Anda di halaman 1dari 23

SPESIFIKASI TEKNIS

PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI DRAINASE


LINGKUNGAN PAKET 5

A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS


I. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
a. Papan Nama Pekerjaan
Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan print banner. Papan nama
proyek didirikan tegak dan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum yang
mencantumkan antara lain nama proyek, nama pekerjaan, biaya pelaksanaan, waktu
pelaksanaan, nama jasa konstruksi dan hal lain yang ditentukan oleh Pengguna Jasa.

b. Air
Sesuai dengan persyaratan PBI-1971 Ayat 3.6 menyatakan bahwa air untuk
pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali,
garam-garam, bahan-bahan organic atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan
/atau baja tulangan.

c. Bekisting
Sesuai dengan persyaratan SNI 03-3527-1994 menyatakan kayu bangunan adalah
kayu yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu
berbentuk balok, papan ataupun betuk-bentuk lain sesuai dengan tujuan pengunanya.

d. Agregat Halus ( Pasir )


Sesuai dengan persyaratan SNI 03-2461-1991/2002 dan PBI-1971 menyatakan
sebagai berikut :
1. Agregat halus dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari
batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah
batu.
2. Kadar lumpur pada pasir tidak boleh melebihi 5%, apabila melampaui batasan
tersebut maka agregat halus harus dicuci.
3. Agregat halus dari butir-butir yang beraneka ragam yang memenuhi syarat
sebagai berikut :
- Sisa diatas ayakan 4 mm, harus minimal 2% berat.
- Sisa diatas ayakan 1 mm, harus minimal 10% berat.
- Sisa diatas ayakan 0,25 mm, harus berkisar atnara 80% dan 90% berat.
4. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus pada pekerjaan beton dan
plesteran maupun adukan pada pasangan.

e. Agregat Kasar
Sesuai dengan persyaratan SNI 03-2461-1991/2002 dan PBI-1971 menyatakan
sebagai berikut :
1. Agregat kasar dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu.
2. Agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.
3. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, butir-butir
yang pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tidak melampaui
20% dari berat agregat seluruh. Butir- butir agregat tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
4. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, apabila melampaui
1% agregat harus dicuci.
5. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang merusak beton, seperti zat
reaktif alkali.
6. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam yang memenuhi
syarat-syarat :
- sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat;
- sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98% berat;
- selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat.

f. Portland Cemen (PC)


1. Semen yang dipakai adalah semen PCC (Semen Padang) yang memenuhi syarat-
syarat menurut standar Semen Indonesia (SI-8-1972) dan standar industri
Indonesia (SII003-81) mutu an cara uji semen PVC.
2. Kondisi semen yang dipakai dalam keadaan masih dalam kantong utuh atau baru.
3. Ketika semen yang masih tersisa pada kantong dilakukan penyimpanan pada area
yang terhindar dari hujan dan lembab.

g. Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang dipakai harus bebas dari karatan, kotoran, minyak, cat serta
bahan lainnya agar tidak mengurangi daya rekat pada baja tulangan terhadap
beton.
2. Baja tulangan yang di pakai adalah minimal harus sesuai dengan SNI 2052-2017.
3. Merek besi yang digunakan dengan kode KS.

h. Kawat Tulangan
Kawat tulangan tidak dalam kondisi yang berkarat dengan diameter 1 mm yang
terbuat dari baja lunak.

i. Batu Pasangan
Batu pasangan yang digunakan berupa Batu Kali atau Batu Belah dengan ukuran yang
tidak lebih dari diameter 30 Cm dan tidak menggandung lumpur pada batu jika
dilakukan pemasangan.

j. Pipa PVC
Pipa PVC yang digunakan sesuai dengan persyaratan pada SNI 006-0084-2002.

II. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUSI DAN PERALATAN BANGUNAN


Peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah :
Kapasitas
No Jenis Peralatan Kondisi Jumlah Satuan
Minimal

1 Waterpass/Theodolite Baik - 1 Unit

2 Pompa Air Diesel Baik 5 Kw 1 Unit

3 Molen Baik 0,3 M3 2 Unit

4 Dump Truck Baik 3,5 Ton 1 Unit

Persyaratan peralatan hanya milik sendiri/sewa beli/sewa dangan surat perjanjian sewa.
III. SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN
a. Umum
1. Instansi : Pemerintah Kota Padang
2. Penguna Anggaran : RAF INDRIA, ST. MT
3. Nama PPK : MASDALILA, ST. MT
4. Unit Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
5. Alamat : Jalan Sudirman No. 4A Padang
6. Program : Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU)
7. Kegiatan : Urusan Penyelenggaraan PSU Perumahan
8. Sub Kegiatan : Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di
Perumahan untuk Menunjang Fungsi Hunian
9. Pekerjaan : Pembangunan dan Rehabilitasi Drainase Lingkungan
Paket 5
10. Lokasi Pekerjaan : Kota Padang
11. Sumber Dana : APBD
12. Tahun Anggaran : 2024
13. Pagu Dana : Rp. 1.284.996.237,00
14. TKDN : Minimal 90%
15. Biaya Tidak Langsung : 10% hingga 15%
1. Biaya Umum = 9% dari Nilai Pekerjaan
2. Keuntungan = ditetapkan oleh penyedia
16. Komponen Upah Pekerja: mengacu pada UMP Provinsi Sumatera Barat Tahun
2024 (SK Gubernur Nomor : 562-768-2023 Tentang
Upah Minimum Provinsi Sumatera Barat dan SK
Walikota Padang Nomor 747 Tahun 2023 tentang
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
Struktur Upah dan Biaya Tidak Langsung Minimum
dalam Pengadaan Konstruksi Pemerintah Kota Padang
Tahun Anggaran 2024
17. Biaya Penyelenggaran SMK3 Konstruksi termasuk komponen biaya yang dihitung
dalam evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan :
1. Gaji Petugas K3 Konstruksi mengacu kepada UMP
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, dan apabila
yang disyaratkan adalah Ahli K3 Konstruksi maka
sesuai remunerasi tenaga ahli (KEPMEN PUPR
NOMOR : 524/KTPS/M/2022)
2. BPJS Ketenagakerjaan sesuai ketentuan perundang-
undangan

18. Analisa Pekerjaan : Analisa Pekerjaan yang dipakai adalah Analisa


Pekerjaan yang diupload oleh PPK
19. Penyediaan bahan material oleh penyedia ataupun dukungan dari supplier
material harus sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
20. Harga material/bahan telah memperhitungkan semua unsur biaya, antara lain
biaya pengiriman, bea, retribusi, dan pajak sampai pada lokasi pekerjaan.
21. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender
22. Jenis Kontrak : Jenis kontrak yang akan digunakan untuk pekerjaan ini
adalah Kontrak Harga Satuan
23. Persyaratan Penyedia : Penyedia yang akan melaksanakan pekerjaan ini harus
berbentuk badan usaha yang memiliki perizinan usaha
dibidang jasa konstruksi sesuai dengan PP 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Risiko: NIB dan Sertifikat Standar dengan KBLI
Konstruksi Jaringan Irigasi dan Drainase (42201), atau
Peserta yang memiliki NIB namun Sertifikat Standar
sedang dalam proses verifikasi dan persetujuan
menyampaikan NIB atau SBU yang masih berlaku serta
bukti tangkapan layar laman OSS bahwa Sertifikat
Standar sedang menunggu verifikasi persyaratan.
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan Subklasifikasi
Konstruksi Jaringan Irigasi dan Drainase (BS004) atau
Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam,
dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001)
24. Dokumen lainnya yang disyaratkan untuk pekerjaan ini :
1. Surat Pernyataan, yang memuat:
a. Bebas temuan atau lunas temuan di semua
Instansi Pemerintah Kota Padang s/d TA 2022.
b. Tidak pernah mengalami keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
terselenggaranya Rapat Pembuktian
Keterlambatan (Show Cause Meeting/SCM) Tahap
III dan diberlakukannya denda keterlambatan
akibat kelalaian Penyedia Jasa tersebut dalam
kurun waktu (TA 2022 dan 2023).

b. Lingkup Pekerjaan
Secara umum pekerjaan konstruksi ini meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Saluran, dan pekerjaan lain-lain sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi teknis.
2. Seluruh pekerjaan tersebut di atas mencakup penyediaan bahan, peralatan, tenaga
kerja serta pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Pelaksanaan Pekerjaan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan
untuk proyek ini.
3. Menyusun program kerja, meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan
bahan dan jadwal pengadaan tenaga kerja.
4. Menyusun gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan yang
memerlukannya.
5. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik dilapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan.
6. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat lapangan,
request pekerjaan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul/dihadapi dan surat menyurat.
7. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built
drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Melaksanakan perbaikan kerusakan yang terjadi dimasa pemeliharaan konstruksi.
IV. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/ METODE PELAKSANAAN/ METODE KERJA
a. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Tenaga
- Mobilisasi personil dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan
disetujui Pengawas lapangan pekerjaan.
- Penggunaan alat berat dan pengoperasian peralatan/kendaraan sudah
mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh instansi terkait.
- Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut kontrak.
- Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia pada
saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat
kerja menjadi kondisi semula sebelum pekerjaan dimulai serta mengembalikan
seluruh peralatan material sisa dan pekerja.
- Tata cara penngukuran dan pembayaran :
• Mobilisasi/Demobilisasi peralatan dan tenaga dari seluruh mata
pekerjaan diatas harus disesuaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan.
• Harga “kegiatan” akan sudah dianggap termasuk kompesansi penuh
untuk setiap biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk
Mobilisasi/Demobilisasi peralatan dan tenaga. Semua biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada item
pekerjaan ini yang dianggap sudah termasuk dalm jumlah “kegiatan”
yang dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

2. Pembuatan Papan Nama Pekerjaan


- Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan print banner. Papan
Nama Proyek didirikan tegak dan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat
umum yang mencantumkan antara lain nama proyek, nama pekerjaan, biaya
pelaksanaan, waktu pelaksanaan, nama Jasa Konstruksi dan hal lain yang
ditentukan oleh Pengguna Jasa.
- Tata cara pemgukuran dan pembayaran :
• Pembuatan papan nama kegiatan menggunakan Print Banner Uk 100
cm x 100 cm dan Multriplek tebal 9 mm, Tiang kayu 5/7.
• Pembuatan papan nama pekerjaan dibayarkan berdasarkan jumlah
“Buah” (Bh) sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
3. Uitset Trase Saluran
- Pekerjaan pengukuran kembali dilaksanakan sebelum pekerjaan dimulai.
- Jika didalam pengukuran kembali terdapat perbedaan antara gambar dengan
keadaan dilapangan yang sebenarnya, maka Pengawas Lapangan akan
mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut, serta penyedia wajib melakukan
penggambaran kembali tapak proyek, lengkap dengan keterangan mengenai
ketinggian tanah, batas–batas dan sebagainya.
- Ukuran–ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar, apabila
ukuran–ukuran pada gambar tidak tercantum atau tidak jelas atau saling
berbeda, harus dilaporkan kepada pengguna jasa, apabila dianggap perlu maka
Pengawas Lapangan berhak merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu
bagian pekerjaan.
- Hasil pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru menjadi
tanggung jawab penyedia.
- Penyedia diwajibkan mengadakan pengukuran tapak proyek dengan teliti dan
harus disaksikan oleh Pengawas Lapangan, untuk mengetahui batas–batas
tapak, elevasi tanah, letak pohon–pohon dsb. Pengukuran tersebut harus
menggunakan peralatan yang memadai seperti water pass, theodolite yang
kesemuanya peralatan tersebut harus disediakan oleh Penyedia.
- Penyedia harus membuat patok referensi ketinggian terhadap datum untuk
titik tertentu. Penentuan patok–patok bouwplank dan patok–patok lainnya
harus dilakukan dengan theodolite/waterpass yang sebelumnya sudah disetujui
Pengawas Lapangan. Sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai patok–patok
pembantu/bouwplank harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang maupun
bouwnplank, jika Pengawas Lapangan menilai/ mempertimbangkan merasa
perlu diubah maka patok atau bouwnplank dapat diubah
- Apabila ada patok yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru dan
pemasangannya diketahui dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pengukuran rinci kegiatan menggunakan peralatan survei antara lain
waterpass dan theodalith dan operator yang handal dalam melakukan
pengukuran.
• Harga “kegiatan” akan sudah dianggap termasuk kompensasi penuh
untuk setiap biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk
pengukuran rinci kegiatan. Semua biaya yang dikeluarkan oleh
Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada item pekerjaan ini
yang dianggap sudah termasuk dalam jumlah “kegiatan” (Keg) yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

4. Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


Berdasarkan Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Kegiatan
penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi mencakup :
- Alat pelindung kerja;
- Alat pelindung diri;
- Asuransi dan perizinan;
- Personil K3;
- Fasilitas sarana kesehatan;
- Rambu- rambu.

Status satuan perincian kegiatan penyelenggaraan system manajemen


keselamatan konstruksi :
- Satuan pekerjaan yang terdapat pada perincian kegiatan penyelenggaraan
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi adalah satuan habis pakai.
- Dalam hal terdapat perbaikan pekerjaan pada masa pemeliharaan, tanggung
jawab Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi tetap menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
Bukti penerapan kegiatan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi harus didokumentasikan dan menjadi bagian dari laporan hasil
pelaksanaaa Pekerjaan.

b. PEKERJAAN SALURAN
1. Pasang Profil Melintang dan Memanjang Saluran
- Profil dipasang sepanjang pasangan batu yang akan di buat dengan kayu kaso
dan papan.
- Pemasangn profil disesuaikan dengan lebar dan tinggi pasangan yang akan
dibuat.
- Profil dipasang sekokoh mungkin agar titik acuan tidak meleset dari gambar
rencana.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pemasangan profil dilakukan sepanjang saluran yang akan dibuat
• Pasang profil melintang dan memanjang daluran dibayarkan
berdasarkan panjang “meter” sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

2. Pekerjaan Pembongkaran
- Pekerjaan pembongkaran dilaksanakan sebagaimana ditunjukan dalam
gambar terdiri dari :
• Bongkaran Beton dengan Jack Hammer.
• Pembongkaran Pasangan Lama.
- Pelaksanaan pembongkaran harus dapat izin dari Konsultan Pengawas, baik
dalam hal metoda pelaksanaan atau peralatan yang akan digunakan.
- Material hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
menggunakan Dump Truck agar tidak mengganggu proses pekerjaan
selanjutnya.
- Proses pembongkaran dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak memberi
pengaruh buruk pada keadaan bangunan yang tertinggal.
- Tiap kerusakan atau terjadi luang atau pecah pada bagian bangunan yang
masih tinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut maka harus
diperbaiki dan dikembalikan ke kondisi semula atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan pembongkaran dibayar dalam satuan per “Meter Kubik”
dimana harga pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh
untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan pembongkaran yang dimasukan
Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Pekerjaan Dewatering
- Pekerjaan ini dilakukan pada awal tahapan memulai pekerjaan Konstruksi
Saluran.
- Penyedia harus membuat dan memelihara serta membongkar kitsdam selama
dan sesudah pelaksanaan pekerjaan sesuai persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
- Untuk pekerjaan pengeringan penyedia diwajibkan menggunakan Pompa Air
Diesel yang kapasitasnya disesuaikan dengan yang telah disyaratkan dalam
spesifikasi peralatan.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Kitsdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor 43 x 65 cm
dibayar berdasarkan jumlah “Buah” dimana harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang
berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan Pekerjaan
Kitsdam yang dimasukakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
• Kerangka kayu untuk Kitsdam pasir/tanah Uk. 43 x 65 cm yang
dibayar satuan per “Meter Kubuk” dimana harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang
berkaitan dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan
yang dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

4. Penggalian Tanah Biasa Sedalam 1 M


- Keseluruhan penampang saluran memiliki bentuk dan ukuran hamper
seragam dan berada di area permukiman warga, sebagian berada di belakang
rumah-rumah warga sehingga diperlukan kehati-hatian dalam pelaksanaan
galian.
- Untuk kepentingan pengaliran genangan air terdapat peninggian dasar
saluran yang harus langsung dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi
pasangan batu sesuai gambar rencana/kerja yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
- Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan gambar dan persetujuan dari
Pengawas Lapangan.
- Setiap penggalian tetap dilakukan pengeringan seperlunya dengan alat pompa
air yang disediakan oleh penyedia.
- Pekerjaan yang dilakukan harus dilaksanakan secara berkelanjutan hingga
pekerjaan selesai.
- Sisa dari galian diangkut dengan dump truck ke tempat yang telah disetujui
Pengawas Lapangan.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan galian dibayar dalam satuan per “meter kubik”, dimana
harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.

5. Menaikan Hasil Galian Sampai Beda Tinggi > 1 M s.d 2 M


- Tata cara pengukuran dan Pembayaran :
• Pekerjaan menaikan hasil galian dibayar dalan satuan per “Meter
Kubik”, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

6. DT Angkut Material Sejauh 1,5 Km


- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan DT angkat material dibayar dalan satuan per “Meter Kubik”,
dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

7. Pemasangan 1 M3 Pondasi Batu Belah Mortar Tipe S


- Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air
dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu lainnya.
- Ratakan lantai dasar saluran, pasang profil sesuai gambar design bangunan.
- Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur dan minta perstujuan
Konsultan Pengawas.
- Sebelum melakukan pasangan batu, batu harus dibersikan dari lumpur atau
tanah yang melekat pada permukaan batu menggunakan air agar ikatan batu
dengan mortar akan menjadi kuat.
- Pemasangan lapis batu pertama diawali dengan menghamparkan mortar
setebal 3 – 5 Cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan mortar dengan
jarak 2 -3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar
kuat dan melekat pada mortar.
- Isi rongga diantara batu-batu dengan mortar sampai penuh dengan
mengunakan sendok semen.
- Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding
penahan, sayap bending dan sebagainnya). Suling dari pipa PVC yang
dibungkus ijuk dan kerikil diujung pipa bagian dalam dipaang bersamaan
dengan pasangan batu.
- Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar kerja. Baris pipa suling berikutnya (diatasanya)
dipasang berselang-seling arah vertical.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan pasangan batu dibayar dalam satuan per “Meter Kubik”,
dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

8. Pasangan Pipa Suling-suling


- Pemasangan pipa suling dilaksanakan dengan spasi 1 s/d 2 meter.
- Panjang pipa suling disesuaikan dengan penampang dinding saluran.
- Dibelakang pasangan dilebihkan minimal 10 cm untuk pemasangan filter pipa
suling.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Pemasangan pipa suling-suling dibayar dalam satuan per
“Meter”, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

9. Pekerjaan Plat Penutup Saluran


Bekisting Plat
- Bekisting harus dipasangan sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan dalam gambar.
- Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan
selama pengecoran.
- Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukannya, bebas dari kotoran
seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu.
- Pembukaan bekisting baru dilakukan minimal 21 hari.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Bekisting Lantai Beton dibayar dalam satuan per “Meter
Luas”, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pembesian Plat
- Pembuatan tulangan untuk batang-batang yang lurus atau dibengkokan, (tiap
ujung besi diberi hak/tekukan) sambunga dan kait-kait dalam pembuatan
sengkang-sengkang.
- Pemasangan tulangan besi beton harus sesuai dengan gambar design/kontrak.
- Tulangan besi beton harus bebas dari papan bekisting/lantai kerja dengan
tebal selimut beton minimal 2 Cm.
- Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis atau tidak
tertulis dari Konsultan Pengawas.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Pembesian dibayar dalam satuan per “Kilogram”, dimana
harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.

Pembuatan Beton K-250


- Sebelum pengecoran harus memiliki formula campuran beton dengan mutu K-
250 agar ketika mencampurkan material untuk beton dapat mencapai mutu
beton K-250.
- Cetakan yang akan dilakukan pengecoran disiram sampai bersih dari serbuk
kayu maupun kotoran lainnya.
- Memeriksa kembali ukuran-ukuran dan lelevasi, penulangan dan penempatan
penahanan.
- Pengecoran harus dilakukan seaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacat atau keropos pada beton yang dapat memperlemah
konstruksi.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Pembuatan Beton K-250 dibayar dalam satuan per “Meter
Kubik”, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bongkar Bekisting Secara Biasa
- Pembongkaran bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan izin tertulis dari
Konsultan Pengawas.
- Setelah bekisting dibuka, tidak diizinkan mengadakan perubahan apapun
pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Bongkar Bekisting Seara Biasa dibayar dalam satuan per
“Meter Luas”, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Syarat-Syarat Pengamanan dan Pengendalian Pekerjaan


- Pada saat pengecoran, agar syarat-syarat untuk keselamatan kerja telah
terpenuhi.
- Lokasi pengecoran harus disterilkan dari masyarakat sipil guna menghindari
terjadinya kecelakaan kerja.
- Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras minimal
selama 3x24 jam setelah pengecoran. Beton harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.
- Bila terjadi kerusakan Penyedia diwajibkan untuk memperbaiki dengan tidak
mengurangi kualitas pekerjaan.
- Bagian-bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus
selalu dibasahi dengan air terus-menerus selama satu minggu atau lebih.
- Penyedia diminta mengajukan job mixed formula.

Uji Laboratorium
- Uji laboratorium untuk pekerjaan beton sesuai dengan SNI 1974:2011.

10. Pekerjaan Plesteran dan Acian


- Pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang berasal dari sungai/kali atau
dari daerah quarry yang disetujui Pengawas Lapangan.
- Pelaksanaan pekejaan plesteran harus mendapatkan hasil yang baik dan
sempurna dalam arti bidang permukaan harus betul-betul rata, tidak
bergelombang, tegak lurus dan padat.
- Jika hasil plesteran menunjukkan hasil tidak memuaskan maka bagian
tersebut sebagian atau seluruhnya harus dibongkar untuk diperbaiki atau
diulang kembali atas tanggungan Penyedia.
- Pekerjaan acian dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan saluran selesai.
Permukaan akhir acian harus merata, halus dan tidak retak-retak.
- Tidak diperkenakan melaksanakan pekerjaan plesteran dan acian di dalam air.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Plesteran dan acian dibayar dalam satuan per “Meter Luas”,
dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

11. Pengurugan Kembali Galian Tanah


1. Penyedia Jasa mengerjakan timbunan dan penutupan kembali di lokasi yang
ditunjukkan oleh gambar atau di tempat lain seperti arahan konsultan
pengawas. Kualitas dari material harus mendapatkan izin dari konsultan
pengawas dan tidak termasuk bahan organik atau bahan lain yang tidak
diizinkan.
2. Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian
sebagai bahan untuk timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat.
3. Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah kembali dari hasil galian
adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang
bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari hasil galian yang
secara spesifikasi teknis bahan tersebut dapat dipertangung jawabkan.
4. Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan Pengurugan Kembali Galian Tanah dibayar dalam satuan
per “Meter Kubik”, dimana harga dan pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang
berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan
ini yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
V. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
a. Identifikasi Bahaya:
1. Penilaian Tingkat Resiko
Pengendalia
Deskripsi Resiko Penilaian Tingkat Resiko
n Awal
Identifikasi Nilai
No Jenis Bahaya Kepar Tingkat
Uraian Bahaya Kemung Resik
(Tipe ahan Resiko
Pekerjaan (Skenario kinan (f) o
Kecelakaan) (a) (Tr)
Bahaya) (fxa)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mobilisasi/De • Posisi saat • Kecelakaan • Mematuhi 3 1 3 Kecil
mobilisai berkendara dalam peraturan
Peralatan dan • Posisi Kerja perjalanan lalu lintas
Tenaga ke lokasi • Memakai
kerja alat
• Tertimpa pelindung
alat berat diri
saat
loading/
unloading

2 Pembuatan • Posisi kerja • Tertusuk • Memakai 1 1 1 Kecil


Papan Nama paku alat
Pekerjaan pelindung
diri
3 Uitset Trase • Posisi kerja • Terserempe • Memakai 2 1 2 Kecil
Saluran t kendaraan rompi kerja
• Memasang
kerucut dan
safety line
5 Pasang Profil • Posisi kerja • Tertusuk • Memakai 2 1 2 Kecil
Melintang dan paku alat
Memanjang • Tangan pelindung
Saluran lecet diri
6 Bongkaran • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 3 1 3 Kecil
Beton dengan lecet alat
Jack Hammer • Terkena pelindung
peralatan diri
kerja

7 Pembongkaran • Posisi kerja • Tangan • Memakai 3 1 3 Kecil


Pasangan lecet alat
Lama pelindung
diri
8 Pekerjaan • Posisi kerja • Tangan • Memakai 2 1 2 Kecil
Dewatering • Pekerjaan lecet alat
dengan alat • Tertusuk pelindung
manual paku diri

9 Penggalian • Posisi kerja • Tangan • Memakai 2 1 2 Kecil


Tanah Biasa • Pekerjaan lecet alat
Sedalam 1 M dengan alat • Tertimpa pelindung
manual material diri
galian • Memasang
• Tertimpa Safety Line
peralatan
kerja
10 Menaikan • Posisi kerja • Tangan • Memakai 2 1 2 Kecil
Hasil Galian • Pekerjaan lecet alat
Sampai Beda dengan alat • Tertimpa pelindung
Tinggi > 1 M manual material diri
s.d 2 M galian • Memasang
• Tertimpa Safety Line
peralatan
kerja
11 DT Angkut • Posisi saat • Kecelakaan • Mematuhi 3 1 3 Kecil
Material berkendara dalam peraturan
Sejauh 3 Km • Posisi Kerja perjalanan lalu lintas
ke lokasi • Memakai
kerja alat
• Tertimpa pelindung
alat berat diri
saat
loading/
unloading

12 Pemasangan 1 • Posisi kerja • Tangan • Memakai 2 2 4 Kecil


M3 Pondasi • Pekerjaan lecet alat
Batu Belah dengan alat • Tertimpa pelindung
Mortar Tipe S manual material diri
• Tertimpa
peralatan
kerja

13 Pasangan Pipa • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 1 1 1 Kecil


Suling-Suling lecet alat
pelindung
diri

14 Pekerjaan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 1 1 1 Kecil
Bekisting lecet alat
• Tertusuk pelindung
paku diri

15 Pekerjaan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 2 1 2 Kecil


Pembesian lecet alat
• Tertusuk pelindung
kawat besi diri

16 Pekerjaan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 2 1 2 Kecil
Pengecoran lecet alat
Beton • Tertimpa pelindung
material diri
kerja
• Tertimpa
peralatan
kerja
17 Pekerjaan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 1 1 1 Kecil
Bongkar lecet alat
Bekisting • Tertusuk pelindung
paku diri

18 Pemasangan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 1 1 1 Kecil


Plesteran 1 PC lecet alat
: 4 Pasing pelindung
Pasang Tebal diri
15 mm
19 Pemasangan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 1 1 1 Kecil
Acian lecet alat
pelindung
diri

20 Pengurugan • Posisi Kerja • Tangan • Memakai 1 1 1 Kecil


Kembali Galian lecet alat
Tanah • Tertimpa pelindung
material diri
galian tanah

b. Penetapan Tingkat Risiko


Tingkat Resiko pada paket pekerjaan ini ditetapkan sebagai tingkat resiko KECIL,
dengan pekerjaan paling berisiko adalah Pemasangan 1 M3 Pondasi Batu Belah Mortar
Tipe S.

c. Penerapan SMKK
1. Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMKK pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain:
a. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan
kecelakaan kerja kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.
b. Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan
kepada PPK secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan
pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai
hasil evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas
penerapan K3.
d. Penyedia jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3.
2. Penerapan pada Pekerja
Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang
penerapan K3. Hal-hal tersebut, antara lain:
a. Melaksanakan SMKK di setiap pekerjaan.
b. Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
• Pelindung kepala (helm)
• Pelindung kali (safety shoes/boot);
• Rompi keselamatan
• Sarung Tangan
3. Penerapan pada Lingkungan kerja
Penyedia Jasa berkewajiban terhadap K3 pada lingkungan kerja yang sedang
berlangsung tersebut antara lain:
a. Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan
resiko yang terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
b. Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan K3 pada
pekerjaan konstruksi;
c. Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan seperti
safety line terhadap bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu.
1 . TIME SCHEDULE
2 SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI
Personil Utama yang harus dimiliki pada pelaksanaan pekerjaan ini oleh penyedia jasa
sebagai berikut :
Personil/ Pengalaman
No Profesi/ Keahlian Jumlah
Jabatan Minimal
Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Saluran Irigasi /
1 Pelaksana 2 Thn Pelaksana Lapangan 1 Org
Pekerjaan Drainase
Perkotaan (SIP.14.001.4)
Personil Keselamatan dan
Petugas K3 Kesehatan Kerja atau
2 - 1 Org
Konstruksi Petugas Keselamatan
Konstruksi

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan personil pendukung dengan uraian sebagai
berikut :

No Personil Pengalaman Jumlah Sertifikat/Pendidikan

1 Drafter 1 Thn 1 Org SMK


2 Quantity Surveyor 1 Thn 1 Org SMK
Tenaga Administrasi
3 1 Thn 1 Org SMK
Keuangan

Padang, Maret 2024


Disetujui Oleh, ditetapkan
Penguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen
(PA) (PPK)

Dto. Dto.

RAF INDRIA, ST. MT MASDALILA, ST. MT.


NIP. 197307724 200212 1 001 NIP. 19730326 199703 2 008

Anda mungkin juga menyukai