Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

RSUD SUNGAI DAREH


Jln. Lintas Sumatera Km. 2 Pulau Punjung

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN PENGAWASAN REHAP SEDANG

PENGGUNA ANGGARAN : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI


DAREH
SATKER/SKPD : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI
DAREH
KEGIATAN : PENYEDIAAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP
KEWENANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
NAMA PEKERJAAN : PENGAWASAN REHAB SEDANG

TAHUN ANGGARAN 2023

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PENYEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN
UKP KEWENANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

PEKERJAAN PENGAWASAN REHAB SEDANG

1. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi
dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasinya.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan hpriarus dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi
pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh waktu dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasai pekerjaan konstruksi,
dari segi masukan, proses dan produk kegiatan
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas komitmen dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. Latar Belakang.
l .Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup RSUD Sungai
Dareh Kabupaten Dharmasraya.
2. Untuk penyelenggaraan pekerjaan tersebut, ditunjuk Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen pada RSUD Sungai Dareh berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Dharmasraya No. 188.45/454/KPTS-BUP/2022 tanggal 27 Desember 2022 tentang
penunjukan PNS sebagai pejabat PA dan Bendahara Dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Dharmasraya tahun 2023.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan kedalam petaksanaan tugas pengawasan.

2
2) Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan Rehab Sedang Gedung Baru Rumah Sakit Umum
Daerah Sungai Dareh.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa adalah : RSUD SUNGAI DAREH
Nama PPK : Drg.Chusnul Chotimah Subekti, MPH
Alamat : Jln. Lintas Sumatera KM. 2 Pulau Punjung

5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Perencanaan.
1. Pagu Anggaran untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini adalah Rp. 274.534.144
(Dua Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Lima Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Seratus Empat
Puluh Empat Rupiah) dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 22/ PRT/ M/ 2018 tanggal 14 September
2018. tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yaitu:
a. untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang tercantum
dalam tabel, dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan yang berlaku.
b. bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku,
c. pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah dipisahkan
antara bangunan standar, serta dan non standar dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf,
d. besarnya biaya konsultan Pengawasan merupakan biaya tetap dan pasti.
e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjan pekerjaan pengawasan
yang dibuat oleh Kepala OPD dan Konsultan Pengawas
2. Biaya pekerjaan konsultan Pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan pengawasan sesuai
peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK
3
d. pembelian dan atau sewa peralatan,
e. sewa kendaraan,
f. biaya rapat-rapat,
g. perjalanan (lokal maupun luar kota),
h. jasa dan overhead Pengawasan,
i. pajak dan iuran daerah lainnya,
3. Pembayaran biaya konsultan pengawas didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan.
B. Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada: DPA RSUD Sungai
Dareh Nomor DPA/A.1/1.02.0.00.0.00.02.0000/001/2023 Tanggal 2 Januari 2023

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


A. Lingkup Kegiatan; Pengawasan Rehab Sedang Gedung Baru Rumah Sakit Umum Daerah
Sungai Dareh.
B. Lokasi Pekerjaan ; RSUD SUNGAI DAREH
C. Data Lokasi;
1) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Pengawas harus mencari informasi yang
dibutuhkankan selain dari informasi yang diberikan oleh PPK atau Direktur RSUD
Sungai Dareh.
2) Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Direktur maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan kelalaian pekerjaan pengawasan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab konsultan Pengawas.
3) Informasi pengawasan antara lain:
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
i. gambar-gambar pelaksanaan,
ii. rencana Kerja dan Syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv. dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Pemborong (setelah disetujui).
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.

4
e. Informasi lainnya.
4) Program alih teknologi.
5) Staf/ tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas, pendamping dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

7. LINGKUP PEKERJAAN
A. Kualifikasi Badan Usaha
Kualifikasi Badan Usaha adalah Kecil (K) dengan sub kualifikasi badan usaha jasa
pengawasan pekerjaan kontruksi bangunan gedung (RE201) atau (RK001) jasa rekayasa
kontruksi bangunan gedung huninan dan non hunian.
B. Lingkup Pekerjaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung No. 29/ PRT/ M/ 2006, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor: 22/ PRT/ M/ 2018 tentang pembangunan gedung negara.
C. Lingkup Pekerjaan tersebut antara lain adalah:
1) Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2) Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja, dan metoda dan
produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, mutu dan biaya pekerjaan
konstruksi.
3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
pencapaian volume / realisasi fisik.
4) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan
harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.
6) Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
7) Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar pelaksanaan (Shop
Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.
8) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built drawings)
sebelum serah terima pertama.

5
9) Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
10) Bersama konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung.
D. Tanggung Jawab Pengawasan
1) Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/
pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis
yang berlaku.
b. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang berlaku,
baik kualitas dan kuantitas Tenaga Ahli maupun laporan-laporan yang disyaratkan.
c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
3) Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Pengawasan diperkirakan selama 3 (Tiga) bulan atau 90 (Sembilan
puluh) hari kalender/ mengikuti selama pelaksanaan Konstruksi Fisik berlangsung, terhitung
sejak terbit SPMK.
Melaksanakan Pengawasan dalam masa Pemeliharaan Konstruksi selama 6 (enam)
bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender / mengikuti masa pemeliharaan
Pemborong sampai dengan Serah Terima Kedua.

9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Perencana untuk
menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang
bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.

6
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut :

No. Jabatan Keahlian Jml Kuali fikasi Pengalaman


(org) Minimal minimal
A. TENAGA AHLI
1. Tim Leader Min S1 Arsitektur 1 Ahli Arsitek / 4 tahun
Madya

2. Ahli Teknik S1 Teknik Sipil 1 Ahli Teknik 3 tahun


Bangunan Bangunan
Gedung Gedung/ Muda

3. Ahli S1 Teknik Mesin/ 1 Ahli Mekanikal/ 3 tahun


Mekanikal S1 Teknik Elektro Muda
dan Elektrikal
B. TENAGA
PENDUKUNG
1. Pengawas Min S1 Teknik Sipil 1 Pengawas Min. 3
Lapangan Bangunan Tahun
Gedung
2. Drafter/ Juru Min D3 Teknik 1 Juru Gambar/ Min. 3
Gambar Sipil/ Arsitektur Draftman- Tahun
Arsitektur
3. Petugas K3 SLTA Sederajat 1 sertifikat K3 Min. 3
tahun

Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli
SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi
dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

10. KELUARAN
10.1. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
A. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Pengguna
Anggaran, Kontaktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
B. Laporan harian, berisi keterangan tentang :

7
1. Rencana kerja Harian/Metoda
2. Shop Drawing
3. Tenaga Kerja,
4. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
5. Alat-alat,
6. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
7. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
8. Laporan testing dan commisioning
C. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran
E. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
Kurang.
F. Gambar-gambar sesuai dengan Pelaksanaan (as-built drawings) dan Manual Peralatan -
peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
G. Laporan rapat di lapangan (site meeting) dan weekly instruction/weekly Request.
H. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan realisasi Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana.
I.Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan lampiran -
lampirannya.
J. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.

10.2. K R l T E R l A
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Kepala Satuan Kerja.
B. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL

8
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan komitmen dan
profesionalisme yang tinggi, sebagai konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat
mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara
lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan UU. No 2
Tahun 2017 tentang jasa konstruksi, Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan
satuan kerja yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/
PRT/ M/ 2018 tanggal 14 September 2018. tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
3. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat/ Perda Dharmasraya nomor 20
tahun 2007 tentang Bangunan Gedung.
4. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan bangunan
gedung.
10.3. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
A. U M U M
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola
Satuan Kerja agar fungsi dan tanggung jawab konsultan Pengawas dapat terlaksana
dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh
Satuan Kerja.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan Pengawas harus membuat uraian satuan kerja secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, yang
secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan.
a. Menyusun Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

9
b. Memeriksa Time Schedule /Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Kontarktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola
Satuan Kerja untuk mendapatkan persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan.


a. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi
dan inspeksi satuan kerja- satuan kerjapernbangunan agar pelaksanaan teknis
maupun administrasi teknis dapat terlaksana sampai dengan serah terima kedua
pekerjaan fisik.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di workshop tempat Kerja lainya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi minimal sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada persyaratan kontrak, yang mana perubahan tersebut harus mendapatkan
persetujuan dari Kepala Satuan Kerja.
e. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak
menyimpang dari kontrak, dimana perubahan tersebut dapat langsung
disampaikan kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis serta tembusan
pemberitahuan kepada Pengelola Kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi.
a. Melakukan konsultasi dengan Kepala Satuan kerja untuk membahas segalamasalah
dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Kepala Satuan Kerja Sementara, Perencana dan Pemborongdengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan,
untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua
pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.

10
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
4. Laporan.
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Kepala Satuan Kerja, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja, alat yang
digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong
terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop
Drawings).
5. Dokumen.
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan, serta keperluan
pendaftaran sebagai bangunan gedung negara.
d. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh pemborong
10.4. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus segera menyusun :
1. Program kerja, termasuk jadual satuan kerja secara detail.
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Kepala Satuan Kerja
4. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan Satuan kerja.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan
Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan Pengawas dan mendapatkan
pendapat teknis dari Pengelola Teknis Satuan Kerja.

11. PELAPORAN

11
Laporan Konsultan Pengawas diminta :
1) Buku Harian
2) Laporan Mingguan
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Akhir (ST-1 dan ST-2)
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa sernua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.

Pulau Punjung, Juli 2023

Ditetapkan Oleh
PPK RSUD Sungai Dareh

drg.Chusnul Chotimah Subekti, MPH


NIP. 197304122003122005

12

Anda mungkin juga menyukai