Anda di halaman 1dari 59

T.A.

2022

BAB 1
LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

1.1. Data Program


Nama Pekerjaan : Pembangunan Poliklinik Sat. Brimob Polda Papua Barat
Lokasi : Susweni, Kab. Manokwari
Tahun Angggaran: 2022

1.2. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah Pembangunan Poliklinik Sat. Brimob
Polda Papua Barat tahun anggaran 2022 yang dilaksanakan sesuai gambar terlampir.
Uraian / jenis Pekerjaan Utama antara lain :
1. Pekerjaan Persiapan Lahan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Sub Struktur
4. Pekerjaan Upper Struktur
5. Perkerjaan Atap Baja Ringan
6. Pekerjaan Atap Besi Hollow
7. Pekerjaan Pasangan Struktur
8. Pekerjaan Plafon
9. Pekerjaan Granite dan Keramik
10. Pekerjaan Cat-catan
11. Pekerjaan Pintu Jendela
12. Pekerjaan Listrik
13. Pekerjaan Sanitasi
14. Pekerjaan Lain-lain

1.3. Peraturan Teknis Yang Dipergunakan


Uraian spesifikasi bahan-bahan dan persyaratan pelaksanaan, secara umum
ditentukan pada patokan dan kualitas bahan-bahan, cara pelaksanaannya dan lain-lain
petunjuk yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang sah berlaku di
Republik Indonesia. Selama pelaksanaan kontrak ini, harus betul-betul ditaati dan
dilaksanakan sebagai tambahan persyaratan dari semua pasal-pasal yang diuraikan.
Pada khususnya peraturan-peraturan berikut berkenaan dengan hal tersebut diatas :
1. pedoman pelaksanaan APBN/PERPRES No. 59 Tahun 2010

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 1


T.A. 2022

2. pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan Bangunan Negara yang


dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit. Jen. CIPTA KARYA)
3. Pemeriksaan umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan : H.I 3 PUBB—
1996 ; NI 33 ; PUBB—1996
4. Peraturan beton Indonesia ; PBI. NI—2/1955 ; PBI. NI—2/1971.
5. Peraturan Semen Portland Indonesia NI—8.
6. Peraturan perburuhan di Indonesia (tentang pengerahan tenaga Kerja) antara lain
tentang larangan mempekerjakan anak-anak dibawah umur.
7. Dan peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berkaitan
dengan pekerjaan ini.
Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan ketentuan-ketentuan lain yang sah
berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya yang biasa
diperbandingkan dapat dipergunakan sebagai pengganti standar yang telah diperinci di
atas dan harus dengan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.
a) Semua bahan-bahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini harus didatangkan
dalam keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat sesuai spesifikasi terkecuali
ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.
b) Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk pekerjaan struktur dan di
uraikan secara terperinci terpisah dalam spesifikasi terpisah.

1.4. Rencana Kerja


Dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari dari saat penunjukan pemenang,
kontraktor harus menunjukan rencana kerja atau action plan tertulis lengkap dengan
gambar-gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
seperti yang disebutkan dalam dokumen tender, menjelaskan secara rinci urusan
pekerjaan dan tata cara melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus yang
diperlukan, persiapan-persiapannya, perawatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh
mana hal tersebut mencakup lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan, dan pihak-
pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut diatas.

1.5. Tanggung Jawab Kontraktor


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib memeriksa kekuatan/kualitas
konstruksi yang akan dilaksanakan dan harus berkonsultasi dengan Pejabat Pembuat

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 2


T.A. 2022

Komitmen (PPK), atau Konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul
akibat kelalaian kontraktor tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan konstruksi akan
menjadi tanggung jawab kontraktor. Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan yang
dilaksanakan telah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas
Lapangan tidak berarti membebaskan kontraktor atas tanggungjawab pekerjaannya
sesuai dengan isi kontrak.

1.6. Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang digunakan hendaknya tenaga yang sudah terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai
ketentuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan.

1.7. Laporan
1. Kontraktor harus membuat laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap
satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan
sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas
Lapangan.
2. Laporan kemajuan fisik pekerjaan harus diserahkan oleh kontraktor pada setiap
akhir pekan untuk dievaluasi berupa laporan mingguan dan harian.

1.8. Gambar-Gambar Dan Ukuran


Gambar-gambar yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan adalah:
1. Gambar yang termasuk dalam dokumen tender.
2. Gambar perubahan yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Pengawas Lapangan.
3. Gambar lain yang disediakan dan disetujui PPK, Pengawas Lapangan.

1.9. Pembongkaran / Pembersihan Lokasi


Pekerjaan ini harus mencakup pekerjaan pembongkaran, karena seluruh atau
sebagian yang lain bisa dimanfaatkan sepanjang memungkinkan untuk perbaikan. Juga
harus meliputi pemindahan yang memenuhi syarat-syarat dari material bongkaran /
potongan dari pasal ini, yang meliputi penebangan, pengangkutan, penyimpanan dan
pengamanan kerusakan dari material / tanaman yang ditentukan oleh PPK, Pengawas
Lapangan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 3


T.A. 2022

1.10. Pengaturan Pembuangan Sisa-Sisa


Kontraktor berkewajiban membuang semua sisa-sisa bongkaran / potongan dan
memikul seluruh biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai dan untuk penyimpanan
material yang bisa diselamatkan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 4


T.A. 2022

BAB 2
PEKERJAAN PERSIAPAN SITE DEVELOPMENT

2.1. Lingkup Pekerjaan Persiapan Site Development


Berikut ini merupakan lingkup pekerjaan persiapan Site Development antara lain
sebagai berikut :
1. Pembersihan dan perataan lahan awal pekerjaan
2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
3. Pembuatan MCK darurat
4. Pembuatan Gudang uk. 3x4m
5. Biaya penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
6. Pekerjaan pembersihan akhir pekerjaan.
7. Pembuatan Papan Nama Proyek

2.2. Lingkup Pekerjaan Pembersihan Lokasi


Sebelum pekerjaan tersebut dimulai kontraktor wajib mengadakan pembersihan
lokasi yaitu pembersihan semak-semak/ rumput-rumput, humus-humus dan kotoran-
kotoran lain yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Dan sesudah pekerjaan selesai, kontraktor wajib membersihkan area kerja dari sisa
material konstruksi dan peralatan.

2.3. Lingkup Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


1. Kontraktor harus melaksanakan pengukuran sesuai gambar dan hasilnya agar
dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan Pemimpin Kegiatan/Direksi.
2. Penentuan ukuran dan sudut siku-siku, waterpass tetap dijaga dengan ketelitian
yang sebenar-benarnya menggunakan alat waterpass / pesawat theodolith.
3. Ukuran vertikal dan horizontal dilaksanakan sesuai dengan gambar/petunjuk
Direksi.
4. Pengukuran berupa uitzet, dan pemasangan bouwplank, patok-patok
dilaksanakan bersama atas persetujuan Pengawas/Direksi, bouwplank dan
patok-patok tersebut diberi warna/tanda yang jelas sesuai gambar. Semua
bouwplank menggunakan kayu klas II berukuran 2/20 cm, dipasang pada kayu
berukuran 5/7 cm yang terpancang kuat pada tempatnya dengan jarak
maksimum 2,00 m’. Permukaan tepi atas papan dasar ( bouwplank ) harus

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 5


T.A. 2022

diserut dan dipasang rata dengan menggunakan waterpass, pada titik peil yang
sesuai dengan peil yang tercantum dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Direksi. Kontraktor melaksanakan pengukuran sesuai gambar dan hasilnya
agar dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan Pemimpin Kegiatan/Direksi.

2.4. Membuat Bedeng Pekerja, Gudang dan MCK Darurat


Untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan Kontraktor harus menyediakan Bedeng
Pekerja, Gudang dan MCK Darurat yang bersih. Air dapat diperoleh langsung
dilapangan atau bila tidak memungkinkan dapat didatangkan dari luar proyek. Hal ini
juga termasuk untuk air kerja pelaksanaan, tanpa menambah biaya pekerjaan.

2.5. Pembuatan Papan Nama Proyek


Sebagai pertanda bahwa pada lokasi dimaksud ada kegiatan/ pembangunan maka
Kontraktor harus memasang papan nama kegiatan ukuran 80 x 150 cm, dengan tebal
bingkai 2 cm, tiang 5/10 cm, cat dasar putih tulisan hitam huruf balok sedangkan redaksi
berisi :
1. Nama pemilik proyek pada bagian paling kiri atas.
2. Judul Kegiatan
3. Nilai Kegiatan
4. No. Kontrak
5. Masa Kontrak
6. Sumber Biaya
7. Pelaksana dan Pengawas Pekerjaan
Pelaksana Pemasangan papan kegiatan setinggi 2 m diatas tanah dan tiang bagian
bawah dicor beton untuk memperkuat dan ditempatkan pada tempat yang mudah
terlihat.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 6


T.A. 2022

BAB 3
PEKERJAAN TANAH

3.1. Lingkup Pekerjaan Tanah


Berikut ini merupakan lingkup pekerjaan tanah pada antara lain sebagai berikut :
1. Galian Tanah.
2. Urugan Tanah dan Pemadatan.
3. Urugan Pasir.

3.2. Galian Tanah


1. Semua sampah-sampah, tumbuh-tumbuhan dan bekas urugan harus dibuang-
STRIPING. Penggalian harus dilaksanakan sampai kedalaman sebagaimana
ditentukan dalam gambar-gambar. Sebelum pekerjaan selanjutnya dilanjutkan,
maka semua pekerjaan penggalian harus disetujui pengawas.
2. Bilamana tidak dinyatakan lain oleh Pengawas, maka penggalian untuk pondasi
harus mempunyai lebar yang cukup untuk dapat memasang maupun
memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, serta pembersihan.
3. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian sehingga dicapai kedalaman yang
melebihi apa yang tertera dalam gambar tanpa instruksi tertulis dari pengawas,
maka kelebihan di atas harus diisi kembali dengan adukan beton 1 : 3 : 5 tanpa
biaya tambahan.
4. Penyedia Jasa harus merawat dari kondisi tanah yang rawa – rawa di gali dan
lalu di timbun 3 meter, dan setelah itu dilakukakan pengerasan tanah dengan cara
di kompres. hindarkan dari longsoran. Untuk itu Penyedia Jasa harus membuat
penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama masa penggalian, karena
stabilitas selama penggalian merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
5. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang
masih berfungsi harus diamankan dan dijaga agar jangan sampai rusak atau
cacat. Apabila hal tersebut dijumpai, maka Penyedia Jasa harus segera
memberitahukan kepada pengwas dan mengganti semua kerusakan-kerusakan
tersebut atas biaya sendiri.
6. Semua galian harus diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas sebelum
pelaksanaan pekerjaan pekerjaan selanjutnya. Untuk dapat melaksanakan

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 7


T.A. 2022

pekerjaan selanjutnya, Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan/ ijin tertulis


pengawas.

3.3. Urugan Tanah dan Pemadatan


1. Bila tidak dicantumkan dalam gambar-gambar detail, maka pada bagian bawah
pasangan Lantai diurug dengan pasir padat minimal 5 cm atau sesuai dengan
gambar dan petunjuk Pengawas. Pasir urug yang digunakan harus dari jenis pasir
pasang yang bersih/bebas dari lumpur, kotoran-kotoran, sampah dan benda-
benda organis lainnya yang dapat menyebakan tidak sempurnanya pemadatan.
2. Di bawah lapisan pasir tersebut, urugan yang dipakai adalah tanah jenis “silty
clay” yang bersih tanpa potongan-potongan bahan yang bisa lapuk, serta bahan
batuan yang telah dipecahkan (pecahan batuan tersebut maksimal 15 cm).
3. Penyedia Jasa wajib melaksanakan pengurugan dengan semua bahan urugan
yang keras atau mutu bahan yang terbaik dan mengajukan contoh bahan yang
akan digunakan untuk mendapat persetujuan pengawas.
4. Penghamparan dan pemadatan harus dilaksanakan lapis-per lapis yang tidak
lebih tebal dari 30 cm (gembur) dengan alat-alat yang telah disetujui, seperti
mesin penggilas getar, atau alat tumbuk dimana standar kepadatannya dicapai
pada kepadatan dimana kadar airnya 95 % dari kadar air optimal, atau “dry
density” nya mencapai 95 % dari dry density optimal, sesuai dengan petunjuk
pengawas.
5. Bila bahan urugan apapun yang digunakan menjadi lapuk/rusak atau bila urugan
yang telah dipadatkan menjadi terganggu, maka bahan tersebut harus digali
keluar dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat serta dipadatkan
kembali, sesuai dengan petunjuk Pengawas, tanpa adanya biaya tambahan.
6. Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak dibenarkan
adanya genangan air di atas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan. Penyedia Jasa
harus mengatur pembuangan air sedemikian rupa agar aliran air hujan atau dari
sumur lain dapat berjalan lancar, baik selama ataupun sesudah pekerjaan selesai.
7. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas stabilitas urugan tanah dan Penyedia Jasa
harus mengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian
Penyedia Jasa atau akibat dari aliran air.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 8


T.A. 2022

3.4. Urugan Pasir


1. Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan harus bersih dan keras.
Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan dan Direksi Pekerjaan.
2. Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Butiran-butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
b) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
c) Butiran-butiran harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.
d) Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
3. Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PBI 1971 (Nl-2) diantaranya yang paling penting adalah:
a) Butiran-butiran harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
jari dan pengaruh cuaca.
b) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
c) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya,
apabila diayak dengan ayakan 150 maka sisa butiran-butiran di atas ayakan
0,25 mm, berkisar antara 60% sampai dengan 90% dari berat.
d) Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
4. Syarat-syarat tersebut di atas bila diperlukan dapat dimintakan pembuktikan
dengan pengujian laboratorium, tanpa menambah biaya.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 9


T.A. 2022

BAB 4
PEKERJAAN SUBSTRUKTUR

4.1. Lingkup Pekerjaan Pondasi


Berikut ini merupakan lingkup pekerjaan Sub Struktur antara lain sebagai berikut :
1) Pile Cap
2) Kolom Pedestal
3) Sloof

4.2. Pile Cap


1. Rencana Pile Cap direncanakan sesui dengan gambar perencanaan.
2. Mutu beton yang digunakan yaitu f'c=26,4 Mpa (K 300); slump (12 ± 2) cm; w/c
= 0,52.
3. Mutu besi beton yang digunakan adalah mutu besi U–24 atau mempunyai
tegangan leleh 2400 kg/cm² (besi polos) untuk diameter kurang dari atau sama
dengan 12 mm dan U-32 mempunyai tegangan leleh 3200 kg/cm² (besi ulir)
untuk diameter lebih dari 12 mm.
4.3. Aanstamping
4.4.1. Bahan
Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang dugunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan, diantaranya :
1. Pasir pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan
kadar Lumpur yang terkandung maximal pasir harus bersih dan tidak
mengandung bahan organic/ kotoran yang merusak kondisi campuran.
2. Batu belah/ batu kali/ batu gunung : digunakan batuan keras, bersih, tidak
keropos dan mempunyai permukaan yang kasar.
3. Air : digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan yang
merugikan pasangan, seperti asam alkali, atau bahan organik lainnya.
4.4.2. Cara pelaksanaan
1. Dilaksanakan pada dasar pondasi batu kali setelah lapisan urugan pasir
dibawahnya rata dan padat.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 10


T.A. 2022

2. Pemasangan batu kosong harus disusun tegak bersilang saling


menggigit,dan pada ronggarongga pertemuan batu harus diisi dengan
pasir hingga padat. Dalam hal ini bisa dibantu disiram air hingga merata.

4.4. Pondasi Batu Kali


4.5.1. Bahan
Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang dugunakan
dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI 1970 (NI-3),
diantaranya :
1. PC/ semen : digunakan sejenis semen sekualitas SEMEN GRESIK atau
yang memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia
NI-8 atau ASTM C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
2. Pasir pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan
kadar Lumpur yang terkandung maximal pasir harus bersih dan tidak
mengandung bahan organic/kotoran yang merusak kondisi campuran.
3. Batu belah/ batu kali/ batu gunung : digunakan batuan keras, bersih, tidak
keropos dan mempunyai permukaan yang kasar.
4. Air : digunakan air yang bersih, tawar dan tidak mengandung bahan yang
merugikan pasangan, seperti asam alkali, atau bahan organik lainnya.
5. Didalam mengatur perbandingan campuran yang sempurna, kontraktor
harus menggunakan dolak-dolak pengatur campuran bahan, terbuat dari
papan berukuran 40x40x20 cm.
4.5.2. Cara Pelaksanaan
1. Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang
dinyatakan memakai pasangan batu kali.
2. Batu belah sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
3. Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus penuh
berisi/tidak boleh ada yang berongga.
4. Tinggi pasangan batu kali tidak boleh lebih dari 0,50 m’ pada setiap
harinya.
5. Bagian pasangan batu kali harus diplester kaprot sesuai dengan jenis
adukan yang dipakai pasangan.
6. Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 11


T.A. 2022

7. Selama pasangan batu kali belum secara utuh selesai (persekian meter),
lobang pondasi tidak dibenarkan diurug.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 12


T.A. 2022

BAB 5
PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON

5.1. Pengertian
Beton merupakan hasil suatu adukan yang merata dari bahan-bahan : air, semen
(pc) dan agregat (pasir dan kerikil/ batu pecah). Adukan tersebut akan mengeras
beberapa jam sesuai dengan usia beton tersebut.

5.2. Bahan Beton


5.2.1. Air
Air yang digunakan dalam air yang bersih, tidak mengandung minyak, garam,
kotoran organik atau bahan–bahan lain yang dapat merusak beton dan besi.
5.2.2. Semen
Semen merupakan bahan yang terpenting untuk membuat beton. Semen
merupakan bahan yang dapat menjadi keras apabila diberi air. Dengan demikian
maka semen menjadi bahan yang mempersatukan butir-butir pasir pasir dan
kerikil menjadi satu kelompok. Semen yang akan digunakan sebagai bahan
pembuat beton bertulang dan diisyaratkan memenuhi ketentuan yang tercantum
dalam N I 18.
5.2.3. Pasir
Penggunaan pasir untuk beton harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pasir halus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan
hancur semen yang telah menjadi keras.
2. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap berat kering.
3. Tidak mengandung bahan–bahan organik.
4. Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 – 5 mm dan memenuhi analisa
kerja (PBI-1971).
5.2.4. Kerikil dan Batu Pecah
Penggunaan kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori
dengan besar butir lebih dari 5 mm.
2. Tidak mengandung lumpur lebih dari 1 % ditentukan terhadap berat kering.
3. Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat yang
reaktif alkali.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 13


T.A. 2022

4. Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI – 1971).

5.3. Semen
1. Semen yang dipakai adalah semen portland dari merk yang setara Gersik dan
mendapat persetujuan Direksi dan memenuhi syarat PBI - 1971.
2. Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan
kantongnya harus asli dari pabriknya dan tetap utuh dan tertutup rapat.
3. Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini.
a) Semen disimpan pada tempat yang beralas dari kayu yang tingginya tidak
kurang dari kurang dari 30 cm dari lantai.
b) Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter.
c) Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan
datangnya semen ditempat penyimpanan.

5.4. Pasir dan Kerikil


1. Pasir dan kerikil beton harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis,
tanah/lumpur, kapur, garam dan sebagainya, tidak poreus dan sesuai dengan
PBI - 1971.
2. Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan
dicegah agar tidak terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang
lainnya dan terlindung dari pengotoran.

5.5. Air Beton dan Bahan Campuran Tambahan (Admixture)


1. Air untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua
kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu
beton.
2. Bahan campuran tambahan bila dipandang perlu dapat digunakan untuk
mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produk yang digunakan adalah
”Sika” atau bahan lain yang setara dan sesuai dengan sifat-sifat yang
diharapkan dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Bahan-
bahan tersebut tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merugikan sifat
beton bertulang.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 14


T.A. 2022

5.6. Pembesian
1. Mutu besi beton yang digunakan adalah mutu besi U–24 atau mempunyai
tegangan leleh 2400 kg/cm² (besi polos) untuk diameter kurang dari atau sama
dengan 12 mm dan U-32 mempunyai tegangan leleh 3200 kg/cm² (besi ulir)
untuk diameter lebih dari 12 mm.
2. Besi Beton diatas Ø 12 menggunakan ulir.
3. Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI
yang telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera
atau disyaratkan dalam gambar rencana.
4. Pemborong harus membawa hasil test laboratorium resmi dan contoh terhadap
semua jenis dan diameter besi yang akan dipakai untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
5. Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin,
sesuai dengan aturan yang berlaku.
6. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya
yang dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi
beton.
7. Besi beton harus dipotong dan di bengkokkan sesuai dengan gambar.
Kemudian dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempat.
8. Kawat beton yang dipergunakan harus yang lazim dipakai, sehingga dapat
mengikat besi beton pada tempatnya. Untuk mendapatkan mutu besi beton
yang diinginkan, dapat dipergunakan besi beton dari produk yang ditunjuk
Direksi.
9. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

5.7. Cetakan Beton/Bekisting


5.7.1. Bahan
1. Cetakan untuk beton finishing halus, harus dibuat dari papan plywood yang
tebalnya minimal 6 mm tergantung kualitas dan jarak rangka penguat
cetakan tersebut.
2. Cetakan untuk beton finishing kasar, harus terbuat dari papan terentang atau
dari bahan sejenis setelah mendapat persetujuan Direksi.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 15


T.A. 2022

3. Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu bermutu baik.
Bambu tidak dibenarkan dipakai untuk steger.
5.7.2. Konstruksi
1. Cetakan dibuat dan disangga sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
getaran yang merusak, dan tidak merubah bentuk sebelum, selama
pengecoran berlangsung dan selama beton belum padat.
2. Cetakan dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah pengecoran dan
pemadatan beton tanpa merusak konstruksi beton.
3. Kayu steger (penyangga) harus dibuat sedemikian rupa dengan ukuran
minimal usuk 4/6 sehingga dapat menahan beban yang dipikulnya. -
Pemborong harus membuat shop drawing dari bagian-bagian konstruksi
cetakan / bekisting serta mendapat persetujuan Direksi.
5.7.3. Pelapis Cetakan
1. Untuk mempermudah membuka bekisting beton, dapat digunakan melapis
cetakan dari bahan plastik yang dipasang sedemikian rupa dibagian dalam
cetakan sehingga mudah dilepaskan dan hasil cetakan rapi atau dari bahan
yang disetujui Direksi.
2. Minyak pelumas, baik bekas maupun yang baru, tidak dibenarkan dipakai
sebagai pelapis cetakan.

5.8. Adukan Beton


5.8.1. Pengadukan Beton
Pengadukan beton minimal menggunakan 2 ( dua ) unit mesin pengaduk (beton
mollen) yang masing-masing berkapasitas tidak kurang dari 350 liter atau
lainnya sesuai petunjuk Direksi.

5.8.2. Adukan Beton Site Mixing (Setempat)


1. Adukan Beton ”Site Mixing” (Setempat)
2. Adukan beton dibuat dengan alat pengaduk ”batch mixer” dengan type dan
kapasitas yang mendapat persetujuan Direksi.
3. Kecepatan aduk sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya.
4. Kapasitas aduk tidak lebih dari yang diijinkan.
5.8.3. Syarat dan Mutu Beton
1. Tidak boleh lebih dari satu diantara 21 nilai hasil percobaan kubus coba
berturutturut terjadi kuat tekan karakteristik kurang dari yang direncanakan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 16


T.A. 2022

2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari empat buah percobaan kubus coba
berturut-turut mempunyai kuat tekan kurang dari (Kr + 0,82 Sr). Sebaiknya
antara nilai tertinggi dan rendah diantara empat kubus hasil percobaan
berturut-turut tidak boleh lebih besar dari 4,30 x Sr.

5.9. Pengecoran Beton


5.9.1. Proporsi perbandingan campuran semen dengan bahan pengisi (pasir dan kerikil)
adalah minimal. Jadi tidak dibenarkan untuk dikurangi semennya.
5.9.2. Sebelum adukan beton dicorkan, semua cetakan harus betul-betul bersih dari
kotoran seperti serbuk gergaji, tanah, minyak dan kotoran lainnya. Kemudian
cetakan tersebut dibasahi dengan air secukupnya, namun tidak boleh ada
genangan air pada cetakan tersebut.
5.9.3. Pengecoran baru bisa dimulai setelah mendapat persetujuan Direksi. Apabila
pengecoran beton dilakukan tanpa adanya persetujuan Direksi, maka kerugian
akibat pembongkaran, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.
5.9.4. Adukan harus homogen atau dengan warna yang merata dan harus sudah dicorkan
dalam waktu 1 ( satu ) jam setelah pencampuran dengan air dimulai.
5.9.5. Pengecoran suatu unit pekerjaan beton harus dilaksanakan terus menerus sampai
selesai dengan tanpa berhenti, kecuali mendapat persetujuan Direksi. Tidak
dibenarkan mengecor beton disaat hujan, kecuali ada tindakan pengamanan
Pemborong, terutama untuk meneruskan pengecoran suatu unit pekerjaan, yang
mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal ini Pemborong harus berupaya agar
beton yang baru dicorkan tidak dirusak oleh air.
5.9.6. Setelah dicorkan pada cetakan, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar (
vibrator ) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran setiap
menit. Penggetaran dilakukan selama 20 detik setiap satu adukan yang dicorkan,
mulai pada saat adukan dicorkan dalam cetakan dan dilanjutkan dengan adukan
selanjutnya. Vibrator tidak boleh menyentuh cetakan dan besi beton yang salah
satu bagiannya telah dicor dengan adukan beton yang telah mengeras.
Penggetaran harus dilakukan sebelum adukan yang dicorkan mencapai 7,5 cm.
5.9.7. Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan atau pengurangan bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh
dijatuhkan lebih dari 2 meter. Untuk kolom-kolom yang tinggi, harus dibuatkan
jendela-jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 17


T.A. 2022

5.10. Pemasangan Angkur


5.10.1. Pada semua sambungan tegak antara beton kolom dengan dinding, harus
dipasang batang tulang berdiameter 8 mm sepanjang 50 cm sebagai angker.
5.10.2. Satu ujungnya dibengkokkan dan dimasukkan kedalam beton kolom dan sisanya
35 cm dibiarkan menjulur di luar kolom beton.
5.10.3. Angker-angker ini ditempatkan dari sloof ke atas dengan jarak 35 cm,
selanjutnya pada setiap jarak 80 cm.
5.10.4. Angker-angker harus harus sudah dipasang sebelum kolom dicor.

5.11. Penggunaan Beton


Pekerjaan Beton digunakan untuk:
1. Bangunan : pondasi, sloof, kolom, ring, dan lain-lain sesuai dengan gambar
kerja.
2. Halaman : kanstein, beton rabat, pagar halaman dan lain-lain sesuai dengan
petunjuk gambar kerja.
3. Penggunaan adukan beton yang berbeda dalam pekerjaan yang monolith
seperti pada pertemuan balok dengan kolom, perbedaan adukan beton supaya
dicorkan serentak atau berseling dimana beton yang mutunya lebih tinggi
dicorkan lebih dahulu, kemudian digetarkan sampai kiranya kedua mutu
beton tersebut saling mengikat. Pemasangan heavy duty sealant merk
Sikaflex 15 LM untuk ”expansion joint” (pertemuan kolom/balok/lantai) ada
dibawah pengawasan Direksi.
4. Untuk Pekerjaan struktur menggunakan mutu beton f'c=26,4 Mpa (K 300);
slump (12 ± 2) cm; w/c = 0,52 dan f'c=21,7 Mpa (K 250); slump (12 ± 2) cm;
w/c = 0,56.
5. Untuk Semua pekerjaan beton rabat dan lantai kerja menggunakan mutu
beton f'c = 7,4 Mpa (K100), slump (3-6) cm, w/c = 0.87.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 18


T.A. 2022

BAB 6
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

6.1. Pekerjaan Pasangan Bata


6.1.1. Bahan
1. Semua Batu Tela yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras,
dengan ukuran 7x14x28cm, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai
dengan gambar kerja.
2. Batu Tela yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan
Direksi.
3. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan dinding bata tela
mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan pemasangan.
6.1.2. Pemasangan
1. Sebelum dipasang, batu tela harus dibersihkan dan disiram dengan air
sampai jenuh terlebih dahulu dan bebas dari kotoran.
2. Secara umum, batu tela dipasang dengan adukan jenis A3 (1 pc : 4 ps).
3. Adukan A1 (1 pc : 2 ps) digunakan untuk pasangan dari atas sloof sampai
20 cm diatas lantai jadi. Dan juga untuk pasangan batu tela yang akan
berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok toilet, septictank dan
bak kontrol, digunakan adukan A1. Adukan A1 juga digunakan untuk
ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan pekerjaan lain sesuai
dengan petunjuk Direksi.
4. Pasangan batu tela dilakukan secara bertahap dan setiap hari, dan tinggi
pasangan tidak lebih dari 100 cm, yang diikuti dengan cor kolom praktis.
5. Pembuatan lubang steger pada pasangan batu tela sama sekali tidak
dibenarkan.
6. Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan
pasangan batu tela.
7. Setelah batu tela terpasang, adukan, nat/ siar harus dibersihkan dengan sapu
lidi dan kemudian disiram dengan air.
8. Hasil dari pasangan batu tela adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian
akibat kesalahan pemasangan batu tela, sepenuhnya menjadi tanggungan
kontraktor.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 19


T.A. 2022

6.1.3. Kolom Praktis dan Ring Balok


1. Setiap pertemuan tegak lurus dan pada bidang dinding bata yang
mempunyai luas lebih besar dari 12 m2, harus ditambah kolom dan balok
praktis setebal dinding persegi dengan tulang pokok 4 Ø 12 mm dan beugel
Ø 8mm - 15 cm serta menggunakan beton sesuai dengan gambar kerja.
2. Semua bagian atas dinding bata harus diakhiri dengan ring balok setebal
dinding dan tinggi minimal 20 cm yang mempergunakan tulang pokok 4 Ø
12 mm, beugel Ø 8 mm dan beton yang sesuai dengan gambar kerja.

6.2. Pekerjaan Plesteran dan Acian


1. Sebelum pelaksanaan plesteran dan siaran dimulai, semua permukaan supaya
dibersihkan terlebih dahulu dari bekas-bekas kotoran speci kemudian disiram
air sampai jenuh.
2. Pekerjaan plesteran 1 pc : 3 ps dipasang pada permukaan tembok dan beton
ekspose.
3. Pekerjaan acian pc dilaksanakan setelah plesteran selesai dan permukaan
dibersihkan dari kotoran kemudian dilanjutkan dengan acian.
4. Selain mutu teknis, hasil mutu fisik pekerjaan plesteran dan acian adalah hasil
dinding rata tidak bergelombang

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 20


T.A. 2022

BAB 7
PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

7.1. Pekerjaan Pasangan Atap


1. Bahan untuk kuda - kuda menggunakan kontruksi baja ringan Profil UK.
2. Bergaransi resmi untuk material dari pabrik minimal 20 Tahun.
3. Profil Sudah Harus Mempunyai Sertifikat ISO 9001.
4. Menyerahkan surat dukungan dari Suplier Baja dan menyerahkan contoh
serta garansi dari pabrik yang sudah pernah di laksanakan .
5. Surat penunjukan sebagai distributor dan aplikator resmi dari pabrik.
6. Type Screw / mur dan baut menggunakan self drilling screw ( SDS ).
7. Pelaksanaan harus disertakan gambar rencana dan surat garansi dari
distributor.
8. Bahan baku yang digunakan plat galvalume, plat dasar baja mutu tinggi.
9. Pelapis yang di gunakan untuk ketahanan terhadap karat adalah Zinc 43,5 %,
Alumunium 55% dan Silikon 1,5 %.

7.2. Syarat – syarat Pelaksanaan Konstruksi Baja Ringan


1. Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga
kerja yang sudah bersertifikat pada konstruksi baja ringan.
2. Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa system struktur kuda kuda
langsung diikuti dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso / usuk.
3. Semua penggunaan aksesories seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold
ø10 – 65 harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan.
4. Untuk menghindari salah potong material/ batakong baja, pengerjaan atau
pemotongan dilakukan di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada
dilapangan.
5. Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan ditest pembebanan
terlebih dahulu dan dilaporkan kepada direksi.
6. Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop
drawing kepada direksi / konsultan pengawas.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 21


T.A. 2022

7.3. Persyaratan Bahan Penutup Atap


1. Penutup atap yang sejenis Spandek ketebalan minimal 0,25mm.
2. Nok Atap yang digunakan menggunakan Nok atap berbahan serupa dengan
atap.
3. Listplank menggunakan listplank Kalsiplank.

7.4. Syarat – syarat Pekerjaan Penutup Atap


1. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor diwajibkan memeriksa gambar –
gambar pelaksanaan termasuk lapisan – lapisan isolasi seperti yang
dinyatakan dalam gambar, serta melakukan pengukuran – pengukuran
setempat.
2. Kontraktor atas dasar gambar pelaksanaan diwajibkan menyediakan shop
drawing
3. yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu dengan yang lain,
pengakhiran – pengakhiran dan lain – lainnya yang belum/ tidak tercakup
dalam gambar kerja, namun memenuhi persyataan pabrik.
4. Sebelum dimulai pemasangan, permukaan reng baja atau rangka diperiksa
terlebih dahulu apakah sudah berada pada satu bidang, jika perlu dengan
mengganjal atau menyetel bagian – bagian ini terhadap rangka penumpunya.
5. Dalam keadaan apapun juga ganjal tidak boleh dipasang langsung dibawah
baja untuk mengatur kemiringan atap.
6. Penyetelan yang tepat akan menjamin kekuatan pengikatan antara pengikatan
antara lembaran genteng dan reng.
7. Untuk mendapatkan kekuatan pengikat maximum, jarak antara penyangga
pertama maupun terakhir atau pelat kait terhadap ujung – ujung lembaran
paling sedikit 75 mm.
8. Pada waktu pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama untuk
memghindarkan penggeseran pada pemasangan. Untuk memperbaiki
kelurusan lembaran dapat disetel dengan menarik pelat kait menjauhi atau
menekannya kearah lembaran pada saat pemasangan pelat itu.
9. Semua sisa - sisa pekerjaan itu (sisa potongan baja untuk kuda - kuda dan
reng dan lain – lain yang berupa kotoran) harus dibersihkan dari atas
permukaan atap, agar tidak terjadi pengkaratan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 22


T.A. 2022

10. Sapulah seluruh permukaaan atap sampai bersih dengan sapu, lalu berikan
perhatian khusus pada daerah – daerah dimana pengeboran atau
penggergajian telah dilakukan. Juga bersihkan semua talang – talang.
11. Hasil pemasangan harus datar dengan kelandaiaan yang cukup agar tidak
terjadi kebocoran.
12. Pelaksanaan pemasangan penutup atap ini, harus sesuai dan mengikuti
persyaratan yang digunakan berikut kelengkapannya serta petunjuk –
petunjuk Direksi atau Konsultan Pengawas. Serta pemborong diwajibkan
memberikan penutup atap cadangan untuk mengganti apabila terjadi
kerusakan atau keretakan yang mengakibatkan kebocoran.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 23


T.A. 2022

BAB 8
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI, PENUTUP DINDING
DAN PEKERJAAN PLAFON

8.1. Pekerjaan Penutup Lantai


8.1.1 Standar Pekerjaan Penutup Lantai
1. Jenis yang dipakai adalah sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau
finishing material schedule.
2. Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi.
3. Lantai beton rabat menggunakan beton mutu K175 tebal 5cm, dipasang
diatas lapisan pasir padat sesuai petunjuk dalam gambar.
8.1.2 Bahan dan Peralatan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
1. Pasangan lantai memakai granite tile dengan ukuran 60 x 60 cm motif, 60 x
60 cm polos, dengan kualitas dan motif mendapat persetujuan Direksi.
2. Pasangan lantai granite tangga memakai granite tile dengan ukuran 60 x 60
cm anti slip, dengan kualitas dan motif mendapat persetujuan Direksi.
3. Pasangan lantai granite KM/ WC memakai granite tile dengan ukuran 60 x
60 cm motif tekstur, dinding KM/ WC memakai granite tile dengan ukuran
60 x 65 cm polos, dengan kualitas dan motif mendapat persetujuan Direksi.
4. Pasangan stepnosing tangga memakai granite dengan ukuran 10 x 60 cm,
dengan kualitas dan motif mendapat persetujuan Direksi.
5. Pasangan plint memakai keramik dengan ukuran 10 x 60 cm.
8.1.3. Pelaksanaan Pemasangan Penutup Lantai dan Dinding
1. Susunan lapisan berturut-turut sebagai berikut :
a) Urugan tanah dipadatkan minimal 90 %.dari kepadatan kering max (Jd).
b) Lapisan pasir setebal : 10 cm dipadatkan dan disiram air.
c) Leveling concrete / spesi 1 pc : 5 ps untuk lantai biasa dan spesi 1 pc :
2 ps untuk lantai toilet.
d) Mortar 1 pc : 3 ps.
e) Granite, atau bahan lain atas petunjuk Direksi.
2. Lantai yang akan dipasang granite tile harus dipersiapkan dengan teliti
terlebih dahulu mengenai kepadatan, kerataan, maupun elevasi setiap

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 24


T.A. 2022

lantainya. Pekerjaan granite tile dapat dimulai setelah pekerjaan-pekerjaan


yang akan tertanam dibawah granite selesai dikerjakan.
3. Pola pemasangan granite harus ditentukan terlebih dahulu, dengan
memasang granite kepala dan memilih granite yang warna dan ukuran yang
sama dan dibuat contoh pemasangan minimal 1 m2.
4. Siar diisi dengan adukan 1 pc : 2 ps halus sesuai dengan warna granite
ditambah bahan additive yang disetujui Direksi sampai mengisi penuh celah
siar, tetapi tidak berlebihan.
5. Bekas-bekas semen harus segera dibersihkan dari permukaan granite sampai
bersih benar, dan pemakaian pembersih kimia tidak diperkenankan tanpa
persetujuan Direksi.
6. Granite yang baru dikerjakan minimal selama tiga hari tidak boleh
diganggu, diinjak atau diberi beban lainnya.
8.1.4. Hasil Akhir Yang Dikehendaki
1. Pasangan Lantai tidak bergelombang.
2. Kerataan / kemiringan harus sesuai dengan gambar rencana.
3. Air harus dapat mengalir dengan lancar ke floor drain.
4. Lantai harus bersih dari sisa-sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya.
5. Dibawah granite tidak boleh berongga sehingga granite dapat melekat
dengan baik.

8.2. Pekerjaan Plafon


8.2.1. Bahan Untuk Pekerjaan Plafon
1. Metal furing.
2. Ukuran modul rangka adalah 60x60cm.
3. Bentuk penutup plafond sesuai dengan gambar rencana.
4. Penutup plafond memakai Gypsum dan Kalsiboard tebal 9,0 mm atas
petunjuk dan persetujuan Direksi.
8.2.2. Pelaksanaan Pemasangan Pekerjaan Plafon
1. Profil metal furing dipasang dengan jarak menyesuaikan dengan ukuran
gypsum/kalsiboard.
2. Penyambungan rangka metal furing menggunakan paku ulir / sekrup .
3. Rangka metal furing digantung dengan menggunakan penggantung dari
bahan kawat baja.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 25


T.A. 2022

4. Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat
persetujuan Direksi.
5. Sedangkan antara penutup langit-langit dengan tembok diberi list plafond
dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
8.2.3. Hasil Akhir yang Dikehendaki
1. Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi.
2. Plafond rata, tidak bergelombang dan retak.
3. Garis-garis alur tidak kelihatan (rata di compound), lurus, rapi.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 26


T.A. 2022

BAB 9
PEKERJAAN PENGECATAN, FINISHING,
DAN WATERPROOFING

9.1. Bahan Pengecatan dan Finishing


1. Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk Nippon Paint, yang tahan
terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi.
2. Untuk cat tembok dalam/ interior digunakan cat dari produk Nippon Paint,
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi.
3. Untuk cat besi digunakan produk Emco atau cat yang mengandung sintetis
(Synthetic Super Gloss) dengan lapisan zincromate sebagai cat dasar.
4. Untuk coating batu alam menggunakan coating sekualitas Propan, sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Direksi.
5. Untuk wall paper motif menggunakan wall paper sekualitas Sydney, sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Direksi.
6. Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan
daftar cat yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.

9.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan dan Finishing


1. Bagian-bagian bangunan yang dicat adalah sesuai dengan gambar kerja dan
atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
2. Segera setelah Direksi / Pemberi Tugas menentukan warna pilihannya,
Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan
contoh . Pekerjaan ini dilakukan atas biaya Pemborong.
3. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan pekerjaan plafond dan lantai
harus sudah selesai dikerjakan.
4. Sebelum pekerjaan coating batu alam dilaksanakan batu alam harus sudah
terpasang dan bersih dari debu maupun kotoran.
5. Sebelum besi di cat terlrbih dahulu diamplas dengan amplas halus, gosok
secara layang dan merata, tujuannya untuk melukai/membuka pori-pori besi
agar cat menempel dengan kuat. Setelah selesai bersihkan dengan kain yang

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 27


T.A. 2022

di basahi dengan thiner/bensin, lalu dilap dengan kain bersih, dan besipun
siap dicat.
6. Bagian / bidang-bidang yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dan
dijaga agar tidak kena debu.
7. Sebelum pekerjaan pemasangan wallpaper dilakukan pastikan permukaan
dinding rata dan tidak ada tonjolan, setelah semua dipastian aman pasang
wallpaper dengan menggunakan lem sekualitas lem Fox.
8. Pengecatan harus diselesaikan dengan baik dan rapi sehingga berbentuk
bidang cat yang utuh, rata dan tidak ada bentuk atau gelembung udara. Bidang
cat dijaga terhadap pengotoran.

9.3. Hasil Akhir Yang Dikehendaki


1. Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama.
2. Bebas dari kotoran-kotoran / noda-noda lain.
3. Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.

9.4. Lingkup Pekerjaan Waterproofing


1. Persyaratan Standart Mutu Bahan
Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh Pabrik dan standar-
standar lainnya seperti : NI-3 ,ASTM 828 , ASTME, TAPP I 803 dan 407.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin
dari Direksi / Konsultan Pengawas.
2. Bahan
Untuk lapisan kedap air digunakan bahan pelapis kedap air setara Merguss
Supershield atau bahan lainnya yang setaraf dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a) Merupakan bubuk dan cairan dengan bahan dasar semen dan Arcrylic.
b) Memiliki karakteristik fisik dan kimiawi dan kepadatan yang merata dan
konstan. Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian over lapping.
c) Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
d) Perilaku material pada 100 derajat C harus tetap stabil. Berwarna hitam,
susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 28


T.A. 2022

3. Contoh
a) Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan brosur lengkap
dan jaminan dari Pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
b) Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai
merk pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan
Pengawas. Keputusan bahan jenis, warna ,tekstur dan merk yang
memenuhi spesifikasi akan diambil oleh Direksi/Konsultan Pengawas
dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (
tujuh ) hari kalender setelah penyerahan contoh–contoh bahan tersebut.
4. Pengujian
a) Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan tersebut pada
Laboratorium yang Independent, baik mengenai komposisi , konsentrasi
dan hasil yang ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor/Supplier harus
menunnjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk
tersebut sebelum memulai pekerjaan.
b) Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas
produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat
lainnya , selama minimal 10 ( sepuluh ) tahun termasuk pengganti dan
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta
adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material serta jaminan dari
pihak pemasangan ( applicator ) untuk mutu pemasangan.
c) Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan–percobaan dengan cara
memberi air di atas permukaan yang di beri lapisan kedap air dan
pelaksanaan pekerjaan dap dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
dari Direksi / Konsultan Pengawas.
5. Pengiriman dan Penyimpanan
a) Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik dan
tidak bercacat.
b) Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel Pabriknya.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab,
kering dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
c) Tempat penyimpanan harus cukup , bahan ditempatkan dan dilindumgi
sesuai dengan jenisnya.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 29


T.A. 2022

d) Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan–bahan yang


disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat
kerusakan yang bukan karena tindakan Pemilik.

9.5. Syarat – Syarat Pelaksanaan


9.5.1 Persyaratan Umum
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan kepada Pemimpin
Proyek untuk mendapatkan persetujuan , lengkap dengan ketentuan /
persyaratan Pabrik yang bersangkutan.
2. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan . Jika
dipandang perlu diadakan penukarann / penggantian maka bahan bahan
pengganti harus yang disetujui Pemimpin Proyek, berdasarkan contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.
3. Sebelum pekerjaan pemasangan waterproofing ini dimulai,permukaan
bagian yang akan diberi lapisan ini harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
4. Cara–cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan
dari Pabrik yang bersangkutan , dan atas petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, Spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan
disuatu tempat dalam hal ada kelainan / perbedaan ditempat itu, sebelum
kelainan tersebut diselesaikan.
9.5.2 Cara Pelaksanaan
1. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman
(ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan ) dan terlebih dahulu harus
mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan Spesifikasi Pabrik untuk
mendapat persetujuan dari Pemimpin Proyek dengan cara:
2. Permukaan Plat beton yang akan diberi lapisan Waterproofing harus benar-
benar, bersih bebas dari Minyak, debu serta tonjolan –tonjolan tajam yang
permanen dari tumpahan atau cipratan aduk dan dalam kondisi kering baik
dalam arti kata kering leveling screed maupun kering permukaan dan
rapikan permukaan yang koropos dengan sistem grouting.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 30


T.A. 2022

3. Pekerjaan primer coating dilakukan dengan sistem Kuas / Roll.


4. Pemasangan Waterproofing dimulai dari titik terendah. Pelaksanaan
Waterproofing pada daerah Talang [ Roof Drain], masuk ke dalam lubang
Talang +- 10 cm.
5. Buat adukan yang encer untuk lapisan ke 1, lapisan ke –2 dilakukan setelah
lapisan ke 1 kering dan lapisan ke 2 adukan lebih kental.
6. Pada pelaksanaan Waterproofing ini, harus dilindungi dari sengatan
Matahari dengan menggunakan tenda- tenda.
7. Waterproofing yang sudah terpasang tidak boleh terinjak-injak apalagi oleh
Sepatu atau alas kaki yang tajam. Kontraktor harus melindungi dan
melokalisir daerah yang sudah terpasang Waterproofing ini.
8. Pada daerah Canopy Beton, Waterproofing harus dipasang mengikuti
bentuk Canopy.
9. Kontraktor harus menghentikan pekerjaan apabila terjadi hujan dan
melanjutkan kembali setelah lokasi benar-benar kering.
10. Setelah Waterproofing terpasang, maka di atas permukaanya diberi
perlindungan Screed [perbandingan 1 PC : 3 PSR] setebal 3 cm.
11. Permukaan Screed ini dihaluskan dengan Roskam pada saat kondisi Screed
setengah kering dengan jakan menaburkan Semen dan menggosoknya
sehingga licin.
12. Setelah semua pemasangan lapisan Waterproofing dan sebelum
pelaksanaan lapisan pelindung, Kontraktor harus melaksanakan pengujian
kebocoran terutama untuk permukaan horizontal Plat Atap.
13. Cara pengujian adalah dengan menuangkan Air ke area yang tertutup
lapisan Waterproofing hingga ketinggian Air minimum 50 mm dan
dibiarkan selama 3 x 24 jam.
14. Kontraktor wajib mengadakan pengamanan dan perlindungan terhadap
pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet
permukaan atau kerusakan lainnya.
15. Apabila terdapat kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Kontraktor baik
pada waktu pekerjaan ini dilakukan / dilaksanakan maupun pada saat
pekerjaan telah selesai, maka Kontraktor harus memperbaiki/mengganti
bagian yang rusak tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 31


T.A. 2022

[Pimpinan Proyek, PMS, Pengawas]. Biaya yang timbul untuk pekerjaan


perbaikan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
16. Dalam leveling Screed digunakan campuran kedap Air 1PC:3PSR dibentuk
dengan menggunakan Benang water pass arah kemiringan arah kemiringan
menuju ke lubang – lubang Talang & Floor Drain.
17. Screed dipasang mengikuti pola–pola yang sudah tertentu dan diratakan
permukaanya [dihaluskan] dengan menggunakan Roskam, digosok
sedemikian rupa dengan Roskam tadi sehingga gelembung–gelembung
udara yang terperangkap di dalam adukan Screed dapat keluar.
18. Dalam kondisi setengah kering, Screed tadi langsung ditaburi Semen
digosok lagi dengan Roskam Besi sehingga merata. Setelah lapisan Screed
kering tidak boleh diaci.
19. Setelah kering udara +- 24 jam, Screed baru ini harus dilindungi dari
kemungkinan pecahpecah rambut dengan jalan menutupi permukaan
atasnya dengan Goni–goni Rami yang sudah dibasahi Air terlebih dahulu
dan dijaga kondisi basahnya.
20. Waktu yang diperlukan untuk keringnya Screed minimal tujuh [7] hari
dalam kondisi cuaca cerah. Untuk cuaca buruk hujan tidak termasuk dalam
perhitungan waktu pengeringan Screed.

9.6. Gambar Detail Pelaksanaan


9.6.1. Gambar Detail Pelaksanaan
1. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing [ Gambar Detail Pelaksanaan ]
berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telan disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
2. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing untuk detail- detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak.
3. Dalam Shop Drawinng harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk , cara pemasangan atau persyaratan khusus
yang belum tercakup secara lengkap didalam Gambar Kerja/ Dokumen
Kontrak sesuai dengan Spesifikasi Pabrik.
4. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Pemimpin Proyek.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 32


T.A. 2022

9.6.2. Kontraktor dan Tanggung Jawabnya


1. Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaanya sampai
dengan saat –saat berakhirnya masa garansi.
2. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan , baik yang terdapat pada
uraian dan syarat – syaraat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar
atau peraturanperaturan yang berlaku.
3. Kontraktor harus menempatkan tenaga akhli di lapangan yang setiap
diperlukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan
dilapangan, baik teknis maupun Administratif.

9.7. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan / pengetesan terhadap
hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman diatas
permukaan yang telah diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dapat
dilakukan setelah mendapat presetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas.
2. Pada waktu penyerahan maka Kontraktor / Subkon / Suplier harus
memberikan jaminan atas semua pekerjaan perlindungan terhadap
kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, akibat kegagalan dari bahan
maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 5 [ lima] tahun termasuk
mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

9.8. Syarat – Syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah
dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau
kerusakan lainnya.
2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan, maka Kontraktor
harus mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi/Perencana.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab
Kontraktor.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 33


T.A. 2022

BAB 10
PEKERJAAN KUSEN PINTU, KUSEN JENDELA,
DAN AKASESORIS

10.1. Lingkup Pekerjaan Kusen


1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
2) Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop
drawing dari Kontraktor.

10.2. Persyaratan Bahan Kusen Aluminium


1) Kusen alumunium yang digunakan :
a. Bahan : Dari bahan alumunium framing system. Buatan Alexindo,
Alcan, Intalan.
b. Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas.
c. Untuk kusen jendela dan curtain wall luar dibuat dengan sistem
frameless.
d. Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan
Kontraktor).
e. Lebar Profil : 10 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar).
f. Pewarnaan : polos.
2) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
3) Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
4) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang dipersyaratkan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 34


T.A. 2022

5) Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-


profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dll, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
6) Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
a. Untuk tinggi dan lebar 1 mm
b. Untuk diagonal 2 mm
7) Accessories Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip
dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium
harus ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka/kusen
alumunium terbuat dari steel plate tebal 2 - 3 mm, dengan lapisan zink tidak
kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
8) Bahan Finishing Treatment untuk permukaan kusen jendela dan daun pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating war-nish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.

10.3. Syarat – Syarat Pelaksanaan Pemasangan Kusen Aluminium


1) Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk
semua detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan
sistem konstruksi bahan lain).
2) Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3) Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
4) Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 35


T.A. 2022

mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan


kerusakan pada permukaannya.
5) Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
6) Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2
– 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
7) Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/m2.
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
8) Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
a. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
c. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
d. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
e. Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
9) Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
10) Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11) Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada
swing door dan double door.
12) Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan kedap udara.
13) Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 36


T.A. 2022

10.4. Persyaratan Bahan Daun Pintu dan Jendela Aluminium


1) Bahan Rangka
a. Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri yang
ex. Alexindo, Alcan, Intalan atau setaraf disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas. Type yang dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis
frameless.
b. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
c. Warna profil alumunium polos
d. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
e. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan aluumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
f. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka alumunium, seperti
yang ditujukan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
2) Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan
hanya 1 (Satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat structural seal.
3) Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela
a. Bahan untuk kaca interior dan exterior menggunakan : Merk Tens type
One Way tebal 5 mm, 7mm, dan 8mm. Warna ditentukan kemudian oleh
Perencana.
b. Bahan untuk kaca pada lobby pintu masuk utama menggunakan merk
Tens type clear glass tebal 8 mm.
c. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk Tens (ex. lokal) atau
yang setara.
4) Aksesoris Daun Pintu dan Jendela
a. Door holder type besar setara Solid

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 37


T.A. 2022

b. Door holder type biasa sekualitas Solid.


c. Lock case/ pengunci pintu sekualitas Dekson.
d. Engsel pintu biasa sekualitas Dekson.
e. Engsel Jendela type casement sekualitas Dekson.
f. Railing pintu sliding/ pintu geser sekualitas Dekson.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 38


T.A. 2022

BAB 11
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

11.1. Ketentuan Umum


1) Pekerjaan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan
peraturan:
a. SII, SPLN, LMK, PUIL, dan lain – lain;
b. A.V.E, IEC;
c. Peraturan – peraturan yang dikeluarkan oleh PLN setempat;
d. Instalatir harus memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku;
e. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwewenang.
2) Pekerjaan instalasi listrik harus dipasang oleh Penyedia jasa yang biasa
mengerjakan pemasangan instalasi listrik;
3) Pelaksanaan dari instalasi ini khususnya untuk penyambungan dalam keadaan
menyala;
4) Penyedia jasa wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan – persyaratan
yang tertulis di dalam rencana kerja dan syarat – syarat ini, juga wajib
mengikuti persyaratan umum yang dikeluarkan oleh direksi;
5) Jika penyedia jasa menemukan kesalahan dalam gambar rencana/spesifikasi
teknisnya, maka penyedia jasa wajib memberitahukan kepada direksi secara
tertulis/lisan untuk mendapatkan penjelasan;
6) Penyedia jasa wajib menyerahkan/memperlihatkan contoh
peralatan/barang/material (yang dianggap perlu oleh direksi), untuk
mendapatkan persetujuan penggunaan pemasangannya.
7) Penyedia jasa harus membersihkan lingkungan kerja setiap hari setelah
pemasangan dan diwajibkan menyedikan seorang ahli ditempatkan di site full
time.
8) Penyedia jasa harus melakukan koordinasi dengan Penyedia jasa lain (sipil,
plumbing, dan lain-lain) atas petunjuk Direksi sehingga diperoleh hasil kerja
yang baik dan memuaskan;
9) Jika dikarenakan kesalahan/kelalaian Penyedia jasa menyebabkan instalasi
berbeda dengan shoftdrawing yang telah disetujui atau peralatan – peralatan
yang telah dipasang tidak memenuhi syarat Direksi berhak menyuruh
Penyedia jasa untuk membongkar, memperbaiki mengganti

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 39


T.A. 2022

peralatan/material/barang dan mengembalikan keadaan sekelilingnya seperti


semula. Dan biaya –biaya yang timbul hal tersebut diatas merupakan
tanggungan Penyedia jasa;
10) Untuk mendapatkan hasil pekerjaan listrik yang baik dan memuaskan maka
persyaratan peralatan, pemasangan /pengetesan instalasi listrik harus sesuai
dengan peraturan yang terbaru dan standart-standart negara lain yang
digunakan seperti VDE, ES, NEMA, AVE dan lain – lain;
11) Pemasangan sekering cast, titik lampu dan stop kontak baru, penyambungan
instalasi listrik dengan instalasi yang sudah ada termasuk penyempurnaan
instalasi pada bangunan yang direhabilitasi dan jenis lampu dan besar wattnya
yang dipasang dilaksanakan pada ruangan atau tempat sesuai yang ditunjuk
pada gambar;
12) Untuk bangunan instalasi listrik disambung dengan kabel udara diambilkan
pada tiang yang terdekat;
13) Pemakaian barang – barang harus barang baru dan tidak cacat bermutu baik
dan memenuhi syarat keamanan dan syarat – syarat yang ditentukan oleh
PLN;
14) Pemakaian pipa – pipa listrik pada tembok harus ditanam dan dipergunakan
pipa PVC yang tertutup.
15) Kawat yang digunakan ialah kawat Tembaga kualitas terbaik dengan jenis
dan ukurannya menurut fungsi dan syarat – syarat teknis yang telah lazim
disyaratkan/disetujui oleh PLN (sesuai gambar);
16) Saklar dan stop kontak dipasang inbow/rata dinding, rapi, pemasangan serta
tidak miring dan dipakai kualitas terbaik, dengan ketinggian pemasangan
sesuai dengan yang diisyaratkan PLN/sesuai gambar;
17) Semua lampu TL termasuk lampu pijar dan perlengkapan lainnya dipakai
produk kualitas nomor 1 atau setara yang disetujui Direksi, sedangkan
sebagai komponen yang terdiri dari trafo/balast, Starter memakai kualitas
terbaik;
18) Pekerjaan instalasi listrik dalam keadaan menyala dan disambung pada
instalasi terdekat yang sudah ada pada saat serah terima 1 (pertama) harus
dites terlebih dahulu.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 40


T.A. 2022

11.2. Testing dan Commissioning


1) Penyedia Jasa pekerjaan instalasi ini harus melakukan testing dan pengukuran
– pengukuran yang dianggap perlu untuk / mengetahui apakah seluruh
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan;
2) Penyedia Jasa harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan
harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari
seluruh system;
3) Peralatan, material dan cara bekerja perlatan yang mengalami kerusakan /
cacat / salah harus diganti / dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi
sebenarnya / normal / benar;
4) Seluruh pengkabelan, instalasi dan peralatan harus dicheck dan ditest PLN
untuk mendapatkan instalasi keur;
5) Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk memperoleh persetujuan PLN
bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung
Penyedia Jasa;
6) Semua, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk testing tersebut
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

11.3. Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi


1) Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang sisesuiakan
dengan kondisi lapangan, harus mendapoat persetujuan tertulis dahulu dari
pihak konsultan pengawas;
2) Penyedia Jasa instalasi ini harus menyerahkan setiapgambar perubahan yang
ada kepada pihak konsultan pengawas dalam rangkap tiga;
3) Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Penyedia Jasa
kepada konsultan pengawas secara tertulis dan pekerjaan tambah / kurang /
perubahan yang ada harus disetujui oleh konsultan pengawas secara tertulis.

11.4. Ijin – Ijin


Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 41


T.A. 2022

11.5. Pembobokan, Pengelasan dan Penyedia Jasa


1) Pembobokan tembok, lantai dan sebagaimanya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi serta mengembalikannya ke kondisi semula menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini;
2) Pembobokan / pengelasan / pengeboran hanya dapat dilakasakan apabila ada
persetujuan dari pihak konsultan pengawas secara tertulis.

11.6. Ketentuan Teknis


1) Penyedia Jasa harus melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar,
dimana bahan – bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan didalam gambar dan spesifikasi ini. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada bagian ini, merupakan
kewajiban Penyedia Jasa untuk untuk mengganti bahan atau peralatan
sehingga sesuai dengan kettentuan pada bagian ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.
2) Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Penyedia Jasa pekerjaan
instalasi listrik ini harus melakukan pengadaaan dan pemasangan serta
menyerahkan dalam keadaan baik, sempurna dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan daya listrik PLN untuk bangunan Gedung Rumah
Sakit;
b. Pengadaan dan pemasangan Medium Voltage Cubicle;
c. Pengadaan dan pemasangan Panel distribusi rendah;
d. Pengadaan dan pemasangan armatur lampu, stop kontak;
e. Pengadaan dan pemasangan cabel ladder, cable tray baik untuk
distribusi horisontal maupun vertikal di semua bangunan;
f. Pengadaan dan pemasangan Grounding.
g. Pengadaan dan pemasangan Instalasi penangkal Petir.
h. Pembuatan as build drawing dalam program komputer CAD.
3) Prinsip Desain :
a. Prinsip Penyediaan Tenaga Listrik

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 42


T.A. 2022

b. Suplai utama diperoleh dari PLN dan sebagai cadangan disediakan


Genset.
4) Prinsip Distribusi
Distribusi dilaksanakan dari panel distribusi pada tiap-tiap bangunan.
Lighting Distibution Board Panel (LDB) mensuplay beban-beban
penerangan, stop kontak.
5) Prinsip Proteksi
Untuk proteksi sistem listrik disediakan proteksi terhadap overload dan
hubung singkat. Untuk panel-panel daya Semua bagian metal dari peralatan
listrik harus dihubungkan ke Ground.

11.7. Ketentuan Bahan dan Peralatan


1) Panel Tegangan Menengah
Panel – panel tersebut harus terbuat dari plat baja dengan tebal minimum
2mm dengan rangka besi serta dilengkapi dengan mimik diagram dan dicat
bakar;
a. Type free standing, serta harus dapat dilayani dari depan dan pintu-
pintu harus dilengkapi dengan handle yang dapat dikunci. Panel
tegangan menengah ini harus sesuai dengan spesifikasi minimum;
b. Panel-panel tersebut terdiri dari satu atau beberapa unit yang
masingmasing mempunyai satu ukuran standart yang sama serta
mudah untuk disatukan dengan panel lainnya;
c. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat pengetesan
(Certificate test) dari pabrik pembuat serta harus dilakukan
pegetesan di pabrik pembuat (witness test) yang disaksikan oleh
pembeli sebelum barang diserahkan kepada pemilik.
2) Kabel Tegangan Menengah
Kabel tegangan menengah berikut perlengkapannya yang akan dipergunakan
mengikuti standart VDE / DIN serta mengikut perturanperaturan IEC dan
PUIL serta perturan lainnya yang berlaku di Indonesia.
3) Box Panel
a. Semua box MCB mempunyai ukuran yang proporsional seperti
yang dipersyaratkan untuk panel board, dimana unkurannya

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 43


T.A. 2022

disesuaikan dengan kebutuhan sehingga untuk jumlah ukuran yang


dipakai tidak terlalu sesak;
b. Frame rangka panel harus digroundingkan pada kabinat harus ada
cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel
panel board serta tutupnya.
4) Busbar/Rel
a. Rel minimal harus dari bahan tembaga dengan ukuran yang sesuai
dengan kemampuan hantar arus 140 % dari Pengaman didepan
busbar (Upstream) yang ukurannya sesuai disesuaikan dengan
aturan PUIL 2000.
b. Harus dapat tahan terhadap gaya elektro – mekanikal akibat
hubungan singkat. Semua rel harus dicat sesuai urutan phase
menurut ketentuan PUIL 2000 dan dipegang oleh isolator kerangka
panel. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75°C
5) Komponen – komponen
a. Komponen breaker adalah ex Merlin Gerin KW 1 Original.
Breaking Capacity dari pengaman, MCCB maupun MCB harus
disesuaikan dengan gambar perencanaan. Apabila dalam gambar
tidak terdapat kapasitas pemutusan maka disesuaikan dengan
pengamanan upstreamnya.
b. Meter-meter dari panel type “Moving Iron Vene Type” dengan
scale sirkular, flush atau semiflush, dalam kotak tahan getaran,
dengan ukuran 72x72 mm, 96 x 96 mm, dengan skala linear dan
ketelitian 1,5%.
c. Breaking Capacity dari MCB untuk alat kontrol di dalam panel
harus disesuaikan dengan breaking capacity terkecil dari MCB
atau MCCB di dalam panel.
d. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter harus ditandai dengan
jelas. Pintu dilengkapi denga pilot lamp.
e. Kabel-kabel kontrol harus diberi notasi untuk memudahkan dalam
hal maintenance.
6) Ukuran dan Perletakan
Penyedia Jasa di dalam pembuatan panel ini berkewajiban untuk
memperhatikan letak dari peralatan serta terminal-terminal

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 44


T.A. 2022

hubunganhubungan ke feeder-feeder sehingga dijamin keleluasaan gerak


feeder-feeder tersebut. Khusus untuk panel LVMDP lebar panel adalah 80
cm dan tinggi 200 cm. Ketegasan ukuran-ukuran dan perlengkapan
peralatan ini perlu diperinci pada waktu pengajuan shop drawing.
7) Tutup Pengaman
a. Konstruksi panel harus sedemikian rupa dimana dilengkapi dengan
tutup pengaman.
b. Pada keadaan pintu panel terbuka maka tidak boleh ada bagian
yang bertegangan (seperti busbar, terminal dan lain-lain) dapat
tersentuh.
8) Panel LVMDP
Panel Utama atau Main Panel adalah berfungsi sebagai distribusi
utama dimana semua kabel feeder dimulai dari panel ini. Panel
mempunyai sumber listrik yaitu dari PLN (keadaan normal)
9) Capasitor Bank
Kapasitor Capasitor Bank disesuaikan dengan kemungkinan
kompensasi beban KVAR yang terjadi. Sebagai saklar pemutus /
pengaman untuk tiap unit capasitor mempunyai rating 1,8 x arus nominal
capasitor, sedangkan Penyedia jasa sebagai switching mempunyai rating
1,43 x arus nominal kapasitor dalam klasifikasi AC.
10) Kabel Tegangan Rendah
a. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk
tegangan minimal 0,6 KVA;
b. Untuk kabel Stopkontak dan penerangan memakai kabel dengan
luas penampang minimum 2,5 mm2. Kabel-kabel untuk instalasi
daya dan feeder memakai jenis NYY, untuk yang langsung di
dalam tanah menggunakan jenis NYFGBY;
c. Semua kabel feeder harus bebas dari sambungan dan sebelum
dipasang kabel dan peralatan bantu lainnya harus di-merger
dengan disaksikan oleh konsultan pengawas;
d. Standart kualitas kabel yang dipakai adalah : Supreme, Kabelindo
atau Kabel metal, Tranka atau setara;
e. Penyedia Jasa juga menyediakan kabel feeder dan kabel dari
LVMDP ke panel untuk kabel feeder, baik yang berada di ruang

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 45


T.A. 2022

Utility maupun dalam got kabel dari LVMDP ke panel distribusi.


Kabel harus diikat secara rapi diatas kabel tray/ladder;
f. Kabel-kabel feeder yang menuju pada power house harus dipasang
multifungsi cable untuk mencegah masuknya air melalui gotkabel
ke dalam bangunan.
11) Grounding
Elektrode pentanahan untuk grounding dipergunakan tembaga
masif dimana pada ujung bawahnya diberi plat tembaga. Elektrode
pentanahan ditanam di dalam tanah hingga didapat tahanan pentanahan
maksimal 2 Ohm. Apabila elektrode tidak dapat ditanam lebih dalam dan
tahanan pentanahan belum tercapai maka harus dicapai dengan
memperbanyak jumlah elektrode konduktor pentanahannya yang
dihubungkan secara paralel. Ataupun dengan cara lain yang disebut di
dalam buku PUIL 2000.

11.8. Pekerjaan Listrik Sistem Distribusi Tegangan Rendah


1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan
dan peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan
selama masa pemeliharaan, untuk pekerjaan listrik.
2) Gambar – gambar Rencana
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak
dari peralatan-peralatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
a. Gambar-gambar kerja (shop drawing)
Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing)
yang menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-
dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
b. Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan
yang akan dipasang harus diserahkan kepada konsultan pengawas
untuk diperiksa.
c. Shop drawing harus sudah diserahkan kepada pengawas 14 hari
sebelum pemasangan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 46


T.A. 2022

d. Gambar-Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)


 Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari
penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
lengkap gambar (kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawing). As built drawing harus
diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai.
3) Standart dan Peraturan
a. Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan
mengikuti standart dalam PUIL terbitan terakhir (2000), SPLN, SII
atau standart-standart internasional yang tidak bertentangan
dengan PUIL.
b. Disamping itu peraturan/hukum daerah setempat yang ada
hubungannya dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat ijin
bekerja sebagai instalatir dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan
ini harus dimiliki secara sah oleh pemborong, satu copy surat ijin
tersebut harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan
selesai.
4) Pemotongan dan Pembobokan (Cutting ans Patching)
a. Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan
kembali semua pemotongan dan pembobokan dari setiap
konstruksi bangunan yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan
instalasi elektrikal ini.
b. Kecuali hanya apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap
pemotongan atau pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis
dari pengawas.
c. Untuk sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua
pekerjaan pemasangan insert, sleeves, raceway atau lubang-lubang
harus dilaksanakan selama tahap konstruksi.
d. Sleeves dan insert
 Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu
untuk pemasangan instalasi elektrikal harus dilaksanakan
oleh pemborong.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 47


T.A. 2022

 Sleeves cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan


memakai grout.
 Semua insert beton yang diperlukan untuk pemasangan
instalasi peralatan listrik, termasuk inserts untuk conduits,
hunger dan support harus dilaksanakan oleh pemborong.
e. Proteksi
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan
harus dilindungi terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam
keadaan bersih, semua ujung-ujung conduit dan bagian-bagian
peralatan yang tetap tidak dihubungkan harus disumbat atau
ditutup untuk mencegah masuknya kotoran.
f. Pembersihan Site
Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu
dalam keadaan bersih dan rapi selama pemasangan instalasi
elektrikal ini. Pada saat pelaksanaan pekerjaan instalasi ini selesai
pemborong harus memeriksa kembali keseluruhan pekerjaan
dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
g. Pengecatan
Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karena
pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat
warna yang sesuai sehingga nampak seperti baru kembali.
5) Bahan, Peralatan dan Tenaga Pelaksana
a. Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru,
dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh
bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan
kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.
b. Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh (full time)
seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan serupa dan dapat sepenuhnya mewakili
pemborong dengan predikat baik. Tenaga pelaksana harus
menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapih.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 48


T.A. 2022

11.9. Penjelasan Umum Sistem Penangkal Petir


11.9.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengurusan perizinan / Pengesahan dari badan yang
berwenang, pengadaan bahan, Peralatan dan tenaga Pekerja, Pemasangan,
Pengujian dan Perbaikan selama masa Pemeliharaan untuk suatu sistim
penangkal petir yang lengkap
Pekerjaan tersebut terdiri dari :
 Terminal Udara ( Non Radioaktif)
 Penghantar Pentahanan (Down Conductor)
 Terminal dan Elektroda Pentanahan
 Izin Instalasi dari instansi yang berwenang
 Pekerjaan lain yang menunjang.
11.9.2. Gambar – gambar Rencana
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan dan
instalasinya penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan
11.9.3. Gambar – gambar Kerja (Shop Drawing), lihat gambar
11.9.4. Gambar – gambar sesuai Pelaksaaan (As Build Drawing)
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian-penyesuaian di lapangan. As Build Drawings harus
diserahkan Kepada Pengawas segera setelah pekerjaan ini selesai.
11.9.5. Standart dan Perawatan
Seluruh Pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standart dan peraturan
yang berlaku (Departemen Tenaga Kerja) atau standart-standar
Internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL, Depnaker atau Badan
Lainnya (misalnya, British Standard atau Australian Standard for Lighting
Protection System). Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan hukum
setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini

11.9.6. Bahan, Peralatan dan Tenaga Pelakasana


Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik dan
baru, sesuai dengan standar yang dimaksud

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 49


T.A. 2022

Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop Drawing) harus diserahkan
kepada Pengawas paling lambat 14 hari sebelum pemasangan. Tenaga-
tenaga pelaksana harus dipilih yang sudah berpengalaman dan mampu
menangani pekerjaan instalasi ini secara aman, kuat dan rapih
1) Terminal Udara
Terminal Udara meliputi peralatan-peralatan sebagai berikut:
a. Lighting Control Terminal
Kepala Penangkal petir menggunakan merk Viking, Thomas atau
setara dengan radius 25, 60, dan 125 meter disesuaikan dengan
kebutuhan.
b. Batang Peniggi
Batang peninggi terbuat dari metal. Konstruksi batang peninggi
tersebut harus kuat dan diperhitungkan terhadap hembusan angin
yang kuat
c. Penghantar Pentanahan (Down Conductor)
Terdiri dari kabel NYA Ø 70 mm2 atau kawat BC Ø 50 mm2
menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara air
terminal tersebut diatas dengan sistem pentanahan
d. Sistem Pentanahan
Sistem Pentanahan terdiri dari:
 Terminal Pentanaha
 Elektroda Pentanahan, terbuat dari plat tembaga massif dengan
Tahanan / resistansi tanah tidak boleh lebih dari 2 Ohm.
 Bila tahanan tersebut tidak dapat dicapai dengan satu elektroda
maka harus dibuatkan beberapa batang pentahanan yang
terpasang secara pararel sampai tahanan tanah yang
diisyaratkan terpenuhi.

11.10. Pemasangan
1. Cara-cara pemasangan sistem penagkalan petir harus sesuai dengan
gambar dan harus mengikuti Petunjuk Pengawas Lapangan.
2. Down Conductor disepanjang konstruksi penyanggah harus dipasang
memakai klem dengan jarak setiap 75 cm.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 50


T.A. 2022

3. Down Conductor diatas permukaan tanah sampai pada ketinggian 2


meter dari permukaan tanah harus dipasang didalam pipa PVC Kelas
AW.
4. Pada Elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan
baut dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai
junction box.

11.11. Pengujian dan Pemeriksaan


Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh pengawas untuk memastikan
dipenuhinya persyaratan ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh
Pengawas terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak
sesuai dengan persyaratan gambar harus segera diganti, tanpa membebankan biaya
tambahan pada pemberi tugas. Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal
petir yang dipasang, maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun
terhadap sistem pentanahannya, agar diperoleh suatu jaminan Pengetesan tahanan tanah
baru bisa dilakukan setelah tidak turun hujan selama 2 hari berturut-turut.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 51


T.A. 2022

BAB 12
PEKERJAAN SANITAIR DAN PLUMBING

12.1. Persayaratan Bahan Pekerjaan Sanitair dan Plumbing


12.1.1. Bahan dan Perlengkapan Sanitair yang dipakai pada pekerjaan ini adalah
“TOTO” yang dipasang komplit set, antara lain:
 Kloset duduk
 Wastafet dan Aksesoris
 Shower tanam dan Kran Shower
 Kran air Wastafel
 Spray kloset
 Cermin Wastafel
 Floor Drain Stainlessteel
 Roof Drain Stainlessteel
 Kichen Zink Stainlessteel
 Kran Air Dapur
 Pipa air bersih PVC AW 1/2 " WAVIN
 Pipa air bersih PVC AW 3/4 " WAVIN
 Pipa air bekas PVC AW 3 " WAVIN
 Pipa air kotor PVC AW 4 " WAVIN
 Pipa air air hujan PVC AW 3 " WAVIN
 Water tank profil, Kap. 1200 Liter sebanyak 1 bh
 Septictank dari buis beton
 Bak Kontrol Uk. 60 x 60 x 60 cm
 Bak Pengumpul Uk. 2.5x1.5x1.5 m
 Pompa semi jet pump dan aksesoris

12.2. Syarat – Syarat Pelaksanaan


12.2.1. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 52


T.A. 2022

12.2.2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontrasktor harus segera
melaporkannya kepada Perencana/Konsultan Pengawas.
12.2.3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatuy tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
12.2.4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
12.2.5. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.
12.2.6. Pekerjaan Kloset Duduk
 Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah
TOTO/American standard ex dalam negeri, type yang dipakai dapat dilihat
pada schedule sanitair terlampir.
 Kloset jongkok berikut kelengkapannya dipakai merk TOTO ex dalam negeri.
Type-type yang dipakai termasuk keran tekan, warna akan ditentukan
Perencana.
 Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya
dan telah disetujui Konsultan Pengawas.
 Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua telab 3cm dan telah dicelup
dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset
disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.
 Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
12.2.7. Pekerjaan Wastafel
 Wastafel yang digunakan adalah merk TOTO ex dalam negeri atau setara
lengkap dengan segala accesoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya.
Type-type yang dipakai dapat dilihat pada schedule sanitair terlampir.
 Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 53


T.A. 2022

 Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu


serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus
baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
12.2.8. Shower Tanam dan Kran Shower
 Shower dan Kran yang digunakan adalah merk TOTO/ AER ex dalam negeri
atau setara lengkap dengan segala accesoriesnya seperti tercantum dalam
brosurnya. Type-type yang dipakai dapat dilihat pada schedule sanitair
terlampir.
 Shower dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik
tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu
serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus
baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan.
12.2.9. Pekerjaan Keran
 Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah merk TOTO dengan
chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar
plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang
berleher panjang dan mempunyai ring dan dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding type T.23 B 13 V 7(N).
 Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang
saji dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extension). Keran untuk
sink di ruang saji type T.30 AR 13 V 7(N).
 Stop keran yang dapat digunakan merk Kitazawa bahan kuningan dengan
putaran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
 Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
12.2.10. Floor Drain dan Clean Out
 Floor drain dan clean out yang digunakan adalah metal verchroom, lobang
dia.2” dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain
dan depverchron dengan draad untuk clean out merk setara TOTO.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 54


T.A. 2022

 Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu.


 Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
Konsultan Pengawas.
 Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilubangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
 Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air Embeco ex. MTC dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan
lem Araldit ex. Ciba.
 Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
12.2.11. Pekerjaan Metal Sink
 Metal sink yang digunakan adalah merk Diethelm type 46/107 atau setara
tebal minimum 1 mm, bahan stainless steel, jenis 1 basin untuk ruang saji
dan 2 basin untuk dapat dengan keran khusus untuk itu.
 Metal sink yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik sehingga
tidak ada bagian yang cacat dan direkatkan dengan kuat pada dasarnya
sesuai dengan gambar untuk itu.
 Setelah metal sink terpasang, letak ketinggian pemasangan sesuai dengan
gambar untuk itu, baik waterpassnya dan bebas dari kebocoran-kebocoran
air.
12.2.12. Standar pipa PVC yang digunakan sesuai SNI 06-0084-1987 dan SII Pipa yang
ditawarkan harus buatan pabrik yang sudah mendapat ijin untuk penggunaan
SII yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus
mempunyai tanda/cap, pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal,
kelas, nama pabrik pembuat, trademark dan tanggal pembuatannya. Setiap pipa
mempunyai ketebalan menurut kelasnya dan merata, baik pada ujung maupun
bagian tengah pipa. Bila dilapangan terdapat barang yang tidak memenuhi
standar dalam kelasnya maka Rekanan dapat dikenakan sangsi untuk
mengganti seluruhnya barang yang telah dikirim dan segala biaya ditanggung
rekanan sendiri.
12.2.13. Kelas pipa PVC beserta fittingnya yang digunakan adalah S10 yang
mempunyai tekanan kerja tidak lebih kecil dari 10 kgs/cm2, dengan panjang

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 55


T.A. 2022

effektive 4 s/d 6 meter sesuai dengan standart pabrik dan setara “ WAVIN ”.
Kelas yang telah ditentukan tak dapat diganti dengan kelas yang lebih rendah
mutunya, walaupun mendapat jaminan dari pabrik. Bila kualitas pipa menurut
pandangan direksi meragukan, maka Direksi berhak memerintahkan rekanan
melakukan uji kualitas di laboratorium yang disaksikan langsung oleh Direksi
ataupun pemimpin kegiatan. Hasil uji tersebut harus dituangkan dalam berita
acara dan ditanda tangani oleh direksi.Semua biaya pengujian menjadi
tanggung jawab Rekanan.
12.2.14. Bila tidak disebutkan lain dalam uraian pekerjaan, pipa PVC terdiri dari
sambungan Solven Cement ( SC ) menggunakan lem standart Pabrik.
12.2.15. Pekerjaan Water Tank
 Water Tank yang digunakan adalah merk TOREN ex dalam negeri atau
setara lengkap dengan segala accesoriesnya seperti tercantum dalam
brosurnya. Typetype yang dipakai dapat dilihat pada schedule sanitair
terlampir.
 Water Tank dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik tidak ada bagian rusak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
 Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu
serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus
baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-
kebocoran.
12.2.16. Pekerjaan Septicktank Biofill
 Septicktank yang digunakan adalah merk BIOFILL ex dalam negeri atau
setara lengkap dengan segala accesoriesnya seperti tercantum dalam
brosurnya. Typetype yang dipakai dapat dilihat pada schedule sanitair
terlampir.
 Septicktank dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik tidak ada bagian rusak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
 konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta
petunjukpetunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik,

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 56


T.A. 2022

rapi, penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-


kebocoran.
12.2.17. Bak kontrol dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm menggunakan pasangan
batako dengan campuran 1Pc : 3Ps dan diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Ps,
dan konstruksi bak kontrol harus disesuaikan dengan gambar perencanaan.
12.2.18. Bak Pengumpul dibuat dengan ukuran 2.5 x 1.5 x 1.5 cm menggunakan
pasangan batako dengan campuran 1Pc : 3Ps dan diplester dengan campuran 1
Pc : 3 Ps, dan konstruksi bak kontrol harus disesuaikan dengan gambar
perencanaan.
12.2.19. Sedangkan pada pembuatan sumur resapan kontruksi yang dikerjakan harus
sesuai dengan gambar perencanaan.
12.2.20. Pompa Submersible
 Pompa yang digunakan adalah merk GRUNDFORCE ex dalam negeri atau
setara lengkap dengan segala accesoriesnya seperti tercantum dalam
brosurnya. Typetype yang dipakai dapat dilihat pada schedule sanitair
terlampir.
 Pompa air dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
12.2.21. Pengujian dan Flushing
 Pipa yang telah dipasang harus ditest diuji/pada setiap sambungannya untuk
diketahui apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna.
 Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan disaksikan
oleh direksi proyek. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil
pengetesan belum mendapat persetujuan direksi proyek.
 Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan
pengetesan ini menjadi tanggung jawab rekanan.
 Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan kerja minimal 3 bar pipa
air bersih interior gedung, dan pipa air bersih yang berada diluar (ekterior)
gedung tekanan 8 bar yang ditunjukkan pada jarum manometer, dan apabila
selama 1(satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test dinyatakan
berhasil dan dapat diterima.
 Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam
pipa dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 57


T.A. 2022

yang diuji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat
memasang kran pembuang udara pada tempat yang disetujui direksi proyek.
Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, keran pembuang udara dapat
ditutup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan.
 Saat-saat dilaksanakan pengujian, semua keran-keran harus dalam keadaan
tertutup.Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
 Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
 Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
 Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih (portable)
yang di setujui direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai dari ujung
pipa yang sudah dipasang dan dibuang kesaluran-saluran drainage, secara
berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa
dibersihkan.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 58


T.A. 2022

BAB 13
PEKERJAAN LAIN – LAIN
Yang dimaksud dengan pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan Yang tidak
tercantum dalam RKS ini, tetapi pekerjaan tersebut masih berhubungan dengan
pekerjaan dilapangan yang harus diselesaikan. Misalnya: pembersihan lokasi pekerjaan,
pengembalian sesuatu yang rusak karena pekerjaan dilapangan, dan lain-lain.

Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut
oleh Pihak Direksi / Pemberi Tugas, bilamana perlu akan diadakan perbaikan dalam
peraturan ini.

(RKS) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat 59

Anda mungkin juga menyukai