KEGIATAN
PENATAAN KAWASAN PARIWISATA
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN MENARA PANDANG
LOKASI
OBYEK WISATA PANTAI OETUNE
DESA TUAFANU, KEC. KUALIN, KAB. TTS
KONSULTAN PERENCANA
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1 : UMUM
1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah penanda tanganan Surat Perintah Kerja (SPK)
Kontraktor sudah harus melakukan kegiatan nyata dilapangan.
2
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
2. Kontraktor diwajibkan membuat dan memasang papan nama proyek dilokasi pekerjaan
dilengkapi dengan tulisan warna hitam diatas dasar putih serta harus cukup jelas dibaca.
Menggunakan papan tebal 2 cm selengkapnya bisa dilihat pada contoh dibawah :
PROGRAM : ……………………………………………
KEGIATAN : ……………………………………………
PEKERJAAN : ……………………………………………
NILAI KONTRAK : ……………………………………………
WAKTU PELAKSANAAN : ……………………………………………
KONTRAKTOR : CV.
PELAKSANA
KONSULTAN : ……………………………………………
PENGAWAS
TAHUN ANGGARAN : 2019
3
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
▪ Semua titik sumbu bangunan di jaga dengan diberikan cat pada bowplank dengan
paku 7 cm
▪ Kontraktor wajib menjaga semua keberadaan patok,titik dan bowplank selama masa
pekerjaan.
b) Kwalitas beton
▪ Kualitas beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang camp. 1pc : 2psr : 3
krkl dan harus memnuhi syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
▪ Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen beton tercampur.
c) Keahlian pekerja
Kontraktor bertanggungjawab atas seluruh pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan dan
syarat yang berlaku, termasuk kekuatan , toleransi penyelesaian, khususnya untuk
pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah harus di buatkan lapisan lantai
kerja dengan agregat sederhana 1:3:5.
Semua pekerjaan beton harus dilakukan oleh pekerja-pekerja yang ahli dan
berpengalaman agar output pekerjaan memiliki mutu dan kualitas yang ditentukan
sebelumnya.
d) Syarat bahan
▪ Semen portland
4
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
Digunakan PC jenis II menurut BI-82 atau Type I menurut ASTM dan memenuhi
S.400 menurut standar portland semen yang digariskan oleh Asosiasi semen indonesia
( semen bosowa,tonasa, tiga roda & semen kupang)
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar selama pelaksanaan pekerjaan kecuali dengan
persetujuan pihak pemilik pekerjaan dan direksi , itupun terjadi apabila keterbatasan
stok dipasaran jadi semen sulit didapat.
▪ Pasir/ agregat.
- Kualitas agregat harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam PBI-1971
Agregat kasar harus berupa batu pecah yang bergradasi baik, syarat kekerasannya
padat tidak kropos, kadar lumpur dari agregat tidak melebihi 5 % berat kering.
- Dimensi maks. Dari agregat kasar tidak boleh lebih dari 3.0 dan tidak boleh lebih
dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
- Pasir harus terdiri dari butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan –bahan
organis, garam, lumpur, tanah lempung dsb.
▪ Air
Air yang disyaratkan adalah air tawar tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan lain yang bisa menurunkan mutu beton. Bila diperlukan maka pengawas dapat
merekomendsikan air dari hasil uji laboratorium yang bersih dan layak pakai.
▪ Besi tulangan
- Tulangan harus bebas dari korosi/karat agar tidak mempengaruhi kualitas beton
yang dihasilkan
- Dimensi tulangan harus sesuai dengan gambar rencana
- Perlengkapan pekerjaan besi meliputu semua peralatan untuk mengatur jarak
tulang/besi beton serta pengikatan tulangan
- Untuk mendapatkan mutu dan kualitas yang baik dari tulangan yang akan
digunakan maka perlu adanya sertifikasi dari pabrik dan penyedia/suplier.
- Adanya sertifikasi uji laboratorium untuk kuat tekan tulangan, uji pelengkungan
dari pabrik dan harus disetujui oleh pihak direksi.
e) Pengganti besi
▪ Kontraktor harus mengusahakan besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang
ditentukan dalam gambar kerja
▪ Bila ada kekurangan, kekeliruan dalam pemasangan jumlah besi maka ;
✓ Kontraktor dapat menambah jumlah besi untuk penyempurnaan dengan tidak
mengurangi jumlah awal tulangan dengan berkoordinasi dengan pihak pengawas
bila perlu dengan pihak perencana.
✓ Jika hal diatas diminta sebagai pekerjaan lebih oleh kontraktor maka penambahan
tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan dari perencana konstruksi
dan pengawas lapangan.
✓ Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahn tersebuthanya
dijalankan dengan persetujuan tertulis dari perencana konstruksi.pengajuan usul
dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga keharusan dari kontraktor.
▪ Jika kontraktor tidak mendapatkan dimensi besi yang sesuai yang ditetapkan maka
dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter terdekat denag catatan :
- Harus ada persetujuan dari pengawas
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar ( dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah jumlah luas
5
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
f) Perawatan beton
▪ Beton harus terlindungi dari cuaca panas sehingga terjadi penguapan beton
▪ Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan
▪ Beton harus sering dibasahi/disiram selama 10 hr setelah pengecoran
j) Pembersihan
Pembersihan ini meliputi pembersihan lokasi pekerjaan dan pembersihan terhadap sisa
bahan pekerjaan
2. Bahan/ produksi
A. Persyaratan bahan
1) Semen
Yang digunakan harus dari mutu baik terdiri dari satu jenis merk dan atas
persetujuan perencana dan harus memenuhi MI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian /seluruhnya tidak boleh digunakan lagi. Penyimpanan semen harus
terhindar dari kelembaban. Tidak boleh bersentuhan langsung dengan lantai, dan di
tumpuk pun dalam tumpukan yang jumlahnya sesuai dengan standar penumpukan.
6
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
2) Pasir beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971
3) Koral beton/split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik dan tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan koral dan
split ini harus terpisah satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat dijamin kedua
bahan tersebut tidak bercampur bila akan dibuatkan perbandingan di saat akan
diadakannya pengecoran.
4) Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton. Untuk itu
perlu ada perhatian khusus dari pihak kontraktor untuk masalah pengadaan air
bersih untuk konstruksi,
5) Besi beton
Digunakan mutu U 24, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi syarat NI-2 (PBI
1971). Bila dipandang perlu kontraktor wajib untuk memeriksa mutu besi beton ke
laboratorium pemeriksaan bahan.
6) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus memberikan sampel material
misalnya semen, pasir, koral/split dan besi tulangan. Contoh/sampel yang telah
disetujui akan dipakai sebagai material dan bahan terstandar untuk pelaksanaan
konstruksi.
3. Pelaksanaan
a. Mutu beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang campuran 1 pc ; 2 psr ; 3
krkl dan harus memenuhi syarat dalam PBI 1971.
b. Pembesian
▪ Pembuatan tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-
kait dan pembuatan sengkang harus sesuai dengan syarat PBI 1971
▪ Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar kerja.
▪ Tulangan beton harus diikat kuat agar tidak bergeser dan berubah posisi selama
pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang
selimut beton sesuai dengan PBI 1971.
▪ Besi beton yang tidak memenuhi syarat teknis langsung dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan 24 jam setelah ada perintah tertulis dari pihak pengawas.
4. Pengecoran beton
• Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan cetakan beton sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan
ketinggian. Pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak
• Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan bila sudah diijinkan oleh pengawas dan
perencana
7
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
5. Pekerjaan acuan/bekisting
• Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran ukuran yang telah ditetapkan
dalam gambar
• Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup
kuat menahan beban selama pengecoran dilakukan
• Acuan harus rapat tidak bocor, permukaan licin, bebas kotoran bekas gergaji, bebas dari
potongan kayu,tripleks dsb. Sebelum pengecoran harus adanya pengecekan ke setiap
acuan
• Acuan harus mudah dibongkar tanpa merusak beton
• Kontraktor harus menunjukan sampel material dan bahan untuk pengecoran.setelah
mendapat ijin dari pihak direksi barulah pekerjaan bisa dilaksanakan
• Kawat pengikat harus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam NI-2 (PBI
1971)
• Beton harus dilindungi dari panas matahari langsung hingga tidak mengakibatkan
penguapan cepat, persiapan akan datangnya hujan selama masa pengecoran harus
diperhatikan
• Beton harus disiram/dibasahi paling lambat 10 hari setelah masa pengecoran
a. Bongkaran acuan
Pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilakukan setelah masa pengeringan beton
maksimal mencapai 28 hari setelah pengecoran. Dan itupun harus adanya persetujuan
dari pihak direksi dan pengawas.
8
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
Terima kasih,
9
Dinas Pariwisata Kab.TTS . T.A 2019
Konsultan perencana
CV. RASKA KONSULTANT
HAMKA D., ST
Direktur
10