Anda di halaman 1dari 7

SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

1. PERATURAN-PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.1. PEKERJAAN SIPIL


Untuk melaksanakan Pekerjaan Sipil, digunakan peraturan umum yang lazim
dipakai yakni AV (Algemene Voorwarden)-41 (Syarat-syarat Umum untuk
Pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan), kecuali ditentukan lain dalam
syarat-syarat teknis ini.
Peraturan Bangunan yang dimaksud adalah :
a. Undang-undang Republik Indonesi No. 18 Tahun 1999 tentang jasa
konstruksi;
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
c. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/MEN/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/ KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
g. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No. Kep. 174/MEN/1986, dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi;
h. SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan
Indonesia);
i. PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia);
j. PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);
k. PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia);
l. PPBBI-1980 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia);
m. PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia);
n. Peraturan Cat lndonesia/NI-4 (PTI-1961);
o. Peraturan-peraturan lain yang harus dipenuhi adalah peraturan-peraturan
daerah setempat ;

1.2. PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN


a. Penyedia diwajibkan meneliti semua gambar, peraturan-peraturan dan syarat-
syarat sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun
mekanikal/elektrikal.
b. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila
dilaksanakan akan menimbulkan bahaya, maka Penyedia diwajibkan untuk
mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada Direksi/Pengawas Pekejaan.
c. Apabila ada perubahan pada gambar atau pelaksanaan pekerjaan dilokasi
atau ada perbedaan antara Bestek/Gambar Rencana dengan gambar maka
yang berlaku adalah menurut urutan- urutan yang menentukan di bawah ini :
1. Bestek/Gambar Rencana
2. Gambar dengan skala yang lebih besar/sesuai ukuran tertera pada
gambar.
3. Keputusan Direksi/Pengawas Pekerjaan
d. Pelaksanaan Pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap
termasuk mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan -
bahan yang diperlukan, menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan
hal-hal lain yang dianggap perlu.
e. Penyedia diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk
menunjuk penyelesaian dan pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.
f. Didalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang,
konstruksi baja, konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disamping
pekerjaan pengolahan tanah, baik menurut perhitungan dan gambar-gambar
konstruksi yang disediakan oleh Direksi jika diduga terdapat kekurangan,
maka Penyedia diwajibkan mengadakan Konsultasi dengan Direksi/
Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
g. Pihak Penyedia dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang
mungkin terjadi dan memperhitungkan di dalam harga penawaran.
h. Penyedia harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan,
sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan
pekerjaan pada malam hari, Penyedia harus meminta persetujuan kepada
Direksi /Pengawas terlebih dahulu.
i. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan sempurna
kepada Pemberi Tugas/Direksi termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul
sebagai akibat pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk
pembersihan.

1.3. RENCANA KERJA


a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia menyusun rencana kerja yaitu suatu
rencana yang terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan
diajukan kepada Direksi selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah
dikeluarkannya Surat Keputusan dan Penunjukan Mulai Kerja (SPMK) dan
mengadakan Pre-Construction Meeting (PCM) dengan pihak Konsultan
pengawas dan Direksi Lapangan.
b. Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus
selalu terpampang di Kantor Proyek dan merupakan lampiran Dokumen
Kontrak
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia telah menyerahkan Request
Pekerjaan beserta Soft Drawing kepada Konsultan Pengawas untuk dimintai
persetujuannya.
d. Konsultan Pengawas setelah mempelajari usulan tersebut dengan
memperhatikan gambar-gambar rencana, Syarat-syarat teknis dan lain-lain,
baru memberikan persetujuan kepada Penyedia untuk segera dilaksanakan.
e. Penyedia harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan bahan-bahan dan
alat bantu sesuai dengan rencana kerja kecuali jika terpaksa menyimpang
karena sesuatu hal yang harus dipertimbangkan, maka terlebih dahulu harus
disetujui oleh Direksi.
f. Rencana Kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas
sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan, keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia.

1.4. KUALITAS BAHAN DAN PEKERJAAN


a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang prima sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan dan hasil kerja harus memberikan penampilan
dan kesan yang rapi dan baik.
b. Sebelum kegiatan dilapangan dilaksanakan, Penyedia diwajibkan untuk
mengadakan pemeriksaan bahan yang akan digunakan, atau
memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan tentang rencana
penggunaan bahan tersebut untuk mendapat persetujuan.
c. Apabila diperintahkan oleh Direksi, Penyedia harus membuat
pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat
diadakan pemeriksaan.
d. Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan kesalahan, kerusakan
atau cacat-cacat lain, Penyedia harus segera membongkar dan
memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan spesifikasi ini,dan
harus memikul biaya yang diperlukan untuk pembukaan/ pembongkaran
pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

1.5. SYARAT-SYARAT UMUM BAHAN


a. Air (PUBI 1970/N1-3)
1. Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan, dipakai air yang tidak
mengandung minyak, asam, alkali, garam. bahan-bahan organik atau
bahan-bahan lain yang dapat merusak bangunan.
2. Khusus untuk beton, jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan
disesuaikan dengan jenis pekerjaan beton atau dapat ditentukan dengan
ukuran isi atau ukuran berat serta harus dilakukan setepat- tepatnya.
b. Pasir (PUBI 1970/NI-3, PBI 1971/NI-2)
1. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan harus bersih dan
keras. Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dan Direksi Pekerjaan.
2. Pasir Pasang, Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton
bitumen harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Butiran-butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan
dengan jari.
b) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
c) Butiran harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.
3. Pasir Beton, Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PBI 1971 (Nl-2) diantaranya yang paling penting
adalah:
a) Butiran-butiran harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan
dengan jari dan pengaruh cuaca.
b) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
4. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya,
apabila diayak dengan ayakan 150 maka sisa butiran-butiran di atas
ayakan 0,25 mm, berkisar antara 60% sampai dengan 90% dari berat
5. Syarat-syarat tersebut di atas harus dibuktikan dengan pengujian
laboratorium dan biaya atas pengujian tersebut ditanggung oleh Penyedia

c. Agreat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)


1. Yang dimaksud dengan Agregat Kasar dapat berupa kerikil atau batu
pecah yang diperoleh dari pemecahan batu (Stone Chruser) dengan
besar butiran lebih besar dari 5 mm (split).
2. Kerikil atau Batu Pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam SK SNI T-15-1991 diantaranya : harus terdiri dari butir-
butir yang keras, tidak berpori, tidak pecah/hancur o!eh pengaruh cuaca.
3. Kerikil atau Batu Pecah harus keras, bersih serta sesuai butiran dan
gradasinya bergantung pada penggunaannya
4. Kerikil/Batu Pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 1%
(satu persen)
5. Warnanya harus hitam mengkilat keabu-abuan
d. Portland Cement (N1.8, PBI 1971/N1.2}
1. Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC jenis (NI-8) dengan type
I (satu) dan dalam Kantong Baru/Utuh.
2. Bila menggunakan PC yang telah disimpan !ama harus diadakan
pengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
3. Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak
menjadi lembab, begitu pula penempatannya harus ditempatkan di tempat
kering.
4. PC yang sudah membatu (menjadi keras dan sweeping) tidak boleh
dipakai/dipergunakan lagi.
5. Pengukuran semen, tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari ± 2,5%.

e. Beton (PBI 1971/N1-2)


1. Beton yang dipakai untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat
dipakai/diperkirakan dengan campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil/ Spilit
2. Kekentalan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian Slump Test
dengan sebuah kerucut terpancung Abram. Nilai-nilai slump untuk
berbagai pekerjaan beton harus menurut Tabel 4.4.1. PBI 1971 (NI-l).
1. Warna satu sama lainnya harus sama dan bila dipatahkan warna
penampang harus sama dan merata
2. Bentuk bidang-bidangnya harus rata, sudut-sudutnya. atau. rusuk-
rusuknya harus siku atau bersudut 90 derajat dan bidangnya tidak boleh
retak-retak
3. Berat satu sama lainnya harus sama, berarti ukuran,
pembakaran/pemadatan dan pengadukannya harus sama dan sempuma
4. Bila dipukul dengan benda keras suaranya harus nyaring

1.6. PEMERIKSAAN PEKERJAAN, PENGAMANAN DAN PELAPORAN

a. Peralatan Pelaksanaan.
1. Penyedia harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan
pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang
baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan yang baik
dan memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga
seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti
ditentukan dalam pelelangan.
2. Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat Direksi
tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai kegunaannya atau
jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak memadai, Direksi
berhak memerintahkan Penyedia untuk mengganti atau menambah
peralatan dimaksud.
3. Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Penyedia, tidak
membebaskan Penyedia dari tanggung jawab atas pemenuhan kualitas
pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Dokumen
Kontrak.
b. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas.
1. Penyedia bertanggung jawab atas perlindungan terhadap semua
bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik negara/masyarakat
termasuk semua sarana dan prasarananya, baik yang tertera dalam
gambar maupun tidak.
2. Penyedia harus mengambil langka-langka yang dianggap perlu untuk
melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari segala macam kerusakan-
kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan pelaksanaan oleh
Penyedia harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Penyedia, sesuai
dengan kondisi sebelumnya.
3. Dalam hal terjadi kerusakan, Penyedia wajib segera memberitahu pemilik
bangunan dan utilitas agar diperoleh kesepakatan tentang perbaikannya.
4. Penyedia bertanggung jawab untuk memperoleh informasi semua
bangunan dan jaringan utilitas yang terletak didalam tanah. Prasarana
yang ada disekitar dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas harus dijaga
agar tetap berfungsi.
5. Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan pelaksanaan oleh
Penyedia, harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Penyedia sesuai
dengan kondisi sebelumnya.

c. Penjagaan dan Pemeliharaan.


1. Penyedia harus menjaga keamanan proyek untuk memberikan
perlindungan dan pengamanan atas semua bahan, perlengkapan,
peralatan dan pekerjaan yang ada didalam batas areal proyek dan
sekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua bentuk
kerusakan, gangguan atau kerugian yang dilakukan oleh orang-orang
atau pihak-pihak tidak berwenang. Untuk mempermudah pelaksanaan
pengamanan, Penyedia harus membuat gudang penyimpan bahan,
perlengkapan dan peralatan sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk
pengawasan dan penjagaan keamanan, Penyedia harus menugaskan
penjaga gudang dan petugas keamanan yang memadai dan harus
melakukan penjagaan terus menerus selama 24 jam setiap hari.
2. Untuk tahap pekerjaan yang telah selesai, Penyedia bertanggung jawab
atas penjagaan, perlindungan dan pemeliharaannya, seperti pekerjaan
permukaan bagian dalam/luar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya
dari segala macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan cacat-cacat
lainnya selama masa Kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan
diserahkan untuk pertama kalinya kepada pemilik.

d. Catatan dan Laporan


Penyedia harus selalu menjaga kelengkapan catatan dalam buku Direksi yang
sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh persetujuan Direksi. Semua
catatan yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus disiapkan untuk
Direksi dan satu set copy gambar lengkap dan spesifikasi harus selalu
tersimpan di direksi keet. Penyedia juga harus membuat buku tamu yang akan
melaporkan tentang keperluan tamu proyek tersebut.

1. Gambar sesuai Pelaksanaan (As Build Drawings)


Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja karena perubahan atas
perintah Pemberi Tugas/Direksi, maka Penyedia wajib membuat gambar
kerja (Soft Drawing). Selanjutnya sebelum penyerahan I (pertama)
pekerjaan, Penyedia bekerja sama dengan Konsultan Pengawas
membuat gambar hasil pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) guna
memperlihatkan dan menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan, tentang
perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan hasil pelaksanaan
pekerjaan. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 7.

2. Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan


Penyedia harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan dimulai MC-
0 (0,00%) sampai dengan MC-100 (100%). Selanjutnya saat akan
mengajukan pembayaran angsuran berkala (termin), penyerahan I
(pertama) dan penyerahan II (kedua) Penyedia wajib melampiri foto-foto
kondisi kemajuan pekerjaan dilapangan. Foto-foto ini dicetak berwarna 7
(tujuh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi dalam bentuk album.

1.7. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN


Selain Syarat-syarat teknis ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikuti di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

a. Gambar
1. Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat
pekerjaan ini.
2. Gambar Detail yang diserahkan oleh Pemberi Tugas/Direksi.

b. Petunjuk
1. Petunjuk atau keterangan yang diberikan dalam Rapat Penjelasan
(Aanwijzing) yang tercantum di dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
2. Petunjuk, syarat-syarat yang diberikan dalam masa pelaksanaan oleh
Pemberi Tugas/Direksi, Konsultan Perencana dan Instansi terkait.

c. Peraturan
1. Semua Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang berlaku untuk
semua pelaksanaan penyediaan.
2. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan penyediaan dari Dirjen Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum, kecuali dinyatakan lain dalam syarat-syarat
teknis ini.

2. RINCIAN PEKERJAAN

2.1. PEMBANGUNAN PAPAN NAMA KANTOR BUPATI


a. Pekerjaan Persiapan
1. Pengukuran dan pemasangan bouplank
a) Lokasi pekerjaan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dilakukan
pengukuran;
b) Tiang bouwplank harus terpasang kuat sehingga tidak bisa digerak-
gerakkan, lurus pada bagian atasnya dan diukur menggunakan
waterpass dan sudut-sudutnya harus siku;
c) Setelah selesai pemasangan bouwplank, Penyedia harus melapor
kepada Direksi Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus
menjaga dan memelihara keutuhan serta ketetapan patok-patok ukur
sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan Direksi
Lapangan.

2. Papan nama proyek


a) papan nama proyek harus dipasang sebelum memulai pekerjaan
dilapangan dan diletakkan di lokasi pekerjaan yang mudah dilihat oleh
umum;
b) dibuat dari bahan papan/tripleks/spanduk yang tidak mudah rusak
selama masa pelaksanaan pekerjaan fisik dengan tiang kayu setinggi
minimal 1,5 m;
c) memuat informasi : 1) nama proyek, 2) pemilik proyek, 3) lokasi, 4) nilai
kontrak, 5) nomor kontrak, 6) masa kontrak, 7) konsultan perencana, 8)
penyedia, 9) konsultan pengawas.
b. Pekerjaan tanah
1. Membersihkan Lapangan dan perataan tanah
Sebelum pekerjaan beton maka muka tanah yang akan di beton di
bersihkan dan di ratakan agar permukaan tanah rata sehingga proses
pengerjaan beton mudah di lakukan
2. Galian
Dimensi galian sama dengan gambar kerja atau maksimal sampai
mencapai tanah keras/asli. Kecuali tanah dasar/asli melebihi dua kali
kedalaman yang telah di tentukan. Merapikan tepi hamparan dan level
permukaan di lakukan oleh sekelompok pekerja dengan menggunakan alat
bantu.

c. Pekerjaan Beton
1. Cor Beton 1 : 2 : 3
Pekerjaan ini menggunakan campuran beton 1:2:3, dengan ketebalan dan
permukaannya dibuat rata dan di aci dengan campuran semen sesuai
dengan gambar rencana.
d. Pekerjaan Akhir
1. Pembersihan
a) Seluruh pekerjaan diselesaikan secara baik serta rapi. Pekerjaan yang
tidak rapi dan kurang baik, harus diperbaiki sampai diperoleh hasil yang
memenuhi syarat;
b) Setelah seluruh pekerjaan dikerjakan sesuai dengan gambar rencana
dan syarat-syarat teknis, maka seluruh halaman harus dibersihkan dari
sisa-sisa bahan dan diratakan sebaik mungkin.

3. PENUTUP
a. Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalam syarat-syarat
teknis ini dapat dilihat pada gambar kerja atau di tanyakan pada saat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
b. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap syarat-syarat teknis ini pada saat
Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang
mengikat dan merupakan satu kesatuan dengan syarat-syarat teknis ini.
c. Seluruh pekerjaan diselesaikan secara baik serta rapi dan disesuaikan dengan
syarat-syarat teknis. Pekerjaan yang tidak rapi dan kurang baik, harus diperbaiki
sampai diperoleh hasil yang memenuhi syarat.

Waisai, 28 Agustus 2023


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

ABDULLAH HASAN, SE
NIP. 19640815 198702 1 004

Anda mungkin juga menyukai