A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN
ASRAMA TARUNA 2 LANTAI di Politeknik Kelautan dan Perikanan
Bone.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar
rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
rencana kerja dan syarat-syarat ini.
1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
3. Pekerjaan Persiapan
Lingkup Pekerjaan
1. Pengukuran & Pemasangan Bowplank
2. Papan Nama Proyek.
3. Pembuatan/Sewa Direksi Keet
4. Pembuatan Gudang dan Barak Kerja
5. Pemasangan bouwplank
6. Administrasi dan Dokumentasi
7. Shop Drawing Dan As Built Drawing.
Persyaratan bahan
3.2.1. Untuk Gudang dan Bangsal Kerja; digunakan Rangka
Kayu, dinding papan dan atap seng.
3.2.2. Untuk direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding
papan atau triplex dicat, atap seng BJLS 0.20, lantai rabat
beton.
3.2.3. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung,
air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI
1991.
3.2.4. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan
2
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
3
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
dalam PBI NI 2.
3.3.4. Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran
200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi
240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat
umum. Papan nama proyek memuat:
Nama proyek :
Pemilik Proyek :
Lokasi Proyek :
Jumlah biaya (kontrak) :
Nama Konsultan Perencana :
Nama Konsultan Pengawas :
Nama Pelaksana (Kontraktor) :
Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun :
3.3.5. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam
halus dan lurus pada sisi atasnya dan dipasang waterpass
(timbang air) dengan sudut- sudutnya harus siku.
4. Pengawasan
4.1. Prosedur Pengawasan.
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan
pengawas.
4.2. Laporan Berkala.
a. Untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor wajib membuat
laporan harian yang menyebutkan pekerjaan yang dilaksanakan
setiap hari, bahan-bahan dan alat-alat yang didatangkan,
besarnya prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan, jumlah
pekerjaan, keadaan cuaca dan lain-lain.
b. Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan
sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas.
4
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
5. Dokumentasi
5.1. Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek
meliputi :
a. Photo-photo kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet,
penempatan peralatan-peralatan lapangan (beton batcher)
penempatan material, pengerasan jalan dan lain-lain.
b. Photo-photo tanggapan pekerjaan yang penting antara lain
pembersihan, bekesting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah
pengecoran.
c. Photo-photo yang dianggap perlu untuk pengawas/Direksi.
5.2. Kondisi Proyek pada progress 0%, 25%, 50%, 75%, dan sampai
mencapai 100% (sesuai dengan tagihan progres) dan kondisi pada
waktu selesai dan setelah masa pemeliharaan.
5
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
7. Mobilisasi
Pihak kontraktor harus menyediakan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari pemilik perihal program mobilisasi dalam jangka waktu
yang ditentukan.
Program mobilisasi yang berlaku seperti yang tercantum dalam daftar
dan tambahan informasi berikut ini harus dimasukkan pula :
Lokasi dari Base Camp kontraktor dengan denah lokasi umum
dan denah terperinci yang memperlihatkan lokasi dari kantor
kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama bersama
dengan kantor Direksi Teknik dan Laboratorium.
Rencana Pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari
seluruh peralatan yang terdaftar dalam jadwal yang dimasukkan,
bersama cara pengangkutan yang diusulkan untuk dipakai dan jadwal
sesamapinya ditempat kerja.
Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Teknik atas setiap
perubahan pada jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah
dimasukkan dalam pekerjaan ini.
6
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
B. SPESIFIKASI TEKNIS
8. Pengukuran
8.1. Situasi
Pekerjaan ini merupakan PEMBANGUNAN ASRAMA TARUNA
2 LANTAI di Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone. .
Kabupaten : Bone
Provinsi : Sulawesi Selatan
8.2. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi pekerjaan-pekerjaan, ahli, bahan, peralatan dan
kegitan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan pengukuran sesuai RKS dan gambar-gambar.
b. Pekerjaan pengukuran antara lain :
- Penentuan lokasi bangunan, jalan/saluran, lanscaping, dan
lain-lain.
- Penentuan Duga yaitu penentuan elevasi peil bangunan,
jalan, saluran, elevasinya dapat dilihat pada gambar bestek.
8.3. Syarat-syarat
a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul ahli
dalam bidangnya dan berpengalaman.
b. Pemeriksaan : hasil pengukuran segera dilaporkan kepada.
Direksi/ konsultan pengawas dan dimintakan persetujuan.
Direksi/ konsultan pengawas juga akan menentukan patok
utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan
lainnya.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang
berwenang dalam pengurusan IMB.
7
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
9. Pekerjaan Tanah/Urugan
9.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah
harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti
tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain
sebagainya, yaitu:
9.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran
keliling bangunan).
9.1.2. Septictank dan peresapan
9.1.3. Timbunan kembali galian tanah pondasi
9.1.4. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran
termasuk pemadatannya.
9.1.5. Perataan tanah sekelilling bangunan
9.1.6. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai
yang di syaratkan.
9.1.7. Pekerjaan Cut & Fill (bila ada)
8
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
9
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
10
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
11
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
12
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
13
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
14
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
15
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Pedoman Pelaksanaan
13.2.8. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK
SNI T-15.1991.03.
13.2.9. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi
apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar
konstruksi dan gambar arsitektur.
13.2.10. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas
persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran
berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat
yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki
yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus
sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Apabila
pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat
penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk
melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut,
bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan
dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada
pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan
16
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
17
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
18
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
19
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
20
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
21
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
22
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
23
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
gambar-gambar kerja.
16.3.5. Seluruh permukaan baja dicat dengan cat menie baja.
Persyaratan ;
- PUBI – NI 1970 / peraturan Umum
- NI – 19 1973 / Peraturan Batu Merah Sebagai Bahan
Bangunan
- NI – 10 1973 / Peraturan
- SII – 0021 1978 / Standar Industri Indonesia
17.2. Persyaratan Bahan
17.2.1. Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10
dengan bentuk standart batu bata adalah prisma empat
persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-
retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat
dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada
suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air.
17.2.2. Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-
butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur
oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5% berat
24
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
25
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
telah selesai.
17.3.4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya
harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak
dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.
17.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat
tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis yang
ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
17.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditaman
didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada
pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut
setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
17.3.7. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka,
selama waktu hujan lebat harus diberi perhitungan dengan
sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang harus deiberi perawatan dengan cara membasahi
secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah
pemasangannya.
26
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
27
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
28
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
29
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
floor drain.
Pelaksanaan :
30
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
31
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
32
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
lainnya.
21.2.9. Macam Pekerjaan :
Membuat konstruksi kap pada bangunan gedung utama
sesuai dengan gambar.
Rangka – rangka hartus rata dan baku dalam satu
bidang sesuai dengan gambar.
21.2.10. Penutup Atap
Lingkup pekerjaan :
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan pekerjaan penutup atap
seperti yang tertera pada gambar kerja/bestek.
Bahan
Atap metal roff. Disini warna disesuaikan atau menunggu petunjuk dari
Direksi/pengawas.
Pedoman Pelaksanaan :
Rangka Penutup atap untuk banguna gedung diantaranya
- Konstruksi kuda – kuda baja ringan
- Gording mengguanakan konstruksi dari baja ringan
- Reng baja ringan sesuai ukuran pada gambar
- Jarak serta letak sisesuaikan dengan petunjuk gambar kerja/bestek/.
Pemasangan Metal roof harus mengkuti petunjuk dari brosur yang
telah disiapkan. Pemasangan harus rapi dan tidak boleh ada
gelombang yang menakibatka atap tidak sama rata.
21.2.11. Lisplank dari hahan GRC lebar sesuai gambar.
Pemasangannya langsung pada ujung bagian luar
konstruksi atap baja. Ukuran tinggi untuk Lisplang
harus sesuai dengan gambarkerja.harus rapi dan
lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus,
maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki
kembali atas beban Kontraktor.
33
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
34
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
23.2.1. Bahan yang digunakan adalah Aluminium Hollow 4x4 dan 4x2 cm
dari kualitas terbaik dan Calsiboard dengan tebal 6 mm siap
pasang/jadi.
23.2.2. Cara pemasangan plafond Calsiboard dapat dilihat pada
brosur saat dibelinya bahan tersebut. Bentuk dan Corak tergantung
permintaan pemilik proyek.
23.2.3. Diperlukan tenaga pemasang yang benar – benar ahli
dibidangnya.
Pedoman Pelaksanaan :
a. Plafond Calsiboard :
- Bahan penutup langit-langit / plafond, dapat dipasang apabila
semua instalasi diatas plafond sudah terpasang dan sudah diuji
coba ( test).
- Didalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus,
saling tegak lurus dan siku.
- Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan
memperhatikan faktor kekuatan perletakan lampu dan lain-
lain fixtures yang akan dipasang pada pertemuan plafond.
- Pemasangan rangak plafond Calsiboard dengan modul polos
kecuali bila dalam gambar dinyatakan lain.
- Pemasangan plafond harus dipasang pada permukaan rangka
yang benar-benar datar ( water pass) . Celah-celah (naad) harus
benar- benar lurus sesuai dengan gambar. Permukaan plafond
pada rangka harus benar-benar rapi dan beraturan letaknya.
35
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
36
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
37
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
38
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
39
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
40
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
41
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
42
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
27.5.4. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas
baik.
43
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
44
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
27.6. Penggunaan
45
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Prinsip Distribusi :
46
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
47
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
berikut :
Bahan/Peralatan Merk/Pembuatan
48
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Aliran udara
Termperatur Udara
Kelembaban
Tekanan
Tegangan kerja dan daya
Tingkat suara dan getaran
Komponen pelindung
Dan pemeriksaan lainnya sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
c. Pengujian harus dilakukan mencapai beban penuh rencana
d. Semua peralatan harus diuji keamanan sistem listriknya.
e. Setelah pengujian dan balancing dinyatakan berhasil, sistem
harus dioperasikan perlahan tanpa segala jenis kegagalan
selama sebulan, sebelum Pengawas Lapangan memberikan
pernyataan.
28.2. Pemeliharaan
a. Setiap peralatan yang memerlukan perawatan atau
pemeriksaan harus dilengkapi dengan :
Spesifikasi teknis detail yang dipersiapkan oleh
pabrik pembuat yang mencakup deskripsi dan karakteristik;
29. Pekerjaan Pengecatan
29.1. Lingkup Pekerjaan
29.1.1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ke tembok,
sambungan- sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda
dan lain-lain.
29.1.2. Meni besi untuk baut-baut dan besi strip.
49
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
50
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
51
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
52
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
ini, dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima) diisi pada
formulir yang telah disetujui oleh DIREKSI
PEKERJAAN/PEMILIK dan harus selalu berada di tempat
pekerjaan.
30.2. KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built
drawing. As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai
dengan pelaksanaan di lapangan yang harus diselesaikan 4
minggu setelah serah terima pekerjaan untuk pertama kali, dalam
bentuk kalkir.
30.2.1. Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran
penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua
kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan
dengan baik dan sempurna.
30.2.2. Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini,
yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan
hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan oleh Kontraktor atas perintah tertulis Pemimpin
Proyek.
30.2.3. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus
ditaati oleh Kontraktor dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dalam melaksanakan pekerjaan ini.
53