Anda di halaman 1dari 74

SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIS

A. SPESIFIKASI UMUM

1. Uraian Singkat

Pembangunan Embung Talago di Kenagarian Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang


Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat adalah merupakan salah
satu kegiatan Danau, Situ dan Embung, SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS. IAKR
Propinsi Sumatera Barat Balai Wilayah Sungai Sumatera V yang telah diprogramkan oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
untuk mengembangkan potensi sumber-sumber air yang ada di Propinsi Sumatera Barat,
antara lain dengan membangun fasilitas penampung air berupa waduk-waduk kecil yang
dikenal dengan sebutan embung termasuk komponen-komponen pendukungnya.

2. Pencapaian ke Lokasi
Lokasi pekerjaan terletak ± 121 km ke arah Utara dari kota Padang (Ibu Kota Propinsi
Sumatera Barat). Untuk pencapaian ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dalam waktu 3 sampai
4 jam dari kota Padang dengan kendaraan roda empat melalui jalan beraspal yang cukup baik.

3. Iklim dan Curah Hujan


Secara umum iklim di sekitar lokasi proyek dapat diklasifikasikan beriklim tropis dengan total
curah hujan setiap tahunnya berkisar antara 3.300 mm s.d. 5.100 mm. Jumlah bulan basah
pertahun (curah hujan perbulan > 300 mm) berkisar antara bulan September s.d awal bulan
Januari dan tidak dijumpai jumlah bulan kering (curah hujan per bulan < 200 mm) .

4. Lingkup Pekerjaan / Kontrak

Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini terdiri dari Pembangunan Embung
Talago dan bangunan-bangunan pelengkapnya termasuk Pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan
tersebut, dan melaksanakan perbaikan apabila terjadi kerusakan selama dalam masa
pemeliharaan, semua yang tercantum dan diuraikan dalam gambar dan dokumen-dokumen
lainnya merupakan bagian Dokumen Kontrak. Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam
Kontrak ini adalah :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Acces Road
c. Pekerjaan Embung
d. Pekerjaan Jembatan Operasional
e. Pekerjaan Pintu Air termasuk Rumah Pelindung Pintu

Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang tidak termasuk dalam lingkup di atas harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dalam Daftar Kuantitas (BOQ) sesuai dengan Spesifikasi Teknis, atau
sebagaimana ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

5. Jalan Menuju Lokasi / Batas Muatan Jalan

Penyedia harus mengikuti dan melaksanakan aturan dan ketentuan yang berlaku terhadap
fasilitas umum dan jalan-jalan umum yang digunakan menuju lokasi pekerjaan, batas muatan
jalan maupun jembatan yang ada harus menjadi perhatian sebelum digunakan untuk keperluan
pengangkutan selama kegiatan pekerjaan.

Spektek-1
Biaya perbaikan maupun penggantian yang rusak dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang bersangkutan.

6. Fasilitas Umum

Penyedia harus bertanggungjawab terhadap segala kerusakan fasilitas umum akibat pelaksanaan
pekerjaan dimaksud, biaya perbaikan maupun penggantian fasilitas umum yang rusak dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.

7. Perlengkapan Keamanan

Pada setiap pelaksanaan pekerjaan, Penyedia berkewajiban melindungi dan mengamankan


manusia dan peralatan dari kemungkinan kecelakaan.
Untuk keperluan ini, Penyedia harus membuat pagar-pagar pengaman, lampu penerangan pada
tempat-tempat pelaksanaan dan dilengkapi dengan tanda-tanda pada tempat-tempat yang
berbahaya, pemadam kebakaran dan lampu tanda kebakaran yang diletakkan pada tempat yang
strategis dalam daerah pelaksanaan.
Penyedia harus bertanggung jawab, melindungi gedung-gedung, peralatan konstruksi dan
peralatan yang lain dari bahaya kebakaran dan harus menyediakan alat pemadam kebakaran
yang portable seperti yang disarankan Direksi.
Penyedia harus merawat alat pemadam kebakaran sehingga kondisinya siap pakai dan Penyedia
harus mengisi alat pemadam kebakaran tersebut bila habis dipakai tanpa mempertimbangkan
siapapun yang memakainya.
Alat pemadam kebakaran dengan peralatan yang lengkap harus tetap berada didaerah lokasi
pekerjaan sepanjang waktu sejak dimulainya pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
Biaya yang timbul akibat kegiatan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan
sudah termasuk harga satuan pekerjaan.

8. Pekerjaan Sementara

Penyedia harus meyiapkan bangunan fasilitas sementara dilapangan termasuk menyiapkan


sarana air dan listrik yang sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyiapan dan pembongkaran kembali serta pembersihan lokasi fasilitas sementara sepenuhnya
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan sudah termasuk harga satuan pekerjaan

9. Standar Yang Dipakai

Standar yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini, adalah semua standar-standar Indonesia
yang masih berlaku, antara lain :

- PBI (Peraturan Beton Indonesia), 1971/1993


- PKKI (Persatuan Konstruksi Kayu Indonesia), 1984
- PBBI (Persatuan Bangunan Baja Indonesia), 1984
- SII (Standar Industri Indonesia), terutama untuk bahan bangunan
keluaran pabrik.
- SK SNI (Standar Nasional Indonesia) Bidang Pekerjaan Umum, terutama
SNI : 5-04-1989, bagian untuk bahan bangunan bukan logam.

Penyedia dapat memakai standar-standar lain yang setara dan atau belum ada standar
Indonesianya seperti : ASTM, JIS, USBR, dll, dan harus mendapat persetujuan Direksi sebelum
pelaksanaan.

Spektek-2
10. Sumber Bahan dan Agregat Beton

Penyedia bertanggungjawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan untuk
konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun kualitas.
Sebelum bahan tersebut digunakan Penyedia harus mengusulkan lokasi sumber bahan / agregat
beton dengan melampirkan hasil uji/ tes laboratorium sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik kepada Direksi guna untuk dipelajari dan disetujui.
Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh Penyedia
pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh Direksi, jenis dan
jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau
perintah Direksi. Tanggapan, penilaian dan persetujuan Direksi terhadap hasil uji laboratorium
untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari
tanggungjawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan beton yang
dilaksanakannya.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya izin
penambangan galian Tipe C, Fee dan Royalti (bila ada), Uji Laboratorium dan kegiatan untuk
menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknik, dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

11. Tanah Bahan Timbunan

Penyedia bertanggunjawab terhadap tanah bahan timbunan berikut penyediaan borrow-area


dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas. Lokasi borrow-area harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi sebelum digunakan oleh Penyedia Jasa sebagai
sumber tanah bahan timbunan. Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri
hasil uji laboratorium guna memperoleh persetujuan.

Pengambilan contoh (sample) di borrow-pit maupun pengambilan benda uji kepadatan dilokasi
pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia harus disaksikan oleh Direksi, jumlah dan
lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau
perintah Direksi. Penilaian dan persetujuan Direksi terhadap hasil uji laboratorium untuk tanah
timbunan tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggungjawabnya
terhadap kualitas dan hasil kerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk biaya izin
penambangan galian Tipe C, Fee dan Royalti (bila ada), Uji Laboratorium dan kegiatan untuk
menjamin mutu kepadatan tanah agar sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknik, dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

12. Program Pelaksanaan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan program pelaksanaan


termasuk di dalamnya jaringan CPM (Critical Path Method) dan atau bar-chart untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi.

Program pelaksanaan yang ada dalam Dokumen Lelang hanya dipakai sebagai bahan
pertimbangan Kontraktor untuk pembuatan program pelaksanaan. Kegiatan yang ditunjukkan
dalam program pelaksanaan harus mencakup selain dari pelaksanaan pekerjaan tetap dan
sementara, selang waktu yang perlu untuk persiapan dan persetujuan gambar, pengadaan dan
pengiriman material dan peralatan ke lapangan, hari-hari libur umum dan hari besar keagamaan.

Spektek-3
13. Dokumentasi

Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) set dokumentasi berupa foto-foto berukuran postcard
selama jangka waktu kontrak.

Pengambilan foto tersebut dilakukan dari awal kegiatan, sedang pelaksanaan pekerjaan dan
pada akhir kegiatan penyelesaian pekerjaan. Foto-foto tersebut harus dilampirkan pada Laporan
Kemajuan Pekerjaan Bulanan sesuai yang tercantum dalam Kontrak. Foto tersebut harus
dilengkapi keterangan ringkas dan tanggal pengambilan.

Biaya untuk pembuatan foto tersebut sudah termasuk dalam harga satuan maupun lump sum
sesuai item pekerjaan yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

14. Gambar Kontrak

Gambar rencana yang dilampirkan dalam Dokumen Lelang adalah merupakan bagian dan
menjadi satu kesatuan yang selanjutnya disebut Gambar Kontrak, selain gambar yang
dilampirkan tersebut, Direksi Pekerjaan akan menyiapkan gambar-gambar lainnya dan gambar
tersebut merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.

Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan gambar tambahan yang diberikan Direksi dan
apabila terdapat keraguan, perbedaan atau kesalahan terhadap gambar-gambar tersebut, segera
di laporkan kepada Direksi sebelum pekerjaan dilaksanakan.

15. Gambar-Gambar Yang Harus Disiapkan oleh Penyedia Jasa

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterbitkannya SPMK, Penyedia harus menyiapkan dan
menyerahkan gambar-gambar kerja / pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan, apabila Penyedia tidak dapat memenuhi ketentuan diatas, permohonan izin untuk
memulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak akan diberikan / disetujui dan tidak ada
perpanjangan waktu pelaksanaan sebagai akibat dari kelalaian dimaksud.

Semua biaya yang diperlukan untuk penyiapan gambar-gambar dimaksud sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Penyedia dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan terkait
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

a. Gambar Kerja

Penyedia harus membuat gambar kerja yang lebih detail dari gambar rencana, gambar kerja
ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi untuk selanjutnya digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan dilapangan. Penyedia harus menyerahkan 3 (tiga) set gambar untuk
pemeriksaan dan mendapat persetujuan dari Direksi dan selanjutnya gambar hasil
pemeriksaan yang telah mendapat persetujuan tersebut akan dikembalikan kepada
Penyedia untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan.

b. Gambar Fabrikasi / Hidromekanikal

Penyedia harus menyerahkan gambar-gambar fabrikasi hidromekanikal kepada Direksi


untuk mendapatkan persetujuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dilakukan
pemesanan. Gambar fabrikasi ini perlu disertai dengan analisa perhitungan dan gambar-
gambar detail yang diperlukan untuk pelaksanaannya,

Spektek-4
c. Gambar Pelaksanaan Terpasang (As-Built Drawing)

Sebelum serah terima pekerjaan (PHO), Penyedia harus terlebih dahulu menyerahkan
gambar As-Built Drawing yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan Actual Check,
gambar As-Built Drawing harus menunjukkan semua bagian pekerjaan dalam Kontrak dan
telah disetujui oleh Direksi harus ditanda tangani bersama oleh Direksi dan Penyedia.
Gambar Pelaksanaan Terpasang harus dibuat dari kertas yang dapat direproduksi yang
bermutu tinggi agar dapat dicopy dengan hasil yang dapat dibaca. Penyedia harus
menyerahkan Gambar Pelaksanaan Terpasang kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui.

Seluruh pekerjaan tidak dapat dinyatakan selesai dan diserah terimakan apabila Gambar
Pelaksanaan Terpasang (As-Built Drawing) belum diserahkan dan disetujui oleh Direksi.

d. Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (MC-0)

Mutual Check Awal (MC-0) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh
Penyedia berdasarkan gambar kerja yang disetujui oleh Direksi.
Perhitungan MC-0 tersebut harus disampaikan oleh Penyedia paling lambat 30 (Tiga Puluh)
hari sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapat persetujuan.

Penyedia tidak dibenarkan melaksanakan pekerjaan dilapangan sebelum MC-0 disetujui dan
tidak ada perpanjangan waktu pelaksanaan akibat kegagalan mendapat persetujuan
dimaksud.

16. Perubahan Desain dan Gambar

Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi terkini dan
kebutuhan lapangan, Direksi berwenang melakukan perubahan desain. Penyedia harus
mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai modifikasi/perubahan desain disertai usulan
perubahan metoda pelaksanaan.

Item Pekerjaan yang terdapat perubahan desain dan gambar dapat dilaksanakan setelah desain
dan gambar tersebut mendapat persetujuan dari Direksi.

17. Laporan Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor, sebelum tanggal 5 (lima) tiap bulan atau setiap waktu yang ditentukan Direksi harus
menyerahkan 1 (satu) Asli dan 3 (tiga) copy Laporan Kemajuan Pekerjaan dalam bentuk yang
dapat diterima oleh Direksi yang memberikan rincian kemajuan pekerjaan selama bulan
sebelumnya.

Laporan harus mencakup pada hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada :

a. Gambaran pekerjaan secara umum yang dilakukan pada periode yang sedang dilaporkan
pada setiap kegiatan utama termasuk masalah-masalah yang ada di lapangan, termasuk
kondisi cuaca, dan kendala-kendala pelaksanaan pekerjaan.

b. Total persentase semua pekerjaan yang telah diselesaikan sampai pada bulan yang
dilaporkan dan juga total persentase seluruh jadwal yang diprogramkan untuk diselesaikan
sampai akhir bulan yang dilaporkan dengan komentar seperlunya mengenai kemajuan
tersebut.

Spektek-5
c. Persentase sebenarnya dari setiap jenis pekerjaan utama yang diselesaikan dan juga
persentase yang direncanakan untuk pekerjaan itu dengan komentar seperlunya mengenai
kemajuan tersebut.

d. Jadwal kegiatan yang akan dimulai 1 (satu) bulan berikutnya dengan tanggal mulai dan
tanggal selesai kemajuan tersebut.

e. Daftar tenaga menurut pekerjaannya dan tenaga asing menurut jabatannya yang
dipekerjakan selama waktu laporan.

f. Daftar peralatan dan material yang ada dilapangan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan termasuk yang datang atau dipindahkan dari lapangan.

g. Hal-hal lainnya yang perlu diketahui Direksi atau dapat diminta dalam Kontrak atau
pernyataan mengenai hal-hal yang timbul dari, atau berkaitan dengan pelaksanaan kerja
selama bulan pelaporan.

Laporan ini akan diperiksa oleh Direksi, dan dibicarakan bersama terutama memecahkan
masalah-masalah, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan.

18. Pengukuran dan Pematokan (Setting-Out Survey)

Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerka (SPMK), Penyedia
Jasa harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (Setting-Out Survey)
dibawah pengawasan Direksi. Pengukuran dan pematokan harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan Direksi, dilengkapi dengan program dan metoda kerja pengukuran dan pematokan
termasuk personil serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

Penyedia harus menjaga patok-patok dan bench mark (BM) selama pelaksanaan, guna menjaga
mutu hasil pengukuran dan Penyedia harus melakukan kalibrasi alat ukur secara periodik.

Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang atau tidak
tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggungjawab atas segala biaya
yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh kesalahan tersebut.

19. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi dan Demobilisasi yang dimaksud adalah pengangkutan dan pengembalian semua
peralatan dan tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan, sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai
dan setelah pekerjaan selesai dilapangan, Penyedia harus mengajukan rencana mobilisasi dan
demobilisasi kepada Direksi untuk diketahui dan mendapat persetujuan terlebih dahulu.
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, Pembayaran dilakukan setelah Penyedia jasa menyerahkan data pendukung berupa Berita
Acara yang telah ditanda tangani Direksi beserta Foto Dokumentasi.

20. Penyelidikan Tanah

a. Umum
Kontraktor harus melakukan penyelidikan tanah dan pengeboran. Hasil penyelidikan dengan
interpretasi dan analisis harus diserahkan untuk persetujuan dari Direksi, sebelum memulai
pembangunan tanggul dan turap.
Jumlah lokasi pengeboran mekanik adalah 5 lokasi dan kedalaman masing-masing lokasi
adalah 20 m. Namun dapat berubah sesuai permintaan Direksi.

Spektek-6
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan, peralatan dan bahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan penyelidikan tanah.

b. Pengeboran Mekanis
Pengeboran mekanis harus dilaksanakan pada situs sheet pile dan di tempat yang disetujui
oleh Direksi, untuk memverifikasi kedalaman lapisan bantalan dan daya dukung tiang.
Standard Penetration Test (SPT) dilakukan sesuai dengan JIS A1219 atau standar lain yang
disetujui untuk mengevaluasi kekuatan mekanik lapisan tanah. SPT harus dilakukan di setiap
satu meter kedalaman sampai kedalaman di mana lapisan yang kuat dengan ketebalan yang
cukup akan ditemukan, atas permintaan dari Direksi.
Klasifikasi tanah dan data lain yang diperlukan seperti ketinggian air tanah dan ketinggian
tanah di titik lubang bor harus dicatat dalam log bore. Kontraktor harus menyerahkan
kepada Direksi hasil log bore, hasil test tanah dan dapat menambahkan test lainnya sesuai
petunjuk dari Tenaga Ahli.

c. Dutch Cone Penetration Test (DCPT)


Kontraktor harus melaksanakan Dutch Cone Penetration Test (DCPT) atas permintaan Direksi,
untuk melengkapi data yang diperoleh dari Pengeboran mekanik.
DCPT harus dilakukan sesuai dengan ASTM D 3441 kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi
atau diarahkan oleh Konsultan, pada titik-titik yang ditunjuk. Membaca dan pencatatan
resistensi cone harus dimulai 20 cm di bawah permukaan dan terus di setiap kedalaman
penetrasi cm. DCPT harus dilakukan untuk kedalaman 5 m atau kedalaman menunjukkan
qc> 200 kg / cm2, sesuai petunjuk Direksi.
Catatan resistensi harus dikoreksi karena catatan berat batang dan tabung luar yang
dievaluasi akan dirangkum pada lembar data bersama-sama dengan grafik yang
menunjukkan resistensi cone (kg / cm '), resistensi gesekan lokal (kg / cm') gesekan ratio (%).
Dan ketahanan

21. Pengeringan

Penyedia harus bertanggungjawab terhadap pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin


mutu, kemudahan dan kelancaran selama pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan-
bangunan sementara, saluran pengelak, bangunan pengaman, penyedian pompa air dan lainnya
yang berguna untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan
membongkar / membersihkannya apabila pelaksanaan pekerjaan telah selesai.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas
dan Harga (Lump Sum) dan dibayarkan sesuai yang terpasang dan dilaksanakan dilapangan
dibuktikan dengan data serta foto dokumentasi.

22. Slogan
Penyedia harus memasang Slogan sebanyak 2 ( Dua ) buah dengan type dan ukuran yang sama
sesuai gambar dan spesifikasi teknik, Slogan pertama menerangkan data-data embung, Slogan
kedua merupakan himbauan penyelamatan dan manfaat air.

Tiang dan ambang atas Slogan terbuat dari pipa galvanis dia 3”, untuk Plank Slogan dan atap
menggunakan besi plat tebal 2 mm dengan bingkai baja L 40.40.4
Slogan dicat dengan bahan cat kualitas baik sehingga tahan lama, warna dasar adalah warna biru,
huruf warna putih, logo/lambang PU dengan standar PU.
Huruf dan angka dibuat sesuai dengan petunjuk Direksi dan ditulis dengan klatur agar mudah
dilhat dan dibaca serta letak Slogan atas petunjuk Direksi

Spektek-7
Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dibayarkan sesuai yang dilaksanakan dilapangan dibuktikan dengan data serta foto
dokumentasi.

23. Tanaman Penghijauan

Penyedia harus menanam Pohon penghijauan disekitar embung dengan tanaman seperti
mahoni atau sejenisnya yang mempunyai daun yang agak rindang dengan tinggi
minimal 1,5 M sebelum ditanam terlebih dahulu diberi pupuk agar pohon dapat tumbuh
dengan baik dan pohon dipagar dengan tiang kayu kasau 5/7 atau kayu bulat dengan tinggi
pagar 1 M dibuat sedemikian rupa dengan tujuan tanaman/pohon tersebut aman dan tumbuh
dengan semestinya

Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dibayarkan sesuai yang dilaksanakan dilapangan dibuktikan dengan data serta foto
dokumentasi.

24. Nomenklatur

Penyedia harus memasang nomenklatur yang bertuliskan nama Embung dengan ukuran tinggi
huruf minimal 1 Meter yang terbuat dari besi plat tebal 2mm, disebelah kanan huruf dipasang
lambang/logo PU dengan ukuran 1,25 m x 1,25 m menyesuaikan tinggi huruf terbuat dari bahan/
material yang sama. Huruf dan lambang/logo PU dibuat berbentuk tiga dimensi, di cat dengan
bahan cat berkualitas baik sehingga tahan lama dan terlihat lebih bagus. Warna huruf bagian
depan di cat dengan warna kuning PU dan sisi samping huruf di cat dengan warna biru lambang
PU, sedangkan untuk lambing/logo PU sesuai standar. Dibagian bawah tulisan nama Embung di
pasang huruf yang terbuat dari bahan/ material serta warna cat yang sama dengan tinggi huruf
30 cm yang bertuliskan BWS. SUMATERA V.

Spektek-8
B. SPESIFIKASI TEKNIS

1. UMUM

Penyedia harus menyediakan semua bahan, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan
selama pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan pengelakan dan pengendalian air pada
pembangunan embung dan pekerjaan pengeringan lainnya. Pekerjaan tersebut
dilaksanakan pada waktu akan dimulai pekerjaan konstruksi embung dan bangunan lainnya
sampai selesainya pekerjaan tersebut termasuk dengan bangunan pelengkapnya.

Pekerjaan pengeringan (dewatering) diperlukan pada bagian pekerjaan pondasi bangunan


yang terletak dibawah muka air tanah. Penyedia Jasa harus mengantisipasi tinggi muka air
setiap saat di setiap lokasi yang terpengaruh oleh air tanah. Segala kerusakan yang timbul
pada pekerjaan ini selama pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia.

2. PEKERJAAN TANAH

2.1. Umum

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan yang ditunjukkan
dalam gambar desain sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan


2. Pekerjaan Galian
3. Pekerjaan Timbunan
4. Pekerjaan Gebalan Rumput

Penyedia harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan tanah kepada Direksi


sebelum kegiatan di atas dilaksanakan, apabila menurut hasil-hasil investigasi
geologi menunjukkan bahwa semua material yang digali tidak harus dibuang
ditempat pembuangan (spoil bank) dan menurut pendapat Direksi material galian itu
memenuhi syarat, maka material tersebut harus ditumpuk pada daerah yang tepat
untuk kemudian digunakan atau diangkut langsung ketempat pelaksanaan timbunan
sesuai petunjuk Direksi.

2.2. Pekerjaan Galian Biasa

2.2.1. Umum

Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang
tercantum pada Gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai petunjuk
Direksi. Penyedia harus merapikan semua galian sesuai garis-garis dan elevasi
yang tercantum pada Gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus
memberitahu untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum
diperiksa dan disetujui Direksi, galian tidak diperkenankan ditimbun kembali
atau ditutup dengan beton. Penyedia boleh melanjutkan pekerjaan tahap
berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Direksi.

Spektek - 9
Kecuali bila ditentukan lain, semua galian akan diklasifikasikan oleh Direksi
sebagai berikut :

2.2.2. Galian Tanah Biasa Secara Manual

Galian tanah merupakan galian terbuka yang mencakup semua material


tanah lempung, lumpur, batuan pasir, batuan lepas dan sebagainya, tetapi
tidak termasuk batuan lapuk (weathered rock) maupun batuan padas (rock)
yang dapat digali secara efektif dengan manual atau tenaga manusia dan
menggunakan peralatan sederhana seperti yang disetujui Direksi.

2.2.3. Galian Tanah Dengan Alat Berat (Type I)

Galian tanah merupakan galian terbuka yang digali secara efektif dengan
menggunakan alat berat excavator dan dibuang langsung ke tempat
pembuangan di sekitar lokasi yang disetujui Direksi.

2.2.4. Galian Tanah Dengan Alat Berat (Type II)

Galian tanah merupakan galian terbuka yang digali secara efektif dengan
menggunakan alat berat excavator kondisi padat- lepas kemudian dilanjutkan
dengan galian kondisi lepas-lepas (estafet dimuat ke dumptruck) dan,
selanjutnya galian tersebut diangkut menggunakan dumptruck ke tempat
pembuangan (dispossal area) dengan jarak 0,5 Km – 3 Km atau galian
menggunakan alat berat excavator dilaksanakan secara estafet dan lebih dari
6 (enam) kali estafet ke tempat pembuangan (disposal area) sesuai petunjuk
Direksi.

2.2.5. Galian Terbuka


1. Umum

Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen, pondasi,


saluran-saluran, dan lain-lain dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan
elevasi yang tercantum pada gambar atau garis dan elevasi tertentu
sesuai petunjuk Direksi, tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan pada
gambar atau sesuai petunjuk Direksi.

Jika terjadi penggalian kecuali untuk pekerjaan beton dilakukan melewati


garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau garis dan
elevasi tertentu yang tidak ditetapkan oleh Direksi, maka Penyedia dengan
biayanya sendiri harus memperbaikinya sampai garis dan ketinggian yang
diharuskan dengan material yang telah disetujui dan cara yang ditunjukkan
oleh Direksi.

2. Galian Struktur / Bangunan

Penggalian untuk struktur/bangunan harus mencakup penggalian semua


tanah, pasir, kerikil dan bongkahan batu, tumpukan tanah yang dapat
digunakan kembali dan pembuangan tanah yang tidak dipakai pada tempat
pembuangan yang ditentukan Direksi. Penggalian untuk struktur harus
dilakukan dengan cara yang aman sampai garis dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar atau sampai garis dan ketinggian yang disetujui
oleh Direksi.

Spektek - 10
Kecuali dari yang ditunjukkan secara definitive pada gambar atau ditunjuk
oleh Direksi, penggalian untuk struktur harus dilakukan sampai kemiringan
dan uraian berikut :

Uraian Kemiringan Keterangan

Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan permanen


Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan sempurna
Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan timbunan kembali

Batuan Lapuk 1 : 0,6 Kemiringan permanen


Batuan Lapuk 1 : 0,5 Kemiringan sempurna
Batuan Lapuk 1 : 0,5 Kemiringan timbunan kembali

Tanah Biasa 1 : 1,0 Kemiringan permanen


Tanah Biasa 1 : 0,6 Kemiringan sempurna
Tanah Biasa 1 : 0,6 Kemiringan timbunan kembali

Kemiringan galian harus dijamin oleh Penyedia. Berm dengan lebar 1 m


harus dibuat setiap ketinggian 5 m kecuali bila ditunjukkan dalam gambar
atau ada petunjuk Direksi.

Bila diperintahkan oleh Direksi, maka Penyedia harus membuat (menggali)


saluran terbuka yang dimanfaatkan untuk mengelakkan air permukaan dari
galian terbuka dan biayanya harus ditanggung oleh Penyedia, kecuali bila
saluran yang dimaksud merupakan bagian dari salah satu bangunan
permanen, sehingga biaya penggaliannya sesuai dengan harga satuan yang
dicantumkan pada daftar kuantitas dan harga.

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus


dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mematuhi norma pelestarian tanah
dan harus disetujui oleh Direksi.

3. Galian Pada Bangunan

Galian pada bagian bangunan adalah semua galian tanah, kerikil dan batu
bulat. dan pada bangunan harus dilakukan dengan cara yang aman dan
sesuai dengan garis dan elevasi yang harus disetujui oleh Direksi. Kecuali
yang tercantum pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi, galian bangunan dibuat berdasarkan kemiringan talud dan ukuran
sebagai berikut :

Uraian Bangunan pada tanah biasa

Kemiringan talud 1 (tegak) : 0,5 (datar)


Jarak dan tepi sisi luar pondasi 1m : 0,5 m
Lebar bahu setiap ketinggian 3m : 0,5 m

Selama pelaksanaan pekerjaan, Direksi boleh merubah kemiringan talud


atau ukuran galian yang ditentukan bila dikehendaki. Setiap penambahan

Spektek - 11
atau pengurangan volume galian akibat perubahan desain diperhitungkan
dalam besarnya pembayaran.

Dasar dan talud sisi galian dimana beton akan diletakkan harus diratakan
dan dibentuk dengan baik sesuai dengan ukuran yang terlihat pada
Gambar atau menurut petunjuk Direksi. Permukaan yang dipersiapkan
harus disiram air dan dipadatkan dengan alat sesuai dengan tujuan untuk
keamanan pondasi. Jika pada suatu tempat bahan dasar pondasi
terganggu selama proses penggalian, harus dipadatkan kembali, atau
dibongkar dan diganti dengan tanah yang baik untuk bahan timbunan
atau dicor beton atas biaya Penyedia.
Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh
Penyedia untuk tujuan alasan tertentu kecuali atas perintah Direksi, dan
atau bukan diakibatkan kesalahan Penyedia adalah menjadi beban
Penyedia. Jika diperlukan untuk mengatasi semua akibat penggalian dan
kelebihan galian tersebut, diisi dengan tanah yang dipadatkan, pasir,
kerikil atau beton atau bahan

Besarnya penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan


elevasi yang tercantum pada Gambar atau jika tidak tercantum pada
Gambar, sesuai dengan garis-garis dan elevasi berdasarkan pada
ketentuan yang disebut dalam Spesifikasi Teknik.

Tanpa memperhatikan volume yang dikerjakan sebelumnya. Besarnya


pembayaran dibuat sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang dijelaskan
diatas, dan tidak ada pembayaran penggalian atau pembongkaran
material diluar ukuran yang sudah dijelaskan, kecuali penggalian atau
pembongkaran tertentu atas perintah Direksi.

4. Galian Pada Borrow Pit

Jika volume tanah timbunan, jalan penghubung, peninggian jalan yang


ada, tanggul pada bendung dari hasil galian bangunan tidak cukup, maka
Penyedia harus mencari material yang cocok untuk timbunan seperti
tersebut diatas sebanyak yang diperlukan. Lokasi, batas kedalaman dan
kemiringan galian di Barrow pit mengikuti petunjuk Direksi. Penyedia
harus membongkar semua material yang menurut pendapat Direksi tidak
cocok untuk bahan timbunan. Penyedia harus mengkoordinir galian di
Borrow pit dan penimbunan di lokasi pekerjaan dengan cara yang
sistematik.

Setiap pelanggaran yang menyebabkan bahan galian jatuh pada muka


jalan yang menuju lokasi pekerjaan adalah tidak diijinkan. Direksi berhak
untuk menolak setiap material timbunan dari Barrow pit yang tidak cocok
sebagai bahan timbunan.

5. Retakan dan Cacat yang Lain

Menurut penyelidikan investigasi untuk pondasi dan kemiringan galian tidak


bisa dipastikan untuk melihat semua retakan dan cacat-cacat lain yang
mungkin ada. Bila terjadi retak harus dibetulkan dengan penggalian lokal
dibawah permukaan galian pada garis kedalaman dan ukuran yang
ditentukan Direksi.

Spektek - 12
Juga berdasarkan perintah Direksi, retak dan cacat lain di bawah garis
pondasi, harus diperbaiki dengan galian setempat.

Galian setempat ini juga harus ditimbun/ditutup dengan beton atau


material lain sesuai petunjuk Direksi. Biaya galian dan timbunan ini
ditentukan berdasarkan harga satuan yang dicantumkan dalam daftar
kuantitas dan harga.

6. Galian Terbuka untuk Pondasi Bangunan

Galian terbuka untuk pondasi bangunan harus sesuai dengan persyaratan


yang tercantum pada pekerjaan galian.
Pekerjaan galian pondasi yang tercantum pada daftar kuantitas dan harga
tersebut termasuk semua penggalian yang diperlukan untuk mendapatkan
garis-garis batas, tingkatan dan dimensi seperti pada gambar atau seperti
yang disarankan Direksi, termasuk galian dibawah permukaan pondasi untuk
perbaikan bila ada keretakan-keretakan atau kekurangan-kekurang lain,
pembersihan pondasi tambahan bila perlu serta semua galian terbuka yang
lain daerah pondasi.

Semua material galian harus diangkut ke lokasi pembuangan (spoil bank)


atau tempat penumpukkan semetara seperti yang diisyaratkan atau diangkut
langsung untuk digunakan sebagai material timbunan. Bila ada kerusakan
alami dan bukan karena kesalahan Penyedia dipermukaan pondasi
bendungan, Direksi boleh mengubah batas galian sehingga ada batas-batas
galian yang baru.

Penyedia berhak mendapatkan tambahan biaya untuk pekerjaan galian


dengan harga satuan sama dengan harga satuan yang tercantum pada
daftar kuantitas dan harga.

Sesudah pekerjaan galian selesai sampai garis batas formasi seperti yang
disarankan Direksi, semua material yang gembur, lunak, tidak menyatu serta
benda-benda lain yang mengganggu harus dihilangkan dari permukaan.

Bila ada lubang, kantong-kantong, celah dan sebagainya harus dibersihkan


dan diisi beton, sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam Pekerjaan
Beton.

7. Pengangkutan Material Hasil Galian

7.1. Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Sementara.

Tanah galian yang akan dibuang pada lokasi pembuangan tetap dapat
ditempatkan sementara di lokasi galian sepanjang tidak mengganggu
pekerjaan dengan ketentuan ketinggian tanah timbunan maksimum 1
m.

Batas waktu penimbunan tanah sementara maksimum selama 2 (dua)


hari sejak penimbunan tanah yang ditumpahkan dan bila ternyata
tanah galian pada daerah timbunan sementara tersebut masuk
kembali pada lubang galian maka pekerjaan ini masih menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

Spektek - 13
Pada pembuangan tanah galian di lokasi sementara adalah
merupakan satu kesatuan dalam pembuangan tanah bekas galian
pada daerah lokasi tetap (tidak ada perhitungan harga satuan
tersendiri).

7.2. Pengangkutan ke Lokasi Penyimpanan Tanah Tetap untuk Bahan


Timbunan Kembali.

Tanah yang digali harus sesuai dengan rencana penggalian yang ada
dalam gambar dan harus dibuang pada lokasi/tempat yang
ditunjukkan dalam gambar atau disetujui oleh Direksi.

Material yang akan dipakai untuk bahan timbunan kembali serta


mendapat persetujuan dari Direksi ditempatkan dan dihamparkan
secara merata dengan ketebalan hamparan tanah yang
memungkinkan untuk pengeringan serta terpisah dari bahan galian
yang tidak terpakai (dibuang).

7.3. Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Tanah Tetap/Tidak Dipakai

Tanah bekas galian yang kurang baik atau kelebihan dari timbunan
yang dibutuhkan harus dibuang pada lokasi yang telah disetujui oleh
Direksi.
Semua bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan/dirapikan serta
lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.

Atas saran/petunjuk Direksi Penyedia harus memperbaiki kembali


pembuangan tanah yang mengakibatkan terjadinya lingkungan yang
kuran baik dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran galian tanah biasa,


dibuat dalam volume, diukur dari muka tanah asli sampai dengan
garis elevasi dasar galian dengan kemiringan sesuai dengan gambar
atau mengikuti petunjuk Direksi. Pembayaran pekerjaan galian
tanah biasa, dibuat berdasarkan harga satuan permeter kubik
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum
galian hingga permukaan galian seperti disebut diatas.
Klasifikasi material yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa
dan pertimbangan Direksi.
Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur sebelum
pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan dan harga
satuan yang per meter kubik seperti yang dicantumkan dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan pekerjaan galian tersebut sudah
mencakup biaya pekerja, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan
untuk menggali, perataan, pencegahan longsoran, penimbunan
kembali di tempat menurut petunjuk Direksi, pengangkutan bahan
ketempat penimbunan, pembuangan tanah yang tidak digunakan dan
lain-lain pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Spektek - 14
3. PEKERJAAN TIMBUNAN

3.1. Umum

Pekerjaan timbunan yaitu mencakup semua pekerjaan penimbunan untuk pembuatan


tanggul pada embung, tanggul saluran, tanggul penutup, pengurugan ulang (backfill),
penimbunan muka jalan inspeksi, serta bagian-bagian lain sebagaimana ditunjukkan
pada gambar desain. Bahan timbunan harus diambil dari hasil galian embung dari
borrow area yang telah disetujui oleh Direksi.

Pekerjaan penimbunan kembali yaitu penimbunan kembali pada sisi suatu


bangunan/struktur akibat adanya penggalian-penggalian dalam pelaksanaan
pembangunan struktur tersebut. Bahan untuk penimbunan kembali harus diambil dari
borrow area terutama untuk konstruksi yang memerlukan syarat teknis tertentu.
Sedangkan bahan untuk penimbunan kembali sisi struktur yang tidak begitu penting,
bisa menggunakan bahan galian di sekitarnya yang telah disetujui oleh Direksi.
Semua timbunan dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum
pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai petunjuk Direksi.
Material untuk timbunan harus terhindar dari sisa-sisa batang pohon, akar, semak,
rumput dan benda organis lainnya yang dapat membusuk.
Timbunan harus dipadatkan dengan alat pemadat vibration roller, stamper dan lain-
lain sesuai dengan jenis klasifikasi pekerjaannya dengan kepadatan mencapai 90 %
kepadatan maksimum.

3.2. Bahan – Bahan Timbunan

Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cair yang kurang dari 80
dan indeks plastisitas tidak kurang dari 25 yang akan membentuk massa yang relatif
kedap air setelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi
dapat meminta diadakannya test-test untuk menentukan batas-batas Atterberg dari
pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya.
Tertimbun granular harus disetujui Direksi dan harus berisikan kurang dari 5 % berat
bahan-bahan halus yang dapat melalui saringan No. 200 (lubang 0,073 mm). Ini
janganlah berisikan batu-batu besar yang diameternya melebihi 100 mm dan harus
mempunyai suatu kadar sulphate yang dapat larut, yang kurang dari 0,5 gram per liter

3.3. Sumber Bahan Timbunan

Dalam pembangunan embung dan tanggul-tanggul satu keseimbangan lokal dari


pada galian dan timbunan harus diusahakan sejauh mungkin. Kekurangan bahan
timbunan yang dapat dilakukan dengan mengambil dari dasar embung,
mengumpulkan atau memasukan timbunan seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

Bahan dapat diperoleh dengan pendalaman lokasi dasar embung yang disetujui
dibawah garis-garis dan elevisi yang ditunjukkan pada gambar, asal stabilitas tanggul-
tanggul tidak terpengaruh. Pendalaman yang sedemikian rupa, sehingga tidak ada
perubahan tiba-tiba, dalam penampang saluran dan semua peralihan harus dilakukan
pada satu kemiringan dasar atau secara vertikal berbanding 10 horizontal.
Bahan dapat dikumpulkan dengan menggali untuk mendangkalkan kedalaman
daerah-daerah yang disetujui oleh Direksi didekat tanggul-tanggul. Daerah-daerah
demikian harus dibiarkan rapi dan mendrain sendiri setelah selesai.

Spektek - 15
Bila mana timbunan lokal yang sesuai tidak tersedia cukup, maka kekurangan harus
ditambahkan dengan timbunan yang didatangkan, dengan bahan yang disetujui
Direksi, yang harus diusahakan Kontraktor dan dibawa kelokasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tanah timbunan, Penyedia boleh memakai areal pinjaman
(borrow pit ) yang disetujui Direksi. Bahan galian dari borrow pit harus terdiri dari clay,
sandy clay atau silty clay dan tidak boleh mengandung bahan-bahan organis atau
bahan–bahan yang merugikan. Penggalian pada borrow pit harus mendapatkan
syarat-syarat teknis yang berhubungan dengan stabiltas tanah, drainase dan
pencegahan perusakan lingkungan sekitarnya.
Segala tuntutan ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga akibat penggalian borrow
pit ini menjadi tanggungan Penyedia
Bahan timbunan tidak boleh diambil terlalu dekat kekaki tamggul, paling sedikit harus
berjarak 20 m.

3.4 Borrow Pit

Selambat-lambatnya 30 hari sebelum Penyedia memulai pekerjaan pengadaan


material timbunan, harus menyerahkan rincian cara mendapatkan persetujuannya.
Penyedia dilarang memulai pekerjaan tersebut sebelum mendapatkan persetujuan
Direksi.

Daftar Borrow pit akan diberikan oleh Pemberi Tugas berikut jarak kelokasi pekerjaan,
semata–mata hanya data bagi Penyedia dan tidak meningkat. Resiko dan konsekuensi
pemakaian data tersebut adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Lokasi borrow pit harus dibersihkan sesuai ketentuan dan dikupas secara hati-hati
dalam tanah organik seperti rumput, topsoil dan sisa akar tanaman seperti yang
ditentukan, maka hasil galian tersebut akan betul-betul bersih dari tanggul sisa-akar
belukar, rumput-rumputan material lain yang mudah membusuk. Material timbunan
harus dijaga sedemikian rupa pada kondisi “ kadar optimum “ untuk pemadatan
dengan cara membasahi dan bila terlalu kering dan sebaliknya.

Setelah semua pekerjaan timbunan selesai, Penyedia harus mengatur ketinggian tanah
di borrow pit sama dengan tinggi tanah disekitarnya bila tidak ditentukan lain oleh
Direksi, agar tidak terjadi genagan pada musim hujan.

Tidak ada pembayaran bagi Penyedia untuk pekerjaan persiapan, pelaksanaan,


pemeliharaan dan pembersihan tanah di borrow pit. pengukuran untuk pembayaran
pengupasan dan penggaliannya

3.5. Timbunan Tanah didatangkan dan dipadatkan

Sebelum lapisan pertama di tebar, dasar tanggul harus disiapkan dan dibasahi serta
dipadatkan dengan cara yang telah dittentukan.
Material timbunan ditebar, membentuk lapisan-lapisan horizontal dengan ketebalan
tiap lapisan–lapisan horizontal dengan ketebalan tiap lapisan tidak lebih dari 20 cm,
kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi dalam kasus tertentu, sebagai hasil pengujian–
pengujian dari timbunan percobaan yang telah disebutkan di atas atau diperintahkan
oleh Direksi. Material timbunan tidak boleh di tebarkan dengan cara ditumpahkan dari
atas sehingga membentuk lapisan dan butiran lepas.

Spektek - 16
Semua kepingan-kepingan atau gumpalan-gumpalan lempung, harus dihancurkan
seluruhnya dengan peralatan yang sesuai dan mengontrol kadar air timbunan dengan
merata agar menghasilkan tingkat kepadatan atau berat jenis tanggul yang setinggi
mungkin.

Bila jenis material baik, harus dipadatkan dengan alat pemadat mekanis (roller vibro)
yang dipilih dan disetujui oleh Direksi berdasarkan uji coba pemadatan yang telah
dilakukan.

Pada pelaksanaan pekerjaan timbunan dari hasil galian, material timbunan dengan
butiran yang halus ditempatkan pada sisi dalam yang ada airnya, dan sebaliknya untuk
material yang lebih kasar ditempatkan pada timbunan ditebar lapis demi lapis dan
dipadatkan. Material timbunan harus dipadatkan menerus selama pelaksanaan dengan
alat pemadat mekanis (roller vibro) atau alat lain yang disetujui Direksi.

Penebaran material harus dilakukan sedemikian rupa sehingga material padat


homogen, rata tidak berlobang dan tidak terputus-putus. Tiap hari pada akhir
pekerjaan atau bila mana pelaksanaan ditangguhkan karena keadaan, maka
permukaan pemadatan harus halus dan disiram dengan air secukupnya.

Berat kering tanah pada material yang dipadatkan tidak boleh kurang dari 92 %
(sembilan puluh dua) dari berat kering maksimum yang ditetapkan dengan standart
Proctor Compaction Test (ASTM : D 698), kecuali bila ditetapkan lain oleh Direksi.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran pekerjaan timbunan dibuat dalam volume berikut pemadatannya sesuai


dengan garis, kemiringan dan ukuran yang tercantum pada Gambar seperti yang
diuraikan diatas atau mengikuti petunjuk Direksi. Pembayaran pekerjaan timbunan
dibuat dalam harga satuan per meter kubik seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

Harga satuan pekerjaan timbunan mencakup semua biaya pemeriksaan kadar air pada
penimbunan sementara, biaya pemeliharaan ke lokasi pekerjaan bila diperlukan, upah
kerja, pembelian material timbunan, memuat dan membongkar dengan peralatan
pelaksanaan.

4. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH BEKAS GALIAN DIPADATKAN

Timbunan kembali yang direncanakan sesuai gambar atau atas petunjuk Direksi, harus
dipadatkan pada suatu garis (jalur) tersusun padat seperti yang ditunjukkan pada gambar
atau seperti yang diterapkan oleh Direksi.

Selama pelaksanaan, material harus mempunyai kadar air optimum yang dibutuhkan guna
pemadatan atau akan ditentukan oleh Direksi, dan kadar air harus seragam dalam lapisan. Jika
kadar air kurang dari optimum untuk pemadatan, pemadatan tidak boleh dilaksanakan,
kecuali dengan persetujuan khusus Direksi dan kadar air akan ditambahkan kembali material
pada site untuk dipadatkan. Jika kadar air lebih besar dari kadar optimum untuk pemadatan,
pelaksanaan pemadatan tidak boleh dijalankan, kecuali dengan keputusan khusus dari Direksi
sampai material mengering pada kadar air optimum atau material harus dikeringkan kembali,
mencampur dengan material kering atau cara – cara lain yang diijinkan.

Spektek - 17
Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan horizontal dengan
tebal tidak kurang dari 15 cm sesudah dipadatkan dan distribusi material harus sedemikian
rupa, sehingga pemadatan material akan homogen dan bebas dari bentuk gelombang,
berkantong, retakan, atau ketidak sempurnaan.

Penggalian dan pelaksanaan penempatan harus sedemikian rupa, sehingga material –


material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan dijamin pemadatannya dapat mencapai
tingkat terbaik untuk perembesan dan stabilitas semua type roller, pemadatan dilengkapi
dengan batang – batang pembersih. Bila sheeps foot tampin roller digunakan tombol tampin
dan batang pembersih, harus dipelihara sepatutnya dan ruangan antara tampin harus dijaga
tetap bersih dari material yang merugikan keefektifan kerja tampin roller.

Untuk beberapa bagian timbunan atau timbunan kembali berdekatan dengan bangunan,
termasuk pipa – pipa beton, dimana diharuskan dan bilamana tidak memungkinkan dicapai
pemadatan yang memadai dengan peralatan rolling, timbunan tanah atau timbunan kembali
harus dipadatkan dengan tempers mekanis pada berat yang sesuai, sehingga pemadatan
dapat tercapai pada tingkatan yang sama atau mendekati timbunan tanah atau timbunan
kembali yang diisyaratkan. Kedalaman lapisan – lapisan yang dipadatkan dan kadar air
material yang ditempatkan dekat bangunan harus lebih diutamakan dan perhatian khusus
harus diberikan untuk menjamin pengikatan yang memadai pada material dengan batasan
timbunan dipadatkan. Kontraktor harus memperhatikan kerusakan – kerusakan pada
bangunan yang disebabkan oleh pelaksanaan tersebut dan menempatkan atau memadatkan
timbunan atau timbunan kembali material yang menghubung bangunan – bangunan dan
kerusakan – kerusakan bangunan harus diperbaiki dengan biaya sendiri dari Kontraktor.

Material yang akan dipadatkan harus dikumpulkan dan lapisan – lapisan horizontal yang
tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Alat tamper tangan mempunyai berat tidak lebih dari 15 kg
dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Material dipadatkan sampai
density yang dimaksud dicapai. Tamper tangan dibuat dari besi atau beton dan penggunaan
kayu atau pohon kelapa tidak diizinkan. Metode pemadatan harus diberitahukan dan disetujui
oleh Direksi.

Dalam menempatkan dan memadatkan timbunan kembali atau timbunan tanah yang
berhubungan dengan pipa beton, material yang cukup harus ditempatkan dengan seksama
pada kedua sisi pipa dan dipukul (dipadatkan) disekitar pipa sehingga merupakan perletakan
pipa yang kuat untuk menjaga kelurusan dan ketinggian. Material kemudian harus
ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang ditetapkan dan seperti pada kedua
sisi pipa untuk mencegah penggeseran pipa selama penempatan dan pemadatan material
didekatnya.

Bilamana timbunan akan dibangun melintang jalan air yang ada yang terlalu dalam untuk
dikeringkan atau melintang kolam ikan dan daerah rawa seperti direncanakan dalam gambar,
penimbunan sampai ketinggian 200 m diatas permukaan air dapat dilakukan cara dengan end
tripping. Bilamana timbunan hanya dilakukan untuk jalan, material untuk end tripping
kedalam air harus berbutir kasar. Bilamana timbunan diperuntukkan pengaman banjir atau
lereng saluran, untuk end tripping harus digunakan material yang cocok dengan spesifikasi.
Semua lapisan – lapisan yang berikutnya harus bersatu sesuai kebutuhan pemadatan.

Spektek - 18
5. PEKERJAAN TIMBUNAN SIRTU

Merupakan perkerasan untuk pembuatan jalan kerja (Acces Road) direncanakan terbuat dari
campuran pasir, batu dan kerikil (sirtu) yang dipadatkan dengan ketebalan dua puluh (20) cm.
Jika tidak ditentukan lain, material untuk perkerasan jalan berupa kerikil alam (diameter 10
sampai 20 mm), pasir dan batu pinggir (diameter 200 sampai 250 mm) dari borrow pit yang
disetujui Direksi. Material yang dipakai harus bersih dari humus, rumput, tunggul, sisa-akar
dan material organik lain yang mudah busuk.

Pemadatan perkerasan jalan kerja (Acces Road) harus dilaksanakan sesuai spesifikasi yang ada
dengan ukuran, elevasi dan tingkat kepadatan sesuai gambar atau petunjuk Direksi.

Pengukuran dan Pebayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan sirtu dibuat berdasarkan luas perkerasan
yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi, dan pembayarannya dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, mencakup semua biaya pengadaan, memuat, mengangkut, menebar dan memadatkan
material berikut upah pekerja, peralatan dan pekerjaan lain yang terkait.

6. PEKERJAAN GEBALAN RUMPUT

6.1. Material
Untuk melindungi lereng-lereng supaya tidak mudah rusak karena hujan, Kontraktor
harus memasang gebalan rumput seperti yang ditunjukkan di dalam gambar atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

6.2. Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan ini terdiri dari persiapan, pemotongan, pengangkutan, dan penghamparan
humus. Kemudian gebalan rumput empat persegi ( + 20x20 cm) dipasang pada lereng
dan dipaku dengan bambu yang di belah kecil-kecil. Lereng agar dipelihara supaya
rumput tumbuh secara normal dan seragam.

Semua areal yang akan ditutup gebalan rumput harus diratakan dengan baik hingga
menjadi permukaan yang seragam dan dibuat lunak sampai kedalaman 3 cm di bawah
permukaan. Gebalan rumput harus ditempatkan secara bersilangan. Setelah gebalan-
gebalan rumput itu ditempatkan harus dipadatkan untuk menghindari tumbuhnya
rongga-rongga yang dapat mengakibatkan lepasnya gebalan rumput, kemudian
gebalan rumput dipaku dengan bambu yang dibelah kecil-kecil. Celah-celah diantara
gebalan-gebalan harus diisi dengan humus dengan kwalitas yang baik.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pembersihan daerah-
daerah yang telah diberi gebalan-gebalan rumput sampai rumput itu mencapai
pertumbuhan yang normal dan seragam.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran gebalan rumput akan dilakukan atas areal pelaksanaan
dalam meter persegi sampai pada batas-batas seperti yang ditentukan di dalam
gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Pembayaran akan dilakukan atas
dasar jumlah meter persegi yang telah diukur seperti tersebut diatas dengan ketentuan
harga satuan per meter persegi yang tercantum di dalam Bill of Quantities.
Harga satuan untuk gebalan rumput harus mencakup kompensasi untuk biaya-biaya
tenaga kerja, pengangkutan, penanaman lempengan dan pemeliharaan.

Spektek - 19
7. PEKERJAAN PASANGAN

7.1. Umum
Pekerjaan yang termasuk dalam bagian ini terdiri dari pengadaan seluruh pekerja,
material, mesin – mesin dan seluruh pekerjaan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan
termasuk pasir, gravel dan batu atau batu pecah sesuai gambar atau sesuai petunjuk
Direksi

7.2. Pekerjaan Pasangan


- Pasangan Batu Kali
- Pasangan Bronjong Kawat

7.2.1. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI 1PC : 4 PS)

1. Umum
Pasangan batu kali digunakan pada bangunan tubuh embung dan
penahan talud, menggunakan campuran 1 bagian semen dan 4 bagian
pasir ( 1Pc : 4 Ps)
Pekerjaan pasangan batu adalah meliputi semua kegiatan pelaksanaan
pasangan batu yang diatur dalam spesifikasi teknik ini, dan untuk seluruh
kegiatan yang berhubungan pekerjaan ini terdiri dari bahan-bahan,
pelaksanaan, serta sesuai dengan kegunaan yang disyaratkan
Ketentuan persyaratan teknis pekerjaan pasangan batu harus diterapkan
dalam pelaksanaannya, kecuali apabila ada jenis pasangan batu khusus
yang dirobah diperintahkan sesuai dengan kebutuhan Direksi.
Segala tuntutan ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga akibat
pengembalian galian golongan C dan pembayaran Distribusi galian
golongan C, serta semua pengeluaran biaya akibat pengadaan dan
penyimpanan bahan pasangan batu menjadi tanggung jawab kontraktor.

2. Bahan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps

A. Batu Untuk Pasangan Batu Kali

Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali
yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak
berpori.

3
Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 Ton m
dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15 - 30 cm. Batu bulat
atau batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya
dipecah atau sesuai persetujuan Direksi. Dan digunakan bersama-
sama dengan batu belah.

Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah
yang menyelimuti agar permukaan batu bersih.

B. Pasir Pasangan

Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil
dari sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi. Tempat
penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik,
sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan
Spektek - 20
bahan lainnya , seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan
menurunkan mutu pasangan batu.

C. Semen / Portland Cement ( PC )

Semen yang harus digunakan itu adalah semen untuk pasangan batu
yang sesuai dengan Standart Industri Indonesia SNI 8 dan buatan
dalam negeri.

Penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan,antara lain paling


sedikit 20 cm diatas lantai gudang, tinggi tumpukan maksimum
setinggi 1,50 m, dan harus terlindung dari pengaruh cuaca.

Tanggal pembelian harus dicatat, semen yang telah 40 hari sejak


pembeliannya tidak boleh digunakan.
Direksi pekerjaan berwenang menolak semen yang telah
kadaluarsa/bergumpal.

Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus jernih, bebas


dari lumpur, bebas dari bahan kimia, asam, minyak, garam serta
bahan lain yang akan menurunkan mutu pasangan batu.

Air yang akan digunakan terlebih dahulu harus mendapat


persetujuan dari Direksi.

3. Peralatan

Peralatan Beton Molen dan peralatan penunjang lainnya digunakan


untuk pembuatan adukan yang dapat menghasilkan tercapainya mutu
adukan dan mutu pasangan batu yang baik.

Peralatan Penunjang tersebut adalah :

A. Cangkul, sekop, gerobak pengangkut / ember, drum, penampung air,


slang air,


B. Plastik pelindung hujan, pipa paralon Ø1/4 , 1“ dan ijuk sesuai
ketentuan dalam gambar kontrak (bila dalam kontrak diperlukan
sebagai suling resapan) dan sebagainya.

C. Kotak-kotak takaran pasir dan semen dengan ukuran sama dalam


jumlah yang secukupnya sesuai perbandingan kebutuhan semen dan
pasir untuk adukan perekat pasangan batu.

D. Benda-benda lain yang akan digunakan sebagai takaran harus


mendapatkan persetujuan direksi.

4. Lokasi Pembuatan Adukan

Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar dapat


menjamin kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan
menjamin tercapainya mutu adukan yang baik dan terlindung.

Spektek - 21
Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konsrtruksi yang
akan dibangun. Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering
(lebih tinggi dari tanah sekitarnya ).

Beton Molen ditempat dilokasi datar yang memudahkan bagi Operator


Molen dan pengangkutan adukan kelokasi bangunan.

Drum air ditempatkan didekat Beton Molen dan kotak – kotak takaran
disiapkan secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen.

Gerobak pengangkutan adukan dan ember disiapkan dekat kotak adukan


kearah konstruksi yang akan dibangun.

5. Pelaksanaan Pasangan Batu Kali 1pc : 4ps

Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang
melekat serta dibasahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi
kuat. Rongga diantara batu-batu diisi adukan sampai penuh/mampat.
Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak , suling dari
pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam dipasang
bersamaan dengan pasangan batu. Letak suling resapan merupakan
barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar
design/ kontrak atau petunjuk Direksi. Pipa suling berikutnya dipasang
berselang seling.

Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang batu
yang permukaannya agak rata, batu yang dipilh batu belah atau batu
dengan Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai pasangan sengaja
ditutup plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak
terkena air hujan.

Pelaksanaan pasangan batu harus mengikuti ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:
A. Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir
dan air dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti
kotak penampung adukan, penampung air, plastik pelindung hujan,
tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan
adukan.
B. Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design
bangunan. Dalam kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5
- 10 cm sebagai lantai kerja.
C. Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur )
dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai gambar kontrak.
D. Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah
yang melekat serta basahi dengan air agar ikatan dengan adukan
menjadi kuat.
E. Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan
adukan setebal 3 - 5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan
dengan jarak 2 - 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok
batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
F. Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat
dengan menggunakan sendok adukan.
G. Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada
dinding penahan, sayap bendung dan sebagainya). Suling dari pipa
Spektek - 22
paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam dipasang
bersamaan dengan pasangan batu.
H. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal
dengan jarak tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling
berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-seling arah vertikal
I. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar
pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.
J. Untuk menjamin mutu Pasangan Batu Kali campuran 1 Pc : 4 Ps
diperlukan perbandingan komposisi minimal antara semen, pasir
3 3
dan batu yaitu semen 3,257 zak, pasir 0,522 M dan batu kali 1,20 M

Pengukuran dan Pembayaran

3
Pengukuran dan volume dalam meter kubik (m ) untuk pembayaran
diperhitungkan sesuai gambar design/gambar pelaksanaan yang
disetujui Direksi. Harga satuan termasuk semua pekerjaan yang
dijelaskan dalam pasal-pasal diatas sampai pencapaian lokasi setelah
pekerjaan pasangan selesai, kecuali suling-suling resapan diperhitungkan
secara terpisah dan merupakan pembayaran sendiri.

8. PIPA RESAPAN (WHEEP HOLE)

Bahan utama dari suling-suling resapan adalah ijuk untuk filter, pipa PVC dengan diameter
1,5” atau 5 cm atau bahan lain apabila ada persyaratan khusus.
Cara pemasangan suling-suling sesuai dengan yang telah diuraikan pada syarat-sayrat
pasangan batu.

Pengukuran dan Pembayaran


Apabila pekerjaan suling-suling resapan merupakan mata pembayaran sendiri, maka harga
satuannya meliputi pengadaan dan pemasangan bahan-bahan suling termasuk pengadaan
dan pemasangan bahan untuk filter serta satuan volumenya dihitung permeter (m)
terpasang lengkap dengan filternya, keculai apabila tidak merupakan mata pembayaran
sendiri, maka biayanya termasuk didalam harga satuan pekerjaan pasangan batu.

9. PLESTERAN DI ACI
Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu dan bangunan-bangunan seperti dinding dan
lain-lain sesuai gambar design/kontrak harus di plester dan di aci. Plesteran dibuat dari
campuran 1 bagian semen dan tiga bagian pasir ( 1Pc : 3Ps) yang disaring atau sesuai
dengan ketentuan dalam gambar kontrak.
Tebal plesteran dibuat 2 - 3 cm dari permukaan batu, sebelum plesteran dipasang diantara
batu-batu harus dikorek sampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan batu.
Kemudian permukaan pasangan dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat
antara pasangan dan plesteran.
Untuk menjamin mutu Plesteran campuran 1 Pc : 3 Ps diperlukan perbandingan komposisi
3
minimal antara semen dan pasir yaitu semen 0,163 zak dan pasir 0,0194 M

Pengukuran dan Pembayaran


Volume pekerjaan plasteran yang sudah diaci untuk pembayaran diukur dalam meter persegi
2
(M ) dan luas plesteran yang di aci sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk
Direksi atau pengawas.

Spektek - 23
10. PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KOSONG

1. Umum
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk pasangan batu kosong berupa pemasangan batu
kosong kering pada tempat yang tercantum dalam gambar atau ditunjukkan oleh
Direksi sesuai dengan spesifikasi ini.
Pasangan batu kosong harus terdiri dari batu belah dan batu pecah yang ditempatkan
pada lapisan dasar sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang lebih jauh detailnya
tercantum dalam gambar atau petunjuk Direksi.
Semua batu belah, batu pecah dan lapisan dasar yang dipakai untuk pasangan batu
kosong yang ditentukan dalam persyaratan ini harus disediakan oleh kontraktor sesuai
dengan ketentuan tentang batu, kerikil dan lapisan dasar.
Berat batu yang dipakai antara 10 – 30 Kg dan tidak kurang dari 50% harus mempunyai
berat diatas 20 Kg. Batu harus dibelah sedikitnya pada satu sisi sehingga didapat
bentuk yang relatif seperti kubus.

Penyedia harus menyediakan dan menempatkan pasangan batu kosong pada garis
ketinggian dan ketebalan seperti yang terlihat pada gambar atau menurut petunjuk
Direksi. Untuk bangunan dengan lebar aliran lebih dari 1,5 m, pasangan batu kosong
tersebut dibuat paling tidak 2 m kearah hulu dan 3 m kearah hilir bangunan. Untuk
lebar aliran kurang dari 1,5 m pemasangan sesuai dengan petunjuk Direksi.

Batu yang digunakan harus keras, padat, dan tahan lama. Batu hasil galian dan batu kali
dapat digunakan untuk pasangan batu kosong. Lokasi sumber material batu harus
disetujui Direksi. Ukuran batu kosong tidak boleh kurang dari 20 cm dan tidak boleh
lebih besar dari 30 cm. Kecuali ditetapkan dalam gambar atau menurut petunjuk
Direksi.

Sebelum memasang batu kosong, lapisan pasir bergradasi baik harus dibuat terlebih
dahulu sebagai dasar pasangan batu kosong kemudian dapat dituangkan diatas lapisan
pasir tersebut diatas.

2. Pemasangan

Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan arah
yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi. Lubang-lubang pada
pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis per lapis setebal 15 cm.
Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi, maka lapisan dasar berupa lapisan saringan
pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan kerikil diatasnya setebal 12,5 cm atau seperti
tercantum dalam gambar, harus dibuat. Bahan saringan pasir dan kerikil harus menurut
spesifikasi teknik. Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup
rata, meskipun demikian menjadi pondasi yang kuat untuk pemasangan batu belah dan
batu pecah.

Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong harus diletakkan
pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu kosong yang
selesai dikerjakan menjadi stabil dan tidak akan longsor. Rongga besar yang terbuka
diantara batu pecah harus dihindari. Harus diusahakan agar semua batu belah dapat
dijamin dan dipasang dengan baik pada bidang yang datar. Batu belah harus diletakkan
demikian rupa sehingga tidak menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam gambar
atau menurut petunjuk Direksi. Semua celah dalam pasangan batu kosong harus diisi
(dikunci) dengan batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah yang dipakai tidak boleh
melebihi volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga diantara batu belah.

Spektek - 24
Lapisan ijuk diatas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar sesuai dengan
persyaratan atau menurut petunjuk Direksi.

Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan batu kosong dengan
kemiringan yang layak sehingga dapat memperkuat lapisan atas pasangan batu
kosong. Lapisan penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang lebar diletakkan
pada jalur dan arah yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi.

Kelebihan / tambahan pada tepi pasangan batu kosong yang horizontal dibuat selebar
30 cm dari batu-batu yang terpilih.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu kosong tersebut dibuat


berdasarkan volume yang dilaksanakan sesuai gambar mengikuti petunjuk Direksi.
Pembayaran untuk pasangan batu kosong tersebut dibuat berdasarkan harga satuan
per meter kubik pada Daftar Kuantitas dan harga yang mencakup semua biaya
pengadaan, pengangkutan dan pemasangan batu kosong termasuk biaya lain untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

11. PEKERJAAN BETON

1. Umum

Beton dipakai pada pekerjaan tubuh embung, lantai hilir, lantai hulu, bangunan
pengambilan, bangunan pembilas, kantong lumpur, jembatan, dan beton pengisi pada
pekerjaan pintu (secondary concrete), lantai kerja dan lain-lain sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar-gambar desain atau sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi.

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan laboratorium dan fasilitas test
beton untuk pemeriksaan kualitas harus dilakukan oleh dan menjadi tanggung jawab
Penyedia seperti ditetapkan di dalam spesifikasi dan gambar atau sesuai petunjuk Direksi
dan bilamana harus dibongkar ataupun diganti juga dengan biaya dari kontraktor.

2. Bahan

Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir dan kerikil, air, serta bahan tambahan
(admixture) bila diperlukan.

A. Semen

Semen yang digunakan adalah semen Portland Cement (PC) type II ASTM C 150 atau
PC type ASTM C 150 yang memenuhi syarat Standar Semen Portland dan harus pada
keadaan kering, tidak ada pengumpulan dan pengerasan. Pembungkus semen cukup
kuat dan tahan terhadap benturan keras. Nama dan merk pabrik, jenis semen, bulan
dan tahun pembuatan serta berat bersih pada setiap kantong harus secara jelas
tertulis pada tiap – tiap pembungkus.

Penyedia harus menyerahkan laporan pengujian bahan lengkap untuk semen itu
sebelum dikeluarkan dari tempat produksi. Direksi akan melakukan pengujian sesuai
dengan standar yang sesuai dan dapat juga membuat setaipa pengujian lanjutan
yang ia anggap sebaiknya dilakukan atau perlu untuk menentukan apakah terjadi
kerusakan atau tidak pada semen karena sebab apapun selama dalam pengangkutan
atau dalam penyimpanan, pada setiap datangnya kiriman untuk pekerjaan sebelum
Spektek - 25
dipakai. Semen yang akan digunakan harus dilakukan pengujian lebih dahulu
sehingga diperoleh hasil yang memuaskan dan diberikan persetujuan untuk
pemakaiannya oleh Direksi.

B. Penyimpanan Semen di Lokasi Pekerjaan

Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam


penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan
pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup.

Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh Penyedia harus sesuai dengan
persetujuan Direksi. Cara penumpukan semen tidak boleh lebih dari 13 (tiga belas)
kantong dan jumlah itu akan dibatasi pada 7 (tujuh) kantong. Bila penyimpanan
diperkirakan lebih lama dari 2 (dua) bulan. Semen ini akan ditumpuk atau disimpan
sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk identifikasi, inspeksi dan pengujian.
Semen yang disimpan lebih dari 1 (satu) bulan pada musim hujan, atau lebih dari 3
(tiga) bulan pada musim kering, tidak boleh digunakan.

C. Agregat Beton

1. Umum

Semua agregat beton harus disediakan oleh Penyedia dari sumber-sumber yang
disetujui oleh Direksi. Agregat itu harus bebas dari tanah, tanah liat, kapur,
kapur perekat, hama, batu lunak liat berlepengan atau menjadi busuk, bahan-
bahan nabati dan organis, dan kotoran-kotoran lainnya.

2. Kerikil / Batu Pecah

A. Kerikil berkualitas baik dengan diamater minimum 5 mm dan bergradasi baik


dari 5 mm ke ukuran yang lebih besar yang dibutuhkan. Kerikil harus bersih,
keras, padat, tahan lama (tak muda lapuk), tidak tercampur batuan besar dan

B. Bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang pohon, bahan organik,


alkali dan kotoran-kotoran lain yang menurunkan kekuatan beton.

C. Gradasi kerikil didalam pemisahan ukurannya harus sesuai dengan


kebutuhan sebagai berikut :

Ukuran Diameter Ayakan Prosentase Berat Yang Lolos


( mm ) Sendiri Diayak

50 - 100
40 - 95 - 100
25 100 -
20 90 - 100 35 - 70
10 25 - 55 10 - 30
5 0 - 10 -
2 0-5 -
0 -

Spektek - 26
D. Prosentase bahan-bahan yang merugikan pada beberapa ukuran kerikil,
tidak akan lebih dari nilai berikut :

Uraian Prosentase Berat

Bahan lolos ayakan 0.5 %


Bahan apung 2%
Gumpalan lempung 1%
Bahan-bahan yang kurang baik lainnya 1%

Jumlah proentase dari semua bahan yang merugikan pada beberapa ukuran
tidak lebih dari 3 % beratnya.

Kerikil tidak diijinkan / ditolak untuk di pakai bila :

1. Kehilangan berat pada test abrasi (ASTM C 131) lebih dari 10 % untuk
100 kali putaran atau 40 % untuk 500 kali putaran.
2. Kehilangan berat pada penyelidikan dengan test sodium sulfat (ASTM
C88) tidak lebih dari 10,5 %.
3
3. Berat jenis dalam keadaan kering permukaan kurang dari 2,55 ton/m

3. Pasir

Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 5 mm. Pasir harus
bersih, keras, padat, tahan lama (tidak mudah laupuk) dan tidak tercampur batu
pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia
lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton. Pasir dapat dihasilkan dari
bahan asli ataupun dari hasil pemecahan batu dengan melalui pemeriksaan
pencucian air.

Modulus kehalusan pasir harus antara 2,3 sampai 3,1. pasir yang dipakai untuk
campuran beton harus mempunya susunan dan sesuai kebutuhan sebagai
berikut :

Saringan Standar Prosentase Berat


(ASTM Designation E-11) Yang Lolos Saringan

3/8" 100 %
No. 4 (95 - 199) %
No. 8 (80 - 100) %
No. 16 (50 - 85) %
No. 30 (25 - 60) %
No. 50 (10 - 30) %
No. 100 ( 2 - 10) %

Spektek - 27
Prosentase maksimum bahan yang kurang baik pada pasir sebagai bahan
campuran beton, lebih dari harga sebagai berikut :

Bahan Prosentase Terhadap Berat

- Bahan yang lewat ayakan No. 200 3%


- Benda-benda apung 2%
- Gumpalan lempung 1%
- Jumlah-jumlah bahan yang kurang baik 2%
(seperti : alkali, mika, dll)

Jumlah prosentase bahan-bahan yang kurang baik itu lebih dari 5 % dari berat
total.

Pasir tidak diijinkan/ditolak untuk dipakai bila :

a. Mengandung kotoran jenis organis.


3
b. Mempunyai berat jenis kurang dari 2,6 ton/m
c. Bila 5 (lima) kali Test Sodium Sulfat, bagian yang tertahan pada ayakan No.
50 beratnya berkurang lebih dari 10,5 %.
d. Pasir harus menghasilkan campuran yang rata dan kelembaban tidak lebih
dari 6 % dengan variasi tidak lebih dari 1 % pada setiap jam.

4. Penyimpanan Agregat

Sarana-sarana perlu dibuat di lapangan untuk penyimpanan tersendiri


batuan-batuan halus dan kasar, dengan cara sedemikian hingga mencegah
kontaminasi beton oleh bahan-bahan asing dan menghindari perusakan dan
kerusakan-kerusakan yang berlebihan, penumpukkan-penumpukkan akan dibuat
dengan sarana-sarana pembuangan yang sesuai untuk menjamin, sejauh itu
dapat dilakukan, bahwa batuan-batuan yang diserahkan kepada alat-alat takar,
mempunyai keseragaman dan kelembaban stabil sedemikian sesuai petunjuk
Direksi.

5. Air

Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar hendaknya bersih
dan bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat organik,
alkali, garam atau pencemaran lainnya yang tidak diinginkan.
Jika diperlukan oleh Direksi, contoh ini harus diambil dari sumber air di
lapangan dan diuji dengan membandingkan terhadap air suling.

Perbandingan harus dibuat sesuai dengan pengujian kekerasan semen, berupa


waktu pengendapan dan kekuatan tekanan – tekanan mortel. Kemungkinan
tidak dapat diterima bila waktu pengendapan + 30 menit atau lebih, atau
pengurangan dari kekuatan tekan mortel lebih dari 10% bila dibandingkan
dengan kekuatan tekan mortel memakai air suling.

Spektek - 28
6. Bahan Tambahan

A. Penyedia akan melengkapi dan memakai bahan tambahan campuran


beton (admixture) untuk memperbaiki mutu dan mempermudah
pekerjaan beton dan mortar.

Bahan tambahan lain untuk perbaikan pelaksanaan dan penyelesaian


pekerjaan yang mungkin dipakai harus mendapat persetujuan Direksi.
Bahan tambahan harus disertai dengan spesifikasi pabrik yang sesuai
dengan spesifikasi pabrik.

Direksi akan menolak usulan pemakaian bahan tambahan yang diajukan


Kontraktor bila dianggap bahwa bahan tambahan tersebut kurang baik
dipakai untuk menghasilkan homogenitas tinggi pada pekerjaan yang
bersangkutan.

Kontraktor harus siap bila Direksi menganggap perlu untuk mengajukan


contoh dan melakukan test untuk contoh bahan dan test bahan
tambahan setelah bahan sampai di lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus bertanggung jawab pada kesulitan yang timbul atau


kerusakan yang terjadi akibat pemilikan dan pemakaian bahan tambahan,
seperti penundaan, kesulitan pengecoran beton atau kerusakan beton
waktu pembukaan bekisting.

Bahan tambahan lainnya bila dipakai harus memenuhi spesifikasi yang


dibutuhkan seperti berikut :

Bahan Tambahan Spesifikasi

Pengurangan volume udara ASTM C260 - 77


Pengurang kadar air ASTM C494-82, Type A
Pertambahan pengerasan awal ASTM C494-82, Type C & D

B. Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yang


dapat dipakai pada campuran beton, harus ditest dengan cara yang
disetujui oleh Direksi.

C. Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harus


ditempatkan pada gudang tahan air. Tempat penyimpanan harus
direncanakan di tempat dimana akan digunakan bahan tersebut.

7. Campuran Beton

A. Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dan bila diperlukan
bahan tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai merata
sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.

Sebelum mulai penyelidikan campuran beton, Penyedia harus


menyiapkan dan mengajukan rencana kepada Direksi untuk persetujuan
rencana test beton, bahan yang akan dipakai, klasifikasi (mutu) beton,

Spektek - 29
macam-macam campuran beton, dan prosedur test harus
diikutkan/dilampirkan.
Laporan ini termasuk hasil penyelidikan bahan dan semua lapisan
campuran yang direncanakan. Semua spesi beton, pencetakan di
lapangan dan perawatan sesuai umur yang disyaratkan, harus dibawa
oleh Kontraktor di laboratorium untuk diadakan test tekan.

Semua test harus disaksikan Direksi dan biaya test telah dimasukkan
dalam harga satuan yang ada pada daftar kuantitas test tekan.

B. Bagian campuran dan ketepatan perbandingan air semen harus dihitung


berdasarkan berat dan ditentukan dengan dasar pada kekuatan produksi
beton yang dihasilkan, kemudian pekerjaan, kepadatan, kekedapan dan
ketahanan yang diharapkan tanpa pemakaian semen berlebihan.

C. Macam campuran beton yang dilaksanakn pada setiap bagian konstruksi


akan dicantumkan dalam gambar. Mutu campuran beton harus dihasilkan
dari dasar kebutuhan berikut :

Ukuran Kekuatan Tekan


Penandaan Slump
Mutu Kerikil pada 28 Hari Rata-
Lampiran 2 (cm)
Max (mm) rata Min. (kg/cm )

A 20 K. 225 225 - 205 8 - 12


B 20 K. 175 175 - 155 8 - 10
C 40 K. 125 125 - 105 10 - 12

8. Pencampuran Beton dengan Mesin

Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan
menggunakan mixer (mesin) kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
Kecuali atas petunjuk atau ijin Direksi, campuran setiap bucket mixer harus
menerus (tidak kurang dari 1,5 menit), setelah semua bahan kecuali semua
pemakaian air dan bahan tambahan ada didalam mixer.

Campuran dengan tangan (manual) tidak akan diijinkan. Kenyataan waktu


operasi pencampuran harus ditentukan oleh Direksi setelah dilakukan uji coba.

9. Pengangkutan

Cara dan peralatan yang dipakai untuk pengangkutan beton harus dijaga agar
susunan campuran dan kekentalan beton akan terjamin sampai di lokasi tanpa
terjadi penguraian bahan dan slump berkurang sampai maksimum 2,5 cm,
kecuali dengan petunjuk Direksi.

Penambahan air pada beton setelah dikeluarkan dari mixer atau sebelum
mengeras tidak diijinkan.

Spektek - 30
Untuk pengangkutan beton dapat digunakan dengan peralatan sebagai
berikut :

A. Agitator

Kecepatan pergerakan drum harus antara 2 - 4 putaran per menit, isi


campuran beton di dalam drum tidak boleh lebih dari produksi rata-rata,
atau tidak lebih dari 70 % volume drum.

Atas persetujuan Direksi, truck mixer dapat dipakai sebagai pengganti


agitator truck untuk transportasi dari pusat pengolahan beton.
Jarak antara waktu percampuran semen ke drum mixer sampai ke tempat
pengecoran beton tidak lebih dari 1 jam. Selama pengangkutan, pemutar
harus bergerak menerus dengan kecepatan seperti tersebut di atas.

B. Pompa Beton

Pipa penghantar harus dipasang sedemikian hingga mudah dipindahkan.


Sebelum pompa beton mulai dioperasikan, kira-kira 1 m³ mortar dengan
perbandingan campuran antara air, bahan tambahan, semen dan pasir
yang sama seperti yang direncanakan untuk campuran beton harus
dilewatkan pada pipa untuk pembasahan.
Pipa harus dipasang selurus mungkin. Booster udara tidak harus dipakai
untuk penghantar beton.

10. Peluncuran

Pada umumnya, transportasi beton dengan memakai peluncur tidak diizinkan


kecuali dengan persetujuan dari Direksi.
Peluncur harus berpenampang setengah bulat dan harus mempunyai
kemiringan tetap untuk memberikan aliran beton yang mudah tanpa terjadi
penguraian. Ujung bawah peluncur harus diberi peluncur terjun tidak kurang
dari 0,6 meter tingginya untuk menghindari terjadi penguraian pada jatuhnya
beton. Peluncur harus dilindungi dari penyinaran matahari langsung.

11. Pengecoran

A. Umum

Semua peralatan pengecoran beton dan cara kerja harus mendapat


persetujuan Direksi. Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua
bekesting, penulangan, dan pemasangan sambungan dimasukkan pada
acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan
diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya Penyedia. Kecuali atas
ijin Direksi, tidak boleh ada beton yang dicor pada waktu hujan dan tidak
boleh dicor pada aliran air.

B. Persiapan Pengocaran

1. Kecuali atas petunjuk Direksi, semua air harus dikeluarkan dari lokasi
beton sebelum pengecoran. Beberapa air yang mengalir pada
permukaan galian harus dicegah, dengan cara lain yang disetujui
Direksi.
Spektek - 31
2. Sebelum mengecor beton di atas tanah, bahan yang meresap air
(porous) pada permukaan pondasi harus dikeluarkan atau dipadatkan
dengan memakai mesin atau tanpa sampai kedap dan didapatkan
permukaan pondasi yang seragam.

C. Temperatur Beton

Temperatur beton tidak lebih dari 32 C selama tahapan campuran sampai
penyiraman.
Bila beton dicor pada saat cuaca menjadikan temperatur beton lebih dari
35 C, atas penentuan Direksi, Penyedia harus memakai bahan tambahan
untuk mengurangi air guna mencegah akibat yang kurang baik pada beton
yang disebabkan oleh temperatur tinggi.

D. Cara Pengecoran

1. Setelah permukaan disiapkan dengan baik, permukaan horizontal


pada siar pelaksanaan (construction joint) pada beton harus dilapisi
dengan mortar setebal 1 cm dengan campuran seperti beton yang
dicor tanpa kerikil.
2. Direksi akan berhak membatalkan pengecoran beton pada beberapa
kejadian sebagai berikut :
3. Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit setelah
semen dituangkan pada pasir dan kerikil.
4. Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan
pengecoran beton tanpa menggerak-gerakkan mixer.
5. Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada pasir
dengan kerikil dan pengecoran beton.
6. Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm atau dianggap oleh
Direksi tidak benar selama waktu setelah penuangan dari mixer dan
sebelum pengecoran beton.
7. Beton harus disimpan dengan cara sedemikian agar tidak terjadi
penguraian dan dicor dengan tidak memikul keras pada penulangan,
sambungan atau cetakan yang dibuat untuk konstruksi.
8. Beton tidak diijinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi yang
lebih dari 1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring atau terjunan
yang disetujui oleh Direksi agar tidak menimbulkan penguraian pada
waktu pelaksanaan pengecoran.

E. Pengecoran Beton di Air


Pengecoran beton di air tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan khusus
dari Direksi. Untuk pekerjaan ini maka campuran dan pengecoran beton
harus menurut ketentuan sebagai berikut :
3
1. Semen untuk Beton K.225 tidak kurang dari 7,42 zak/m (Analisa B.07)
3
2. Pasir 0,52 m
3
3. Kerikil 0,74 m
4. Kelelahan (slump) beton harus antara 8 – 12 cm
5. Tidak ada air mengalir yang diijinkan
6. Air harus dipompa keluar setelah selesai pengerasan beton

Spektek - 32
F. Perawatan

Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui oleh
Direksi. Beton tidak boleh kehilangan kelembaban dalam 4 hari pertama
setelah pengecoran dan permukaannya harus selalu dalam keadaan basah.
Selama masa perawatan, beton harus dilindungi dari abrasi, getaran dan
kerusakan yang diakibatkan lalu lintas. Sebelum mengeras beton harus
dilindungi dari air hujan dan aliran air.

Biaya untuk penyelesaian dan pemakaian bahan yang digunakan untuk


perawatan beton harus sudah termasuk dalam harga satuan penawaran.

G. Perbaikan Beton

A. Kontraktor harus memperbaiki semua ketidak sempurnaan permukaan


beton menurut spesifikasi yang dibutuhkan.
Kecuali dengan persetujuan Direksi, perbaikan ketidak sempurnaan
pada cetakan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah
dibongkar.
Perbaikan harus dilakukan oleh tenaga ahli beton dan disetujui oleh
Direksi.

B. Beton yang rusak akibat berbagai sebab seperti beton tidak rata, patah
dan beton yang disebabkan oleh tekanan permukaan yang berlebihan,
harus dibongkar dan diganti agar didapatkan permukaan yang rata dan
lurus.
Semua bahan yang dipakai pada perbaikan beton harus menurut
spesifikasi yang dibutuhkan.

Biaya dari semua bahan, tenaga dan peralatan yang dibutuhkan untuk
perbaikan beton harus ditanggung oleh Kontraktor.

H. Uji Beton

1. Umum

Cara yang dipakai pada pengujian dari contoh beton, pembuatan,


perawatan, baik dilapangan atau dilaboratorium harus mengikuti
dengan standar yang berlaku seperti PBI 1971, ATM C 172, ASTM C 31,
ASTM C 192, ASTM C 39.

2. Periode Pengujian

Uji beban yang dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari harus
dibuat pada silinder berdiamater 10 cm tinggi 30 cm untuk setiap
campuran, dengan korelasi kekuatan antara 7 hari dan 28 hari harus
dibuat di laboratorium.

Spektek - 33
3. Jumlah Uji Silinder
Jumlah test dibuat berdasarkan kondisi yang bervariasi sebagai
berikut :

Minimum Jumlah
Test Tekan
Benda Uji
Uraian
(Dia. = 0.10cm, h
7 hari 28 hari
= 30 cm)

* Sampai selesai dari 6 3 3


setiap macam campuran
* Untuk setiap 5 M³ atau 2 1 1
setiap periode
pengecoran beton

12. CETAKAN DAN PENEYELESAIAN AKHIR

1. Umum

A. Cetakan harus dapat dipakai dimanapun dibutuhkan atau bagian yang


ditunjukkan oleh Direksi untuk pembatas dan pembentuk beban letak
dan elevasinya sesuai dengan dibutuhkan.
B. Cetakan harus terbuat dari logam, kayu, lapisan plywood atau papan
rata dalam kondisi baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku
untuk memikul beton dan menahan lenturan dari kondisi rata, dan
harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan cetakan yang berhubungan dengan beton harus bersih,
kaku dan cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar.
C. Bahan pelapis cetakan kayu berkualitas baik dan harus diperbaiki atau
dicat yang tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak
permukaan beton.
D. Bilamana diminta Direksi, Penyedia harus mengajukan gambar rencana
cetakan dan mendapat persetujuan Direksi sebelum pembuatan
cetakan dilakukan.

2. Pemasangan dan Persiapan

A. Cetakan harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang


mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus rata.
B. Sebelum pengecoran beton, semua cetakan harus kaku, kedap dan
sesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu
potongan, serbuk gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan
genangan air harus dibuang dari antara cetakan. Cetakan harus
berpermukaan baik dengan dilapisi minyak cetakan (form oil) atau
yang sejenis sebelum penulangan diletakkan dan setujui oleh Direksi.
C. Cetakan yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara dan diperbaiki
kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Cetakan
untuk permukaan bagian luar (exterior) pada dinding harus tetap
bersih.

Spektek - 34
3. Pembongkaran Cetakan

Penyedia harus bertanggung jawab bahwa pembongkaran cetakan pada


waktu umur beton untuk mencapai kekuatan tekan cukup sudah
terlampaui. Meskipun demikian tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan
Direksi dan waktu pembongkaran cetakan harus mengingat waktu
minimum seperti yang tersebut dalam tabel dibawah ini :

Waktu Standar
Lokasi untuk Persentase
Pembongkaran

Sisi dalam gelagar, balok, rangka 14 hari 8%


Plat lantai 14 hari 70 %
Dinding 1 hari 25 %
Kolam 2 hari 40 %
Sisi balok dan semen permukaan 1 hari 25%
vertical

Sambungan – sambungan harus dibuat sedemikian rupa untuk


memudahkan pembongkaran cetakan tanpa harus mengetuk dengan palu
dan tanpa merusak permukaan beton.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran volume pekerjaan cetakan dibuat per satuan luas meter


persegi termasuk perancah, dari luas permukaan cetakan yang
dilaksanakan sesuai dengan gambar, Spesifikasi atau ketentuan Direksi.
Pembayaran untuk cetakan beton seperti di atas sudah termasuk dalam
harga satuan beton, seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, mencakup semua ongkos untuk pengadaan pekerja, material dan
peralatan pelaksanaan termasuk biaya pelumas cetakan, pemasangan,
pembongkaran cetakan, perancah, pemindahan dan semua jenis pekerjaan
yang diperlukan.

13. PENULANGAN

A. Umum

Besi tulangan bulat berulir maupun bulat biasa, harus sesuai dengan
ketentuan standar dalam tabel berikut ini :

Uraian Batang Bulat Berulir Batang Bulat Biasa

2
Tensile strength, kg/mm 49 – 63
49 – 63
Pemanjangan % 14 atau lebih
2 16 atau lebih
Yield point kg/cm 2400 atau lebih
2400 atau lebih

Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama


disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata – rata besi tulangan yang
digunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2

Spektek - 35
(dua) % diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan harus bersih dari
serpihan, minyak, kotoran dan cacat – cacat pembuatannya.

Bila diminta oleh Direksi, Penyedia harus menyerahkan 3 copy daftar besi
tulangan yang dikeluarkan oleh pabrik untuk mendapatkan persetujuan
sebelum mendatangkan besi tulangan di lokasi pekerjaan, dan mutu besi
tulangan harus sesuai dengan spesifikasi dan copy daftar tulangan
tersebut.

B. Penempatan Tulangan

1. Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana


ditentukan oleh Direksi.

2. Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar


persetujuan Direksi. Penyedia dapat mengubah tempat jarak dan
mungkin spasi tulangan ditambah ditempat lain dari yang terlihat pada
gambar. Dipindahkannya spasi atu ditambahkannya spasi dengan
persetujuan Direksi, akan termasuk perhitungan volume pembayaran
penulangan.

3. Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan.


Penulangan akan diperiksa untuk penyesuaian dengan kebutuhan ukuran,
bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.

4. Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan


dan permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karat
berat, kotoran, lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi
dapat menunggu kekuatan beton,. panjang impitan pada penyambungan
tulangan harus sesuai dengan ketentuan PBI.

5. Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang tepat
dengan menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9 mm pada
pertemuan tulangan dan diikat pada penyangga dan penjaga jarak
(spancer) agar tidak berubah selama pengecoran beton.

C. Penyambungan Besi Tulangan

Jika perlu sambungan besi tulangan dibuat lain dari pada yang ditunjukkan
didalam gambar, posisi dan metode dari sambungan harus ditentukan dari
perhitungan kekuatan yang disetujui oleh Direksi. Panjang sambungan
yang bersusun harus sesuai dengan tabel – tabel dibawah ini :

Diameter Batang
10 12 16 19 22 25 28 32
(mm)

Panjang minimum dari 43 43 45 63 84 109 136 177


sambungan yang tersusun
(cm)

Spektek - 36
D. Selimut Beton untuk Tulangan
Bila tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Direksi, maka tabel dibawah
ini dipakai untuk menetapkan tabel selimut beton yang diperlukan untuk besi tulangan
diukur dari sisi luar besi.

Bagian
Bagian Bagian
Tidak
No. Jenis Bangunan Dalam Luar
Terlihat
( cm ) ( cm )
( cm )

1. Lantai 1,0 1,5 2,0


2. Dinding 1,5 2,0 2,5
3. Balok 2,0 2,5 3,0
4. Kolom 2,5 3,0 3,5
5. Bangunan yang langsung menyentuh 5,0 - -
tanah atau dipengaruhi cuaca

Pengukuran dan Pembayaran


Perhitungan pengukuran untuk pembayaran semua pengadaan dan pemasangan besi
tulangan, dibuat berdasarkan berat rencana besi tulangan yang dilaksanakan dalam
beton sesuai dengan gambar atau petunjuk oleh Direksi.
Tabel berikut memperlihatkan daftar berat satuan besi tulangan beton sesuai dengan
diameternya.

1. Besi Tulangan Berpenampang Bulat

Diameter
Batang 6 10 12 16 19 22 25 28 30 32
( mm )

Berat
Satuan 0,22 0,61 0,88 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 5,55 6,31
( kg/m )

2. Batangan Bulat Berulir

Diameter
Batang D-10 D-12 D-16 D-19 D- 22 D-25 D-28 D-32
( mm )

Berat 0,560 0,995 1,56 2,25 3,04 3,98 5,04 6,23


Satuan
( kg/m )

Bahan – bahan yang dipakai untuk mengikat tulangan, tidak diperhitungkan


dalam pembayaran. Pajang sambungan gambar, atau yang ditentukan Direksi
akan diperhitungkan dalam pembayaran.
Kecuali untuk pekerjaan beton pra cetak sebagaimana ditentukan dalam
spesifikasi, pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan besi tulangan akan

Spektek - 37
dibuat dalam harga satuan perkilogram seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, mencakup biaya upah kerja, material dan peralatan,
termasuk biaya – biaya pengangkutan, penempatan, penurunan, penyimpanan,
pemotongan, pengikatan, pembersihan, pemasangan dan penempatan pada
posisinya untuk semua besi tulangan seperti yang diperlihatkan dalam gambar
atau ditentukan oleh Direksi.

14. WATER STOP DAN JOINT FILLER

Penyedia harus menyediakan dan memasang water stop dan joint filler dalam
bentuk dan ukuran sebagaimana ditentukan dan pada tempat-tempat yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan Direksi.
Semua sambungan di lapangan dan hubungan-hubungan water stop dan joint
filler hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan hubungan yang
kedap air dengan segala cara sebagaimana dispesifikasikan pabrik pembuat
water stop dan joint filler.

A. Tulangan Pada Sambungan Konstruksi

Dalam sambungan-sambungan konstruksi dan ekspansi, batang pantek


(angker) harus disediakan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar-
gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Suatu batang pantek (angker) harus merupakan suatu batang lurus, bulat
berprofil dari kepanjangan 100 cm dan diameter 22 mm, kecuali
diperlihatkan lain secara khusus dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.

Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC
diameter 25 mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah
pengikatan dan harus ditetapkan pada jarak-jarak sebagaimana
diperlihatkan pada gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh
Direksi. Setengahnya yang lain harus diikat kuat pada suatu sisi dari
sambungan.

B. Block Out Beton

Blockout-blockout beton harus dibentuk dimana pekerjaan logam dan


berbagai pekerjaan lain yang ditentukan oleh Penyedia harus dipasang oleh
Penyedia. Tempat dimana harus blockout-blockout, permukaan permukaan
beton harus dipahat, dibuat kasar, dibersihkan dan dibiarkan lembab paling
sedikit 4 (empat) jam.

Bila blockout-blockout diisi dengan beton sebagaimana ditentukan diatas,


harus memperlihatkan kondisi-kondisi bahwa beton yang baru ditempatkan
telah terikat dengan kuat pada beton yang ditempatkan sebelumnya dan
bahwa adhesi penuh antara beton dan pekerjaan besi dan pekerjaan -
pekerjaan lainnya dalam blockout-blockout diperoleh. Biaya untuk membuat
dan mengisi kembali blockout harus dimasukan dalam harga satuan dari
beton-beton masing-masing dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Spektek - 38
3. Beton

Pengukuran kuantitas pekerjaan beton diukur menurut garis bangunan dan


dimensi yang tertera dalam gambar-gambar desain atau menurut perintah
Direksi.
Dalam hal ini pengukuran pekerjaan beton volume rongga pemampatan, bukaan,
pipa-pipa keliling, pekerjaan kayu dan pekerjaan besi, kecuali besi tulangan
beton, angker baut dan batang akan dikurangkan dari jumlah kuantitas
pekerjaan.

Pembayaran pekerjaan beton dihitung menurut harga satuan per m³ pada Daftar
Kuantitas dan Harga. Harga satuan harus sudah mencakup biaya upah kerja,
bahan, alat-alat kontruksi yang diperlukan berikut biaya untuk pengujian agregat
dan beton, pengadukan, penempatan dan penyelesaian perancah dan cetakan,
pengadaan dan pemasangan tulangan, pengeringan lokasi dan genangan air, dan
biaya-biaya lain yang sewaktu-waktu harus dikeluarkan, termasuk juga untuk
perbaikan kerusakan beton.

4. Water Stop

Pengukuran kuantitas pekerjaan "Water Stop" dilakukan untuk setiap meter


panjang dari "Water Stop" yang terpasang diukur sepanjang garis tengah (as)
dari "Water Stop" sesuai dengan gambar-gambar.
Pembayaran untuk "Water Stop" dihitung menurut harga satuan seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan pada penawaran.
Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya pengadaan dan pemasangan
dan biaya-biaya lain pekerjaan tekait.

5. Joint Filler

Pengukuran kuantitas pekerjaan "Joint Filler" dilakukan untuk setiap meter


panjang terpasang pada bagian sambungan konstruksi seperti pada gambar
Pembayaran Joint Filler dihitung menurut harga satuan seperti tercantum dalam
Daftar kwantitas dan harga, jenis pekerjaan dan penawaran.
Harga satuan sudah termasuk semua biaya pengadaan, pemasangan dan biaya
lain-lain terkait.

6. Dowell Bar

Pengukuran kuantitas Tulangan pada sambungan konstruksi tulangan pada


sambungan konstruksi atau "Dowell Bar" diukur jumlah batang yang dipasang di
setiap sambungan seperti diperlihatkan pada gambar-gambar atau menurut
perintah Direksi.
Pembayaran dihitung menurut harga satuan per buah pada Daftar Kuantitas
dan Harga.
Harga satuan harus sudah mencakup biaya untuk pengadaan dan pemasangan
yang disyaratkan termasuk pengadaan dan penyediaan bahan penutup/pelapis
seperti pipa PVC dan biaya-biaya lain yang diperlukan.

Spektek - 39
7. Pekerjaan Besi

A. Bahan Besi

- Baja konstruksi (plat dan profil) harus baik, baru, hasil produksi pabrik
yang terdaftar dan setara dengan mutu baja Bj 41.
- Besi tuang harus bebas cacat/retak, perbaikan retak-retak dengan las
atau lainnya tidak diperkenankan.
- Baut, keling dan washers harus dari pabrik yang terdaftar dan harus
setara baut dan keling yang berhubungan dengan air harus digalvanisir.
- Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih. Pekerjaan las
yang tidak sempurna tidak dapat diulang/dipertebal, tetapi las tersebut
harus dibersihkan dan baru dapat dilas kembali.
- Kawat las yang dipakai adalah kawat las RB-26, diamater 4 mm dengan
2
kekuatan tarik 4.760 kg/cm atau type yang sejenis.
- Pipa besi untuk sandaran harus berukuran standar pipa dengan “heavy
duty galvanized coating”.
- Pemakaian karet atau bahan lain untuk seals guna merapatkan valve-
valve harus sesuai dengan persyaratan. Bahan-bahan seal, harus kuat
cocok dengan cuaca di Indonesia dan bila terendam dalam air secara
terus menerus dan kuat terhadap pengaruh sinar matahari, dapat dipakai
bahan karet sintetik atau plastik yang memenuhi persyaratan.
- Seals diatas harus sedemikian sehingga mudah dipasang atau diganti,
dengan baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.
- Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standar industri, untuk
memudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Dalam
pelaksanaannya ukuran harus dilebihi secukupnya sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas, sedemikian hingga tidak ada dimensi yang kurang.

6. Gambar Kerja dan Perhitungan

a. Penyedia harus menyerahkan di dalam penawarannya detail spesifikasi dari


semua peralatan yang harus dipasang. Spesifikasi yang diserahkan harus
dimasukkan dalam Dokumen Kontrak.
b. Penyedia juga harus menyiapkan detail gambar kerja 2 set untuk semua
bagian pekerjaan dalam bentuk yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas,
untuk tiap bagian pekerjaan tersebut.
c. Penyedia juga harus membuat perhitungan untuk semua komponen
bangunan hubungan sambungan las, angker, baut dan sebagainya, meskipun
terlihat dalam gambar. Perhitungan tersebut harus dibuat sesuai standar
yang akan ditentukan oleh Pemimpin Proyek/Konsultan Pengawas.
d. Penyedia harus menyerahkan perhitungan tersebut 4 minggu dimulainya
pekerjaan, 2 set untuk disetujui Konsultan Pengawas.
e. Dalam penyerahan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan dalam waktu
4 minggu semua gambar kerja, perhitungan-perhitungan dan sebagainya
dalam 4 set lengkap dengan semua perubahan/tambahan yang telah
dikerjakan dalam pemasangan dan pembuatannya.

Spektek - 40
7. Pekerjaan Las

a. Semua kegiatan, sejauh mungki harus dilakukan didalam/sekitar wilayah


proyek.
b. Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalam
pekerjaan konstruksi baja modern. Bahan pada pekerjaan besi harus dijaga
bersih dan terlindung dari pengaruh cuaca sejauh memungkinkan.
c. Lubang baut harus betul-betul bulat.
Ukuran dari lubang baut tidak boleh dari 2 mm lebih besar dari diameter
nominal (ditetapkan) dari baut dan harus menciptakan putaran yang pas
dengan baut.
d. Jika mungkin, mesin dengan “fixed drilling line” harus digunakan. Lubang-
lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0,25 mm. Gerigi-gerigi pada
permukaan luar harus dihilangkan.
e. Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter tangkai
berada dalam daerah geser (shearzone).
f. Baut harus menonjol paling panjang satu panjang uliran dengan minimum 3
mm dan maksimum 10 mm setalah penggeseran dari mur. Dibawah mur
pada baut jangkar dan dibawah semua kepada baut dan mur, harus
dilengkapi „heavy duty washer”.
g. Jika baut digunakan pada permukaan yang miring, harus menggunakan
“bevelled washer”. Kepala dari mur harus diputar benar, dengan kunci inggris
yang cocok dan dengan panjang tidak kurang dari 0,30 m.
h. Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia harus membuat dan menyerahkan
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui, program lengkap yang
menunjukkan:

8. Type pengelasan.

1. Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran-ukuran yang diperlukan


untuk mewujudkan dimensi spesifikasi setelah pengelasan. Sesudah
pengelasan semua ceceran las harus dibersihkan dan semua lubang, pori dan
berkas-berkas terbakar harus diperbaiki.

2. Pemeriksaan dengan semprotan cairan kimia dan ultra sonic (dipilih secara
acak) akan digunakan pada sambungan-sambungan sebagaimana
ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas. Semua las/sambungan yang ditolak
Konsultan Pengawasan harus diperbaiki dan pekerjaan pengelasan harus
berlangsung secara menerus.

Tebal Plat Diameter Kawat Las Aliran Listrik


(mm) (mm) (A)

2- 4 3/32" (2,381 mm) 35 - 90


4- 6 1/8" (3,175 mm) 60 - 125
9 - 10 5/32" (3.870 mm) 95 - 160
11 - 15 5/32" (3.870 mm) 95 - 160
15 - 20 3/16" (4,763 mm) - 200

Spektek - 41
9. Pemasangan

a. Penyedia harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti ditunjukkan


pada gambar yang disetujui atau atas petunjuk Konsultan pengawas
ditempat pekerjaan termasuk semua alat-alat pelengkap seperti baut angker,
penahan, seal dan sebagainya.

b. Semua item yang ditanam dalam beton harus kaku dan teliti sebelum dan
selama pengecoran,. Semua penunjang dan sebagainya harus dikerjakan
oleh Penyedia.
c. Dinding plat sandaran dan ambang harus digrouting sesudahnya seperti
ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Konsultan Pengawas.

d. Grouting harus dilaksanakan dengan metode yang disetujui oleh Konsultan


Pengawas.

e. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan


dirapihkan.
Penyedia harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan dari tempat
pekerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas.
Semua penumpu, roll penumpu harus diberi gemuk kental (hard grease),
seal, untuk menjaga rembesan air atau cairan lain.
Semua gear-reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak
pelumas, sesuai persyaratan. Gear-reducer terbuka harus diberi gemuk
kualitas baik pad giginya (graphite grease).

f. Penyedia harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk


digunakan selama jangka waktu pemeliharaan.

10. Test dan Garansi

a. Setelah selesainya pekerjaan, peralatan harus siap untuk ditest dengan


disaksikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.

b. Jika ada bagian dari pekerjaan gagal dioperasikan maka harus dilakukan
perbaikan sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh Konsultan
Pengawas.

c. Pada saat penyerahan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan garansi


tertulis untuk jangka waktu 1 tahun untuk semua pekerjaan, baik yang
meliputi perbaikan kerusakan yang mungkin terjadi dalam jangka waktu
ditentukan Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas, tanpa adanya
biaya tambahan.

15. PEKERJAAN PINTU DAN BAGIAN KELENGKAPANNYA

1. Umum

a. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini menguraikan perencanaan, pabrikasi, pengadaan, pengujian,


finising, pengecetan, pengeriman kelokasi pekerjaan, penyetelan,
pengujian-pengujian di lokasi dan pemesan dari bagian kelengkapan

Spektek - 42
pintu. Semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
spesifikasi, disertai gambar-gambar dan jadwal waktu tender.

b. Perencanaan dan Tegangan Yang Terjadi

Seluruh bagian perencanaan, dimensi dan material dibuat sedemikian


hingga tidak rusak saat menerima beban yang paling berat, akibat
lenturan dan akibat getaran maupun gesekan yang dapat
mempegaruhi operasi peralatan. Mekanisme alat harus dikonstruksi
sedemikian rupa hingga bebas dari kemacetan akibat korosi atau karat.

Bagian yang dapat dibuka perlengkapannya untuk keperluan servis


atau penggantian suku cadang, harus dilapis dengan bahan-bahan anti
karat. Tipe bahan dan ukuran lapisan anti karat dibuat sedemikian
hingga aman dan dapat menahan beban kinetic, temperature dan
semua beban akibat para pekerja pada saat memasang atau
menghapus lapisan anti karat tersebut dalam jangka waktu tertentu
selama pemakaian peralatan.

Harus dicatat bahwa spesifikasi dan gambar yang ada hanya


memperlihatkan keadaan umum perlatan dan dimensi-dimensi yang
ada, tidak menguraikan secara rinci perlatan yang harus disediakan.
Adanya alternative lain hasur dipertimbangkan. Gambar yang
menunjukan garis besar bangunan dimana perlatan akan dipasang
harus disiapkan oleh Kontraktor.

A. Tropikalisasi

Didalam memilih material dan perlengkapan peralatan yang akan


digunakan harus dapat beroperasi pada iklim tropis dan lembab.
Penggunaan material-material dan kelengkapannya harus
melalui persetujuan Direksi. Bila perlu semua ruang pengontrol
dan pengatur gerakan gigi dilindung dari gangguan binatang-
binatang kecil.

B. Penggantian Terhadap Material dan Peralatan

Penyedia tidak boleh melakukan penggantian peralatan dan


material yang telah ditentukan dalam spesifikasi ini tanpa
persetujuan Direksi. Penggantian peralatan yang rusak atas
permintaan Pemberi Tugas, tidak akan ada tambahan biaya
seperti yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

C. Label dan Papan Instruksi

Semua label, data, papan instruksi dan pelat instruksi peralatan


harus dibuat dalam bahasa Indonesia atau Inggris atau mengikuti
petunjuk Direksi.

Spektek - 43
D. Gambar-Gambar Yang Harus Diserahkan oleh Penyedia

Pemberi tugas tidak menyediakan gambar-gambar selain


gambar-gamabr Dokumen Pelelangan, dan Penyediar harus
membuat gambar-gambar detail secara lengkap yang diperlukan
fabrikasi pintu-pintu dan perlengkapannya.

Sebelum melaksanakan pembuatan peralatan, criteria


perencanaan, perhitungan, gambar-gambar dan diagram yang
menerangkan semua detail peralatan dan material yang akan
digunakan harus diserahkan pada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Gambar-gambar dan hitnagan tersebut harus
diserahkan dalam tenggang waktu yang cukup untuk
melaksanakan revisi jika sangat diperlukan dan diperintahkan
oleh Direksi tanpa menunda penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan kontrak. Gambar-gambar harus direvisi oleh Penyedia
jika diperintahkan oleh Direksi dan diserahkan kembali untuk
persetujuan akhir.

Semua penyiapan gambar dan dokumen untuk mendapatkan


persetujuan adalah tanggung jawab kontraktor. Fabrikasi
sebelum gambar dan dokumen disetujui menjadi resiko
Penyedia.
Sesudah gambar-gambar yang disetujui oleh Direksi, Penyedia
harus menyerahkan gambar-gambar yang disetujui kepada
pemberi Tugas Direksi.

Harus dimengerti bahwa bagaimanapun juga, persetujuan


gambar-gambar tersebut tidak berate melepaskan tanggung
jawab Penyedia pada pekerjaannya.

Jumlah gambar-gambar yang diserahkan kepada Pemberi Tugas


dan Direksi adalah sebagai berikut :

Kepada
Kepada
Uraian Pemberi
Direksi
Tugas

Saat pelaksanaan 2 set 3 set


Gambar sebelum diperiksa 3 set 3 set
Gambar yang sudah disetujui 3 set 1 set
Sesudah selesai pekerjaan
Gambar cetakan (dijilid)

Gambar-gambar khusus lain yang dipergunakan dan disiapkan


akan dibiayai oleh Penyedia.

Spektek - 44
E. Standar dan Keterampilan Kerja

1. Umum

Semua tenaga kerja yang menangani harus berkualitas


seluruhnya agar peralatan dapat beroperasi pada setiap saat
dengan baik tanpa geteran. Perencanaan ukuran dan
material yang digunakan harus sedemikian sehingga
tegangan yang terjadi tidak menyebabkan distorsi karena
keausan atau kerusakan akibat beban paling berat yang
dapat terjadi selama masa pengoperasian.

2. Spesifikasi Standar

Jika tidak ditentukan lain, maka rencana fabrikasi dan


pemasangan pintu-pintu harus memenuhi syarat-syarat
dalam standar Nasional dan Standar International dapat
digunakan dengan persetujuan tertulis lebih dahulu dari
Direksi. Apabila terdapat ketidak sesuaian anatara standar-
standar tersebut dengan diterima dan sesuai kontrak yang
ada.

3. Perakitan ditempat pembuatan

Semua bagian peralatan harus dirakit dibengkel pembuatan


pintu sebelum pengiriman, dan pengujian harus dilakukan
oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan yang dapat
diterima oleh Direksi, sehingga semua peralatan dan suku
cadangannya berkualitas baik.
Semua bagian yang dapat dilepas harus diberikan tanda agar
perakitan dilapangan dapat berjalan lancer dan tepat.

4. Pekerjaan Besi Tuang

Semua pekerjaan yang menggunakan besi tuang harus


padat, halus, bentuknya benar, dipoles, bermutu seragam
dan tidak terdapat rongga-rongga, keropos, pengerasan
setempat, cacat kerut, retak atau kerusakan bopeng. Dan
harus berfungsi baik sesuai dengan rencana. Semua
pekerjaan besi tuang harus diperiksa untuk mengurangi
pekerjaan akhir dengan mesin.

5. Pekerjaan Tempaan

Semua pekerjaan tempaan harus memenuhi Spesifikasi.


Logam harus dicor ke dalam tuangan logam. Keterampilan
harus disetujui dari segala aspek, hasil tempaan harus bebas
dari kerusakan yang mempengaruhi kekuatan dan umur,
termasuk cacat lipatan, alur, retakan, mengelupas, sisik,
keropos, pengerasan setempat, terlanjur kecampuran bahan
bukan logam dan pemisahan.

Filet terbesar yang cocok dengan perencanaan harus dibuat


untuk menyesuaikan adanya perubahan menampung. Semua
Spektek - 45
permukaan yang telah selesai dari hasil tempaan digabung
menjadi satu unit lengkap.

F. Pelat dan Batang Baja Lunak

Pelat dan Batang baja lunak yang digunakan harus memebuhi


Spesifikasi.

G. Pelat Penahan

Pelat penahan harus sesuai dengan pola yang telah disetujui.


Semua sisi pelat harus diratakan dan sambungan-sambungan
harus dipotong untuk menjaga keseimbangan pola.

H. Jalan orang, jembatan pelayanan, tangga dan sandaran.

Jalan orang yang memadai, jembatan pelayanan beton, tangga,


sandaran pengaman dan menjaga yang ada pada setiap unit
yang diperlukan untuk mencegah hilangnya fasilitas listrik dan
bagian lainnya.

I. Pekerjaan Mesin

1. Umum

Semua toleransi, kelonggaran dan ukuran untuk muaian


logam antara bidang gelincir dan bagian yang silindris
harus memenuhi persyaratan Spesifikasi atau standar
ekivalen lain yang disetujui. Permukaan bantalan harus
rata agar terletak dengan baik. Suku-suk cadang
secukupnya harus disediakan ditempat pemasangan
bantalan-bantalan untuk menjamin semua permukaan
harus dihaluskan dengan teliti agar operasi berjalan
dengan benar sewaktu dirakit. Suku cadang yang
dipasang pada mesin harus secara teliliti dan cermat
ditempelkan dan dibaut.

2. Permukaan dengan Finishing

Permukaan dengan finishing harus sesuai pada gambar


kontrak, mengikuti ketentuan dan pemeriksaan pekerjaan
yang sesuai dengan standar menurut Spesifikasi.
Persetujuan mengenai permukaan dengan finishing
ditentukan dengan cara pemeriksaan khusus,
dibandingkan dengan standar kekasaran specimen,
bedasarkan ketentuan pada standar tersebut.

3. Permukaan tanpa Finishing

Sejauh memungkinkan, semua permukaan tanpa finishing


diatur agar dapat disambung dengan tepat. Jika ada
perbedaan yang benar antara sambungan dengan
permukaan tanpa finishing, harus dibubut atau dikerjakan
dengan mesin untuk memperoleh ukuran yang
Spektek - 46
diharapkan. Permukaan tanpa finishing harus sesuai
dengan garis dan ukuran seperti yang diberikan pada
gambar dan tidak mempengaruhi kekuatan atau fungsi
dari komponennnya dapat didempul dengan cara yang
disestujui.

4. Pasak dan Alur Pasak

Pasak dan Alur Pasak harus sesuai dengan ketentuan


Spesifikasi atau standar lain yang setaraf, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi.

5. Pen dan Lubang Pen

Lubang pen harus dibor persisi ukuran, halus dan lurus,


tepat tegak lurus pada as bagian yang terakit. Pengecoran
harus dikerjakan setelah bagian yang terkait dipasang
secara tepat pada posisinya.

Pen harus dibuat dari baja mutu baik, dikeraskan dan


terpasang tepat pada posisinya. Roda atau rol untuk pintu
harus dirakit pada pen yang dapat dilepas dan
mempunyai bus pelumas sendiri. Spesifikasi semua
pelumas yang disetujui harus tercantum pada buku
petunjuk operasi dan pemeliharaan.

6. Pelumasan

Sebelum perakitan, semua permukaan bantalal,


permukaan gigi roda, tap, dan setiap alur yang ada harus
dibersihkan secara hati-hati dan diberikan minyak
pelumas yang disetujui Direksi.

Komponen yang memikul beban dan dapat melumasi


sendiri, harus dibersihkan dengan kain bersih dan minyak
dengan minyak yang disetujui sebelum dirakit. Bahan
pelarut tidak boleh digunakan pada komponen tersebut.
Spesifikasi semua minyak pelumas yang disetujui, harus
disebutkan pada petunjuk pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan.

7. Penyetelan

Semua bagian lain yang berputar harus disetel secara


statis dan dinamis sehingga pada saat berptar, tidak
menimbulkan betaran karena tidak seimbang dan
bersuara selemah mungkin.

8. Bahan-bahan Lain

Bantalan yang dapat melumasi sendiri harus sesuai


dengan Spesifikasi. Bilamana ASTM digunakan, maka
harus memenuhi persyaratan ASTM B22, “Alloy E, with L-
lubricant”, atau standar setara lain yang disetujui.
Spektek - 47
Karet seal pada pintu harus dicek dari bahan mutu tinggi.
Bahan dasar polimer harus dibuat dari karet alam,
merupakan campuran oplimer dengan ikatan butadin dan
sterin, atau senyawa dari keduanya. Bahan campuran
terdiri dari 70 persen volume polimer atau kurang, dan
sisanya reinforce carbon hitam, zinc-oxide, harus
mempunyai sifat-sifat fisik sebagai berikut :

Sifat-sifat Batas

- Tegangan tarik 21 kg cm², minimum


- Regangan batas 450 persen, minimum
- Kekerasan Durometer (dasar, Type A) 50 s/d 70
- Berat Jenis 1,1 s/d 1,4
- Daya serap air (70ºc selama 48 jam) 5 persen maximum
terhadap berat
- Perubahan akibat kompresi (persentasi terhadap 30 persen, maximum
total lenturan asli)
- Tegangan tarik setelah penyepuhan bom oksigen 80 persen dari maksimum
tegangan tarik
- Selama 38 jam pada 70ºc Sebelum penyepuhan

9. Pekerjaan Las

Umum

Kecuali ditentukan lain dalam sub seksi F pada spesifikasi


ini, semua pekerjaan las yang diperlukan pada pembuatan
dan pemasangan pintu dan perlengkapan dikerjakan
dengan tenaga dengan car alas lindung busur metal atau
las busur otomatis.

Kontraktor harus membuat prosedur pengelasan, ukuran-


ukuran dan type las yang harus dicantumkan pada
gambar yang memerlukan pengelasan.

Tes tembusan warna harus dikerjakan oleh Penyedia, jika


diperlukan oleh standar spesifikasi ini atau criteria
perencanaan ini.

Alur ukur yang sesuai harus terpasang untuk pembacaan


arus dan teganan listrik selama pengelasan berlangasung.
Semua bagian yang di las yang merupakan pekerjaan
akhir dengan mesin harus dilas dahulu sebelum dimesin,
kecuali tercantum ketentuan lain.
Semua pengelasan harus tidak terputus dan kedap air.
Ukuran minimum batang las 4,5 mm.

Spektek - 48
16. PEKERJAAN LAIN-LAIN

Bahan, jenis pekerjaan, perlengkapan dan peralatan yang belum tercakup dalam
Spesifikasi Teknis ini, Penyedia harus membicarakan / mengusulkan ke pihak
Direksi.

Jenis pekerjaan dan atau pengadaan bahan atau peralatan yang belum tercakup
dalam Spesifikasi Teknis dan gambar, namun diperlukan oleh Penyedia untuk
pekerjaan, maka harus dibuat daftarnya oleh Penyedia dan diajukan setelah tanda
tangan Kontrak untuk selanjutnya dilakukan negosiasi.

Jenis pekerjaan atau pengadaan bahan atau peralatan yang belum tercantum
dalam kedua hal diatas atau belum disetujui Direksi saat pelaksanaan konstruksi
dapat dimasukkan dalam ketentuan perubahan biaya/atau pekerjaan tambahan
sebagaimana terkait dalam kondisi dan syarat-syarat Kontrak.

17. PERSONIL

Jabatan
dalam
Tingkat Pengalaman Profesi / Kebutuhan
No. pekerjaan
Pendidikan Kerja (thn) Keahlian Personil
yang
diusulkan
TENAGA AHLI :

1. S1 Teknik Sipil Site Manager 5 SKA SDA MADYA 1 Orang


(211)
2. S1 Teknik Sipil Pelaksana 3 SKA SDA MUDA 1 Orang
(211)

3. S1 Ahli 3 SKA (K3) 1 Orang


K3Konstruksi Konstruksi (603)
TENAGA PENDUKUNG : (TIDAK DINILAI)

4. SMK/STM Juru Ukur 3 SKT Juru Ukur/ 1 Orang


Sipil/Bangunan Teknisi Survey
Pemetaan

5. SMK/STM Sipil/ Juru Gambar 3 SKT Juru Gambar 1 Orang


Bangunan
6. D III/ SMK Tenaga 3 Ijazah 1 Orang
Akuntansi Administrasi

7. SMA/SMK Tenaga 3 Ijazah 1 Orang


Logistik

Spektek - 49
18. PERALATAN

Tahun
No. Jenis Alat Kapasitas Jumlah Unit Ket.
Minimal
Peralatan Utama
(dievaluasi pada saat tender)
1. Excavator PC 200 2 2015 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa
2. Dump Truck 8 ton 6 2015 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa
3. Molen 0.35 m3 6 2016 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa
4. Pompa air 3 Inc 4 2015 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa
5. Stamper 1 2012 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa
Peralatan Pendukung
(dievaluasi pada saat Pree Award Meeting)
6. Theodolith 1 2012 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa
7. Waterpass 1 2012 Milik Sendiri.
/SewaBeli
/Sewa

19. IDENTIFIKASI BAHAYA YANG DIPERSYARATKAN PPK.

Jenis/Tipe Identifikasi Jenis Bahaya &


No.
Pekerjaan Risiko K3

1. Galian Tanah dengan Alat Berat Terbentur alat berat.

2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali Camp. 1:4 Tertimpa batu, tangan atau kaki terjepit.

3. Pekerjaan Beton Terjatuh dari ketinggian, tertimpa atau


terkena adukan.
4. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air Terjepit atau Tertimpa Pintu.

Spektek - 50
METODA PELAKSANAAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN EMBUNG TALAGO


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN ANGGARAN 2020

Penyusunan Metode Pelaksanaan merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, metode kerja yang tepat akan mendapat hasil pelaksanaan
yang maksimum, Metode ini kami buat setelah mempelajari Dokumen lelang berikut spesifikasi
yang direncanakan dan dijelaskan pada saat Aanwidzyng kantor.
Seterusnya Tim kami telah melakukan peninjauan lapangan untuk mempelajari kondisi
existing, sehingga dapat memahami lingkup pekerjaan yang direncanakan dan strategi untuk
melaksanakan pekerjaan, mempelajari segala kemungkinan resiko yang akan terjadi, langkah-
langkah penyelesaian pekerjaan dan memikirkan segala alternatif yang dapat dilakukan agar
proyek ini bisa diselesaikan dalam kurun waktu yang direncanakan. Seperti yang berkaitan
dengan teknis pengangkutan material kelokasi dengan beberapa alternatifnya, rencana
penempatan material (Dispossal/storage area), rencana penempatan peralatan dan lain
sebagainya.
Aspek teknologi sangat berperan dalam pelaksanaan proyek, dimana aplikasinya banyak
diterapkan dalam metode pelaksanaan. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan
aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga target waktu, biaya dan mutu
dapat dicapai.
Dengan memperhitungkan waktu pelaksanaan yang tersedia maka kami dapat membuat
Metode Pelaksanaan yang nantinya akan dijadikan pedoman penyelesaian pekerjaan yang akan
kami lakukan setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

 Pekerjaan Persiapan Pra Pelaksanaan


Terbagi atas beberapa kegiatan pekerjaan yaitu :

Berkaitan dengan Direksi


1. Mengadakan rapat persiapan pelaksanaan, Beberapa hal yang biasanya disepakati
dalam rapat PCM ( Pree Construction Meeting) adalah :
 Tata cara pengaturan pekerjaan secara berkaitan dengan teknis dan non teknis
(Teknis Pelaksanaan Pra Konstruksi)
 Penetapan Organisasi kerja kontraktor
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule)
 Jadwal pengadaan bahan (Material schedule)
 Jadwal Peralatan (Equipment Schedule), menyangkut penyediaan, pendatangan
serta jumlah peralatan yang dibutuhkan
 Jadwal Tenaga Kerja (Manpower Schedule), menyangkut pendatangan, keahlian
serta jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
 Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
 Rencana sosialisasi kepada masyarakat / aparatur daerah setempat.
 Penyusunan program rencana mutu kerja ( RMK ).

2. Persiapan kontrak dan seluruh administrasi kontrak


Berkaitan dengan Masyarakat dan Aparatur Setempat
Sosialisasi dengan masyarakat dan aparatur pemerintah setempat
Perusahaan akan memberitahukan secara tertulis kepada Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen, Aparat kemanan, Pemuka masyarakat seperti wali Nagari, Wali Jorong,
Pemuda, Camat setempat bahwa perusahaan akan segera memulai pelaksanaan
pekerjaan.

Tim lapangan melakukan pendekatan sosial secara persuasif dengan masyarakat ini
sangat penting dilakukan akan menghindari konflik dan meminimalisir masalah selama
pelaksanaan proyek sehingga diharapkan dengan upaya ini masyarakat bukan menjadi

Spektek - 51
faktor penghambat pelaksanaan proyek namun sebaliknya masyarakat dapat menjadi
pendorong kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan.
Persoalan non teknis : tingginya angka pengangguran dan kemiskinan diberbagai
daerah adalah faktor yang kadang-kadang membuat masyarakat sekitar lokasi proyek
melakukan bargaining tertentu kepada kontraktor sehingga jika tidak diantisipasi
secara dini mungkin akan berimbas negatif terhadap pelaksanaan proyek.
Sedapat mungkin kami akan mencoba melakukan inventarisir terhadap masyarakat
sekitar yang memiliki kemauan serta kemampuan kerja. Kami akan memberikan
kesempatan kepada mereka yang mau bekerja namun berada dalam batas kendali dan
binaan managemen pelaksana di lapangan.

Teknis Pelaksanaan :
 Menyurati pihak-pihak terkait.
 Mengadakan pertemuan bersama dengan pemuka masyarakat ditempat yang
memungkinkan.
 Memberikan penjelasan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan proyek.

Berkaitan dengan managemen internal


- Penyusunan sistem manajemen proyek (Project Management System )
Sistem manajemen ini terdiri dari struktur organisasi dan sistem informasi. Dalam
hal ini akan ditetapkan manajemen puncak (top Management) dan ditetapkan
juga hubungan antara anggota tim proyek dan manejer proyek.
Struktur organisasi ini bersifat fungsional dan dibagi menurut area fungsi masing-
masing.
Menetapkan personil yang akan ditetapkan dalam organisasi proyek yang akan
dikerjakan.
- Membuat rencana kerja penyelesaian pekerjaan dari awal sampai akhir sedetail
mungkin dan membuatkan strategi penyelesaian pekerjaan sehingga dapat
diselesaikan secara tepat waktu dan sesuai dengan mutu yang sudah
direncanakan.
- Membuat rencana K3 konstruksi
- Melaksanakan Kick Off meeting
Setelah seluruh rencana disiapkan oleh tim penyusun rencana kerja yang
melibatkan manager proyek, seluruh tenaga ahli dan semua personil inti untuk
memulai pelaksanaan kegiatan/proyek

Tujuan rapat ini adalah untuk :


 Team Building : membangun tim proyek agar seluruh petugas sesuai
dengan struktur organisasi dan uraian kerja, memahami benar tugas
yang menjadi tanggung jawab masing-masing personil.
 Menyamakan persepsi tentang jadwal, kualitas dan anggaran proyek.
 Menyatukan langkah agar masing-masing unit tidak berjalan sendiri-
sendiri dalam menjalankan tugasnya.
 Menetapkan SOP (Standard Operasional Prosedur) yang akan
dijalankan bersama-sama
Agenda rapat antara lai adalah sebagai berikut :
a. Penjelasan menyeluruh dari manejer proyek tentang :
 Target Biaya proyek
 Target waktu penyelesaian proyek
 Target mutu yang sudah ditetapkan
b. Pembagian tugas pekerjaan
c. Menyusun Standar Operasional Prosedur ( SOP )
d. Menyusun target jangka pendek (1-2 minggu) yang hendak dicapai.

Spektek - 52
Berkaitan dengan persiapan fasilitas penunjang

a. Membuat Perencanaan Site Plan


Yang termasuk dalam perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak
atau lay out dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek.

Fasilitas tersebut antara lain :


 Kantor proyek/direksi keet
Kantor proyek/direksikeet dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf, baik staf dari
kontraktor, pengawas maupun direksi. Pada direksi keet akan disiapkan juga meja
kerja, kursi dan fasilitas untuk rapat lapangan.

 Gudang material (Storage) dan peralatan


Bahan-bahan yang harus terlindungi dari pengaruh cuaca seperti semen dan lainnya
harus disimpan ditempat tertutup. Kondisi gudang harus dijaga agar tetap kering dan
tidak lembab karena kondisi gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan yang
disimpan. Penyimpanan material seperti semen akan diatur sedemikian rupa sehingga
material yang datang lebih dulu, dapat diambil dan digunakan lebih awal.
Sementara itu, gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat
ringan seperti : Vibrator, portable genset, alat-alat pengukuran (theodolith), stamper dan
lain-lain.

 Base camp proyek dan barak pekerja


Base Camp proyek digunakan sebagai tempat tinggal staf proyek dan barak pekerja
untuk tenaga kerja proyek. Masing-masing dilengkapi dengan sarana yang dibutuhkan.

Dalam membuat lay out untuk pekerjaan persiapan ini, perlu diperhitungkan secara
cermat penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan proyek. Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan
disesuaikan dengan kebutuhan proyek yang akan dikerjakan, penempatan fasilitas dan
sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara optimal sesuai perencanaan.

b. Perhitungan kebutuhan sumber daya


Dalam pekerjaan persiapan pelaksanaan proyek perlu dilakukan perhitungan kebutuhan
sumber daya proyek. Yang dimaksud dengan sumber daya proyek adalah menyangkut
misalnya kebutuhan listrik proyek dan air kerja serta Sumber daya manusia. Sumber
daya manusia kontraktor adalah motor penggerak perusahaan. Oleh karena itu
pengelolaan SDM kontraktor harus menunjang tugas kegiatan utama perusahaan.
Skema pengelolaan SDM kontraktor meliputi aspek bidang teknis dan aspek bidang
kepribadian (attitude). Bidang teknis biasanya didukung oleh tinggi rendahnya tingkat
pendidikan formal, pelatihan yang dilaksanakan, jalur spesialisasi yang ditempuh,
pengalaman pekerjaan, kemampuan komunikasi, kemampuan komputer, penguasaan
administrasi teknis dan sebagainya. Kemampuan personal perusahaan kami dapat
tergambarkan dari pengalaman kerja masing-masing dan sertifikasi yang telah dimiliki.
Sertifikasi tenaga ahli (SKA) dan sertifikasi keterampilan kerja (SKT).
” Siapa punya keahlian apa, diposisikan sebagai apa, memiliki tugas apa saja dan bertanggung
jawab kepada siapa”

c. Pembuatan Shop Drawing


Shop drawing atau gambar kerja merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi lebih
mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis baik dari segi waktu maupun mutu
kerja.
Gambar kerja disiapkan dalam tahap awal proyek setelah pengukuran dan mesti
mendapatkan pengesahan dari pihak pengawas, sebelum dilaksanakan dilapangan.
Shop drawing disiapkan oleh Engineering perusahaan kami dengan berpedoman pada
desain yang sudah tertuang didalam dokumen lelang.

d. Pengadaan Material untuk pekerjaan persiapan


Untuk pekerjaan persiapan material yang dibutuhkan adalah material yang akan
digunakan untuk kebutuhan pembuatan perakitan kantor proyek/direksikeet, gudang,
barak kerja, base camp staf dan lainnya.

Spektek - 53
e. Pembuatan dan pemasangan plang proyek
Plang proyek yang dibuat disesuaikan dengan bentuk dan format yang sudah
ditetapkan oleh direksi, yang berisikan informasi tentang pelaksanaan pekerjaan serta
sumber dana yang digunakan.

f. Mobilisasi Tenaga
Untuk pengaturan pengerahan tenaga akan dibuatkan schedule tenaga. Dimana akan
diatur jadwal pendatangan, jumlah tenaga, jenis keterampilan / kompetensi seperti
Kepala tukang, tukang, mandor,pekerja dan juga tenaga personil inti.

g. Mobilisasi Bahan / Material


Sebelum kami memasukkan material kami akan menyusun schedule material terlebih
dahulu dan tentunya setelah melakukan uji / tes material dilakukan dan disetujui oleh
direksi

Teknis Pelaksanaan Pengadaan Material :


 Mencari sumber material yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan instruksi direksi
 Mengambil sampel material dan menyerahkan kepada Direksi/pengawas
 Melakukan Pengujian atau test material jika diperlukan serta meminta sertifikat
pengujian material atau rekomendasi labor.
 Mendatangkan material tersebut jika sudah atas persetujuan direksi atau pengawas
lapangan.

Agar suplai bahan/material dapat dimobilisasi sesuai item pekerjaan maka kami
menyusun schedule material berdasarkan item pekerjaan. Jumlah volume bahan yang kami
masukkan adalah untuk kebutuhan yang sudah diestimasi guna penyelesaian seluruh item
pekerjaan.
Setiap bahan yang didatangkan kelokasi proyek harus sesuai dengan kualitas/spesifikasi
yang direncanakan. Kami akan memeriksa seluruh material yang didatangkan ke proyek. Bahan
dan material yang didatangkan kelokasi proyek juga dicatat dan didokumentasikan kedalam buku
laporan bahan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pengukuran Ulang dan Pembuatan Gambar Purna Bangun
Jadwal Pelaksanaan pekerjaan sesuai tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis
Pada pelaksanaan pengukuran ini kami akan menyediakan tenaga juru ukur yang telah
berpengalaman dalam pengukuran proyek-proyek embung yang telah kami tangani.
Pekerjaan pengukuran dilaksanakan untuk mengambil data long section untuk
mendapatkan data eksisting panjang genangan, beda tinggi kontur tanah dan cross section untuk
mendapatkan elevasi galian tanah yang akan dilaksanakan. Panjang patok pengukuran dilakukan
setiap 50 meter dan diberi nomor patok sesuai urutannya.
Sedangkan untuk cross section dibuatkan Titik tetap pembantu untuk membantu dalam
pembuatan gambar cross section nantinya
Teknis pelaksanaan :
- Menyiapkan peralatan dan tenaga yang dibutuhkan
- Memasang patok bencmark (BM) permanen.
- Mengukur dan menentukan setting kebutuhan konstruksi
- Memasang patok pembantu dengan kuat agar posisinya tidak berubah.
- Membuat data ukur dalam form data (profil memanjang dan melintang dan situasi )
- Menyampaikan data ukur kepada direksi/pengawas
- Pengolahan data untuk penentuan MC. 0
- Pembuatan gambar purna bangun serta long section.

Spektek - 54
Visualisasi Pekerjaan Pengukuran Ulang

Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :


- Theodolit 1 Unit
- Water Pass 1 Unit
- Bak ukur 2 Unit
- Band Meter 100 m 1 buah
- Rapido 2 buah
- Kalkulator 1 buah
- Komputer 1 unit
- Dan alat bantu lainnya

Bahan – bahan yang dibutuhkan :


- Palu 1 Buah
- Kayu patok secukupnya
- Paku Secukupnya
- Cat minyak Secukupnya
- Kertas Kalkir Secukupnya
- Kertas milimeter secukupnya

Tenaga yang dibutuhkan adalah :


- Juru ukur 1 orang
- Pembantu Juru ukur 2 orang
- Quantity 1 orang
- Juru gambar 1 orang
- Pekerja 4 orang

2. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat.


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Mobilisasi menyangkut peralatan yang akan digunakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
adapun peralatan yang akan dimobilisasi antara lain :
1. Dump truk 6 Unit
2. Excavator 2 Unit

Spektek - 55
3. Kisdam dan Dewatering.
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Pekerjaan kisdam untuk bangunan embung dilakukan karena pondasi konstruksi


bangunan embung berada pada ambang basah, sehingga diperlukan pekerjaan kisdam dan
dewatering untuk bisa melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan dimaksud, pelaksanaan
kisdam diawali dengan galian kedudukan dari kisdam dan memindahkan aliran air pada bagian
sebelah kiri aliran dengan memasang kisdam pada sebelah kanan aliran sehingga lokasi
pekerjaan terbendung dan selanjutnya dilakukan pekerjaan pengeringan dengan menggunakan
pompa air 3” dan apabila diperlukan dengan menggunakan pompa air 6”, selanjutnya
dilaksanakan pekerjaan konstruksi sampai batas kering air dan pekerjaan kisdam dipindahkan
kesebelahnya dengan metoda yang sama sampai pekerjaan konstruksi selesai dan berada pada
elevasi di atas muka air.
Kisdam dapat dibuat dari sandbag, karung yang diisi tanah biasa atau tanah clay dan
disusun sedemikian rupa, diantara dua sisi sandbag dapat juga di isi tanah dan dilapisi plastik
hitam agar kedap air, sehingga mampu menahan agar air tidak masuk kelokasi pekerjaan
konstruksi yang akan dibangun.

Pompa Air

Aliran sementara

Visualisasi Pekerjaan Kisdam dan Dewatering

Visualisasi pekerjaan kisdam dan pengeringan

Spektek - 56
4. Pembuatan dan Pemasangan Slogan dari Rangka/Plat Baja
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis pelaksanaan :
 Meminta gambar pelaksanaan kepada Direksi
 Mengajukan izin pelaksanaan
 Melakukan fabrikasi papan slogan di bengkel kerja
 Melakukan pengecatan papan slogan dan membuat lettering tulisan papan slogan
 Memasang tiang rangka pada tempat yang telah ditentukan dengan posisi yang tepat
dan memasang sekor penguat sementara.
 Mengecor pondasi tiang
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya

Visualisasi pekerjaan pembuatan slogan dari rangka / plat baja

5. Pembuatan dan Pemasangan Nomenklatur


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis pelaksanaan :
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Melakukan fabrikasi pembuatan lambang PUPR dan huruf-huruf nama paket kegiatan
di bengkel / workshop.
 Setelah huruf selesai, langsung dimobilisasi ke lapangan ( sesuai waktu yang
dijadwalkan )
 Membuat tapak / konstruksi tempat memasang lambang PUPR dan huruf nama paket
kegiatan.
 Memasang huruf huruf pada tapak yang telah selesai dan di corkan dengan
sedemikian rupa sehingga terlihat rapi, sejajar dan waterpass.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya

Spektek - 57
Visualisasi pekerjaan Nomenklatur

6. Penyelenggaraan K3 dan Keselamatan Kontruksi


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Pelaksanaan penyelenggaraan K3 dan Keselamatan kerja konstruksi dilaksanakan


selama kontrak fisik /pelaksanaan pekerjaan fisik berlangsung, adapun hal – hal yang harus di
siapkan adalah :

Teknis pelaksanaan :
 Melakukan sosialisasi dan promosi, pembuatan spanduk dan poster serta papan
informasi K3.
 Penyiapan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi : helm, kaca mata, masker, sarung
tangan, rompi, sepatu dll.
 Penyiapan personil K3 / P3K
 Penyiapan fasilitas kesehatan berupa Kotak P3K lengkap dengan obat-obatan.
 Penyiapan rambu keselamatan : rambu petunjuk, rambu larangan, rambu
peringatan, rambu kewajiban, rambu informasi, rambu pekerjaan sementara.
 Lain – lain pengendalian resiko K3 : Alat pemadam api ringan (APAR), bendera
K3, program inspeksi audit internal, pelaporan dan penyelidikan insiden.

Spektek - 58
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Galian Tanah dengan Alat Berat ( type I )
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Berdasarkan pengamatan lapangan, dan segera kami mengajukan izin pelaksanaan


untuk mulai melaksanakana pekerjaan di lapangan, kami akan mengajukan permohonan untuk
memulai pekerjaan galian tanah dengan alat berat.
Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menetapkan patok rencana batas galian.
 Melakukan pembersihan lokasi yang akan dikerjakan
 Melakukan pekerjaan galian tanah sesuai arahan pelaksana dengan
menggunakan excavator
 Pekerjaan galian dengan alat berat selesai jika telah mencapai elevasi rencana
galian yang di ukur oleh pelaksana
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya

Prosedur pekerjaan galian menggunakan alat :


 Menghidupkan mesin excavator
 Melakukan pengetesan fungsi elemen alat, fungsi bucket, swing, loading dan
traveling
 Melakukan pekerjaan galian / pemotongan pada tanah sesuai gambar
pelaksanaan.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya

Visualisasi Pekerjaan dengan Alat Berat pada Jalan Access Road

Visualisasi Pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat

Spektek - 59
2. Galian Tanah dengan Alat Berat ( type II )
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Berdasarkan pengamatan lapangan, dan segera kami mengajukan izin pelaksanaan


untuk mulai melaksanakana pekerjaan di lapangan, kami akan mengajukan permohonan untuk
memulai pekerjaan galian tanah dengan alat berat.
Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menetapkan patok rencana batas galian.
 Melakukan pembersihan lokasi yang akan dikerjakan
 Melakukan pekerjaan galian tanah sesuai arahan pelaksana dengan
menggunakan excavator
 Memuat tanah galian ke mobil dumptruk untuk di angkut dan dibuang radius 0,5 –
3 km dari lokasi pekerjaan ( sesuai petunjuk Direksi )
 Pekerjaan galian dengan alat berat selesai jika telah mencapai elevasi rencana
galian yang di ukur oleh pelaksana
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya

Prosedur pekerjaan galian menggunakan alat :


 Menghidupkan mesin excavator
 Melakukan pengetesan fungsi elemen alat, fungsi bucket, swing, loading dan
traveling
 Melakukan pekerjaan galian / pemotongan pada tanah sesuai gambar
pelaksanaan.
 Memuat tanah galian ke mobil dumptruk untuk di angkut dan dibuang radius 0,5 –
3 km dari lokasi pekerjaan ( sesuai petunjuk Direksi )
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya

Visualisasi Pekerjaan Galian Tanah dengan Alat Berat

3. Galian Tanah dengan Tenaga Manusia


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Setelah badan jalan selesai, maka pada lokasi tertentu akan dikerjakan pembuatan
bangunan proteksi atau dibuat bangunan jembatan kecil pada jalan access road, disinilah
pekerjaan galian tanah dengan tenaga manusia/galian manual dilaksanakan. Juga pada lokasi
galian yang tidak dapat diselesaikan dengan alat berat karena dimensi galian yang lebih kecil dari
ukuran bucket excavator. Bentuk dan dimensi galian tanah harus mendapat persetujuan dari
Direksi / pengawas.

Spektek - 60
Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menentukan lokasi yang akan digali sesuai volume pekerjaan.
 Melakukan pemasangan patok – patok pembatas sebagai acuan dalam melakukan
pekerjaan penggalian.
 Melaksanakan pekerjaan galian sesuai dengan spesifikasi teknis (ukuran,
kedalaman dan lebar galian ).
 Menempatkan hasil galian di pinggir galian atau ditempat yang tidak terlalu jauh
sehingga mudah untuk memasukkan kembali nantinya untuk timbunan bekas
galian.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Galian Tanah dengan Tenaga Manusia / Manual

4. Timbunan Tanah Bekas Galian dipadatkan


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis Pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Pengajukan izin pelaksanaan pekerjaan.
 Memastikan konstruksi pasangan / beton struktur sudah keras dan aman jika
terbebani material timbunan disisi pasangan.
 Melaksanakan penimbunan dengan cara memasukkan material bekas galian
secara perlahan – lahan agar konstruksi tidak terganggu.
 Melakukan pemadatan dengan menggunakan alat pemadat yang telah
disiapkan.
 Mencek kembali kepadatan tanah sesuai dengan kepadatan yang
direncanakan.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Timbunan Tanah Bekas Galian dipadatkan


Spektek - 61
5. Urugan Sirtu dan Dipadatkan
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Bahwa pekerjaan urugan sirtu pada item pekerjaan ini adalah urugan sirtu pada badan
jalan existing / badan jalan yang telah ada sebelumnya. Setelah selesai pekerjaan memprofil
ulang badan jalan dengan excavator, maka kami akan langsung mengerjakan pekerjaan
perkerasan dengan menggunakan urugan sirtu disepanjang jalan acces.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan secara bertahap tanpa harus menunggu kesemua
pembentukan badan jalan selesai.

Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Memobilisasi material urugan sirtu ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan
dump truck
 Membongkar dan meratakan hamparan sirtu pada permukaan badan jalan
sesuai dengan lebar dan ketebalan yang direncanakan.
 Melakukan pemadatan lapisan sirtu dengan bantuan alat pemadat.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Urugan Sirtu pada Badan Jalan Eksisting

6. Beton Cor camp. 1 pc : 3ps : 5 kr


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Setelah pekerjaan galian dengan alat berat dan memfinishing galian dengan cara
manual selesai, maka pada lokasi tersebut akan dibuat bak penampung agar material cor an
tidak berserakan di tanah, dan dilanjutkan dengan pekerjaan lantai kerja beton campuran 1pc :
3ps : 5kr.

Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Melakukan pemasangan patok – patok pembatas sebagai acuan dengan
melakukan pekerjaan pemasangan papan disekeliling galian lantai kerja yang akan
di cor lantai kerja.
 Mengatur letak atau setting posisi molen dan tempat pembuangan hasil adukan
yang diteruskan kelokasi pengecoran.
 Menghidupkan mesin Molen
 Memasukkan air kedalam bak pengaduk molen sesuai takaran / komposisinya
 Memasukkan semen, kerikil dan pasir sesuai bak takaran
 Pengadukan dilakukan sampai beton betul betul rata
 Melakukan pengecoran dengan menuang beton pada lokasi yang akan dicor, atau
diangkut dengan menggunakan gerobak sorong.
 Pengecoran lantai kerja dihentikan setelah mencapai ketebalan yang
direncanakan,

Spektek - 62
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Beton Cor camp. 1pc : 2 ps : 3 kr

7. Beton Mutu K-225


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis Pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Mengatur letak atau setting posisi molen dan tempat pembuangan hasil adukan
yang diteruskan kelokasi pengecoran.
 Menghidupkan mesin Molen
 Memasukkan air kedalam bak pengaduk molen sesuai takaran / komposisinya
 Memasukkan semen sesuai bak takaran
 Memasukkan kerikil dan pasir sesuai bak takaran
 Pengadukan dilakukan sampai beton betul betul rata
 Pengambilan sampel ( kubus beton untuk uji laboratorium karakteristik beton K-225 )
 Melakukan pengecoran dengan menuang beton pada lokasi yang akan dicor, atau
diangkut dengan menggunakan gerobak sorong.
 Beton diratakan sambil dipadatkan dengan alat pemadat beton / concrete vibrator.
 Pengecoran dihentikan setelah mencapai ketebalan yang direncanakan,
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visalisasi Pekerjaan Beton K-225 Pada Pilar, Jembatan rapen & pengambilan sampel kubus K-225

Spektek - 63
8. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Resapan PVC 2 inch + Ijuk
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Pemasangan suling-suling ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan retaining Wall


dan sayap embung, pipa resapan dipasang di atas elevasi genangan rencana.

Teknis Pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Memotong pipa paralon sesuai dengan panjang yang dibutuhkan
 Memasang ijuk pada bagian ujung paralon pada arah belakang Retaining Wall
 Memasang suling-suling pada posisi yang telah ditentukan
 Pekerjaan ini dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan pasangan batu atau
pekerjaan pengecoran
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan pemasangan Pipa resapan PVC 2” + ijuk

9. Besi Tulangan ( Pembesian )


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis Pelaksanaan :
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menyiapkan tenaga dan peralatan yang dibutuhkan.
 Meminta persetujuan pengawas untuk pekerjaan pemotongan besi sesuai gambar
ijin yang di ajukan yang akan dilaksanakan.
 Memilih besi yang akan digunakan sesuai dengan ukuran
 Meluruskan besi
 Memotong besi tulangan sesuai dengan kebutuhan
 Membuat hak atau bengkokkan pada ujung besi
 Pengikatan harus kuat dengan menggunakan kawat beton.
 Merangkai besi pada lokasi penempatan
 Mengikat pembesian arah memanjang dengan arah melintang dan dengan stek
yang sudah disiapkan.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).

 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Spektek - 64
Visualisasi Pekerjaan pembesian

10. Cetakan Lantai Beton ( Bekisting ) Multipleks tebal 12 mm


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Bekisting dapat dibuat dari kayu / multiplek tebal 12 mm dengan sambungan kedap
terhadap adukan dan cukup kokoh untuk mempertahankan posisi selama pengecoran.
Permukaan bekisting harus bebas dari sampah, paku, alur-alur, belahan atau cacat lainnya.

Teknis Pelaksanaan :
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menyiapkan tenaga dan peralatan yang dibutuhkan.
 Meminta persetujuan pengawas untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Membuat panel bekisting yang disesuaikan dengan ukuran bangunan yang
dibutuhkan.
 Mengoleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata
 Memasang panel bekisting pada lokasi masing-masing, sambungan panel harus rapat
 Panel bekisting harus diberi pengaku dan penyangga dari kaso pad sisi luar panel dan
pada bagian atas panel diberi klos kaso agar bekisting benar-benar tegak.
 Pada pekerjaan ini kami mencoba memakai bekisting dari plat baja, dimana
diharapkan mendapatkan hasil yang bagus.
 Melakukan pengecekan kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Bekisting Multipleks 12 mm pada lantai Beton

Spektek - 65
11. Cetakan Dinding Beton ( Bekisting ) Multipleks tebal 12 mm
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Bekisting dapat dibuat dari kayu / multiplek tebal 12 mm dengan sambungan kedap
terhadap adukan dan cukup kokoh untuk mempertahankan posisi selama pengecoran.
Permukaan bekisting harus bebas dari sampah, paku, alur-alur, belahan atau cacat lainnya.

Teknis Pelaksanaan :
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menyiapkan tenaga dan peralatan yang dibutuhkan.
 Meminta persetujuan pengawas untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Membuat panel bekisting yang disesuaikan dengan ukuran bangunan yang
dibutuhkan.
 Mengoleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata
 Memasang panel bekisting pada lokasi masing-masing, sambungan panel harus rapat
 Panel bekisting harus diberi pengaku dan penyangga dari kaso pad sisi luar panel dan
pada bagian atas panel diberi klos kaso agar bekisting benar-benar tegak.
 Pada pekerjaan ini kami mencoba memakai bekisting dari plat baja, dimana
diharapkan mendapatkan hasil yang bagus.
 Melakukan pengecekan kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Cetakan Dinding Beton ( Bekisting ) Multipleks 12 mm

12. Pasangan batu kali camp. 1pc : 4ps


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Pekerjaan pasangan batu ini dilaksanakan untuk konstruksi badan embung, proteksi
sayap kiri dan kanan serta konstruksi pelengkap lainnya.
Material untuk pasangan :
 Batu, batu yang dipakai berukuran 10 – 30 cm perbuah dan berasal dari sekitar
lokasi atau sungai, batu yang akan dipasang harus bersih.
 Semen, semen yang dipakai adalah semen Portland Type I dengan standard SNI.
 Pasir, pasir yang digunakan adalah pasir sungai atau sumber alam lainnya yang
disetujui oleh direksi.
Adukan untuk pasangan batu dengan lapisan adukan terdiri dari 1pc : 4ps dengan
takaran volume, cara dan alat yang dipakai untuk mengaduk adonan harus sedemikian rupa
sehingga dapat menentukan dan mengatur banyaknya masing-masing bahan secara terpisah
dengan tepat yang dimasukkan kedalam adukan.
Teknis pelaksanaan :
 Menyiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan.
Spektek - 66
 Memasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm.
 Menyiapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Memasang batu kali sesuai dengan adukan sampai setinggi benang, sedangkan
bidang luar pasangan batu tersebut harus rata dan rapi.
 Merapikan pasangan batu kali dengan spesi.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1pc : 4ps

13. Plesteran camp. 1 : 3


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Material untuk pasangan :


 Semen, semen yang dipakai adalah semen Portland Type I dengan standard SNI.
 Pasir, pasir yang digunakan adalah pasir sungai atau sumber alam lainnya yang
disetujui oleh direksi.

Teknis pelaksanaan :
 Menyiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan.
 Membersihkan lokasi permukaan pasangan yang akan diplester.
 Mengayak pasir dengan saringan atau ayakan
 Menumpuk pasir yang sudah diayak pada areal penumpukan
 Mengangkut pasir kelokasi pengadukan
 Menghidupkan mesin molen
 Memasukkan air kedalam mesin molen
 Memasukkan semen sesuai dengan bak takar.
 Memasukkan pasir sesuai dengan jumlah bak takar.
 Adukan yang sudah diaduk rata dituangkan kedalam gerobak
 Mengangkut adukan plesteran kelokasi pekerjaan, dapat juga dengan menggunakan
talang pemindah adukan yang dibuatkan khusus dimana posisi pengadukan/molen
dilakukan ditempat yang lebih tinggi.
 Mengerjakan pekerjaan plesteran dengan memperhatikan estetika pekerjaan.
 Setelah plesteran cukup keras dan kering selanjutnya dilakukan pekerjaan acian.
 Membersihkan lokasi dari sisa-sisa beton.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Spektek - 67
Visualisasi Pekerjaan Plesteran camp. 1pc : 3ps

14. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Stang Ganda B = 0 ,8 m H = 1,0


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Material untuk pekerjaan ini :


 Pintu Air, di fabrikasi oleh bengkel konstruksi pembuat pintu sorong stang ganda
yang disetujui oleh Direksi, sesuai dengan bentuk dan ukuran gambar yang
dikeluarkan oleh Direksi.
 Pemasangan dilapangan dilakukan oleh pihak bengkel yang mengfabrikasi pintu
sorong stang ganda tersebut.

Sebelum memulai pekerjaan fabrikasi, pihak kontraktor pelaksana mengajukan gambar


standar untuk pekerjaan pembuatan pintu air dimaksud, setelah mendapatkan persetujuan, maka
pekerjaan fabrikasi dapat dimulai.

Visualisasi Pekerjaan pemasangan Pintu Air b=1,00m H=10,00

Teknis pelaksanaan :
A. Pengadaan atau pembuatan Pintu air
 Menyediakan besi rangka untuk plat pintu
 Membuat besi konsen pintu sorong
 Memotong besi rangka sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
 Menyambung besi rangka dengan menggunakan las listrik
 Membersihkan sambungan las dengan gerinda
 Mengamplas permukaan dinding pintu
 Melakukan pengecatan dengan cat minyak

Spektek - 68
B. Pemasangan Pintu Sorong
1. Pemasangan rel
 Meletakkan konsen pada posisi yang ditentukan
 Menimbang atau melevel rangka
 Mengatur jarak antara posisi rangka sebelah kiri
 Memasang sekor untuk pengatur posisi
 Pemasangan konsen dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan
bekisting pilar atau sebelum pengecoran pilar atau setelah pilar selesai di
cor dengan membuat alur atau sponeng beton untuk penempatan konsen
pintu air.
 Melakukan pengecoran bersamaan dengan pengecoran pilar.

2. Pemasangan pintu sorong yang sudah jadi


 Membawa pintu sorong kelokasi pemasangan
 Memasang pintu sorong pada konsen.
 Memasang tiang sumbu angkat.
 Memasang kendali angkat pintu sorong / mekanis.
 Mengoleskan gemuk pada tiang sumbu angkat, piringan ulir dan piringan stir
pemutar.

15. Pengadaan dan Pemasangan Atap Rumah Pelindung Pintu


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Pekerjaan atap ini terdiri dari :


 Pekerjaan pembuatan kuda – kuda dan pemasangan rangka atap
 Pemasangan atap
 Pemasangan perabung dan sisiak ikan
 Pemasangan lisplank.
 Pemasangan pucuk gonjong dan plat seng dada merpati

Teknis pelaksanaan :
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Membuat rangka kuda – kuda dan memasang rangka atap
 Memasang listplank
 Memasang atap
 Memasang puncak gonjong
 Memasang perabung
 Memasang plafond
 Pengecatan dengan warna yang diminta pengawas
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Atap Rumah Pelindung Pintu

Spektek - 69
16. Pengadaan dan Pemasangan Gebalan rumput
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Pekerjaan pemasangan gebalan rumput ini dilaksanakan setelah selesai pekerjaan


penimbunan tanah humus. Rumput yang ditanam dirawat dan disiram secara rutin sampai terlihat
hijau dan tumbuh.
Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Pengadaan gebalan rumput lempeng dan didatangkan ke lokasi pekerjaan.
 Meratakan dan memadatkan tanah timbunan/tanah humus.
 Memasang gebalan rumput dengan rata dan rapi.
 Memasang patok-patok bambu pada lempengan rumput agar tidak bergeser
dari posisi semula saat turun hujan / sampai rumput dapat tumbuh dan ber
akar.
 Menyiram gebalan rumput yang sudah terpasang.
 Dilanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan gebalan rumput

17. Pengadaan dan Pemasangan Wiremesh dia. 8 mm jarak 15 cm


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis Pelaksanaan :
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Menyiapkan tenaga dan peralatan yang dibutuhkan.
 Meminta persetujuan pengawas untuk pekerjaan pemasangan wiremesh sesuai
gambar ijin yang di ajukan yang akan dilaksanakan.
 Memotong wiremesh sesuai dengan kebutuhan
 Membuat spasi sambungan sebanyak satu kotak dimensi wiremesh atau 15 cm
 Pengikatan harus kuat dengan menggunakan kawat beton.
 Merangkai wiremesh pada lokasi penempatan
 Mengikat sambungan wiremesh arah memanjang dengan arah melintang dengan
rapi
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat pelaksanaan
(50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Spektek - 70
Visualisasi pekerjaan Pemasangan Wiremesh

18. Pengadaan dan pemasangan stop kran / gate valve GIP DN 150 mm
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

 Memasikan volume accessories yang akan di order


 Menyiapkan tempat penyimpanan sementara assesories sewaktu barang tersebut
datang ke lokasi pekerjaan
 Melakukan order ke pabrik sesuai dengan volume
 Memeriksa hasil orderan yang diterima dari pabrik
 Menempatkan accessories pipa yang telah diperiksa ke tempat penyimpanan yang
telah disiapkan
 Memberitahu & Menyerahkan barang pada panitia penerima dan pemeriksa barang
 Mencek dan memeriksa secara bersama – sama pihak tim Pemeriksa dan penerima
barang
 Mengambil photo dokumentasi pekerjaan pengadaan

Visualisasi Pengadaan dan Pemasangan Stop Kran / Gate Valve dia. 8 inch

19. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Sandaran (Pipa galvanis 2,5” )


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Memasang stek / angkur tiang hand rail pada saat pekerjaan pemasangan top /
puncak pasangan / dinding retainingwall
 Membuat rangka handrail (pabrikasi) sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
direncanakan :
Spektek - 71
- Menyediakan pembesian untuk tiang sadaran
- Memotong besi untuk tiang sesuai ukuran
- Memotong besi pipa GIP dia. 2,5 inch untuk pagar sandaran
- Mengelas sambungan / pakai socket pagar sandaran
 Menyeting pipa pagar sandaran pada tiang sandaran yang akan dicor dan pagar
handrail yang sudah jadi pada tempat yang ditentukan.
 Coran tiang pagar jika sudah keras, bekisting nya dapat dibongkar dan difinishing
 Mengamplas besi handrail
 Mengecat seluruh besi handrail dan tiang pagar
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pekerjaan Pemasangan Pipa GIP dia. 2,5 inch untuk Sandaran/Pengaman

20. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Baja Galvanis dia. 6 inch


Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga
dan bahan tertuang dalam analisa teknis.

Teknis pelaksanaan :
 Mempersiapkan tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan
 Mengajukan izin pelaksanaan pekerjaan
 Mendatangkan material pipa baja galvanis dia. 6 inch kelokasi pekerjaan
 Melakukan pengelasan flange pada kedua ujung pipa
 Memasang pipa baja galvanis sesuai posisi pada gambar pelaksanaan dan
dipasang pada elevasi rencana.
 Sambungan pipa diberi karet packing dan sambungan dikunci menggunakan baut
¾ x3 ”.
 Pengambilan foto dokumentasi di awal pelaksaaan(0% dan 25%), saat
pelaksanaan (50% dan 75%) dan setelah selesai(100%).
 Melanjutkan pada tahapan pekerjaan berikutnya.

Visualisasi Pengadaan dan Pemasangan Pipa GIP dia. 6 inchi


Spektek - 72
21. Pengadaan dan Pengelasan Flanged Pipa / Flange GI
Teknis pelaksanaan :
 Memastikan volume pekerjaan dari gambar dan kebutuhan lapangan
 Mendatangkan material untuk dilaskan pada pipa GIP 150 mm
 Melakukan pengelasan flange GI 150 pada pipa GIP 150 dengan pengelasan luar dan
dalam dari flange agar tidak terjadi kebocoron pada pipa setelah terpasang.
 Merapikan hasil pekerjaan dengan membuang sisa pengelasan dan mengulang
pengelasan sampai benar – benar rapi.
 Mengambil foto dokumentasi

Visualisasi Pekerjaan pengelasan pipa GIP DN 150 mm dgn flange las GIP

22. Pengadaan dan pemasangan Elbow dia. 6 inch / Bend All Flange GIP DN 150 mm
Jadwal pelaksanaan item pekerjaan ini tertuang dalam time schedule yang kami ajukan, jumlah tenaga dan
bahan tertuang dalam analisa teknis.

 Memasikan volume accessories yang akan di order


 Menyiapkan tempat penyimpanan sementara assesories sewaktu barang tersebut
datang ke lokasi pekerjaan
 Melakukan order ke pabrik sesuai dengan volume
 Memeriksa hasil orderan yang diterima dari pabrik
 Menempatkan accessories pipa yang telah diperiksa ke tempat penyimpanan yang
telah disiapkan
 Memberitahu & Menyerahkan barang pada panitia penerima dan pemeriksa barang
 Mencek dan memeriksa secara bersama – sama pihak tim Pemeriksa dan penerima
barang
 Mengambil photo dokumentasi pekerjaan pengadaan

Visualisasi Pengadaan dan Pemasangan Elbow / Bend All Flange dia. 6 inchi

Spektek - 73
Demobilisasi Peralatan

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah selesai semua kegiatan proyek dan sudah di ijinkan
direksi untuk dilakukannya demobilisasi terhadap seluruh peralatan. Setelah selesai semua
pekerjaan selanjutnya kami akan melakukan pembongkaran Direksi keet, barak pekerja, gudang
dan bangunan pendukung sementara. Membersihkan seluruh lapangan dari sisa-sisa material,
sampah atau sisa potongan kayu dan lainnya.
Dan setelah pekerjaan dilapangan selesai kami akan memenuhi semua kelengkapan
administrasi dan pelaporan. Jika masih ada kekurang sempurnaan akan dikerjakan selama masa
pemeliharan. Komitmen kami adalah untuk bisa bekerja dengan baik dengan mengutamakan
mutu pekerjaan dan memenuhi segala kewajiban seperti Astek, Retribusi Galian C, dll.

Demikianlah Metode Pelaksanaan ini kami buat dengan mempertimbangkan efisiensi


waktu pelaksanaan sehingga pekerjaan bisa selesai dalam waktu 240 hari kalender.

Padang, November 2019

Pejabat Pembuat Komitmen


Danau, Situ dan Embung

SYATRIAWAN, ST. MT
NIP. 19700901 200212 1 004

Spektek - 74

Anda mungkin juga menyukai