Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

CV. ABADI SARANA KARYA

Pembanguan SUTT 150 KV Padalarang Baru II – Padalarang


METODE PELAKSANAAN
CV. ABADI SARANA KARYA

A. DATA TEKNIS

KEGIATAN : Pembanguan SUTT 150 KV Padalarang Baru II – Padalarang

Nama Pekerjaan : Sub ontraktor Pekerjaan Galian & Pembuatan Udicth Pengecoran di
tempat (In Situ))
Lokasi Pekerjaan : Gardu Induk Padalarang

B. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan proyek pada hakekatnya adalah proses merubah sumber daya dan dana
tertentu secara terorganisasi menjadi hasil pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan
dan harapan-harapan awal. Keseluruhannya harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan. Sementara itu pada sisi lain disadari bahwa metode pelaksanaan proyek pada
umumnya merupakan suatu rangkaian mekanisme tugas atau kegiatan yang rumit yang
mengandung berbagai permasalahan serta kesulitan tersendiri berdasarkan atas kondisi yang
kompleks tersebut, yang membawa kita kepada suatu pertanyaan besar, bagaimana agar suatu
proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu, tepat mutu, dan tetap dalam batas- batas
anggaran biaya yang telah direncanakan. Apabila permasalahan yang muncul dalam proyek
tidak ditangani secara sungguh- sungguh akan memberikan dampak berupa terlambatnya
penyelesaian, penyimpangan mutu. Terdapat sisa anggaran besar karena proyek tidak selesai,
pembiayaan membengkak pemborosan sumber daya, persaingan tak sehat diantara pelaksana,
serta kegagalan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang di inginkan. Untuk menangani
pelaksanaan proyek yang baik atau paling tidak untuk memperkecil peluang timbulnya
permasalahan dan mencegah datangnya kesulitan, maka diperlukan suatu konsep system
manajemen yang lengkap, mendasar Manusia merupakan bagian dari sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan/organisasi. Dalam suatu proyek, sumber daya manusia merupakan
faktor terbesar yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Betapa tidak
berartinya kekayaan/aset yang lain apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang
handal. Oleh karena itu untuk alokasi sumber daya manusia harus memperhatikan kualitas dan
peran sumber daya tersebut. Dengan alokasi sumber daya yang berkualitas, maka hal itu akan
sangat berpengaruh pada pelaksanaan proyek. Pengerahan tenaga kerja dengan hanya melalui
jasa mandor merupakan cara lama yang secara tradisional sampai dengan saat sekarang masih
tanggung jawab kepada mandor. Pada perkembangannya mandor tidak saja dibebani tugas
hanya untuk mengerahkan tenaga diberlakukan. Perkembangan melalui cara tersebut
menunjukan bahwa jajaran manajemen menumpukan seluruh apalagi tenaga kerja yang
dikerahkan tidak memiliki latar pendidikan rekayasa atau pendidikan formal yang cukup
memadai. Mereka bekerja di bidang konstruksi hanya mengandalkan kemauan kerja demi
meraih upah, sedangkan keterampilannya sangat minim dan hanya tergantung pada seberapa
banyak mendapat kesempatan pengalaman pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Hal
demikian terjadi karena sebagian besar umumnya terdiri dari tenaga kerja musiman atau
informal. Apabila system mandor tetap digunakan dengan tanpa upaya pembinaan dan
pengembangan, tentunya akan berdampak pada baik dan tidaknya mutu hasil yang dicapai
serta akan berhenti hanya pada batas mutu optimal tertentu yang relative rendah. Dalam
memanfaatkan tenaga kerja, mandor justru tidak berupaya melakukan penyaringan mutu, tetapi
malah berprinsip sedapatnya saja, asal murah upahnya.
Dengan demikian yang dikerahkan adalah tenaga kerja yang kualitasnya rendah untuk
dipekerjakan pada proyek konstruksi. Jadi pengerahan tenaga kerja (dengan segala
kondisinya) merupakan bagian operasional dari manajemen yang rapuh dan cenderung
melemah terutama bila dikaitkan dengan produktivitasnya. Dengan demikian kiranya perlu
untuk memikirkan upaya-upaya pengembangan dalam hal pengembangan tenaga kerja yang
berkualitas agar dapat mencapai tujuan dalam pelaksanaan proyek.

TUJUAN
Tujuan dari Metodologi Pelaksanaan ini adalah sebagai pedoman teknis pelaksanaan di
lapangan yang harus diikuti oleh pelaksana lapangan dalam menyelesaikan pekerjaan yang
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang dan kontrak yang
telah disepakati, serta memberikan gambaran mengenai tata cara kerja, dengan sasaran agar
Pelaksanaan Pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan jadwal waktu yang telah disepakati dalam
Kontrak serta untuk mendapatkan hasil akhir pekerjaan sesuai dengan harapan bersama.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN :

1. Pekerjaan persiapan.
2. Pekerjaan Galian
 Pekerjaan Galian Type 1
 Pekerjaan Galian Type 2
 Pekerjaan Pemasangan Turap Bambu
 Pekerjaan Bongkaran Beton Gantry
3. Pekerjaan Urugan Pasir
4. Pekerjaan Lantai Kerja (K100)
5. Pekerjaan Pembesian Uditch
6. Pekerjaan Begisting Uditch
7. Pekerjaan Beton K225 Uditch
8. Pekerjaan Covertile
9. Pekkerjaan Penimbunan Kembali
10. Pekerjaan Patok UGC
C. Gambaran Lokasi Pekerjaan

Lokasi Kegiatan
Galian Type 1

Lokasi Kegiatan
Galian Type 2
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan pelaksanaan Pembanguan SUTT 150 KV Padalarang Baru II –
Padalarang ( Sub Kontraktor Pekerjaan Galian & Pembuatan Udicth Pengecoran di
tempat (In Situ)) meliputi :
1) Pekerjaan pengukuran (MC0)
2) Sosialisasi dan Koordinasi
2) Sewa base camp.
3) Pembuatan Gudang
4) Pemeriksaan Antigen Pekerja
5) Penyediaan APD (Alat Pelindung Diri)
5) Penyiapan Listrik Kerja
6) Penyiapan Air kerja.
7) Administrasi dan Dokumentasi.
8) Mobilisasi (Material dan Peralatan)
1.1 Pekerjaan Mobilisasi Alat
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih
dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan
dan jadwal
kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang
aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Assumsi Mobilisasi alat:
Mobilisasi alat dimobilisasi dari pool Aat Berat Terdekat untuk selanjutnya dihantar
ke lokasi pekerjaan. Dilanjutkan dengan delivery ke lokasi pekerjaan dengan alat
angkut darat (Trailer). Transportasi peralatan berat dilaksanakan setelah mendapat ijin
dan bantuan pengamanan dengan pihak terkait selama dalam perjalanan sampai
ditujuan demi menjaga keselamatan selama dalam perjalanan.

Tabel. Rencana Mobilisasi Peralatan Pekerjaan Sipil


No. Jenis Alat

1. PC 200/SK-200 (Komatsu/Kobelco)

2. PC 75 (Komatsu)

3. Truck Mixer

4. Dump Truck

5. Stamper

6. Vibartor Beton

7. Concrete Mixer

8. Alkon Pompa Air

9. Gerobak Dorong (Artco)


1.2 Pekerjaan Mobilisasi Material
Mobilisasi /pengiriman peralatan dan material ke lokasi pekerjaan di
jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan Jenis Material,Sumber
Material,Suplier Material,usulan cara pengangkutan dan jadwal pengiriman
Material
Sumber Material :
1. Alam :
- Pasir Pasang Lokal Setempat Padalarang
- Pasir Beton Cimalaka/Lokal Setempat
- Split (Batu Pecah) Lokal setempat Padalarang
2. Pabrikan
- Semen PC Suplyer Bandung
- Besi Suplyer Tanggerang-Bandung
- Beton Readymix Suplyer Bandung (Cimahi)
- Multiplek Suplyer Bandung/Lokal Setempat)
2. PEKERJAAN GALIAN

FLOW CHART

START

Surveying Works

Excavation

Material Hasil Galian


Perbaikan

Check

Inspec ok Tidak
tion
Tidak

ok

Finish MaterialTerpakai/Dapat Material Tidak


dimanfaatkan Terpakai/tidak Dapat
dimanfaatkan

Pembuangan Hasil
Galian disekitar Lokasi
Pekerjaan
Timbunan Kembali
dipadatkan
Pekerjaan Galian di bagi menjadi 2 bagian dengan Tahapannya:
1. Tahap Pertama Pekerjaan Galian Bagian Hilir Galian Type 2 (Galian untuk
pekerjan Rencana Pembuatan Uditch mulai dari pekerjaan Urugan Pasir,Lantai
Kerja mutu K-100,Pekerjaan Perakitan Besi Uditch,Begisting dan Pekrjaan Beton
K-225).

2. Tahap Kedua Pekerjaan Galian Bagian Hulu Galian Type 1 (Galian untuk
pekerjaan Rencana Pemasangan Kabel,Urugan Pasir,Cover Tile dan Pekerjaan
Bongkaran Beton Gantry).

a. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan (Galian Type 2)

Pekerjaan dengan menggunakan Alat berat, Pekerja dan alat bantu


Peralatan Kerja;
- Excavator PC 200 untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi
pembuangan     yang telah disetujui
- Alat Bantu

Ilustrasi Metode Pekerjaan Galian Type 2

Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan Ini meliputi Semua Galian dalam batas rencana yang ada dalam
gambar,Pemindahan,pengangkutan,pemanfaatan atau pembuangan,pembentukan
bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka,sesuai spesifikasi dan
garis,ketinggian,kelandaian,ukuran dan penampang melintang yang tercantum
dalam gambar.
Pelaksanaan:
1. Pekerjaan Persiapan Meliputi :
Penyiapan Peralatan Kerja dan Tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai dilakukakn pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana galian
3. Penggalian
- Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar.
- Material hasil galian diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal area
yang    disetujui direksi.
- Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat
digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat) dan
ditempatkan    di sekitar lokasi pekerjaan.

b. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan (Galian Type 1)

Pekerjaan dengan menggunakan Alat berat, Pekerja dan alat bantu


Peralatan Kerja;
- Excavator PC 200 untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Alat Bantu

Ilustrasi Metode Pekerjaan Galian Type 1

Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan Ini meliputi Semua Galian dalam batas rencana yang ada dalam
gambar,Pemindahan,pengangkutan,pemanfaatan atau pembuangan,pembentukan
bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka,sesuai spesifikasi dan
garis,ketinggian,kelandaian,ukuran dan penampang melintang yang tercantum
dalam gambar.

Pelaksanaan:
1. Pekerjaan Persiapan Meliputi :
- Penyiapan Peralatan Kerja dan Tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
- Sebelum penggalian dimulai dilakukakn pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana galian
3. Penggalian.
- Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar.
- Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan
- Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat
digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat).
- Material Ex galian dibuang di sekitar lokasi Pekerjaan dimana tempat tersebut
tidak menggangu lokasi Pekerjaan dan hasil buangan di rapihkan.

c. Pek. Bongkaran Beton Gantry (Galian Type 1)

Ilustrasi Metode Pekerjaan Bongkaran Beton Gantry

Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan galian (Bongkaran Beton) pada lokasi tanah dengan
permukaan beton yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan gambar
kerja dan pekerjaan ini (tidak dapat langsung digali dengan Bucket
excavator),Galian hanya dapat di lakukan dengan dengan Breaker.
Peralatan Kerja;
- Excavator PC 200 + Breaker untuk Pembongakran Beton dan untuk Buang
Hasil      Bongkaran.
- Alat Bantu.

Pelaksanaan:
1. Pekerjaan Persiapan Meliputi :
- Penyiapan Peralatan Kerja dan Tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
- Sebelum penggalian dimulai dilakukakn pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana galian (Bongkaran)
3. Penggalian
- Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar.
- Material hasil Bongkaran yang telah hancur diangkat oleh excavator dibuang di
sekitar lokasi Pekerjaan dimana tempat tersebut tidak menggangu lokasi
Pekerjaan dan hasil buangan di rapihkan.
- Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat
digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat).
3. PEKERJAAN URUGAN PASIR

Ilustrasi Metode Pekerjaan Urugan Pasir (Galian Type 1& 2)

Pelaksanaan:
1. Material di Hantar lokasi dengan Dump Truck

2. Lapisan di hampar ke permukaan yang telah disiapkan dan disebarkan secara


merata dengan tebal sesuai dengan gambar kerja.

3. Pengahamparan Oleh Pekerja dan Alat Bantu.

4. Setelah Material pasir terhampar merata dilakukan pemadatan dengan Hand


Tamper.
4. PEKERJAAN LANTAI KERJA (K-100)
Ilustrasi Metode Pekerjaan Lantai Kerja (Galian Type 2)

Pelaksanaan :
1. Material Pasir Beton,Semen dan Batu pecah dihantar ke lokasi pekerjaan.
2. Penyiapan begisting sebelum dilakukan pengecoran.
3. Pekerjaan Beton dilakukan degan metode pecampuran material langung di lapangan oleh
Pekerja dan alat Bantu (Site Mix )
4. Produksi Beton dengan menggunakan Concrete Mixer.
5. Mutu beton yang dipersyaratkan untuk pekerjaan lantai kerja ini menggunakan mutu
beton K-100.
6. Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu
tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai
kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar 10 cm dan kantong semen ditumpuk tidak
melebihi 2 m atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Material campuran beton
(semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan
dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage. Tiap pengiriman baru dipisah dan
ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut aturan
pengirimannya.
7. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organic.

8. Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan


permintaan dari spesifikasi telah mendapat persetujuan direksi.

9. Rencana Pengecoran dilaksanakan secara bertahap dengan rencana pengecoran dibuat 3x


tahapan dengan panjang setiap kali pengecoran sepanjang 20 meter.
10. Tebal lapisan beton lantai kerja sesuai dengan tebal yang ditunjukan dalam gambar kerja.
5. PEKERJAAN PEMBESIAN UDITCH

FLOW CHART

START

Pengangkutan Material Besi dari suplier &


Transpotasi ke lokasi Pekerjaan

Pemeriksaan Material
Jumlah,Diameter,Mutu

Penyimpanan di Gudang Proyek

Daftar Pembengkokan Tulangan

Pabrikasi& Pemasangan
Pemotongan dan Pembengkokan

Pemasangan dilapangan

Finish

Siap di Pasang begisting dan di cor


Beton
Pembesian / Tulangan
Pelaksanaan :
1. Pekerjaan pembesian dilakukan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
2. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
3. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek.
Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi
teknis dan gambar rencana/gambar kerja.
4. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang
diperlukan, pemotongan dengan alat bantu potong Gurinda dan pembengkokan dengan alat
bender.
5. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
Diameter baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai dengan gambar kerja.
6. Kawat pengikat (Bendrat) terbuat dari baja lunak
6. PEKERJAAN BEGISTING UDITCH
Flow Chart

START

Pengangkutan Material dari suplier

Transpotasi/Delivery ke lokasi Pekerjaan

Perletakan/Penyimpanan di Gudang Proyek

Perakitan/Pembentukan di lokasi pekerjaan

(Pembesian Telah Selesai)

Pengecekan untuk bentuk,celah/kebocoran &


Kekuatan

Finish
Pelaksanaan:
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan sesuai gambar kerja .
Uraian:
1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan balok
kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan
(gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.
2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal
atau unting-unting
4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri
diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
7. PEKERJAAN BETON K-225 UDITCH

Pekerjaan Beton Assumsi :


Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) yaitu;

 Mixer/Batching plant : Sebagai Produksi Beton


 Concrete Pump : Sebagai alat bantu penuang (disesuiakan dengan
kebutuhan dilapangan)
 Concrete vibrator : Sebagai alat pemadat beton

Uraian :
Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan beton readymix.

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant
didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan
Truck mixer.
Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar
mengaduk material beton dengan putaran yg telah dipersyaratkan sehingga kondisi
material beton tetap terjaga mutunya dan tidak kering

- Mutu beton yang digunakan adalah mutu beton mutu K-225 .

Pelaksanaan pengecoran.
- Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat,
paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

- Pengecoran dilaksanakan secara bertahap mulai dari Pengecoran Lantai terlebih


dahulu,Selanjutnya pengecoran pada bagian dinding Uditch.

- Pengecoran Cover Uditch dilaksanakan bersamaan dengan Pengecoran Lantai


Uditch,dan pengecoran dilaksanakan di area yang tidak jauh dari badan Uditch,yang
mana begisting sebelumnya sudah dipersiapan terlebih dahulu.

- Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran


sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah
diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

- Untuk lokasi yang tidak dapat langsung dituang dari truck mixer, penuangan dilakukan
secara mekanik, dengan cara beton dari truck mixer dituang ke bak Concrete Pump untuk
selanjutnya dituangkan langsung ke tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter atau 2 meter (sesuai dengan spesifikasi teknis) agar
tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

- Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak
terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali
penutup dari beton

- Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan
indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan
rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan
dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai
ketepatan pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan
bahan khusus (concrete admixture) pada material beton readymix ,Penggunaan tersebut
dengan persetujuan Ahli / Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai