SURAT PERJANJIAN
(E-catalog)
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan
Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit (Obat Paten) (ex.: jenis pengadaan)
Nomor: (NOMOR SURAT)
Tanggal: TANGGAL PAKET PURCHASING
NAMA KACAB/DIR, Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama (NAMA
DISTRIBUTOR), yang berkedudukan di (ALAMAT DIST.), berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar No. .................................. yang dalam perjanjian ini sebagai
pihak Penyedia Barang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan, bahwa kedua belah pihak telah setuju dan sepakat untuk
mengadakan perjanjian pekerjaan Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit (Obat Paten)
sebagai berikut:
Pasal 2
Jangka waktu Pelaksanaan
Pasal 3
Syarat Penyerahan
1. Pengadaan yang dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 harus sudah diserahkan kepada
pihak pertama di tempat yang telah ditetapkan yakni RSUD Haji Makassar selambat-
lambatnya tanggal ................................
2. Penyerahan dianggap sah apabila dibuktikan dengan suatu Berita Acara Penerimaan
Barang yang dibuat dan di tandatangani oleh Panitia Penerima/Pemeriksa Barang dan
jasa.
Pasal 4
Syarat Pembayaran
Pasal 5
Jenis Kontrak
Perjanjian Kontrak yang dilakukan adalah harga satuan yaitu kontrak pengadaan atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga satuan
yang pasti dan tetap untuk setiap satuan, unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu yang volume pekerjaan masih bersifat sementara sedangkan pembayarannya
berdasarkan atas hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilakukan oleh pihak kedua.
Pasal 6
Penyerahan Pelaksanaan Kontrak
Pihak kedua tanpa izin tertulis dari Pihak Pertama tidak diperkenankan menyerahkan
pelaksanaan kontrak ini kepada Pihak Ketiga
Pasal 7
Denda Keterlambatan
Pasal 8
Sanksi-Sanksi
1. Pihak Kedua sanggup dan mempunyai keharusan untuk bertanggung jawab atas
penyerahan barang yang dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 kontrak ini dengan lengkap
dan dalam keadaan baik/dapat dipergunakan sesuai dengan jenis, mutu, sifat dan
jumlah serta persyaratan pekerjaan yang dipesan atau diperjanjikan serta jangka
waktu penyerahan.
2. Pihak Kedua harus mengganti barang yang tidak sesuai dengan jenis, mutu, sifat
barang yang dipesan atau diperjanjikan.
Pasal 9
Pemutusan Kontrak
1. Jika Pihak kedua selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari sesudah lewatnya waktu yang
ditetapkan dalam pasal 3 ayat 1, belum juga menyerahkan barang yang dimaksud
dalam pasal 1 ayat 1 maka dengan lewatnya waktu itu saja telah menjadi bukti yang
cukup akan kelalaian Pihak Kedua, sehingga sesuai pernyataan baik lisan maupun
tertulis tidak diperlukan lagi, maka Pihak Pertama berhak untuk membatalkan secara
sepihak perikatan/kontrak ini dan kedua belah pihak melepaskan segala ketentuan
yang tercantum dalam pasal-pasal 1266 dan 1267 dari Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata yang berlaku di Indonesia mengenai cara pembatalan suatu perikatan
2. Apabila terjadi perihal yang dimaksud dalam ayat 1 diatas, Pihak Pertama dapat
mencoret Pihak Kedua sebagai penyedia barang/Jasa dilingkungannya, yang
tembusannya disampaikan kepada asosiasi.
Pasal 10
Keadaan Memaksa/Kahar
1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para Pihak sehingga pengadaan barang yang telah ditentukan dalam
kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi
2. Dalam hal terjadi kahar, penyedia barang/jasa memberitahukan tentang terjadinya
keadaan kahar kepada Pihak Pertama secara tertulis dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar, dengan menyertakan
salinan pernyataan keadaan kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
Pasal 11
Perubahan
Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak, harus
terlebih dahulu disepakati oleh kedua belah pihak dan dinyatakan dalam suatu
amandemen/adendum kontrak yang menjadi lampiran dari kontrak ini dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan.
Pasal 12
Penyelesaian Perselisihan
Pasal 13
Kewajiban Pihak Kedua
1. Dalam melaksanakan kontrak ini Pihak Kedua akan mentaati dengan meneliti dan atas
tanggung jawab serta biayanya sendiri segala ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku baginya berkenaan dengan kontrak ini, Pihak Kedua akan
melepaskan Pihak Pertama dari tiap-tiap tuntutan atau tagihan yang mungkin timbul
dalam hubungan ini.
2. Apabila dalam pemeriksaan pengawasan fungsional terdapat temuan/kerugian
Negara/perusahaan antara lain kemahalan harga, maka Pihak Kedua akan
melepaskan Pihak Pertama dari temuan tersebut.
Pasal 14
Penutup
1. Perjanjian ini dianggap sah dan berlaku setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak
2. Perjanjian Kontrak ini dibuat alam 4 (empat), 3 (tiga) lembar pertama dibubuhi dengan
materai cukup dan ditandatangani oleh kedua belah pihak (menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku), dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
untuk masing-masing pihak.
(NAMA) (NAMA)
Kepala Cabang Makassar NIP. XXXXXXXX XXXXXX X XXX
Lampiran : Surat Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit (Obat
Paten)
Nomor : .........................
Tanggal : .........................
Dibulatkan Rp xxxxxxxxxxx
(NAMA)
NIP. Xxxxxxxx xxxxxx x xxx
(LOGO DAERAH)
PEMERINTAH PROVINSI/KAB ...........................
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...................................
(ALAMAT RS)
SURAT PESANAN
(PERMINTAAN PEMBELIAN)
Nomor:..............................
Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit (Obat Paten)
(NAMA DISTRIBUTOR)
(ALAMAT DIST.), yang dalam hal ini diwakili oleh: KA. CAB. selanjutnya disebut sebagai
Penyedia; untuk mengirimkan barang dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1. Rincian Barang:
Dibulatkan Rp xxxxxxxxxxx
Makassar, XX YY XXYY
Untuk dan atas nama RSUD Haji Makassar
Pemesan
NAMA
Ka. Cabang Makassar