Anda di halaman 1dari 30

P R O P O S A L T E K N I S

Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS

A. PERATURAN-PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Pekerjaan Sipil
Untuk melaksanakan Pekerjaan Sipil, digunakan peraturan umum yang lazim dipakai yakni
Syarat-syarat Umum untuk Pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan, kecuali
ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknik ini. Peraturan Bangunan yang dimaksud dalam
Spesifikasi Teknik ini adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesi No. 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi;
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/ KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
6. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
Kep.174/MEN/1986, dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman SMK3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2016 tentang Pedoman SMK3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
9. SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan Indonesia);
10. PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia);
11. PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);
12. PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia);
13. PPBBI-1980 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia);
14. PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia);
15. Peraturan Cat lndonesia/NI-4 (PTI-1961);
16. Peraturan-peraturan lain yang harus dipenuhi adalah peraturan-peraturan daerah
setempat;

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

2. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan


1. Penyedia diwajibkan meneliti semua gambar, peraturan-peraturan dan syarat-syarat
sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun mekanikal/elektrikal.
2. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka Penyedia diwajibkan untuk mengadakan perubahan
seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi/Pengawas Pekejaan.
3. Apabila ada perubahan pada gambar atau pelaksanaan pekerjaan dilokasi atau ada
perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar maka yang berlaku adalah menurut
urutan-urutan yang menentukan di bawah ini :
 Bestek (RKS)
 Gambar dengan skala yang lebih besar/sesuai ukuran tertera pada gambar.
 Keputusan Direksi/Pengawas Pekerjaan
4. Pelaksanaan pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasuk
mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan,
menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
5. Penyedia diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menunjuk
penyelesaian dan pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.
6. Didalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi baja,
konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah,
baik menurut perhitungan dan gambar-gambar konstruksi yang disediakan oleh Direksi
jika diduga terdapat kekurangan, maka Penyedia diwajibkan mengadakan konsultasi
dengan Direksi/ Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
7. Pihak Penyedia dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi
dan memperhitungkan didalam harga penawaran.
8. Penyedia harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sehingga lingkungan
sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam hari, Penyedia
harus meminta persetujuan kepada Direksi /Pengawas terlebih dahulu.
9. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, se!esai dengan sempurna kepada Pemberi
Tugas/Direksi termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan
pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

3. Gudang dan Ruang Rapat Lapangan


1. Gudang dan ruang rapat di lapangan telah dibuat di sekitar bangunan yang letaknya
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Kontraktor pada tahap ini diharuskan mengadakan
penyempurnaan-penyempurnaan pada bangunan yang sudah ada.
2. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat
perlindungan, harus disimpan didalam gudang yang cukup menjamin perlindungan
terhadap bahan-bahan tersebut.
3. Penyedia wajib mengikuti rapat-rapat lapangan yang diselenggarakan oleh Direksi
bersama-sama dengan Pemberi Tugas untuk membicarakan segala sesuatu mengenai
pembangunan proyek tersebut.

4. Ketentuan-ketentuan Lain
Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikuti
didalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Gambar
Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan ini.
Gambar Detail yang diserahkan oleh Pemberi Tugas/Direksi.
b. Petunjuk
Petunjuk atau keterangan yang diberikan dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing) yang
tercantum didalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
Petunjuk, syarat-syarat yang diberikan dalam masa pelaksanaan oleh Pemberi
Tugas/Direksi, Konsultan Perencana dan Instansi terkait, Dinas Tata Kota maupun
Dinas Keselamatan Kerja.
c. Peraturan
Semua Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang berlaku untuk semua
pelaksanaan penyediaan.
Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan penyediaan dari Dirjen Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah kecuali
dinyatakan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.

B. Syarat-Syarat Umum Pekerjaan Sipil


1. Air (PUBI 1970/N1-3)
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan, dipakai air yang tidak mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang dapat merusak bangunan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Khusus untuk beton, jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan beton atau dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat serta harus
dilakukan setepat-tepatnya.

2. Pasir (PUBI 1970/NI-3, PBI 1971/NI-2)


a. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan harus bersih dan keras. Pasir
laut untuk maksud-maksud tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dan
Direksi Pekerjaan.
b. Pasir Pasang
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
 Butiran-butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
 Butiran-butiran harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.
c. Pasir Beton
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI
1971 (Nl-2) diantaranya yang paling penting adalah:
 Butiran-butiran harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan jari dan
pengaruh cuaca.
 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
d. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak
dengan ayakan 150 maka sisa butiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar antara
60% sampai dengan 90% dari berat.
e. Syarat-syarat tersebut di atas harus dibuktikan dengan pengujian laboratorium

3. Agregat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)


 Yang dimaksud dengan Agregat Kasar dapat berupa kerikil atau batu pecah yang
diperoleh dari pemecahan batu (Stone Chruser) dengan besar butiran lebih besar dari 5
mm (split).
 Kerikil atau Batu Pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam SK SNI T-15-1991 diantaranya : harus terdiri dari butir-butir yang keras, tidak
berpori, tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Kerikil atau Batu Pecah harus keras, bersih serta sesuai butiran dan gradasinya
bergantung pada penggunaannya.
 Kerikil/Batu Pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 1% (satu persen).

4. Portland Cement (N1.8, PBI 1971/N1.2)


 Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC jenis (NI-8) dengan type I (satu) dan
dalam Kantong Baru/Utuh.
 Bila menggunakan PC yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian terlebih
dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
 Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab,
begitu pula penempatannya harus ditempatkan di tempat kering.
 PC yang sudah membatu (menjadi keras dan sweeping) tidak boleh dipakai /
dipergunakan lagi.
 Pengukuran semen, tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari ± 2,5%.

5. Kayu (PPKI 1961)


 Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan segar dengan ketentuan bahwa sifat dan
kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan merusak
atau mempengaruhi nilai konstruksi bangunan
 Jenis kayu yang digunakan harus sudah cukup tua, dipilih dan mutu yang terbaik, kering,
lurus dan dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah,
mata kayu, melinting basah dan lapuk.
 Untuk kayu balok, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 19% dan kayu papan (kayu
yang ketebalannya kurang dari 2,5 cm) disyaratkan kelembabannya tidak lebih dari 12%.

6. Baja Tulangan Beton dan Kawat Pengikat (PUBI 1970/N1-3)


 Jenis baja besi tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang dikenal dan bentuk
belahan-belahan polos.
 Mutu baja besi tulangan dipakai U-24.
 Kawat pengikat harus terbuat dari besi baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang
telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

7. Beton (PBI 1971/N1-2)


 Beton yang dipakai untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai/diperkirakan
dengan campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil/ Spilit atau dipakai 1 PC : 3 Pasir : 5
Kerikil/Split perbandingan berat.
 Kekentalan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump dengan sebuah kerucut
terpancung Abram. Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus menurut
Tabel 4.4.1. PBI 1971 (NI-l).

C. Pekerjaan
1. Persiapan
- Pekerjaan ini meliputi penyedian, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyek
ini.
- Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pemasangan bowplank, Barak Kerja dan Gudang
Material, penyediaan air kerja, pembuatan papan proyek, administrasi dan dokumentasi,
dan penyiapan listrik kerja.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


 Papan patok ukur (bowplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, sehingga tidak bisa
digerak-gerakkan
 Papan patok ukur dibuat dari kayu kelas-III, dengan ukuran tebal 2,5 cm, lebar 20 cm,
lurus pada sisi sebelah atasnya
 Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki lain oleh
Direksi Lapangan.
 Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia harus melapor kepada Direksi
Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara keutuhan
serta ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas
persetujuan Direksi Lapangan.

3. Barak Kerja
Untuk daerah yang ditentukan sesuai dengan Bill of Quantity (BQ) :
 Kantor Direksi Lapangan cukup representatif dan memiliki tempat penyimpanan
peralatan dan bahan untuk bekerja selama pelaksanaan proyek.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Luas dan peralatan yang disediakan untuk Kantor Direksi minimal harus memenuhi
persyaratan.
 Pada tahap ini yang dibutuhkan adalah penyempurnaan- penyempurnaan terhadap Direksi
Keet yang telah ada dimana dilaksanakan pada tahap sebelumnya.

4. Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Kerja


 Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia dengan membuat sumur pompa ditapak
proyek atau air dari PDAM atau sumber air lainya. Air harus bersih bebas dari lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya.
 Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pelaksanaan pembangunan dengan daya minimal 300 watt.
Penggunaan Diesel untuk pembangunan.

5. Rapat Lapangan
Sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu diadakan Rapat Lapangan (Site
Meeting) di Ruang Rapat di Kantor Direksi yang dipimpin langsung oleh Direksi.
Pokokpokok pembicaraan dalam rapat ini antara lain :
 Kemajuan Pekerjaan (Progress Report) dan hal-hal yang tercantum dalam Laporan
Mingguan, dan lain-lain.
 Perihal Administrasi Proyek
 Hal-hal teknis (penjelasan gambar/spesifikasi serta instruksi Direksi dan Pemberi Tugas)
 Koordinasi Pekerjaan
 Seluruh Hasil Rapat ditulis dalam suatu Risalah Rapat dan masing-masing peserta rapat
menerima satu berkas risalah rapat yang dapat dijadikan acuan dan kontrol bagi
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

6. Laporan-Laporan
Kontraktor harus membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang memberikan gambaran
dan catatan singkat dan jelas mengenai :
 Taraf berlangsungnya pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor bawahan.
 Catatan dari Pemberi Tugas / Direksi / Konsultan Pengawas yang telah disampaikan secara
tertulis maupun lisan.
 Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan/mesin yang masuk.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Keadaan Cuaca.
 Hal ikhwal mengenai pekerja.
 Hal ikhwal mengenai pekerjaan tambah kurang.
 Hal ikhwal mengenai kesulitan-kesulitan atau gangguan yang mungkin ada
 Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui
kebenarannya oleh Pengawas Harian dan Konsultan Pengawas. Perselisihan mengenai hal
ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan untuk diadakan opname. Dan berdasarkan laporan
harian ini, oleh kontraktor disusun laporan mingguan yang minimal berisikan.
 Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta perbandingannya
dengan schedule yang disepakati
 Prestasi fisik yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan dibandingkan dengan
minggu sebelumnya dalam suatu Curva "S"
 Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta rencana
penanggulangannya
 Catatan-catatan mengenai ada tidaknya pekerjaan tambah/kurang.
 Instruksi-instruksi, tegoran-tegoran dan sebagainya yang telah diterima oleh Kontraktor
dan Pemberi Tugas, Direksi dan Konsultan pengawas dan solusinya.

7. Galian Tanah Untuk Pondasi


1. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai
mencapai kedalamam tanah keras.
2. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus
dipadatkan/ditumbuk.
3. Jika galian melampaui batas kedalaman, pelaksana harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimal.
4. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat
yang direncanakan yang disetujui direksi, sedangkan hasil yang tidak dapat dipergunakan
harus disingkirkan keluar site atas ke tempat yang disetujui direksi.
5. Pekerjaan penggalian, perataan, pengukuran dan lain-lain bagian dari pekerjaan tanah ini.
6. Untuk galian pondasi disesuaikan dengan gambar kecuali ditentukan lain, menurut
keputusan direksi.
7. Lobang galian pondasi harus cukup lebar sehingga waktu mengerjakan pasangan pondasi
atau pengecoran beton tidak terganggu, untuk itu dasar galian harus rata dan bersih dari
akar-akar pohon.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

8. Apabila kondisi tanah tidak memungkinkan dilaksanakannya pondasi sesuai dengan


gambar rencana, maka pemborong wajib melaporkan hal ini kepada pengawas direksi dan
pihak direksi akan memberitahukan keputusan apa yang akan diambil.
9. Apabila dasar galian terdapat akar-akar pohon atau tanah masih lunak, maka harus digali
sampai memenuhi syarat tanah yang cukup baik sesuai dengan pertimbangan direksi.
10. Pemborong wajib membuat parit-parit pembuangan air dari galian pondasi, agar pada saat
hujan atau air tanah/tinggi tidak menggenangi lubang galian pondasi.

8. Urugan Tanah dan Pasir.


1. Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan untuk penimbunan kembali bekas
galian pondasi (urugan galian pondasi).
2. Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus tanah yang baik dan memenuhi syarat
teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari direksi.
3. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimal 20 cm dalam keadaan
padat, kemudian dipadatkan sampai kepadatan 90 % dari kepadatan maksimum.
4. Direksi dapat memerintahkan pengurugan melebihi ukuran apabila sudah diperhitungkan
penyusutan tanah akibat konsolidasi tanah asli.
5. Tanah yang mengandung pasir, dengan kualitas pasir lebih besar daripada pasir pasang,
dapat menggunakan pasir laut yang sudah dicuci.
6. Tanah yang akan diurug dan tanah urugnya harus bebas dari segala bahan-bahan yang
dapat membusuk atau mempengaruhi kemantapan urugan yang akan dilaksanakan.
7. Urugan pasir dilakukan selapis demi selapis dan pemadatannya juga dilakukan selapis
demi selapis, dimana lapisan maksimum 20 cm.
8. Setiap urugan pasir disiram dengan air hingga padat.
9. Atas petunjuk direksi, pemborong harus menyediakan pasir yang digunakan untuk
pengurugan berkualitas kadar lumpur tidak lebih dari 10 % tidak terkotori oleh
bendabenda organik. Petunjuk ini tidak mengurangi tanggungjawab kontraktor atas
semua hasil pengurugan yang dilakukan.

9. Pasangan Pondasi Batu Gunung


Pondasi yang dipergunakan adalah pondasi batu gunung, terdiri :
a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 5 cm atau sesuai gambar rencana,
ditimris dan disiram air sampai kepadatan maximal.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

b. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan pondasi batu gunung adalah 1 pc : 4 Pasir.
Syarat pelaksanaan :
1. Air yang dipergunakan harus bersih dari asam alkali atas bahan kimia yang dapat
merusak mutu pondasi.
2. Pasir pasang yang dipergunakan pasir yang tidak mengandung tanah dan air laut.
3. Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Lapangan.
4. Kontraktor harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke sloof
dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.

10. Pekerjaan Beton Bertulang (Pondasi, Sloof, Kolom, Balok, dan Ringbalk)
a. Beton Cor Di Tempat
1) Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain
sehubungan dengan pekerjaan beton biasa, beton bertulang dan lain-lain sesuai
dengan gambar-gambar persyaratan teknis ini.
Dalam hal ini Penyedia yang harus menyediakan tenaga, peralatan seperti Lift/Crane
berikut Concrete Mixer dan peralatan-peralatan lain yang harus selalu berada di
lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.
2) Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuanketentuan seperti tertera dalam : - SK SNI T-15-1991-03 - NI-2-PBI-1971,
 NI-3-1970
 NI-5-1961
 NI-8-1974 - SKTM-JLS G 3445.
3) Syarat-Syarat Pelaksanaan
a) Untuk Pekerjaan Struktur Sloof dan Kolom Bangunan digunakan Beton Cor
dengan ketentuan harus memenuhi Spesifikasi Beton dengan mutu (f’c) = 20
MPa (K 225) cara pelaksanaannya harus rnenggunakan adukan beton seperti
molen (conrete mixer).
b) Pengujian slump
- Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump, dimana nilai
slump harus dalam batas-batas yang diisyaratkan dalam PBI 1971 dan sama

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

sekali tidak diperbolehkan adanya penambahan air/additive, kecuali


ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.
- "Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump berikut, beton
dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang akan menghasilkan hasil
akhir yang bebas keropos, ataupun berongga-rongga. Pelaksanaan dari
persetujuan kontrak adalah bahwa "Kontraktor" bertanggung jawab penuh
untuk produksi dari beton dan pencapaian mutu, kekuatan dan penyelesaian
yang memenuhi syarat batas slump.
- Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada pengukuran di
pelepasan pipa, bukan di truk mixer. Maximum slump harus 150 mm.
4) Bahan-bahan Agregat Beton
- Agregat Beton berupa batu pecah/ kerikil
- Agregat Beton harus sesuai spesifikasi agregat beton menurut ASTM-C 33
- Ukuran terbesar Agregat Beton adalah 2,5 cm
- Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan
- Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5% (lima persen)
a) Agregat Kasar
- Agregat Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras
tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih
jumlahnya tidak boleh melampaui 20% dari jumlah berat keseluruhannya
- Agregat Kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles ASTM-C 131-55
- Agregat Kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton.
- Gradasi

Saringan Ukuran Lewat Saringan (%)

1” 25,00 mm 100
¾” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 04,76 mm 0 - 10

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

b) Agregat Halus
 Agregat Halus dapat menggunakan pasir alam yang berasal dari Quarry
yang telah disepakati pihak Pengawas.
 Pasir harus bersih dari zat organis, zat alkali tanah dan substansi lain yang
dapat merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung substansi tersebut
lebih dari 5%.
 Pasir Laut tidak boleh digunakan untuk beton
 Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras
 Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan pelaksanaan
pekerjaan dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
 Gradasi

Saringan Ukuran Lewat Saringan (%)

3/8” 9,500 mm 100


No. 4 4,760 mm 90 – 100
No. 8 2,380 mm 80 – 100
No. 16 1,190 mm 50 – 85
No. 30 0,595 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30

No. 100 0,149 mm 5– 10


No. 200 0,074 mm 0- 5

5) PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam Nl-8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan
beton berasal dari satu merk saja. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam
zak yang tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan
urutan pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai
terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

6) Pembesian
 Besi tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI – 2 1971 dengan tegangan
leleh
 (σ = 3.200 kg/cm2 ) atau Baja U-32.
 Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa,
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
Besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
masingmasing. Besi penulangan rata maupun besi penulangan bergelombang
(Deformed Bars) harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.7, yang
dinyatakan sebagai U-24 seperti dinyatakan dalam gambar-gambar dengan
persyaratan sebagai berikut : U-24 untuk diameter lebih kecil dari 16 mm
 Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain,
apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi
diameter penampang besi, atau dengan bahan cairan sejenis "Vikaoxy Off” yang
disetujui Pengawas.
 Direksi/Pengawas berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan di
tempat yang dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan yang ada di
tempat tersebut, meski tidak tertera dalam gambar struktur, tanpa biaya
tambahan.
7) Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti diisyaratkan dalam Nl-2 Bab 3.7.
8) Air
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6. Sebelum
air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih dahulu disetujui Pengawas
dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. Dan Kontraktor harus
menyediakan air atas biayanya sendiri
9) Pelaksanaan
a) Pengecoran Beton
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin secara
tertulis dari Pengawas. Permohonan izin rencana pengecoran harus diserahkan
paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya. Sebelum pengecoran dimulai,
Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh steak-steak maupun anker-anker
dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom-kolom, balokbalok beton
untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding belah maupun pekerjaan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

instalasi. Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-stek dan anker-anker
dipasang dengan jarak setiap 1 (satu) meter.
 Memberitahukan Direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam
sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
 Persetujuan Direksi ini berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan
pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan
pengecoran tanpa gangguan.
 Persetujuan di atas tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor atas
pelaksanaan pekerjaan beton secara menyeluruh.
 Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada
semen dan agregat atau semen pada agregat telah melampaui 1 jam dan
waktu ini dapat berkurang lagi jika Direksi menganggap perlu didasarkan
pada kondisi tertentu.
 Beton harus dicor sebagaimana mestinya sehingga menghindari terjadinya
pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara
penulangan dengan alat-alat bantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
 Alat-alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagainya harus bersih dan
bebas dari lapisan-lapisan beton yang mengeras. Adukan beton tidak boieh
dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 2 (dua) meter. Selama
dapat dilaksanakan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan
dengan pangkalnya terbenam dalam adukan baru yang dituang
 Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami
"intialset" atau yang telah mengeras dalam belah dimana akan terjadi plastis
karena getaran
 Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah
harus diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan
dengan baik dan penyerapan air semen dengan tanah
 Bila pengecoran harus berhenti untuk sementara sedang beton sudah
menjadi keras dan tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari air semen
(laitances) dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang
cukup sampai tejadi beton yang padat.
 Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat
pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

b) Pemadatan Beton
 Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkut dan menuang beton dengan kekentalan secukupnya agar
didapat beton padat tanpa menggetarkan secara berlebihan.
 Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah sangat penting.
Beton digetarkan dengan vibrator secukupnya dan dijaga agar tidak
berlebihan (overvibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan terjadi
pengantongan beton-beton tidak akan diterima
 Penggetaran tidak boleh dilakukan bila dengan maksud untuk mengalirkan
beton.
 Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan
penggetar dengan frekwensi tinggi 0,2 cm, agar dijamin pengisian beton dan
pemadatan yang baik.
 Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti dan
terlatih.

b. Cetakan Beton (Bekisting)


1) Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan normalisasi dibawah ini:
 Nl-2-1971
 Nl-3-1970

2) Bahan-bahan
1. Bahan pelepas acuan (Realising Agent) harus sepenuhnya digunakan pada
semua acuan untuk pekerjaan beton.
2. Bahan cetakan harus dibuat dari multiplex dengan diberi penguat secukupnya
sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh
oleh desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat menghasilkan
konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan belahs-belahs yang
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
3. Pada cetakan kolom, balok, harus diadakan perlengkapan dan peralatan khusus
untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat
pengikat dan lain-lain.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

4. Apabila acuan harus memikul beban yang besar atau bentang-bentang yang
besar serta memerlukan bentuk yang khusus, maka harus dibuat
perhitunganperhitungan dan gambar kerja, guna mengetahui beban
pelaksanaan, termasuk beban vertikal dan horizontal dan kegiatan-kegiatan
serta faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi.
5. Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan
sehingga dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi
penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dan segala
benda dan kotoran-kotoran yang tidak diinginkan. Permukaan cetakan harus
diberi minyak yang biasa diperdagangkan (Form Oil) untuk mencegah lekatnya
beton pada cetakan. Pelaksanaannya dilakukan di tempat pabrikasi bekisting.
6. Sebelum pengecoran dimulai, permukaan cetakan harus dibasahi terlebih
dahulu dengan rata agar tidak terjadi penyerapan air beton yang harus dituang.
7. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi atau
jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
 Bagian sisi balok : 48 jam
 Balok tanpa beban konstruksi : 7 hari
 Balok dengan beban konstruksi : 21 hari
 Pelat Lantai/Atap : 21 hari
Dengan persetujuan Direksi, cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal
benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh Direksi
sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi/ membebaskan
tanggung jawab Kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul
akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan beton tersebut
harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan cacat pada
permukaan beton dan tetap menghasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak
pecah.

3) Hasil Pengecoran dan Finishing


- Sernua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih tanpa cacat, lurus
dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
- Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, tidak akan diplester lagi tetapi
langsung diberi plamur dan cat

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

- Pengecatan dapat dilakukan setelah Pengawas memeriksa dan menyatakan


persetujuannya.

c. Perawatan
Beton harus dilindungi dari hujan lebat, aliran air hujan dan dari kerusakan yang
disebabkan oleh alat-alat. Semua beton harus dalam keadaan basah, paling sedikit 7 hari.

d. Siar Muai
Siar muai harus dibuat pada lokasi dan dimensi tepat seperti gambar- gambar rencana.
Penulangan tidak boleh menerus melalui sambungan.

11. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

a. Lingkup Pekerjaan

1. Lantai yang digunakan Tegel Keramik Polished Warna Pitih Polos ukuran 60 x 60
cm, Plint 10 x 60 cm
2. bahan yang dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi.
3. Adukan sebagai perekat lantai menggunakan 1 PC : 3 Ps dengan tebal minimum 45
mm.
b. Pelaksanaan Pekerjaan Lantai
1. Dasar untuk lantai yang terdiri dari pasir urug setebal 5 cm yang dipadatkan merata,
setelah terlebih dahulu diteliti ketepatan terhadap peil yang telah ditentukan.
2. Tegel Keramik yang dipergunakan baik motif, warna maupun ukuran disesuaikan
dengan petunjuk gambar kerja atau sesuai dengan persetujaun direksi teknik.
3. Sebelum pemasangan tegel keramik harus dibersihkan dari debu bagian bawahnya.
4. Tegel Keramik yang dipergunakan adalah Keramik dengan kwalitas baik.
5. Nat antara tegel yang satu dengan tegel yang lain maximal 1 mm.
6. Kerataan dan kesikuan pasangan tegel harus benat-benar terjaga sehingga hasil
pekerjaan dapat maksimum.
7. Pengecoran Nat/Siar-siar dengan air semen dapat dilakukan setelah pasangan agak
kering dibersihkan dari kotoran.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

8. Pemotongan ubin hanya diperkanankan denga menggunakan mesin potong dan


dihaluskan dengan batu gurinda.

c. Lantai Beton dengan Rabat Beton/Beton Tumbuk


1. Untuk bahan-bahan yang berat tebal lantai beton 5 cm dengan mutu beton fc = 10
Mpa (K-125) U.24. tulangan yang digunakan adalah Ø 10 – 20 cm (jika
menggunakan tulangan). Untuk beban biasa digunakan tulangan praktis Ø 8 – 20 cm
tebal 8 cm.
2. Permukaan lantai beton dengan beban berat harus dilakukan dengan sekali cor dan
tidak diperkenankan adanya pekerjaan finishing sebelum selesai pengecoran.

12. Pekerjaan Dinding


a. Lingkup Pekerjaan
1. Bahan yang digunakan Batu Bata local atau Batako Lokal
2. Bahan yang dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi.
3. Adukan sebagai perekat Batu Bata menggunakan 1 PC : 5 Ps dengan tebal spesi
minimum 15 mm.
4. Plestaran dinding menggunakan 1 PC : 4 PC , Plesteran Beton 1 Pc : 3 Psr dengan
tebal 15 mm
b. Pelaksanaan Pekerjaan Dinding
1) Bahan :
1. Semua Bahan yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
2. Semua bahan yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. yang akan
digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
Direksi.
3. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan dinding mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton
2) Pelaksanaan pemasangan :
1. Bahan dinding yang dipakai harus utuh tanpa cacat, kecuali pada sudut-sudut
pertemuan dapat dipakai potongan dengan ukuran yang semestinya.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

2. Bila dalam pasangan terdapat cacat maka bahan dinding ini harus diganti atas
beban pelaksana.
3. Semua sambungan harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak siar yang
seragam.
4. Jarak siar rata - rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm.
5. Dalam 1 hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 2 m.
6. Pengakhiran pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak bergigi
untuk untuk menghindari retak kemudian hari.
7. Pasangan dinding diatas kusen atau bidang terbuka lainnya harus dipasang
berdiri (Pasangan Rolag).
8. Baik tertera dalam gambar atau tidak, dinding tembok harus diperkuat dengan
kolom atau ring beton praktis pada luas paling besar 12 m2 atau paling jauh
setiap jarak 4 m1.
9. Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu atau Kusen, Pasangan Dinding
hendaknya ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik.
10. Semua angker - angker kusen dan lain - lain harus ditunjukkan dulu kepada
Konsultan Pengawas dan Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur
tersebut harus diisi penuh dengan adukan dan angker - angker ditanam dengan
beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk didalam tembok.
11. Semua pasangan harus rapi, rata, baik horisontal maupun vertikal. Penjepitan
dengan benang harus dilakukan tiap-tiap jarak tidak lebih dari 30 cm. Semua
pertemuan agak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.

3) Hasil Akhir yang Dikehendaki :


1. Pasangan dinding yang tegak lurus ke atas, tidak melengkung secara vertikal
maupun horizontal.
2. Susunan yang saling menyangga, garis nat secara vertikal tidak bersambung,
melainkan terputus-putus (seperti metode pasangan bata).
3. Garis nat terjaga, kemiringan dinging terjaga dan tetap datar.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

4) Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Dinding Dan Acian


a) Bahan
1. Semen Portland / P.C
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang
digunakan untuk pekerjaan beton.
2. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar
lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5% dan
pasir harus memenuhi persyaratan PUBB NI 1970 atau NI-3
3. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk
pekerjaan beton (lihat pasal sebelumnya.
4. Bahan-bahan tersebut diatas sebelum pengadaan untuk dipasang
Pemborong terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari konsultan
perencana dan direksi lapangan. Apabila dalam pemasangan tidak sesuai
dengan contoh yang sudah disepakati maka Pemborong harus
membongkar dan diganti sesuai dengan contoh yang telah disepakati,
semua biaya ditanggung oleh pemborong dan tidak menjadi pekerjaan
tambah.
b) Pelaksanaan plesteran :
1. Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 4Psr untuk Dinding dan 1 Pc : 3
Psr untuk Pekerjaan Beton, Ponasi
2. Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak
bergelombang.
3. Tentukan dahulu titik / jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
4. Sebelum diplester, lakukan penyiraman / curring terlebih dahulu pada
permukaan dinding Batu Bata untuk menghindarkan keretakan.
5. Buat adukan untuk plesteran dinding Batu Bata.
6. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan
alat bantu unting-unting untuk loting.
7. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya,
kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

8. Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.

c) Pelaksanaan Acian :
1. Setelah pekerjaan plesteran selesai, lakukan penyiraman permukaan
secukupnya agar tidak terjadi retakan pada permukaan.
2. Siapkan peralatan acian dan mortar acian yaitu campuran semen dan air.
3. Sebelum mengaci usapkan permukaan plesterandengan air, agar
permukaan plesteran dapat menyerap air adukan campuran semen
dengan baik.
4. Lalu laburkan mortar acian di permukaan plesteran usapkan dengan rata
dengan peralatan.
5. Haluskan permukaan acian setelah kering dengan mengamplas
permukaan hingga rata dan halus.

d) Hasil Akhir yang Dikehendaki :


1. Plesteran dinding yang rata, tidak melengkung secara vertikal maupun
horizontal.
2. Tidak ditemukan retakan pada permukaan.
3. Plesteran melekat kuat dipermukaan dinding Batu Bata.

13. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela


a. Lingkup pekerjaan meliputi :
Pekerjaan kusen pintu, kusen jendela, daun pintu, daun jendela, jalusi dan trali jendela.
b. Bahan bahan meliputi :
1. Kusen
Kayu Kelas I ( Kayu Jati )
2. Daun pintu
Kayu Kelas I (Kayu Jati)
3. Daun jendela
Kayu Kelas I ( Kayu Jati)
4. Jalusi
Kayu Kelas II ( Kayu Maniaga)
5. Kaca polos tebal 5 mm

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

c. Pelaksanaan
1. Kusen dipasang sebelum tembok dikerjakan atau sebagian tembok dikerjakan.
2. Sebelum menggunakan bahan Kontraktor harus memperlihatkan bahan – bahan kayu
yang akan digunakan kepada konsultan pengawas dan direksi teknis, bahwa bahan
yang digunakan sesuai spesifikasi yang tertera dalam perencanaan.
3. Pekerjaan kusen, daun pintu, jendela dan jalusi, kayu tersebut harus diketam rapi dan
diprofil yang sama. Kusen, daun pintu,daun jendela dan jalusi dibuat rapi, tidak
baling dan siku pada sudut-sudutnya.
4. Ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan ketentuan gambar kerja.
5. Semua kayu harus dikerjakan dengan rapi, bagian yang nampak harus diserut dan
diamplas halus.
6. Semua kusen harus mempunyai alur dan diberi angker besi diameter 10 mm tiap jarak
vertikal 60 cm.
7. Semua kusen harus menempel pada beton yang sudah jadi.
8. Untuk mencegah gangguan rayap, maka bagian kayu yang menempel pada dinding
dan lantai harus dimenie.
9. Selama pekerjaan berlangsung, kusen - kusen harus dilindungi dari benturanbenturan
benda keras. Kerusakan atau cat -cat harus diganti oleh Pemborong dengan biaya
sendiri.
10. Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar. Kalau tidak disebutkan lain, maka
tinggi pegangan kunci adalah 90 cm dari lantai.
11. Rangka kayu tidak boleh disambung bertepatan dengan penanaman badan pengunci.
12. Kaca dipasang setelah daun jendela terpasang pada kusen, Serta Bahan Yang
Digunakan Sesuai gambar rencana atau yang di tentukan konsultan pengawas dan
direksi lapangan.
13. Kaca yang dipasang baik untuk pemasangan kaca mati, jendela kaca, pintu kaca yang
terdiri dari kaca bening tebal 5 mm dan untuk pintu kaca tebal 12 mm atau dengan
mengacu pada ukuran ketebalan mengikuti gambar kerja.
14. Pemasangan kaca bagian dalam dipoleskan plamur kayu, pemasangan kaca harus rata
dan tidak dapat kemungkinan menggelembung dan menyusut akibat perubahan
temperatur.
15. Semua pemasangan kaca dilengkapi dengan list kaca ukuran 1 x 1 cm, dari kayu klas
I yang diserut rata dan tidak mempunyai cacat.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

d. Hasil Akhir Yang Dikehendaki


1. Bentuk dan letak pintu sesuai dengan gambar.
2. Tidak ada bagian - bagian atau sudut-sudut yang cacat.
3. Kusen - kusen terpasang dengan kuat pada tembok.
4. Daun tidak terpuntir dan dapat dibuka atau ditutup dengan lancar.
5. Kunci - kunci, penggantung dapat dipergunakan dengan lancar dan baik
6. Penyelesaian bersih dan merata.

14. Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela


1. Semua kunci tanam yang dipergunakan adalah kunci tanam 2 x Slaag , finish stenless dan
tiap kunci mempunyai 3 anak kunci.
2. Untuk pintu yang berdaun dua dipasang Handle (pegangan pintu) dibagian depan 2 buah
dan dibagian belakang 2 buah, harus dipasang rapi dengan kualitas baik.
3. Engsel pintu dan jendela.
4. Semua engsel yang dipasang baik dalam daun pintu maupun daun jendela
mempergunakan kualitas baik.
5. Pemasangan untuk tiap daun pintu adalah 3 (tiga) buah engsel dan untuk tiap daun jendela
2 (buah) engsel.
6. Engsel pintu kuningan yang berhubungan dengan luar maupun dalam bangunan di pasang
jenis cacut H, panjang 6”, dan untuk engsel jendela kuningan dengan jenis yang sama
ukuran 2.5 x 3”.
7. Grendel dan Kait Angin.
a. Untuk setiap pintu masuk yang terdiri dari 2 daun pintu harus dilengkapi dengan
grendel pintu sebanyak 2 buah dipasang di bagian atas dan bawah.
b. Ukuran grendel yang terpasang di pintu adalah panjang 30 cm.
c. Untuk setiap daun jendela kaca, di pasang sebuah grendel jendela.
d. Kualitas grendel pintu dan jendela adalah terbuat dari besi dilapisi kuningan.
e. Kait angin dipasang 2 (dua) buah pada setiap jendela kaca.
f. Jenis kait angin yang dipasang adalah jenis logam dilapisi tembaga/kuningan
sepanjang 30 cm yang dapat berfungsi sebagai pengunci.
8. Cara Pemasangan.
a. Cara pemasangan harus rapi, kuat dan mudah dipergunakan.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan kunci harus benar-benar kokoh dan semua
asesoris yang terdapat didalam perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

c. Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas di bongkar dan diperbaiki atas
biaya pelaksana.

15. Pekerjaan Atap / Rangka Baja Ringan Atap Spandek


Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,
trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1. Rangka utama atas (top chord)
2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menarik
sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak
sesuai dengan ukuran jarak genteng/penutup atap.
Pada pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi: Pengukuran bentang bangunan sebelum
dilakukan pemasangan
Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop.
1. Pengiriman bahan kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek.
2. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
3. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kudakuda
(truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing
(ikatan pengaku).
4. Pemasangan jurai dalam (valley gutter).
Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:
1. Pemasangan penutup atap.
2. Pemasangan kap finishing atap.
3. Talang selain jurai dalam.
4. Accesories atap.

a. Persyaratn Material Rangka Atap


Material struktur rangka atap Lapisan anti karat :
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan
anti karat (coating) : Galvanised (Z220), Pelapisan Galvanised Jenis Hot-dip zinc,
katebalan pelapisan 220 gr/m2, komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran Dimensi :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

1. Ukuran Canal C 75 x 0.75 mm


2. Ukuran Reng 32 x 0,45 mm
3. Merek Smartruss atau setara

Chanel Reng Alat Sambung (Screw)


Baut menaik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen
rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai
berikut: Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2.
1. Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
2. Kepadatan Alur 16 alur/inci
3. Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
4. Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

b. Persyaratan Pra-Konstruksi
1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan
rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan
pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar
kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung
pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis.

c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan
mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang
dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi
rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem
rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan
kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan
dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat
memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng
tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan,
meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
8. Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia.

16. Pekerjaan Langit – Langit


a. Rangka Plafond
1. Rangka plafond dibuat dari besi hollow galvalum ukuran 40.x 40 x 2 mm dengan
bentuk dan pemasangan sesuai dengan gambar.
2. Seluruh rangka dipasang rapi dan rata serta lurus, seluruh rangka digantungkan
dengan baik pada rangka kuda-kuda.
3. Apabila bahan penutup plafond dipasang dengan diberi nat/skoneng antara unitunit
bahan plafond, maka bagian bawah rangka plafond yang terlihat dirapikan dengan
dempul sehingga terlihat rapi.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

b. Penutup Plafond
1. Bahan penutup plafond yang digunakan adalah Multiplex tebal 5 mm dengan pola
pemasangan sesuai dengan gambar.
2. Multiplekx harus dengan kualitas baik menurut standarisasi
departemen perdagangan.

17. Pekerjaan Pengecatan


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempuma.
2. Persiapan permukaan yang akan diberi cat
3. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan
4. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara
khusus dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.

b. Standar Pengerjaan (Mock Up)


1. Sebelum pengecatan yang dimulai, Penyedia harus melakukan pengecatan padasuatu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebutakan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang
yang akan dipakai sebagai mockup ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan,
bidangbidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan

c. Pekerjaan Cat dinding


1) Persyaratan Bahan
- Bahan Cat : Produk dalam negeri yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas /setara Jotun.
- Warna : Akan ditentukan kemudian
- Bahan Plamur : Yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Pengencer : Air bersih sesuai spesifikasi yang Ditentukan
- Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 2 (dua) lapis atau
hingga warna merata dan tidak membayang.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

2) Syarat-syarat Pelaksanaan
 Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas atau
direksi teknis.
 Penyedia harus menyerahkan 2 (dua) copy yang berisikan ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada
Konsultan Pengawas.
 Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering
dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
 Bidang pengecatan siap dicat setelah diplamur terlebih dahulu.
 Lapisan plamur dibuat sampai membentuk bidang yang rata.
 Setelah pelamuran dan sudah disetujui oleh Konsultar Pengawas, bidang
pelamuran diamplas yang halus kemudian dibersihkan sampai bersih.
 Sebelum pengecatan dilakukan, Penyedia diwajibkan membuat contoh-contoh
warna, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan kuas. Untuk permukaan dimana
pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik.
 Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan
benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua)
jam.

d. Pengecatan Kayu
1) Lingkup pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alatatat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2) Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
NI4 serta sesuai ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

3) Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/ alat
mesin amplas elektrik yang bermutu baik, sampai permukaannya halus dan licin,
segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Uraian dan syarat-syarat ini meliputi
pengecatan listplank dan lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dan debu, serbuk gergaji, bebas dari
minyak kering dan sebagainya.
- Harus dihindarkan adanya celah/pori-pori kayu pada permukaan pengecatan -
Aduk bahan dengan sempurna sebelum pemakaian.
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta disetujui oleh Pengawas.
- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta
jauh dari tumbuh-tumbuhan.

e. Pekerjaan Cat Plafond .


1) Persyaratan Bahan
- Bahan Cat : Produk dalam negeri yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.(SetaraJotun)
- Warna : Akan ditentukan kemudian
- Pengencer : Air bersih sesuai spesifikasi yang Ditentukan
- Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 2 (dua) lapis atau hingga warna merata dan
tidak membayang
.
2) Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas atau
direksi teknis.
- Penyedia harus menyerahkan 2 (dua) copy yang berisikan ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada
Konsultan Pengawas.
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering
dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

- Sebelum pengecatan dilakukan, Penyedia diwajibkan membuat contoh-contoh


warna, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan kuas. Untuk permukaan dimana
pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan
benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua)
jam.

18. Pekerjaan Instalasi Listrik


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatatat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
- Bahan dan peralan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam persyaratan umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Gambar-gambar rencana dan s[esifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya .
- Harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan di pasang. .
- Harus di lakukan semua testing dan pengukuran yang di anggap perlu untuk
mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi
semua persyaratan yang ada.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----

Anda mungkin juga menyukai