Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM
PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN
AIR LIMBAH

KEGIATAN
PEMBANGUNAN/PENINGKATAN DAN PERLUASAN SPAM
PERKOTAAN DAN PERDESAAN

SUB. KEGIATAN
PENINGKATAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN
DI KAWASAN PERDESAAN

PEKERJAAN
PENINGKATAN SPAM PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM
KEC. LOA KULU

SUMBER DANA
APBD KAB. KUTAI KARTANEGARA
TAHUN ANGGARAN 2023
SPESIFIKASI TEKNIS
PENINGKATAN SPAM PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM KEC. LOA KULU

1. LATAR BELAKANG
Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan
mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Air minum merupakan salah
satu kebutuhan pokok yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk mendukung tujuan pembangunan SPAM
diantaranya terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum yang bekualitas dengan harga
terjangkau dan meningkatnya efisiensi dan cakupan pelayanan air minum, maka diperlukan
suatu langkah sistematis dalam menjamin kuantitas dan kualitas konstruksi yang dibangun
(termasuk kegiatan pengadaan dan pemasangan) sesuai dengan kriteria standar yang telah
ditentukan.
Program air bersih di wilayah perdesaan merupakan salah satu kegiatan prioritas Kukar Idaman
dan telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD)
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2021 – 2026. Sebagai bentuk tindaklanjut dalam
mensukseskan program Kukar Idaman, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Tahun Anggaran 2023 ini akan melakukan pembangunan
sarana air bersih di beberapa wilayah perdesaan. Desa Jembayan Dalam Kecamatan Loa Kulu
merupakan salah satu desa sasaran kegiatan, karena di desa tersebut sampai saat ini
masyarakatnya belum mempergunakan air yang layak untuk sehari-hari seperti minum, mandi,
mencucui sanitasi dan kegiatan lainnya. Selain itu,
Desa Jembayan Dalam juga merupakan salah satu sasaran Program PAMSIMAS Tahun
Anggaran 2022, sehingga untuk peningkatan kualitas dan jumlah layanan perlu ada kegiatan
peningkatan atau optimalisasi.
Dengan adanya kegiatan peningkatan SPAM Perdesaan ini, diharapkan masyarakat Desa
Jembayan Dalam dapat memanfaatkan dan mengoperasionalkannya demi memenuhui akan air
bersih layak.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya pekerjaan PENINGKATAN SPAM
PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM KEC. LOA KULU ini adalah sebagai berikut:
Maksud:
1. Diharapkan penyedia barang/jasa dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Spesifikasi Teknis ini.
2. Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk bagi penyedia barang/jasa yang memuat
kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang
telah diberikan oleh pihak proyek, termasuk melalui Spesifikasi Teknis ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
4. Meningkatkan pelayanan sarana air bersih perdesaan di Desa Loleng Kecamatan Kota
Bangun Kab. Kutai Kartanegara.
5. Pelaksanaan PENINGKATAN SPAM PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM
KEC. LOA KULU adalah untuk memberikan fasilitas dan memberikan manfaat sesuai
dengan fungsinya.

Tujuan:
Tercapainya suatu kualitas yang maksimal dalam pelaksanaan pekerjaan Fisik yang profesional
terhadap pekerjaan tersebut guna mengatasi kekurangan air bersih dan mengatasi masalah-
masalah yang ada dalam latar belakang kegiatan ini.

3. NAMA PEKERJAAN DAN LOKASI


1. Nama Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah PENINGKATAN SPAM
PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM KEC. LOA KULU.
2. Lokasi Pekerjaan adalah Desa Jembayan Dalam Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai
Kartanegara.

4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksanaan PENINGKATAN SPAM PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM KEC.
LOA KULU ini diselesaikan dalam waktu 120 (Seratus Enam Puluh) hari kalender. Penyedia
barang/jasa harus segera memulai pekerjaan sesudah penandatanganan Surat Perjanjian/
Kontrak.

5. JENIS KONTRAK DAN SISTEM PEMBAYARAN


Jenis kontrak yang akan dipakai adalah Kontrak Harga Satuan dengan sistem pembayaran
termin yang akan di atur lebih lanjut dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan konstrusksi.

6. PERSONIL DAN PERALATAN UTAMA

A. DAFTAR PERSONIL INTI:


a) PELAKSANA (1 Orang)
- Minimal Lulusan SMU/SMK
- Pengalaman Minimal 2 (dua) tahun.
- Memiliki Sertifikat Keterampilan (SKT) Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT
011).
- Riwayat pekerjaan/CV, KTP, NPWP, Scan Ijazah Asli/Copy yang dilegalisir
oleh pejabat/instansi yang berwenang, Scan SKT yang masih berlaku

b) PETUGAS K3 KONSTRUKSI (1 Orang)


- Minimal Lulusan SMU/SMK
- Pengalaman Minimal 1 (Satu) tahun.
- Memiliki Sertifikat K3 Konstruksi
- Riwayat pekerjaan/CV, KTP, NPWP, Scan Ijazah Asli/Copy yang dilegalisir
oleh pejabat/instansi yang berwenang, Scan Sertifikat yang masih berlaku

B. DAFTAR PERALATAN UTAMA


- ................................
- ...............................
- ...............................
- ..............................
- Mesin las 900 watt 1 (satu) unit;
- Mesin genset kapasitas 5.000 kVA 1 (satu) unit.

Ketentuan mengenai lampiran jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal:
1. Melampirkan Scan Bukti Kepemilikan/Bukti Pembelian/Invoice untuk Peralatan
Milik Sendiri;
2. Untuk Peralatan Sewa Melampirkan Scan Surat Perjanjian Sewa dan Scan
Invoice/bukti pembelian/kepemilikan dari Perusahaan/perorangan yang
Menyewakan Alat

7. PERSYARATKAN KUALIFIKASI SEBAGAI BERIKUT:


Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang digunakan untuk kegiatan ini adalah:
Bidang : Bangunan Sipil
Sub Bidang : Konstruksi Bangunan Sipil Pengolahan Air Bersih
(BS005)
Kualifikasi Badan Usaha : Kecil

8. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

- Spesifikasi gambar rencana dan Bill of Quantity adalah bagian yang saling mengisi
dan melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan dalam
usaha mewujudkan suatu hasil akhir dari proyek dengan baik dan memuaskan semua
pihak.

- Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan Bantu


dan semua pekerjaan beserta segala system yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang
disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh Pemberi Tugas.

- Setiap material, peralatan dan perlengkapan Bantu yang tidak tercantum dalam gambar
rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi dan atau sebaliknya,
juga setiap material, peralatan, perlengkapan dan system-system yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor penanggung
jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab pekerjaannya.
- Bila terjadi perbedaan pernyatan antara spesifikasi, gambar rencana maupun Bill of
Quantity, maka yang berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu paling baik atau
yang nilainya paling tinggi dengan sepengetahuan Direksi.

- Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu yang
terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan yang harus
dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang disyaratkan
spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku.

- Standard yang berlaku:


NI – 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia;
NI – 3 (1970) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia;
NI – 4 (1974) Peraturan Cement Portland Indonesia;
Ni – 5 (1961) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia;
SIOI – 0297 – 80 Baja Karbon Cor mutu dan cara uji;
NI -06- 0162-1987 Pipa PVC untuk saluran air buangan didalam dan diluar bangunan;
NI-06-0178-1987 Sambungan pipa PVC untuk saluran buangan diluar dan di dalam
Bangunan;
NI 2398:2017 tata cara perencanaan tangki septik dengan pengolahan lanjutan (sumur
resapan, bidang resapan, p flow filter, kolam sanita);
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013 tanggal 4 Nopember 2013
tentang pedoman Analis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
Permen no. 3 tahun 2014 tentang sanitasi total berbasis masyarakat;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28/PRT/M/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang
pedoman Analis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
SNI yang masih berlaku yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
- Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus
dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk
persetujuan Direksi dengan sepengetahuan Konsultan Perencana.

- Kontraktor harus memeriksa kesesuain gambar rencana dengan keadaan di lapangan dan
wajib melaporkan pada Direksi untuk persetujuan pelaksanaan. Semua kesalahan-
kesalahan detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan hasil pengerjaan adalah
tanggung jawab Kontraktor.

- Kontraktor telah dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail


sesuai dengan hasil pemeriksaan di lapangan tanpa adanya biaya tambahan yang
mempengaruhi kontrak, kecuali diperhitungkan untuk pekerjaan kurang.

- Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin di
dalam pelaksanaan sehubungan dengan design, maka Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi untuk pertimbangannya. Bila Kontraktor tidak melaporkan, maka segala
resiko kesalahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
9. LINGKUP PEKERJAAN
Secara garis besar lingkup kegiatan PENINGKATAN SPAM PERDESAAN DESA
JEMBAYAN DALAM KEC. LOA KULU terbagi menjadi beberapa pekerjaan:

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
2. Mobilisasi dan Demobilisasi
3. System Management Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

B. PEKERJAAN IPA
1. Pengadaan dan Pemasangan IPA Paket (Lengkap) Kapasitas 2,5 Lt./dt,
2. Pekerjaan Pondasi IPA

C. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


1. Pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Pompa Air Baku
2. Pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Pompa Distribusi

D. PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN DAN ACSESORIESNYA


 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Jaringan Distribusi
1. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC SNI 12,5 Dia. 100 mm dan 75 mm
2. Pengadaan dan pemasangan acsessories pipa
3. Pengadaan dan pemasangan jembatan pipa
4. Pengetesan Pipa dia. 100 mm dan 75 mm

E. PENGADAAN DAN PEMASANGAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


1. Pengadaan dan Pemasangan Sambungan Rumah (SR).

SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS

Program : Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum


Kegiatan : Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Di Daerah Kabupaten/Kota
Sub
: Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Di Kawasan Perdesaan
Kegiatan
: PENINGKATAN SPAM PERDESAAN DESA JEMBAYAN DALAM KEC. LOA KULU
Pekerjaan

Lokasi : Desa Jembayan Dalam Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun : 2023

NO URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS

1 2 3
A PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Papan Nama Kegiatan Balok Meranti, Plywood dan Banner

 2 Mobilisasi dan demobilisasi


System Management Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perlengkapan APD dan Perlengkapan
3
(SMK3) Safety Lainnya
B PEKERJAAN IPA

1 Pengadaan dan Pemasangan IPA Paket (Lengkap) Bahan baja, kapasitas 2,5 Lt/det

2 Pekerjaan Pondasi IPA Manual dengan batu belah, 1 pc : 5 ps

C PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


1 Pengadaan Daya Listrik PLN Kapasitas 10.000 watt 3 phase
Kap. 5 Lps, Head = 42 meter Dicouple
2 Pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Pompa Air Baku
Motor TECO
Vertical Multistage CR Q 2,5
3 Pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Pompa Distribusi
lt/det .HT40 M

PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN PIPA DAN


D
ACSESORIESNYA
PVC SNI 12,5 dengan dia. 100 mm dan
1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC
75 mm, manual dan alat bantu
2 Acsesoris pipa PVC SNI 12,5
3 Pengetsan pipa Hydrotest dengan pompa

Water meter dan acessoris SNI,


E Pengadaan dan Pemasangan Sambungan Rumah
pekerjaan manual dengan alat bantu

Dalam rangka memperlancar proses pelaksanaan fisik maka di perlukan komunikasi


rencana seluruh kegiatan tersebut. Strategi pentahapan bukan hanya semata–mata pada
pembuatan metode fisik tetapi juga memperhatikan modal dan sumber daya manusia dari
kontraktor, sehingga pentahapan lebih realistis pembuatannya.

C. Jenis Pekerjaan

Dalam pelaksanaan program ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar dalam
pelaksanaan di lapangan dapat berjalan terencana, efektif dan efsien baik dari segi dana maupun
biaya yaitu antara lain pembuatan time schedule dan pembagian tugas yang jelas dan tepat guna
sesuai dengan keahlian masing – masing. Dengan adanya time schedule kita dapat
memperkirakan berapa waktu yang kita perlukan untuk pekerjaan yang dimaksud, dan dapat
memudahkan kita mengontrol pekerjaan yang akan dilaksanakan sehingga kita bisa
mempersiapkan bahan sedini mungkin sehingga keterlambatan kegiatan dapat diminimalkan.

ADAPUN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN


MELIPUTI:

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 Papan Nama Kegiatan

Volume
No. Uraian Pekerjaan Satuan
Pekerjaan
1 Papan Nama Kegiatan 1,00 Unit
Peralatan yang digunakan
 Peralatan Tukang

Estimasi Tenaga Kerja


Pada pekerjaan ini diestimasikan menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 Tenaga Kerja
(Kasar), 1 Orang Pelaksana dan 1 orang Petugas K3.

Estimasi Waktu Pekerjaan


Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 1 Minggu atau 7 hari kalender.

Metode Kerja
Memasang plank nama proyek ialah wajib, Papan nama sudah menjadi hak publik /
pihak yang terkait untuk mendapat informasi tentang berjalannya proyek tersebut.
Dalam papan nama akan tercantum:
 Nama proyek,
 Nomor kontrak proyek,
 Asal anggaran yang dipakai, 
 Besar anggran proyek,
 Volume atau ukuran pekerjaan,  
 Lama pelaksanaan proyek,
 Nama perusahaan pelaksana proyek 
 Dan nama perusahaan pengawas proyek.

A.2 Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi harus dilakukan selambat-lambatnya 30 (Tiga Puluh) Hari sejak


terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Mobilisasi terdiri dari personil,
peralatan pekerjaan, bahan-bahan material dan lain-lain yang mendukung
pelaksanaan pekerjaan ini nantinya.

Demobilisasi dilakukan setelah pekerjaan dilapangan dinyatakan selesai


dikerjakan. Apabila pekerjaan dilapangan dinyatakan belum selesai oleh
Direksi Pekerjaan Lapangan atau Konsultan Supervisi (bila ada) sedangkan
demobilisasi sudah dilakukan maka Penyedia Jasa/Kontraktor harus
mendatangkan kembali seluruh personil dan peralatan yang di demobilisasi.

A.3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


Kontruksi

a) Umum

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia jasa wajib menerapkan Sistem


Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2019.SMK3
Konstruksi adalah merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi (K3) pada setiap pekerjaan konstruksi.K3
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan Konstruksi.

b) Potensi Bahaya

Berdasarkan pasal 5 dan pasal 6 Permen PU No.21/PRT/M/2019, paket


pekerjaan ini termasuk pekerjaan dengan potensi bahaya rendah karena
pekerjaan tidak bersifat berbahaya, memperkerjakan tenaga kerja kurang dari
100 orang dan mempunyai nilai kontrak dibawah 100 milyar, sehingga wajib
melibatkan petugas K3 konstruksi

c) Identifikasi Bahaya K3

Berdasarkan analisis resiko pada pekerjaan ini, terdapat beberapa identifikasi


bahaya sebagai berikut:

a. Tertimpa material;
b. Tertimpa alat bantu pekerjaan;
c. Terjatuh;
d. Terpeleset;
e. Tertumbuk;
f. Terjepit;
g. Terhirup debu semen.
d) Tugas dan Tanggung Jawab

Penyedia jasa wajib membuat telaahan aspek K3, menempatkan personel K3,
dan menyampaikan RK3K Konstruksi pada saat rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan yang kemudian di tetapkan oleh PPK sebagai dokumen yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak.
Penyelenggaraan K3 konstruksi secara garis besar dilaksanakan melalui; 1)
penggunaan alat pelindung diri (APD), 2) Sarana kesehatan dan keselamatan
kerja, 3) Prilaku kerja yang baik dan 4) penggunaan peralatan kerja yang benar.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam kontrak ini mengacu
pada Permen PU No. 21/PRT/M/2019.

e) Biaya Penyelenggaraan SMK3

Pada paket pekerjaan ini, pembiayaan penyelenggaraan SMK3 Konstruksi


dialokasikan dalam komponen biaya sebagai berikut:

f) Komponen biaya umum dan overhead yang mencakup biaya sarana kesehatan
dan keselamatan kerja yang bersifat umum yaitu:

a. Penyiapan RK3K

b. Sosialisasi dan Promosi K3

c. Asuransi dan Perizinan

d. Personel K3

e. Fasilitas sarana kesehatan dan sanitasi meliputi:


- tersedianya sarana cuci tangan dan mata atau membersihkan diri
setelah bekerja

- tersedianya barak pekerja yang harus dijaga kebersihannya dan


tersedia ruang makan dan ruang istirahat

- tersedia fasilitas toilet dan kebersihan

- tersedianya fasilitas/perlengkapan pemadam kebakaran

- Tersedianya kotak P3K

- Tersedianya akses evakuasi dan tanda-tanda evakuasi

f. Ketersediaan air minum/air putih

g. Rambu-rambu dan

h. Lain-lain terkait penyelenggaraan K3

g) Komponen biaya tersendiri pada pekerjaan yang memiliki identifikasi bahaya


diantaranya adalah biaya Alat Pelindung Diri dan struktur pelindung
kerja/pengaman lainnya. Alat pelindung Diri dan Keselamatan Kerja yang
harus disiapkan untuk masing-masing pekerja ditentukan berdasarkan jenis
pekerjaannya dan diperhitungkan dalam analisis harga satuan pekerjaan,
diantaranya:

- Helm Proyek

- Sarung Tangan

- Sepatu Boot

- Rompi

- Masker Hidung

- Pelindung mata

- Pelindung telinga

Klasifikasi Resiko
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya
Pekerjaan

1 Pekerjaan IPA - Tubuh tertimpa - Resiko kecil


material dan alat
bantu, tergores
material

2 Pekerjaan Jaringan - Tertimpa material, - Resiko kecil


Perpipaan dan Accesoris terjatuh, terhirup
lem pipa

B. PEKERJAAN IPA KAPASITAS 2,5 LT/DET

1. Peralatan yang digunakan


- Mesin genset kapasitas 5 kva;
- Mesin las;
- Tools set.

2. Estimasi tenaga kerja


Pada pekerjaan ini diestimasikan menggunakan tenaga kerja sebanyak 5 Tenaga Kerja
(skill), 1 Orang Pelaksana dan 1 orang Petugas K3.

3. Estimasi waktu pekerjaan


Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 30 hari kalender.

4. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan IPA kapasitas 2,5 Lt/det terdiri dari pengadaan dan
pemasangan IPA lengkap serta pekerjaan pondasi IPA

5. Metode dan Syarakat Pelaksanaan


a. Pekerjaan IPA
- Kapasitas IPA yang terpasang harus sesuai dengan Detail Engeenering
Design yang telah ditentukan yaitu 2,5 Lt/det,
- Material terbuat dari plat kontruksi baja,
- Paket Instalasi Pengolahan Air memuat proses Kogulasi, Flokulasi,
Sedimentasi dan Filtrasi,
- Instalasi Pengolahan Air telah dilengkapi dengan aksesoris sebagai berikut:
1. Jalan dan tangga inspeksi/kontrol rangka baja,
2. Atap penutup rangka baja,
3. Sistem bachwash tanpa pompa,
4. Pompa dosing sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam Rencana
Anggaran Biaya,
5. Tangki bahan kimia yang jumlahnya disesuaikan,
6. Pengaduk mixer blower,
7. Pipa menuju resevoir,
8. Accesoris berupa pipa, valve, ben, Tee penguras dan hal-hal laon yang
disyaratkan oleh pihak Direksi,
- Biaya pemasangan sudah termasuk dalam harga penawaran paket IPA.
- Seluruh kebutuhan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan IPA menuju lokasi
kegiatan dipesan/didatangkan langsung dari pabrik sesuai dengan volume dan
spesifikasi yang ditentukan,
- Pengetesan kebocoran dilakukan dengan melakukan pengisian air yang bersih
ke dalam bak, lalu didiamkan selama 2 x 24 jam. Dan apabila selama
pengetsan air yang ada dalam bak tidak berkurang sama sekali, maka dapat
dipastikan bahwa bak reservoir yang telah terpasang tidak mengalami
kebocoran.
- Gambar desain terlampir dalam DED.

b. Pekerjaan Pondasi IPA


 Pekerjaan Galian Tanah Biasa
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian tanah mencakup tapi tidak terbatas pada:
- Kontruksi pondasi
- Pekerjaan galian tanah yang tertera dalam gambar
- Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
- Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok

2. Metode dan Syarat Pelaksanaan

- Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan persiapan meliputi pembersihan


lokasi, pengukuran, pemasangan bouwplank, pembuatan steiger
dari bambu. Seluruh pekerjaan persiapan harus sepengetahuan
PPK atau Konsultan Pengawas.
- Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi
permukaan dan kedalamankedalaman yang disyaratkan atau
ditentukan dan diindikasikan dalam gambar dengan cara yang
sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya
terpenuhi.
- Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan
lain yang dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk
membangun maupun memindahkan rangka/bekisting yang
diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan
- Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus
dipompa keluar, sehingga pada waktu pemasangan pondasi
parit/galian pondasi dalam keadaan kering.
- Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi
harus digali dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik, disiram air dan dipadatkan.
- Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam
gambar bestek dan cukup lebar untuk bekerja dengan leluasa.
- Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar
pondasi sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang
tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus
diurug kembali dengan material yang disetujui oleh
Direksi/Direksi Teknik. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi
beban kontraktor.
- Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada
kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar-gambar, penggalian
harus dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai disetujui oleh
Direksi/Direksi Teknik.
- Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai
akar-akar/bahan-bahan yang bisa lapuk pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar, maka akar-akar/bahan-bahan tersebut
harus diangkat dan diurug dengan material yang disetujui oleh
Direksi/Direksi Teknik sampai padat.

 Pekerjaan Urugan
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tapi tidak terbatas pada:
- Urugan tanah, dan
- Urugan pasir

2. Metode dan Syarat Pelaksanaan


- Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti
tertera pada gambar, dan pelaksanaannya harus lapis demi lapis
dengan batas maksimum 30 cm untuk hamparan setiap lapisan.
Dalam setiap lapisannya, urugan harus dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan lapangan
yang cukup baik, sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
- Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun
sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan
menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari
sisasisa rumput, akar-akar dan lain- lainnya serta dapat mencapai
nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti
petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
- Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar
bangunan dan perkerasan harus sesuai dengan gambar rencana.
- Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan
dengan menggunakan alat pemadat sehingga minimal sama
dengan keadaan tanah sebelum digali.
- Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan
pemadatan, Diana dalam proses pemadatan tersebut kadar air
optimum harus dipertahankan (jika kondisi urugan terlalu kering,
harus ditambahkan dengan air/disiram)
- Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit
/ galian pondasi kaki kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu
untuk dipadatkan.

 Pekerjaan Pondasi Batu


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pondasi batu mencakup tapi tidak terbatas pada:
- Kontruksi pondasi
- Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
- Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok

2. Metode dan Syarat Pelaksanaan


- Penempatan Pasangan Batu Kosong harus dimulai dengan
penempatan lapis pertama dari batu yang paling besar dalam
galian parit di tumit lereng. Batu harus ditempatkan tangan sesuai
dengan panjang, tebal dan kedalaman yang diperlukan.
Selanjutnya batu harus ditempatkan pada lereng sedemikian
sehingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap
permukaan lereng, jika tidak maka dimensi yang demikian akan
lebih besar dari tebal dinding yang disyaratkan. Pembentukan batu
tidak diperlukan bilamana batu-batu tersebut telah bersudut, tetapi
pemasangan harus menjamin bahwa struktur dibuat sepadat
mungkin dan batu terbesar berada di bawah. Batu yang lebih besar
harus juga ditempatkan pada bagian luar dari permukaan pasangan
batu kosong yang telah selesai.
- Batu belah yang digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut
runcing, berwarna abu-abu hitam, keras, tidak porous. Sebelum
pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari
kayu pada setiap pojok galian, yang bentuk dan ukurannya sesuai
dengan penampang pondasi. Permukaan dasar galian harus
ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 10 cm, disiram dan
diratakan, pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80%
conpacted. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan
campuran 1 PC : 5 Pasir pasang. Untuk kepala pondasi digunakan
adukan kedap air campuran 1 PC : 2 Pasir setinggi 20 cm,
dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah. Adukan harus
mengisi rongga diantara batu belah sedemikian rupa sehingga
tidak ada bagian dari pondasi yang berongga/tidak padat. Volume
pondasi harus berdasarkan gambar teknis.
 Pekerjaan Beton Bertulang
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton
biasa, beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan
perancah. Finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar
dan persyaratan yang ditentukan. Pekerjaan beton bertulang mencakup
tapi tidak terbatas pada:
- Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
- Bahan-bahan dan penyimpanan
- Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
- Pengukuran dan papan bangunan

 Metode dan Syarat Pelaksanaan


a. Bekisting
- Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan
pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan
yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan rencana-rencana
dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-
contoh bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat
mencegah defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta
sambungan-sambungan harus rapat, sehingga dapat mencegah
kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan bekisting
- Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk
dan ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan
dalam gambar, cara pendukungan yang akan menghasilkan
lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.
- Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk
mencegah hilangnya bahan-bahan dari beton dan bisa
menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh
Direksi bekisting untuk permukaan beton yang kelihatannya harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus
tanpa adanya garis atau kelihatan terputus.
- Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa
dengan teliti dan dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai
apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi persetujuan
terhadap bekisting yang telah dibangun.
- Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Kontraktor harus
membuat rencana bekisting dan membukanya, sehingga
permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk dimulai
perawatan sesegera mungkin.
- Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan
pembukaan setelah mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah
pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi
perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting untuk
menghindari goncangan atau pembalikan tegangan beton.
- Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Kontraktor
untuk membuka bekisting belum pada waktunya baik berdasarkan
perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya, maka ia boleh
memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan bekisting
dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan
tersebut
- Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit
untuk pembukaan bekisting harus menurut daftar di bawah ini :
 Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
 Bagian bawah : 21 hari

b. Besi/baja Tulangan
- Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang
diberikan dalam gambar dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan
baja yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar bengkokan
yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor harus
diperiksa dan diteliti.
- Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas
dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan
dibengkokan dalam keadaan dingin oleh tukang yang
berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih
harus dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang
direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi. Ukuran
pembengkokan harus sesuai dengan SK SNI T-15 1991 kecuali
jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-
bentuk tulangan baja harus sesuai dengan gambar, tidak boleh
menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi
- Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja
dengan tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukan dalam
gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada
kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam keadaan
apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas
acuan/cetakan. Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan
Direksi lebih dahulu dapat diijinkan untuk menyambung tulangan-
tulangannya yang saling menyilang dengan sudut tegak lurus,
tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan
ganjal, alat perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan
dari Direksi. Perengangan dari beton harus dibuat dari beton
dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor.
Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan
dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus
terpelihara. Batang utama dari tulangan anyaman eks pabrik yang
berdampingan harus disambung dengan overlap 300 mm dan
batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh
mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi
memeriksa dan menyetujuinya.
- Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk
menjamin kondisi pengikatan yang baik.
- Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan
SK SNI T-15 1991 03 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
 Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang
sepenuhnya seperti dinyatakan dalam gambar.
Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjukkan lain
pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi
Teknik. Setiap penyambungan demikian yang disetujui harus
selang-seling sejauh mungkin dan ditetapkan pada titik
tegangan tarik minimum.
 Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui,
panjang tindihan harus 40 kali diameter dan batang-batang
harus dilengkapi dengan kait.
 Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali
terinci pada gambar atau diizinkan secara tertulis oleh
Direksi Teknik.
- Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap ke
dalam beton.
- Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari
diameter batang atau ukuran maksimum agregat kasar ditambah
10 mm, dengan minimal 30 mm, yang mana lebih besar.
- Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis
batang, penulangan lapis atas diletakkan tepat di atas lapis bawah
penulangan dengan ruang bebas/jarak vertikal minimum 25 mm.
- Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga
selimut beton minimum menutupi pinggir luar penulangan,
diberikan pada Tabel 5.35.4 untuk beberapa macam kondisi.
c. Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton
- Kontraktor harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari
tiap kelas beton dengan perbandingan berdasar ukuran volume.
Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan semen di
dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut
jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh
pemadatan penuh. Alat pengukur air harus menunjukan
banyaknya air yang diperlukan dan direncana agar segara
otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke
dalam campuran dan kemudian bahan-bahan beton seluruhnya
benar-benar tercampur. Beton pracampur boleh digunakan
dengan persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila pencampuran
beton dengan mutu 17 MPa diijinkan dengan tenaga manusia,
maka semen, batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu
yang rapat. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali
dalam keadaan kering dan sedikitnya tiga kali sesudah air
dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan
kekentalan yang sama/merata.
- Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan
tempat bahan-bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup.
Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan
Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahah ditempatkan.

d. Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton


- Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat
penuangan, beton masih mempunyai mutu yang ditentukan dan
kekentalan yang memenuhi dan tidak terjadi penambahan atau
pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan.
Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan
yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.
- Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih
dari 1,50 meter, ketebalan beton dalam ruangan tidak boleh lebih
dari 1 m, untuk setiap kali pengecoran.
- Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat
sambungan cor yang direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus
mengingat pemadatan dari beton adalah pekerjaan penting dengan
tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan
maksimum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin
penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan
bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang
tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus
dengan persetujuan Direksi.

e. Pembetonan di Atas Permukan yang Tidak Kedap Air


- Kontraktor tidak boleh melaksanakan pengecoran pada
permukaan yang tidak kedap air sebelum permukaan itu ditutup
dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap lainnya yang
disetujui oleh Direksi.
- Pembetonan Dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
- Kontraktor tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras
tanpa perlindungan, Kontraktor harus menyiapkan alat pelindung
terhadap hujan dan terik sinar matahari sebelum pengecoran.
Apabila suhu udara melebihi 35° C Kontraktor tidak boleh
mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil
tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya suhu
beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 35°C,
misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton agar terlindung dari
matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan bekisting.

f. Melindungi dan Merawat Beton


- Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu yang tidak
kurang dari 7 hari, Kontraktor harus melindungi beton dari
pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau rendah
pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum
waktunya, lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
- Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi permukaan beton yang
kelihatan harus dijaga supaya terus basah sesudah dicor, tidak
kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen portland, atau tiga
hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan
seperti itu segera setelah dibuka bekistingnya, maka harus segera
ditutup dengan goni yang dibasahkan atau pasir atau lain bahan
yang mungkin disetujui Direksi. Kontraktor harus membuat
perelengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan
dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari enam
sampai 24 jam sesudah pengecoran beton dengan semen yang
cepat mengeras.
C. PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN

Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Jaringan Distribusi

Spesifikasi Pipa PVC


Seri Pipa
Nominal Diameter
Rata2 Diameter Luar Tebal Dinding Nominal (mm)
(mm)
S 10 S 12,5
50 63 2.4 2.0
65 75 3.6 2.9
75 90 4.3 3.5
100 110 5.3 4.2
125 140 6.0 4.8
150 160 7.7 6.2
200 200 9.6 7.7
250 250 11.9 9.9
300 315 15.0 12.1

Kelas Diameter Tekanan Air Diameter Tekanan


Pipa (Inch) (Bar) (Inch) Air (Bar)
S-6,3 ½-2 16 2,5 – 16 20
S-8 ¾-2 12,5 2,5 -20 16
S-10 1-2 10 2,5 – 24 12,5
S-12,5 1,25 - 2 8 2,5 – 24 10
S-16 1,25 - 2 6,3 2,5 – 24 8

1. Peralatan yang digunakan


 Cangkul
 Sekop
 Gerobak dorong 1 unit

2. Estimasi tenaga kerja


Pada pekerjaan ini diestimasikan menggunakan tenaga kerja sebanyak 15 Tenaga
Kerja (Kasar), 1 Orang Pelaksana dan 1 orang Petugas K3.

3. Estimasi Waktu Pekerjaan


Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 2 Minggu atau 14 hari kalender

4. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pondasi batu mencakup tapi tidak terbatas pada:
 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa
 Pekerjaan Pemasangan accessories
 Pekerjaan pengetesan pipa

5. Metode dan Syarat Pelaksanaan:


 Pengadaan Pipa dan Pemasangan Pipa
Seluruh kebutuhan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Pipa Menuju
Komplek Armed Desa Jembayan dan Accesories dipesan/didatangkan langsung
dari Pabrik sesuai dengan volume dan spesifikasi yang ditentukan.

 Pengadaan Accessories Pipa


Setelah Kontraktor menerima SPMK (Surat perintah Mulai Kerja), selanjutnya
Kami akan langsung melakukan Purchasing Order (PO) akan dikirimkan ke
Pabrik. untuk Mengirimkan pipa dan aksesoris yang ready stock dengan dimensi
dan kualitas sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen lelang. Estimasi
waktu dari Purchasing Order sampai dengan pengiriman selama 3 minggu sudah
dilokasi Project.
Dengan kebutuhan Accesories dipesan/didatangkan langsung dari Pabrik sesuai
dengan volume dan spesifikasi yang ditentukan.

Pekerjaan Pengadaan Pipa dan Accessories Pipa


PENERBITAN SPMK PURCHASING ORDER
(PO)

MULAI

PENGIRIMAN PIPA & ACCESORIES

PIPA & ACCESSORIES DI PELABUHAN

POSISI PIPA DI LOKASI KEGIATAN

SELESAI

Adapun Peralatan Pipa Yaitu Sebagai Berikut :


a. Lempak
Digunakan untuk memulai penggalian atau dalam penggalian tanah dimana
pipa saluran atau bak kontrol akan dipasang.
Pemakaian alat tersebut digunakan pada tanah dalam kondisi lembek
hingga tanah agak keras (tanah padas)
ArahPenggalian
Tanah

b. Sekop.
Alai ini selain digunakan untuk mengaduk beton dalam keadaan kering atau
basah, serta mengaduk spesi, juga dapat digunakan untuk mengambil tanah
galian dari dalam galian untuk diangkat keatas galian atau untuk
mengembalikan tanah bekas galian sebagai urugan galian.

c. Garpu
Digunakan untuk memulai penggalian atau dalam penggalian dimana pipa
saluran atau bak kontrol akan dipasang.
Pemakaian alat tersebut digunakan pada tanah yang cukup keras (jika sulit
menggunakan lempak)

d. Ganco / Belincong
Digunakan untuk memulai penggalian atau dalam penggalian dimana pipa
saluran atau bak kontrol akan dipasang.
Pemakaian alat tersebut digunakan pada tanah berbatu, berakar atau pada
tanah bekas galian bangunan juga cocok untuk penggalian tanah berpadas
yang akan dilalui jalur / rute instalasi pipa / saluran drainasi.

e. Boning-Rod
Digunakan untuk menentukan kemiringan dasar galian/pemasangan pipa
agar memiliki kemiringan yang lurus sesuai dengan yang dikehendaki.

f. Kaca Cermin
Pada umumnya memiliki ukuran 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm, digunakan
untuk memeriksa kelurusan pasangan pipa bagian dalam yanng telah
dipasang.

g. Pompa Air Bertekanan (Dilengkapi Dengan Manometer).


Digunakan untuk memeriksa instalasi pipa yang telah dipasang terhadap
kebocoran.
h. Pompa Asap Bertekanan
Adalah alat penghasil asap bertekanan yang digunakan untuk memeriksa
kebocoran instalasi drainasi yang baru dipasang atau diperbaiki. Alat
tersebut sebagai pengganti pompa air bertekanan.

i. Bola Karet / Karet Penyumbat (Pneumatic Sewer Plug).


Merupakan tabung karet bentuk kapsul yang dilengkapi dengan rantai
penngikat dan katp pompa.
Alat tersebut berfungsi sebagai penyumbat pipa saluran pada ujung yang
lain pada pengetesan terhadap kebocoran instalasi pipa yang baru dipasang
atau diperbaiki.

j. Kerekan & Tripod.


Digunakan untuk menurunkan atau mengangkat pipa beton atau pipa baja
menuju atau dari dalam galian, dimana bobotnya terlalu besar untuk
diangkat dengan tenaga manusia.

k. Theodolite / Automatic Level (Pesawat Waterpass) dan Perlengkapan.


Digunakan untuk menentukan elevasi dari tiap-tiap titik lubang kontrol yang
dikenhendaki serta kemiringan pipa saluran.

l. Pompa.
Digunakan untuk menguras air dari dalam galian sewaktu pemasangan pipa
saluran jika air tanah merembes atau mengalir kedalam galian atau
pemasangan pipa pada waktu musim hujan. Dapat digunakan pompa desel
biasa atau pompa tenggelam (Submersible Pomp) yanng dapat digerakkan
dengan tenaga listrik PLN atau Genset.

 Pekerjaan Sambungan Pipa


Penyambungan pipa akan dilakukan dengan menggunakan lem PVC. Sebelum
dilakukan penyambungan pipa harus dibersihkan guna mendapatkan hasil
yang bagus dan posisi pipa harus sejajar sesuai dengan pipa yang satu,
agar dalam pengetesan tidak terdapat sambungan yang lemah yang dapat
mengakibatkan kebocoran, setelah benar-benar merekat dalam
penyambungan maka pipadilapisi/diselimuti denganpasir urug agar pipa
yang telah terpasangtetapelastis danfleksibel terhadap tekanan/
kemiringan, debit air, elevasi tanah, sambungan pipa dan hal-hal
lainnyayang berkaitan dengan fungsi pipa yang dipasang. Beban yang
ada diatasnya. Pemasangan pipa harus senantiasa memperhatikan
masalah ketinggian.

 Pengadaan Accessories Pipa


Seluruh kebutuhan Accesories dipesan/didatangkan langsung dari Pabrik sesuai
dengan volume dan spesifikasi yang ditentukan.
Cara Penyambungan dari Pipa PVC
Cara Penyambungan dari Pipa PVC sebagai berikut:
1. Spesifikasi pipa yang digunakan adalah Pipa PVC SNI S 12,5 dengan SNI
03-6419-2000 tentang Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-
315 mm untuk Air Bersih SK SNI S-20-1990-2003 tentang Spesifikasi Pipa
PVC untuk Air Minum SNI-0084-1987.
2. Semua pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis
kotoran. Bagian luar ujung pipa, kopling dan semua bagian sambungan yang
akan dipasang harus dicuci terlebih dahulu sampai bersih sehingga diperoleh
sambungn pipa yang stabil dan baik.
3. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai
kemasukan segala macam jenis kotoran umpanya bekas puing-puing, alat-
alat, bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu
kebersihan dn kelancaran aliran air didalam pipa.
4. Setiap pipa yang sudah dimasukan kedalam parit galian harus langsung
dipasang dan distel sambunganya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan
yang disetujui Direksi Proyek, serta dipadatkan dengan sempurna kecuali
pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu oleh direksi proyek. Setelah diperiksa dan di setujui
Direksi Proyek baru diperbolehkan untuk diurug.
5. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti,
harus ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan tidak masuk kedalam
pipa. Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui Direksi
Proyek.

 Pekerjaan Uji Coba


Setiap pipa dan penyambungan harus mampu terhadap pengujian tekanan
hidrostatis sebesar 2,5 kali dari tekanan maksimum yang akan bekerja.
Pipa-pipa danpenyambungannya yang bocor dan tidak bisa diperbaiki
harus diganti dengan yang baru Pengadaan air untuk pengetesan
kontraktor akan koordinasi dengan pemberi tugas karena sudah adanya
jaringan eksisting di dekat lokasi proyek. Pengetesan dan pencucian akan
dilaksanakan setelah di lakukannya interkoneksi dengan pipa eksisting
secara pasial/ sebagian dan secara keseluruhan

 Pemeriksaan Pipa
a) Semua ujung pipa diperiksa secara hati – hati atau secara khusus diperiksa,
karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penangananya.
b) Fitting diperiksa dari kemungkinan kerusakan, pada saat diatas galian sesaat
sebelum di pasang pada posisi akhir.

 Pembersihan Pipa dan Fitting


Bagian luar dan dalam pipa dibersihkan dengan kain kering dan bersih, agar
bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa di pasang.

 Pemotongan Pipa
 Pemotongan pipa untuk menyisipkan tee, bend atau valve, akan dilakukan
dengan mesin potong serta tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa dan
menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
 Tidak boleh ada fitting seperti bend, tee dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa.

 Perlintasan Jalan Aspal


 Pemasangan Pipa yang melintasi jalan harus dilakukan secara hati-hati;
 Lintasan digali sampai pada kedalaman yang ditentukan;
 Pipa diturunkan pada lubang galian secara hati-hati agar tidak rusak;
 Pipa diurug terlebih dahulu dengan pasir urug kemudian ditimbun dengan
tanah bekas galian.

 Perlintasan Gorong-gorong
 Pemasangan Pipa yang melintasi gorong- gorong harus dilakukan secara
hati-hati;
 Lintasan digali sampai pada kedalaman yang ditentukan;
 Pipa diturunkan pada lubang galian secara hati-hati agar tidak rusak;
 Pipa diurug terlebih dahulu dengan pasir urug kemudian ditimbun dengan
tanah bekas galian.

 Finishing
Pada pekerjaan finishing, pada awalnya dicek dari awal pekerjaan dan akhir
pekerjaan, jika ada kekurangan, kemudian dirapikan seluruh peralatan pekerjaan:
 Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil
untuk mendapatkan hasil yang baik
 Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti
yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan petunjuk Direksi/ konsultan pengawas.

 Pembersihan Lokasi
 Sebagai langkah Akhir peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi Pekerjaan Yang TelahSelesai dan Menghindari dari hal-hal
yang dapat merusak pelaksanaan Bangunan Perpipaan.
 Peralatan Pekerjaan DiRapikan Ditaruh Pada tempat Peralatan yang Telah
DiSediakan
 Membersihkan Dari Sampah-sampah/Kotoran Dari Hasil Galian Tanah
 Membersihkan Sisa-Sisa Potongan-Potongan Bahan Pekerjaan
Setelah Pembersihan Lokasi Selesai, Kemudian meminta Izin Kepada RT Lurah,
Camat dan Masyarakat Setempat Bahwa Pekerjaan Telah Selesai, Lokasipun
Sudah rapi dan Bersih. Dan dapat Dipergunakan Dengan Baik Untuk Masyarakat
Setempat

D. PENGADAAN DAN PEMASANGAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)

1. Peralatan yang digunakan


- Gerobak dorong 1 unit;

2. Estimasi tenaga kerja


Pada pekerjaan ini diestimasikan menggunakan tenaga kerja sebanyak 3 Tenaga Kerja
(Kasar), 1 Orang Pelaksana dan 1 orang Petugas K3.

3. Estimasi Waktu Pekerjaan


Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 2 Minggu atau 14 hari kalender

4. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pondasi batu mencakup tapi tidak terbatas pada:
- Pengadaan Sambungan Rumah (SR)
- Pemasangan Sambungan Rumah (SR)

5. Langkah Pekerjaan
- Secara umum, pemasangan SR dimulai dengan pemasangan CLAMP SADDLE.
CLAMP SADDLE biasanya disesuaikan dengan material pipa distribusi yang
akan kita cangkokkan dengan pipa untuk SR. Misalnya pipa distribusinya adalah
pipa hdpe, maka kita pergunakan CLAMP SADDLE HDPE pula.
- Untuk CLAMP SADDLE yang dipakai harus sesuai dengan ukuran pipa
distribusi dan keluarannya adalah sesuai dengan kebutuhan pipa SR kita.
Misalkan pipa distribusi adalah 110mm dan pipa SR kita adalah 32mm, maka
CLAMP SADDLE yang kita gunakan adalah CLAMP SADDLE 110mm x 1”
(32mm).
- Dilubang keluaran CLAMP SADDLE akan dipasangkan FERRULE CUTTER
atau MALE THREADED ADAPTOR ataupun MALE ELBOW. FERRULE
CUTTER dipakai apabila pipa distribusi dalam kondisi aktif atau mengalirkan air
dan tidak bisa di hentikan.
- Selanjutnya aksesoris tersebut diatas disambungkan dengan pipa hdpe dan ditarik
hingga ke titik yang ditentukan.
- Lalu sambungkan dengan water meter yang telah terpasang. Seluruh pekerjaan
harus berdasarkan gambar teknis yang telah disediakan.
- WATER METER yang dipakai untuk proyek Sambungan Rumah haruslah
mempunyai sertifikat atau logo SNI dan terbuat dari plastik ataupun kuningan /
bronze / brass.

E. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib


membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada hasil urugan kembali dan sisa
galian. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang
diperlukan. Semua sisa material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan
pekerjaan.

F. MASA PEMELIHARAAN

Masa Pemeliharaan 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender. Selama masa
pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak
berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja
yang telah dikerjakan.

G. PENUTUP

Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan rapat-
rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu
yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua
hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.

Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah
diselesaikan penyedia barang/jasa dan diperiksa oleh konsultan supervisi pekerjaan
kemudian disetujui oleh direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan
nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam kontrak.

Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar
hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan
kontrak. Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara
keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian
terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya
sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan
dapat diterima oleh direksi.

Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat:

1. Laporan Harian, Mingguan, Bulanan.


2. Shop Drawing.
3. As Built Drawing.
4. Back Up Data Kuantitas.
5. Dokumentasi Kegiatan.

Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup: Uraian


mengenai progress kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu
dan terangkum dalam setiap bulannya, Jumlah personil yang bertugas selama waktu
tersebut. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan serta kondisi cuaca

Tenggarong, Februari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

.................................
NIP ............................

Anda mungkin juga menyukai