b. Air
Sesuai dengan persyaratan PBI-1971 Ayat 3.6 menyatakan bahwa air untuk
pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali,
garam-garam, bahan-bahan organic atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan
/atau baja tulangan.
c. Bekisting
Sesuai dengan persyaratan SNI 03-3527-1994 menyatakan kayu bangunan adalah
kayu yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu
berbentuk balok, papan ataupun betuk-bentuk lain sesuai dengan tujuan pengunanya.
e. Agregat Kasar
Sesuai dengan persyaratan SNI 03-2461-1991/2002 dan PBI-1971 menyatakan
sebagai berikut :
1. Agregat kasar dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu.
2. Agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.
3. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, butir-butir
yang pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tidak melampaui
20% dari berat agregat seluruh. Butir- butir agregat tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
4. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, apabila melampaui
1% agregat harus dicuci.
5. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang merusak beton, seperti zat
reaktif alkali.
6. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam yang memenuhi
syarat-syarat :
- sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat;
- sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98% berat;
- selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat.
g. Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang dipakai harus bebas dari karatan, kotoran, minyak, cat serta
bahan lainnya agar tidak mengurangi daya rekat pada baja tulangan terhadap
beton.
2. Baja tulangan yang di pakai adalah minimal harus sesuai dengan SNI 2052-2017.
3. Merek besi yang digunakan dengan kode KS.
h. Kawat Tulangan
Kawat tulangan tidak dalam kondisi yang berkarat dengan diameter 1 mm yang
terbuat dari baja lunak.
i. Batu Pasangan
Batu pasangan yang digunakan berupa Batu Kali atau Batu Belah dengan ukuran yang
tidak lebih dari diameter 30 Cm dan tidak menggandung lumpur pada batu jika
dilakukan pemasangan.
j. Pipa PVC
Pipa PVC yang digunakan sesuai dengan persyaratan pada SNI 006-0084-2002.
Persyaratan peralatan hanya milik sendiri/sewa beli/sewa dangan surat perjanjian sewa.
III. SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN
a. Umum
1. Instansi : Pemerintah Kota Padang
2. Penguna Anggaran : RAF INDRIA, ST. MT
3. Nama PPK : MASDALILA, ST. MT
4. Unit Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
5. Alamat : Jalan Sudirman No. 4A Padang
6. Program : Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU)
7. Kegiatan : Urusan Penyelenggaraan PSU Perumahan
8. Sub Kegiatan : Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di
Perumahan untuk Menunjang Fungsi Hunian
9. Pekerjaan : Pembangunan dan Rehabilitasi Drainase Lingkungan
Paket 5
10. Lokasi Pekerjaan : Kota Padang
11. Sumber Dana : APBD
12. Tahun Anggaran : 2024
13. Pagu Dana : Rp. 1.284.996.237,00
14. TKDN : Minimal 90%
15. Biaya Tidak Langsung : 10% hingga 15%
1. Biaya Umum = 9% dari Nilai Pekerjaan
2. Keuntungan = ditetapkan oleh penyedia
16. Komponen Upah Pekerja: mengacu pada UMP Provinsi Sumatera Barat Tahun
2024 (SK Gubernur Nomor : 562-768-2023 Tentang
Upah Minimum Provinsi Sumatera Barat dan SK
Walikota Padang Nomor 747 Tahun 2023 tentang
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
Struktur Upah dan Biaya Tidak Langsung Minimum
dalam Pengadaan Konstruksi Pemerintah Kota Padang
Tahun Anggaran 2024
17. Biaya Penyelenggaran SMK3 Konstruksi termasuk komponen biaya yang dihitung
dalam evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan :
1. Gaji Petugas K3 Konstruksi mengacu kepada UMP
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, dan apabila
yang disyaratkan adalah Ahli K3 Konstruksi maka
sesuai remunerasi tenaga ahli (KEPMEN PUPR
NOMOR : 524/KTPS/M/2022)
2. BPJS Ketenagakerjaan sesuai ketentuan perundang-
undangan
b. Lingkup Pekerjaan
Secara umum pekerjaan konstruksi ini meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Saluran, dan pekerjaan lain-lain sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi teknis.
2. Seluruh pekerjaan tersebut di atas mencakup penyediaan bahan, peralatan, tenaga
kerja serta pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Pelaksanaan Pekerjaan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan
untuk proyek ini.
3. Menyusun program kerja, meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan
bahan dan jadwal pengadaan tenaga kerja.
4. Menyusun gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan yang
memerlukannya.
5. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik dilapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan.
6. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat lapangan,
request pekerjaan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul/dihadapi dan surat menyurat.
7. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built
drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Melaksanakan perbaikan kerusakan yang terjadi dimasa pemeliharaan konstruksi.
IV. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/ METODE PELAKSANAAN/ METODE KERJA
a. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Tenaga
- Mobilisasi personil dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan
disetujui Pengawas lapangan pekerjaan.
- Penggunaan alat berat dan pengoperasian peralatan/kendaraan sudah
mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh instansi terkait.
- Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut kontrak.
- Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia pada
saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat
kerja menjadi kondisi semula sebelum pekerjaan dimulai serta mengembalikan
seluruh peralatan material sisa dan pekerja.
- Tata cara penngukuran dan pembayaran :
• Mobilisasi/Demobilisasi peralatan dan tenaga dari seluruh mata
pekerjaan diatas harus disesuaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan.
• Harga “kegiatan” akan sudah dianggap termasuk kompesansi penuh
untuk setiap biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk
Mobilisasi/Demobilisasi peralatan dan tenaga. Semua biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada item
pekerjaan ini yang dianggap sudah termasuk dalm jumlah “kegiatan”
yang dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
b. PEKERJAAN SALURAN
1. Pasang Profil Melintang dan Memanjang Saluran
- Profil dipasang sepanjang pasangan batu yang akan di buat dengan kayu kaso
dan papan.
- Pemasangn profil disesuaikan dengan lebar dan tinggi pasangan yang akan
dibuat.
- Profil dipasang sekokoh mungkin agar titik acuan tidak meleset dari gambar
rencana.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pemasangan profil dilakukan sepanjang saluran yang akan dibuat
• Pasang profil melintang dan memanjang daluran dibayarkan
berdasarkan panjang “meter” sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2. Pekerjaan Pembongkaran
- Pekerjaan pembongkaran dilaksanakan sebagaimana ditunjukan dalam
gambar terdiri dari :
• Bongkaran Beton dengan Jack Hammer.
• Pembongkaran Pasangan Lama.
- Pelaksanaan pembongkaran harus dapat izin dari Konsultan Pengawas, baik
dalam hal metoda pelaksanaan atau peralatan yang akan digunakan.
- Material hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
menggunakan Dump Truck agar tidak mengganggu proses pekerjaan
selanjutnya.
- Proses pembongkaran dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak memberi
pengaruh buruk pada keadaan bangunan yang tertinggal.
- Tiap kerusakan atau terjadi luang atau pecah pada bagian bangunan yang
masih tinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut maka harus
diperbaiki dan dikembalikan ke kondisi semula atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Pekerjaan pembongkaran dibayar dalam satuan per “Meter Kubik”
dimana harga pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh
untuk seluruh pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan pembongkaran yang dimasukan
Daftar Kuantitas dan Harga.
3. Pekerjaan Dewatering
- Pekerjaan ini dilakukan pada awal tahapan memulai pekerjaan Konstruksi
Saluran.
- Penyedia harus membuat dan memelihara serta membongkar kitsdam selama
dan sesudah pelaksanaan pekerjaan sesuai persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
- Untuk pekerjaan pengeringan penyedia diwajibkan menggunakan Pompa Air
Diesel yang kapasitasnya disesuaikan dengan yang telah disyaratkan dalam
spesifikasi peralatan.
- Tata cara pengukuran dan pembayaran :
• Kitsdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor 43 x 65 cm
dibayar berdasarkan jumlah “Buah” dimana harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang
berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan Pekerjaan
Kitsdam yang dimasukakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
• Kerangka kayu untuk Kitsdam pasir/tanah Uk. 43 x 65 cm yang
dibayar satuan per “Meter Kubuk” dimana harga dan pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang
berkaitan dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan
yang dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Uji Laboratorium
- Uji laboratorium untuk pekerjaan beton sesuai dengan SNI 1974:2011.
c. Penerapan SMKK
1. Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMKK pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain:
a. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan
kecelakaan kerja kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.
b. Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan
kepada PPK secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan
pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai
hasil evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas
penerapan K3.
d. Penyedia jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3.
2. Penerapan pada Pekerja
Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang
penerapan K3. Hal-hal tersebut, antara lain:
a. Melaksanakan SMKK di setiap pekerjaan.
b. Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
• Pelindung kepala (helm)
• Pelindung kali (safety shoes/boot);
• Rompi keselamatan
• Sarung Tangan
3. Penerapan pada Lingkungan kerja
Penyedia Jasa berkewajiban terhadap K3 pada lingkungan kerja yang sedang
berlangsung tersebut antara lain:
a. Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan
resiko yang terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
b. Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan K3 pada
pekerjaan konstruksi;
c. Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan seperti
safety line terhadap bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu.
1 . TIME SCHEDULE
2 SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI
Personil Utama yang harus dimiliki pada pelaksanaan pekerjaan ini oleh penyedia jasa
sebagai berikut :
Personil/ Pengalaman
No Profesi/ Keahlian Jumlah
Jabatan Minimal
Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Saluran Irigasi /
1 Pelaksana 2 Thn Pelaksana Lapangan 1 Org
Pekerjaan Drainase
Perkotaan (SIP.14.001.4)
Personil Keselamatan dan
Petugas K3 Kesehatan Kerja atau
2 - 1 Org
Konstruksi Petugas Keselamatan
Konstruksi
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan personil pendukung dengan uraian sebagai
berikut :
Dto. Dto.