PENDAHULUAN
Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah BIAYA REHABILITASI GEDUNG
LINGKUP PUSKESMAS ALASA (DAK AFIRMASI TAHUN 2017), guna menunjang kinerja Dinas
Kesehatan pada khususnya di Kabupaten Nias Utara (Kecamatan Alasa) yang terdiri dari :
A. PEK. PERSIAPAN
B. PEK. BONGKARAN DAN SISIPAN
C. PEK. TANAH / URUGAN
D. PEK. BETON, BATU, PLESTERAN
E. PEK. KERAMIK
F. PEK. KAYU
G. PEK. ATAP
H. PEK. PLAFOND
I. PEK. DAUN PINTU KAMAR MANDI
J. PEK. KUNCI DAN ASSESSORIS
K. PEK. PENGECATAN
L. PEK. ELEKTRIKAL
M. PEK. SANITARI / PLUMBING
N. PEK. BESI PABRIKASI
Untuk melaksanakan Pekerjaan Sipil, digunakan peraturan umum yang lazim dipakai yakni
A.V/SU/41 (Syarat-syarat Umum untuk Pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan),
kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknik ini.
Peraturan Bangunan yang dimaksud dalam Spesifikasi Teknik ini adalah :
Undang-undang Republik Indonesi No. 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi;
Bangunan Gedung;
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. Kep.
setempat ;
2. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka Penyedia diwajibkan untuk mengadakan perubahan
seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi/Pengawas Pekejaan.
3. Apabila ada perubahan pada gambar atau pelaksanaan pekerjaan dilokasi atau ada
perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar maka yang berlaku adalah menurut
urutan- urutan yang menentukan di bawah ini :
Bestek (RKS)
Gambar dengan skala yang lebih besar/sesuai ukuran tertera pada gambar.
6. Konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah,
baik menurut perhitungan dan gambar-gambar konstruksi yang disediakan oleh Direksi
jika diduga terdapat kekurangan, maka Penyedia diwajibkan mengadakan Konsultasi
dengan Direksi/ Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
7. Pihak Penyedia dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi
dan memperhitungkan di dalam harga penawaran.
9. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, se!esai dengan sempurna kepada Pemberi
1. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia menyusun rencana kerja yaitu suatu rencana
yang terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada
Direksi selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Keputusan dan
Penunjukan Mulai Kerja (SPMK) dan mengadakan Pre Construction Meeting (PCM)
dengan pihak Konsultan pengawas dan Direksi Lapangan.
2. Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud diserahkan kepada Direksi Pekerjaan
sebanyak 3 (tiga) salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus selalu terpampang di Kantor
Proyek dan merupakan lampiran Dokumen Kontrak
6. Rencana Kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan
penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.
7. Jika dianggap perlu direksi dan PPK dapat mengambil keputusan sepihak
untuk memerintahkan pihak penyedia jasa untuk menguji material dan campuran beton
dalam hal ini meliputi pengujian JMD, JMF dan uji KUBUS BETON, pengujian laboratorium
tersebut sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kewajiban pihak penyedia jasa
tanpa dikenakan biaya tambahan.
1. Gudang dan ruang rapat di lapangan telah dibuat di sekitar bangunan yang letaknya
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Kontraktor pada tahap ini diharuskan
mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan pada bangunan yang sudah ada.
Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikuti di
dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Gambar
Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan ini.
2. Petunjuk
3. Peraturan
1. Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan, dipakai air yang tidak mengandung minyak,
asam, alkali, garam. bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
bangunan.
2. Khusus untuk beton, jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan beton atau dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat
serta harus dilakukan setepat- tepatnya.
1. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan harus bersih dan keras. Pasir laut
untuk maksud-maksud tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dan Direksi
Pekerjaan.
2. Pasir Pasang
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
Butiran-butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
3. Pasir Beton
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PBI 1971 (Nl-2) diantaranya yang paling penting adalah:
Butiran-butiran harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan jari dan
pengaruh cuaca.
4. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak
dengan ayakan 150 maka sisa butiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar antara
60% sampai dengan 90% dari berat
1. Yang dimaksud dengan Agregat Kasar dapat berupa kerikil atau batu pecah yang diperoleh
dari pemecahan batu (Stone Chruser) atau dengan cara pecah manual dengan tenaga
manusia dengan besar butiran lebih besar dari 0,5 cm – 2 cm (split).
2. Kerikil atau Batu Pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam SK SNI T-15-1991 diantaranya : harus terdiri dari butir-butir yang keras,
tidak berpori, tidak pecah/hancur o!eh pengaruh cuaca.
3. Kerikil atau Batu Pecah harus keras, bersih serta sesuai butiran dan gradasinya
bergantung pada penggunaannya
4. Kerikil/Batu Pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 1% (satu persen)
1. Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC jenis (NI-8) dengan type I
(satu) dan dalam Kantong Baru/Utuh.
2. Bila menggunakan PC yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian terlebih
dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
3. Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab,
begitu pula penempatannya harus ditempatkan di tempat kering.
1. Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan segar dengan ketentuan bahwa
sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan
merusak atau mempengaruhi nilai konstruksi bangunan
2. Jenis kayu yang digunakan harus sudah cukup tua, dipilih dan mutu yang terbaik, kering,
lurus dan dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu, melinting basah dan lapuk.
3. Untuk kayu balok, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 19% dan kayu papan (kayu
yang ketebalannya kurang dari 2,5 cm) disyaratkan kelembabannya tidak lebih dari 12%.
1. Jenis baja besi tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang dikenal dan bentuk
belahan-belahan polos.
3. Kawat pengikat harus terbuat dari besi baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang
telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
1. Beton yang dipakai untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai/diperkirakan
dengan campuran K-100 atau camp. 1PC : 4PS : 4.5KR, K-175 atau camp. 1PC : 2.3PS :
3.1KR, K-125 atau camp. 1PC : 3PS : 3.6KR perbandingan berat.
2. Kekentalan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump dengan sebuah
kerucut terpancung Abram. Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus
menurut Tabel 4.4.1. PBI 1971 (NI-l).
1. Batu Batu Bata Merah harus satu ukuran atau satu kualitas
Panjang 200 mm, lebar 100 mm dan tebal 50 mm atau dengan ukuran standard yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh pihak pemberi tugas.
5. Berat satu sama lainnya harus sama, berarti ukuran, dan pengadukannya harus sama dan
sempurna.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup Pekerjaan :
1. Pekerjaan ini meliputi penyedian, pendayagunaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatan dan alat – alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan
pada proyek ini.
2. Pembersihan tapak proyek Lapangan harus terlebih dahulu dibersihkan dari rumput,
semak, akar-akar pohon dll. Segala macam sampah dan barang bongkaran harus
dikeluarkan dari tapak proyek, dan tidak dibenarkan ditimbun di luar pagar proyek
walaupun untuk sementara
3. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang Material Untuk daerah yang ditentukan sesuai
dengan Bill of Quantity (BQ), Kantor Direksi Lapangan dan gudang material cukup
representatif untuk bekerja selama pelaksanaan proyek. Luas dan peralatan yang
disediakan untuk Kantor Direksi dan gudang material minimal harus memenuhi
persyaratan. Pada tahap ini yang dibutuhkan adalah penyempurnaan- penyempurnaan
terhadap Direksi Keet dan gudang material yang telah ada dimana dilaksanakan pada
tahap sebelumnya
4. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia dengan membuat sumur pompa ditapak
proyek atau air dari PDAM. Air harus bersih bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia
lainnya.
5. Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pelaksanaan pembangunan dengan daya
minimal 300 watt. Penggunaan Diesel untuk pembangunan sementara harus melalui
persetujuan Direksi Lapangan
6. Papan patok ukur (bowplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, sehingga tidak
bias digerak-gerakkan.Papan patok ukur dibuat dari kayu kelas-III, dengan ukuran tebal
2,5 cm, lebar 20 cm, lurus pada sisi sebelah atasnya Tinggi sisi atas papan bouplank
harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Lapangan.
Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia harus melapor kepada Direksi
Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara keutuhan
serta ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas
persetujuan Direksi Lapangan
7. Pengambilan photo rekaman proyek diambil pada saat pertama kali pekerjaan dimulai
hingga pekerjaan selesai.Tahapan pengambilan dokumen rekaman proyek diatur
sedemikian rupa sehingga point-point pekerjaan penting tidak terlewatkan.Pengambilan
photo rekaman proyek juga dilakukan setiap bulannya sebagai lampiran kelengkapan
administrasi pada saat pengajuan laporan bulanan.Photo rekaman proyek disusun
sedemikian rupa dan dijadikan sebuah album lengkap denganketerangannya.Semua klise
photo (negatifnya) dari rekaman proyek tersebut dikumpulkan dan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Nias Utara.Photo yang diambil harus mencakup / menggambarkan
kegiatan pelaksanaan pada saat tahapan termyn yang tertuang pada bunyi Surat
Perjanjian.
8. Rapat Lapangan Sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu diadakan Rapat
di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara yang dipimpin langsung oleh Direksi.
Pokok-pokok pembicaraan dalam rapat ini antara lain :
Kemajuan Pekerjaan (Progress Report) dan hal-hal yang tercantum dalam
Laporan Mingguan
Koordinasi Pekerjaan
Seluruh Hasil Rapat ditulis dalam suatu Risalah Rapat dan masing-masing peserta
rapat menerima satu berkas risalah rapat yang dapat dijadikan acuan dan kontrol
bagi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya
9. Laporan – laporan Kontraktor harus membuat catatan-catatan berupa laporan harian
yang memberikan gambaran dan catatan singkat dan jelas mengenai :
Taraf berlangsungnya pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor
bawahan.
Catatan dari Pemberi Tugas/Direksi/Konsultan Pengawas yang telah disampaikan
secara tertulis maupun lisan.
Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan/mesin yang masuk.
Keadaan Cuaca.
Hal ikhwal mengenai pekerja.
Hal ikhwal mengenai pekerjaan tambah kurang.
Hal ikhwal mengenai kesulitan-kesulitan atau gangguan yang mungkin ada
Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui
kebenarannya oleh Direksi teknis dan Konsultan Pengawas. Perselisihan
mengenai hal ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan untuk diadakan opname. Dan
berdasarkan laporan harian ini, oleh kontraktor disusun laporan mingguan yang
minimal berisikan :
Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta
perbandingannya dengan schedule yang disepakati
Prestasi fisik .yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan
dibandingkan dengan minggu sebelumnya dalam suatu Curva "S"
Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta
rencana penanggulangannya
Catatan-catatan mengenai ada tidaknya pekerjaan tambah/kurang.
Instruksi-instruksi, teguran-teguran dan sebagainya yang telah diterima oleh
Kontraktor dan Pemberi Tugas, Direksi dan Konsultan pengawas dan solusinya.
E. PEKERJAAN KERAMIK
Bahan :
Lantai yang dipakai lantai keramik yang harus memenuhi syarat uji menurut SII 0583-81,
dengan dimensi 40 x 40 cm (polish) pada lantai, dinding ruangan dan meja beton, 20 x 20 cm
(unpolish) pada lantai kamar mandi, keramik 20 x 25 cm pada dinding kamar mandi dan
warna sesuai gambar rencana/sesuai permintaan pengguna jasa. Merk yang dipakai setara
IKAD. Sebelum pekerjaan keramik harus dioles acian semen agar menempel sempurna
terhadap mortar semen.
F. PEKERJAAN KAYU
1. Kayu yang dipakai untuk pekerjaan kusen pintu, jendela, ventilasi, daun pintu panel, daun
Pintu Bingkai daun jendela, dan adalah kayu kelas I jenis keras (simalambuo).
2. Kayu harus diketam rapi sesuai ukuran yang tertera pada gambar rencana.
3. Kayu harus benar benar kering alami, jika alangkah bagus nya kalau pengeringan kayu
dengan menggunakan open (stim).
4. Kayu yang mempunyai cacat, pecah atau mata kayu tidak diizinkan untuk dipakai, karena
dapat mudah untuk dimakan rayap.
5. Kayu yang sudah diketam rapi dan dipabrikasi langsung dicat dengan cat menie yang
berfungsi sebagai anti rayap dan anti kelembaban
6. Khusus kayu kosen yang akan dipasang sebaiknya diberi angkur sebagai perkuatan ke
dinding.
G. PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur
atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk
segitiga, trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1. Rangka utama atas (top chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik
5. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak
sesuai dengan ukuran jarak genteng.
3. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
4. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda
(truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing
(ikatan pengaku).
Persyaratan Material Rangka Atap Material struktur rangka atap Properti mekanikal baja (Steel
mechanical properties) :
1. Baja Mutu Tinggi G 550
2. Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
3. Tegangan Maksimum 550 Mpa
4. Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
5. Modulus geser 80.000 Mpa
Lapisan anti karat Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua
jenis lapisan anti karat (coating):
Galvanised (Z220)
1. Pelapisan Galvanised
2. Jenis Hot-dip zinc
3. Kelas Z22
4. katebalan pelapisan 220 gr/m2
5. komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran
Galvalume (AZ100)
1. Pelapisan Zinc-Aluminium
2. Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
3. Kelas AZ100
4. Ketebalan pelapisan 100 gr/m2
5. Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Dimensi :
1. Ukuran Chanel 75 x 50 tebal = 0.75 mm
2. Ukuran Reng 30 x 40 tebal = 0.45 mm
3. Merek : Setara TASO
Chanel Reng
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan
5. Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut
tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter)
untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,30 mm dengan
detail profil seperti gambar dibawah.
Alat Sambung (Screw)
Baut menaik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka
atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
Kekuatan Mekanikal :
1. Gaya geser satu baut 5,10 KN
2. Gaya aksial 8,60 KN
3. Gaya Torsi 6,90 KN
H. PEKERJAAN PLAFOND
Lingkup Pekerjaan :
1. Meliputi penyediaan bahan langit-langit gypsum board dan Plafond PVC, konstruksi
penggantungannnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempatyang
tercantum pada gambar untuk itu.
2. Rangka langit-langit dibuat dari batang besi furing ukuran 3.5cm x 1.5cm tebal = 0.5 mm
bahan terbuat dari zincaluminium.
3. Bahan penutup langit-langit gypsum board yang digunakan adalah gypsumboard tebal 9
mm dan Plafond PVC tebal 6 mm atau ukuran lain, sesuai dengan gambar untuk itu. Gybsum
board yang digunakan merk : ex Jayaboard atau setara.
Daun Pintu yang dipergunakan adalah daun pintu alumininium dengan jenis material dan
bahan yang telah disetujui direksi dan PPK, untuk ukuran disesuaikan dengan merk pabrikan
masing masing.
K. PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan dinding dan plafond, sebelum pengecatan bidang dinding yang akan dicat harus
digosok dengan amplas hingga bersih dan terhindar dari debu. Dianjurkan untuk pengecatan
dinding sekurang – kurangnya dinding telah diaci selama seminggu, sehingga air yang
terkandung di acian dinding sudah menguap dan keluar. Dinding yang masih lembab akan
membuat permukaan cat tidak mengering sempurna dan terjadi benjolan – benjolan uap air
yang tidak bisa keluar, yang akhirnya cat tembok mudah untuk mengelupas. Pengecatan
dinding dan plafond dilaksanakan dalam 3 tahapan (3 lapis) yang terdiri 1 lapis pertama
adalah cat dasar weather sild (cat dasar kedap air) dan dilanjutkan 2 lapis lagi cat finishing.
Arah pengecatan diusahakan berbeda disetiap lapisannya, gunanya agar pori – pori dinding
dapat tertutup dengan sempurna.
Pengecatan Kusen, daun pintu, daun jendela, listplank dan hal – hal yang berkaitan dengan
kosntruksi besi dan kayu, sebelum pengecatan bidang kayu / besi yang akan dicat harus
digosok dengan amplas hingga bersih dan terhindar dari debu. Dianjurkan untuk tidak
melakukan pengecatan di saat cuaca hujan / mendung karena bisa terjadi lembab. Dinding
yang masih lembab akan membuat permukaan cat tidak mengering sempurna dan terjadi
benjolan – benjolan uap air yang tidak bisa keluar, yang akhirnya cat kayu / besi mudah
untuk mengelupas. Pengecatan kayu / besi dilaksanakan dalam 3 tahapan (3 lapis) yang
terdiri 1 lapis pertama adalah cat dasar (cat dasar kedap air) dan dilanjutkan 2 lapis lagi cat
finishing. Arah pengecatan diusahakan berbeda disetiap lapisannya, gunanya agar pori – pori
bidang yang di cat dapat tertutup dengan sempurna.
L. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
N. PEKERJAAN PABRIKASI
Pintu besi dan Anti maling (jerjak besi) pada jendela berbahan besi hollow uk. 40x40 mm
dan uk. 20x20 mm tbl=1.8 mm serta besi siku 25x25x3 mm, besi padu 10 mm dan di cat.