Anda di halaman 1dari 30

Politeknik Negeri Bandung

BAB II

Program Studi Teknik Perancangan Jalan


dan Jembatan

Konstruksi Underpass

BAB II
KONSTRUKSI UNDERPASS (BOX CULVERT)

Tujuan Pembelajaran Umum :


1. Mampu memahami spesifikasi dan karakteristik gambar konstruksi box culvert
2. Mampu memahami sketsa dan data perencanaan gambar box culvert
3. Mampu memahami cara menggambarkan konstruksi box culvert

Tujuan Pembelajaran Khusus :


1. Mengidentifikasi spesifikasi dan karakteristik gambar konstruksi box culvert.
2. Dapat memahami data perencanaan dan membuat sketsa gambar konstruksi box
culvert.
3. Dapat menggambarkan konstruksi box culvert dengan mengaplikasikan software
AutoCAD.
4. Dapat mengkomunikasikan hasil penggambaran dengan benar.

2.1 Pendahuluan
Saat ini banyak ditemui kondisi jalan yang menyebabkan pergerakan pengguna jalan
sering terhambat, contoh adanya pembangunan jalan baru seperti jalan tol yang
melintasi jalan lama, atau jalan kareta api melintasi jalan raya. Perlintasan yang
berpotongan tersebut merupakan perlintasan sebidang atau sebuah perlintasan jalur
kereta api satu level dengan jalan dengan jalan tol atau jalan raya, tanpa
menggunakan jembatan/penghubung. Dengan adanya perlintasan sebidang, risiko
terjadinya kecelakaan lalu lintas antara kendaraan dijalan raya dengan kereta api
akan semakin besar. Hal tersebut disebabkan karena pada perlintasan kereta api
sebidang (railway cross level) terdapat pertemuan antara moda transportasi yang
masing-masingnya memiliki karakteristik pergerakan berbeda.
Untuk mengatasi hal tersebut pembagunan jalan (Underpass) melalui Box Culvert
dan Tunnel atau terowongan adalah merupakan solusinya.
Box Culvert adalah bangunan yang dibangun dibawah jalan atau jembatan yang
dipergunakan sebagai jalur penghubung seperti jalan, saluran air (drainase), pipa gas,
Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-1

Konstruksi Underpass

pipa kabel listrik, dan lain sebagainya. Pada dasarnya box culvert adalah sebuah
konstruksi yang menyerupai pipa persegi atau persegi panjang yang terbuat dari
beton bertulang guna untuk memperkuat konstruksi memikul beban yang diatasnya.
Pengerjaannya ada berupa cor ditempat dan banyak juga terbuat dari beton pra cetak
(precast). Tipikal perancangan konstruksi box culvert disesuaikan dengan beberapa
hal, seperti ; kondisi lapangan, kegunaan, estetika, kekuatan, dan ekonomis.

2.2 Fungsi Box Culvert


2.1.1. Box Culvert untuk Saluran pembuangan Saniter / drainase
Box Culvert jenis ini adalah perangkat berupa saluran yang di dalamnya mengalir
limbah saniter, maupun limbah air kotor untuk disalurkan ke sungai terdekat. Dalam
merancang Box Culvert jenis ini yang penting diperhatikan adalah topografi
setempat untuk menghasilkan kemiringan yang optimum, sehingga jalannya limbah
tidak tersendat, jenis box culvert yang digunakan dapat berupa Precast (gambar 2.1).

Gambar 2.1 Box Culvert Precast

2.2.2. Box Culvert untuk Terowongan Utilitas


Box Culvert Jenis ini fungsinya untuk melindungi berbagai macam utilitas, seperti
utilitas saluran air bersih, utilitas kabel PLN, utilitas kabel Telepon dan utilitas kabel
Telkom. Box Culvert jenis ini biasanya terletak di bawah tanah dan fungsinya untuk
melindungi berbagai utilital tersebut, sehingga pada umumnya Box Culvert jenis ini
berukuran kecil dan menggunakan Box Culvert precast. Box Culvert jenis ini harus
memiliki ketahanan yang baik terhadap air, serangan binatang pengerat dan bukan

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-2

Konstruksi Underpass

struktur yang mudah terbakar mengingat pentingnya utilitas yang ada dalam Box
Culvert tersebut.

2.2.3. Box Culvert untuk Irigasi


Box Culvert untuk saluran air/irigasi adalah perangkat yang memiliki kekuatan
struktur yang tinggi untuk dapat menyalurkan air yang melewati gorong gorong
tersebut. Box culvert jenis ini sering didapati di bawah jalan tol yang melintasi
kawasan persawahan yang membutuhkan pengairan yang memadai, pada dasaranya
dimensi dari box culvert ini berukuran besar karena disesuaikan dengan saluran
irigasi yang telah ada dan pengerjaan Box Culvert jenis ini menggunakan metoda
pengecoran di tempat (cast in place), seperti gambar 2.2.a dan 2.2.b

Gambar 2.2.a dan 2.2.b Box Culvert cast in place

2.2.4. Box Culvert Cekungan Penangkap Air


Box Culvert jenis ini biasanya digunakan sebagai perangkat untuk menyalurkan air
yang mengalirkan air untuk melewati sebuah jalan raya, jalan kereta api atau
bendungan. Sehingga bagian atasnya sering dimanfaatkan sebagai jembatan atau
jalan raya. Selain bentuk kotak ada bentuk lain yaitu Arch Culvert (gambar 2.3)
yang menggabungkan kekuatan struktur dan estetika (keindahan). Arch Culvert
menjadi alternatif pilihan bentuk gorong-gorong atau mengganti struktur jembatan
konvensional.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-3

Konstruksi Underpass

Gambar 2.3, Arch Culvert

2.2.5. Box Culvert untuk Lorong Bawah Tanah ( akses lalu lintas )
Box Culvert yang digunakan sebagai akses lalu lintas adalah lorong yang fungsinya
menghubungkan jalan lama yang telah dibuat namun jalan tersebut terhalang oleh
struktur lainnya yang berada di atas jalan tersebut, biasanya status jalan tersebut
adalah jalan kolektor yang dilalui kendaraan dengan jumlah yang besar, selain
sebagai penghubung box culvert juga sebagai jalur alternatif untuk mengurangi
kemacetan. Berikut ini terlihat empat buah tipikal underpass yang telah
dimanfaatkan seperti gambar 2.4.

Gambar 2.4, Tipikal Underpass


Sumber gambar : http://en.wikipedia.org/wiki/Tunnel
Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-4

Konstruksi Underpass

Gambar 2.5, Box Culvert memiliki spigot dan socket

Gambar 2.6, Reinforced Concrete Box Culvert Box (RCBC)

Box tipe lain adalah RC Box Culvert (RCBC) bisa juga disebut Reinforced
Concrete Box Culvert, adalah salah satu produk precast yang dapat digunakan
sebagai Jembatan. Produk ini dapat digunakan dan dirancang untuk segala jenis
pembebanan, baik beban berat maupun ringan. RCBC ini terdiri dari 2 komponen
yaitu Top component dan Bottom component .

Box Culvert di rancang dengan berbagai fungsi dan kegunaan, yang memiliki
beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah cellnya, seperti Box Culver 1
cell, 2 cell, dan 3 cell, terlihat pada gambar 2.7. Cell di sini merupakan lorong atau
saluran yang terbentuk melalui keempat sisinya dan diberi penguat di setiap sudut
sisinya dengan struktur berbentuk segi empat, seperti tipikal dibawah ini.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-5

Konstruksi Underpass

(a)

(b)

(c)
Gambar 2.7 (a,b,c) Tipikal Box Culvert

2.3. Contoh 1. Gambar Box Culvert yang Melintasi Jalan Raya.


Garis besar tahapan penggambaran :
1. Siapkan data survey yang lengkap dengan segala dimensi dan elevasi yang
dibutuhkan.
2. Rencanakan box culvert sesuai kebutuhan dan tentukan kekuatan struktur untuk
mendapatkan dimensi box culvert, jumlah dan ukuran tulangan, mutu beton.
3. Buat gambar situasi dan denah rencana underpass.
4. Gambar potongan melintang dan memanjang box culvert
5. Gambar detail penulangan, lengkapi dengan kodefikasi setiap penulangan,
6. Semua gambar dilengkapi dengan ukuran dan notasi sesuai dengan standar.
7. Buat daftar penulangan dan Bar Bending Diagram sebagai kelengkapan dari
Shop Drawing guna untuk memudahkan pelaksanaan konstruksi beton box
culvert.
Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-6

Konstruksi Underpass

Box Culvert
Underpass

Gambar 2.8, Denah Rencana Underpass (Box Culvert)

Data perencanaan sebagai berikut :


1. Dimensi Box Culvert /Underpass

Panjang

= 50 m

Lebar (dihitung dari As ke As)

=9m

Lebar yang dihitung dari permukaan luar

= 9,35 m

Tinggi (dihitung dai As ke As)

=4m

Tinggi yang dihitung dari permukaan luar

= 4,35 m

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-7

365
35

435

35

Konstruksi Underpass

35

35

415

415

35

B = 935
Gambar 2.9, Dimensi Box Culvert

Gambar 2.10, Penulangan Box Culvert


2. Tulangan yang dipakai

Pelat bawah dan pelat atas

Dinding

: Tulangan utama D20 75


Tulangan bagi D16 150
: Tulangan utama D20 - 200
Tulangan bagi D16 225

3. Material yang digunakan

Untuk Beton menggunakan fc

= 35 MPa

Untuk Tulangan Menggunakan fy

= 240 Mpa

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-8

Konstruksi Underpass

2.4. Contoh 2. Gambar Box Culvert yang Melintasi Jalan Tol.


Tahapan Penggambaran sebagai berikut :
1.

Siapkan data survey yang lengkap dengan segala dimensi dan elevasi yang
dibutuhkan.

2.

Rencanakan Box Culvert sesuai kebutuhan dan tentukan kekuatan struktur


untuk mendapatkan dimensi box culvert, jumlah dan ukuran tulangan, mutu
beton.

3.

Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai setting format
kertas, dimensi, style text, dan layer. Nama-nama layer dianjurkan agar
disesuaikan dengan nama elemen-elemen garis gambar dengan tujuan untuk
memudahkan proses editing gambar.

4.

Buat gambar situasi rencana Underpass, seperti (gambar 2.11). Skala gambar
disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan

5.

Buat gambar denah rencana Underpass, (gambar 2.12)

6.

Gambar potongan melintang dan memanjang Box Culvert, (gambar 2.13. dan
gambar 2.14)

7.

Gambar detail penulangan, lengkapi dengan kodefikasi dan setiap penulangan,


(gambar 2.15, 2.16) dan detail penulangan plat injak ( gambar detail A)

8.

Semua gambar dilengkapi dengan notasi dan ukuran yang diperlukan.

9.

Buat daftar penulangan dan Bar Bending Diagram sebagai kelengkapan dari
Shop Drawing guna untuk memudahkan perkerjaan estimasi biaya dan
pelaksanaan konstruksi.

10. Periksa semua kelengkapan dan kebenaran gambar setiap lembarnya,


selanjutnya sesuaikan dengan nama atau judul gambar, urutan penomoran,
skala gambar serta data-data yang dibutuhkan oleh gambar tersebut sesuai
fungsinya.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2-9

Konstruksi Underpass

Gambar 2.11, Situasi Box Culvert


Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 10

Konstruksi Underpass

Gambar 2.12, Denah Box Culvert

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 11

Konstruksi Underpass

Gambar 2.13, Potongan Memanjang Box Culvert

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 12

Konstruksi Underpass

Gambar 2.14, Potongan Melintang Box Culvert

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 13

Konstruksi Underpass

Gambar 2.15, Potongan Melintang (Sistem Penulangan Box Culvert)

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 14

Konstruksi Underpass

Gambar 2.16, Potongan Melintang (Sistem Penulangan Box Culvert)

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 15

Konstruksi Underpass

Gambar 2.17, Detail A (Penulangan Plat Injak)

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 16

Konstruksi Underpass

Gambar 2.18, Detail Penulangan Potongan 2-2


Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 17

Konstruksi Underpass

Gambar 2.19, Daftar Penulangan dan Bar Bending Diagram dari Gambar 2.18

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 18

Konstruksi Underpass

Gambar 2.20, Sistem Penulangan Wingwall (Potongan 3-3)

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 19

Konstruksi Underpass

Gambar 2.21, Daftar Penulangan dan Bar Bending Diagram

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 20

Konstruksi Underpass

Gambar 2.11 sampai dengan gambar 2.21 diatas adalah sebagian dari contoh gambar
proyek nyata di daerah Jawa Barat. Proses pengerjaan pengecoran plat lantai dan perakitan
tulangan dinding dapat dilihat pada gambar 2.22(a,b)

(a)

(b)

Gambar 2.22 (a,b) Merakit Tulangan Dinding Box Culvert


Dari

contoh

gambar

perencanaan

diatas,

mahasiswa

diharapkan

dapat

mengembangkan gambar dengan ukuran dan bentuk yang berbeda, bahkan


mengembangkan dalam bentuk detail lainnya yang dianggap perlu dan gambar Bar
Bending Schedule (BBS) serta gambar kerja (Shop Drawing) apabila telah
mendapatkan mata kuliah Formwork dan kuliah Metoda Pelaksanaan Konstruksi.

2.5 Terowongan Lalu Lintas (Traffic Tunnel)


Terowongan yang dibuat untuk kepentingan lalu lintas, terdiri dari terowongan kereta
api, terowongan jalan raya, terowongan pelajan kaki, terowongan tranportasi dibawah
kota, dan terowongan transportasi tambang dibawah tanah. Terdapat pula terowongan
navigasi yaitu untuk kepentingan lalu lintas air di kanal-kanal dan sungai-sungai yang
menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya, selain itu terowongan ini
juga dibuat untuk menembus daerah pegunungan untuk memperpendek jarak dan
memperlancar lalu lintas air. Selain itu juga ada terowongan untuk Utilitas umum,
biasanya dibuat didaerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listrik, telepon, pipa gas,
pipa air bersih dan pipa air kotor, pipa-pipa penting lainnya, box bangunan untuk
memudahkan inspeksi secara kontinue, pemeliharaan dan perbaikan sewaktu-waktu
kalau ada kerusakan.
Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 21

Konstruksi Underpass

Terowongan yang dibangun dibawah kawasan perkotaan yang padat, dapat


menghindari wilayah perkotaan yang ramai, dapat juga dibangun dibawah dasar
sungai ataupun selat. Terowongan juga digunakan untuk membuat jalan pintas
dikawasan pegunungan sehingga dapat mengurangi panjang jalan. Hal ini dibuktikan
dengan telah banyak dibuatnya terowongan-terowongan kereta api baik yang terdapat
di bawah permukaan laut maupun yang terdapat dibawah tanah. Dan tentunya hal itu
tidak terlepas dengan semakin maju dengan pesatnya teknologi dunia konstruksi,
seperti terlihat beberapa terowongan kereta api terpanjang di dunia berikut ini :
1. Seikan Rail Tunnel, Japan (53,8 km) Dengan panjang 53,8 km, rekor untuk
terowongan rel terpanjang di dunia sejauh ini telah dicapai oleh Rail Seikan Tunnel
yang menghubungkan pulau Honshu ke pulau Hokkaido. Terowongan ini dibuka
pada 1988 dan memiliki hamparan 23,5 km yang telah dibangun di bawah dasar
laut (Selat Tsugaru). Ini juga merupakan terowongan rel terdalam di dunia (gambar
3.23)

Gambar 2.23, Seikan Rail Tunnel

2. Tunnel, England and France (49,9 km) Terowongan Channel memberikan link rel
sangat nyaman antara Inggris dan Perancis, melalui jalur kereta api di bawah dasar
laut. Dengan panjang 49,9 km dan bagian sepanjang 37,9 km berada di bawah laut,
sehingga membuatnya terowongan bawah laut ini menjadi salah satu yang
terpanjang di dunia. Terowongan Channel berada di bawah Selat Inggris (tepatnya
di Selat Dover) yang menghubungkan Cheriton, Kent, di Britania Raya dan
Coquelles dekat Calais di utara Perancis. Proyek berbiaya besar ini awalnya
dimulai dengan beberapa kesalahan dan akhirnya selesai dibangun pada 1994.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 22

Konstruksi Underpass

Gambar 2.24, Tunnel, England and France

3. Loetschberg Tunnel, Switzerland (34,57 km) Loetschberg Tunnel merupakan


terowongan kereta api yang memiliki panjang 34,57 km, menghubungkan Frutigen,
Berne dan Raron. Terowongan ini dapat menampung baik kereta penumpang dan
kereta barang. Bagi wisatawan Jerman bepergian ke resor ski Swiss, terowongan ini
telah berjasa besar karena memotong waktu perjalanan mereka menjadi setengah
perjalanan sebelumnya.

Gambar 2.25, Loetschberg Tunnel, Switzerland

4. Guadarrama Rail Tunnel, Spain (28,4 km) Guadarrama Rail Tunnel adalah
terowongan kereta api yang menghubungkan Madrid dan Valladolid, yang
merupaka rel kereta api kecepatan tinggi, dengan panjang 28,4 km. Terowongan ini
memiliki dua tabung dan merupakan terowongan rel terpanjang di Spanyol

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 23

Konstruksi Underpass

Gambar 2.26, Guadarrama Rail Tunnel, Spain


Sumber : http://www.unik.ws/2012/12/7-terowongan-kereta-api-terpanjang-di.html

2.6 Persyaratan Terowongan


2.6.1 Persyaratan Sistem
a. Terowongan untuk kepentingan jalur kereta api terdiri dari tiga jenis :
1.

Terowongan pegunungan (mountain tunnel), yaitu terowongan yang


dibangun menembus daerah pegunungan;

2.

Terowongan perisai (shield tunnel), yaitu terowongan yang dibangun


dengan menggunakan mesin perisai (shield machine).

3.

Terowongan gali timbun (cut and cover tunnel), yaitu merupakan


terowongan yang dibangun dengan metode penggalian dari permukaan
tanah

hingga kedalaman tertentu dengan menggunakan system penahan

tanah (earth retaining) dan ditimbun kembali setelah konstruksi


terowongan selesai dibangun.
b. Sistem terowongan harus memenuhi persyaratan berikut:
1.

ruang bebas;

2.

geometri;

3.

beban gandar;

4.

stabilitas konstruksi; dan

5.

kedap air.

c. Ruang bebas dalam terowongan memperhitungkan jenis sarana perkeretaapian


yang dioperasikan dan sistem balas (ballasted) atau tanpa balas (unballasted).
Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 24

Konstruksi Underpass

d. Dimensi terowongan ditentukan oleh ruang bebas ditambah sekurangkurangnya


100 mm untuk perawatan.
e. Geometri terowongan harus mempertimbangkan geometri jalan rel dan drainase
dengan kelandaian jalan rel dalam terowongan sekurangkurangnya1.
f. Beban gandar kereta api sesuai dengan rencana sarana perkeretaapian yang
dioperasikan.
g. Konstruksi terowongan harus mempertimbangkan sekurang-kurangnya bebanbeban berikut:
1.

beban tanah atau batuan di atasnya (overburden);

2.

beban mati dan beban hidup;

3.

beban akibat tekanan air;

4.

beban gempa; dan

5.

beban lainnya.

h. Stabilitas Konstruksi Terowongan :


1.

Stabilitas konstruksi terowongan untuk jenis terowongan pegunungan


harus didasarkan atas penyelidikan sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a) topografi;
b) geologi;
c) tanah;
d) hidrologi; dan
e) lingkungan.

2.

Stabilitas konstruksi untuk jenis terowongan gali timbun dan terowongan


perisai harus didasarkan atas penyelidikan sekurang-kurangnya sebagai
berikut:
a) topografi;
b) geologi;
c) hidrologi;
d) tanah;
e) daerah amblesan;
f)

udara berkadar oksigen rendah dan gas berbahaya; dan

g) lingkungan.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 25

Konstruksi Underpass

3.

Dinding pelapis terowongan harus kedap air dan jika ada kebocoran masih
diijinkan dengan laju kebocoran (leakage) tidak boleh melampaui
0,2l/m2/hari.

2.6.2 Persyaratan Komponen


a. Terowongan Pegunungan
Komponen terowongan pegunungan terdiri dari:
1.

portal;

2.

beton tembak (shotcrete);

3.

baja penyangga (steel support);

4.

baut batuan (rock bolt);

5.

dasar Terowongan (invert);

6.

dinding, dan

7.

fasilitas pendukung.

b. Terowongan Gali Timbun dan Perisai


Komponen terowongan gali timbun terdiri dari :
1.

Lining

2.

Invert.

c. Fasilitas pendukung terowongan sekurang-kurangnya :


1.

jalan inspeksi / evakuasi;

2.

sistem sirkulasi udara;

3.

telepon darurat;

4.

peralatan informasi jenis tombol tekan (push button);

5.

pendeteksi api (fire detector);

6.

peralatan alarm darurat;

7.

pemadam api;

8.

papan petunjuk evakuasi;

9.

lampu penerangan.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 26

Konstruksi Underpass

Gambar 2.27, Cross Section Of Railways Tunnel


Typical Section

Gambar 2.28, Cross Section Of Road Tunnel


Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 27

Konstruksi Underpass

Gambar 2.29 Tipikal Terowongan (Underpass)


Sumber Pusat Kominikasi Publik Dept PU. 2008

Dari berbagai tipikal terowongan diatas, proses awal sebelum dibangun tetap melalui
tahap desain dengan ketelitian yang tinggi. Selanjutnya dilengkapi dengan gambar
pra rencana, gambar rencana, gambar pelaksanaan dan terakhir gambar yang telah
dilaksanakan (as built drawing).

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 28

Konstruksi Underpass

2.7 Lembar Soal


2.7.1

Latihan Soal

Pertanyaan :
1.

Apa yang saudara ketehaui tentang jembatan ?

2.

Gambarkan salah satu sketsa tipikal underpass yang pernah saudara lihat

3.

Sebutkan beberapa jenis tipikal underpass yang saudara ketahui

4.

Sebutkan jenis gambar yang diperlukan dalam pembanunan konstruksi


underpass

5.

Apa perbedaan gambar perencanaan dengan gambar pelaksanaan?

Jawaban :
1. ............................
2. ...........................
3. .............................
4. .............................
5. ............................
2.7.2

Latihan Soal
(Bentuk Tanya jawab langsung saat perkuliahan)

2.7.3 Tugas Latihan Gambar Aplikasi CAD.


1.

Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai setting


format kertas, dimensi, style text, dan layer. Nama-nama layer dianjurkan
agar disesuaikan dengan nama elemen-elemen garis gambar dengan tujuan
untuk memudahkan proses editing gambar.

2.

Buat gambar situasi rencana Underpass, periksa dan pelajari data perencanaan
dengan teliti.

3.

Buat gambar denah rencana Underpass

4.

Gambar potongan melintang dan memanjang Box Culvert.

5.

Gambar detail penulangan, lengkapi dengan kodefikasi dan setiap


penulangan.

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 29

Konstruksi Underpass

6.

Buat daftar penulangan dan gambarkan Bar Bending Diagram sebagai


kelengkapan dari Shop Drawing guna untuk memudahkan perkerjaan estimasi
biaya dan pelaksanaan konstruksi.

Daftar Pustaka

Giusti/Hasni, 2013, Praktek Kerja Lapangan Pembangunan Box Culvert pada Jalan Raya
Ciwaringin Palimanan STA 202 + 740
http://www.calvaryadi.com.product.php, www.lisaconcrete.com, Box culvert tipe U
Ditch.
http://www.unik.ws/2012/12/7-terowongan-kereta-api-terpanjang-di.html
Indri/Redi, 2006, Laporan Tugas Akhir Desain Ulang Box Underpass Pada proyek
Underpass Paskal Hyper Square Pasir kaliki Bandung.
Kamus Istilah bidang Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Komunikasi
Publik 2008
Tata cara perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan No.01/T/BNKT/1992
Website Departemen Pekerjaan Umum / glossory (www.pu.go.id)
Undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan

Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

2 - 30

Anda mungkin juga menyukai