Anda di halaman 1dari 6

Kuisioner Penelitian

PENGARUH ROLE STRESS, GENDER, STRUKTUR AUDIT


DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA AUDITOR
BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT
I. IDENTITAS RESPONDEN

Mohon Bapak/ Ibu/ Saudara/i mengisi semua pertanyaan berikut dengan lengkap
1. Nama :
2. Jenis Kelamin
 Laki-laki  Perempuan

3. Usia
17 – 22 tahun 35 – 40 tahun
23 – 28 tahun > 40 tahun
29 – 34 tahun

4. Pendidikan Terakhir
 SMP / sederajat  Sarjana (S1)  Lainnya
 SMA / sederjat  Pasca Sarjana (S2)
Diploma  Doktor (S3)

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Mohonmemberitaandan silang (√) padajawaban yang Bapak/Ibuanggap

paling sesuaidanmohonmengisibagian yang membutuhkanjawabantertulis.

2. SetelahmengisikuesionerinimohonBapak/Ibudapatmemberikankembalikep

ada yang menyerahkankuesionerinipertama kali.

3. Kuesioner diisi dengan petunjuk penilaian


SS = SangatSetuju (5) S= Setuju (4)

KS = KurangSetuju (3) TS = TidakSetuju (2)

STS = SangatTidakSetuju (1)

III. DAFTAR PERTANYAAN

Bapak/Ibu diminta untuk menilai keadaan yang sebenarnya sesuai dengan


pertanyaan yang diberikan :

1) Role Stress (X1)


No Item SS S KS TS STS
Konflik Peran
Auditor melakukan tugasnya diluar SOP yang telah
1
dibuat.
2 Tidak menguasai laporan keuangan yang diaudit.
Laporan keuangan yang diaudit tidak sesuai dengan
3
semestinya.
Auditor mengalami stress kerja yang berlebihan dalam
4
mengaudit.
Auditor tidak merasa puas atas kinerja pengauditan yang
5
dilakukan pada auidite.
Auditor melakukan penugasan yang mungkin ditolak
oleh orang lain seperti penugasan tanpa didukung
6
pengetahuan yang memadai tentang bidang kinerja
audite..
Ketidak Jelasan Peran
Auditor tidak mengetahui dengan jelas apa yang
7
diharapkan BPK dari Auditor
Auditor tidak memahami tentang wewenang yang saya
miliki saat ini untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan
8
dalam penugasan

Auditor merasa rencana dan tujuan pekerjaan, Auditor


9
tidak jelas dalam mencari indikasi adanya kecurangan
10 Auditor tidak dapat membagi waktu dengan baik antara
harus menyelesaikan penugasan di lapangan dengan
No Item SS S KS TS STS
menyelesaikan laporan yang diminta atasan maupun
audite.
Kelebihan Peran
Auditor memiliki terlalu banyak pekerjaan untuk
10
dilaksanakan pada suatu waktu tertentu
Auditor merasa dalam suatu penugasan, Auditor
11 mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan lebih
dari satu orang, tetapi Auditor kerjakan sendiri.
Auditor merasa bahwa standar pekerjaan Auditor terlalu
12
banyak daripada yang seharusnya.
Auditor sering diberi pekerjaan yang seharusnya bukan
13
merupakan bagian Auditor.

2) Gender (X2)

No Item SS S KS TS STS
Latar Belakang Budaya Lingkungan Sosial
Auditor laki – laki lebih banyak menerima tugas daripada
1
auditor wanita.
Untuk mengunjungi tempat auditee biasanya dominan
2
dari auditor laki- laki.
Dalam meminta data pada auditee didominan kan oleh
3 auditor wanita dan untuk pemeriksaan didominankan
pada auditor laki- laki.
Peran gender yang saling bersinergi
Identifikasi pekerjaan antara laki- laki dan wanita
4
dibedakan.
5 Tingkat pekerjaan dipengaruhi oleh gender auditor.
Ada beberpa pekerjaan yang harus dipisahkan
6
berdasarkan gender dari masing- masing auditor.

3) Struktur Audit (X3)

No Item SS S KS TS STS
Prosedur atau aturan dalam pelaksanaan audit
1 Auditor melakukan inspeksi terhadap sebuah dokumen,
auditor akan dapat menentukan keaslian dokumen.
Auditor melakukan pengamatan yang merupakan
prosedur audit yang digunakan oleh auditor untuk
2
melihat atau menyaksikan suatu kegiatan secara
langsung.
Auditor melakukan permintaan Keterangan yang
merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan
3 meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang
dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan bukti
documenter
Auditor melakukan konfirmasi yang merupakan bentuk
penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh
4
konfirmasi secara langsung dari pihak ketiga yang
independen.
Auditor melakukan penelusuran informasi sejak mula-
mula data tersebut direkam pertama kali dalam dokumen,
5 dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data tersebut
dalam proses akuntansi.Pemeriksaan Bukti Pendukung
(Vouching)

No Item SS S KS TS STS
Petunjuk atau intruksi pelaksaan audit
Auditor melakuakn perikatanyang merupakan
kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan
6 perjanjian. Dalam perikatan audit, klien yang
memerlukan jasa auditing mengadakan suatu ikatan
perjanjian dengan auditor.
Setelah perikatan audit diterima oleh auditor adalah
perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan
7
audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit
yang dibuat oleh auditor.
Pembuatan laporan yang dilakukan auditor berdasarkan
8
standar peaporan.
Mematuhi Keputusan yang Ditetapkan
Auditor selalu mematuhi sifat Independensi, Integritas,
9
dan Objektivitas dalam melakukan audit laporan.
10 Auditor mematuhi Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
Auditor menggunaan Media Transformasi (Komputer)
Dan Kebijakan Audit Yang Kompherensif Dan
11 Terintegrita sMenurut Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) (2011) mengenai media transformasi
(Komputer)

4) Profesionalisme (X4)

No Item SS S KS TS STS
Pengabdian sosial
Auditor memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam
1
pengauditan.
Auditor memiliki keteguhan untuk tetap melaksanakan
2
pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang.
Auditor memiliki ekspresi dari pencurahan diri yang total
3
terhadap pekerjaan yang dia emban.
Auditor melakukan pekerjaan sebagai tujuan, bukan
4
hanya alat untuk mencapai tujuan.
Kewajiban
Audior memahami peranan profesi dan manfaat yang
5
diperoleh baik masyarakat maupun professional.
Kemandirian
Auditor mampu membuat keputusan sendiri tanpa
6
tekanan dari pihak lain
Keyakinan terhadap peraturan profesi
Auditor memiliki keyakinan bahwa yang paling
7 berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan
sesama profesi
Hubungan dengan sesama profesi
8 Auditor meningkatkan ikatan profesi antar auditor
Melakukan diskusi temuan audit untuk memberikan ilmu
9
serta pengalaman dalam pengauditan.
Dalam ikatan profesi auditor dapat membangun
10
pentingnya profesionalisme dalam kinerja antar auditor.
5) Kinerja (Y)

No Item SS S KS TS STS
Kemampuan
1 Auditor memiliki pendidikan audit secara formal
Auditor memiliki pengalaman yang bagus dalam
2
pengauditan
Auditor memiliki tingkat profesionalisme yang baik
3
dalam kinerja
Auditor memahami setiap penugasan serta SOP audite
4
dalam melakuakn pengauditan
5 Auditor mamahami Undang- Undang SAP
Komitmen Profesional
Auditor memiliki loyalisme terhadap pekerjaan yang
6
diemban.
7 Auditor mematuhi Indepensi Kinerja Auditor
Auditor menjaga kode etik profesionalisme kinerja
8
auditor
Motivasi
9 Auditor mencintai pekerjaan profesinya sebagai auditor
10 Auditor mahamami tujuan dan fungsional atas profesinya
Auditor selalu meningkatkan pengetahuan serta
11 memahami permasalahan untuk meningkatkan kualitas
pengauditan
Kepuasan Kerja
12 Auditor mencapai target pemeriksaan dengan baik
13 Audior merasa berhasil atas tugas yang diamanatkan.
Pemeriksaan yang dilakuakan sesuai dengan prosedur
14
dan waktu yang sudah ditentukan.
Auditor memahami langkah- langkah dari setiap proses
15
pengauditan

Anda mungkin juga menyukai