Anda di halaman 1dari 13

PENGADILAN AGAMA BATUSANGKAR Kelas IB

Jln. Jend. Sudirman Limakaum Telp. (0752) 71153


E-mail: pa.batusangkar@pta-padang.go.id
BATUSANGKAR ( 27213 )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFERENCE (TOR)


KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA. 2023

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Untuk mendukung visi dan misi dalam mewujudkan Pengadilan
Agama Batusangkar yang agung, visi poin 2 yaitu Memberikan
pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
Dengan tanggung jawab yang sedemikian besar dan visi yang mulia,
maka Pengadilan Agama Batusangkar harus memberikan pelayanan
kepada para pencari keadilan sehingga masyarakat pencari keadilan
merasa layanan yang diterimanya memuaskan.

Salah satu layanan Pengadilan Agama Batusangkar diberikan


melalui PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Melalui PTSP inilah
diberikan layanan pemberian informasi, pendaftaran perkara,
pembayaran biaya perkara, penyerahan produk pengadilan dan
pengajuan keluhan atau yang disebut juga pengaduan.

Dengan implementasi pembangunan dapat memberikan nilah


tambah terhadap pemberian pelayanan pada PTSP Pengadilan
Agama Batusangkar.

Kondisi terkini yaitu belum terdapatnya jalur disabilitas menuju ruang


pelayanan Pengadilan Agama Batusangkar. Disamping itu, jalur
disabilitas dalam ruangan PTSP sudah terkelupas dan mulai
terganggu oleh warna hitam. Kemudian daripada itu, Ram disabilitas
tidak dapat digunakan karena terlalu curam dan tanpa pembatas.

2. Maksud dan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pelayanan


Tujuan disabilitas pada PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.

Pembangunan jalur disabilitas dari pintu masuk (gerbang belakang


Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang pelayanan PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Pengadilan Agama Batusangkar
bertujuan untuk memastikan aksesibilitas dan inklusi bagi individu
dengan disabilitas dalam mengakses layanan hukum dan
administratif yang disediakan oleh Pengadilan Agama Batusangkar.

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Jalur disabilitas adalah fasilitas fisik dan kebijakan yang dirancang
khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dengan berbagai jenis
disabilitas.

Maksud dari pembangunan jalur disabilitas adalah sebagai berikut:

a) Inklusi: Pembangunan jalur disabilitas bertujuan untuk


mewujudkan inklusi sosial dan memastikan bahwa individu
dengan disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk
mengakses layanan hukum dan administratif. Dengan
memberikan aksesibilitas yang memadai, pengadilan agama
dapat melibatkan individu dengan disabilitas dalam proses
peradilan dan memberikan perlindungan hukum yang adil.
b) Aksesibilitas: Jalur disabilitas dirancang untuk memastikan
aksesibilitas fisik dan informasi yang memadai bagi individu
dengan disabilitas. Ini dapat melibatkan pembangunan fasilitas
fisik seperti rampa, tangga khusus, pintu berukuran besar, atau
fasilitas parkir yang mudah diakses. Selain itu, informasi yang
diperlukan oleh individu dengan disabilitas harus disediakan
dengan cara yang dapat diakses, kedepannya seperti dokumen
dalam bentuk braille, tafsir bahasa isyarat, atau bantuan teknologi
yang sesuai.
c) Kemudahan Penggunaan: Jalur disabilitas juga bertujuan untuk
mempermudah individu dengan disabilitas dalam menggunakan
layanan PTSP Pengadilan Agama Batusangkar. Hal ini dapat
mencakup penyediaan petunjuk yang jelas, bantuan staf yang
terlatih, atau prosedur yang disederhanakan untuk memenuhi
kebutuhan individu dengan disabilitas.
d) Kesetaraan: Dengan membangun jalur disabilitas, pengadilan
agama berkomitmen untuk menciptakan kesetaraan akses bagi
semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Tujuan ini sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang
mengakui bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk
mendapatkan akses ke pengadilan dan layanan hukum.

Pembangunan jalur disabilitas dari pintu masuk (gerbang belakang


Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang pelayanan PTSP
Pengadilan Agama Batusangkar penting untuk memastikan bahwa
tidak ada individu yang diabaikan atau diskriminasi dalam
mengakses layanan hukum dan administratif. Dengan demikian,
individu dengan disabilitas dapat merasa dihargai dan diakui dalam
sistem peradilan serta mendapatkan perlindungan hukum yang adil.

3. Sasaran Target / Sasaran dari Pembangunan jalur disabilitas dari pintu masuk
(gerbang belakang Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang
pelayanan PTSP Pengadilan Agama Batusangkar adalah seluruh
pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Batusangkar serta para
pencari keadilan.
4. Lokasi Pekerjaan Penyelenggaraan kegiatan Pembangunan jalur disabilitas dari pintu
masuk (gerbang belakang Pengadilan Agama Batusangkar) menuju
ruang pelayanan PTSP Pengadilan Agama Batusangkar bertempat
di Kantor Pengadilan Agama Batusangkar Jl. Jendral Sudirman, Limo
Kaum Batusangkar Kabupaten Tanah Datar Prov. Sumatera Barat.

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA Pengadilan


Pendanaan Agama Batusangkar Tahun Anggaran 2023

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Suhenri, S.H.I


Organisasi
Pejabat Pembuat
Komitmen Satuan Kerja: Pengadilan Agama Batusangkar

Data Penunjang2

7. Referensi Hukum - Undang-Undang Dasar 1945;


- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
- Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan
Kehakiman;
- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan
kedua atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung;
- Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan
kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang
Peradilan Agama;
- Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas;
- Undang-undang Nomor 19 tahun 2011 tentang Pengesahan
Convention on the Rights of Persons with Disabilities;
- Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Negara dan Lembaga;
- Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
- Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
KMA/096/SK/X/2006 Tentang Tanggung Jawab Ketua
Pengadilan Tingkat Banding Dan Ketua Pengadilan Tingkat
Pertama Dalam Melaksanakan Tugas Pengawasan;
- Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2023.
- Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar Pelayanan Bagi
Penyandang Disabilitas di Lingkungan Peradilan Agama

Ruang Lingkup

8. Lingkup Ruang lingkup pekerjaan perencanaan pembangunan jalur disabilitas


Pekerjaan dari pintu masuk (gerbang belakang Pengadilan Agama
Batusangkar) menuju ruang pelayanan PTSP Pengadilan Agama
Batusangkar mencakup beberapa tahap dan aspek yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa contoh ruang lingkup
pekerjaan perencanaan tersebut:

1.1. Analisis Kebutuhan: Melakukan analisis mendalam tentang


kebutuhan individu dengan disabilitas yang akan
menggunakan layanan PTSP Pengadilan Agama
Batusangkar. Ini mencakup jenis disabilitas yang mungkin
dihadapi, mobilitas, penglihatan, pendengaran, dan
kebutuhan komunikasi khusus mereka.

1.2. Identifikasi Area yang Perlu Ditingkatkan: Melakukan


penilaian terhadap area dari pintu masuk (gerbang belakang
Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang pelayanan
PTSP Pengadilan Agama Batusangkar yang perlu
ditingkatkan aksesibilitasnya. Ini meliputi akses masuk, area
pelayanan, ruang tunggu, toilet, ruang sidang, dan fasilitas
lainnya yang mungkin relevan.

1.3. Perencanaan Arsitektur: Merancang atau memodifikasi tata


letak fisik bangunan agar memenuhi standar aksesibilitas. Ini
mencakup desain pintu, koridor, rampa, tangga khusus, dan
penggunaan bahan atau warna yang memudahkan navigasi
bagi individu dengan disabilitas visual.
1.4. Akses Informasi: Jika biaya memungkinkan, memastikan
bahwa informasi yang diperlukan oleh individu dengan
disabilitas tersedia secara aksesibel. Ini meliputi penempatan
signage dengan huruf Braille, tanda petunjuk taktis, visual,
atau audio, serta penggunaan teknologi yang memungkinkan
individu dengan disabilitas mengakses informasi dengan
mudah.

1.5. Perancangan Fasilitas: Merencanakan perubahan atau


pengadaan fasilitas fisik seperti toilet aksesibel, meja
pendaftaran yang sesuai, kursi berpengait, dan fasilitas parkir
yang ramah disabilitas. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan individu dengan disabilitas dalam menggunakan
layanan PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.

1.6. Konsultasi dengan Ahli: Melibatkan konsultasi dengan ahli


atau organisasi yang berfokus pada aksesibilitas dan
kebutuhan disabilitas untuk memastikan rencana
perencanaan yang memadai dan memenuhi standar yang
berlaku.

1.7. Penyusunan Rencana Kerja: Menyusun rincian rencana kerja,


termasuk jadwal, anggaran, sumber daya manusia, dan
pengadaan materi atau peralatan yang dibutuhkan untuk
implementasi pembangunan jalur disabilitas.

Pekerjaan perencanaan pembangunan jalur disabilitas dari pintu


masuk (gerbang belakang Pengadilan Agama Batusangkar) menuju
ruang pelayanan PTSP Pengadilan Agama Batusangkar melibatkan
pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan individu dengan
disabilitas dan implementasi perancangan yang memenuhi standar
aksesibilitas yang relevan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang inklusif dan aksesibel bagi individu dengan
disabilitas dalam mengakses layanan PTSP Pengadilan Agama
Batusangkar.

9. Keluaran3 Keluaran dari ruang lingkup pekerjaan perencanaan pembangunan


jalur disabilitas dari pintu masuk (gerbang belakang Pengadilan
Agama Batusangkar) menuju ruang pelayanan PTSP Pengadilan
Agama dapat meliputi beberapa elemen berikut:

1.1. Rencana Desain Aksesibilitas: Keluaran utama adalah


rencana desain yang mencakup perubahan fisik yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas menuju PTSP
Pengadilan Agama Batusangkar. Rencana ini harus

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


mencakup detail seperti desain pintu, rampa, tangga khusus,
area parkir, dan peralatan aksesibilitas lainnya.

1.2. Dokumen Spesifikasi: Dokumen spesifikasi teknis yang


menjelaskan kebutuhan material, peralatan, dan komponen
aksesibilitas yang diperlukan untuk implementasi
pembangunan jalur disabilitas. Dokumen ini akan membantu
dalam pengadaan dan pemasangan yang sesuai.

1.3. Rancangan Tata Letak: Rancangan tata letak fisik PTSP


Pengadilan Agama Batusangkar yang memperhitungkan jalur
disabilitas, termasuk lokasi rampa, tangga khusus, dan
fasilitas aksesibilitas lainnya. Rancangan ini harus
mempertimbangkan kebutuhan individu dengan disabilitas
dan memastikan keterhubungan yang lancar antara berbagai
area.

1.4. Penjelasan Kebijakan: Penjelasan kebijakan aksesibilitas


yang menguraikan panduan dan prosedur dalam
mengimplementasikan jalur disabilitas dari pintu masuk
(gerbang belakang Pengadilan Agama Batusangkar) menuju
ruang pelayanan PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.
Dokumen ini memberikan panduan kepada staf dan
pengguna tentang harapan dan standar dalam menciptakan
lingkungan yang inklusif dan aksesibel.

1.5. Jadwal Implementasi: Jadwal yang merinci waktu dan urutan


pekerjaan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
pembangunan jalur disabilitas. Ini membantu dalam mengatur
tahapan pekerjaan yang diperlukan, termasuk perencanaan,
konstruksi, pemasangan peralatan, dan pelatihan staf.

1.6. Evaluasi dan Rekomendasi: Analisis dan evaluasi terhadap


ruang lingkup pekerjaan perencanaan yang telah dilakukan.
Rekomendasi diberikan berdasarkan temuan dan penilaian
terhadap desain, kebijakan, dan aspek lainnya yang
mempengaruhi aksesibilitas menuju PTSP Pengadilan
Agama Batusangkar.

Keluaran ini penting dalam memandu proses implementasi


pembangunan jalur disabilitas, memastikan kesesuaian dengan
kebutuhan individu dengan disabilitas, dan menjaga kualitas
aksesibilitas PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.

10. Peralatan, Peta atau Denah Ruangan: Peta atau denah dari pintu masuk
Material, (gerbang belakang Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang
Personel dan pelayanan PTSP Pengadilan Agama yang sudah ada atau dibuat
Fasilitas dari ulang. Hal ini diperlukan untuk memahami tata letak eksisting dan
Pejabat Pembuat memperkirakan perubahan yang perlu dilakukan dalam perencanaan
Komitmen aksesibilitas.

11. Peralatan dan Dalam membuat perencanaan pengadaan untuk pembangunan jalur
Material dari disabilitas dari pintu masuk (gerbang belakang Pengadilan Agama
Penyedia Jasa Batusangkar) menuju ruang pelayanan PTSP Pengadilan Agama
Konsultansi Batusangkar, berikut adalah beberapa peralatan dan material yang
diperlukan:
1.1. Komputer dan Perangkat Lunak: Peralatan komputer yang
diperlukan untuk membuat perencanaan pengadaan, seperti
laptop atau desktop, serta perangkat lunak pengolahan data
dan desain seperti program CAD (Computer-Aided Design)
atau perangkat lunak perencanaan proyek.
1.2. Alat Tulis dan Peralatan Kantor: Alat tulis umum seperti
pensil, pulpen, penggaris, kertas, dan peralatan kantor
lainnya yang diperlukan untuk membuat dokumentasi,
menggambar sketsa, atau mencatat informasi terkait
perencanaan.
1.3. Bahan Referensi: Bahan referensi yang relevan untuk
mendukung perencanaan, seperti pedoman aksesibilitas,
standar desain aksesibilitas, peraturan atau perundangan
terkait aksesibilitas, serta panduan praktis dalam
merencanakan fasilitas aksesibilitas.

12. Lingkup Sebatas seperti tersebut pada poin nomor 8


Kewenangan
Penyedia Jasa

13. Jangka Waktu Durasi waktu pelaksanaan adalah 15 hari


Penyelesaian
Pekerjaan

14. Personel Posisi Kualifikasi


Tenaga Ahli:

Arsitek Seorang arsitek yang memiliki


pemahaman tentang aksesibilitas dan
dapat merancang tata letak jalur
aksesibilitas serta mengintegrasikan
peralatan aksesibilitas dengan desain
ruangan.
Pendidikan minimal Sarjana (S1)
dalam Arsitektur.
Pengalaman professional 1 tahun.
Memiliki pengalaman dalam
merancang bangunan atau fasilitas
dengan fokus pada aksesibilitas.
Pengalaman dalam merancang jalur
aksesibilitas atau bangunan
aksesibilitas akan menjadi nilai tambah

Sipil Seorang ahli konstruksi yang dapat


melaksanakan perencanaan,
mengawasi pekerjaan konstruksi,
melakukan pengukuran, dan
memastikan kualitas pekerjaan sesuai
dengan standar dan spesifikasi yang
ditetapkan

Pendidikan minimal sarjana (S1)


dalam bidang teknik sipil, teknik
konstruksi, atau bidang terkait.

Pengalaman professional 1 tahun.


Memiliki pengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi,
terutama dalam pembangunan atau
modifikasi bangunan yang melibatkan
aksesibilitas. Pengalaman kerja
dengan proyek-proyek aksesibilitas
akan menjadi nilai tambah.

Tenaga Pendukung:

Tenaga Seorang ahli administrasi dengan


Administrasi pendidikan minimal SMA sederajat

15. Jadwal Tahapan Berikut adalah tahapan pelaksanaan pekerjaan perencanaan


Pelaksanaan pengadaan jalur disabilitas dengan estimasi waktu 15 hari:
Pekerjaan
1.1. Tahap Persiapan (1-2 hari):
• Menyiapkan rencana kerja dan jadwal kegiatan.

• Melakukan koordinasi awal dengan pihak terkait.

• Mengumpulkan informasi dan data terkait kebutuhan


aksesibilitas.
1.2. Tahap Pengumpulan Data dan Analisis (5-7 hari):

• Melakukan pengukuran ruangan dan pemetaan area yang


terkait.

• Mengumpulkan data mengenai standar aksesibilitas yang


berlaku.

• Menganalisis kebutuhan aksesibilitas yang spesifik untuk


PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.
1.3. Tahap Perencanaan Konseptual (7-10 hari):

• Merancang jalur disabilitas yang sesuai dengan standar


aksesibilitas.

• Menentukan lokasi yang tepat untuk jalur disabilitas.

• Menghasilkan gambar sketsa atau blueprint konseptual.


1.4. Tahap Penyusunan Laporan (2-3 hari):

• Menyusun laporan perencanaan yang berisi deskripsi rinci


tentang jalur disabilitas.

• Menyajikan rekomendasi dan solusi untuk meningkatkan


aksesibilitas di PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.
1.5. Tahap Finalisasi dan Presentasi (1-2 hari):

• Mereview dan memfinalisasi laporan perencanaan.

• Menyusun presentasi untuk menjelaskan perencanaan


kepada pihak terkait di PTSP Pengadilan Agama
Batusangkar.

Laporan

16. Laporan
Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat:
1. Pendahuluan:
• Pengenalan tentang latar belakang proyek dan tujuan
laporan.
• Penjelasan mengenai mengapa perencanaan pengadaan
jalur disabilitas dari pintu masuk (gerbang belakang
Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang pelayanan di
PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.
2. Ruang Lingkup Proyek:
• Penjelasan tentang ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilakukan, termasuk lokasi yang tercakup dan detail area
yang akan diaksesibilitaskan.
3. Standar dan Persyaratan:
• Rujukan terhadap standar aksesibilitas yang berlaku, baik itu
standar nasional maupun internasional.
• Persyaratan khusus yang harus dipenuhi dalam merancang
jalur disabilitas dari pintu masuk (gerbang belakang
Pengadilan Agama Batusangkar) menuju ruang pelayanan
PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.
4. Metodologi:
• Penjelasan tentang metode yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data, melakukan analisis, dan merancang
jalur disabilitas.
• Pendekatan atau kerangka kerja yang akan diterapkan dalam
perencanaan.
5. Pengumpulan Data:
• Deskripsi tentang proses pengumpulan data yang telah
dilakukan, termasuk metode pengukuran ruangan, pemetaan
area, dan pengumpulan informasi terkait aksesibilitas.
6. Analisis Data:
• Hasil analisis data yang telah dikumpulkan, termasuk
identifikasi kebutuhan aksesibilitas, kendala yang ada, dan
peluang perbaikan.
7. Alternatif Solusi:
• Penjelasan tentang berbagai alternatif solusi yang dihasilkan
berdasarkan analisis data, termasuk sketsa atau blueprint
konseptual yang menggambarkan jalur disabilitas yang
direkomendasikan.
8. Kesimpulan dan Rekomendasi:
• Kesimpulan yang diambil dari analisis dan evaluasi data.
• Rekomendasi mengenai desain, lokasi, material, atau
perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas
di PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.
9. Daftar Referensi:
• Daftar sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan
laporan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 9 (sembilan) hari


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan.

17. Laporan Bulanan Tidak diperlukan

18. Laporan Antara Tidak diperlukan


19. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:
1. Pendahuluan:
Pengenalan tentang latar belakang proyek, tujuan laporan, dan
ruang lingkup perencanaan pengadaan jalur disabilitas.

2. Rangkuman Eksekutif:
Rangkuman singkat dari keseluruhan laporan, termasuk temuan
kunci, rekomendasi utama, dan manfaat yang diharapkan.

3. Deskripsi Proyek:
Penjelasan mendetail tentang proyek, termasuk informasi tentang
jalur dari pintu masuk (gerbang belakang Pengadilan Agama
Batusangkar) menuju ruang pelayanan PTSP Pengadilan Agama
Batusangkar, lokasi proyek, dan alasan perlunya jalur disabilitas.

4. Standar dan Persyaratan:


Pembaruan tentang standar aksesibilitas yang diterapkan dalam
perencanaan, baik itu standar nasional maupun internasional.

Penjelasan tentang persyaratan spesifik yang harus dipenuhi


dalam merancang jalur disabilitas.

5. Analisis Data:
Hasil dari pengumpulan dan analisis data, termasuk temuan
tentang kebutuhan aksesibilitas, kendala yang ada, dan peluang
perbaikan.

6. Desain dan Rancangan Jalur Disabilitas:


Rincian tentang desain dan rancangan jalur disabilitas yang
direkomendasikan, termasuk gambar sketsa, blueprint, atau peta
yang menggambarkan jalur disabilitas yang diusulkan.

7. Rincian Teknis:
Spesifikasi teknis yang meliputi informasi tentang material yang
direkomendasikan, dimensi yang sesuai, dan spesifikasi
konstruksi yang perlu dipertimbangkan.

8. Rincian Biaya:
Estimasi biaya untuk melaksanakan perencanaan pengadaan
jalur disabilitas, termasuk biaya material, tenaga kerja, dan biaya
lain yang terkait.

9. Kesimpulan dan Rekomendasi:


Kesimpulan yang diambil dari analisis data dan evaluasi proyek.
Rekomendasi spesifik mengenai perubahan, perbaikan, atau
langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan
aksesibilitas di PTSP Pengadilan Agama Batusangkar.

10. Daftar Referensi:


Daftar sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan
laporan.

11. Lampiran:
Lampiran berisi informasi tambahan seperti gambar, data
pengukuran, atau dokumentasi pendukung lainnya.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan dan flashdisk.

Hal-Hal Lain

20. Produksi dalam Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia oleh Warga
Negara Indonesia dan menggunakan peralatan dan material
diutamakan produk Indonesia

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
Tidak boleh ada kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi
lain
22. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Pengumpulan
Data Lapangan • Atas izin tertulis Pejabat Penandatangan Kontrak

23. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK seperti tersebut
pada ruang lingkup pekerjaan

Mengetahui, Batusangkar, 17 Mei 2023


Ketua Pengadilan Agama Batusangkar Kelas 1B Kuasa Pengguna Anggaran

Dr. Yengkie Hirawan, S.Ag., M.Ag Suhenri, S.H.I


NIP.19770208 2007041001 NIP. 196612031987031002

Anda mungkin juga menyukai