Anda di halaman 1dari 22

BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN

PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN


BEBAS BINTAN
WILAYAH KABUPATEN BINTAN

SPESIFIKASI TEKNIS
Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya (PJU-TS)
Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1)

TAHUN ANGGARAN
2022
SPESIFIKASI TEKNIS
Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya (PJU-TS) Ruas Jalan Taman Sari
Kab. Bintan (Tahap 1)

I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. LATAR BELAKANG
1.1. Sarana penunjang penerangan aksessibilitas/jalan untuk pengembangan
kawasan melalui Sarana penerangan Jalan (berupa lampu jalan), disisi lain
untuk menciptakan keamanan dan keselamatan bagi pengguna moda
transportasi darat yang mengedepankan keselamatan, keamanan, nyaman,
aksesibel, serasi dan selaras dengan lingkungannya serta sesuai dengan
norma/standar penerangan jalan yang berlaku.
1.2. Mengembangkan peningkatan kualitas manajemen kegiatan sebagai
pedoman penataan kawasan serta meningkatkan kinerja dan pelayanan
dengan pengembangan kualitas sumber daya aparatur dan dukungan
sarana dan prasarana yang memadai, diharapkan dengan kegiatan tersebut
di atas nantinya mampu memenuhi secara optimal fungsinya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan Kabupaten Bintan pada khususnya
serta Provinsi Kepulauan Riau pada umumnya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini adalah :
2.1. Maksud
Merupakan pedoman yang berisikan persyaratan dalam pelaksanaan
pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya (PJU-
TS) Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1) yang memuat masukan
(kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan),
spesifikasi teknis dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan

2.2. Tujuan
Penyedia jasa dapat melaksanakan tugas dan tanggung kewajiban dan
tanggung jawabnya dengan baik sesuai spesifikasi barang/jasa yang
diinginkan dalam dokumen kontrak.

3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan
Tenaga Surya (PJU-TS) Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1) adalah
sebagai berikut :
a. Terarahnya pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia jasa;
b. Terkendalinya proses pelaksanaan kontruksi, tepat waktu, tepat mutu, dalam
batas biaya yang tersedia dan dilaksanakan dalam tertib administrasi maupun
teknis;
c. Bermanfaat bagi unit kerja, ekonomi dan masyarakat pada kawasan
pelaksanaan pekerjaan.

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSI


Nama Organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan pekerjaan pengadaan
konstruksi yaitu:
a. Satker : Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan
Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kabupaten Bintan
b. Alamat : Jl. Tanjungpinang – Tanjung Uban KM.16 Toapaya
Selatan Kab. Bintan
c. PPK : BAYU WICAKSONO, S.T.,M.M.

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber pendanaan kegiatan bersumber dari APBN dengan pagu Rp.
3.743.000.000 (tiga milyar tujuh ratus empat puluh tiga juta rupiah)
b. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan biaya dari hasil Harga
Perhitungan Sendiri (HPS) yaitu Rp 3.698.287.000 (tiga milyar enam ratus
Sembilan puluh delapan juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah)
c. Biaya pekerjaan konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual melalui Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disusun oleh
konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku (AHSP 2021 Bidang Bina
Marga dan Cipta Karya), uraian pekerjaan terlampir.

6. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja
maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
Adapun lingkup pekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut :
 Sarana kerja
 Gambar-gambar dokumen
 Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh
 Jaminan kualitas
 Material dan Tenaga Kerja
 Koordinasi Pekerjaan
 Perlindungan terhadap orang (SMK3) dan pekerjaan
 Peraturan lainnya

Adapun mata pembayaran utama pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Pek. Pengadaan dan Pemasangan lampu Jalan ( sollar cell )
 Pek. Pengadaan dan Pemasangan Tiang lampu Single ornament t = 12
meter coating Hot Dip Galvanized

b. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya
(PJU-TS) Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1) terletak di Ruas Jalan
Korindo-Kawal Kabupaten Bintan.

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN MASA PEMELIHARAAN


Jangka waktu pelaksanaan selama 105 (seratus lima) hari kalender sejak
dikeluarkannya kontrak/ Surat Perintah Mulai Kerja dan masa pemeliharaan selama
365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender sejak Berita Acara Serah Terima
Pertama diterbitkan. Jika terdapat perubahan waktu akan di pelajari kembali.

8. KELUARAN
a. Melaksanakan pekerjaan menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja,
kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai wujud akhir pekerjaan sesuai dengan dokumen pelaksanaan
pekerjaan dan kelancaran administrasi;
b. Dokumen selama proses pelaksanaan, terdiri dari :
 Metode pelaksanaan program kerja, alokasi, tenaga dan konsep
pelaksanaan pekerjaan
 Metode Pelaksanaan K3
 Melakukan kontrol terhadap kondisi eksisting dilapangan
 Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan,
 Membuat Time Schedule/S Curve dan Network planing untuk pelaksanaan
pekerjaan
 Mengajukan proses Contract Change Order (CCO) jika terjadi perubahan
penanganan pekerjaan
c. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan.
d. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.
e. Membuat gambar–gambar sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
(As Built Drawing)

9. LAPORAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk
menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna
pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan
dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan Harian Berisi :
 jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
 penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
 jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
 jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
 keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
 catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia dan diperiksa oleh konsultan dan
disetujui oleh wakil PPK (Direksi Teknis)
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK dapat menugaskan
Direksi Teknis membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan.
h. Laporan pelaksanaan Penerapan SMKK3

10. DATA PENUNJANG


Adapun data penunjang dari pekerjaan ini adalah :
a. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 27 Tahun 2018
tentang Alat Penerangan Jalan.
b. SNI 7391:2008 tentang spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan
c. Standar Satuan Harga Kabupaten Bintan Tahun Anggaran 2022
d. Petunjuk/Tata cara Standar lainnya yang berhubungan dengan Pekerjaan ini
e. Dokumen perencanaan, dan
f. Referensi lainnya yang berkaitan dengan yang dianggap perlu oleh
penyedia jasa.

11. PERSYARATAN PENYEDIA


Penyedia yang akan melaksanakan pekerjaan ini harus berbentuk Badan Usaha
yang memiliki :
a. NIB (sesuai aturan yang berlaku);
b. IUJPTL (Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik); dan
c. SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Pembangkit Tenaga Listrik, Sub Bidang
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru
Lainnya dan Tenaga Energi Terbarukan Lainnya dengan kualifikasi (kecil) yang
masih berlaku yang dikeluarkan oleh LSBU yang terakreditasi oleh Kementerian
ESDM Republik Indonesia.
Khusus SBU yang dipersyaratkan diatas mengacu pada Peraturan Pemerintah
Namer 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 20 ayat (2) mengamanatkan
bahwa ketentuan mengenai:
1) Klasifikasi dan subklasifikasi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (2) danPasal 18 ayat (2) huruf a yang terkatt ketenagalistrikan,
2) Kualifikasi usaha yang terkait ketenagalistrikan,
3) sertifikasi badan usaha yang terkait ketenaga1istrikan, dan
4) Kualifikasi dan sertifikasi tenaga kerja instalasi tenaga listrik.
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagalistrikan. Hal ini dapat dilihat pada laman resmi LPJK dengan
tanggal rilis 17 November 2020.
d. Memiliki/mendapat dukungan dari perusahaan yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat
Penerangan Jalan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan sesuai
dengan Peraturan Direktorat Jendral perhubungan Darat Nomor
SK.2778/AJ.004/DRJD/2015 tentang Pelaksanaan Tanda Daftar Badan Usaha
Perlengkapan Jalan dan Tanda Daftar Badan usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan.

12. PERSYARATAN LAINNYA YANG HARUS DILAMPIRKAN DALAM DOKUMEN


PENYEDIA
Adapun persyaratan lainnya yang harus dilampirkan dalam dokumen penyedia
meliputi :
a. Surat dukungan dari produsen/distributor/agen lampu solar cell berupa (Panel
Surya, Lampu LED, baterai dan controller) dan tiang lampu (bermaterai 10.000,
bertandatangan dan cap basah);
b. Produsen yang memberikan dukungan harus memiliki dan melampirkan Izin
Usaha Industri (IUI) Industri Lampu LED/Industri peralatan penerangan
lainnya/sejenis dan Sertifikat Merek dari Kementerian Hukum dan Ham, dalam
hal dukungan diberikan distributor/agen lampu solar cell harus terdaftar di
Kementerian Perdagangan (melampirkan bukti Surat Tanda Pendaftaran di
Kementerian Perdagangan untuk setiap item produk yang ditawarkan);
c. Surat pernyataan dari produsen/distributor/agen lampu, panel surya, baterai
dan controller yang dikirim adalah 100% baru dan barang sesuai spesifikasi
(bertandatangan dan cap basah);
d. Melampirkan sertifikat hasil uji Lampu LED yang dikeluarkan oleh lembaga
pengujian dalam negeri yang terakreditasi KAN, sebagai berikut : Uji EMC, Uji
IP, Uji Semprotan Air Garam, Uji Getaran dan Uji Fotometri (IES LM 79 atau
IES LM 80 atau IEC 025)
e. Melampirkan brosur, buku manual dan sertifikat SNI IEC 60598-2-3:2016
Luminer untuk Lampu LED;
f. Melampirkan sertifikat Lampu sebagai berikut : Nomor Pendaftaran Produk
(NPB) , Sertifikat Merk (HKI);
g. Melampirkan Sertifikat Lampu LED dan Panel Surya : ISO14001, ISO 9001 dan
ISO 45001;
h. Melampirkan sertifikat TKDN minimal 40% untuk modul/panel surya dan
sertifikat TKDN minimal 30% untuk Lampu LED yang dikeluarkan oleh
kementerian perindustrian;
i. Melampirkan hasil uji sebagai berikut : Panel Surya ,Baterai & BCR;
j. Surat Jaminan Garansi minimal selama 5 tahun (lampiran spesfikasi khusus);
dan
k. Surat Jaminan Layanan Purna Jual (Ketersediaan Sparepart) minimal 10 tahun;

II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. DIVISI I : UMUM
1) MOBILISASI
Uraian
Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung
pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana
disyaratkan di bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum
harus memenuhi berikut:
a) Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak
i. Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk
base camp Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
ii. Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur
organisasi pelaksana yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
termasuk para tenaga kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak termasuk, tetapi tidak
terbatas, Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
(KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.8,
Personil Petugas K3 sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
dalam Seksi 1.19 dari Spesifikasi ini, dan Manajer Kendali Mutu
(Quality Control Manager, QCM) sesuai dengan ketentuan yang
disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi ini.
Adapun Mobilisasi Personil mencangkup proses mobilisasi seluruh
personil Manajerial dan Personil pendukung sebagi berikut:

Kebutuhan Personil

Pendidikan yang
Dipersyaratkan Minimal Kompetensi
No Jumlah Tahun Yang
Jabatan
(Orang) Jenjang Kualifikasi Pengalaman Dibutuhkan
Minimal Pendidikan (Tahun) (SKA/SKT)

PERSONIL MANAGERIAL
SKTK
Pelaksana
1 Pelaksana 1 - Madya
Pembanguna
n dan
Pemasangan
Peralatan
Listrik PLTS

Petugas Sertfikat
2 1 -
K3 Petugas K3
Konstruksi

iii. Mobilisasi dan pemasangan instalasi konstruksi dan semua peralatan


sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran
yang diperlukan selama pelaksanaan Pekerjaan, dari suatu lokasi
asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan
menurut Kontrak ini.
iv. Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, termasuk
kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium
beserta peralatan ujinya, dan sebagainya.
v. Perkuatan jembatan eksisting untuk pengangkutan alat-alat berat
(jika diperlukan).
vi. Mobilisasi personil inti dan peralatan utama dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan yang disepakati dalam
Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang
disebutkan dalam Pasal 1.2.2 dalam Spesifikasi ini yang kemudian
dituangkan dalam Adendum.
vii. Lahan, base camp termasuk kantor lapangan, tempat tinggal,
bengkel, gudang, ruang laboratorium beserta perlengkapan dan
peralatan ujinya, dan semua fasilitas dan sarana lainnya yang
disediakan oleh Penyedia Jasa untuk mobilisasi menurut Seksi ini
tetap menjadi milik Penyedia Jasa setelah Kontrak berakhir.

Ketentuan periode mobilisasi Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu tetap


sesuai Pasal 1.2.1.3) alinea pertama di bawah ini.

b) Ketentuan Mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Pengawas


Pekerjaan
Kebutuhan ini akan disediakan dalam Kontrak lain.

c) Ketentuan Mobilisasi Fasilitas Pengendalian Mutu


Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan
di lapangan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.4
dari Spesifikasi ini. Gedung laboratorium, perlengkapan dan peralatannya,
yang dipasok menurut Seksi ini, akan tetap menjadi milik Penyedia Jasa
pada waktu kontrak berakhir.

d) Kegiatan Demobilisasi untuk Semua Kontrak


Pembongkaran tempat keija oleh Penyedia Jasa pada saat akhir Masa
Pelaksanaan, termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi
tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum Tanggal Mulai Kerja
dari Pekerjaan. Dalam hal ini, pemindahan instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik Pemerintah tidak akan mengurangi
kewajiban Penyedia Jasa untuk menyediakan semua sumber daya yang
diperlukan selama Masa Pemeliharaan seperti keuangan, manajemen,
peralatan, tenaga kerja dan bahan.
2) Periode Mobilisasi
Kecuali ditentukan lain sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal
1.2.1.1).a).vi) maka
seluruh mobilisasi harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung
mulai tanggal
mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu
yang terdiri
dari tenaga ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu lainnya yang siap
digunakan
sesuai dengan tahapan mobilisasi yang disetujui (jika ada), harus diselesaikan
dalam waktu
paling lama 45 hari.

3) Pengajuan Kesiapan Kerja


Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan suatu program
mobilisasi menurut detail dan waktu yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.2 dari
Spesifikasi ini. Bilamana perkuatan bangunan pelengkap antara lain jembatan
eksisting atau pembuatan jembatan darurat atau pembuatan timbunan darurat
pada jalan yang berdekatan dengan lokasi kegiatan, diperlukan untuk
memperlancar pengangkutan peralatan, instalasi atau bahan milik Penyedia
Jasa, detail pekerjaan darurat ini juga harus diserahkan bersama dengan
program mobilisasi sesuai dengan ketentuan Seksi 1.14 dari Spesifikasi ini.

Adapun yang termasuk dalam pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi


diantaranya:

- Kantor Lapangan
Pembuatan fasilitas penunjang kantor lapangan dan ruang klinik untuk
penanganan COVID 19 dibangun dilengkapi dengan pintu dan jendela serta
atap dan dinding semi permanen. Pembuatan direksikeet beserta ruang klinik
merupakan bagian dari program pekerjaan mobilisasi, dimana
penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi kerja (site)
dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sehingga
mempermudah pertemuan dan pembahasan rapat-rapat dengan direksi.
Perlengkapan direksikeet antara lain: meja tulis, kursi, papan tempel
untuk menempatkan gambar-gambar dan grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan
serta data-data lainnya, disediakan juga buku direksi, buku tamu dan buku
monitoring cuaca, material dan tenaga kerja. Gambar-gambar kerja, Jadwal
waktu pelaksanaan ditempel pada papan di dinding direksi sehingga
mempermudah pelaksanaan dan control terhadap pekerjaan. Ruang klinik di
lapangan dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, seperti:
tabung oksigen, pengukur suhu badan (thermoscan), pengukur tekanan
darah, obat-obatan, dan petugas medis. Pekerjaan ini kami laksanakan
setelah serah terima lapangan.

- Testing and Cominsioning (Lux Test)


Testing dan cominsioning test dilakukan untuk melihat dalam seminggu
setelah pemasangan tidak terdapat masaalah terhadap penerangan jalan
yang telah terpasang terutama pada lampu, batrei, panel surya, controler dan
pengkabelan. Lux Test dilakukan bersama direksi pekerjaan menggunakan
lux meter untuk menguji iluminasi dan penyebaran cahaya. Hasil pengujian
lux test dibuat dalam laporan pekerjaan.

- Papan Nama Kegiatan


Papan Nama Proyek atau Kegiatan di buat dengan Ukuran 1 M x 1,2 M, atau
seseuai dengan Dokumen Lelang/ Kontrak atau dibuat pada selembar kain
yang disablon. Papan Nama Proyek dipasang pada lokasi yang strategis,
mudah dilihat dan tulisannya memuat Nama Kegiatan, Nilai, Waktu serta
Nama Penyedia Jasa dan Istansi Pemberi Kegiatan. Papan nama proyek
sebagai Informasi Umum berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat
dilihat oleh masyarakat dan dapat dijadikan sebagai kontrol publik terhadap
pelaksanaan pekerjaan baik dari segi tepat kuantitas, kualitas dan tepat
waktu.

- Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan fisik, terlebih dahulu Penyedia Jasa
harus melaksanakan pemeriksaan bersama (Mutual Check 0%).
Dilaksanakan bersama antara Penyedia Jasa, Konsultan Supervisi, Direksi,
dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak. Maksud Mutual Check ini adalah
peninjauan dan penyempurnaan gambar rencana serta volume pekerjaan
sesuai kondisi lapangan. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam
Berita Acara Mutual Check 0%, sedangkan hasil penyempurnaan gambar
rencana dipakai sebagai gambar pelaksanaan yang dipersiapkan oleh
Penyedia Jasa, diketahui Konsultan Supervisi dan Direksi serta mendapat
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.

Ketidak cocokan yang terjadi antara gambar kerja dan keadaan lapangan,
harus segera dilaporkan ke Direksi/ Konsultan Pengawas untuk diminta
keputusannya.

Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan alat waterpass/


theodolit. Ukuran-ukuran situasi yang digunakan pada pekerjaan ini
dinyatakan dalam Centimeter dan Meter, Dibawah Pengamatan Asisten
Teknis dan Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib membuat titik duga
diatas median jalan/bahu jalan dengan tiang-tiang dari kayu mutu klas III yang
panjang minimum 200 cm, berpenampang 5x5 cm, semua sisinya diratakan
untuk pemantauan. Titik duga ini harus dijaga kedudukannya sampai
pelaksanaan pembangunan selesai dan ada instruksi dari Direksi/Konsultan
Pengawas untuk dibongkar.

Titik Duga Lantai (Peil) ditentukan ± 0.00 + 50 cm dari permukaan tanah


setelah diratakan menurut rencana gambar untuk pemantauan. Papan
Bangunan (Bowplank) dibuat dari kayu 5/7 yang jarak satu sama lainnya 1,5
m tertancap ditanah sehingga tidak dapat digerakan atau diubah, tinggi sisi
atas papan bangunan harus harus sama dengan yang lain atau rata dengan
Theodolite.
Setelah selesai pemasangan papan bangunan, kontraktor harus melaporkan
kepada direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan. Kontraktor
harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan
bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.

2. DIVISI 2 : SISTEM MANAJEMAN KESELAMATAN KONTRUKSI (SMKK)

Uraian
a) Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan jalan dan
jembatan1 sementara dan Tenaga Manajemen Keselamatan Lalu
Lintas untuk mengendalikan dan melindungi para pekerja2, dan
pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi
sumber bahan dan rute pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi ini
dan memenuhi rencana detail dan lokasi manajemen dan
keselamatan lalu lintas yang telah disusun oleh Penyedia Jasa atau
atas perintah Pengawas Pekerjaan3.
b) Penyedia Jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara
perlengkapan jalan dan jembatan sementara dan harus
menyediakan petugas bendera (flagmen) dan/atau alat pengaman
pemakai jalan sementara sepanjang ZONA kerja saat diperlukan
selama Masa Pelaksaanaan. Manajemen dan keselamatan lalu lintas
harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c) Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan
dalam Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)
yang disusun oleh Penyedia Jasa berdasarkan tahapan dan metoda
pelaksanaan pekerjaan. RMKL harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dan panduan dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan
peraturan terkait lainnya yang berlaku. Jumlah dan jenis
perlengkapan jalan dan jembatan sementara yang disediakan harus
sesuai dengan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
seperti yang diberikan dalam lampiran 1.8.B.
d) Semua pengaturan lalu lintas yang disediakan dan dipasang oleh
Penyedia Jasa harus dikaji dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
agar sesuai dengan ukuran, lokasi, reflektivitas (daya pantul),
visibilitas (daya penglihatan), kecocokan, dan penggunaan yang
sebagaimana mestinya sesuai dengan kondisi kerja yang khusus.
e) Bilamana jembatan eksisting tidak dapat difungsikan sebagai
jembatan sementara atau yang disebutkan lain dalam Gambar, maka
dapat dilakukan penyediaan dan pemasangan jembatan sementara
tersendiri.

1.19.Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1) Uraian pekerjaan
a) Seksi ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada
di tempat kerja yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku,
penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.
b) Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan
kerja dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun
penyediaan personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3
Konstruksi sesuai dengan tingkat risiko yang ditetapkan oleh
Pengawas Pekerjaan.
c) Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada)
tentang Pedoman Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Pedoman
Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan No.
004/BM/2006, serta peraturan terkait lainnya.
d) Semua fasilitas dan sarana lainnya yang disiapkan oleh Penyedia
Jasa menurut Seksi ini tetap menjadi milik Penyedia Jasa setelah
Kontrak berakhir.

3. DIVISI 4. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


4.1.(1a) Penggalian tanah biasa sedalam s.d 1 m
Tenaga : 1 org mandor dan 10 org pekerja
Bahan : -
Alat : cangkul, sekop dan alat bantu gali lainnya

Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum dilakukan Penggalian Tanah, terlebih dahulu dilakukan Pengukuran
dengan menggunakan Alat Ukur/ Alat Survey yang dikerjakan oleh 1 Orang
Tenaga Survey dan di bantu 2 Orang Tenaga Harian. Survey ini perlu
dilakukan untuk menentukan titik awal Pengerjaan agar dalam Pelaksanaan
mendapatkan hasil yang memuaskan serta sesuai dengan Gambar Kerja dan
Spesfikasi Teknis.
Survey atau Pengukuran akan menentukan Elevasi Galian dan Demensi pada
saat Penggalian, agar Volume Pekerjaan dapat sesuai dengan RAB, yang
mana Galian ini difungsikan untuk galian pondasi lampu jalan.
Galian Tanah Campur dikerjakan menggunakan alat bantu, hasil galian
dirapikan dikiri dan kanan bekas galian, yang dikerjakan sesuai dengan gambar
kerja. Setelah galian selesai, dilakukan pengukuran feil control, jika belum
memenuhi syarat, dilakukan penggalian ulang sampai memenuhi syarat
spesifikasi teknis.

4. DIVISI 8. STRUKTUR
8.1 (10) Beton struktur fc’20 Mpa
Tenaga : 1 org mandor, 3 org tukang batu dan 12 org pekerja
Bahan : Beton fc’20 Mpa
Alat : Concrete Vibrator, Sekop, Ember, Gerobak dan Alat bantu

Pelaksanaan Pekerjaan
Beton fc’20 Mpa dikerjakan apabila pembesian dan bekisting sudah selesai
dikerjakan, kemudian dilakukan adalah pengecoran pondasi pada tahap
terakhir. Bahan-bahan concrete : pasir, batu krikil, semen Portland dan air
mengikuti dengan tegas peraturan yang diberlakukan Standard Nasional
Indonesia (SNI).
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan hal hal seperti
berikut :
1) Pemeriksaan bekisting meliputi :
- Ukuran bekisting ( lebar dan tinggi ).
- Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting.
- Pemeriksaan sambungan pada bekisting.

2) Pemeriksaan penulangan meliputi :


- Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama.
- Pemeriksaan jumlah, jarak, dan posisi sengkang.
- Pemeriksaan panjang overlapping dan penjangkaran pada tulangan.
- Pemeriksaan kekuatan bendrat.
- Pemeriksaan decking (tebal selimut beton).
- Pemerikasaan pengelasan angkur galvanish.

Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik, maka bekisting


dibersihkan dengan menggunakan air compressor. Kemudian pelaksanaan
pengecoran pondasi, dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
o Kontraktor harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan
yang disyaratkan. Kontraktor harus mengirimkan rancangan campuran
(job mix desaign) Beton fc’20 Mpa.
o Beton diaduk menggunakan Concrete Mixing Plant, kemudian dibawa
ke lokasi pekerjaan dengan mobil concrete mixer dan dihamparkan
gerobak dan talang. Jarak jatuh bebas beton tidak boleh lebih dari 150
cm. Pada saat pengecoran disiapkan kubus beton untuk sample
pengujian dilaboratorium sesuai dengan dokumen kontrak. Pengadukan
harus sedemikian sehingga bahan beton tersebar merata ke seluruh
massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton
padat yang homogen tanpa adanya air yang berlebihan.
o Penghamparan beton dilakukan selapis demi selapis dimana setiap
lapis dipadatkan dengan concrete vibrator dengan maksud agar
terbentuk beton yang benar-benar padat. Pada waktu digunakan, jarum
penggetar tidak boleh menyentuh bekisting atau besi tulangan.
Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh
terlalu lama sebab bisa mengakibatkan pemisahan unsur – unsur
adukan beton.
o Pastikan bahwa drat angkur sudah diselimut plastic agar drat dan pada
saat penegcoran tidak terkena campuran beton.
o Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran. Apabila
pengecoran dilakukan bertahap, maka pada ujung pemberhentian di
buat berigi/kasar. Sebelumnya penyambungan beton lama dengan
beton baru disiram dengan calbond (super bonding agent) agar beton
lama dan baru tetap monolite/homogen.
o Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi
peil yang sudah ditentukan.
o Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat
dengan menggunakan ruskam.
o Beton Beton fc’20 Mpa yang sudah dicor harus dijaga agar tidak
kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari.
o Setelah beton mengeras, bekisting dibongkar dan dibersihkan,
kemudian dilakukan finishing beton seperlunya. Bila tidak ditentukan lain
oleh Direksi/ Pengawas, selanjutnya bekisting beton dapat dibongkar
setelah beton berumur 28 hari. Pembongkaran bekisting harus
dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran, goncangan atau pukulan
yang bisa merusak beton.
o Hasil pekerjaan beton harus berupa masa yang seragam (monolite),
memperlihatkan bentuk yang presisi dan mempunyai mutu sesuai
dengan spesifikasi teknis.

Bekisting
Tenaga : 1 org mandor, 2 org tukang kayu dan 4 org pekerja
Bahan : Kayu kelas III, Minyak bekisting, Paku,
Alat : Gergaji, Palu dan Alat Bantu Lainnya.

Pelaksanaan Pekerjaan
Acuan / Bekesting dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar, dari triplek 9 mm/papan jenis
kayu yang memenuhi persyaratan dalam NI-2.

Acuan/ Bekesting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-


perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap
pada kedudukan selama pengecoran. Setelah pemasangan bekisting pondasi
dilaksanakan, kemudian dilakukan pengecekan elevasi.

Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran
seperti bekas gergajian, potongan - potongan kayu, tanah dan sebagainya
sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukaan beton. Bahan yang dipakai adalah Bahan Pilihan sesuai dengan
spesifikasi teknis atau yang disetujui oleh pengawas lapangan.

8.1 (10) Beton, fc’10 Mpa


Tenaga : 1 org mandor, 1 org tukang batu dan 6 org pekerja
Bahan : Beton fc’10 Mpa
Alat : Concrete Vibrator, Sekop, Ember, Gerobak dan Alat bantu.

Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan ini harus meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,
pemeliharaan Lobang pondasi, pengadaan lantai kerja, pemompaan atau
tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering. Campuran
beton yg akan digunakan pada item ini Beton fc’10 Mpa. Dimensi lantai kerja
sesuai dengan gambar kerja atau arahan direksi (lantai kerja dengan tebal 10
Cm). Pekerjaan lantai kerja ini dikerjakan sebelum pekerjaan bekisting pondasi
dan sesudah galian pondasi selesai dikerjakan.

8.3 (2) Baja Tulangan Sirip BjTS 280


Tenaga : 1 org mandor, 3 org tukang besi dan 3 org pekerja
Bahan : Besi Beton polos/ulir dan kawat banderat
Alat : Pemotong Besi, Alat Pembengkok Alat Bantu Lainnya.

Pelaksanaan Pekerjaan
Pertama disediakan besi dan kawat beton, besi dipotong sesuai kebutuhan,
kemudian ditekuk dan di bentuk sesuai bentuk dan dimensi konstruksi.
Selanjutnya besi distel dilokasi dan diikat dengan kawat beton, untuk menjamin
ketebalan selimut baton, pembesian diberi beton deking. Untuk pembesian
Pondasi selimut beton minimal 3 cm sesuai (SNI 07-2052-2002). Pada
penulangan pondasi dilas angkur M22 galvanish.

Besi beton yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis atau gambar
kerja, besi harus bersih tidak berkarat dengan demensi sesuai dengan gambar
dan spesifikasi teknis.

5. DIVISI 10. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


1. PEK. PENGADAAN DAN PEMASANGAN TIANG LAMPU SINGLE ORNAMENT
T = 12 METER COATING HOT DIP GALVANIZED
Tenaga : 1 org mandor, 3 org kepala tukang dan 3 org tukang besi
Bahan : Tiang lampu single ornament t = 12 hot dip galvanized
Alat : Mobil Crane, peralatan tukang

Pelaksanaan Pekerjaan
Tiang lampu dikerjakan setelah pengecoran pondasi dan angkur selesai
dilaksanakan atau bersamaan dengan pekerjaan klem anti panjat dan
pengadaan dan pemasangan lampu. Tiang lampu berbahan hot deep galvanish
sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi lengkap dengan baseplate dan rip
plate dikerjakan di workshop/pabrikan tiang lampu. Sebelum didatangkan dicek
terlebih dahulu dimensi/ukuran, diameter/ketebalan tiap segmen, sambungan
antar segmen, sudut lengan dan las-lasan oleh konsultan/direksi pekerjaan.
Tiang lampu didatangkan dan dipasang menggunakan mobil crane, lubang hole
pada base plate tiang lampu harus benar-benar masuk dan dikencangkan
dengan baut agar kokoh. Hasil pemasangan tiang lampu tegak lurus dan kokoh.

2. PAS. KLEM ANTI PANJAT


Tenaga : 1 org mandor, 2 org pekerja
Bahan : Klem anti panjat (Hot deep galvanish)
Alat : Obeng, peralatan tukang

Pelaksanaan Pekerjaan
Klem anti panjat dikerjakan bersamaan atau setelah pekerjaan pengadaan dan
pemasangan Tiang lampu dikerjakan. Klem anti panjat dipesan di pabrikan atau
dibuat pada workshop. Posisi Klem tiang lampu dipasang sesuai dengan
gambar kerja. Klem anti panjat dipasang untuk pengaman agar lampu, baterai
dan panel aman dari tindak kriminal/pencurian.

3. PEK. PENGADAAN DAN PEMASANGAN LAMPU JALAN ( SOLLAR CELL )


Tenaga : 2 org mandor, 6 org tukang listrik dan 6 org pekerja
Bahan : lampu LED, batrai, kabel, controller dan panel (sesuai spesifikasi)
Alat : Obeng, peralatan tukang

Pelaksanaan Pekerjaan
Lampu solar cell lengkap didtangkan ke lokasi pekerjaan setelah pengecekan
kesesuaian spesifikasi oleh konsultan pengawas/direksi. Pekerjaan
pemasangan lampu solar cell lengkap dikerjakan bersamaan atau setelah
pekerjaan pengadaan dan pemasangan tiang lampu dikerjakan.
Panel Surya dipasang diatas top tiang lampu dan sudut panel surnyanya
menunjuk langsung ke arah matahari, pada sudut optimal atau 5° - 15° atau
(pada lokasi pekerjaan yakni pulau bintan yang berada diatas garis khatulistiwa
menghadap ke selatan). Batrei dan Controller dipasang dibawah panel surya.
Lampu LED dipasang pada lengan lampu. Sambungan antar lampu, panel,
batrei dan controller menggunakan kabel yang tahan air. Pemasangan seluruh
komponen tersebut harus benar-benar kokoh dan sesuai gambar kerja. Setelah
pemasangan seminggu dilakukan testing dan comminsioning test agar seluruh
komponen yang terpasang telah sesuai, bekerja dengan baik/optimal dan tidak
terdapat masalah.

4. PAS. ANGKUR M22 GALVANISH + BAUT


Tenaga : 1 org mandor, 1 org tukang besi/las dan 2 org pekerja
Bahan : Angkur M22 galvanish, baut dan plastik
Alat : Welding set dan Alat Bantu Lainnya.

Pelaksanaan Pekerjaan
Angkur M22 galvanish dikerjakan bersamaan pada saat pembesian dan
sebelum pekerjaan pengecoran pondasi dilakukan. Angkur di pasang
menggunakan metode pengelasan pada besi pondasi. Letak angkur harus
sesuai dengan gambar kerja untuk memudahkan pemasangan tiang lampu.
Setelah angkur dipasang, drat angkur dibungkus plastik agar tidak terkena
campuran beton, karena campuran beton dapat merusak permukaan drat. Baut
dipasang bersamaan dengan pemasangan tiang lampu, setelah base plate
tiang lampu dimasukkan di dalam angkur, kemudian baut dipasang dan
dikencangkan agar tiang kokoh.

5. PEK. PLASTERAN, ACIAN DAN PIPA ATUS ½”


Tenaga : 1 org mandor, 1 org kepala tukang,1 org tukang batu dan 2 org
pekerja
Bahan : Pasir pasang, semen, pipa pvc ½” dan air
Alat : Concrete mixer, sekop dan Alat Bantu Lainnya.

Pelaksanaan Pekerjaan
Plaster dinding termasuk menggunakan adukan campuran 1 pc : 4 psr.
Pekerjaan plesteran harus rapi dan rata permukaannya, apabila terdapat
bagian yang tidak rata, maka harus diperbaiki kembali atas biaya sendiri.
Pekerjaan plasteran dilakukan setelah pemasangan tiang PJUTS. Pemasangan
pipa atus untuk pembuangan air yang masuk pada celah tiang lampu PJUTS.
Permukaan dinding yang mau diplester harus dibersihkan dan disiram air
terlebih dahulu jika permukaan terlalu kering. Tebal plesteran 1.5 cm atau
sesuai celah yang ditunjukan dalam detail gambar. Ketabalan plesteran yang
melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya
lekat plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi Pengawas..
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang bisa mencegah penyerapan air semen secara cepat. Plesteran
halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran berumur 8
hari (kering betul), Pekerjaan acian harus rapi dan rata permukaannya.

6. PASANGAN STIKER LOGO BP BAHAN VINYL (UK. 20 X 30 CM) dan


PASANGAN STIKER REFLECTOR (UK. 5 X 30 CM)
Tenaga : 1 org mandor, 1 org pekerja
Bahan : Stiker Logo BP Bahan Vinyl (Uk. 20 x 30 cm) dan stiker reflector
(sesuai spesifikasi)
Alat : -

Pelaksanaan Pekerjaan
Stiker Logo BP Bahan Vinyl (Uk. 20 x 30 cm) dan Stiker reflector dipasang
setelah pemasangan lampu dan tiang lampu PJUTS selesai dikerjakan. Stiker
reflector berfungsi untuk keamanan tiang lampu PJUTS pada area yang tidak
terdapat penerangan/gelap untuk menghindari tertabrak kendaraan. Stiker Logo
BP Bahan Vinyl (Uk. 20 x 30 cm) sebagai penanda aset milik BP Kawasan
Bintan Wilayah Kabupaten Bintan.

III. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN


Spesifikasi bahan pada pekerjaan ini mengacu kepada Spesifikasi Umum dan
Khusus (terlampir)

IV. SPESIFIKASI METODE PENGUJIAN


Spesifikasi Metode Pengujian pada pekerjaan ini mengacu kepada Spesifikasi
Umum dan khusus (terlampir)

V. WAKTU PELAKSANAAN
(dokumen terlampir)

VI. SPESIFIKASI PERSONIL KERJA KONSTRUKSI


(dokumen terlampir)

VII. SPESIFIKASI PERALATAN KERJA KONSTRUKSI


(dokumen terlampir)

VIII. RENCANA KESELAMATAN KERJA


(dokumen terlampir)
Bintan, April 2022

Ditetapkan Oleh ; Disusun Oleh :


Pejabat Pembuat Komitmen Staf Tenis
Badan Pengusahaan Kawasan Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah
Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan

dto. dto.

BAYU WICAKSONO, S.T., M.M. CANGGIH DWI WIBOWO, S.T.


NIP. 19760225 200803 1 001 NIP. 19891130 201503 1 004
Lampiran Spesifikasi Personil Manajerial Konstruksi

Kebutuhan Personil

Pendidikan yang
Dipersyaratkan Minimal Kompetensi
No Jumlah Tahun Yang
Jabatan
(Orang) Jenjang Kualifikasi Pengalaman Dibutuhkan
Minimal Pendidikan (Tahun) (SKA/SKT)

PERSONIL MANAGERIAL
SKTK
Pelaksana
Madya
Pembanguna
1 Pelaksana 1 -
n dan
Pemasangan
Peralatan
Listrik PLTS

Petugas Sertfikat
2 1 -
K3 Petugas K3
Konstruksi
Lampiran Spesifikasi Peralatan Utama

NO JENIS ALAT KAPASITAS SATUAN VOLUME


1 LIGHT TRUCK CRANE 3 Ton Unit 1
2 DUMP TRUCK 3,5 Ton Unit 1
3 CONCRETE VIBRATOR 38 mm/8000 rpm Unit 2
4 DIGITAL LUX METER 200 Lux Unit 1
5 WELDING SET 900 Watt Unit 1
Lampiran Spesifikasi Waktu Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai