Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

KEGIATAN

PPK AIR MINUM PROVINSI RIAU


SATKER PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN PROVINSI RIAU
TAHUN ANGGARAN 2023

PEKERJAAN

KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN IPA KAP. 20 L/DET SPAM IKK


TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR

SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN PROVINSI RIAU

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH RIAU


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1
1. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Pekerjaan terletak IKK Tapung Kabupaten Kampar

2. SUMBER PENDANAAN
Pembiayaan Pelaksanaan kegiatan Konsultan Supervisi pembangunan IPA
Kapasitas 20 l/det SPAM IKK Tapung Hulu Kabupaten Kampar bersumber dari
dana APBN sebesar Rp. 994.330.000,- (Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Empat Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah,-), Ta. 2023 sebessar
Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah,-) Ta. 2024 sebesar Rp.
494.330.000,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Tiga Ratus
Tiga Puluh Ribu Rupiah,-)

3. RUANG LINGKUP KEGIATAN


1. Kegiatan Persiapan
• Menyusun Program Kerja, Alokasi Tenaga dan Konsepsi Pekerjaan
Pengawasan.
• Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning
yang diajukan oleh Kontraktor untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengelola Proyek untuk mendapatkan persetujuan.

2. Uraian Kegiatan Pengawasan Lapangan


• Mengawasi Pekerjan Pengadaan IPA Kap. 20 L/dt (e – Katalog)
• Mengawasi Pekerjaan Pembangunan Jaringan Perpipaan dan Bangunan
Pendukung SPAM IKK Tapung Kabupaten Kampar
• Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pekerjaan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan terus-
menerus sampai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
• Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
• Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
• Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh kepada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari proyek / bagian proyek.
• Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan
dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang

2
dari kontrak, dapat disampaikan langsung pada pemborong dengan
pemberitahuan tertulis kepada pengelola proyek.
• Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pemborong dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.

3. Konsultasi
• Konsultasi dengan Satker dan Tim Teknis untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
• Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan unsur Satker, Tim
Teknis, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah yang timbul dalam pelaksanaan.
4. Penyampaian Laporan
• Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologi kepada Satker dan Tim Teknis mengenai volume prosentase
dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
pemborong.
• Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
• Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
pemborong terutama yang mengakibatkan tambahan atau
berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (shop drawing).
• Memeriksa berita acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
• Memeriksa daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
• Memeriksa formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, berita
acara kemajuan pekerjaan.
• Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As
Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
• Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama.
• Melakukan pemeriksaan lapangan dengan dibuktikan dokumentasi
visual (foto) pada kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik 0 %, 25 %,
50 %,75% dan 100 %.

3
4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
a. Indikator Keluaran
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya fungsi
pengendalian, pemantauan, dan pendataan terhadap kegiatan
pengembangan SPAM.
b. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan laporan supervisi pengembangan SPAM. Yang
tahapan laporannya meliputi:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi antara lain latar belakang kegiatan, ruang lingkup,
pendekatan, metodologi dan strategi pelaksanaan pekerjaan, organisasi
pelaksana, serta rencana dan jadwal kegiatan. Laporan diserahkan 1
(satu) bulan sejak diterbitkan SPMK sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

b. Laporan Bulanan
Laporan ini berisi antara lain kemajuan pelaksanaan pekerjaan, analisis
permasalahan, rencana kerja, dan lain-lain terkait aspek teknis masing-
masing pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur SPAM.
Laporan diserahkan setiap satu bulan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
Laporan diserahkan kepada PPK Air Minum Satker Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau.

c. Laporan Akhir
Laporan ini berisi kemajuan pelaksanaan pekerjaan terakhir, analisis
seluruh rangkaian dan aspek pekerjaan supervisi, sebanyak 3 ( Tiga )
eksemplar. Laporan diserahkan kepada Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Provinsi Riau.

5. UNIT KERJA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


a. Unit Kerja : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau
b. Satker : Pelaksanaan Permukiman Provinsi Riau
c. PPK : Air Minum Provinsi Riau

6. PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual. Untuk pelaksanaan kegiatan ini
diperlukan tenaga ahli dengan uraian garis besar penugasan sebagai berikut :

4
a. Team Leader
1 (satu) orang Sarjana S-1 dengan latar belakang pendidikan Teknik
Lingkungan dengan pengalaman profesional pada bidang pekerjaan
perencanaan atau supervisi minimum 5 (lima) tahun. Penugasan ahli air
minum dilaksanakan selama maksimal 12 Bulan (12 MM) dengan
persyaratan melampirkan Sertifikat Keahlian (SKK) Ahli Madya Teknik Air
Minum Madya (kode 504) atau Ahli Madya Teknik Air Minum Jenjang 8
Kode TTL.01.002.8 atau Ahli Madya Manajemen Proyek (kode 602) atau
Ahli Madya Manajemen Proyek Konstruksi Jenjang 8 Kode MPK.02.005.8
dari Asosiasi dan dilengkapi dengan ijazah, serta Curiculum Vitae.

b. Supervisi Engineer : Ahli Bidang Mekanikal Elektrikal


1 (satu) orang sarjana dengan latar belakang pendidikan lulusan Teknik
Mesin dengan pengalaman profesional pada bidang Ahli Pengawas
Mekanikal pada Kontruksi Bangunan Air minimum 3 tahun. Ahli Pengawas
Mekanikal bertugas selama 5 Bulan (5 MM) dengan persyaratan
melampirkan Sertifikat Keahlian (SKK) minimal Ahli Muda Teknik Mekanikal
(kode 301) atau Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Mekanikal Jenjang 7
Kode MEK.05.001.7 dari Asosiasi dan dilengkapi dengan ijazah, serta
Curiculum Vitae.

c. Quantity Engineer merangkap Quality Engineer : Ahli Teknik Air


Minum
1 (satu) orang sarjana dengan latar belakang pendidikan lulusan Teknik
Sipil dengan pengalaman profesional pada bidang Ahli Pengawas Teknik
sumber daya air pada Kontruksi Bangunan Air minimum 3 tahun. Ahli
Pengawas Teknik Sumber Daya Air bertugas selama 12 Bulan (12 MM)
dengan persyaratan melampirkan Sertifikat Keahlian (SKK) minimal Ahli
Muda Teknik Sumber Daya Air (kode 211) atau Ahli Muda Bidang Keahlian
Teknik Sumber Daya Air Jenjang 7 Kode SIP.10.001.7 dari Asosiasi dan
dilengkapi dengan ijazah, serta Curiculum Vitae.

d. Health Safety Environment Engineer (HSE)


1 (satu) orang sarjana dengan latar belakang pendidikan lulusan D3 semua
jurusan dengan pengalaman profesional pada bidang Ahli K3 minimum 3
tahun untuk Ahli Muda. Ahli Muda K3 Kontruksi bertugas selama 5 Bulan (5
5
MM) dengan persyaratan melampirkan Sertifikat Keahlian (SKK) Ahli Muda
K3 Kontsruksi atau Ahli Madya K3 Konstruksi (kode 603) atau Ahli Muda K3
Konstruksi Jenjang 7 Kode MPK.01.001.7 atau Ahli Madya K3 Konstruksi
Jenjang 8 Kode MPK.01.002.8 dari Asosiasi dan dilengkapi dengan ijazah,
serta Curiculum Vitae.

7. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan di laksanakan selama 360 (Tiga
Ratus Enam Puluh) hari kalender.

b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan


Setelah Keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Penyedia Jasa
Wajib Melaksanakan Sesui dengan Waktu Pelaksanaan yang telah
disusun dalam Kontrak dan sesuai dengan spesifikasi teknis.

8. TUGAS DAN KEWAJIBAN TENAGA AHLI PENGAWASAN


KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
a. Team Leader merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.

b. Supervi Enginer (SE) merupakan pihak atau orang yang bertanggung


jawab kepada Supervi Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana
bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian
kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume
bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.

c. Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau orang


yang bertugas memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan,
Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Pekanbaru, 6 Maret 2023


Dibuat oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen
Air Minum Provinsi Riau

TUTI JUNIARTI, ST, M.Si


NIP. 196706022002122001

Anda mungkin juga menyukai