasa


Pengguna Jasa adalah Kepala Dinas Pengairan Aceh.

4.1.8. Sumber Pendanaan


1. Pengawasan Konstruksi (Supervisi) ini dilaksanakan secara kontraktual Jasa
Konsultansi dengan Owner Estimate (OE) sebesar Rp. 47.993.000,- (Empat Puluh
Tujuh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Rupiah,-). Termasuk PPN
yang dibiayai dari Dana DPA APBA Tahun Anggaran 2022.
2. Apabila saat proses seleksi dan setelah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan
barang dan jasa di Lingkungan Dinas Pengairan Aceh terjadi Pembatalan,
Perubahan dan Pengurangan Anggaran di dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran) Tahun 2022 dan terjadi gangguan Peretasan pada Aplikasi SPSE, maka
pekerjaan tersebut dinyatakan tidak dapat dilaksanakan dan peserta lelang tidak
dapat menuntut Dinas Pengairan Aceh.

D-4
4.1.9. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
a. Bertanggung jawab untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan Teknik
ini sesuai dengan Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) yang telah
ditetapkan oleh Pengguna Jasa
b. Mengawasi dan menempatkan personil – personil yang sesuai dengan
uraian tugas dan keahliannya masing-masing
c. Bertanggung jawab terhadap hasil quality dan quantity yang telah
dilakukan oleh tenaga ahli dan personil yang telah ditempatkan pada
pekerjaan fisik.

4.1.10. Lingkup Kegiatan


Lingkup Kegiatan:
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi dilakukan untuk memastikan proses pelaksanaan
pekerjaan oleh Penyedia sesuai dengan ketentuan kontrak.
a) Pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi aspek:
1) Mutu;
2) Kuantitas;
3) Jadwal;
4) Pelaporan;
5) Keselamatan Konstruksi; dan
6) Rekayasa Teknis.
b) Kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi;
1) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran RMPK Penyedia;
2) Melakukan pemeriksaan dan pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan;
3) Melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap kuantitas hasil pekerjaaan;
4) Melakukan pengawasan terhadap jadwal pekerjaan dan metode kerja;
5) Menyusun laporan terkait hasil pekerjaan yang tidak memenuhi syarat;
6) Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
7) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi;
8) Mengusulkan kepada Pengguna Jasa untuk menghentikan pelaksanaan
pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan;

D-5
9) Merekomendasikan kepada Pengguna jasa untuk menolak pelaksanaan dan
hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi;
10) Melakukan pemeriksaan terhadap laporan Penyedia;
11) Menyusun dan menyampaikan Laporan Pengawasan secara periodik;
12) Melakukan pengawasan selama masa pemeliharaan.

4.1.10. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan pekerjaan ini adalah di Manggeng, Kabupaten Aceh
Barat Daya dengan pekerjaan Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.
Manggeng Kab. Aceh Barat Daya dapat ditempuh selama ± 1 jam dari
Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.

4.1.11. Jangka Waktu Penyelesaian


Pengawasan Konstruksi (Supervisi) akan dilaksanakan dalam jangka Waktu 133
(seratus tiga puluh tiga) hari kalender terhitung setelah dikeluarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

4.1.12. Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

1. Inspector (1 Orang), dengan persyaratan:


Disyaratkan berpendidikan minimal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lulusan
Perguruan Sekolah Negeri ataupun Sekolah Swasta yang telah terakreditasi,
Memiliki Sertifikat Keterampilan (SKT) Keairan yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Dia berkedudukan di lapangan (Site) dan
berfugsi sebagai pengawas lapangan.
Tugas dan tanggung jawab Inspector 1 mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengawasan harian terhadap item pekerjaan arsitektur agar
pelaksanaan pekerjaan yang di lakukan oleh kontraktor sesuai dengan design
yang ditentukan.
2. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
dokumen kontrak.

D-6
3. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas hasil volume pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
4. Menyerahkan himpunan data bulanan tentang volume hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Himpunan data harus mencakup semua data pengukuran
berikut gambar-gambar yang diperlukan secara jelas dan terinci.
5. Memeriksa dokumen pembayaran bulanan (Monthly Certificate) yang diajukan
oleh rekanan (kontraktor).

4. Tenaga Keselamtan Konstruksi (K3) (1 Orang), dengan persyaratan:


Tenaga Keselamatan Konstruksi (K3) memiliki Sertifikat Pelatihan yang
dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang
menangani keselamatan konstruksi di kementrian PUPR dan/atau yang
diterbitkan oleh Lembaga atau instansi yang berwenang sesuai dengan standar
kopetensi Nasional Indonesia dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Mampu dalam mengindetifikasi bahaya serta penilaian risiko dan peluang
keselamatan konstruksi. Membuat RKK Pengawasann yaitu Dokumen lengkap
rencana penerapan SMKK untuk terwujudnya keselamatan Konstruksi.

Seluruh tenaga ahli dan staff pendukung harus sudah dimobilisasi pada saat
pelaksanaan kontrak atau setelah ada permintaan dari pihak Pengguna Jasa.

4.1.13. Laporan
1. Laporan Mutu Kontrak (RMK); Membuat rencana mutu kontrak (RMK) dan
rencana Pekerjaan dan penerapan SMKK yang harus disetujui oleh Pengawas dan
diserahkan selambatlambatnya 2 (dua) minggu setelah terbitnya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) .

2. Laporan RKK Pengawasan; Penyedia Jasa melaporkan pelaksanaan RKK kepada


Pengguna Jasa sesuai dengan kemajuan pekerjaan. Laporan sebagaimana
dimaksud berupa laporan: laporan harian, mingguan, bulanan dan akhir.

3. Laporan Bulanan meliputi:


Laporan bulanan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:

D-7
1. Ringkasan pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan (daftar
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status
persetujuannya);
2. Laporan sumber daya manusia tim Konsultan Pengawas (personil, time
sheet, dll);
3. Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas;
4. Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas
kepada Peyedia;
5. Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus ditindak lanjuti oleh
Pengguna Jasa;
6. Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah dan
akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
7. Penyerahan laporan bulanan sesuai dengan yang tercantum dalam
kontrak. Laporan ini diserahkan setiap akhir bulan. Bila jatuh pada hari
libur, laporan disampaikan pada hari kerja pertama setelah hari libur.

4. Laporan Pendahuluan
1) Laporan pendahuluan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Pemahaman terhadap ligkup layanan konsultansi selama masa kontrak;
b) Rencana kerja dan pengoragnisasian pekerjaan;
c) Jadwal pelaskanaan dan penugasan tenaga ahli; dan
d) Ringkasan kemajuan pelaksanaan pengawasan (jika sudah ada).
2) Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat – lambatnya 30 hari sejak
tanggal SPMK.

5. Laporan Akhir (Final).


1) Laporan akhir harus mencakup seluruh layanan dalam masa kontrak Konsultan
Pengawas yang paling sedikit memuat halhal sebagai berikut:
a) Rencana kerja awal untuk selama periode pengawasan;
b) Renca kerja yang dimutakhirkan selama periode pengawasan;
c) Realisasi pelaksanaan pengawasan;
d) Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli selama masa
periode pengawasan; dan

D-8
e) Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran kepada
Pengguna Jasa.
2) Penyampaian laporan akhir diserahkan dengan melampirkan salinan seluruh
keluaran yang dipersyaratkan dalam kontrak selama pelaksanaan periode
pengawasan serta Salinan dokumentasi lainnya yang dipandang penting.
Penyerahan laporan akhir sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.

6. Beck Up Data Shop & As Built Drawing (A3) Dan BAP Addendum. Pada akhir
masa pelaksanaan pekerjaan pihak konsultan harus menyerahkan Shop & As Built
Drawing (A3). Diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum kontrak
berakhir.

7. Laporan Hasil Pengukuran MC (Awal & Akhir). Pada akhir masa pelaksanaan
pekerjaan pihak konsultan harus menyerahkan laporan hasil pengukuran mutual
check dan justifikasi teknis hasil perhitungan kembali. Diserahkan paling lambat
10 (sepuluh) hari sebelum kntrak berakhir.

8. Flash Disk 32 GB USB 3.0. Berisi Procecing data, GAmbar Kerja , Perancangan,
Foto-foto dan seluruh Laporan tentang Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan.

9. Album Foto Dokumentasi. Seluruh foto dokumentasi kegiatan selama kerja


berlangsung diserahkan dalam bentuk album foto. Diserahkan paling lambat 10
(sepuluh) hari sebelum kontrak berakhir.

4.1.10. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini adalah
Peningkatan Jaringan Irigasi yang dikerjakan rekanan (kontraktor) sesuai dengan
spesifikasi dokumen kontrak dan berbagai masalah dari penyelesaian yang dinyatakan
dalam bentuk laporan dan menyelesaikan segala tugas yang dibebankan oleh PPTK
Dinas Pengairan Aceh.

D-9
4.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS
PENDUKUNG DARI KPA/PPTK
Setelah memahami isi Kerangka Acuan Kerja sebagaimana diuraikan di atas,
tanggapan terhadap KAK disampaikan sebagai berikut :
a. Secara teknis isi KAK sudah memadai untuk dilaksanakan pekerjaan Supervisi
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Manggeng Kab. Aceh Barat Daya.
b. Untuk implementasi di lapangan, Pengguna Jasa menyiapkan staf pendamping
(counterpart) yang akan bekerja sama dengan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal. Staf pendamping dari Pengguna Jasa sangat diperlukan agar hasil kerja
lebih terarah sesuai rencana Pengguna Jasa

Adapun saran yang dapat kami sampaikan sebagai berikut :


a. Sebaiknya dalam KAK tersebut jenis-jenis pekerjaan yang akan diawasi oleh
Konsultan Pengawas.
b. Adanya peta insert letak pekerjaan yang akan diawasi oleh Konsultan Pengawas

4.3. TANGGAPAN FASILITAS PENDUKUNG

Dalam rangka menunjang, memperlancar dan mensukseskan pelaksanaan Pekerjaan


Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Manggeng Kab. Aceh Barat Daya ini
penyedia jasa telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung yang handal. Daftar
Fasilitas Pendukung dan Peralatan dapat dilihat di bawah ini.

Fasilitas Yang Diperlukan


a. Komputer
b. Printer
c. Kantor Lapangan
d. Fasilitas dalam Pengumpulan Data
g. Fasilitas Komunikasi
h. Personal Note Book
i. Scanner
j. Meja Kursi Kerja / Rapat
k. Alat – Alat Survey

D - 10
Operasional
Untuk menunjang operasional personil, konsultan akan menyediakan fasilitas berupa:
 Kenderaan Roda 2 (dua)
 Kenderaan Roda 4 (empat)

Komunikasi
Untuk mendukung efektifitas pekerjaan, Konsultan akan melengkapi tenaga ahli dengan
fasilitas telekomunikasi. Hal tersebut juga akan berfungsi untuk mengirim dan menerima
informasi. Konsultan juga akan menyediakan hot spot internet yang dapat terhubung ke
sistem komputer ataupun laptop, untuk memudahkan komunikasi melalui internet dengan
pemberi pekerjaan ataupun dengan pihak terkait lainnya dalam pekerjaan ini.

Semua fasilitas pendukung akan disediakan untuk menunjang kinerja personil di


lapangan, baik dengan cara menyewa ataupun yang ada dimiliki oleh kantor penyedia.

4.4. APRESIASI DAN INOVASI

C.1 Apresiasi Terhadap Lingkup Jasa Konsultansi


Setelah mempelajari dengan seksama isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
pekerjaan Supervisi Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Manggeng Kab. Aceh Barat
Daya, Konsultan dapat memahami maksud dan tujuan dari KAK tersebut,
sehingga Konsultan dapat menyusun usulan teknis ini.
Secara menyeluruh Isi KAK ini cukup jelas dan lengkap, sehingga tidak
perlu ada perubahan atau penambahan usulan baru dalam KAK.

C.2 Apresiasi Terhadap Aspek Pengawasan

Pada dasarnya pekerjaan pengawasan membutuhkan keterpaduan


pengendalian yang tinggi. Pengendalian membutuhkan keahlian dan
kemampuan khusus agar tujuan dan sasaran proyek yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Keahlian dan kemampuan ini perlu didukung oleh suatu

D - 11
metode menajemen yang dapat mengendalikan perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi fisik, dengan menggunakan manajemen yang benar.
Pelaksanaan metode pekerjaan yang baik akan menghasilkan proyek yang
sesuai dengan persyaratan spesifikasi, yaitu :
1. Tepat Waktu, sesuai jadwal

2. Tepat Biaya, Sesuai anggaran

3. Tepat Mutu, Sesuai dengan spesifikasi

4. Tertib Administrasi

Tugas konsultan Pengawas secara garis besarnya akan meliputi :


1. Pengendalian Teknis
2. Pengendalian atas proses koordinasi terkait
3. Pengendalian administrasi proyek
4. Evaluasi rencana proyek
5. Kontrol sistematik terhadap kegiatan lapangan

Secara Teknis tugas konsultan supervisi pada proyek ini adalah mengacu
pada:
1. Aspek Pelaksanaan Konstruksi terhadap Desain

Meliputi :

1) Kriteria dan Metode Desain

a) Konsultan harus selalu mengawasi pelaksanaan pembangunan


konstruksi sehingga harus sesuai dengan apa yang diinginkan
dalam desain, spesifikasi konstruksi dan standar yang ditetapkan
desain.
b) Modifikasi desain yang disebabkan oleh keadaan lapangan dan
persoalan-persoalan konstruksi harus sesuai dengan kriteria desain.
c) Metode pelaksanaan konstruksi, peralatan dan materialnya harus
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
d) Program pengendalian mutu, hasil uji mutu dan ketepatan
penyelesaian konstruksi harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
Untuk itu, harus disiapkan rencana pengendalian (kontrol) mutu
konstruksi dalam rangka pelaksanaan sistem jaminan mutu.

D - 12
e) Untuk pekerjaan timbunan, harus diperhatikan spesifikasi bahan-
bahan timbunan, termasuk untuk lokasi-lokasi yang memerlukan
pemadatan khusus.

2) Perubahan Desain
a) Setiap penyimpangan dari desain asli harus segera dicantumkan
pada gambar pekerjaan dan dicatat untuk acuan dimasa mendatang.
Informasi yang akan berguna untuk pekerjaan perbaikan, untuk
mendeteksi jalur-jalur rembesan, atau untuk pertimbangan-
pertimbangan keamanan yang akan datang, misalnya: tipe, kualitas
dan merk bahan, gangguan saat pengecoran beton atau bahan
timbunan, retakan yang ditemukan, dan Iain-Iain harus dicatat pada
catatan pelaksanaan konstruksi. Foto-foto dan gambar-gambar
pelaksanaan harus diberi identifikasi yang jelas dan diarsipkan
dengan catatan pelaksanaan konstruksi.
b) Perubahan desain yang mendasar atau perubahan besar terhadap
desain asli harus dilakukan oleh pendesain yang ahli,
didokumentasikan dengan baik, dan dimintakan persetujuan kepada
KPA.
c) Perubahan desain harus didukung oleh alasan-alasan yang kuat
dari sudut keamanan bendungan, disertai perhitungan analisis
berdasarkan data yang relevan, andal dan akurat.
d) Perubahan desain tidak boleh menyimpang dari kriteria, konsepsi,
asas/prinsip desain asli.

2. Aspek Khusus Pengawasan (Modifikasi Desain)

Konsultan harus membuat revisi dan penyesuaian desain dari waktu ke


waktu pada saat diperlukan akibat dari adanya temuan atau perubahan
lapangan. Tahapan Pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah :
1) Pekerjaan Persiapan Lapangan

2) Pelaksanaan setiap kegiatan dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar.

a) Tahap Persiapan

D - 13
Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai Konsultan
Pengawas harus lebih dahulu memiliki, memahami dan
mempelajari Dokumen kontrak/Ielang pelaksanaan dokumen-
dokumen lain yang terkait, antara lain :
 Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) Pekerjaan Supervisi.
 Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis Pekerjaan Supervisi
 Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik
yang menjadi lingkup tugasnya,
b) Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti gambar
kerja, Spesifikasi Teknis, apabila diperlukan dalam rangka
sempurnanya hasil pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan
gambar-gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan kepada
kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan dengan pihak
proyek.
c) KPA meminta Pelaksana Fisik (kontraktor) untuk membuat usulan
rencana kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas dalam waktu 7 x 24 jam sebelum pelaksanaan
dimulai. Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Network
Planning, Bar Chart Diagram dan rencana lokasi kegiatan pekerjaan.
d) Konsultan Pengawas harus melakukan analisis terhadap usulan
rencana kerja sebelum memberikan persetujuan. Analisis
tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material atau bahan dan
peralatan serta aspeknya yang dinilai perlu.
e) Konsultan Pengawas memeriksa, memberi pendapat dan memberi
persetujuan tentang rencana harian (Request) dan jadwal pelaksanaan
untuk mencapai cara kerja yang efektif dan efisien.
f) Konsultan Pengawas dapat merevisi gambar desain pelaksanaan
yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan atas persetujuan
bersama Direksi Pekerjaan.
g) Tahap Pelaksanaan

Selama Pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas harus


mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket pekerjaan (work
package) yang diusulkan oleh kontraktor. Evaluasi dan penilaian

D - 14
meliputi urutan-urutan kerja, metode kerja, rencana alokasi
waktu, alokasi bahan/material, alokasi tenaga kerja dan
peralatan kerja.
Setelah diadakan koreksi dan masukan seperiunya oleh
Konsultan Pengawas. Konsultan pengawas memberikan
persetujuan rencana kerja.
Selanjutnya Konsultan Pengawas melakukan pengawasan dan
pengendalian agar paket yang sudah disetujui dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana, atas persetujuan Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA).
Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan kualitas
material/bahan, peralatan.tenaga kerja dan jadwal
pelaksanaannya. Khusus untuk pengawasan bahan/material harus
dipahami betul karakteristik dan metode pengawasan dan
pengujiannya seperti tertuang di dalam persyaratan
bahan/material pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan
pembangunan.
Konsultan Pengawas harus menolak bahan/material, peralatan
dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi (yang


mewakili) melakukan pengukuran dan menyepakati hasil
pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak
pelaksanaan fisik.

Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan


yang diperlukan untuk pembayaran dengan menggunakan
formulir yang lazim dan disetujui oleh Direksi dan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul
dan potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan/alternative cara penyelesaiannya. persoalan tersebut dapat
berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak terpenuhi, dll.

D - 15
Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau
perpanjangan waktu yang diajukaan oleh Pelaksana Fisik dan
memberikan saran/pendapat kepada Direksi/Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA).
Melaksanakan Pemeriksaan secara periodik terhadap bahan-
bahan bangunan yang digunakan Pelaksana Fisik, dan
memberikan rekomendasi persetujuan bahan bangunan yang
digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan
dalam kontrak.
Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat atas
pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap
untuk dapat dinyatakan diterima oleh Direksi Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) guna menetapkan dimulainya masa
pemeliharaan.
Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas
kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa
pemeliharaan.
Mengadakan pengawasan atas ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam Surat

Perjanjian/Kontrak.

Membuat Laporan-laporan: Laporan Pendahuluan, Laporan


Bulanan, termasuk Laporan Akhir.
Konsultan Pengawas menyiapkan sertifikat prestasi pekerjaan
yang diperlukan pemborong untuk mengajukan permintaan
angsuran pembayaran hasil kerja termasuk penyediaan material.
Angsuran pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah yang
disetujui dalam rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan
antara Konsultan Pengawas, Pelaksanan Fisik dan Direksi
Lapangan. Sertifikat prestasi pekerjaan ini harus diserahkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk pelaksanaan
pemeriksaan terakhir.
Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas
pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan.

D - 16
Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dilapangan, absensi
personil konsultan (time sheet) disetujui oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan mengetahui/disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.

Demikian Konsultan memberikan apresiasi terhadap aspek teknis Suoervisi yang


akan dilaksanakan apabila Konsultan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut, secara keseluruhan konsultan dapat memahami dan mengerti terhadap
isi Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan sudah cukup memadai untuk Konsultan
dapat menyusun proposal ini secara lengkap.

D - 17

Anda mungkin juga menyukai