Anda di halaman 1dari 54

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS
Kesehatan CABANG SERANG

TAHUN 2015
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

I. PENDAHULUAN

1.1. METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan ini dibuat dalam rangka lelang PERENCANAAN PEMBANGUNAN


GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan CABANG SERANG. Dalam menyusun Metode
Pelaksanaan Pekerjaan ini mengacu pada :

 Dokumen gambar kerja


 Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Bill of Quantity
 Dokumen Berita Acara Penjelasan (Aanwjzing)

Metode pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu :
 Metode network planning dan uraian pekerjaan
 Hirarki pekerjaan dan visualisasi pelaksanaan pekerjaan

Metode Network Planning dan uraian pekerjaan


Menjelaskan secara rinci tahapan pelaksanaan pekerjaan, mulai dari persiapan sampai pada
serah terima dan demobilisasi.

Juga dijelaskan cara-cara quality kontrolnya agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik,
bermutu dan dengan gambar dan RKS.

Hirarki dan visualisasi pelaksanaan pekerjaan


Hirarki pelaksanaan pekerjaan yang menyatakan tahapan pekerjaan dan dilengkapi dengan
gambar kerja pelaksanaan pekerjaan seperti :
 Struktur organisasi proyek
 Posisi direksi keet, gudang, dll.
 Sirkulasi keluar / masuk material dan alat bantu
 Urutan prioritas pelaksanaan pekerjaan
 System pengecoran dan cara pelaksanaannya
 Kontrol mutu pelaksanaan pekerjaan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Hubungan antar komponen pelaksanaan pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :


PM dan SM PM dan SM merencanakan :
- Strategi yang akan digunakan
pada pelaksanaan pekerjaan
- Urutan pekerjaan dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan

Pelaksana
Pelaksana mengatur pelaksanaan
pekerjaan dan tenaga kerja
Logistik / Gudang

Logistik merencanakan :
- Kedatatangan material/alat Bantu
- Menyusun jadwal kedatangan
material/alat bantu

Material Alat Bantu

Tenaga Kerja
Tenaga kerja akan bertambah
sesuai dengan kondisi material dan
alat bantu

Pelaksanaan Pekerjaan

1.2. SISTEM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Pekerjaan Penyelesaian PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS


Kesehatan CABANG SERANG, meliputi berbagai lingkup pekerjaan antara lain:

Semua unit pekerjaan tersebut di atas harus diselesaikan dalam jangka waktu 180 (seratus
delapan puluh) hari. Mengingat waktu pelaksanaan yang cukup sempit, maka pekerjaan
dilakukan secara simultan, sehingga tidak terjadi pekerjaan yang tertunda pelaksanaannya
karena menunggu giliran.

Untuk dapat melaksanakan semua system tersebut diperlukan struktur organisasi lapangan
yang kuat, tenaga kerja yang memadai dan supply material yang cukup dan
berkesinambungan, dapat dilihat pada :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

KANTOR
PUSAT

STAFF TENAGA
PROYEK KERJA

LOGISTIK (MATERIAL / ALAT)

1.3. KONDISI PEKERJAAN

Berdasarkan rapat penjelasan dan juga peninjauan lapangan PERENCANAAN


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan CABANG SERANG dengan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara simultan. Dengan demikian,
maka jadwal kedatangan material dan kendaraan proyek dilakukan pada siang dan malam
hari. Untuk jadwal terinci akan dikoordinasikan dengan pihak pengelola di lapangan
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya dan untuk
pelaksanaan pekerjaan diperlukan metode pelaksanaan yang tepat.

Urutan - urutan PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS


Kesehatan CABANG SERANG adalah sebagai berikut :

1. Papan Nama Proyek


Papan nama proyek diperlukan agar masyarakat dapat mengetahui kegiatan pembangunan
itu untuk apa dan bagaimana aspek legalitasnya.

PT. K R D
PT. ISTANA INTAN
Pengadaan 2 Unit Lift
RAYAI
di KPPN Jakarta

2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Pekerjaan pengukuran adalah pemetaan / survey terhadap lokasi proyek yang akan
dibangun.Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
Pengukuran batas bangunan/Pengukuran as bangunan Penemuan peil bangunan berdasarkan
titik ukur tetap yang telah ditentukan (bench mark).
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Pengukuran ini sangat penting karena merupakan dasar dari pembangunan proyek,ketepatan
posisi bangunan baik arah horizontal maupun vertikal sangat dipengaruhi oleh hasil
pengukuran tersebut.
Penentuan peil bangunan berdasarkan gambar kerja dan disaksikan direksi/pengawas.
Bouwplank yang digunakan dapat terbuat dari kayu atau papan dan tertanam dengan cukup
kuat sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau dirubah-rubah.
Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama rata satu dengan yang lainnya kecuali
dikehendaki lain oleh pihak direksi lapangan
Papan bouwplank dipasang sejauh 150 cm dari as dinding terluar sehingga tidak menggangu
pelaksanaan pekerjaan
Setelah selesai pemasangan bouwplank maka pelaksana pekerjaan melapor kepada direksi
lapangan untuk dimintai persetujuan,serta dijaga dan dipelihara keutuhan serta ketetapan
letak papan patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan direksi
lapangan.

3. Dokumentasi (foto proyek 3 phase color)


Foto-foto yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan,
peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau
lingkungannya harus dibuat sedikitnya tiga kali, yakni
o Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
o Selama berlangsung pekerjaan
o Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode pemeliharaan dan sebagaimana
yang dinyatakan oleh Direksi.

4. Pagar Pengaman Proyek / Pagar Sementara Seng Gelombang + Jaring Pengaman


Pagar pengaman sementara dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung yang
berfungsi untuk :
- Mengamankan proyek dari tindakan orang luar yang membahayakan proyek
- Mengamankan pengguna jalan sekitar proyek agar tidak kena material yang
berbahaya
- Tidak mengganggu kenyamanan penduduk sekitar proyek selama kegiatan
berlangsung.
Pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek seperti yang ditentukan
dengan tinggi 2 m yang terbuat dari seng gelombang BJLS 30,dipasang pada tiang dan
rangka kayu dan diperkuat dengan beton setempat

5. Direksi Keet, Gudang dan Barak


Seperti telah disebutkan didepan, bahwa suatu pekerjaan dapat berhasil dengan baik dari segi
waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik, salah satu sarana untuk dapat
mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan
kontraktor yang berupa direksi keet / kantor proyek untuk:
Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua administrasi
proyek
Lokasi dari bangunan sementara harus seperti yang ditunjukkan oleh Direksi di tempat yang
disediakan oleh Pemberi Pekerjaan. Bangunan harus memiliki luas lantai yang cukup yang
terdiri dari kantor dan kamar kecil serta dilengkapi dengan sarana untuk ruang rapat dan
mebeler seadanya.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Sedangkan gudang proyek diperlukan untuk menyimpan material yang rentan terhadap
cuaca seperti semen dan juga material proyek yang mudah hilang seperti: keramik, sanitair,
armature dan lainnya.Lantai gudang ini harus terbuat dari kayu dengan tinggi minimum
adalah 30 cm di atas tahah dan diberi ventilasi.
Barak kerja diperlukan untuk tempat istirahat tenaga kerja dan tempat untuk fabrikasi
pembesian / bekisting yang beratap supaya tukang masih bisa bekerja.
Sebagai catatan, saat awal pelaksanaan pekerjaan harus tersedia pompa air sebagai sarana
dewatering sewaktu-waktu terjadi hujan yang fungsinya untuk memompa air keluar lokasi.

BEDENG PEKERJ A

Direksi keet
BEDENG dan gudang
PEKERJ A
6. Penyedian Air dan Listrik Kerja
Penyediaan air kerja dan listrik kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan
pekerjaan, dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan curing beton, testing atau campuran
adukan pekerjaan lainnya. Sedangkan listrik kerja untuk membantu pekerjaan pembesian,
pompa air, penerangan serta pemotongan.
Sumber listrik kerja dapat diperoleh dari instalasi yang ada di lokasi gedung dengan
berkoordinasi dengan pihak pengelola yang mana rekening yang digunakan untuk
pelaksanaan ditanggung oleh pihak kontraktor.
Untuk air kerja pemborong membuat sumur pompa ditempat proyek atau air yang disuplai
dari luar dimana air yang digunakan harus bersih bebas dari lumpur,minyak dan bahan kimia
lainnya.
KEPERLUAN :
PLN / PENERANGAN KERJA
KWH METERAN
GENERATOR ALAT BANTU KERJA

Listrik kerja

7. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi adalah pengadaan sumber daya manusia, material serta sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua pekerjaan yang tertera pada bill of quantity
dan gambar lelang, mobillisasi dilakukan secara berangsung-angsur baik jumlah dan
kualitasnya,sesuai dengan persyaratan yang telah di tentukan dalam RKS.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Mobilisasi dilaksanakan setelah sosialisasi dan ijin-ijin pelaksanaan pekerjaan dengan


masyarakat/lingkungan setempat selesai dilaksanakan agar tidak menimbulkan masalah
dikemudian hari.

I. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan tanah dan pondasi meliputi:
a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Pondasi

a. PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap , Tea Beam dan Sloof
- Pekerjaan galian pondasi dilaksanakan setelah pemancangan selesai dilaksanakan .
Galian ini dilakukan dengan cara manual karena volumenya tidak terlalu
besar.Bentuk dan kedalaman ini disesuaikan dengan gambar teknis.
- Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan alat – alat manual seperti cangkul,
blencong, skop dll, dilokasi yang telah ditentukan dan disetujui oleh direksi.
- Tanah dasar galian yang telah mencapai elevasi yang telah ditentukan harus diratakan
dan dipadatkan dengan alat pemadat seperti stamper sebelum dilakukan pekerjaan
berikutnya. Hal tersebut untuk menghindari penurunan yang terjadi pada struktur
diatasnya.

2. Urugan Tanah Kembali Bekas Galian & Peninggian Peil Bangunan


Urugan tanah kembali dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan
dengan menggunakan tanah bekas galian. Untuk Pekerjaan peninggian peil bangunan
menggunakan tanah merah yang dipadatkan. Yang perlu mendapat perhatian pada
saat pengurugan tanah peninggian peil bangunan adalah dengan cara pemadatan
berlapis dengan menggunakan alat stamper sampai mencapai ketinggian yang
ditentukan, ketebalan perlapis sekitar 30 cm. Selain dari itu tanah humus bekas
tanaman dibuang dulu tidak boleh dimasukkan ke dalam timbunan supaya tidak
terjadi deferential settlement pada bangunan.

3. Urugan Pasir Bawah Pondasi


Setelah galian tanah selesai dilaksanakan maka langkah selanjutnya adalah pekerjaan
urugan pasir bawah pondasi.Ketebalan urugan pasir 10 cm atau disesuaikan dengan
gambar kerja.

b. PEKERJAAN PONDASI
Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi:
1. Pekerjaan Pemancangan tiang pancang 25 X 25 dalam 3m
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

2. Pekerjaan Lantai kerja


3. Pekerjaan Beton Pile Cap ,Tea Beam dan Sloof

1. Pekerjaan Pemancangan
Pondasi Tiang Pancang adalah penopang utama bangunan yang akan dikerjakan, oleh
karena itu prosedur pelaksanaannya harus dikerjakan dengan baik dan benar, penuh
perhatian dan ketelitian. Karena Pekerjaan ini berada dalam lingkungan pemukiman
yang padat penduduk maka diperlukan suatu sistem kontruksi pondasi yang tidak
mengganggu konstruksi atau bangunan disekitarnya.Oleh karenanya dalam
pelaksanaan pekerjaan pemancangan digunakan pancang dengan sistem Hidraulic
( Jacking Pile ) dengan rencana kedalaman tiang 3m type mini pile ukuran 25 x 25
cm.
Ruang lingkup pekerjaan:
i. Mobilisasi Alat pancang
ii. Penentuan Titik Pancang
iii. Pekerjaan Pemancangan
iv. Pemotongan tiang pancang
v. Quality control pelaksanaan pekerjaan
vi. Alat yang digunakan

i. Mobilisasi Alat pancang


Mobilisasi alat pancang dilaksanakan pada malam hari,mengingat lokasi pekerjaan
yang padat lalu lintas dan jalan tidak terlalu lebar serta dipasang rambu – rambu
peringatan.

ii. Pekerjaan Penentuan Titik Pancang


Alat yang dipakai adalah theodolith dengan sudut vertical 180° dan horizontal 360°,
penentuan titik awal pondasi berdasarkan titik tetap (Bench mark) yang telah
ditentukan oleh direksi lapangan. Kemudian pada lokasi titik pondasi diberi patok
kayu yang ujungnya dicat dengan warna terang, supaya tidak terganggu oleh
pergeseran mesin pancang pada waktu pindah titik. Setelah semua titik pancang
ditentukan dan diperiksa oleh Direksi Pengawas, alat pancang dan tiang pancang
segera didatangkan dan dimulai pemancangan.

iii. Pekerjaan Pemancangan

Tiang Pancang Hidrolik mempunyai 4 buah kaki yang terdiri dari 2 buah kaki terletak
di bagian luar (rel besi berisi air) dan 2 kaki pada bagian dalam yang semuanya
digerakkan secara hidrolis. Cara Kerja alat ini secara garis besar adalah sebagai
berikut :
•Langkah1
Tiang Pancang diangkat dan dimasukkan perlahan ke dalam lubang pengikat tiang
yang disebut grip, kemudian sistem jack – in akan naik dan mengikat atau
memegangi tiang tersebut. Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang
mulai ditekan.
•Langkah2
Alat ini memliki ruang kontrol/kabin yang dilengkapi dengan oil pressure atau
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

hidraulic yang menunjukkan pile pressure yang kemudian akan dikonversikan ke


pressure force dengan menggunakan tabel yang sudah ada.
•Langkah3
Jika grip hanya mampu menekan tiang pancang sampai bagian pangkal lubang
mesin saja, maka penekanan dihentikan dan grip bergerak naik ke atas untuk
mengambil tiang pancang sambungan yang telah disiapkan.
Tiang pancang sambungan (upper) kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam
grip. Setelah itu sistem jack – in akan naik dan mengikat atau memegangi tiang
tersebut. Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai ditekan
mendekati tiang pancang 1 (lower). Penekanan dihentikan sejenak saat kedua
tiang sudah bersentuhan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan penyambungan
ke dua tiang pancang dengan cara pengelasan.

•Langkah4
Untuk menyambung tiang pertama dan tiang kedua digunakan sistem pengelasan.
Agar proses pengelasan berlangsung dengan baik dan sempurna, maka ke dua
ujung tiang pancang yang di beri plat harus benar-benar tanpa rongga. Pengelasan
harus dilakukan dengan teliti karena kecerobohan dapat berakibat fatal., yaitu
beban tidak tersalur sempurna.

xxxi.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

xlv.

liii.

lix.

lxxvii.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

cxiii.

cxxvii.

clvi.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

clxxv.

cxcv.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

ccxii.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

ccxliv.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

cclxiv.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

cclxxiii.
Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk dipasangkan ke
alat pancang menggunakan service crane
Pemancangan dihentikan jika sampai mencapai tanah keras, indikasi
jikapemancangan sudah mencapai tanah keras adalah dapat dilihat pada meter mesin
pancang, jika sudah pada posisi seperti itu maka segera dilakukan pembacaan
kalendering.Pembacaan ini dilakukan pada alat pancang sewaktu
memancang.

iv. Pemotongan Kepala Tiang Pancang


Tidak semua pondasi yang dipancang masuk ke dalam tanah, ada yang menonjol
dari tanah yang tingginya bervariasi, oleh karena itu tiang pancang dipotong
sampai batas sekitar 10 cm diatas dasar pile cap dan besi betonnya disisakan
sepanjang yang disyaratkan dalam RKS atau gambar kerja. Besi beton tersebut
ditekuk seperti pada gambar kerja dan diikat menjadi satu dengan besi tulangan
pile cap.

v. Quality control
Untuk memperoleh hasil yang baik sesuai gambar dan RKS, maka selama
pemancangan selalu diperhatikan dan diamati adalah :
- Sepatu tiang pancang apakah rapi dan kuat
- Arah tegak lurus tiang pancang, karena akan mempengaruhi gaya yang bekerja
pad tiang pondasi.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

- Memastikan bahwa tiang pancang sudah mencapai tanah keras dengan membuat
grafik final setting.
- Tiang pancang dinyatakan memenuhi syarat secara teknis bila final set sudah
tercapai dan toleransi horizontal serta vertical tidak melebihi ketentuan.

vi. Alat yang digunakan


- Jacking Pile kap. 38 ton
- Crane pancang / service crane
- Theodolith + bak meter
- Besi WF dan pipa besi

2. PEKERJAAN LANTAI KERJA

Setelah pekerjaan urugan pasir selesai dilaksanakan maka pekerjaan selanjutnya adalah
pekerjaan lantai kerja bawah pondasi.
Wet lean concrete yang dalam hal ini digunakan sebagai lantai kerja memiliki fungsi
sebagai landasan/lapisan perata dari pekerjaan diatasnya. Ketebalan wet lean concrete
tergantung dari rencana yang telah ditentukan dalam gambar rencana. Peralatan dan
mesin-mesin yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pada spesifikasi ini harus
disetujui oleh direksi dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan siap dan
memuaskan. Peralatan dan perkakas yang digunakan oleh oleh sub-Penyedia jasa atau
supplier untuk kepentingan penyedia jasa harus mendapat persetujuan direksi pekerjaan
sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan processing harus direncanakan, dipasang,
dioperasikan dan dengan kapasitas sedemikian rupa sehingga dapat mencampur
aggregate, semen, air secara merata sehingga menghasilkan adukan yang
homogen,seragam dan pada kekentalan yang diperlukan untuk pemadatan.

Pekerjaan Persiapan
 Buat rencana campuran beton ( Job Mix Design) yang sesuai dengan spesifikasi
pada lampiran kontrak kerja dan diajukan kepada konsultan pengawas maupun
direksi untuk disetujui.
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang wet lean concrete (lantai kerja) sudah
terdapat timbunan pasir yang sesuai dengan ketebalan rencana dan telah
dipadatkan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang wet lean concrete dari sampah atau kotoran.
 Pasang patok dan level wet lean concrete yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Pemasangan patok dan level. Perlu diperhatikan arah
aliran air, sehingga tidak akan terjadi genangan air pada selokan maupun saluran
air yang telah direncanakan /dipasang
 Pasang rambu – rambu lalu lintas dilokasi wet lean concrete yang akan dipasang
dan persiapkan penerangan yang cukup apabila pelaksanaan wet lean concrete
dilakukan pada malam hari.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

3. PEKERJAAN BETON PILE CAP, TIE BEAM DAN SLOOF

Adapun lingkup pekerjaan struktur beton Pile Cap, tie beam dan Sloof untuk proyek
pembangunan ini meliputi pekerjaan sebagai berikut :
o Fabrikasi besi tulangan.
o Fabrikasi bekisting.
o Pemasangan bekisting / besi beton tulangan dan pengecoran.
o Alat yang digunakan.
o Quality control.
o Volume dan waktu pelaksanaan.

METODE PELAKSANAAN

a) Fabrikasi besi tulangan


 Pelaksanaan pekerjaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas
untuk menaruh, memotong besi betondan membengkoknya sehingga sesuai dengan
gambar yang telah disetujui. Untuk proyek ini besi tulangan yang dipakai.
 Dalam proses pengerjaannya hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
 Posisi penempatan besi beton yang akan difabrikasi harus dekat dengan alat potong
(bar cutter) dan alat bengkok besi (bar bender).
 Tempat kerja harus diberi atap supaya pekerja terlindung dari hujan/panas, sehingga
dapat bekerja dengan maximal.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya
tidak bingung/membuang waktu untuk mencari saat akan dipasang.
 Perlu diperhatikan tempat penumpukan besi beton diberi ganjal kayu, supaya besi
beton tidak bersentuhan langsung dengan tanah yang lembab. Hal ini untuk menjaga
agar besi beton tidak mudah berkarat.

b) Fabrikasi bekisting
Untuk pekerjaan sloof dan pile cap bekistingnya menggunakan bekisting kayu dengan
asumsi bahwa galian dapat hanya selebar sloof / pile cap + tebal bekisting multiplex.
Dalam proses pengerjaannya hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
-Kedalaman sloof, maupun pile cap dengan berdasarkan
gambar kerja
-Lebar sloof maupun pile cap

Pemasangan bekisting / besi tulangan dan pengecoran beton


 Pemasangan Bekisting,
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa pada pekerjaan sloof dan tie beam, bekisting
yang digunakan adalah bekisting kayu / multiplex.
 Pemasangan Besi Tulangan
Setelah besi beton tulangan selesai dipotong dan dibentuk sesuai gambar dan
perkutan sudah cukup memadai, maka dilakukan pembersihan dahulu dengan
disiram / disemprot air. Baru kemudian beton readymix dapat dituang. Selanjutnya
pada saat pengecoran, adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator
sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
Perlu diperhatikan sebelum pengecoran, selalu dibuatkan test slump ( 12 ) dan juga
disiapkan kubus beton ukuran 20 * 20 * 20 cm3 untuk nantinya ditest kekuatannya.
 Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam Fabrikasi pembesian, fabrikasi bekisting dan
pengecoran sloof adalah sebagai berikut :
a. Bar bender b. Bar cutter
c. Vibrator d.Ember
e. Concrete mixer h. Lampu penerangan (optional)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

 Quality Control
Sebelum bekisting dan besi beton di stel pada tempatnya, perlu dipastikan kembali
:
o Bekisting tidak melengkung dan kuat.
o Besi beton ukuran panjang, tekukan dan diameternya sudah sesuai dengan
gambar. Sebelum beton dicor, harus diperhatikan dulu :
 Tempat yang akan dicor sudah bersih
 Beton decking cukup memadai dan merata.
 Sarana seperti: vibrator - compressor - concrete pump –

Gambar. pekerjaan pembesian

Gambar. pekerjaan pengecoran tie beam & sloof

II. PEKERJAAN STRUKTUR LT.1 – LT.2 dan LT. Atap

a) PEKERJAAN KOLOM STRUKTUR


Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan menyalurkan
beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan kolom akan
menentukan besarnya gaya lateral yang akan dipikul oleh kolom tersebut. Adapun
besar kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi pembebanan.
Urutan pelaksanaan pekerjaan kolom adalah sebagai berikut.

 Stek Tulangan Kolom + Mаrkіnɡ


 Pabrikasi Tulangan Kolom
 Pemasangan Tulangan Kolom + Decking
 Pemasangan Sepatu Kolom
 Instalasi Pipa Elektrikal
 Pabrikasi Bekisting Kolom
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

 Instalasi Bekisting yang Telah Diberi Oil Form


 Pemberian Beton Eksisting dengan Calbond
 Pengecoran Kolom
 Pembongkaran Bekisting Kolom
 Perawatan Beton

Marking Kolom

Fabrikasi Penulangan Kolom

Fabrikasi Bekisting Kolom


PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Sepatu Kolom

Pelepasan Bekisting Kolom

Bekisting Kepala Kolom


PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Perapihan Kolom

Penentuan Aѕ Kolom (Pemberian Mаrkіnɡ)


Titik-titik аѕ kolom diperoleh dari hasil pekerjaan tim survey yang melakukan
pengukuran dan pematokan, yaitu mаrkіnɡ berupa titik-titik atau garis yang digunakan
sebagai dasar penentuan letak bekisting dan tulangan kolom. Penentuan аѕ kolom
dilakukan dengan menggunakan alat theodolite. Untuk pekerjaan pengukuran ini
diperlukan juru ukur (surveyor) yang berpengalaman, khususnya dalam
pelaksanaan gedung bertingkat (surveyor yang bersertifikat). Posisi аѕ kolom arah
vertikal ditentukan berdasarkan аѕ kolom pada lantai sebelumnya. Proses pemindahan
titik аѕ (axis) kolom dari lantai bawah ke lantai atas berikutnya dengan pembuatan
lubang-lubang pada pelat lantai Lubang-lubang tersebut nantinya ditutup kembali
setelah pemindahan titik аѕ kolom selesai.

Posisi аѕ kolom harus sentris kedudukannya terhadap аѕ pada lantai sebelumnya, untuk
itu dilakukan juga pengecekan dengan menggunakan benang dan unting-unting. Dengan
bantuan titik-titik acuan bangunan yang sentris disetiap lantainya, maka dapat
ditentukan letak аѕ kolom dan kemudian dibuat аѕ-аѕ yang lain dengan mengikuti jarak
yang telah disyaratkan dalam perencanaan awal. Pengecekan аѕ kolom dilakukan
dengan menempatkan alat theodolite pada mаrkіnɡ tersebut dan kemudian mengecek
kelurusan mаrkіnɡ kolom. Penempatan titik kontrol pada proyek ini dilakukan
pada pagar di salah satu sisi dan titik kontrol lainnya berada pada ɡƖіԁе over dikarenakan
proyek ini berada tepat di pinggir jalan yang dilintasi oleh ɡƖіԁе over tersebut.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Contoh Gambar Kerja Kolom

Metode Kerja Pembongkaran Bekisting Kolom

 Persiapan Lahan

 Pembersihan Area Kerja

 Padasaat dilakukan bongkaran kolom area kerja harus bebas dari aktifitas pekerja
dan material proyek
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

b) PEKERJAAN BALOK,PLAT
Setelah pekerjaan kolom struktrur selesai dilaksanakan maka pekerjaan dilanjutkan
dengan pekerjaan beton balok.plat.ring balk
Pada prinsipnya metode pelaksanan untuk beton balok tidak jauh berbeda dengan
beton kolom.
Peralatan yang digunakan :
 Bar bender
 Bar cutter
 Vibrator
 Concrete mixer
 Scafolding

Pembesian Beton Plat dan Balok


Pemasangan besi dilaksanakan langsung ditempat. Besi tersebut telah dirangkai
sebelumnya ditempat pabrikasi. Pemasangan sesuai dengan gambar baik jumlah
tulangan, jarak tulangan, diameter tulangan, jarak sambungan tulangan, jarak
sengkang dan kawat beton yang sesuai dengan RKS. Kemudian disetiap sisi diberi
beton deking untuk menjaga ketebalan selimut beton.

Pemasangan begesting Plat dan Balok


Untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan pekerjaan, maka digunakan
begesting dari bahan multipleks tebal 9 mm dengan perkuatan kaso 5/7, dan perancah
menggunakan Scapolding set yang diperkuat dengan sapot dengan gelagar dari balok
kayu 8/12. Multiplek dipotong sesuai ukuran kemudian dipasang rangka kaso 5/7.
Rangka arah mendatar dipasang sesuai lebar triplek atas dan bawah, sedangkan
rangka arah vertikal berjarak 20 cm. Kemudian multiplek yang sudah diberi rangka
dipasang pada sisi kanan kiri besi beton Balok dan Plat sesuai ukuran pada gambar.
Dipastikan kuat dan tidak roboh menerima beban beton pada saat pengecoran,
dengan dukungan stut dan sokong yang maximal.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

*Pekerjaan pesangan bekisting balok & plat

DIAGRAM ALIR
PEKERJAAN BETON (LANTAI 2 S/D ATAP)

c) PEKERJAAN ATAP

Metode pelaksanaan :
a) Pekerjaan Kuda-kuda siku 70x70x7 dan siku 50x50x5
b) Pekerjaan Gording Canal 150.50.20.2.3
Pekerjaan gording canal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Persiapkan material dan peralatan
 Datangkan material besi siku 70x70x7 dan siku 50x50x5, kawat las, mesin las
 Potong material siku sesuai dengan ukuran gambar kerja sebagai dudukan gording
 Pasang potongan siku pada kuda-kuda baja maupun pada beton over stek dengan
cara dibaut.
 Sebelum diangkut ke atas gording terlebih dahulu dicat dengan cat zincromate agar
terhindar dari karat
 Pasang tali ukuran pada posisi gording agar rangkaian gording dapat lurus.
 Pasang gording canal sesuai dengan gambar kerja dan dihubungan dengan dudukan
gording dari bahan besi siku dengan cara di las.
 Dalam pemasangan gording ikuti lurusnya tali yang telah dibuat menjadi mal.
 Pasang treskstang antar gording agar gording kuat dan menyatu serta lurus.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Pekerjaan kaso/reng baja ringan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Persiapkan material dan peralatan
 Datangkan material kaso/reng baja ringan (Steeltrus), skrup, mesin bor.
 Pasang kaso pada gording dengan cara diskrup.
 Setelah kaso terpasang kemudian pasang reng ( sesuaikan dengan ukuran
penutup atap ) pada kaso dengan cara diskrup
 Rapikan pasangan reng.

c) Pekerjaan Penutup Atap


Setelah pekerjaan rangka atap selesai maka langkah selanjutnya adalah pekerjaan penutup
atap.Atap yang digunakan adalah Spandek. Sebelum pemesanan atap tersebut harus terlebih
dahulu pelaksana pekerjaan mengajukan persetujuan baik itu jenis maupun warna atapnya yang
digunakan kepada pihak pengawas/direksi.

Pekerjaan penutup atap ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :


 Persiapkan material dan peralatan
 Datangkan material atap Spandek
 Angkut material atap ke areal kuda-kuda
 Pasang atap dengan terlebih dahulu dilakukan pemasangan pada area bawah dan terus naik keatas
hingga pekerjaan penutup atap selesai.
 Untuk atap spandek terlebih dahulu dipasang lapisan dasar aluminium foil sebagai landasan atap guna
mengurangi uap panas dari atap.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PEKERJAAN PASANGAN + DINDING

1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata


PERSIAPAN :
- Material : batu bata, semen PC dan pasir.
- Alat bantu : theodolith, water pass, benang, unting-unting, selang dan
air.

PENGUKURAN :
- Menentukan dan menandai (marking) area pasangan batu bata, titik
kolom praktis, as dinding, siku ruangan dan ketebalan dinding.

PELAKSANAAN PASANG BATU BATA :


- Buat adukan 1PC : 4Psr untuk perekat pasangan batu bata.
- Rendam batu bata sebelum dipasang dalam air jenuh agar adukan dapat
kuat merekat.
- Hentikan pasangan batu bata pada ketinggian 1 m, setelah pasangan
kering dan kuat pemasangan batu bata dapat dilanjutkan kembali.
- Cek kesikuan dan kerataan pasangan batu bata dengan waterpass dan
unting-unting.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

2. Pekerjaan Plesteran dan Acian

PERSIAPAN :
- Material : semen PC dan pasir.
- Alat bantu : waterpass, unting-unting, jidar, raskam, benang dan
kertas gosok.

PELAKSANAAN PLESTERAN DAN ACIAN :


- Buat adukan 1PC : 2 Psr untuk plesteran.
- Terlebih dahulu tentukan titik/jalur pemasangan instalasi mekanikal dan elektrikal.
- Siram permukaan batu bata dengan air sebelum diplester.
- Buat kepalaan plesteran dengan jarak 1 m dan lebar 5 cm.
- Ratakan permukaan plesteran dengan raskam dan jidar.
- Acian dikerjakan setelah permukaan plesteran sudah kering.
- Agar mendapat hasil acian yang rata dan halus, sebelum mengering acian digosok
menggunakan kertas gosok.

B. PEKERJAAN LANTAI / UBIN

Lingkup pekerjaan keramik


Bahan yang dipakai :
 keramik lantai uk.60x60 Granito.
 Keramik lantai KM/WC uk.30x30 setara Roman
 Keramik dinding KM/WC ex Roman
 Floor hardener ruang basement + raam 3kg/m2
 Step noshing 10 x 60
 Pas.plint dinding uk 10 x 60

Metode pelaksanaan :
1. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
2. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering
dan rata air.
3. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding
yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.
4. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih
dahulu.
5. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
6. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar
maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:
- Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
- Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm
7. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan
campuran pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran.
Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

8. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem
pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.
9. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan
bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah
itu segera bersihkan dengan air bersih.
10. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran
pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini
periksa dan pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai
seri dan golongan ukuran yang sama.

*Pemasangan Keramik lantai

*Pemasangan keramik dinding

C. PEKERJAAN KUSEN

Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Kusen UPVC
Kusen yang dipakai adalah kusen UPVC warna ditentukan kemudian. Kusen harus
menempel rapat pada pasangan bata dan plesteran dinding bata / beton. Untuk
memperoleh hasil yang baik, rata dan lurus dalam pelaksanaannya, harus diperhatikan
adalah :
a. Kusen UPVC dipasang tegak lurus, rata dan siku
b. Untuk memastikan kusen terpasang siku dan tegak lurus dengan bidang / permukaan
pasangan bata dan lantai, maka pada saat pemasangan menggunakan alat siku,
waterpass dan unting-unting.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Pekerjaan Pintu Kaca Utama


Pintu kaca utama yang dipasang pada bagian hall depan dimana dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan gambar dan RKS, begitu juga pekerjaan daun jendela.

Pekerjaan Daun Pintu


Sama seperti daun pintu, jendela juga harus diperhatikan ketebalannya dibandingkan
dengan profilnya agar tidak terjadi penonjolan daun jendela dari kusen. Untuk daun pintu
ini menggunakan bahan dari kayu yaitu kayu kamper samarinda 40.

Pekerjaan kaca
Yang dimaksud pekerjaan kaca disini adalah pasangan kaca sekelas asahi dengan tebal 6
mm.Pekerjaan pemasangan kaca dapat dipasang setelah atau bersamaan dengan pekerjaan
pengecatan. Untuk menghindari kaca yang telah dipasang kotor / pecah, maka didepan
dan dibelakang kaca di proteksi menggunakan kayu triplek dan kertas (ditutup
sedemikian rupa).

Alat dan bahan yang dipergunakan


Alat yang dipergunakan adalah alat untuk memotong kusen pintu / jendela, kaca dan juga
untuk memasang kaca adalah sebagai berikut :
1. Mesin Gergaji Aluminium 4. Kop Kaca 7. Mesin Bor
2. Alat potong kaca 5. Waterpass dengan air raksa
3. Alat penggantung kaca 6. Cutter 8. Kunci dan ases.
Dekson

Quality Control
Untuk memperoleh hasil pemasangan kusen yang lurus, vertikal, rapih dan tidak cacat,
maka pada saat pelaksanaan selalu dipastikan :
a. Pemotongan alumunium kusen harus siku, simetris sesuai ukuran/gambar
b. Sebelum kusen dipasang, dilindungi dulu dengan plastic
c. Dinding sudah lurus, rata dan siku.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

D. PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP)

Metode pelaksanaan :
a) Marking, ini dilakukan setelah slab lantai selesai dicor dan bersih dari scaffolding dan
tumpukan sampah. Kegiatan marking ini antara lain, join survey dengan pihak pemberi
tugas guna mengetahui posisi as kolom dan as gedung.
b) Setelah marking selesai, selanjutnya kita mengerjakan pemasangan dyna bolt dengan
kedalaman pengeboran sekitar 70 – 80 mm.
c) Selanjutnya adalah pemasangan bracket, caranya dengan membuat mal lubang dynabolt
dengan menggunakan spidol dan dilakukan pengeboran dengan kedalaman yang sudah
disesuaikan.
d) Setelah bracket selesai dipasang, langkah berikutnya adalah pemasangan Metal furing
(penopang ACP).
e) Lalu selanjutnya adalah pemasangan kaca yang dilakukan setelah rangka ACP sudah fix
setting.semua ACP yang dipasang ditempatkan dilokasi pemasangan setiap lantainya.
f) Setelah ACP terpasang harus dilakukan pekerjaan sealent

Gambar. Pemasangan rangka acp

Gambar. Pemasangan panel acp

E. PEKERJAAN PLAFOND DAN RAILING


PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

a) Pekerjaan Plafond
a. REFERENSI
- Gambar kerja plafond gypsum & GRC
- Spesifikasi arsitektur untuk plafond gypsum
- Mock up plafond gypsum

b. ALAT
 Waterpass (autolevel) dan perlengkapan
 Alat/mesin bor listrik + kabel listrik
 Meteran (3 atau 5 meter), dan benang.
 Ramset
 Tang rivet
 Benang dan alat sipatan, pensil/spidol
 Steger, tangga aluminium
 Kape, kape sudut, scrub, amplas, pita kain

c. LANGKAH KERJA
 Marking ketinggian dan bentuk plafond sesuai gambar kerja
 Pasang rangka plafond pada dinding/keliling ruangan dengan acuan marking.
 Marking titik gantung.
 Fastener/penembakan siku (suspension bracket pada bawah dak beton atau
bahan yang lain).
 Pemasangan rangka & gypsum dengan rangka Metal furing
* Pasang suspension bracket.
* Pasang suspension bracket pada Metal furing clamp.
* Pasang Metal furing 40X40 pada Metal furing clamp.
* Pasang Metal furing 20X40 pada Metal furing clamp.
* Jarak pemasangan Metal furing 20X40 tergantung ketebalan panel
gypsum (panel 12 mm berjarak maksimum 600 mm, panel 10 mm berjarak
maksimum 450 mm).
* Cek leveling keseluruhan rangka.
* Pasang papan gypsum melintang berlawanan arah pada Metal furing
20X40 mm.
* Pertemuan bagian ujung (butt joints) harus tepat di tengah–tengah Metal
furing.
* Pertemuan bagian ujung harus dibuat saling silang.
* Papan gypsum dipasang menggunakan sekrup.
* Sekrup untuk pertemuan bagian ujung berjarak maksimum 200 mm.
* Sekrup untuk bagian tangan papan gypsum berjarak maksimum 300 mm.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

 Prosedur Penyambungan Papan Gypsum :


Lapisan pertama (lebar lapisan 150 mm)
- Isi pertemuan gypsum dengan lapisan kompon setebal kira–kira 6 mm.
- Lekatkan pita kain sepanjang sambungan, kemudian tekan kain ke dalam
lapisan kompon dengan scrub.
- Pegang kape dengan sudut ± 450 dari permukaan papan dan tarik
sepanjang sambungan dengan tekanan yang cukup untuk menghilangkan
gelembung udara dibawah pita.
- Sisakan kompon secukupnya dibawah pita kertas untuk memperoleh
perekatan yang baik.
- Segera lapisi pita kain dengan kompon (tipis saja), untuk mengurangi
kemungkinan tepi pita berkerut atau bergelombang yang dapat
mengakibatkan keretakan.
- Tutup semua kepala paku/sekrup dengan kompon.

Lapisan kedua (lebar lapisan ± 200 mm)


- Setelah lapisan pertama kering, kikis bagian kompon yang menonjol,
kemudian tutup dengan lapisan kedua menggunakan scrub.
- Biarkan mengering.

Lapisan ketiga (lebar lapisan 275 mm)


PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

- Setelah lapisan kedua kering, kikis bagian kompon yang menonjol


sepanjang sambungan untuk menghasilkan permukaan yang halus dan
mulus.
- Aplikasikan lapisan kompon terakhir menggunakan scrub sampai lebar
kira – kira 275mm.
- Biarkan sampai benar- benar kering.

Pengampelasan
- Gunakan kertas amplas ukuran 120/150, amplas sambungan untuk
memperoleh penyelesaian akhir yang halus.
- Hindari pengamplasan secara berlebihan yang dapat mengoyak lapisan
kertas.

Pekerjaan Railing

Pekerjaan railing untuk proyek ini menggunakan bahan stainlees dimana bentuk dan
ukuran disesuaikan dengan gambar teknis.

F. PEKERJAAN CAT
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan pengecatan dan finisihing adalah seluruh permukaan
vertikal dengan bahan dasar plester, plafond,partisi gypsum atau bagian-bagian lain
yang ditunjukkan dalam gambar.
Bahan:
1. Dinding bangunan,plafond,partisi : Dulux
2. Warna : ditentukan kemudian

1. Pekerjaan Cat Dinding


Metode Pelaksanaan
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat tidak mudah mengelupas, harus
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Permukaan dinding baru maupun lama dibersihkan dulu sebelum dicat, yaitu
dengan diampelas, sikat kawat atau gurinda ( bila ada plesteran yang tidak
rata )
b. Setelah itu permukaan dinding diberi lapisan plamur dinding supaya pori-pori
plesteran / acian dapat tertutup.
c. Selanjutnya permukaan dinding diampelas lagi supaya didapatkan permukaan
yang bersih dan halus.
d. Kemudian pengecatan dilakukan sebanyak tiga lapis, sampai dinding tertutup
cat dengan sempurna, dan tidak ada banyangan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

2. Pekerjaan cat plafond

Cara pengecatan plafond sama seperti pengecatan dinding, hanya saja pada sudut
pertemuan dinding dengan plafond harus menggunakan kuas cat bukan roll cat, dan
pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Permukaan plafond dibersihkan dulu dari semua kotoran sebelum dicat, yaitu
dengan diampelas, terutama pada sambungan gypsum supaya didapatkan
permukaan yang halus dan rata, sambungan tidak kelihatan.
b. Setelah itu permukaan plafond diberi lapisan plamuur dinding supaya pori-pori
plafond dapat tertutup
c. Selanjutnya permukaan plafond diampelas lagi sehingga didapatkan permukaan
yang bersih dan halus
d. Kemudian pengecatan dilakukan sebanyak tiga lapis, sampai semua permukaan
plafond tertutup cat dengan sempurna, dan tidak ada bayangan calciboard lagi.

Alat yang dipergunakan untuk pekerjaan pengecatan dinding dan plafond maupun
pelapisan cat pada besi adalah sebagai berikut :
1. Roll cat 5. Scaffolding
2. Kuas cat 6. Kape
3. Bak penampung cat 7. Gurinda tangan
4. Ampelas 8. Sikat kawat
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Gambar. Pekerjaan cat plafond

IV. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

a) PEKERJAAN SANITAIR FIXTURES


Untuk pekerjaan sanitair yang digunakan dalam proyek ini dalah menggunakan sanitair
produk jenis TOTO dimana warna dan type yang disesuaikan dengan spesifikasi teknis
dan perencana.

b) PEKERJAAN PLUMBING

METODE PELAKSANAAN

Instalasi air bersih


Pipa air bersih menggunakan pipa jenis Pipa GIP Med. class yang memiliki kapasitas
tekanan kerja = 5 kg/cm2, dan penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat
sehingga tidak mudah bocor.
Cara pemasangan pipa air bersih sebagai berikut :
a. Pipa PVC yang horizontal digantung pada pelat lantai beton menggunakan besi
beton. Pipa diikat pada besi beton supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
b. Pipa PVC Vertikal ditanam pada dinding, pelaksanaannya harus sebelum dinding di
plester / aci, hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan pada plesteran dinding.
Pipa yang ditanam pada dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat ada beban
air.
c. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
d. Khusus untuk sambungan ke sanitair, pipa diberi soket draat luar dan di beri lapisan
seal tape baru disambungkan ke sanitair.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Instalasi air kotor


Pipa air bersih ( air dingin ) menggunakan pipa jenis PVC kelas AW memiliki kapasitas
tekanan kerja 5 kg/cm2. Penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga
tidak mudah bocor. Cara pemasangan pipa air kotor adalah sebagai berikut :
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada pelat lantai beton menggunakan besi siku dan
pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
 Pipa air kotor Vertikal ditanam pada dinding, pelaksanaannya harus sebelum dinding di
plester / aci, hal ini untuk menghindari terjadinya keretakan pada plesteran dinding. Pipa
yang ditanam pada dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat ada beban air
Sedangkan untuk air hujan diletakkan disamping kolom beton dan diklem pada kolom.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk lantai dasar, pipa air hujan harus diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.

Testing dan Commisionning


Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus ditest dulu dengan
menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 - 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu
tidak boleh ada penurunan tekanan.
Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum dipergunakan, pipa dibersihkan dulu (flushing)
dari kotoran yang mungklin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui
lubang clean out.
Untuk pipa hydrant tekanan yang dilakukan adalah sebesar 10 - 12 bar, sehingga air dapat
mencapai ketinggian sekitar 30 m'.

Klem Soket Klem


Penggantung pipa

Pipa plumbing
Elbow

Peil lantai Tee


TY

PEMASANGAN INSTALASI PIPA PLUMBINGPASANG AKSESORIES PIPA


PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

V. PEKERJAAN AC DAN VENTILASI


Pekerjaan Air Conditioning meliputi:
 Pengadaan dan pemasangan diffuser dan return grill AC.
 Pekerjaan Ac dinding single split
 Reposisi ducting AC akibat penggeseran dan penambahan titik-titik air supply
 dan return air serta perubahan/reposisi peil langit-langit sesuai gambar
 perencanaan .
 Service Drainase/Bak Drainase Indoor Unit.
 Tekanan gas Freon di maksimalkan sesuai spesifikasi unitr yang dipasang.
 Pipa-pipa Drainase dari Indoor unit harus diganti semua dengan ukuran yang
lebih besar.

VI. PEKERJAAN FIRE ALARM

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Fire Alarm ini tidak merubah sistem yang ada. Master System Fire Alarm/Fire
Alarm Control Panel, Sub Announciator Panel, Battery & Charger digunakan peralatan yang
ada. Kegagalan operasional akibat tidak berfungsinya sistem bukan tanggungjawab Penyedia
Barang Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi:
 Penggantian semua detector, alarm bell, break glass switch, indicator lamp ditiap lantai.
 Instalasi pengkabelan.

Instalasi Pengkabelan
Kabel digunakan 4 besar Kabelmetal, Kabelindo, Tranka, Supreme lengkap dengan terminal
box dan conduit. Kabel digunakan NYA 1x1,5 dimasukan dalam pipa conduit.

VII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan listrik secara garis besarnya meliputi tahapan pekerjaan sebagai berikut:
a. Pemasangan sparring kabel
b. Pemasangan instalasi kabel
c.Pemasangan panel
d. Pemasangan fitting dan armature
e. Testing dan Commisionning
f. Quality Control.

METODE PELAKSANAAN
a. Pemasangan sparring kabel
Sparring dipasang dulu pada saat pengecoran pelat lantai, hal untuk menghindari adanya
bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.

b. Instalasi kabel penerangan dan kabel daya


Pada prinsipnya pemasangan kabel instalasi listrik dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu
pemasangan secara vertikal dan secara horizontal. Kabel Vertikal ditanam pada dinding
bata dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa tersebut harus ditanam dulu pada
dinding bata sebelum dinding diplester, sedangkan kabel dapat dipasang berbarengan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

dengan kabel Horizontal dari rak kabel ( cable tray ). Supaya pipa tidak mudah bergerak
pada saat dinding diplester , maka pipa yang ditanam diberi klem dengan jarak sekitar
1.00 m. Kabel Horizontal dipasang pada rak kabel, supaya pemasangannya rapih dan
mudah perawatannya, dan kabel diikat pada rak kabel dengan memakai cable tie.
Penyambungan kabel harus dilakukan pada junction box yang terbuat dari metal, hal ini
perlu dilakukan karena :
- Pemeliharaannya mudah.
- Menghindari terjadinya arus pendek.
- Sambungan tampak rapih.
Yang perlu diperhatikan saat pemasangan kabel horizontal adalah harus sejajar, kabel
tidak boleh saling melintas.

c. Pemasangan panel listrik


Panel listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan, dengan jarak 1.50 m dari
permukaan lantai, rata dan tidak miring. Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik
diberi tanda sesuai kegunaannya, dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel
bagian atas dapat terlindung dari debu / kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2
harus diberi sepatu kabel dalam panel. Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat
diagram instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu
untuk memudahkan bila ada perbaikan instalasi.

d. Pemasangan fitting dan armature


Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, supaya tidak terjadi
bongkar pasang armature.

e. Testing dan Commisionning


Testing pada instalasi listrik terbagi atas dua tahap, yaitu :
a. Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding
b. Test fitting / armature selama ± 1 x 24 jam.

f. Quality Control
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan benar, maka pada saat pelaksanaan perlu
diperhatikan :
 Bobokan untuk pipa conduit, harus dimulai sebelum dinding bata diplester / aci, selain
memudahkan pelaksanaannya juga untuk mencegah agar tidak terjadi retak rambut pada
dinding bata.
 Tarikan kabel harus lurus dan tidak diagonal ( mencari jarak terdekat ), hal ini untuk
mempermudah waktu pemeliharaannya, dan juga menghindari terjadinya arus pendek.
 Sambungan-sambungan harus pada T-dus dan dibungkus dengan isolasi secara rapih,
sehingga arus pendek dapat dihindari.
 Klem pengikat pipa / kabel harus kuat dan jaraknya teratur, agar kabel tidak mudah
terlepas.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

SOKET
SOKET
JUNCTION BOX

PASANG PIPA + KABEL

JUNCTION BOX
PEIL LANTAI
KLEM

PEMASANGAN KABEL PADA PELAT LANTAI PASANG KABEL DAN SAMBUNGAN

 Sparring mulai dipasang pada saat konstruksi beton dimulai.

 Pemasangan pipa dimulai bersamaan dengan pemasangan dinding bata


merah, agar plesteran bata tidak di bobok setelah diplester. Yang dapat
menyebabkan retak pada plesteran dinding.

 Pemasangan pipa dan kabel harus lurus, tidak boleh diagonal, dan tiap
sambungan diberi junction box, agar terlindung dari binatang.

VIII. PEKERJAAN TELEPON

Pekerjaan instalasi telepon ini melingkupi instalasi telepon di lantai dasar dan
lantai 1 , berikut beberapa pemasangan / Pelaksanaan :

- Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan Telpon dapat segera dimulai dengan
pemasangan sparing conduit bersamaan dengan pembesian plat lantai.
- Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel untuk
Telpon dapat segera dimulai sesuai shop drawing yang disetujui.
- Test tahanan kontinuitas.
- Pada saat pekerjaan bata (dinding), sparing dan wiring Telpon dipasang pada
dinding dimana titik outlet Telpon nanti diletakkan.
- Setelah dinding dilakukan finishing, ceiling sudah terpasang dan kondisi
keamanan sudah terjamin (ruangan terkunci) maka titik Outlet Telpon dapat
segera dipasang.
- Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke terminal box TB Telpon di
masing – masing lantai.
- Connection terminal box per lantai dengan MDF Telpon
- Test fungsi.
IX. PEKERJAAN TATA SUARA

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Sistem tata Suara meliputi beberapa tahap pekerjaan sebaai berikut :
g. Pemasanganperalatan system sentral system suara
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

h. Pemasangan kotak hubung bagi terminal box


i. Pemasangan kabel-kabel distribusi system suara antara peralatan sentral dan system
rak dengan Kotak hubung.
j. Pemasangan alat pengeras suara (loud speaker) dan jack microphone sesuai dengan
gambar rencana.
k. Pemasangan kabel-kabel pemakaian antara kotak hubung bagi dengan alat pengeras
suara dan jack mikropon
l. Testing dan commissioning

METODE PELAKSANAAN
a. Rak peralatan system ditempatkan di ruang yang sesuai dengan gambar rencana.
b. Supplay listrik untuk peralatan ini dimasukan dalam kelompok emergency power
genset.
c. Rak peralatan system suara ini harus ditanahkan dengan max. 2 Ohm dan kebal
terhadap gangguan (interferensi) dari gelombang radio (RFI) maupun terhadap
gelombang elektromagnetik (EMI) yang ada di sekitarnya.
d. Kebutuhan power amplifier dibagi menurut kebutuhan.
e. Power amplifier dibagi untuk paging mic, tape deck, compact disc, radio FM/AM.
f. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di untrunking/tray dan
instalasinya menggunakan pipa conduit.
g. Semua kabel yang dipasang dishaft secara vertical harus dipasang pada tangga kabel
dan diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
h. Pemakaian pipa conduit untuk instalasi ini menggunakan pipa conduit PVC high impact.
i. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan memakai
flexible conduit. Isolasi antara urat-urat kabel terhadap tanah minimum 20 m ohm.

X. PENANGKAL PETIR

a. Untuk split (penangkal petir) digunakan copper rod non radioaktip produk EF dengan
radius pelindung min 80 m dan dipasang pada ketinggian 5 m dari titik tertinggi bangunan
sesuai gambar.
b. Untuk penghantar penurun petir digunakan kabel Coaxial dengan luas penampang 2 x 35
mm2.
c. Klem penyangga harus dibuat dari bahan besi siku, sebelum dipasang harus dizinc-chromat
terlebih dahulu dan kemudian dicat besi anti karat sebanyak dua kali.
d. Untuk electrode pentanahan dipergunakan Copper Rod dengan diameter minimum 1" pada
ujung bawah pipa harus dipasang copper rod yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m.
e. Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah disesuaikan kondisi setempat (1, 2 atau
lebih).
f. Nilai tahanan pentanahan maximum 2 ohm diukur setelah minimal 3 hari tidak turun
hujan.

XI. PEKERJAAN GENERATOR SET

XII. PEKERJAAN SARANA LUAR

a) Pekerjaan Pagar Dinding


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

- Pek. Galian pondasi


- Pek. Pasangan pondasi
- Pek.sloof dan kolom beton
- Pasangan dinding bata merah ½ bata
- Pek. Acian ban-banan
- Pek. Cat tembok
- Pek. Pagar Metal furing dan pintu pagar. Metal furing.
Metode pelaksanaan pekerjaan masing-masing item diatas yaitu sama dengan metode
pelaksaan yang terdapat pada pembahasan sebelumnya, yaitu bab Pek. Tanah dan
pondasi, pek.struktur dan bab pek.arsitektur.

b) Pasang Jalan (Kanstin)


Metode pelaksanaan
- Siapkan bahan peralatan dan juga tenaga
kerja.
- Lakukan pengukuran area dan bersihkan
area yang akan dipasang paving dari
kotoran dsb.
- Pastikan permukaan area yang akan
dipasang paving rata dan tidak
bergelombang dengan cara distamper agar
pemasangan paving rata.
- Setelah itu hamparkan pasir dan disebarkan
keseluruh bidang yang akan dipasang
paving lalu kembali distamper.
- Pasang paving satu persatu sesuai pola
yang terdapat pada acuan gambar.

c) Pekerjaan STP
STP ( SEWAGE TREATMENT PLAN) adalah metode pengolahan limbah cair secara
biogis dengan sistem terapan biakan melekat/media celup/biofilter/biofiltration karena
mempunyai kelebihan sebagai berikut:
a. Efisiensi pengolahan tinggi.dapat digunakan untuk menghilangkan senyawa
organik ( BOD,COD,TSS,PH ) proses intrifikasi,proses denitrifikasi,stabilisasi.
b. Maintenance / perawatan jauh lebih mudah
c. Biaya operasional jauh lebih murah
d. Tingginya tingkat efisiensi penyerapan oksigen oleh mikro organisme.
e. Kebutuhan energi listrik yang lebih kecil
f. Lahan yang terpakai untuk sistem IPAL lebih kecil
g. Free operation (tanpa perlu adanya pengoperasian tiap hari.

Pelaksanaan pekerjaan:
- Buat galian lebih besar dari STP yang akan dipasang yang disesuaikan dengan rencana
gambar kerja.
Kedalaman disesuaikan dengan saluran pipa WC
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

- Buat pondasi,plat ,kolom,dinding beton sesuai diameter STP biotech


- Letakkan STP Biotech kedalam lubangtersebut dann atur posisi dengan benar
- Sambungkan pipa – pipa saluran inlet,outlet dan ventilasi.
- Isi Biotech dengan air hingga penuh,kemudian mulai timbun dengan pasir disekeliling
Biotech
- Setelah selesai maka bagian atas diberi penulangan beton
- Septictang siap digunakan

d) Pekerjaan taman

Metode pekerjaan :
- Terlebih dahulu siapkan bahan peralatan dan tenaga
- Lalu lakukan pekerjaan pembersihan dan perapihan area yang akan dipasang tanaman.
- Setelah itu buat galian sedalam 30 cm dengan menggunakan cangkul dan diberi pupuk
kandang dicampur merata pada seluruh permukaan tanah.
- Tanah lalu diratakan dan rumput siap ditanam dan untuk permukaan tanah harus miring
menuju saluran air.
- Perawatannya ialah dengan melakukan penyiraman sekali atau 2 kali seminggu bila musim
kering.
e) Pekerjaan Rumah genset dan pompa, GWT dan pos jaga

Untuk lingkup pekerjaan ini, metode pelaksanaannya sesuai dengan metode pelaksanaan pada
bab sebelumnya yaitu bab pekerjaan Struktur sampai dengan pekerjaan arsitektur.

XIII. PEMELIHARAAN

Masa pemeliharaan adalah 180 hari kalender.


Selama dalam masa pemeliharaan kerusakan yang sifatnya teknis adalah masih tanggung
jawab kontraktor.
Demikian metodologi pelaksanaan ini dibuat untuk mendukung pelaksanaan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan CABANG
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

SERANG, sehingga pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu dengan hasil dan kualitas
yang memuaskan.

Jakarta, 10 Juli 2014


Dibuat oleh,
PT. BANGUN BUMI PERSADA

SOETOMO SOEPAR
Direktur

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)


PADA PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS
Kesehatan CABANG SERANG

TAHUN 2015

I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)


PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

Untuk melaksanakan PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan


CABANG SERANG diperlukan adanya system penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3).
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjaadinya kecelakaan tersebut, faktor-faktor penyebab
yang berpengaruh terjadi kecelakaan adalah sebagai berikut :
1. Keadaan yang berbahaya (unsafe condition)
2. Perbuatan berbahaya (unsafe acts)
3. Takdir (acts of God)

Dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab diatas maka perlu dibuat suatu pedoman secara
terpadu dengan harapan minimnya kecelakaan kerja.

Rencana ( site plan ) dan yang harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tata ruang harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta keamanan.
2. Penempatan peralatan, alat kerja dengan memperhatikan lalu lintas dan para pekerja,
sehingga dapat berjalan secara baik dan terkendali.
3. Lalu lintas keluar masuk kendaraan maupun tenaga kerja akan ditata, sehingga tidak terjadi
kemacetan dan keributan / kebisingan.

A. Umum
1. Sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi N0. :
PER.01/MEN/1980 pasal 2 melaporkan secara tertulis dimulainya keperkerjaan
konstruksi.
2. Sesuai dengan pasal 6, ayat (2) Undang-undang No. 7 tahun 1981, tentang wajib lapor
ketenaga kerjaan diperusahaan mengisi laporan ketenaga kerjaan dan megajukan ijin
penyimpangan waktu kerja dan istirahat.
3. Melaporkan ke JAMSOSTEK, untuk ditetapkan besarnya premi yang dibayar dengan
membawa SPK atau Kontrak proyek.
4. Membentuk unit K-3 proyek, yang terdiri dari :
Ketua / Penanggung Jawab : Manajer Proyek ( MP )
Wakil Ketua : Safety Officer
Sekertaris I : Manajer Lapangan (ML)
: Project Quality Assurance (PQA)
Sekertarsi II : Staf Personalia & Keuangan
Anggota : 1. Kasi Teknik & Adkon.
2. Kasi. Loglat.
3. Para Pelaksana
4. Para Sub Kontraktor (bila ada)
5. Para Mandor
6. Anggota Keamanan (satpam)

5. Mengundang tim K-3 (Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari
Kantor Pusat untuk meresmikan pembentukan unit K-3 proyek
6. Mengadakan acara selamatan tanda dimulainya pekerjaan / proyek
7. Diadakan bulan kampanye penyuluhan K-3 kepada seluruh tenaga kerja
8. Unit K-3 melakukan inventarisasi permasalahan dan skala prioritas alat/perlrngkapan
K-3 yang segera dipersiapkan
9. Seleksi kampanye penyuluhan K-3, bagi pelanggar peraturan K-3 akan dikenakan
sanksi,skorsing,denda dan atau pemberhentian (pemecatan)

B. Keselamatan Kerja
1. Pemasangan Spanduk K-3 (Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

2. Pemasangan Bendera K-3


3. Menghubungi pihak aparat dan tokoh masyarakat setempat
4. Pembuatan dan pemasangan rambu-rambu peringatan dan tanda penerangan sebagai
berikut :
 Awas Keluar Masuk Kendaraan Proyek
 Daerah Wajib Helm / Sepatu
 Daerah Berbahaya
 Dilarang Merokok
 Awas Lubang
 Dan lain-lain yang dianggap perlu
5. Setiap hari diadakan piket K-3
6. Rapat rutin unit K-3 proyek, setiap dua minggu diteruskan dengan inspeksi bersama
7. Pemasangan pagar pengaman untuk daerah rawan dan terbuka
8. Penyediaan penerangan untuk daerah kerja, work shop dll.

C. Kesehatan Kerja
1. Pembuatan dan penyediaan bedeng pekerja, dan MCK secukupnya
2. Penyediaan P3K yang cukup
3. Penyediaan urinoir sementara
4. Penyediaan tempat sampah “ Induk “
5. Penyediaan kotak sampah induk
6. Pembuangan sampah keluar lokasi
7. Penyemprotan nyamuk untuk daerah genangan air atau pembubuhan abate
8. Melakukan kerjasama dengan klinik atau Puskesmas setempat
9. Melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit

D. Pencegahan kebakaran / Peledakan


1. Penyediaan alat pemadam kebakaran untuk daerah rawan kebakaran seperti sebagai
berikut:
 Work shop
 Tempat Pengelesan / Pemotongan
 Kantor sementara (keet)
 Pos Keamanan
 Generator
 Tempat-tempat yang lain yang dianggap rawan kebakaran
 Melakukan pelatihan pemadam kebakaran bekerjasama dengan dinas kebakaran.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan yang dibuat sesuai dengan kualitas rencana yang
diinginkan, maka berdasarkan Standar Operasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dibentuk
Project Quality Assurance ( PQA ) yang bertanggung jawab khusus terhadap kualitas bahan yang
dipergunakan, tenaga kerja yang melaksanakan, proses dan akhir pelaksanaan. Sehingga dengan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan
CABANG SERANG

control yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan dapat diperoleh hasil akhir
dengan kualitas maksimum sesuai dengan waktu yang direncanakan oleh pemberi kerja. Kualitas
pekerjaan yang ditetapkan oleh pemilik proyek dituangkan dalam Rencana Mutu Proyek sebagai
acuan pelaksanaan seluruh item pekerjaan. Dalam Rencana Mutu Proyek berisi spesifikasi kualitas,
mekanisme pelaksanaan, sumber daya yang dipakai, dan urutan kerja dalam kontrak.

Penerapan Sistem Manajemen Mutu untuk lingkup proyek meliputi :


1. Implementasi Prosedur dan instruksi kerja untuk setiap item pekerjaan, Prosedur dan instruksi
kerja yang disusun untuk melaksanakan seluruh item pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan dan merupakan panduan bagi manajemen proyek terutama penyediaan
sumber daya untuk memenuhi kepuasan pemilik proyek.

2. Audit internal dan Eksternal secara periodic,


Audit internal dan eksternal dilakukan untuk memonitor pencapaian target penyelesaian pekerjaan
selama proses berlangsung secara periodic, guna mengantisipasi terjadinya penyimpangan untuk
mengurangi kesalahan atau kerugian yang lebih besar.
3. Pengukuran dan Analisa
Pengukuran dan Aanlisa dilakukan untuk menetapkan program perbaikan dari hasil temuan
audit, sehingga persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pemilik proyek dapat
terpenuhi.

4. Perbaikan ( improvement ) mutu secara terus menerus.


Setiap perbaikan yang diusulkan untuk peningkatan dan pengembangan perusahaan harus dilakukan
pengujian terhadap operasional dan keuntungan perusahaan sebagai panduan untuk menetapkan target
perusahaan dan sumber daya.

Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran dalam proses pelaksanaan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPJS Kesehatan CABANG SERANG.

Jakarta, 21 April 2015


Dibuat oleh,
PT. ISTANA INTAN RAYA

INDRY MARLINASARI
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai