Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNG MAS

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jalan Tjilik Riwut No. 49 Tlp (0537) 31244 Fax. (0537) 31038 - Kuala Kurun

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONTRUKSI

PENGGUNA : DINAS PEKERJAAN UMUMKABUPATEN GUNUNG MAS


ANGGARAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GUNUNG MAS

NAMA PPK : DENIE JAYAPUTRA, ST

PROGRAM : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM

KEGIATAN : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DIDAERAH
KABUPATEN/KOTA

SUB KEGIATAN : PENINGKATAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN DI KAWASAN


PERDESAAN

PEKERJAAN : PENAMBAHAN SUMUR DALAM TERLINDUNGI


/BRONCAPTERING DI DESA TUMBANG BARINGEI (DAK)

LOKASI : DESA TUMBANG BARINGEI KECAMATAN RUNGAN

TAHUN ANGGARAN : 2021


SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Program : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum


Kegiatan : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di
Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
Pekerjaan : Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncapteringdi Desa Tumbang
Baringei (DAK)
Lokasi : Desa TumbangBaringei Kecamatan Rungan
Tahun Anggaran : 2021

1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok yang kedua setelah oksigen harus dipenuhi oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Air merupakan faktor yang terkait dengan perilaku/gaya hidup masyarakat
yang mempengaruhi derajat kesehatan. Derajat kesehatan seseorang akan mempengaruhi kualitas
hidup dan produktivitas kerja, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesejahteraannya. Air minum
merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Begitu
pentingnya air, dan juga sanitasi bagi kehidupan manusia.
Sektor air minum merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan
kemiskinan.Tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di perdesaan
berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak lanjutan terhadap
tingkat perekonomian keluarga, terutama di kabupaten Gunung Mas.

2. Maksud Dan Tujuan


Maksud:
Maksud kegiatan ini adalah untuk Meningkatkan Kapasitas Tangkapan Penyediaan Air Minum di
Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan.
Tujuan:
Tujuan Kegiatan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memenuhi kebutuhan
air bersih masyarakat Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan.

3. Target Sasaran
Masyarakat penerima manfaat air bersih di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan.
4. Nama Organisasi Pengadaan Barang /Jasa
Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan pengadaan konstruksi :
a. K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
b. SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunung Mas
c. PPK : Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunung Mas

5. Sumber Dana Dan Perkiraan Biaya


a. Sumber Dana: Pendanaan untuk pekerjaan Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncaptering
di Desa Tumbang Baringei(DAK) ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pada DPA -
SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2021.
b. Total Perkiraan Biaya Konstruksi yang diperlukan sebesar : Rp. 899.998.000,-(Delapan Ratus
Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah).

6. Ruang Lingkup Pengadaan / Lokasi dan Fasilitas Penunjang


a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi ini merupakan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Air Minum.
b. Lokasi pengadaan pekerjaan Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncaptering di Desa
Tumbang Baringei (DAK) ini berlokasi di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan.
c. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA /KPA/PPK Tidak ada.

7. Jangka Waktu Pelaksanaa


120 ( Seratus Dua Puluh ) Hari Kalender, terhitung sejak Penandatanganan Kontrak/SPMK dengan
masa pemeliharaan 180 (Seratus Delapan Puluh) 6 Bulan setelah selesai pekerjaan, dan penyerahan
pertama pekerjaan Provisional Hand Over (PHO).

8. Tenaga Ahli
Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan kontruksi.
Pengalaman Jumlah Personil
No. Jabatan Sertifikasi Keahlian
Kerja Yang Dibutuhkan
Memiliki SKTK Pelaksana Perpipaan
Pelaksana Perpipaan
1 3 Tahun 1 Orang Air Bersih Sub Bidang Tata
Air Bersih Lingkungan Kode 011.
memiliki Surat Keterangan
2 Petugas K3 3 Tahun 1 Orang mengikuti pelatihan/Bimtek SMK3
Konstruksi Bidang PU.
3 Administrasi Keuangan 2 Tahun -
1 Orang

9. Keluaran / Produk Yang Dihasilkan


Keluaran/Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi ini adalah:
1). Pekerjaan Pendahuluan
2). Pekerjaan Tower Reservoir
3). Kegiatan Pengadaan & Pemasangan Jaringan Pipa
4). Pekerjaan Pipa untuk Perlintasan
5). Pengadaan dan Pemasangan SR Berikut Assesories.

10. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Kontruksi


a. Untuk Melaksakan Pekerjaan ini Penyedia Barang Jasa dipersyaratkan memiliki SBU SI008 Sub
Bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Perpipaan Air Minum Lokal
b.Penyedia Barang Jasa wajib melampirkan dukungan dari distributor pipa HDPE
c. Penggunaan peralatan yang diperlukan:

JUMLAH
NO. URAIAN KAP.
(MINIMAL)

1 2 3 4
1 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 50 Liter 1 Unit
2 GENERATOR SET 4000 W 4,0 KVA 1 Unit
3 WATER PUMP 70-100 mm 80 M³/h 1 Unit
4 BUTT FUSIONS SHDS 50-250 S 300 Amp 1 Unit
5 WELDING MACHINE, 300 A 300 Amper 1 Unit
6 DRILING RIG MACHINE 30-80 HP 100 Meter 1 Unit

Ketentuan dan spesifikasi peralatan yang di gunakan dapat dilihat dalam daftar peralatan minimal
terlampir.
d. Ketentuan pengunaan tenaga kerja adalah: personil inti yang ditempatkan secara penuh serta
posisinya dalam menejemen pelaksanaan pekerjaan sesui dengan yang telah ditentukan, dan
pekerja yang digunakan harus mempunyai kemampuan sesuai lingkup pekerjaannya.
e. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan agar menggambar alur pelaksanaan yang benar,
realitis serta memenuhi persaratan yang telah ditentukan sesuai harapan/urutan pekerjaan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan.
f . Ketentuan gambar kerja: (Terlampir).
g. Ketentuan perhitungan prestasi kerja untuk pembayaran; secara Termyn berdasarakan realisasi
kemajuan pekerjaan dan bobot fisik.
h. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi meliputi: Laporan Harian, Mingguan, dan
Bulanan, Menyertakan Back Up Data; berupa data opname, gambar Terlaksana dan Foto setiap
kegiatan atau disyaratkan lain oleh PPK.
i. Ketentuan mengenai penerapan manajemen Rencana Keselamatan Kontruksi (RKK); dalam
pelaksanaan pekerjaan agar tenaga kerja/pekerja agar di asuransikan/dijaminkan keselamatannya
pada Asuransi Penjamin Keselamatan Kerja dan dituangkan dalam format identifikasi bahaya
terlampir.
j. Dalam melaksanakan kegiatan agar menjaga menyelamatkan aset-aset milik negara yang
peruntukannya atau sifatnya untuk kepentingan umum.

9. Metode Pelaksanaan.

Waktu
Uraian Kegiatan Tahapan Pelaksanaan
No. Pelaksanaan
A PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Sewa Lokasi Pekerjaan ini dilakukan pada saat Awal sebelum
Penumpukan pelaksaan pekerjaan konstruksi dimana pihak
Pipa, Material, pelaksana konstruksi mendatangkan material dan 1 Minggu
Bangsal Kerja peralatan kerja termasuk personil / tenaga kerja
dilapangan.
b. Pek. Design Mix Semua test material harus dilaksanakan di
formula (DMX) laboratorium dan disaksikan / disetujui oleh
K. 225 konsultan supervisi.
2 Minggu
c. Pek. Job Mix Setelah test material, segera dilaksanakan pembuatan
formula (JMF) job mix formula terutama untuk pekerjaan beton.
K. 200

d. Pengadaan Pekerjaan Pengadaan Perlengkapan Rencana


Perlengkapan Keselamatan Kontruksi (RKK) ini dilakukan pada
Rencana awal kegiatan sebelum semua kegiatan akan di
Keselamatan laksanakan, bertujuan untuk keselamatan para
Kontruksi pekerja dilapangan serta mengurangi dampak risiko
(RKK) yang kemungkinan akan terjadi sewaktu-waktu.
RKK adalah tanggung jawab moral atau etik (Safety
is an ethical responsibility). Masalah RKK
2 Hari
hendaknya dilihat sebagai tanggung jawab moral
untuk melindungi keselamatan 5sesama manusia.
Oleh karena itu, RKK bukan sekadar pemenuhan
perundangan atau kewajiban, tetapi merupakan
tanggung jawab moral setiap pelaku Pelaksanaan
Konstruksi untuk melindungi keselamatan
pekerjanya.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang
dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan
keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti Kecelakaan saat
mobilisasi material ke proyek yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh
karena demi menjaga keselamatan di jalan raya
pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam,
supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi
rambu – rambu lalu lintas.
e. Pemetaan Data Pekerjaan ini dilakukan pada saat Awal untuk
Geolistrik menentukan titik letak pegeboran yang terdapat
sumber air baku sebelum pelaksaan pekerjaan
konstruksi dimana pihak pelaksana konstruksi
5 Hari
mendatangkan material dan peralatan kerja termasuk
personil / tenaga kerja dilapangan.

B PEKERJAAN TOWER RESERVOIR

1. PEK. PONDASI DAN PASANGAN

2. PEK. TOWER BAK AIR ( RESERVOIR)


a. Galian Tanah Memastikan posisi galian dan ukuran seperti tertera
b. Urugan Tanah dalam gambar serta mendapatkan persetujuan dewan
Kembali pengawas lapangan.
Penggalian tanah fondasi dimulai setelah
pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui
direksi / pengawas lapangan. Fondasi yang dibangun
menggunakan batu gunung yang bermutu tinggi serta
1 Minggu
mengandung lumpur dan pada bagian entrance
menggunakan dengan batu bata.
Dasar galian harus mencapai tanah keras dan bersih
dari akar-akar kayu, kotoran-kotoran serta bagian-
bagian tanah yang longgar (tidak padat)
Dilakukan pengurugan yang meliputi urugan pasir,
urugan tanah dan urugan kembali bekas tanah galian
sesuai dengan gambar proyek.
c. Pek. Tulangan Jauh sebelum pelaksanaan beton, pekerjaan
Besi Beton U-32 pembesian harus sudah dilakukan fabrikasi. Fabrikasi
material besi berdasarkan bestat pembesian yang
mengacu pada gambar desain. Semua bestat akan
dimintakan persetujuan pengerjaannya kepada
1 Minggu
direksi. Besi–besi yang telah di potong bengkok, di
tempatkan sesuai bentuk dan diameternya, untuk
memudahkan penelusurannya saat penyetelan di
lapangan. Penempatan besi–besi tersebut akan
dilindungi dengan terpal dari panas dan hujan, serta
diberi alas.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang


dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang. Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung
tangan, masker.
d. Bekisting Konstruksi bangunanan tower reservoir adalah cor
beton bertulang, oleh karena itu tentunya diperlukan
cetakan/bentuk sesuai rencana, maka diperlukan
bekisting atau untuk konstruksi lebih besar mungkin
berupa Shuttering baik dari bahan kayu.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang


dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah 1 Minggu
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang. Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung
tangan, masker.
e. Cor Beton mutu Pekerjaan Beton Cyclope terdapat pada bangunan
f'c = 16,9 Mpa mercu saluran pelimpah (spillway). Tingkat kesulitan
(K.200) pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu signifikan
permasalahannya, yang sangat penting diperhatikan
adalah dewatering, karena tingkat rembes airnya
sangat tinggi. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai
harus mempersiapkan pompa benar-benar kondisi
sehat Komposisi campuran Beton Cyclope adalah 60
% batu mangga yang diaduk dengan Kerikil dan pasir
atau kekuatan beton cyclope dikategorikan antara 5 Minggu
komposisi beton dengan pasangan batu kali.
Pelaksanaan beton cyclope dilakukan berhubung batu
kali besar atau batu kelapa sulit didapat.

Bahan yang dipergunakan :


Batu Split (d = 2/3 cm), Pasir, Semen, dan Air.

Peralatan yang diperlukan :


Concrete Mixer dan Peralatan Tukang Batu ‘
Pelaksanaan :
• Membuat lokasi penumpukan material berdasarkan
jenis masing-masing untuk memudahkan
pencampuran atau pengadukan komposisi Beton .
• Membuat Takaran material berdasarkan ukuran atau
dimensi sehinga saat pencampuran mudah
dilaksanakan
• Aduk campuran air, pasir dan semen
•Masukkan campuran batu split sesuai dengan
takaran yang telah ditentukan
• Campuran telah selesai diaduk dengan
concretemixer alu tuang ke lokasi yang akan dicor
atau pasang.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang


dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang. Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung
tangan, masker.
f. Pek. Acian Tower Untuk pekerjaan perbaikan siaran/Acian, Permukaan
g. Pek. Cat-Cat Beton harus di bersihkan terlebih dahulu hingga
Tower Bak Air permukaan bidangnya bersih, kemudian disiram
mortar (air semen) agar pekerjaan Beton dapat
derlihat rapi dan baik, setelah pengacian permukaan
beton kering selanjutnya di lakukan pengecatan agar
lapisan beton mampu menghindari kebocoran dengan
kualitas cat yang baik sesuai dengan hasil
kesepakatan dari Direksiket.
1 Minggu
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang
dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah
tulang. Oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung
tangan, masker.
3. PEK. ATAP BAK AIR ( RESERVOIR) 3 Hari
4. PEK. PENGADAAN ACCESSORIES RESERVOIR (TOWER AIR) 1 Minggu
5. PEKERJAAN LAIN - LAIN
Pekerjaan Lain – lain ini merupakan pekerjaan pendukung untuk
mengoptimalkan proses pengoperasian pompa air.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
1 Minggu
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan adanya rambu – rambu Peringatan pekerjaan Untuk
Menghindari adanya faktor kecelakaan dan alat pelindung diri (APD)
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker
C KEGIATAN PENGADAAN & PEMASANGAN JARINGAN PIPA
1. PEK. PENGADAAN PERLENGKAPAN SUMUR BOR DALAM
2. PEK. PEMASANGAN/PENGEBORAN SUMUR BOR DALAM DAN INSTALASI
PIPA
Tahap – tahap untuk melaksanakan pemasangan/pengeboran sumur bor
dalam dan instalasi pipa :
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP PEMBORAN AWAL (PILOT HOLE)
3. TAHAP ELECTRICAL LOGING
4. TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)
5. TAHAP KONSTRUKSI PIPA CASING DAN SARINGAN (SCREEN)
6. TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT (GRAVEL PACK)
7. TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL
DEVELOPMENT)
8. TAHAP PENGECORAN
9. TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
10.TAHAP FINISHING

I. TAHAP PERSIAPAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :
1 Minggu
1. Pekerjaan Mobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau
mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke
lokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan lapangan.

2. Pekerjaan Persiapan Lokasi


Pada tahap pekerjaan ini meliputi :
a. Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin
bor.
b. Pembuatan bak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi Lumpur
bor.
c. Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor apabila
formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan
formasi yang mudah runtu.
d. Penyetelan (setting) mesin bor beserta menara (rig), penyetelan (setting)
pompa Lumpur beserta selang-selangnya.
e. Penyedian air serta pengadukan Lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.
II. TAHAP PEMBORAN AWAL
Sistem pemboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system bor
putar (rotary drilling) dan tekanan bawah (pull down pressure) yang
dibarengi dengan sirkulasi Lumpur bor (mud flush) kedalam lubang bor.
Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter
lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole
biasanya antara 4 sampai dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan
kemampuan atau spesifikasi mesin bor yang digunakan.

Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :

Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya

Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam


plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai
dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah
sebagai data pendukung hasil electrical logging untuk menentukan posisi
kedalaman sumber air (akuifer)

III. TAHAP ELECTRICAL LOGING


Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer
air, tahap pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen).
Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat
tersebut menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus
dimasukakan kedalam lubang bor dan elektroda yang lain ditanam
dipermukaan. Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yng kemudian
menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke
elektroda di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan.
Penurunan inilah yang diukur.

IV. TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)


Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai
dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang
direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada
tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi
lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor
dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta
masuknya penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).

V. TAHAP KONSTRUKSI PIPA CASING DAN SARINGAN (SCREEN)


Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai
dengan gambar konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan
konstruksi saringan (screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging
dan analisa cutting.
Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran. Dari
pemahaman aspek-aspek hydrogeology diharapkan perencanaan sumur
dalam yang dihasilkan mampu memberikan sumur pemanfatan (life time)
yang maksimal dan kapasitas yang optimal dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan didaerah sekitar pemboran.
VI. TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT(GRAVEL PACK)
Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah untuk
menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan
(screen) dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang
saringan (screen). Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack)
adalah dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil
pembalut (gravel pack) dapat tersusun dengan sempurna pada rongga antara
konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.

VII. TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL


DEVELOPMENT)
Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dilakukan dengan
maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer erta kerikil
pembalut dari partikel hlus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat
terbuka penuh sehinga ar tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan
(screen) dengan sempurna.
Manfaat dari tahap Well Development ini adalah :

Menghilangkan atau mengurangi penyumbatan (clogging) akuifer pada


dinding loban

Meningkatkan porositas dan permeabilitas akuifer disekeliling sumur

Menstabilakan formasi lapisan pasir disekeliling saringan, sehingga

Pelaksanaan tahap Well Development dilakukan dengan cara :

1. Water Jetting
Peralatan yang digunakan disebut Jetting Tool, yaitu suatu alat dari pipa
yang mempunyai 4 lobang (dozzle). Alat ini dimasukkan kedalam sumur
dalam pada tiap-tiap interval saringan secara berurutan dari bawah keatas
dengan penghantar pipa bor yang dihubungkan dengan pompa yang
dihubungkan dengan pompa tekan yang memompakan air bersih kedalam
sumur dalam.
Pada pengoperasiannya, alat ini digerakkan berputar-putar atau dengan
memutar-mutar pipa penghantarnya dan naik turun sepanjang saringan
(screen).

2. Air Lift
Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekanan udara kedalam
sumur dalam dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan diperbesar.
Pekerjaan air lift ini dilakukan mulai dari interval saringan paling atas ke
bawah secara berurutan hingga ke dasar sumur dalam.

VIII. TAHAP PENGECORAN (GROUTING)


Maksud dan tujuan dari tahap grouting ini adalah :
- Sebagai penguat (tumpuan) konstruksi pipa casing.
-Untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam
pipa casing melalui saringan (screen).
IX. TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk
mengetahui kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat
untuk memilih jenis serta kapasitas pompa ang sesuai yang akan dipasang
disumur dalam tersebut.

Data-data yang dicat dalam uji pemompaan adalah :


a. Muka air tanah awal (pizometrikawal)
b. Debit pemompaan
c. Penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down)
d. Waktu sejak dimulai pemompaan
e. Kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan
f. Waktu setelah pompa dimatikan

Uji pemompaan dilakukan melalui 2 tahap :


1) Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test)
Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan
variasi debit yang berbeda.

2) Uji pemompaan panjang


Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit
tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal
pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan
pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air,
apakah air yang dihasilkan dari sumur dalam tersebut memenuhi standar air
minum yang diizinkan.

Kualitas air yang dianalisa adalah :


- PH (keasaman atau kebasaan) air tersebut.
- Kadar unsure-unsur kimia terkandung dalam air tersebut.
- Jumlah zat pada terlarut (TDS).

X. TAHAP FINISHING
Tahap finishing meliputi :
- Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi
kabel-kabelnya.
- Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah
level tanah, pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level
tanah.
- Pembuatan instalasi perpipaan, asesoris serta Well Cover.
- Pembersihan dan perapihan lokasi.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai


dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan adanya rambu – rambu Peringatan pekerjaan Untuk
Menghindari adanya faktor kecelakaan dan alat pelindung diri (APD)
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker.
3. PEK. PENGADAAN PIPA HDPE & ASSESORIESNYA
Setelah shop drawing disetujui oleh semua pihak, maka proses pemesanan
pipa bisa dilakukan. Dimana nanti pipa akan dikirim secara simultan dengan
pelaksanaan pekerjaan mengingat keterbatasan gudang penyimpanan juga
demi menjaga keamanan material pipa. Yang mana pada pekerjaan ini pipa
yang dipakai adalah Pipa HDPE. 160 mm. Dia. Ø 6'' - 110 mm. Dia. Ø 4'' -
90 mm. Dia. Ø 3'' - 63 mm. Dia. Ø 2'' SDR. 17 PN. 10, Pipa Medium GIP Ø
dia. 150 mm, Pipa Medium GIP Ø dia. 90 mm, Pipa Medium GIP Ø dia. 63
mm dan Perlengkapan Assesories pipa, Lengkap Pengadaan Sambungan
Rumah (SR) Berikut Asessoriesnya, Pengadaan Accessories Reservoir
(Tower Air) dan Pengadaan Perlengkapan Sumur Bor Dalam yang telah di
4 Minggu
tentukan, Pekerjaan ini akan dilaksanakan mulai hari ke 8 selama 30 hari.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai


dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan
keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini
seperti Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena demi menjaga
keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam,
supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu
lintas.

4. PEK. PEMASANGAN PIPA HDPE & ASSESORIESNYA


Pekerjaan pemasangan Accessories pipa HDPE dilakukan bersamaan dengan
pemasangan pipa sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai


dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa 3 Minggu
mengakibatkan luka berat / lecet. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan adanya rambu – rambu Peringatan pekerjaan Untuk
Menghindari adanya faktor kecelakaan dan alat pelindung diri (APD)
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker.

D. PEKERJAAN PIPA UNTUK PERLINTASAN


1. CROSSING PIPA HDFE
Sebelum pekerjaan konstruksi, struktur lapisan bawah tanah, infrastruktur
dan sumur yang berada disekitar lokasi pekerjaan harus diselidiki supaya
pekerjaan penembusan pipa tidak mengganggu.
Sebelum, selama dan setelah berjalannya penembusan, pengukuran secara
mekanis harus dibuat. Selain itu, ketinggian tanah didata, penurunan
ketinggian permukaan jalan dan muka air sumur, jika ada, harus
ditanggulangi. Bila diketahui adanya penurunan ketinggian, pekerjaan
penembusan harus segera dihentikan dan dilaporkan.
Kerusakan terhadap marka dan rambu lalu lintas di permukaan jalan, struktur
lapisan bawah tanah, infrastruktur dan lainnya yang diakibatkan pekerjaan
penembusan harus diperbaiki dan/atau diperbaharui.

Pekerjaan penembusan pipa meliputi:


a) penyelidikan tanah di lokasi strategis harus dilakukan, untuk melihat
struktur lapisan tanah dan batuan yang akan dilalui pipa;
b) daya tembus (driving power) yang diperlukan harus dihitung berdasarkan
hasil penyelidikan tanah;
c)gambar kerja dibuat berdasarkan hasil penyelidikan tanah dan daya
tembus;
d) ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus mengikuti
persyaratan yang berlaku setempat; 1 Minggu
e) ruang penembus (driving pit):
1) ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan ruang yang
cukup bagi pekerja untuk menurunkan, menembus dan menyambung
pipa secara aman dan efisien dalam ruang tersebut;
2) keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap umum dan
lalu lintas harus benar-benar dipenuhi. Di dasar setiap ruang penembus
harus dilengkapi dengan ruang pengering dan pompa yang menjaga
agar ruang tetap kering sepanjang waktu pekerjaan penembusan;
3) setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang memadai
untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan untuk menyingkirkan
tanah hasil galian

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai


dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan adanya rambu – rambu Peringatan pekerjaan Untuk
Menghindari adanya faktor kecelakaan dan alat pelindung diri (APD)
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker.

E. PEKERJAAN BANGUNAN PENDUKUNG

1. PEK. GAWANGAN PIPA GIP


Dalam Melaksanakan Pekerjaan Gawanan Pipa GIP ini Pelaksana harus
memperhatikan tata letak posisi yang di butuhkan sesuai dengan fungsi
bangunan.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai


dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko 2 Minggu
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan adanya rambu – rambu Peringatan pekerjaan Untuk
Menghindari adanya faktor kecelakaan dan alat pelindung diri (APD)
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker.

F. PENGADAAN DAN PEMASANGAN SR BERIKUT ASSESORIES.

1. PEK. PENGADAAN SR DAN ASSESORIES

2. PEMASANGAN SR BERIKUT ASSESORIES

pemasangan SR dimulai dengan pemasangan CLAMP SADDLE. CLAMP


SADDLE biasanya disesuaikan dengan material pipa distribusi yang akan
kita cangkokkan dengan pipa untuk SR. Misalnya pipa distribusinya adalah
pipa hdpe, maka kita pergunakan CLAMP SADDLE HDPE pula.

Untuk CLAMP SADDLE yang dipakai harus sesuai dengan ukuran pipa
distribusi dan keluarannya adalah sesuai dengan kebutuhan pipa SR kita.
Misalkan pipa distribusi adalah 63mm dan pipa SR kita adalah ¾ inch, maka
CLAMP SADDLE yang kita gunakan adalah CLAMP SADDLE 63mm x ¾
inch

Dilubang keluaran CLAMP SADDLE akan dipasangkan FERRULE


CUTTER atau MALE THREADED ADAPTOR ataupun MALE ELBOW.

FERRULE CUTTER dipakai apabila pipa distribusi dalam kondisi aktif atau 1 Minggu
mengalirkan air dan tidak bisa di hentikan.

AKSESORIS ALTERNATIF
MALE THREADED ADAPTOR (MTA) atau soket drat luar, menjadi
alternatif yang ideal jika pipa distribusi dapat di non-aktifkan atau di
hentikan pada saat instalasi sambungan rumah (SR) karena harganya yang
lebih bersahabat.

MALE ELBOW juga dapat dipergunakan jika kondisi mengharuskan kita


membelokkan jalur pipa keluaran dari CLAMP SADDLE.

Selanjutnya aksesoris tersebut diatas disambungkan dengan pipa hdpe dan


ditarik hingga ke titik yang ditentukan. Biasanya ke masing-masing depan
rumah masyarakat.
Dititik yang ditentukan inilah pipa hdpe tersebut kemudian disambungkan ke
ANGLE LOCKABLE VALVE (ataupun GATE VALVE yang bisa dikunci).
Penyambungannya cukup gampang, yaitu dengan menggunakan FEMALE
THREADED ADAPTOR (FTA) atau populernya soket drat luar, jika ulir /
drat valve tersedia mempunyai drat luar (jantan).

FTA ini kemudian diberi SEAL TAPE pada ulirnya dan disambungkan ke
valve yang sudah dipersiapkan. Kemudian kita kunci dengan baik. Untuk
SEAL TAPE sendiri kami sarankan menggunakan SEAL TAPE khusus
industri.

Pergunakan FTA sekali lagi untuk menyambung valve dengan pipa hdpe
pada ujung satunya. Kemudian gunakan FTA ataupun MTA sesuai dengan
ujung dari WATER METER yang akan kita koneksikan.

WATER METER yang dipakai untuk proyek Sambungan Rumah haruslah


mempunyai sertifikat atau logo SNI dan terbuat dari plastik ataupun
kuningan / bronze / brass.

DENYA adalah contoh dari produsen pipa yang bersertifikat SNI.


Pada ujung sebelah dari WATER METER, biasanya disambungkan dengan
BALL VALVE yang tujuannya untuk menghentikan aliran air jika
dibutuhkan. Sambungan antara WATER METER dan BALL VALVE
biasanya menggunakan DOUBLE NIPPLE. Gunakan kembali FTA atau
soket drat dalam. Kali ini dengan bahan besi karena kita akan segera
membuat leher angsa.

Soket drat dalam tersebut kita sambungkan dengan pipa galvanis sesuai
dengan kebutuhan.

Setelahnya kita gunakan ELBOW galvanis pada ujung pipa. Arahkan ujung
ELBOW galvanis satunya kearah atas.

Sambung kembali dengan pipa kira-kira 50 centimeter. Kemudian gunakan


jenis FEMALE ELBOW atau Elbow drat dalam pada ujung pipa yang tegak
keatas untuk kemudian kita sambung dengan KERAN AIR.

Sebagai catatan, jangan lupa gunakan SEAL TAPE pada seluruh sambungan
DRAT.
Pada beberapa daerah, penggunaan BOX WATER METER dan atau BOX
CONTROL dari semen adalah wajib dan sebenarnya memang disarankan
untuk seluruh proyek Sambungan Rumah.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai


dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko
bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan adanya rambu – rambu Peringatan pekerjaan Untuk
Menghindari adanya faktor kecelakaan dan alat pelindung diri (APD)
pelaksana akan menyediakan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker.

Kuala Kurun, April 2021

Kepala Bidang Cipta Karya


Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunung Mas
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

DENIE JAYAPUTRA, ST
Penata TK.I (III/d)
NIP. 19780726 200903 1 004

Anda mungkin juga menyukai