METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan:
Peningkatan Jalan Kantor Pos Galur-Tegalburet
(1.08.04.012)
CV. MAHAKARYA
METODE PELAKSANAAN
1 PENDAHULUAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya
pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan, biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang
diinginkan pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek
tersebut, maka berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan.
Lokasi pekerjaan di Ruas: Peningkatan Jalan Kantor Pos Galur - Tegalburet. Panjang total jalan
600 m, dengan rincian informasi sebagai berikut:
Nama Paket : Peningkatan Jalan Kantor Pos Galur - Tegalburet
1.04.05.008
No. Dok. Pengadaan : 48/02/Peningk.Sangon-Kalirejo/Pokmil BPBJ-
KP/III/2020
Tahun Anggaran : 2020
Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak tanggal surat
perintah mulai kerja ditetapkan.
Masa Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh lima) hari kalender sejak
Serah Terima Pertama pekerjaan (PHO)
Lingkup Pekerjaan : - Mobilisasi
- Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
- Pasangan Batu dengan Mortar
- Box Culvert Pracetak uk. 800 x 800 mm terpasang
- Galian Biasa
- Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
- Galian Perkerasan berbutir
- Timbunan Biasa dari hasil galian
Halaman 1 dari 58
- Pemotongan Pohon diameter 15 – 30 cm + Dongklak
dan pengisian galian
- Latasir Kelas A (SS-A)
- Lapis Pondasi Agregat Kelas A
- Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
- Beton strukur, fc’20 MPa
- Baja Tulangan Polos-BjTP 280
- Pembongkaran Pasangan Batu
- Pembongkaran Beton
- Pasangan Batu
- Patok Pengarah
Lokasi pekerjaan di Ruas : Peningkatan Jalan Kantor Pos Galur - Tegalburet sepanjang 600 m,
berada di Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo Provinsi DI Yogyakarta.
2 Mobilisasi
2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang di perlukan dan
semua falitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan
demobilisasi kembali terhadap semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat
pekerjaan selesai.
Pada waktu persiapan sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan mobilisasi
sumber daya manusia dan peralatan sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan. Sumber daya
manusia menggunakan sarana transportasi umum, sedangkan peralatan proyek seperti alat
berat menggunakan trailer langsung ke site proyek.
Halaman 2 dari 58
2.2 Persiapan Pekerjaan
MULAI
Rapat
Rapat Persiapan
Persiapan Pelaksanaan
Pelaksanaan
Program
Program Mobilisasi
Mobilisasi
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan
Demobilisasi
Demobilisasi Peralatan
Peralatan && Personil
Personil
SELESAI
1. Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan
baik.
2. Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
Halaman 3 dari 58
3. Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan
tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan
pada waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi
kerusakan pada alat yang akan digunakan.
1. Tenaga
Operator / Supir = 2 Orang
2. Peralatan yang dibutuhkan
Flat Bad Truk
3. Bahan yang digunakan
-
2.6 Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
- Helm
- Sepatu Safety
Halaman 4 dari 58
3 Pembuatan dan Persetujuan Shop Drawing (Gambar Kerja)
Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan sebelum pekerjaan yang
bersangkutan dilaksanakan. Shop Drawing digunakan sebagai acuan bagi pelaksana di lapangan.
Halaman 5 dari 58
3.1 Bagan Alir Pembuatan dan Persetujuan Shop Drawing
3.2 Metode Kaji Ulang Dokumen dan Penyiapan Shop Drawing (Gambar
Kerja)
Setelah penanda tanganan kontrak, semua jenis Gambar Pelaksanaan yang disediakan oleh
kontraktor berdasarkan gambar kontrak akan dibuat dalam bentuk format pelaksanaan yang
disetujui oleh Direksi dan akan diajukan jauh sebelumnya, sehingga Direksi dapat memeriksa
dan / atau menyetujui tanpa mengakibatkan penundaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Berikut adalah ketentuan-ketentuan penyiapan Gambar Kerja:
Gambar kerja akan dibuat dengan skala dan dimensi yang spesifik dan tipikal untuk
menggambarkan berbagai segi pekerjaan dan menjadi pedoman bagi pelaksana untuk
dilaksanakan di lapangan. Sebelum melaksanakan pekerjaan, gambar-gambar kerja
tersebut akan diajukan beserta urutan dan metode pelaksanaan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan. Gambar Kerja akan dipersiapkan berdasarkan Gambar
Kontrak dan Spesifikasi yang dipersyaratkan, dan akan memuat hal-hal sebagai berikut:
Halaman 6 dari 58
o Detail-detail dari setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
o Data topografi dan elevasi permukaan bagian pekerjaan yang diperoleh dari data
perencanaan dan hasil survey lapangan.
o Perhitungan-perhitungan yang diperlukan
o Jenis material yang digunakan untuk tiap bagian konstruksi
o Selama periode pelaksanaan, kontraktor akan menyiapkan Gambar Purna
Bangunan untuk semua jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. Gambar-gambar
tersebut akan menunjukkan perubahan-perubahan yang disetujui sebagaimana
dalam Gambar Pelaksanaan, dengan maksud agar kondisi purna bangunan
tersebut merupakan proses yang benar dari kondisi setiap pekerjaan.
Personil petugas pengatur lalu lintas masing-masing 2 orang untuk mengatur arus lalu lintas di
setiap lokasi kegiatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Koordinator
keselamatan lalu lintas 1 orang, untuk mengatur petugas, memantau kerja petugas, dan
membuat laporan keselamatan lalu lintas.
4.2 Peralatan
1. Bendera Tangan,
2. Lampu Kedip Portabel,
3. Alat Komunikasi,
4. Rambu-Rambu Peringatan
Halaman 7 dari 58
Gambar 5. 1 Manajemen dan keselamatan Lau Lintas
Pembuatan laporan secara berkala tentang kondisi keselamatan lalu lintas di lokasi kerja yang
dilaporkan kepada Safety Engineer sebagai bahan monitoring dan evaluasi Setiap penutupan
jalan akan dikoordinasikan dengan aparat desa dan kepalisian wilayah dimana lokasi pekerjaan.
4.4 Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
- Helm
Halaman 8 dari 58
- Sepatu Safety
Berikut adalah rincian pekerjaan untuk masing masing tahap pelaksanaan tersebut :
Halaman 9 dari 58
Pemuatan di Truck Produk Box Culvert / Gorong-gorong Kotak
1. Produk Box Culvert / Gorong-gorong Kotak diangkat dan diletakkan sesuai dengan yang
ditunjukkan gambar rencana dengan menggunakan Truck Crane
2. Box Culvert / Gorong-gorong Kotak diletakkan secara perlahan di dasar galian yang
telah diberi urugan pasir setebal 10 cm dan lantai kerja setebal 5 cm.
3. Semua box culvert / Gorong-gorong Kotak harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-
retak dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika box culvert berada diatas galian, jika terjadi
kerusakan box culvert / Gorong-gorong Kotak segera diganti
5. Apabila diperlukan pemotongan maka harus dikerjakan dengan rapi dan teliti tanpa
menyebabkan kerusakan pada box culvert / Gorong-gorong Kotak dan lapisan ujungnya
harus dibuat halus.
3. Demobilisasi
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan material, pemasangan bowplank,
pasangan batu, plester dan aci serta perapihan hasil pekerjaan.
Halaman 10 dari 58
2. Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
2) Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
3) Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
3. Uraian Pekerjaan
1) Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
2) Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5
cm.
3) Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang.
4) Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi
yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
Batu besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
5) Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
harus di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
5. Analisa K3
1. Personil
• Pelaksana
• Petugas K3L
• Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
- Rambu Peringatan “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
Halaman 11 dari 58
- Sepatu safety
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk galian biasa, galian perkerasan beraspal tanpa cold milling machine
dan galian perkerasan berbutir ini meliputi semua pekerjaan galian (pengerukan) pada badan
jalan, hasil galian diangkut pada lokasi yang telah ditentukan, pembersihan hasil galian.
Persiapan Pekerjaan
Uraian Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan
MULAI
Persiapan Alat
SELESAI
Halaman 12 dari 58
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
1. Aspek K3
B. Metode pelaksanaan
§ Menentukan pohon yang akan di potong, kemudian dilakukan kordinasi dengan pihak terkait
seperti Dinas Pertamanan dan instansi terkait lainnya..
§ Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan mesin pemotong kayu, untuk
membersihkan akar- akar pohon digunakan excavator sehingga akar pohon tidak tertinggal
didalam permukaan tanah.
§ Kayu hasil pemotongan diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck
§ Pengangkutan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas.
§ Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan galian.
Halaman 13 dari 58
Pelaksanaan pekerjaan bongkaran pasangan batu dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak bagian bangunan yang masih tertingal atau bangunan lainnya yang masih baik.
Material hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi
pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk dari pemilik pekerjaan.
Tenaga, Bahan dan Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Bongkaran
Pasangan Batu adalah :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor
Bahan Kerja :
Alat Kerja
1. Palu Godam
2. Pahat Beton
3. Linggis
Pelaksanaan pekerjaan bangakaran pasangan batu ini meliputi bongkaran bangunan pasangan
batu existing/yang telah ada. Pelaksanaan pekerjaan bongkaran pasangan batu ini akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan bongkaran pasangan batu ini akan mengutamakan keselamatan
dan kesehatan kerja serta keselamatan konstruksi dengan menggunakan cara standard, dengan
menggunakan peralatan safety untuk para pekerja sesuai peraturan keselamatan yang berlaku,
dan sesuai dengan petunjuk dan arahan Direksi Pekerjaan.
Halaman 14 dari 58
bekisting sudah terpasang dengan baik sesuai gambar dokumen kontrak. Selama pengecoran
sekelompok pekerja membantu merapikan dan memadatkan dengan concrete vibrator.
Selain itu juga perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
1. Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran mix desain untuk mutu beton
yang akan digunakan sebelum pekerjaan beton dimulai.
2. Penyedia jasa harus mengirim gambar detail untuk seluruh perancah/bekesting yang
akan digunakan dan harus memperoleh persetujuan direksi pekerjaan.
3. Acuan kerja atau bekesting dari kayu balok dan multilplex 12 mm, pembuatan bekesting
sesuai dengan gambar rencana dilaksanakan oleh tukang dan pekerja di bawah arahan
mandor dan pelaksana.
4. Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
5. Kayu yang tidak diserut permukaannya tidak dapat digunakan untuk permukaan beton
yang terexpos.
6. Lapis beton struktur mutu sedang fc’ 20 MPa dicampur di Concrete Pan Mixer/Batching
Plant sesuai dengan mix desain yang telah disepakati bersama.
7. Persetujuan atau proporsi bahan pokok campuran harus didasarkan pada percobaan
campuran (trial mix) yang dibuat oleh penyedia jasa dan disetujui oleh konsultan dan
direksi lapangan.
8. Material pasir beton, semen, agregat kasar dimasukkan ke Concrete Pan Mixer atau
Batching Plant dengan menggunakan Excavator kemudian campuran material tersebut
dimasukkan ke dalam truck mixer.
9. Pengangkutan beton struktur mutu sedang fc’ 20 MPa dengan menggunakan truck mixer
atau penghantar jenis agitator (penggoyang bolak - balik) dan harus mampu menuangkan
beton dengan konsistensi adukan yang diisyaratkan.
10. Setelah pembesian struktur selesai, maka bekesting dapat dibuat sesuai dengan gambar
rencana.
11. Sebelum memulai pengecoran seluruh kotoran yang berada dalam bekesting harus
dibersihkan.
12. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan
halus dari campuran beton harus dicor dalam cetakan tidak boleh melampaui 1 meter
dari tempat awal kerja.
13. Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm.
14. Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis/Concrete Vibrator, penggetar harus
dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan
tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
15. Beton mutu sedang fc’ 20 MPa harus segera dirawat, setelah finishing selesai seluruh
permukaan disemprot air merata kontinyu, dan kondisi kelembaban dijaga agar tetap
selama masa perawatan. Penyemprotan air dengan mengguanakan water tanker truck
dan ditutup dengan karung goni atau curing compound.
A. Bahan / Material:
1. Semen
2. Pasir
3. Agregat Kasar
4. Kayu Perancah/Multiplex
5. Paku
B. Peralatan:
1. Concrete Pan Mixer/Batching Plant
2. Truck Mixer
3. Water Tanker Truck
4. Concrete Vibrator
Halaman 15 dari 58
5. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
Halaman 16 dari 58
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat kelas A
Lapis Pondasi Agregat KLas A adalah Mutu Lapis Pondasi atas untuk lapisan
dibawah lapisan beraspal, dengan tebal 15 cm. Bahan material klas A terdiri dari fraksi
Agregat Kasar (tertahan saringan No. 4), dan fraksi agregat halus (lolos saringan No. 4)
dengan rentang komposisi dan syarat sifat bahanyang diatur dalam spesifikasi teknik.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebegai berikut :
1. Exavator memuat material agregat yang telah dicampur dari base camp/stock file
kedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi pekerjaan. Material dihampar
dilokasi kerja dengan menggunakan Motor Grader, yang selanjutnya setelah mencapai
tebal hamparan gembur yang cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibrator
Roller, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar.
Untuk menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelum
pemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan dengan menggunakan Water
Tank. Sekelompok pekerja akan merapihkan hamparan dari agregasi sebelum pemadatan
dengan menggunakan alat bantu.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Exavator, Dump Truck, Vibrator Roller, Water Tank
dan Alat Bantu.
Halaman 17 dari 58
6.1.(2a) Lapis Perekat – Aspal Cair
Pekerjaan lapis perekat terdiri dari pekerjaan penyiapan permukaan dan
penghamparan bahan aspal yang dihampar diatas permukaan bahan pengikat semen atau
Asphalt (Sperti semen Tanah, RCC, CTB, Perkerasan Beton / Lantai Jembatan Beton, Lapis
Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dll.) dengan komposisi seperti disyaratkan dalam
Spesifikasi untuk setiap Jenis Bahan Asphalt dan kondisi permukaan yang sesuai.
Pekerjaan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga masih memungkinkanlalu lintas
satu lajur tanpa merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanya menimbulkan
gangguan yang minimal bagi lalu lintas. Bangunan dan benda- benda lain disamping
tempat kerja (struktur, kerb lantai dan lain-lain) harus dilindungi agar tidak menjadi
kotor karena percikan aspal. Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah aspal
semen pen 60/70 atau 80/100 (memenuhi standar AASHTO M20) yang diencerkan
dengan minyak Tanah (kerosene), dengan membandingkan pemakaian minyak tanah pada
rentang 25 - 30 bagian minyak per 100 bagian aspal (25 pph 30 pph).
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin kompresor yang
dibantu dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi. Menyiapkan material yang
digunakan dengan mencampur Aspal dan Korosene sesuai komposisi yang ditentukan, dan
kemudian dipasnaskan sehingga menjadi aspal cair. Penghamparan diolakukan dengan
menggunakan aspal Sprayer secara seksama, dengan mengacu pada rentang suhu yang
disyaratkan dalam Spesifikasi. Perapihan dilakukan setelah penyemprotan selesai
dilakukan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : compressor, asphalt Sprayer yang di gandeng Dump
Truck dan alat bantu
Metode Pelaksanaan
Agregat dan Aspal digoreng atau dicampurkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan
sesuai dengan suhu yang memenuhi persyaratan teknis agar material tidak rusak.
misalnya aspal apabila terlalu panas suhu yang digunakan untuk menggoreng aspal
maka aspal akan mengalami pemuaian atau hidrasi sehingga dapat membuat aspal
menjadi getas/kaku.
Permukaan badan jalan yang akan di latasir terlebih dahulu dibersihkan dan
disemprotkan dengan aspal cair (primecoat/tackcoat).
Halaman 18 dari 58
Pemadatan menggunakan alat pemadat roda besi dan roda karet.
Tahapan Pelaksanaan
Penghamparan campuran boleh dilakukan apabila permukaan badan jalan dalam
kondisi kering dan diperkirakan tidak akan terjadi hujan ketika pelaksanaan
berlangsung.
Bilamana persyaratan kerataan hasil hamparan tidak terpenuhi atau bilamana benda uji
inti dari lapisan beraspal dalam satu segmen tidak memenuhi persyaratan tebal atau
kepadatan sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi ini, maka panjang yang tidak
memenuhi syarat supaya dibongkar atau dilapisi kembali dengan tebal lapisan nominal
minimum yang dipersyaratkan dengan jenis campuran yang sama. Panjang yang tidak
memenuhi syarat ditentukan dengan benda uji tambahan sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi pekerjaan dan selebar satu hamparan.
Bila perbaikan telah diperintahkan maka jumlah volume yang diukur untuk pembayaran
haruslah volume yang seharusnya dibayar bila pekerjaan aslinya dapat diterima. Tidak
ada waktu dan atau pembayaran tambahan yang akan dilakukan untuk pekerjaan atau
volume tambahan yang diperlukan untuk perbaikan.
Seluruh lubang uji yang dibuat dengan mengambil benda uji (coredrill) atau lainnya
agar segera ditutup kembali dengan bahan campuran beraspal oleh Penyedia Jasa dan
dipadatkan hingga kepadatan serta kerataan permukaan sesuai dengan rencana.
Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan material, pemasangan bowplank,
pasangan batu, plester dan aci serta perapihan hasil pekerjaan.
2. Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
2) Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
3) Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
3. Uraian Pekerjaan
Halaman 19 dari 58
1) Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
2) Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5
cm.
3) Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang.
4) Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi
yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
Batu besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
5) Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
harus di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
5. Analisa K3
1. Personil
• Pelaksana
• Petugas K3L
• Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
- Rambu Peringatan “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
Halaman 20 dari 58
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian
Lingkup Pekerjaan
Pekejaan ini meliputi persiapan lokasi pekerjaan, penghamparan, pemadatan, pengujian dan
perapihan hasil pekerjaan.
Persiapan Pekerjaan
Uraian Pengerjaan
Pengujian
SELESAI
Halaman 21 dari 58
Kebutuhan Tenaga, Bahan dan Peralatan
Tenaga Kerja :
- Pekerja
- Mandor
Bahan/Material :
- Stamper
- Alat Bantu
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Halaman 22 dari 58
Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety
Tahapan Pelaksanaan
Membuat shop drawing, metode pelaksanaan dan membuat request Patok Pengarah.
Pengadaan Patok Pengarah sesuai shop drawing
Pemasangan Patok Pengarah dengan jarak dan jumlah sesuai shop drawing. Semua patok
harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya, terutama selama pengerasan
(setting) beton.
Semua patok harus diberi satu lapis cat dasar (primer), satu lapis cat bawah permukaan
dan satu lapis akhir sebagai lapis permukaan sesuai shopdrawing.
PEKERJAAN AKHIR
a. Demobilisasi
Demobilisasi dilaksanakan diakhir pekerjaan. Mengembalikan kondisi tempat kerja
menjadi kondisi saat pekerjaan belum dimulai termasuk sumber daya yang untuk
mobilisasi seperti pemindahan instalasi alat, peratalan, perlengkapan, personil dan lain-
lain.
Pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir periode Pelaksanaan,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik
Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula
sebelum pekerjaan dimulai.
Jika pekerjaan fisik telah selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pekerjaan
demobilisasi sisa-sisa material, bongkaran, sebagian tenaga kerja dan peralatan. Lokasi
pekerjaan harus dibersihkan dari berbagai sisa material pekerjaan.
Waktu Pelaksanaan selama 1 minggu (7 HK), Pembersihan akhir dilakukan pada puing
-puing atau bekas bowplank dan bekas kertas semen yang telah dipakai, ini dibersihkan dari
lokasi pekerjaan dengan membuangnya di tempat pembuangan sampah akhir, dengan
menggunakan mobil pickup atau L 300.
Setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan dilakukan serah terima pekerjaan, adapun
hal yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan serah terima pertama pekerjaan, kontraktor
harus mempersiapkan segala kebutuhan seperti pembersihan lapangan, mengadakan core
terhadap ketebalan pengecoran dan kelengkapan administrasi lainnya.
Halaman 23 dari 58
Untuk persiapan Serah Terima Pekerjaan, kontraktor wajib menyerahkan pekerjaan pada KPA
ebelum pencairan, maka kontraktor wajib meyelasaikan semua administrasi proyek yang di
tangani oleh TIM administrasi proyek.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan berakhir,dilaksanakan persiapan untuk serah terima pekerjaan
yang pertama (PHO)
Pelaksanaan pekerjaan untuk MC 100% :
a. Pengukuran dan penghitungan volume pekerjaan yang dilaksanakanb.
b. Penggambaran untuk dibuat gambar purna laksana (Asbuilt Drawing) bilamana di dalam
pelaksanaan pekerjaan terdapat perubahan/Addendum dari Rencana Kontrak atau MC 0%.
c. Perhitungan MC100% untuk mengetahui nilai pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan
pada saat serah terima pertama pekerjaan.
d. Pemeriksaan pekerjaan bersama dengan Tim penerima akhir pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan serah terima pekerjaan.
e. Pihak penyedia jasa masih harus melakukan pemeliharaan selama waktu yang ditentukan,
selanjutnya dilaksanakan Serah Terima Pekerjaan Kedua (FHO) pada akhir masa pemeliharaan
yang ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Setelah seluruh item pekerjaan telah selesai dilaksanakan, dimana tidak ada lagi kekurangan
volume lapangan (Progress fisik sudah 100 %) dan seluruh administrasi sampai proses fisik
lapangangan telah dilengkapi, maka bersama surat pengajuan ke PPHP, seluruh administrasi
tersebut dilampirkan seperti kontrak, addendum (jika ada), Back Up data final, As built drawing,
photo dokumentasi dan dakumen lain yang diperlukan oleh PPHP)
Administrasi lapangan progress fisik 100 % didalamnya Penandatangan yaitu Penyedia Jasa
(Direktur/Wakil Direktur) dan Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA), secara tidak langsung telah
menyetujui pekerjaan tersebut melalui administrasi yang telah ditanda tangani, ketika pihak
yang terkait belum ditandatanganinya Administrasi Proyek misal :
Pada Laporan bulanan atau Back Up Data Proyek, belum di teken oleh PPK atau Unsur
Pendukungnya dan oleh Direktur atau Unsur dibawahnya, maka sebaiknya jangan dilakukan
dulu pengajuan serah terima , jadi masalah terima dan tidak diterima antara Penyedia Jasa Dan
Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA) pada lingkup yang berjanji/berkontrak terjadi pada saat
administrasi proyek menjelang Pengajuan Serah terima Pekerjaan.
Syarat pengajuan Serah Terima dalam pekerjaan adalah diterimanya oleh PPK/KPA/PA
pekerjaan tersebut dalam bentuk ditanda tangani seluruh admistrasi proyek terutama
admistrasi lapangan, jika seperti contoh diatas tadi, belum ditanda tangani berarti pihak
PPK/KPA/PA belum menerima pekerjaan tersebut, sehingga pengajuan Serah Terima kepada
PPHP belum bisa di ajukan.
Setelah atau menjelang berakhirnya masa pemeliharaan, jika ada yang rusak lakukan
perbaikan, maka bersama surat pengajuan ke PPHP, disampaikan admistrasi berupa Kontrak,
addendum (jika ada), BA Serah terima Pertama (PHO), Photo Dokumentasi lapangan dan sekali
gus jika ada perbaikan dan administrasi lain yang diperlukan
Pengajuan serah terima terakhir (FHO) kepada PPHP dilakanakan oleh yang berkontrak
adalah setelah administrasi tersebut sudah dilengkapi oleh pihak Penyedia Jasa dan di setujui
oleh wakil Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA)
Serah Terima Pekerjaan (PHO dan FHO) memiliki proses masing-masing dalam rentang
waktu dan jarak yang berbeda, sehingga proses kedua hal dimaksud terpisah tidak bersamaan,
Halaman 24 dari 58
dan dalam pengajuannya ada sedikit perbedaan administrasi, tapi pada prinsipnya FHO baru
bisa dilaksanakan apabila PHO sudah dilaksanakan.
Pengajuan Serah Terima (PHO dan FHO) dilakukan apabila PPK/KPA/PA (unsur
berkontrak dengan Penyedia) telah menerima dan menyetujui Hasil Pekerjaan tersebut, bukti
diterima dan disetujuinya pekerjaan yang dilaksanakan bersama-sama adalah disampaikan
permintaan Serah terima pekerjaan oleh (PPK/KPA/PA) kepada PPHP.
2. Penempatan Material.
Dalam hal penempatan materil pada lokasi pekerjaan, diusahakan untuk penempatan material
dilakukan ditepi/bahu jalan (tidak mengganggu badan jalan). Apabila tidak ada lokasi / sampai
mengganggu pengguna jalan maka akan kami pasang rambu.
Dan dalam droping material kami usahakan kalu material tersebut akan segera digunakan,
sehingga diusahan material yang dating sekali habis. Agar tidak mengganggu pengguna jalan.
3. Penerangan.
Apabila dilaksanakan pekerjaan pada malam hari maka kami akan menyediakan penerangan
yang cukup dengan mengadakan alat genset, serta lampu-lampu yang terang sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan sesaui dengan spek.
Untuk kelancaran lalu-lintas penerangan juga kami pasang pada awal dan akhir pekerjaan dan
pada beberapa sepanjang lokasi pekerjaan sehingga pengguna jalan dapat melihat bahwa di
daerah tersebut sedang ada pekerjaan jalan.
4. Antisipasi Cuaca.
Untuk antisipasi cuaca, pada setiap dump truck kami lengkapi dengan terpal, sehingga apabila
pada saat bermuatan terjadi hujan material langsung ditutup dengan terpal. Dan pada saat
dump truck bermuatan hotmix, maka bak dump truck selalu ditutup terpal agar suhu tetap
terjaga.
Selain terpal kami juga menyediakan plastik untuk penutupan agregat apabila sebelum tergelar
padat sudah terjadi hujan.
Halaman 25 dari 58
Dalam pengopersian pemeliharaan kami pantau selalu melalu penempatan personil inti
dan penempatan peralatan utama untuk masa pemeliharaan. Dan apabila ditemukan
kerusakan pada hasil pekerjaan maka kami akan segera memperbaikinya.
PENUTUP
Pekerjaan Penunjang untuk pekerjaan ini antara lain : Pengaturan lalu-lintas, Penempatan
material, Penerangan, dan antisipasi cuaca.
Pencapaian indicator kerja dengan cara kami control/survey dan penempatan personil inti
serta peralatan untuk pemeliharaan, agar apabila terdapat kerusakan bisa langsung/segera
diatasi.
Demikian Metode pelaksanaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk kelancaran paket pekerjaan tersebut.
CV. MAHAKARYA
ISNARYATI SANTI
Direktris
Halaman 26 dari 58