Anda di halaman 1dari 14

Studi Kasus Pengendalian Kontrak

Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Turap dan Pagar


pada Kantor ABCDE

Dalam rangka menjaga kondisi tanah dan bangunan serta pengamanan aset di Kantor
ABCD dari bahaya tanah longsor dan pengamanan dari warga sekitar maka dibutuhkan
penurapan sepanjang perbatasan lingkungan Kantor ABCD. Pekerjaan penurapan dan
pemagaran yang akan dilaksanakan adalah sepanjang 171 meter.
Pekerjaan ini didanai dengan DIPA Kantor ABCD. Nilai kontrak pekerjaan konstruksi
adalah sebesar Rp. 1.700.00.000,00.
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi adalah PT EFGH
Konsultan Pengawas adalah PT IJKL
Konsultan Perencana adalah PT MNOOP

Ruang lingkup/batasan pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :


 Pekerjaan persiapan dan pembersihan lokasi.
 Pekerjaan Land clearing.
 Pekerjaan Pondasi dan Turap Batu Kali.
 Pekerjaan Pagar Panel beton Precast.
 Unsur penunjang lainnya dan segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini.

Jangka waktu pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi ini 90 hari kalender, dan 6 bulan
untuk masa pemeliharaan sejak Serah Terima Pertama/Provisional Hand Over (PHO).
Pekerjaan dimulai tanggal 1 Juni 20XX.

TENAGA AHLI
No Jabatan Jumlah Kualifikasi
Pendidikan S1 Teknik Sipil;
1. Proyek Manajer 1 orang Pengalaman Minimal 4 Tahun;
memiliki SKA Madya
Pendidikan S1 Teknik Sipil;
2. Site Manajer 1 orang Pengalaman Minimal 4 Tahun;
memiliki SKA Madya
Pendidikan S1 Teknik;
Pengalaman Minimal 2 Tahun;
3. Tenaga Ahli K3 1 orang
memiliki SKA Madya;
Bersertifikat K3 Konstruksi
Pendidikan D3 Teknik Sipil;
4. Pelaksana 1 orang
Pengalaman Minimal 4 Tahun

ORGANISASI PELAKSANA LAPANGAN


1. Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat perjanjian/
kontrak, penyedia jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan, dengan
pemberian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung jawabnya masing-masing;
2. Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya
masingmasing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan
kualifikasi perusahaan penyedia barang jasa yang bersangkutan.
3. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek, penyedia jasa menunjuk penanggung jawab
lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan Pengguna Anggaran atau Pejabat Pembuat Komitmen;
4. Penyedia jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun
para penanggung jawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang bersangkutan;
5. Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan harus
berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan penyedia jasa harus
menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan;
6. Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan, maka Pengguna Anggaran atau Pejabat Pembuat Komitmen berhak
memerintahkan kepada penyedia jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang
ahli dan berpengalaman.

TENAGA KERJA LAPANGAN


1. Penyedia jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja trampil dan berpengalaman, sesuai
keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan kompleksitas pelaksanaan
pekerjaan.
2. Penyedia jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan
lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana memadai.
3. Penyedia jasa kontruksi harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak
mengganggu lingkungan untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi
pekerjaan/proyek.
4. Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna jasa dalam bentuk daftar
tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.

BAHAN DAN PERALATAN


1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia jasa
konstruksi.
2. Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah:
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/
kontrak, RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap
bahan dan peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari
pengguna barang/jasa.
d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap
bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
apabila ternyata tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang
ditetapkan.
e. Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna jasa harus segera disingkirkan
dari lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal
penolakan dilakukan.
f. Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau
telah mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, maka penyedia jasa konstruksi wajib
mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan tidak
berhak menuntut ganti rugi.
g. Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi
di pasaran, maka penyedia jasa konstruksi segera mengajukan bahan dan
peralatan pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari
pengguna jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
h. Penggantian bahan dan peralatan tidak dapat dijadikan alasan untuk
keterlambatan pekerjaan.
i. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek,
adalah menjadi tanggung jawab penyedia jasa konstruksi termasuk tempat
dan cara penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi
kerja di lapangan.

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang
terdiri dari;
a. Time schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan
bobot untuk setiap minggunya.
b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva “S”.
c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus
dilengkapi dengan network planning.
2. Jangka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat
perjanjian/kontrak.
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana
dan realisasinya.
4. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/
disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.
5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruangan rapat proyek.

LAPORAN HASIL PEKERJAAN


1. Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di dalam buku harian
lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi:
i. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan;
ii. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya;
iii. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan;
iv. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan;
v. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
vi. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
c. Buku harian lapangan (BHL) disiapkan dan diisi oleh penyedia jasa konstruksi
(Kontraktor) dan diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-
instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh
pengguna jasa.
d. Penyedia jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana proyek,
terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan pengawas teknis dalam
buku harian lapangan (BHL);
e. Jika Penyedia jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah
pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka
waktu 3 x 24 jam.
f. Penyedia jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas
kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis maupun
pemimpin proyek.
2. Laporan minggguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang perlu dilaporkan.
3. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu dilaporkan.

Laporan Realisasi Pekerjaan


Berdasarkan Laporan Bulan I penyelesaian pekerjaan adalah 29% dari rencana 40%.

Pertanyaan:
Langkap-langkah apa saja yang perlu dilakukan PPK untuk menyelesaikan keterlambatan
pekerjaan tersebut?
Jawaban
Pada pekerjaan konstruksi dikenal dengan ketentuan kontrak kritis yang ketentuannya
tertuang dalam Syarat-syarat Umum Kontrak:
1. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis
Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
2. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), realisasi
fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana;
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak, realisasi fisik pelaksanaan
terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.
Pada Kantor ABCD terjadi keterlambatan 11 persen (rencana 40% dikurangi realisasi 29%)
sehingga terjadi kontrak kritis Periode I.

3. Penanganan kontrak kritis


Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show cause
meeting/SCM)
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan memberikan
peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan
Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Tahap I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Tahap II.
PPK pada Kantor ABCD perlu menjalankan langkah-langkah a,b, dan c diatas untuk
menangani keterlambatan pekerjaan yang terjadi

d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis II dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK menerbitkan Surat
Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya
Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.
Prosedur Penanganan Kontrak Kritis dengan SCM pada Kantor ABCD adalah
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengevaluasi keterlambatan realisasi fisik sesuai
jadual.
2. Mengevaluasi faktor penyebab keterlambatan.
3. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan keadaan kahar.
4. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan faktor PPK
5. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan oleh faktor penyedia barang/jasa yaitu
dengan membahas :
a. Waktu mobilisasi dan mulai kerja
b. Ketersediaan Material
c. Kelengkapan peralatan
d. Kelengkapan personil
e. Hubungan dengan pihak ketiga
f. Membuat peringatan tertulis kepada penyedia barang/jasa perihal
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
g. Menetapkan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting)
h. Menetapkan waktu pelaksanaan rapat pembuktian (SCM)
i. Menetapkan agenda rapat
j. Membuat surat undangan Show Cause Meeting
k. Menyelenggarakan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting)
l. Memimpin Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting)
m. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai dan
jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia barang/jasa dalam periode
tertentu uji coba (test case)
n. Menetapkan Uji Coba (Test Case)
o. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kemajuan fisik
pada akhir waktu yang telah ditentukan.
p. Membuat surat peringatan apabila realisai kemajuan fisik tidak
tercapai
6. Konsultan Pengawas mempersiapkan materi untuk rapat pembahasan.
7. Mengevaluasi keterlambatan realisasi fisik sesuai jadual.
8. Mengevaluasi faktor penyebab keterlambatan.
9. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai dan jenis
pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam periode tertentu/uji coba (Test
Case).
10. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kemajuan fisik pada akhir
waktu yang telah ditentukan.
11. Mengadakan monitoring dan evaluasi hal pencapaian kemajuan fisik uji coba.
12. Kontraktor mempersiapkan materi untuk rapat pembahasan.
13. Menjelaskan faktor penyebab keterlambatan.
14. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai dan jenis
pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam periode tertentu/uji coba (Test
Case).
15. Menjelaskan rencana kegiatan/metode pelaksanaan pada masa uji coba.
16. Menjelaskan rencana pengadaan peralatan dan material untuk kegiatan ujicoba.
Setelah dilakukan SCM pada Kantor ABCD, maka Berita Acara Show Cause Meeting yang
harus dibuat sekurang-kurangnya berisi :
 Uraian Penyebab Keterlambatan
 Pencapaian kemajuan pekerjaan dan deviasi keterlambatan
 Penetapan jenis pekerjaan yang mengalami keterlambatan
 Penetapan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan pada masa uji coba
 Penetapan metoda pelaksanaan
 Penetapan jumlah, jenis dan kapasitas peralatan
 Penetapan jenis dan jumlah bahan/material
 Penetapan Sumber Daya Manusia/pekerja
 Penetapan batas waktu uji coba
 Penetapan kemajuan pekerjaan dalam kurun waktu uji coba

Untuk melaksanakan SCM pada Kantor ABCD, maka Tugas dan Tanggung Jawab para
pihak adalah:

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


1. Mengevaluasi Keterlambatan realisasi fisik sesuai jadual.
2. Mengevaluasi faktor penyebab keterlambatan.
3. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan keadaan kahar.
4. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan faktor PPK.
5. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan oleh faktor penyedia barang/jasa yaitu
dengan membahas :
a. Waktu mobilisasi dan mulai kerja
b. Ketersediaan Material
c. Kelengkapan peralatan
d. Kelengkapan personil
e. Hubungan dengan pihak ketiga
6. Membuat peringatan tertulis kepada penyedia barang/jasa perihal keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan
7. Menetapkan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting):
a. Menetapkan waktu pelaksanaan rapat pembuktian (SCM);
b. Menetapkan agenda rapat
c. Membuat surat undangan Show Cause Meeting
8. Menyelenggarakan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting):
a. Memimpin Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting)
b. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai dan jenis
pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia barang/jasa dalam periode tertentu
uji coba (test case)
9. Menetapkan Uji Coba (Test Case)
10. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kemajuan fisik pada akhir
waktu yang telah ditentukan
11. Membuat surat peringatan apabila realisai kemajuan fisik tidak tercapai

Konsultan Pengawas
1. Mempersiapkan materi untuk rapat pembahasan.
2. Menghadiri rapat Show Cause Meeting.
3. Mengevaluasi keterlambatan realisasi fisik sesuai jadwal.
4. Mengevaluasi faktor penyebab keterlambatan.
5. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai dan jenis
pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam periode tertentu/uji coba (Test
Case).
6. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kemajuan fisik pada akhir
waktu yang telah ditentukan.
7. Mengadakan monitoring dan evaluasi hal pencapaian kemajuan fisik uji coba

Pelaksana Kontruksi
1) Mempersiapkan materi untuk rapat pembahasan.
2) Menghadiri rapat Show Cause Meeting.
3) Menjelaskan faktor penyebab keterlambatan.
4) Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai dan jenis
pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam periode tertentu/uji coba (Test
Case).
5) Menjelaskan rencana kegiatan/metode pelaksanaan pada masa uji coba
6) Menjelaskan rencana pengadaan peralatan dan material untuk kegiatan ujicoba

Dokumen yang diperlukan/dihasilkan dalam rangka penyelesaian keterlambatan


pekerjaan pada Kantor ABCD adalah:
1. Daftar Simak Rapat Pembuktian
2. Undangan Rapat Pembuktian
3. Berita Acara Show Cause Meeting
4. Daftar Hadir Rapat Pembuktian
5. Tabel Kemajuan sesuai program uji kemampuan

Berikut ini adalah bentuk dokumen yang dibuat Kantor ABCD


1. Daftar Simak dibuat untuk memastikan bahwa semua agenda sudah dibahas secara agar
keterlambatan dapat diatasi

Daftar Simak Rapat Pembuktian


Pemenuhan
NO Nama Ya Tdk
Persyaratan Dasar
1. Surat Peringatan PPK
2. Dibuat Surat Undangan
3. Ditetapkan Agenda Rapat
Dihadiri minimal oleh (PPK, Konsultan, Penyedia
4.
Jasa)
5. Pembahasan sebab keterlambatan
6. Pembahasan Deviasi keterlambatan
Penjelasan Kontraktor mengenai faktor
7.
penyebab keterlambatan
Menetapkan jenis pekerjaan yang harus di
8.
laksanakan untuk uji coba
Menetapkan besaran kemajuan fisik yang harus
9.
dicapai
10. Menetapkan periode/waktu uji coba
Membahas prosedur kerja, kesiapan perala tan
11.
dan bahan/material
Dibuat berita acara Rapat Pembuktian(SCM)
12.
yang sekurang-kurangnya berisi:
 Faktor penyebab keterlambatan
 Pekerjaan yang terlambat
 Pekerjaan yang di uji coba
 Metode Pelaksanaan
 Penggunaan Peralatan
 Penggunaan Bahan
 Penggunaan Tenaga Kerja
 Penetapan batas waktu uji coba
 Target pencapaian progres kemajuan
pekerjaan
Penjelasan apabila keterlambatan disebabkan
13
oleh pengguna jasa
14 Apakah perlu penundaan pekerjaan
15 Menentukan kompensasi
Penjelasan/tindak lanjut apabila keterlambatan
16
disebabkan oleh keadaan kahar

TANDA TANGAN CATATAN

Nama :
Jabatan :

2. Undangan Rapat Pembuktian yang dibuat Kantor ABCD adalah

Kop Surat Kantor ABCD


------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : ............................ ...................., ................20.....
Lampiran : ............................
Hal : Rapat Pembuktian

Kepada Yth.
....................................
di ................................
Sehubungan dengan hasil evaluasi kemajuan pekerjaan pada Paket .........................
telah terjadi keterlambatan. Maka dengan ini Pejabat Pembuat Komitmen mengundang
saudara untuk hadir pada Rapat Pembuktian/Show Cause Meeting.
Yang akan diselenggarakan pada :

Hari : .........................................
Tanggal : .........................................
Pukul : ……………s.d. ………
Tempat :……………………………

Mengingat pentingnya acara ini maka diharapkan saudara hadir tepat pada waktunya

Pejabat Pembuat Komitmen

(…………………………… )
NIP.
Tembusan :
1. KPA Kantor ABCD
2.
3.

3. Berita Acara SCM yang dibuat adalah:

BERITA ACARA RAPAT PEMBUKTIAN (SHOW CAUSE MEETING)


No : .................................................................
Pada hari ini......................Tanggal .......... Bulan .................. tahun..................., telah
diadakan Rapat Pembuktian Keterlambatan (Show Cause Meeting) Paket ............................. :

I. Peserta rapat
1. Unsur Pejabat Pembuat Komitmen : ........................................................
2. Unsur Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan : .........................................................
3. Unsur Koordinator Pengawas Kegiatan : .........................................................
4. Unsur Konsultan : .........................................................
5. Unsur Penyedia Jasa : .........................................................

II. Rapat dibuka oleh Pejabat Pembuat Komitmen


III. Keterlambatan
................................
a. Progres sampai dengan tanggal :
.
- Rencana : ......... %
- Realisasi : ......... %
- Deviasi : ......... %
Pekerjaan yang sangat signifikan terhadap pencapaian rencana tersebut diatas
adalah sebagai berikut :
Tabel I

Volume Sisa
No Item Pekerjaan Satuan Terlaksan
Rencana
a
1 .................................................. ……… ……… ……… ………
2 .................................................. ……… ……… ……… ………
3 .................................................. ……… ……… ……… ………
7 .................................................. ……… ……… ……… ………
….... ………………………………………………. ……… ……… ……… ………

IV
Permasalahan yang ada dilapangan sesuai dengan pengamatan kami yaitu :
.
1. ............................................... (Peralalatan)
2. ............................................... (Cash Flow)
3. ............................................... (Permasalahan Lainnya )
Sehingga dari keadaan tersebut mengakibatkan pencapaian progres tidak
sesuai dengan JADWAL.

Untuk menyelesaikan volume sisa perlu langkah-langkah yang sangat cepat


V.
dan tepat antara lain :
1. ............................................... (Peralalatan)
2. ............................................... (Cash Flow)
............................................... (Perbaikan manejemen, metode kerja
3.
dll)
Dalam Rapat Pembuktian Keterlambatan ini Penyedia Jasa akan diberi Test
VI Case untuk menyelesaikan pekerjaan selama .........(Hari) kerja;
. sebesar ........ %, dengan asumsi ....... %/hari. Adapun pekerjaan yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan yang harus diselesaikan s/d
1. tanggal ............................................ agar dapat sesuai dengan schedule
yang telah disepakati bersama :

Tabel II

Harga Total Bobot


No Item Pekejaan Satuan Volume
Satuan Harga (%)
...................................... ............
1 .......... .......... ............. .........
. .
...................................... ............
2 .......... .......... ............. .........
. .
...................................... ............
3 .......... .......... ............. .........
. .
…. ...................................... .......... .......... ............ ............. .........
. .
JUMLAH ............. .........

Item dan volume yang akan dijadikan sebagai dasar (target) test case adalah
2.
sebagai berikut :

Tabel III

Harga
Item Total Bobot
No Satuan Volume Satua
Pekerjaan Harga (%)
n
1
2
3
4
...........*
JUMLAH ......**)
)
Ket *) Presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan

**)Total Harga sebagai Cash Flow Test Case

3. Evaluasi kebutuhan peralatan untuk :


Item pekerjaan (1) : .................................. Vol : .....................
Asumsi Kapasitas : ..................................
Kebutuhan = ..........................................

Item Pekerjaan (2) : .................................. Vol : .....................


Asumsi Kapasitas : ..................................
Kebutuhan = ..........................................

Item Pekerjaan (3) : .................................. Vol : .....................


Asumsi Kapasitas : ..................................
Kebutuhan = ............................................

Item Pekerjaan (4) : .................................. Vol : .....................


Asumsi Kapasitas : ..................................
Kebutuhan = ............................................

Untuk mencapai prestasi seperti dalam tabel diatas penyedia jasa harus
menyediakan :
...... Unit Dump truck dengan kapasitas .......... untuk mengangkut (Item 1,2,3,4)
Menambah alat ........................... kapasitas ............
Menambah alat ........................... (Alat lainnya)

VII Kesimpulan
1. Cash Flow
Untuk mencapai pada point IV 1 dan 2, penyedia jasa membutuhkan biaya
operasional sebesar Rp. ............................./hari {(Total harga **) dibagi
periode Test Case)}
Uji coba dilaksanakan selama ....... hari mulai tanggal ..................................
2. s/d .............................. Penyedia Jasa PT. ............................ harus
memenuhi target ..... *).
Monitoring akan dilakukan setiap hari kerja dan dilaporkan ke Kuasa
3.
Pengguna Anggaran (KPA).
4. Peralatan :
Menambah alat berupa ..................... kapasitas ........, jumlah .......... unit
Menambah alat ................................ (peralatan lainnya)
Dump Truck ...... Unit
5. Sanksi
Apabila tidak dapat memenuhi program uji coba, maka akan diadakan Show Cause
Meeting tingkat ............................................................

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Pelaksana Konstruksi Konsultan Perencana Konsultan Pengawas

( ...................................) ( ..................................) ( ..................................)

Pejabat Pembuat Komitmen

( ....................................... )

Daftar Hadir SCM

DAFTAR HADIR
RAPAT PEMBUKTIAN (SHOW CAUSE MEETING)
PAKET : ..........................................................
TANGGAL : ..........................................................

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


Tabel Kemajua sesuai
TABEL KEMAJUAN SESUAI PROGRAM UJI KEMAMPUAN (TEST CASE)
PAKET .........................................................................
Periode : Tanggal .................... s.d Tanggal......................
Kemajua
No. Uraian Renc Kemajuan n Presentase
Sat. Ket.
Pemb Pekerjaan Vol. Fisik Pekerjaan (%)
/ hari
Hari Hari
Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke-
Ke- Ke-
1 Vol. 2 Vol. 5 Vol. 6 Vol. 7 Vol.
3 Vol. 4 Vol.
Rencana
Realisai .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..........
Rencana
Realisai .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..........

----------000------------

Anda mungkin juga menyukai