Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN

DINAS PEKERJAAN UMUM


Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Simalungun
PAMATANG RAYA - SUMATERA UTARA

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Dusun III Gunung


Bosar Nagori Bandar Manik Kec. Pamatang Sidamanik

1. LATAR BELAKANG
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus
dipenuhi oleh Pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan
masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air minum menjadi hal utama untuk
menunjang terpenuhinya penyediaan air minum di Provinsi Sumatera Utara khususnya
Kabupaten Simalungun.
Kabupaten Simalungun sebagai sebuah Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara
merupakan suatu kawasan yang berkembang dalam banyak hal diantaranya adalah dalam
bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri, pariwisata dan jasa. Sejalan dengan
perkembangan tersebut kebutuhan akan sarana dan prasarana akan semakin meningkat,
diantaranya kebutuhan akan air minum/air minum yang sehat dan layak. Sejak tahap awal
dimulainya pembangunan, pemerintah telah membangun dan meningkatkan pelayanan
sistem penyediaan air minum, namun demikian kebutuhan akan air minum sesuai dengan
perkembangan penduduk secara menyeluruh belum dapat terpenuhi sampai saat ini, di lain
pihak pengelola air minum yaitu Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) sendiri sampai
saat ini masih mengalami kendala dalam pengelolaan yang diakibatkan oleh tingginya
biaya investasi dan pengelolaan air minum.
Memperhatikan hal tersebut diatas Kabupaten Simalungun sebagai sebuah kawasan
yang sedang berkembang perlu memprioritaskan penanganan air minum yang diawali dengan
Pengembangan Jaringan Perpipaan (JP).
2. MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud
Maksud pengadaan jasa konstruksi Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) di Dusun III Gunung Bosar Nagori Bandar Manik Kec. Pamatang Sidamanik adalah
melaksanakan pembangunan jaringan perpipaan air minum yang layak dan baik untuk
memenuhi kebutuhan air minum / air bersih dalam rangka mencapai akses pelayanan air
minum.
B. Tujuan

Tujuannya adalah agar terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pembangunan


infrastruktur air minum yang layak dan baik untuk memenuhi kebutuhan air minum
terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Diharapkan dengan
tercapainya pekerjaan Pembangunan instalasi pengolahan air (ipa)/pembangunan
broncaptering/pembangunan sumur dalam terlindungi di Nagori Bandar Manik Kec. Pamatang
Sidamanik sesuai dengan fungsi pelayanan yang memenuhi syarat teknis serta sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku.

3. TARGET SASARAN
Sasaran yang akan dicapai adalah berupa terbangunnya Pengembangan Jaringan
Perpipaan (JP) dilokasi yang direncanakan agar masyarakat dapat menikmati air minum
dan meningkatkan kualitas kesehatan.

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan /melaksanakan pengadaan barang adalah :

Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Simalungun


PPK : Mhd Efrizal Lubis, ST, MT

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari APBD Kabupaten Simalungun tahun
Anggaran 2022 dengan rincian sebagai berikut :
Pagu Dana : Rp. 510.000.000,- (Lima Ratus Sepuluh Juta Rupiah)
HPS : Rp. 508.935.000,- (Lima Ratus Delapan Juta Sembilan Ratus Tiga
Puluh Lima Ribu Rupiah).
6. JENIS KONTRAK
a. Kontrak berdasarkan cara pembayaran : Kontrak Harga Satuan;
b. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran : Kontrak Tahun Tunggal;
c. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan : Kontrak Pengadaan Tunggal;
d. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan : Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal.

7. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI


a. Peserta berbentuk badan usaha dan harus memilik Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Jasa Pelaksana Konstruksi
Perpipaan Air Minum yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) beserta dokumen legalitas perusahaan lainnya (Akta
Pendirian/Akta Perubahan, Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) yang sah dan masih berlaku;
b. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
c. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak;
d. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman;
e. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

8. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


a. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan bagian-bagian yang tercakup dalam kegiatan ini adalah :
1. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan Perpipaan sudah termasuk masa
pemeliharaan konstruksi.
2. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis), dengan
segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/aanwizjing
pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis yang
dipersyaratkan).
3. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan,
tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan) dan kualitas
hasil pekerjaan yang tecantum dalam spesifikasi teknis.
4. Pelaksanaan konstruksi akan mendapat pengawasan dari penyedia jasa
pengawasan konstruksi.
5. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatanganan Kontrak Kerja
Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita
acara serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan. Semua administrasi
pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti ketentuan yang tercantum
dalam Peraturan Presiden tentang pegadaan barang/jasa
6. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik. Didalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat dan kekurangan yang terjadi
selama masa konstruksi.
7. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki
sampai berfungsi dengan sempurna.

b. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan berada di Nagori Bandar Manik Kec. Pamatang Sidamanik Kab.
Simalungun

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan :90 (sembilan puluh) hari kalender

Masa Pemeliharaan berlaku selama :180 (seratus delapan puluh) hari kalender

10. PERSONIL MANAJARIAL DAN PERALATAN

1. Personil Manajarial Yang Diperlukan :

Posisi, jumlah, pendidikan dan profesi (keahlian/ keterampilan) yang


dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah sebagaimana ditentukan pada tabel dibawah
ini:
NO Posisi JML PENGALAMAN
disyaratkan MINIMAL SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA
ORG
(SKK)

1 Pelaksana 1 2 tahun - SKA Ahli Teknik Air Minum (504);


Lapangan atau
- SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih
(TT.011);

2 Ahli K3 1 2 tahun *) SKA Ahli K3 Konstruksi (603)


Konstruksi kualifikasi Muda atau lebih tinggi
* (untuk kualifikasi lebih tinggi
pengalaman tidak dipersyaratkan)

2. Peralatan Minimum yang dibutuhkan :

Penyedia jasa harus memiliki peralatan, apabila disewa maka harus mendapatkan
dukungan peralatan dari pemilik peralatan, yaitu:
No Jenis Alat Jumlah
1 Concrete Mixer 1 unit
2 Concrete Vibrator 1 unit
3 Welding Set 200 Ampere 1 unit
4 Generator Set 5 KVA 1 unit

11. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

Dalam rangka mewujudkan pekerjaan konstruksi yang berkeselamatan,


maka perlu diterapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
sebagai bagian dari sistem manajemen pelaksanaan konstruksi untuk menjamin
terwujudnya keselamatan konstruksi. Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No.
10 tahun 2021, penerapan SMKK dalam tahap pemilihan penyedia jasa harus
dituangkan dalam dokumen pemilihan.

Uraian pekerjaan, identifikasi bahaya dan tingkat resiko tiap-tiap jenis


pekerjaan konstruksi (untuk disesuaikan dengan jenis pekerjaan dalam kuantitas
dan harga) adalah sebagai berikut :
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Resiko
1. Pekerjaan Potensi bahaya pekerja terjatuh 6 Sedang
Pemasangan Pipa Air ataupun tertimpa material saat
Minum bekerja pada medan perbukitan.

12. KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Ketentuan prestasi pekerjaan untuk pembayaran :
Penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam gambar dan yang sesuai diperintahkan oleh direksi pekerjaan. Pekerjaan
dibayar dengan sistem harga satuan dalam kontrak berdasarkan volume pekerjaan
terpasang.
b. Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
1) RK3K (Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontraktor)
2) Laporan Harian
3) Laporan Mingguan
4) Laporan Bulanan
5) Back-up Data (Quality, Quantity, dan As-built Drawing)
6) Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan
7) Laporan K3
c. Penyedia Jasa wajib memenuhi semua peraturan keselamatan Kerja yang
berlaku
1) yaitu memperhatikan keselamatan semua personil yang berada di lapangan dan
menyiapkan rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi bidang PU dalam
suatu dokumen lengkap rencana K3 Kontrak (RK3K).
2) Dalam hal keikutsertaannya dalam BPJS ketenagakerjaan, Pemberi Kerja
(Penyedia Jasa) Wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta
kepada BPJS, dengan program Jaminan Sosial yang diikuti.

13. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Konstruksi fisik yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi;
1. Konstruksi Perpipaan dan konstruksi lainnya;
2. Konstruksi Perpipaan yang memenuhi persyaratan dan ketentuan teknis
kementerian yang membidangi pekerjaan umum.
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
1. Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings).
2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada pada saat pelaksanaan konstruksi
fisik.
3. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana konstruksi,
pekerjaan pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta segala perubahan
/addendumnya.
4. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi
fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir pengawasan dan laporan
akhir pengawasaan berkala oleh pelaksana pengawasan.
5. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan Backup Data, Final Quantity
dan Asbuilt Drawing.
6. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lainnya yang berkitan dengan
pelaksanaan konstruksi fisik.
7. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik.

14. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


I. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh pelaksanaan pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam
buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar
dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
II. LINGKUP PEKERJAAN

Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja,
nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang
aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan
memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak
dapat tercapai.
2. GAMBAR - GAMBAR DOKUMEN

Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-


gambar yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan, maupun perbedaan yang
terjadi akibat keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut
kepada Perencana/Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh
Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan. Semua ukuran yang
tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai
pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum
dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara
tertulis kepada Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan
Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-
ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada
menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua
salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Pengawas setiap saat
sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
3. GAMBAR - GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH - CONTOH

 Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,


ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor, Supplier atau
Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
 Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu.
 Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan
dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak oleh Pengawas. Gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana
ditentukan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal
demikian.
 Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap
gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
 Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-
singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat
keindahan.
 Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Pengawas dan
menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
 Persetujuan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Pengawas.
 Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh yang harus disetujui Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan
Perencana.
 Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Pengawas, selajutnya Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda.

 Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan


kepada Pengawas dan Perencana.
 Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-
katalog kepada Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4. JAMINAN KUALITAS

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengawas, bahwa


semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat
persetujuan dari Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
5. NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek


dari satu jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus
diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,

Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya


di Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun
pada saat pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka
Perencana akan menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi
minimum yang sama. Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas
fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir
lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan
(order import).
6. MATERIAL DAN TENAGA KERJA

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini


harus baru, dan material harus tahan terhadapiklim tropis. Seluruh pekerjaan
harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus
mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi
Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil
ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan
khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing.
7. KOORDINASI PEKERJAAN

Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh


bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang
menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan
konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik,
serta harus mendapat persetujuan dari Perencana/Pengawas.
8. PERATURAN HAK PATENT

Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua


“claim” atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam
hubungan dengan merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua
material dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini. Kontraktor tidak
diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau
di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas

15. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KONSTRUKSI


Pelaksana konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa pelaksanaan
konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Secara umum tanggung jawab pelaksana konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
yang berlaku;
b. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan, temasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang
diwujudkan;
c. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis konstruksi yang berlaku.

Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman dalam


pelaksanaan pekerjaan.

Pamatang Raya, 26 Juli 2022


Pejabat Pembuat Komitmen

Mhd Efrizal Lubis, ST, MT


NIP. 197902222003121005

Anda mungkin juga menyukai