Anda di halaman 1dari 16

SPESIFIKASI TEKNIS

Program : Pengelolaan Sumber Daya Air


Paket : RAHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I GOAL
Pagu : Rp. 8.700.000.000,-
Lokasi : Kab. Halmahera Barat
Tahun Anggaran : 2023

1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah Rehabilitasi Saluran Sekunder pada Jaringan Irigasi
D.I Goal Kabupaten Halmahera Barat

2. Nama Organisasi Pengadaan Konstruksi


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan pengadaan konstruksi :
1. SKPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku Utara
2. PA : Saifuddi Djuda, ST
3. PPK : Ir. Syaiful Amin
4. Keluaran/output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
- Tersedianya Rehab Jaringan Irigasi
a. Maksud dari pekerjaan ini adalah tersedianya Saluran sekunder dan bangunan
pembawa serta bangunan pelengkap lainnya yang sesuai dengan persyaratan dan
kaidah - kaidah teknis.
b. Tujuan utamanya adalah didapatkanhasil saluran sekunder serta bangunan lainnya
yang diselesaikan tepat waktu dan berkualitas serta peningkatan layanan air irigasi.
 Target/Sasaran

Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan pengadaan konstruksi adalah


Terlayaninya kebutuhan air irigasi untuk kebutuhan petani pemakai air irigasi di
Daerah Irigasi Goal.
5. Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
Sumber Dana : Kegiatan ini di biayai dengan Dana Transfer Khusus (DAK) Bidang
Irigasi sesuai DPA pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Propinsi Maluku
Utara Tahun Anggaran 2023. Total perkiraan biaya yang diperlukan berdasarkan HPS
adalah sebesar Rp. 8.700.000.000,- (Delapan miliar tujuh ratus rupiah), dengan uang muka
sebesar 30%.(Tiga Puluh Persen).
6. Pembayaran
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan
1) Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) Pembayaran dilakukan dengan sistem termin
3) Pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), dan pajak ;
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen)
dan Berita Acara Serah Terima ditandatangani.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan
untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.
7. Ruang Lingkup, Lokasi Pekerjaan, Fasilitas Penunjang
1. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi :
1.a. Waktu pelaksanaan pekerjaan Rahabilitasi Jaringan Irigasi D.I Goal selama 280 (Dua
ratus delapan puluh) hari kalender
1.b. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis), dengan
segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/anwijzing
pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis yang
dipersyaratkan).
1.c. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan, tenaga,
dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil
pekerjaan, seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis.
1.d. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa
pengawasan konstruksi.
1.e. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
1.f. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja
Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita acara
serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (PPK).
1.g. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki
sampai berfungsi dengan sempurna.
1.h. Masa pemeliharaan Pekerjaan ini minimal selama 210 (Dua ratus sepuluh hari
kalender) hari kalender terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
1.i. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Konstruksi fisik yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi,
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
b.1. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (asbuild drawings)
b.2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi
fisik.
b.3. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana konstruksi,
pekerjaan pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta segala
perubahan/addendumnya.
b.4. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan
konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir pengawasan,
dan laporan akhir pengawasan berkala oleh pelaksana pengawasan.
b.5. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima
I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
b.6. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.
1.j. Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi di Desa Air Panas Kec. Sahu Timur Kab.
Halmahera Barat
8. Jenis kontrak
Jenis kontrak yang digunakan : Gabungan Harga Satuan dan Lumpsum
9. Bentuk Kontrak
Bentuk Kontrak yang digunakan adalah Surat Perjanjian (Dokemen Kontrak), karena
nilai paket pekerjaan ini Lebih dari 200 Juta (Dengan kontrak tahun tunggal)
10. Metode Pemilihan
Metode Pemilihan yang digunakan adalah Tender dengan tipe pekerjaan konstruksi.
11. Kualifikasi
1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan usaha di bidang jasa konstruksi
atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Nomor Izin Berusaha (NIB) KBLI 42201;
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan
sub bidang klasifikasi/layanan Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam,
dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001) atau Standar Usaha Jasa Konstruksi
Nomor KBLI 42201 Konstruksi Jaringan Irigasi dan Drainase, Subklasifikasi Konstruksi
Jaringan Irigasi dan Drainase, Kode Subklasifikasi BS004;
3. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
4. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama
Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak
berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara;
5. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, dan di buktikan dengan Kontrak, PHO (apabila masih dalam massa
pemiliharaan), FHO (apabila teleh selesai masa pemiliharaan);
6. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status
Wajib Pajak;
7. Mencantumkan seluruh daftar pekerjaan yang sedang dilaksanakan
8. Seluruh data Teknis Kualifikasi Penyedia akan diperiksa keabsahan dan kebenarannya
oleh PPK setelah mendapatkan Berita Acara Hasil Pemilihan
9. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP)
12. Penawaran Penyedia
Metode Evaluasi Penawaran yaitu, Harga terendah dimana harga menjadi dasar penetepan
pemenang diantara penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis,
dengan evaluasi administrasi dan teknis dengan sistem gugur.
13. Evaluasi administrasi
1. Masa berlaku surat penawaran yang sesuai dengan LDP
2. Melampirkan seluruh dokumen penawaran yang diminta dalam LDP
3. Seluruh data Administrasi Penyedia akan diperiksa keabsahan dan kebenarannya oleh
PPK setelah mendapatkan Berita Acara Hasil Pemilihan, dan selama proses pemeriksaan
dokumen tersebut. Tindak lanjut pemeriksaaan sesuai dengan PERMEN PUPR no
14/PRT/M/2020
Personil Inti Lapangan

Klasifikasi Jenjang Profesi /


No Ketrampilan Jumlah Pengalaman Kode
Jabatan Pendidikan kerja

Personil Manejerial

SKT Pelaksana
S1,D3
Manajer Lapangan
1. Sipil/SMK 1 2 Tahun TS. 030
Pelaksana Pekerjaan
Bangunan
Jaringan Irigasi

Ahli K3 S1,D3 Semua Ahli K3 Konstruksi


2. 1 3 Tahun -
Konstruksi jurusan (Muda – 3 thn)

Penjelasan tentang personil Manajerial :


1. Pengalaman kerja dihitung berdasarkan referensi kerja dari pemberi tugas (PPK untuk
pengalaman pada pengadaan pemerintah dan/ atau pemilik pekerjaan pada pekerjaan
swasta)
2. Surat Pernyataan Bersedia ditugaskan dalam jabatannya bagi personil yang bukan
tenaga tetap perusahaan.
3. Pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan jenis pekerjaan
yang ditenderkan (bukan berdasarkan jabatan yang ditawarkan).
4. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan
konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
5. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia.
Pada saat tender, penyedia hanya menandatangani surat pernyataan kepemilikan
sertifikat kompetensi sesuai dengan PERMEN PUPR no 14/PRT/M/2020 yang
disampaikan (scan) dalam dokumen penawaran teknis.
6. Menawarkan personil yang sama pada lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan ditempatkan, sedangkan
untuk paket pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada dan dinyatakan gugur;
pengecualian terhadap ketentuan ini sesuai dengan yang diatur dalam PERMEN PUPR
no 14/PRT/M/2020.
7. Seluruh data maupun Personil Manajerial, Penyedia akan diperiksa keabsahan dan
kebenarannya oleh PPK setelah mendapatkan Berita Acara Hasil Pemilihan, Tindak
lanjut pemeriksaaan dilakukan oleh PPK pada saat rapat PAM SPPBJ sesuai dengan
PERMEN PUPR no 14/PRT/M/2020.
1. Personil Lapangan akan diperiksa kelengkapan datanya oleh PPK pada saat rapat PAM
SPPBJ, (SKK, KTP, Ijazah, Surat Referensi Kerja, dan Surat-surat lain yang disyaratkan dalam
dokumen LDK)
2. Memenuhi Peralatan Utama pada tabel di bawah ini :

No. Jenis Jumlah Kapasitas Kondisi Ket


1 Dump Truck 3 Unit 3,5 – 4,0 Ton Baik Milik/Sewa
2 Excavator 2 Unit 80 – 140 Hp Baik Milik/Sewa
beli/Sewa
3 Stamper 1 Unit 6,5 Hp Baik Milik/Sewa
beli/Sewa
4 Concrete Mixer 2 Unit 0.35 – 0,60 M³ Baik Milik/Sewa
beli/Sewa
5 Water Pump 1 Unit Ø 2" Baik Milik/Sewa
beli/Sewa
6 Gerobak Dorong (artco) 3 Unit - Baik Milik/Sewa
beli/Sewa
Penjelasan tentang peralatan utama : beli/Sewa
1. Kepemilikan peralatan utama adalah milik sendiri (dengan bukti kepemilikan
peralatan (contoh STNK, BPKB, invoice), sewa beli (dengan bukti pembayaran Sewa Beli
(contoh invoice uang muka, angsuran), dan/atau milik pihak lain dengan perjanjian Sewa
bersyarat (bukan surat dukungan).
2. Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang ditawarkan
berbeda dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan, maka Pokja Pemilihan
akan membandingkan produktivitas alat tersebut berdasarkan metode pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan. Apabila perbedaan, peralatan menyebabkan metode tidak
dapat dilaksanakan atau produktivitas yang diinginkan tidak tercapai sesuai dengan
target serta waktu yang dibutuhkan, maka dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan
dapat digugurkan pada tahap evaluasi teknis.
3. Menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa paket yang diikuti dan dalam evaluasi
memenuhi persyaratan pada masing-masing paket pekerjaan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk
paket pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan gugur;
pengecualian terhadap ketentuan ini sesuai dengan yang diatur dalam PERMEN PUPR
no 14/PRT/M/2020.
4. Apabila peserta menawarkan peralatan yang sama pada paket pekerjaan lain/yang
sedang berjalan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang, apabila setelah
dilakukan klarifikasi peralatan tersebut tidak terikat pada paket lain; pengecualian
terhadap ketentuan ini sesuai dengan yang diatur dalam PERMEN PUPR no
14/PRT/M/2020.
5. Seluruh data maupun Peralatan utama Penyedia akan diperiksa keabsahan dan
kebenarannya oleh PPK setelah mendapatkan Berita Acara Hasil Pemilihan

6. Memenuhi Metode Pelaksanaan Pekerjaan seperti yang tertuang di bawah ini :

No. Daftar Pekerjaan Utama


1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Saluran
3 Pekerjaan Bangunan
4 Pekerjaan Beton dan Pembesian
5 Pekerjaan Lainnya
4. Memenuhi Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Penjelasan tentang RKK :
1. Manajemen risiko dan rencana tindakan meliputi:
 Mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko, dan mengendalikan tingkat risiko.

 Penjelasan rencana tindakan meliputi sasaran umum, sasaran khusus, dan

Program SMK3.
2. Pakta komitmen yang ditandatangani oleh wakil sah badan usaha.
3. Identifikasi bahaya SMK3
4.

No. Item Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Bahaya

1. Pasangan Batu Kali 1 Tertindis bahan


Pc : 4 Pasir Material keras seperti Sedang
batu sehingga dapat
mengakibatkan luka-
luka atau sampai
dengan kematian.

14. Evaluasi Harga


1. Apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur
2. Apabila tidak menyampaikan perkiraan biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan
kerja serta Keselamatan Konstruksi, maka dinyatakan gugur.
3. Dalam hal harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
persen) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS dilakukan klarifikasi.
4. Klarifikasi/evaluasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan
puluh persen) HPS dengan ketentuan PERMEN PUPR no 14/PRT/M/2020.

SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. GOAL
TAHUN ANGGARAN 2023
1) SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI
1.1. Syarat-Syarat Umum
i. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus didasarkan dan diselesaikan dengan baik
dan tepat waktunya sesuai syarat-syarat spesifikasi teknik ini dan gambar bestek
yang diterbitkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku
Utara.
ii. penyedia jasa harus bertanggung jawab penuh atas semua risiko yang timbul
selama masa pelaksanaan.
iii Apabila ada perbedaan antara spesifikasi teknik dengan gambar, maka spesifikasi
teknik khusus ini yang berlaku.
1.2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
A. Pekerjaan Persiapan :
 Pembersihan lapangan
 Pekerjaan pengukuran
 Pekerjaan pembuatan jalan kerja
 Mobilisasi perlatan kerja dan personil
 Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek
 Pengadaan kantor
 Pengadaan gudang material / barak kerja
 Pengadaan Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Rompi
2. Pelindung Tangan
3. Pelindung Kaki
4. Pelindung Kepala
5. P3K
6. Alat Pemadam Api Ringan
B. Pekerjaan Pengeringan/ Pompanisasi.
Pekerjaan pengeringan/ pompanisasi merupakan pekerjaan persiapan saat
melakukan pengecoran pekerjaan yang mempunyai elevasi dibawah permukaan
air dan dilakukan secara terus menerus sehingga konstruksi pasangan maupun
beton bertulang sudah mengering dengan sempurna. Tidak dibenarkan melakukan
pekerjaan pasangan batu maupun beton dalam keadaan tenggelam.
C. Jalan Inspeksi (Acces Road)
Jalan inspeksi direncana, dibangun dan dipelihara oleh Dinas PUPR Bidang SDA. Jalan
ini terutama digunakan untuk memeriksa, mengoperasikan dan memelihara jaringan
irigasi . Saluran pembuang, yakni saluran dan bangunan-bangunan pelengkap.
Galian Badan Jalan
Kontruksi badan jalan dimulai setelah bahu jalan selesai. Selama persiapan galian badan
jalan dan kontruksi jalan, celah harus dibuat menuju bagian terendah dari bahu jalan
untuk drainase. Setelah pembentukan seperti diatas dan yang dimaksud dalam Pasal 3.1.
dari spesifikasi ini, formasi harus digilas dengan mesin gilas sebanyak 4 kali atau cara
lain yang disetujui sampai permukaan galian halus dan rata dan digilas lagi paling tidak
satu kali dengan mesin gilas. Mesin gilas mempunyai berat paling tidak 5.000 kg / m
lebar roda.
Lapisan Kerja / Lapisan Pasir Urug
Lapisan kerja terdiri dari selapis pasir minimum 0,10 m’ tebal yang diratakan diatas
badan jalan dan dipadatkan.
Badan Jalan / Lapis Onderlag
Badan jalan terdiri dari lapisan onderlag yang dibentuk dari batuan atau batu pecah
dengan kerikil pada celah-celahnya dan digilas. Batu kali atau batu pecah harus
bergradasi baik keras, sesuai dengan Pasal 9.1.
Batu diatas disusun diatas pasir dan harus tegak dan harus dijaga supaya ketinggiannya
sedemikian sehingga didapatkan permukaan yang rata. Batu diatas digilas dengan mesin
gilas paling tidak 4 kali jalan yang beratnya tidak kurang dari 5.000 kg m / lebar roda.
Penggilasan dimulai dari tepi rendah keatas dengan kelebihan lebar (overlap) tidak
kurang dari 30 % dari lebar roda.
Kerikir Isian
Kerikir isian harus terdiri dari batu pecah atau kerikir berukuran tidak kurang dari 5 mm
bergradasi baik dan tidak mengandung bahan tanah lempung. Bahan ini disebar lapis
onderlag, disiram air dan digilas sampai padat. Bahan tambahan harus diberikan, diairi
dan digilas sehingga tidak ada lobang-lobang dipermukaan lapis onderlag.
Pemadatan
Pemadatan lapisan pasir urug dan lapisan onderlag dengan menggunakan wals / mesin
gilas seberat 5.000 kg / m’ paling tidak 4 kali jalan. Pemadatan dianggap cukup
sempurna setelah mendapat persetujuan dari Direksi
D. Persyaratan Pekerjaan Pengukuran :
 Kontraktor harus membuat dan memasang peil / titik-titk duga tanah yang
lokasinya akan ditetapkan Direksi.
 Pengukuran untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh juru ukur
(Surveyor) yang disetujui oleh Direksi dan biaya atas beban penyedia jasa.
E. Papan Nama dan Kantor / Gudang :
 Penyedia jasa harus membuat dan mendirikan minimal 1 (satu) buah
papan nama proyek.
 Penyedia jasa harus mengadakan 1 (satu) buah Kantor lengkap dengan
perlengkapannya.
 Bentuk dan ukuran papan nama serta penempatan akan ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
F. Pekerjaan Pembersihan :
 Semua lokasi pekerjaan yang dibersihkan seperti ditentukan oleh Direksi harus
segera dibersihkan dari pohon-pohon, semak-semak, sampai dengan akar-
akarnya serta bahan lain yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Semua pembongkaran kerusakan terhadap pekerjaan serta milik
umum/perorangan yang diakibatkan oleh pekerjaan yang dilaksanakan oleh
biaya penyedia jasa.
G. Pekerjaan Tanah :
 Sebelum pekerjaan tanah dimulai pada suatu bagian pekerjaan penyedia jasa
harus menentukan bentuk dan batas sesuai gambar rencana dengan mal-mal
menurut pengarahan Direksi.
 Tanah galian yang tidak terpakai untuk urugan tanggul serta material
buangan lainnya, harus dibuang pada tempat tertentu dan dirapikan sesuai
petunjuk Direksi.
 Pengerukan sungai / saluran dimuali dari hilir menuju hulu, agar tidak
mengganggu aliran, dengan menggunakan alat excavator. Jika tanggul tidak
dapat dilewati dengan alat berat, harus dikerjakan dengan tenaga orang.
 Tanggul / timbunan tanah dapat diambil dari tanah hasil galian dan / atau
tempat lain yang memenuhi syarat bahan pembuatan tanggul. Selanjutnya
diratakan dan dipadatkan sesuai spesifikasi teknik.
 Penyelesaian pekerjaan tanah harus sesuai profil dan nampak rapi sampai
memuaskan pihak Direksi.
H. Pekerjaan Clearing
Pekerjaan clearing/ pembersihan di atas saluran pengelak dengan area yang
ditentukan, menjadi bagian dari pekerjaan galian tanah biasa dan galian tanah
berbatu, untuk pembuatan saluran pengelak tanggul sungai. Pekerjaan ini meliputi
clearing pohon-pohon yang berada di area tanggul penggelak sungai dengan
menggunakan alat berat excavator.

I. Pemadatan Khusus pada Timbunan


Pemadatan timbunan khusus harus terdiri dari bahan-bahan yang disetujui dihampar
dan dipadatkan tiap-tiap lapisan datar dan ketebalan merata dengan kemiringan
keluar, dan kemudian dipadatkan sehingga setelah pada tidak lebih dari 0.15 m.
Kandungan air dari tanah harus dijaga sedemikian baik secara pengeringan alat atau
pembasahan dengan memakai alat semprot. Pemadatan harus memakai mesin giling,
alat pemadat, penggetar atau peralatan lain yang disetujui sehingga menghasilkan
kepadatan tidak kurang dari 95% dari pemadatan kering yang dilaksanakan sesuai
dengan Tes Pemadatan Standard. Kandungan air harus dijaga terus sebagai syarat tes
ini. Apabila menurut pendapat Direksi, hasil pemadatan kering dilaksanakan sesuai
dengan keadaan lapangan lebih kecil dari 95% dari pemadatan kering yang sekalipun
penyedia jasa telah mengikuti semua langkah yang tercantum dalam Spesifikasi, maka
Direksi atas pendapatnya dapat menerima tidak kurang dari 90% dari pemadatan
kering maksimum untuk pemadatan khusus pada timbunan ini.
J. Pekerjaan Pasangan Batu :
i. Batu
 Spesi campuran 1 Pc : 4 Pasir.
 Batu yang digunakan adalah batu belah, batu bulat, batu kali, batu gunung.
 Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
 Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
 Ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu hanya boleh
digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi
dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
 Pekerjaan terhenti sebelum dimulai lagi, maka permukaannya harus
dibersihkan kemudian disiram merata dengan air semen.
ii. Pasir
 Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam (pasir pasang) yang
diambil dari sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi.
 Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah
kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, yang
akan menurunkan mutu pasangan batu.
iii. Material Cement
 Bahan material cement yang dipakai adalah jenis PC yang ada dipasaran dan
harus memenuhi standart.
 Bahan material cement yang telah mengeras karena pengaruh cuaca, air atau
bahan organic lainnya tidak boleh dipakai.
 Dalam menyimpan material di gudang, tempat penyimpanan harus kering dan
diberi alas minimum 30 cm diatas permukaan tanah dan tinggi tumpukan
maksimum 3 m.
iv. Air
 Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung Lumpur, minyak,
bahan organic atau bahan kimia.
K. Plesteran, Camp 1 Pc : 3 Psr
Material yang dipakai adalah pasir, semen dan air. Pasir dibersihkan dari semua
kotoran. Pekerja menyiapkan spesi dengan perbandingan 1 Semen : 3 pasir, Spesi
dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap
ditempat. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan
diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka
terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatkan
ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru. Pekerjaan plesteran dikerjakan
1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen. Untuk
menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai
karena susut pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus di
basahi dengan air selama 7 hari berturut-turut. Plesteran dibentuk sesuai gambar
kerja atau sesuai petunjuk Direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
L. Pekerjaan Siaran :
 Sebelum disiar, maka hubungan-hubungan batu muka harus digaruk dan
dibersihkan dengan sikat baja yang dibasahi dengan air.
 Campuran spesi adalah 1 Pc dan 3 Pasir.
 Siaran lebar antara 2 – 3 cm dengan siaran tenggelam (masuk kedalam ±1 cm).
M.Pekerjaan Beton :
Material harus mengikuti standar PBI 1971 dan harus disetujui bagian
Laboratorium yang ditunjuk Direksi.
 Semen
Untuk semen digunakan harus produksi dalam negeri dan sesuai permintaan
Direksi. Semen harus dalam kondisi baik tidak boleh cacat seperti kantong
sobek atau bocor, menggumpal dan sebagainya. Semen yang diragukan
mutunya, tidak boleh digunakan.
 Pasir
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butiran yang keras, tajam dan bersih
dengan ukuran maksimum 2.00 mm dan harus memenuhi pasal 3.3 PBI.
 Batu Koral / Batu Pecah
Agregat kasar untuk beton mutu dibawah K 175 dapat memakai batu koral dan
untuk mutu di atas K 175 harus menggunakan batu pecah atau persetujuan
Direksi. Batu koral / batu pecah harus bergradasi baik dengan ukuran 2.00 mm
– 31.50 mm dan harus keras, tidak berpori, bersih dan harus memenuhi seluruh
pasal 3.4 PBI.
 Air
Air yang digunakan untuk pembuatan campuran beton tidak boleh mengandung
asam, garam, bahan-bahan organis / bahan kimia lain yang merusak beton.
 Campuran Beton
Perbandingan campuran beton untuk masing-masing kelas mutu beton akan
ditetapkan oleh Direksi berdasarkan hasil percobaan Laboratorium.
Kekentalan adukan beton diukur dengan Slump Test yang harus berkisar
antara 7.5 – 15 cm dan harus memenuhi seluruh pasal 4.2 s/d 4.7 PBI.
 Perawatan Beton
Satu hari setelah pengecoran, beton harus disiram dengan air secara terus-
menerus selama 3 minggu.
 Besi Tulangan
 Bebas dari karatan, Toleransi terhadap karatan pada baja tulangan ditentukan
oleh Direksi.
 Baja tulangan diatas diameter 12 mm atau lebih adalah Baja Ulir.
 Baja tulangan sengkang/begel atau dibawah diameter 12 mm adalah baja
polos.
 Semua baja tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal 3200
kg/cm2 atau 320 MPa.
 Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang
dibutuhkan atau sesuai Gambar Bestek.
 Baja ulir yang telah sekali dibengkokkan tidak boleh dibengkokkan lagi
dalam arah yang berlawanan.
 Baja tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari
hubungan langsung dengan tanah dan terlindung dari air hujan.
 Semua peraturan tentang baja tulangan di Indonesia untuk bangunan berlaku
juga pada spesifikasi teknis ini.
 Perakitan Tulangan
 Perakitan tulangan dapat dilakukan di bengkel kerja oleh Kontraktor
Pelaksana atau langsung pada lokasi pekerjaan.
 Khusus untuk Pondasi Plat Lantai Beton perakitan tulangan harus dilakukan
langsung dilokasi konstruksi atau Bekisting.
 Dimensi, model, bengkokan, jarak dan panjang penyaluran tulangan harus
sesuai dengan Gambar Bestek dan Shop Drawing, standar Peraturan Beton
Indonesia (PBI) dan SK SNI T-15-1991-03.
 Kontraktor Pelaksana harus menyediakan Shop Drawing dan daftar
bengkokan, dimensi, model, dan panjang penyaluran tulangan untuk
menghidari kesalahan dalam pekerjaan perakitan tulangan.
 Besi Tulangan yang telah selesai dirakit jika tidak langsung dipasang harus
diletakan ditempat yang terlindungi dari hujan dan tidak boleh besentuhan
langsung dengan tanah.
 Untuk tulangan plat lantai dan plat dack dirakit langsung diatas bekisting
yang telebih dahulu telah selesai dikerjakan.
 Semua tulangan utama harus terikat dengan baik oleh sengkang dengan alat
ikat kawat beton.
 Jaring tulangan plat harus terikat dengan baik satu dengan yang lain dengan
alat ikat kawat beton.
 Tulangan yang telah selesai dirakit tidak boleh dibiarkan lebih dari 3 hari
dalam bekisting.
 Bekesting
 Bahan utama bekisting adalah papan kayu yang diperkuat oleh balok-balok
kayu dari kayu kelas kuat II.
 Pengantian material bekisting dengan material selain yang disebutkan pada
point 1 harus dengan persetujuan Direksi dan Pengawas.
 Kontraktor pelaksana harus mengajukan Shop Drawing untuk bentuk
konstruksi bekisting balok, plat lantai serta konstruksi lain yang dianggap
perlu oleh Direksi dan Pengawas.
 Bentuk bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir sesuai rencana.
 Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga pada waktu diisi dengan campuran
beton tidak bocor atau berubah bentuknya.
 Hasil pekerjaan bekisting harus disetujui oleh Direksi dan Pengawas sebelum
dilakukan pekerjaan pengecoran beton.
 Bekisting yang telah dicor beton tidak boleh dibuka kurang dari 28 hari
terhitung sejak waktupengecoran kecuali ditentukan lain oleh Direksi dan
Pengawas karena alasan penggunaan zat additive yang dapat mempercepat
proses pengerasan beton atau alasan-alasan teknis yang dapat dipertanggung
jawabkan .
 Pekerjaan membuka bekisting tidak boleh merusak permukaan beton jika hal
ini terjadi Kontraktor Pelaksana harus memperbaikinya dengan pekerjaan
acian beton.
 Perbaikan permukaan beton yang rusak akibat kesalahan pembukaan
bekisting atau sebab lain harus disetujui oleh Direksi dan Pengawas.

N. Lain-Lain
 Semua pekerjaan yang dikerjakan harus terlebih dahulu disetujui Direksi.
 Mutu bahan yang akan digunakan harus terlebih dahulu dimintakan
persetujuan Direksi.
Jenis peralatan yang harus disediakan harus terlebih dahulu dimintakan
persetujuan Direksi.

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
kegiatan ini.
Sofifi, 30 Januari 2023
PPK Sumber Daya Air. I

Ir. SYAIFUL AMIN


NIP. 197503041996031002

Anda mungkin juga menyukai