Anda di halaman 1dari 171

KEGIATAN

PEMBANGUNAN GEDUNG MINA


ASRAMA HAJI TRANSIT - TERNATE
JL. IBNU TAMIAH IV KOMPLEKS RUMAH DINAS UIN JAKARTA
KEL. PISANGAN, KEC. CIPUTAT TIMUR, TANGGERANG SELATAN
PENDAHULUAN
Latar belakang, Maksud dan Tujuan, Lokasi dan Lingkup
Pekerjaan.
APRESIASI DAN INTEPRETASI

PEKERJAAN : Pekerjaan Pembangunan Gedung Mina – Asrama Haji Transit Ternate


LOKASI : Ternate – Provinsi Maluku Utara

PROPOSAL ini diajukan dalam rangka Pekerjaan Pembangunan Gedung Mina – Asrama Haji Transit Ternate yang berlokasi di Ternate
– Provinsi Maluku Utara
Berdasarkan rapat penjelasan (aanwiizing), review gambar rencana dan BQ, maka PT. ………………………………. membuat Proposal
metode kerja ini, sesuai dengan kondisi tersebut, dimana direncanakan selesai dalam kurun waktu 240 (Dua ratus empat puluh) hari kalender
asumsi mulai waktu pelaksanaan dimulai pd tanggal ………2020 (sesuai jadwal penandatangan kontrak) maka pekerjaan ini akan selesai pada
tanggal ……….. 2020, (melihat masa berakhir jadwal pelaksanaan, maka kami coba mengoptimalkan waktu pelaksanaan yang
akan kami selesaikan pekerjaan di ……………..2020 dengan tetap mengacu kepada :

Tujuan : Membuat usulan teknis pelaksanaan


yang efisien sehingga waktu
pelaksanaan pekerjaan pembangunan
yang singkat dapat dicapai sesuai
dengan standar mutu yang ditetapkan
oleh konsultan
Sasaran : Dicapai metode kerja yang efisien
dalam mengantisipasi waktu yang
singkat dan diperoleh bangunan
dengan sistem yang andal, mudah dan
efisien.
Mutu : Didapatkan hasil pelaksanaan yang
memuaskan yang tercapai dengan
dilakukannya proses QC (Quality
Control yang memadai, serta
diterapkan dan berjalannya prosedur
ISO
Pekerjaan : rangka Pekerjaan Pembangunan Gedung Mina – Asrama Haji Transit Ternate yang berlokasi di Ternate – Provinsi
Maluku Utara
Melihat kondisi lokasi pekerjaan maka kami mencoba mengidentifikasi kondisi yang ada dengan kondisi lingkungan sekitar yaitu :
1. Kondisi pekerjaan adalah merupakan pekerjaan pembangunan baru
2. Lokasi Pekerjaan yang masih perlu diadakannya perapihan lokasi pekerjaan
3. Karena kondisi lokasi proyek, maka menjaga kebersihan proyek dan lingkungan sekitar yang kotor akibat proyek berlangsung akan
selalu kami perhatikan, untuk itu kami akan membuat pagar pengaman yang lokasinya akan ditentukan kemudian.
4. Untuk menuju lokasi proyek melalui jalan utama kota dan jalan lingkungan asrama haji, yang nantinya seluruh keluar masuk
kendaraan juga akan melewati jalan tersebut. Maka perlu dilakukan koordinasi juga dengan kondisi sekitar dan pihak pihak terkait.
Hal ini terkait juga untuk penjadwalan mobilisasi material dan peralatan yang akan kami datangkan selama berlangsungnya
pekerjaan ini
Demikian identifikasi kami tentang kondisi proyek dengan kondisi lingkungan.
Seperti telah kami sampaikan sebelumnya maka, sebelum melakukan pelaksanaan fisik di lapangan perlu sekali dilakukan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait untuk memulai pekerjaan tersebut. Dan perlu melakukan persiapan-persiapan dilapangan untuk
pelaksanaan nanti seperti kesiapan tenaga dan material dilapangan serta lokasi penumpukan material yang tidak mengganggu jalanya
aktifitas lingkungan sekitar lokasi pekerjaan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini maka kami akan melakukan persiapan- persiapan awal
antara lain :
1. Mempersiapkan tenaga yang akan diperlukan, kami coba mengidentifikasi dengan ketatnya waktu pelaksanaan akan sangat
dimungkinkan untuk dipergunakan lebih dari 1 kelompok kerja yang nantinya akan disesuaikan dengan lapangan dan tentunya
berkoordinasi dengan team lapangan yang selalu dikontrol oleh team dari kantor pusat.
2. Peninjauan kelapangan bersama yang akan kami lakukan olehTeam Kantor Pusat dengan Team Lapangan serta kepala pekerja dan
wakilnya untuk pengenalan lokasi dan mensosialisasikan program-program kerja yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan ini.
3. Mempersiapkan peralatan-peralatan yang akan dipakai selama pekerjaan ini berlangsung.
4. Pembuatan Direksikeet, yang nantinya akan kami usulkan terlebih dahulu posisinya unutuk mendapat persetujuan dari
pengawas/Direksi
5. Pembuatan jadwal persetujuan material serta pendatangan metrial yang akan kami dahulukan untuk menjamin kondisi stok bahan
material tersedia dipasaran, yang tentunya material tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam BQ dan RKS serta
gambar.
6. Pembuatan Jadwal pelaksanaan yang lebih terinci dan relevan guna melaksanakan pekerjaan dilapangan.
•Sistim Manajemen Mutu
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu dengan cara
melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, alat yang digunakan maupun
terhadap cara pelaksanaan pekerjaan.Secara skematis, metode pengendalian perusahaan mengacu pada ISO 9001 dapat digambarkan sebagai
berikut :

PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL


Rencana Mutu Terdiri dari •Manual/Prosedur - Standar Peraturan
•Metode Konstruksi •Administrasi Keppres,kepmen.perda
•Instruksi Kerja •Prosedure
Dok Tender,Gambar
•Jadwal Waktu Pelekas •Organisasi
•Prosedur Kerja dll •Personal Spesifikasi dll
•Keuangan

SUPERVISI

INPUT OUTPUT
- Tenaga Produk Akhir
- Bahan / Material PROSES KONSTRUKSI Biaya Mutu & waktu
- Peralatan

INSPEKSI&TESTStart
EVALUASI

KRITERIA &ACUAN
- Gambar
- Spesifikasi LAPORAN
MONITORING
Start
Start
Proses pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses d. Proses
produksi baik SDM, Material, Peralatan,proses, sarana kerja - Pembongkaran dan Pemasangan sturktur PA Stoplog dan Acessories.
- Peralatan / suku cadang yang sesuai
a. S D M - Komposisi yang sesuai
- Memilih SDM yang berintegritas dan mempunyai pengalaman sejenis - Standar proses
- Pengarahan, pembinaan dari kantor pusat - Metoda pelaksanaan
- Monitor dan pelaporan - Cek hasil
b. Material Bahan dan spare part - Monitor dan pelaporan
- Pengujian sample bahan / suku cadang e. Sarana kerja
- Pemilihan sumber material ( kuantitas dan kualitas ) - Ruang yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan
- Pemilihan supplier bahan - Kemudahan akses
- Jadwal kebutuhan material - Terpenuhinya alat kerja
- Cara penyimpanan - Kemudahan mobilitas dan komunikasi
- Cara handling f. Sub Kami
- Pemilihan Sub & Seleksi
c. Peralatan - Pengawasan dan pengarahan
- Pemilihan jenis alat yang sesuai
- Kalibrasi untuk alat tertentu ( ukuran, takaran, timbangan )
- Pemilihan sumber alat ( kuantitas, umur dan kualitas )
- Pemilihan supplier alat yang baik
- Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman
- Jadwal kebutuhan alat
- Penyediaan bahan bakar
- Penyediaan suku cadang
- Control service
- Monitor dan pelaporan
Pada pelaksanaan di lapangan, bagan alir pelaksanaan pekerjaan digambarkan sebagai berikut :

SUPERVISORY PARTNER OF
Supervisor CONSTRUCTION
Partner Dedication
Facilication Partner Capacity
Supervisor Partner Experience
Experiency

Shop
Drawing Working
Approved Permit
Approved

Preparation Marking and CONSTRUCTION Construktio Internal External Finising H.Over S


And Site Site Survey n Inspectio Inspectio T
Start Clearance OF WORKS Of work n n O
Result P

Workking
Material
Method
Specivication
Approved
Approved SISTEM
MANAGEMENT
ON SITE TEAM WORKING TIME MUTU/K3
Work Prosedure Specification
Cheklist Method of WorksS
Monitoring/Report Material Eperience
And Tools
• PENGATURAN PROYEK
Setelah SPK / kontrak diterima dan ditandatangani, maka diadakan pengaturan awal proyek antara pimpinan proyek yang didukung oleh kantor
dengan pemberi tugas, pengawas lapangan dan instansi terkait.

KANTOR

PIMPINAN PEMBERI TUGAS


PENGAWAS
LAPANGAN PROYEK

INSTANSI TERKAIT
Kesemua bahan tersebut akan di suplaikan ke lapangan dengan sistem bisa tergantung keadaan lapangan. Dengan selalu menempatkan
tenaga dan alat untuk kondisi jika harus melansir barang menuju lokasi pekerjaan, yang tentunya dilokasi proyek nantinya kami
sediakan guadang material untuk menyimpan material tersebut yang dilengkapi dengan personil kami untuk mengatur penerimaan
barang dan mencata keluar masuknya material pada gudang material tersebut.

Dengan memperhatikan lingkungan setempat maka pelaksanaan pekerjaan ini diusahakan dengan tidak menghalangi aktifitas lingkungan
setempat dengan mempersiapkan batas-batas areal yang akan di pagar guna menghindari kotornya lingkungan tersebut nantinya, dan
juga sebagai pengaman pelaksannaan pekerjaan.

Untuk area jalan masuk menuju lokasi akan kami lakukan pengamana baik itu rambu-rambu dan pengamanan secukupnya guna
mobilitas kendaraan yang mendukung pekerjaan pembangunan ini.

Setelah semua hal tersebut terdata dengan baik maka akan kami coba kami jabarkan kedalam langkah-langkah kerja dari rencana
pelaksanaan dari item yang ada sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun dalam schedule yang ada berdasarkan :
1. Metode Pelaksanaan
2. Analisa teknis
3. Jadwal pendatangan material, Tenaga dan Peralatan
4. Jadwal Pelaksanaan

Yang nantinya akan kami jabarkan dalam dokumen kami.


METODE PELAKSANAAN
Dalam Proposal Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Mina – Asrama Haji Transit Ternate yang berlokasi
di Ternate – Provinsi Maluku Utara

Akan dibuat Tahapanatahapan pekerjaan, dalam pentahapan tersebut akan dilakukan guna teraturnya alur pekerjaan yang akan
dilakukan dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan, Adapun item pekerjaan yang akan dilakukan adalah :
Uraian singkat pekerjaan:
Jasa Konstruksi Pembangunan Gedung Perkuliahan Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta Yang Meliputi Lingkup Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Struktur,
3. Pekerjaan Arsitektur,
4. Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal.
Berdasarkan dari analisa kami pekerjaan persiapan ini akan terus berlangsung hingga akhir proyek, yang dalam pelaksanaan pekerjaan
ini tentunya semua personel yang terbentuk dalam team lapangan dan kantor pusat akan terus bersenergi untuk tercapainya pekerjaan
ini.
Berdasarkan kondisi terebut maka dapat ditentukan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung selama 240 (dua ratus empat
puluh) hari kalender asumsi mulai waktu pelaksanaan dimulai pd tanggal ………… 2020 (sesuai jadwal penandatangan kontrak) maka
pekerjaan ini akan selsai pada tanggal 14 Januari 2018, (20 (sesuai jadwal penandatangan kontrak) maka pekerjaan ini akan selesai pada
tanggal ……….. 2020, (melihat masa berakhir jadwal pelaksanaan, maka kami coba mengoptimalkan waktu pelaksanaan
yang akan kami selesaikan pekerjaan di ……………..2020)
Sedangkan tenaga yang diperlukan adalah semua team proyek yang bersenergi dangan team kantor pusat.
Adapun uraian singkat mengenai pekerjaan utama dari pekerjaan ini adalah :
1. Perencanaan Site Plan :
Perencanaan Site Plan, pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak atau lay out dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama
pelaksanaan proyek. Fasilitas-fasilitas proyek yang dimaksud antara lain :
1. Kantor proyek / Direksi keet
2. Gudang material dan peralatan
3. Base camp staf proyek dan barak pekerja
4. Workshop / bengkel kerja besi dan kayu
5. Pos jags / pos satpam
6. Pagar proyek
7. Jalan kerja dan arus lalu lintas proyek
Lay out untuk pekerjaan persiapan akan disesuaikan dengan desain lay out proyek . Seluruh fasilitas dan sarana proyek yang dibangun
untuk pekerjaan persiapan tersebut akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai.
Kantor Proyek / Direksi keet :
Kantor direksi keet dibangun disekitar lokasi proyek dengan luas sesuai RAB. Ruangan direksi keet dilengkapi dengan ruang-ruang
kerja, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola dan toilet. Desain direksi keet dibuat tidak permanen tetapi tetap mengutamakan
kenyamanan dan persyaratan sebagai tempat kerja. Kantor direksi keel dilengkapi dengan furniture dan peralatan
yang diperlukan.
Gudang material dan Peralatan
Untuk menyimpan bahan — bahan dan peralatan yang harus terlindung dari pengaruh cuaca akan dibuat gudang material dan
peralatan. Gudang dibuat dengan kondisi tetap kering dan tidak lembab.

Base Camp Staf dan karyawan Proyek (kontraktor) dan Barak Pekerja
Perumahan untuk staf dan karyawan proyek (kontraktor) akan di usahakan mencari mess dekat dengan lokasi proyek.
Untuk barak pekerja dibangun tidak jauh dan lokasi proyek. Barak pekerja dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, toilet, dan dapur.
Konstruksi bangunan base camp dibuat dengan konstruksi yang sederhana.

Workshop / Bengkel Kerja Besi dan Kayu


Workshop / bengkel kerja dibangun di sekitar lokasi proyek, Desain bangunan dibuat tanpa dinding (los) dan diberi penutup atap, yang
bertujuan agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman.

Pos Penjaga / Pos Satpam


Pos jaga / pos satpam dibuat disamping pintu keluar masuk proyek. Pos ini berfungsi untuk pengawasan dan keamanan proyek.

Pagar Proyek
Pagar proyek dibuat mengelilingi proyek yang dipasang sesuai petunjuk pengawas / direksi. Pagar dibuat dari rangka kayu dan ditutup
dengan seng. Pada sisi luar di cat sesuai warna yang diinginkan. Pada titik — titik tertentu dibuatkan pintu keluar masuk.

Jalan Kerja dan Arus Lalu Lintas Proyek


Jalan kerja dan arus lalu lintas diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan stagnesi dan kemacetan dilingkungan proyek. Pada
lokasi tanah yang cukup labil dan tidak kuat menahan beban lalu lintas proyek akan diberi perkerasan dengan material sirtu atau
material lainnya.
LOKASI PEKERJAAN
FOTO LOKASI PEKERJAAN
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
Tahapan urutan pekerjaan dan Tata Cara Pelaksanaan yang
menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan akhir yang dapat dipertanggung jawabkan secara
teknis.
TIME SCHEDULE
Barchart

Barchart sebagai acuan pembuatan Net Work Planning secara keseluruhan mulai dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan pekerjaan,
Yang dimulai dengan asumsi pada tanggal ………… 2020 dan berakhir tanggal ……….2020 , Dengan durasi selama 240 hari kalender.
Network Planning

Barchart sebagai acuan pembuatan Net Work Planning secara keseluruhan mulai dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan pekerjaan,
Yang dimulai dengan asumsi pada tanggal ……….2020 dan berakhir tanggal ……….2020 , Dengan durasi selama 240 hari kalender.
SISTEM PEKERJAAN PENGADAAN (delivery) , PENYIMPANAN MATERIAL

Tim Pembelian
Pendataan material

Aproval material

Tim Pembelian

Pendataan Material
Melakukan inventarisasi kebutuhan material dilapangan sesuai
dengan spek yang sudah ditentukan, dengan tetap melihat
ketersediaan material tersebut di pasaran.

Aproval Material
Memintakan persetujuan material kepada
pengawas / owner
Gudang Material Direksi keet
LAY OUT SITE AREA

Pos Jaga

Jalan MAsuk

Pagar Proyek

Lokasi Bangunan Utama


URAIAN PEKERJAAN UTAMA
Metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang
menggambarkan metode kerja alat, penggunaan
bahan dan kebutuhan personil.
• Pembuatan Papan Nama Proyek.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Multipleks dipotong sesuai ukuran.
c. Pasang kayu tegak lurus di belakang multiplek dan dipaku.

d. Cat dasar multipleks dengan warna putih dan tulisi dengan cat warna hitam.
e. Setelah tulisan jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah.

Bahan Yang Digunakan :


a. Multiplek

b. Kayu 5/7 panjang 2 m ( 4 batang )


c. Cat Minyak

Peralatan Yang Digunakan :


a. Waterpass
b. Benang ukur
c. Bandul
d. Meteran

Dok. Papan Nama Proyek


Keselamatan kerja :
a. Pakai sarung tangan

b. Pakai Helm pelindung kepala


c. Pakai sepatu bot
• Pembuatan Kantor Proyek, Gudang, dan Bedeng.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a. Siapkan tenaga kerja dan peralatan.
b. Buat gambar shop Drawing
d Mengajukan Ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
c. Tentukan lokasi kantor proyek agar tidak mengganggu proses pekerjaan.
d. Luas kantor proyek dibuat disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Pembuatan dimulai dengan pembuatan lantai, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dinding beserta dengan pintu
dan jendela.
f. Atap pasang setelah dinding jadi dan dilanjutkan dengan pekerjaan pengecatan.

Bahan Yang Digunakan :


a. Rangka Kayu
b. Paku bermacam ukuran
c. Seng GLB BJLS 30
d. Tripleks 3 mm
e. PC 50 kg

Peralatan Yang Digunakan :


a. Palu
b. Gergaji
c. Meteran
d. Benang ukur

Keselamatan kerja :
a. Pakai sarung tangan
b. Pakai Helm pelindung kepala
c. Pakai sepatu bot
• Pekerjaan Bouwplank.

Bahan Yang Digunakan : Teknis pelaksanaan pekerjaan :


1. Kayu Pancang, papan 1. Perhatikan gambar perencanaan dengan seksama dan lakukan

2. Paku konsultasi dengan Konsultan Pengawas.


3. Cat Minyak 2. Buat shop drawing pekerjaan dan mengajukan ijin pelaksanaan
Gbr. 1
Peralatan Yang Digunakan : pekerjaan kepada konsultan Pengawas.
1. Theodolit 3. Persiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan dan bahan.

2. Waterpass 4. Kemudian tentukan titik awal (sudut bouplank) sebagai pedoman kerja,

3. Benang ukur lakukan konsultasi dengan konsultan pengawas.


4. Palu 5. Pasang theodolit ( alat ukur ) pada posisi yang pas. (Gbr. 1)
Gbr. 2
5. Cangkul 6. Tentukan patok awal dengan theodolit pada keempat sudut
6. Gergaji
bangunan. (Gbr. 2)
7. Meteran
7.
Keselamatan kerja :
Tanam patok awal dan diberi kode (Gbr. 3)
1. Pakai Helm Gbr. 3
8.
2. Pakai sepatu Bot
Pasang pancang & skor pada sudut bangunan pertama . (Gbr. 4)
3. Pakai Payung

Gbr. 4
9. Pasang papan yang telah diketam bagian atasnya lakukan pengecekan kedataran papan

dengan waterpass.

10. Lakukan hal yang sama pada keempat sudut bangunan dengan arahan dari juru ukur

dan dicek sudut 90 derajat dengan theodolit. Gbr. 5


11. Paku bagian atas papan pada tempat yang telah ditentu dan buat simpul benang.

12. Pasang simpul benang pada paku

13.

Perkuat ikatan benang kedua arah. Gbr. 6


14. Bouwplank keempat sudut selesai dikerjakan.

15. Tentukan titik grid bangunan yang akan dibuat, pasang benang dalam dua arah dan

tentukan posisi patok grid dengan bandul pemberat pada persilangan benang.

16. Setelah patok grid terpasang, cek jarak antara grid dengan meteran dan bandul pemberat. Gbr. 7
17. Tanam patok yang lebih kecil sekeliling bouwplank dengan jarak tertentu.

Gbr. 8
• Pembuatan Pagar PengamanProyek.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Seng sesuai ukuran.
c. Pasang kayu tegak lurus di belakang seng dan dipaku.

d. Cat dasar seng dengan warna putih

Bahan Yang Digunakan :


a. Seng Gelombang

b. Kayu 5/7 panjang 2 m ( 4 batang )


c. Cat Minyak

Peralatan Yang Digunakan :


a. Waterpass
b. Benang ukur
c. Bandul
d. Meteran

Keselamatan kerja :
a. Pakai sarung tangan

b. Pakai Helm pelindung kepala


c. Pakai sepatu bot
•Pekerjaan Scaffolding.

Pekerjaan scaffolding disini dimaksudkan untuk membantu pekerjaan – Bahan Yang Digunakan :
pekerjaan yang letaknya di daerah yang tinggi. • Jack Base,
• Main Frame,
Teknis pelaksanaan pekerjaan : • Cross Brace,
1) Perhatikan gambar perencanaan dengan seksama dan lakukan • Join pin,
konsultasi dengan Konsultan Pengawas • Cat Walk, dan U head Paku
2) Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan Peralatan Yang Digunakan :
pengawas
• Kunci – kunci
3) Tentukan penempatan awal untuk letak atau berdirinya
scaffolding atau bambu.
• Palu / Martil
4) Untuk pekerjaan scaffolding, langkah yang dikerjakan antara lain • Tang
: • Meteran
• Pasang Jack Base. Keselamatan kerja :
• Kemudian Pasang Main Frame pada jack base, sebagai • Pakai sarung tangan
dudukan main frame. • Pakai helem pelindung kepala
• Atur jarak posisi berdiri main frame agar cross brace dapat • Pakai sepatu boat
pas terpasang
• Setelah main frame berdiri, untuk memperkuat main frame
pasang cross brace
• Untuk tahap dasar pemasangan scaffolding telah
terpasang, untuk mempertinggi scafolding, kemudian
pasang join pin sebagai penghubung antara scaffolding
awal dengan scaffolding diatasnya
• Langkah terakhir yaitu pasang cat walk sebagai tempat
pijakan berdirinya pekerja
• Sedangkan untuk scaffolding untuk pelaksanana pekerjaan
pembuatan bekisting, diatas scaffolding pasang U head
sebagai dudukan kayu/balok
• Cek kembali kekuatan scaffolding yang telah terpasang
Rapihkan peralatan pembuatan scaffoding yang telah digunakan.
• LIFT BARANG
Lift barang adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila
dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam pelaksanaan
pekerjaan struktur terutama untuk mengangkut pekerja dan beberapa materian yang mungkin diangkut oleh alat bantu ini

Cara Merakit/ Memasang

Adapun langkah perakitan, pertama menggunakan bantuan


mobile crane / takel untuk menempatkan elemen-elemen
horizontal . Pada dasarnya perakitan lift barang ini memakai
sitem modular dengan konstruksi yang sangat sederhana,
sehingga sangat praktir bongkar pasangnya.
Perakitan untuk Lift Barang ini akan terus mengikuti ketinggianya
mengikuti ketinggian bangunan yang akan dibangun sampai
dengan lantai atap. Agar posisi tetap setabil maka di perlukan
sabuk untuk menyetabilkannya.
• PENGADAAN MOBILE CRANE (sebagai
alat bantu)

Pekerjaan pendatangan mobile crane disini dimaksudkan untuk


membantu pekerjaan – pekerjaan yang letaknya di daerah yang tinggi.

Teknis pelaksanaan pekerjaan :


1) Perhatikan gambar perencanaan dengan seksama dan lakukan
konsultasi dengan Konsultan Pengawas
2) Mengajukan ijin pelaksanaan penempatan Mobile crane
pekerjaan kepada konsultan pengawas
3) Siapkan lokasi dan perkuatan landasan
4) Selalu perhatikan dampak-dampak yang akan dikeluarkan
akibat adanya pekerjaan dengan alat bantu tersebut
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PERSIAPAN.
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN PERSIAPAN.

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Pekerjaan perkerasan jalan di asumsikan 1 Selalu mengadakan pengecekan kepada
menggunakan alat bantu yang alat yang digunakan agar toleransi emisi
menggunakan bahan bakar yang dikeluarkan masih dalam koridor
yang diperbolehkan

2 Pekerjaan Mobdemob yang pada


pekerjaan tersebut juga terjadi kegiatan
pendatangan alat yang menggunakan
bahan bakar

2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Pekerjaan pembuangan limbah dari 1 Meminimalisir pembuangan limbah
pekerjaan
2 Pencemaran air tanah

3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya kondisi tanah 1 Pekerjaan pembuangan limbah dari 1 Meminimalisir pembuangan limbah
pekerjaan

4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 Penguunaan material ini digunakan pada 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, Kayu, pasir, batu saat pembangunan pelengkap pada dengan berdasarkan sumber-sumber
bata, dll pekerjaan persiapan ini. penyediaan yang sudah legal
Pekerjaan Struktur Bawah
(Sub unsur metode pelaksanaan pondasi)
PEKERJAAN TIANG PANCANG

Adapun urutan pelaksanaan ini adalah sebagai berikut :

Pekerjaan Persiapan
Sebelum dilakukan pelaksanaan pemancangan, tim survey melakukan pengukuran di lapangan dengan menentukan as-as bangunan dan
mementukan titik – titik tiang pancang dengan making atau tiang dari kayu yang diberi paku diapasnya, sehingga untuk mempermudah
dari kelancaran pemancangan. Lokasi/area penempatan tiang pancang ditentukan di lapangan yang bisa dijangkau oleh mesin
pancang/alat pemancangan.

Metode pelaksanaan pekerjaan tiang pancang sebagai berikut :


Persiapan.
• Datangkan tiang pancang sesuai spesifikasi.
• Penentuan alat pancang yang digunakan : Peralatan pancang yang dipakai harus mempunyai efisiensi dan energi yang memadai. (dalam
pekerjaan ini menggunakan alat pancang sesuai RAB
• Rencanakan set tiang final : Untuk menentukan pada kedalaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan, berdasarkan data tanah dan
setelah manometer menunjukan suatu nilai yang selalu berkoordinasi dengan pengawas dan perencana
• Rencanakan urutan pemancangan dengan pertimbangan kemudahan manuver alat. Lokasi stok material ditempatkan sedekat mungkin
dengan lokasi pemancangannya.
• Tentukan letak titik pancang dengan theodolit dan tandai dengan patok.

Sepesifikasi Tiang Pancang


Ukuran : 40 x 40 cm

KESELAMATAN KERJA
1. Pakai Sarung Tangan
2. Pakai Helm Pelindung Kepala
3. Pakai pelindung telinga
4. Pakai Sepatu Bot
Proses penyambungan tiang :
• Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti
yang dilakukan pada batang pertama.
• Ujung bawah tiang didudukan di atas kepala tiang yang pertama
sedemikian sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah
berimpit dan menempel menjadi satu.
• Penyambungan dilakukan dengan pengelasan penuh di sekeliling
pertemuan kedua pelat ujung.
• Tempat sambungan las dilapisi dengan karat.
• Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti
yang dilakukan pada batang pertama. Penyambungan dapat
diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang
ditentukan.
• Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah
tiang telah mencapai lapisan tanah keras yang ditentukan.
• Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang ditentukan
sesuai shop drawing.

DOK. PROSES PENYAMBUNGAN

TIANG PANCANG
Quality Control.
• Kondisi fisik Tiang :
• Seluruh permukaan tiang tidak rusak
• Umur beton telah memenuhi syarat.
• Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama
pemancangan.

Toleransi :
Toleransi kemiringan tiang pancang 1 : 200
Vertikalitas tiang diperiksa secara periodik selama proses
pemancangan berlangsung. Penyimpangan arah vertikal
dibatasi tidak lebih dari 1 : 75 dan penyimpangan arah
horisontal dibatasi tidak lebih dari 75 mm.

Dokumentasi Pemasangan Tiang Pancang

Loading Test.
Setelah pelaksanaan pemancangan selesai secara keseluruhan, maka
kemudian diadakan percobaan beban vertical pada tiang pancang yang
hasil kalendering (final set) paling jelek/besar.
Final Set. Loading test yang akan dilakukan adalah Pile Driving Analysis (PDA) Test
Pemancangan baru dapat dihentikan apabila telah sebanyak 2 (dua) titik, yang dilakukan langsung pada waktu pemancangan
dicapai final set sesuai perhitungan. tiang pancang. Lokasi titik tiang pancang yng akan di ” test ” ditentukan
oleh Pemberi Tugas/Perencana. PDA test yang dilakukan dilengkapi
dengan analisa CAPWAP agar pihak owner/Perencana lebih jelas. Dan
hasil percobaan PDA test yang dilakukan harus mencapai minimal 200 %
beban rencana yaitu (2x45 ton) untuk beban ultimatenya.
ALUR PEMANCANGAN

Selesai
Arah pertama pemancangan
mulai pekerjaan dan alat keluar
pemancangan
PENGENDALIAN MUTU MULAI
PEKERJAAN TIANG PANCANG.
Diteruskan sampai semua
Pengukuran titik pancang
dengan theodolith
Titik pancang selesai

SETTING ALAT
PANCANG
PINDAH KE TITIK
PANCANG LAIN SELESAI

Tidak, Setting sudah sesuai


Perbaiki 10 x pukulan
terakhir turun 
DILAKUKAN
setting 1 cm
OK TEST PDA
OK

Ya OK
Periksa final
MULAI setting untuk 10
PEMANCANGAN x pukulan

PEMANCANGAN SELESAI
Selama pemancangan arah SAMPAI TANAH
vertical tiang pancang KERAS
diperiksa

PERIKSA POSISI TIANG


PANCANG OK
Tiang pancang di
Tidak, Tiang sambung dengan
Pancang sistim las penuh
Tiang Periksa, ada
Vertikal sambungan tiang
Pancang pancang

Diperbaiki
OK Ya, kondisi vertikal PEMANCANGAN
DI TERUSKAN
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN PEMANCANGAN.
URAIAN PEKERJAAN TERKAIT
IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan Pemancangan yang 1 Selalu mengadakan pengecekan kepada
menggunakan alat-alat bantu yang alat yang digunakan agar toleransi emisi
mengeluarkan emisi keudara karena yang dikeluarkan masih dalam koridor
menggunakan bahan bakar. Seperti, alat yang diperbolehkan
pancang dll.

2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan, seperti Oli dan pembuangan limbah
Bahan bakar yang secara tidak sengaja
terbuang

3 Pembungan ke tanah 1 Kondisi tanah yang rusak, becek dan 1 Akan ada pekerjaan yang berhubungan 1 Melakukan pengatuaran sirkulasi yang
timbul genangan air pada saat dengan tanah akibat pekerjaan baik agar lahan kerja tetap baik, dan
pekerjaan, serta buangan sisa pancang pemancangan dan pemotongan kepala melakukan pembuangan kepala tiang
pancang pancang ke luar lokasi

4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 Penguunaan material ini digunakan pada 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan saat pekerjaan beton struktur dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan pemancangan 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat pekerjaan pancang dan lalu pemancangan dapat sedikit di abaikan
(panas, radiasi, getaran)
lalang alat berat dikaraenakan lokasinya yang sudah agak
2 Akan adanya Getaran bagi lingkungan jauh dari tempat aktifitas dan
sekitar akibat pekerjaan pemancangan pemukiman.
Sub Unsur Metode Pelaksanaan Pekerjaan STRUKTUR
METODE PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Dangkal Berikut hal hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan pekerjaan
galian pondasi :
Pekerjaan ini dilaksanakan pada pekerjaan yang diperlukan, dan
• Pelaksana harus memperhatikan faktor keamanan bagi masyarakat di
beberapa pekerjaan site developmen lainnya termasuk pekerjaan
sekitar galian pada saat pelaksanaan pekerjaan. Perlunya pembuatan pagar
entrance gedung utama.
atau papan petunjuk agar setiap orang berhati-hati disekitar galian. Hanya
Banyak resiko yang akan dihadapi jika terjadi kesalahan galian tanah
pekerja dan yang berkepentingan yang diijinkan memasuki area galian
pondasi misalnya:
pondasi.
• galian tanah yang tidak sesuai dengan posisi dan ukurannya akan
• Pelaksana mengatur pekerja di lapangan sesuai posisi dan job desk
mempengaruhi proses konstruksi berikutnya,
masing-masing agar pekerjaan dapat efektif dan optimal. Untuk pekerjaan
dimana penempatan/ titik titik pondasi yang salah akan
galian yang digunakan secara manual, maka pelaksana harus
mempengaruhi posisi kolom.
memperhatikan kondisi si pekerja dan juga harus menyiapkan peralatan
• bila elevasi galian tidak sesuai, misalnya terlampau dalam atau
yang dibutuhkan misalnya cangkul, sekop, tambang, ember/
terlampau rendah berpengaruh terhadap kekuatan daya dukung
karung pembuang tanah.
berdasarkan hasil pengujian tanah.
• bila posisi terlalu jauh dari rencana, bisa mengakibatkan • Sebelum dilakukan penggalian pelaksana dan pengawas perlu memeriksa
pengulangan galian yang menimbulkan kerugian waktu dan biaya. batas tanah pemilik. Jika tanah berbatasan dengan pemilik lain maka
• pekerjaan galian tanah mengandung resiko longsoran dan terlebih dahulu dilakukan pembicaraan apakah galian tanah dapat dibuang
reruntuhan. sementara ke lokasi tanahnya, jika tidak bisa dilakukan maka harus
dilakukan pengaturan posisi pembuangan supaya dapat dihindari terjadinya
longsoran tanah.
• Untuk lokasi area yang sempit perlu diperhatikan posisi deposit tanah
supaya tetap tersedia lokasi penempatan material dan peralatan
pengecoran. Pengawas dan pelaksana memeriksa sistim penumpukan tanah
galian pondasi dan memastikan sistem penumpukan tersebut tidak
menghambat proses pengecoran.
• Sebelum penggalian dimulai, Pengawas dan Pelaksana supaya
memeriksa dimensi dan elevasi kedalaman galian (disesuaikan dengan
gambar ). Pelaksana harus membuat papan bowplank yang kuat untuk
membuat garis benang posisi dan batas tanah yang akan digali. Pemberian
benang harus mudah dibuka dan dipasangkan kembali supaya tidak
menganggu pekerjaan galian.
• Pelaksana harus mengatur metode pengalian, dan penumpukan tanah.
Penumpukan tanah galian tidak boleh terkonsentrasi dekat galian untuk
mengurangi resiko runtuhan tanah masuk kembali ke dalam galian pondasi
.
• Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsoran/runtuhan
tanah cukup besar. Karena itu buat galian sisi miring dan lebar galian dibuat
lebih besar dari ukuran dimensi tapak. Lakukan penambahan cerucuk
sebagai turap. Tujuannya supaya tekanan lumpur akan berkurang ke
bekisting.
• Untuk galian pondasi kedalaman lebih dari 1 m dimana jenis tanah adalah
tanah runtuhan, pengawas memerintahkan pelaksana segera melakukan
pemasangan struktur penahan tanah (turap).

• Bila ukuran galian lebih dari 1 m, pelaksana


harus menyediakan tangga sementara, disediakan buat
pekerja sebagai akses turun naik ke dalam penggalian.
• Type galian disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk
kondisi tanah dimana koefisien runtuhan tanah kecil dapat
dilakukan sisi galian tegak, jika koefisien runtuhan tanah
besar maka sisi galian miring .
• Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka
TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN GALIAN
subkontraktor harus menyiapkan mesin pompa air untuk
1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
hujan maka sebelum meneruskan pekerjaan selanjutnya maka air
3. Tentukan dimensi dan kedalaman galian
harus dibuang terlebih dahulu.
4. Marking As galian
• Selama proses pengalian, pelaksana dan pengawas harus
5. Pasang papan patok sebagai acuan penggalian
memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian.
6. Tarik benang diantara patok
Pelaksana harus memastikan tersedia orang yang membuang
tumpukan tanah di pinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal
ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian masuk kembali
ke dalam.
• Jika proses penggalian sudah selesai, pengawas harus melakukan
pengecekan kembali ukuran dan elevasi kedalaman galian apakah
sudah sesuai dengan gambar rencana.
• Setelah proses pengecekan selesai dan sudah memenuhi syarat,
selanjutnya pekerjaan siap dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja.

7. Cek sudut siku galian


8. Gali bagian pinggir terlebih dahulu Peralatan Yang Digunakan :
9. .Penggalian dilanjutkan sampai selesai sesuai dengan •Cangkul
elevasi yang telah ditentukan. •Gerobak dorong
•Papan
•PAku
•Benang
•Bandul pemberat
Keselamatan kerja :
•Pakai sarung tangan
•Pakai helem pelindung kepala
•Pakai sepatu boat

10. Ukur kembali galian.


11. Pompa air yang berada dalam galian.

PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN TERHADAP ASPEK DAMPAK K3


 Aspek/ bahaya K3 :  Dampak K3 :  Keselamatan Kerja :
a. Tidak adanya police line/ batas galian a. Orang/ pekerja akan terjatuh dalam lubang a. Pastikan pekerja memakai APD
pondasi galian
b. Tidak adanya informasi awal (gambar b. Pekerja kesetrum/ terkena gas jarinan b. Pastikan police line dipasang di area galian
existing) tentang utilitas di area galian existing pondasi
c. Tanah galian menumpuk terlalu tinggi c. Pekerja bisa cidera c. Hati-hati akan adanya utilitas existing
d. Sistem galian terlalu tegak yang akan d. Tanah longsor menimbun pekerja d. Hindari tumpukan tanah tinggi untuk
berakibat longsor menghindari longsor
e. Pada galian tanah yang berbatu bisa e. Bisa menimbulkan kematian e. Pasang terpal untuk menutup tumpukan
mengakibatkan cidera pada pekerja tanah supaga tidak menjadi lumpur dan
mencemari lingkungan
TAHAP PEKERJAAN URUGAN PASIR
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
3. Pasir diratakan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal setiap
lapis 10 cm atau sesuai dengan yang disyaratkan. Lalu disiram air
untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
4. Padatkan pasir urug dengan memakai alat stamper.
5. Jika diperlukan ulangi langkah 3 dan 4 sehingga didapat tebal pasir

seperti yang direncanakan.


Bahan Yang Digunakan :
1. Pasir urug
Peralatan Yang Digunakan :
1. Stamper 4. Sekop

2. Ember
3. Pacul
Keselamatan Kerja :
1. Pakai sarung tangan.
2. Pakai Sepatu bot.
3. Pakai Helm pelindung kepala.
PENGENDALIAN MUTU MULAI
PEKERJAAN TANAH

BUAT SHOP DRAWING

Periksa Shop
Tidak Drawing

OK PERSIAPAN ALAT BANTU


YANG AKAN DIPAKAI

Ya Ya

PENGUKURAN DAN
PENENTUAN LEVEL LAHAN

periksa level dan


Tidak as

OK

Ya

MULAI PEKERJAAN
PENGGALIAN

Periksa ukuran
Tidak dan LEVEL

OK
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN PEMATANGAN TANAH (Galian dan Urugan)

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan galian dan pekerjaan 1 Selalu mengadakan pengecekan kepada
urugan yang menggunakan alat-alat alat yang digunakan agar toleransi emisi
bantu yang mengeluarkan emisi keudara yang dikeluarkan masih dalam koridor
karena menggunakan bahan bakar. yang diperbolehkan

2 Pembuangan ke air 1 Air menjadi keruh 1 Pekerjaan penggalian yang 1 Baiknya mengadakan dewatering, kindisi
mengakibatkan keruhnya air ini ditijau juga dengan volume kejadian
yang akan terjadi, kareana diperkirakan
kejadian akibat ini akaan kecil
volumenya.

3 Pembungan ke tanah 1 Kondisi tanah yang rusak, becek dan 1 Akan ada pekerjaan penggalian dan 1 Melakukan pengatuaran penggalian dan
timbul genangan air pada saat penimbunan tanah sementara selama lokasi penimbunan tanah. Serta
pekerjaan, serta penghijauan. pekerjaan ini. menyediakan area deposit tanah.
2 Mengamankan vegetasi yang ada
semaksimal mungkin

4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 Penguunaan material ini digunakan pada 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah dan pasir saat pekerjaan penggalian dan dengan berdasarkan sumber-sumber
pengurugan penyediaan yang sudah legal
Adapun urutan kerja untuk pekerjaan pondasi ini :
1. Untuk awal dari kegiatan pekerjaan ini maka akan dilakukan pekerjaan shopdrawing, untuk mendapat persetujuan dari item
pekerjaan yang akan dilakukan, setelah itu juga dilakukan persetujuan material yang dapat juga dilengkapi dengan brosur-brosur,
setelah itu semua dilalui barulah dilakukan pendatangan material dan dilapangan sudah dapat dilakukan pekerjaan pengukuran dan
menetukan lokasi yang akan dikerjakan untuk pekerjaan ini.
2. Setelah semua disetujui maka dilapangan mulai dilakukan pekerjaan penggalian pondasi
3. Pastikan besaran galian sesuai dengan gambar
4. Setelah galian selesai maka dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja dari pondasi.
5. Setelah lantai kerja selesai maka dimulai pekerjaan pemasangan bekisting, dalam pekerjaan proyek ini untuk bekisting pondasi dapat
digunakan batako
6. Selama pekerjaan penggalian dan pekerjaan bekisting berlangsung, ada pekerjaan simultan yang dilakukan, yaitu pekerjaan pabrikasi
pembesian ( tulangan ) untuk pekerjaan pondasi ini.
7. Setalah siap bekistingnya maka dilakukan pekerjaan perakitan besi dalam begisting tersebut.
8. Pastikan beton decking pada besi terpasang.
9. Jika sudah siap maka dilanjutkan pekerjaan pengecoran beton pada pondasi.
10. Pada pekerjaan pengecoran ini sipakan terlebih dahulu jalan kerja untuk melakukan pengecoran tersebut.
11. Sebelum pengecoran pastikan lokasi yang akan di cor sudah bersih dan terbebas dari kotoran.
12. Meminta persetujuan pengawas untuk melakukan pengecoran.
13. Jika semua sudah siap maka dilakukanlah pekerjaan pengecoran tersebut.

Berikut adalah beberapa metode pekerjaan yang menunjang pekerjaan Pondasi:


1. Galian tanah Pondasi
2. Urugan Sirtu
3. Urugan Pasir
4. Lantai Kerja
5. Pekerjaan Bekisting
6. Pekerjaan Pembesian
TAHAP PEKERJAAN URUGAN SIRTU
TAHAP PEKERJAAN URUGAN PASIR
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
Teknis pelaksanaan pekerjaan : 1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
2.
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
3. Pasir diratakan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal setiap
3. Sebarkan sirtu sampai ketinggian yang diinginkan.
lapis 10 cm atau sesuai dengan yang disyaratkan. Lalu disiram air
4. Padatkan sirtu dengan memakai alat stamper.
untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
5. Jika diperlukan ulangi langkah 3 dan 4 sehingga didapat ketebalan

sirtu seperti yang direncanakan. 4. Padatkan pasir urug dengan memakai alat stamper.

Bahan Yang Digunakan : 5. Jika diperlukan ulangi langkah 3 dan 4 sehingga didapat tebal pasir

1. Sirtu seperti yang direncanakan.


Peralatan Yang Digunakan : Bahan Yang Digunakan :
1. Stamper 4. Sekop 1. Pasir urug
2. Ember Peralatan Yang Digunakan :
3. Pacul 1. Stamper 4. Sekop
Keselamatan Kerja :
2. Ember
1. Pakai sarung tangan.
3. Pacul
2. Pakai Sepatu bot.
Keselamatan Kerja :
3. Pakai Helm pelindung kepala.
1. Pakai sarung tangan.
2. Pakai Sepatu bot.
3. Pakai Helm pelindung kepala.
TAHAP PEKERJAAN LANTAI KERJA
Bahan Yang Digunakan : Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Semen portland 1. Siapkan alat, bahan dan tenaga kerja.
2. Pasir pasang
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada Konsultan Pengawas.
3. Split
4. Air 3. Marking bidang lantai kerja sesuai gambar kerja.

Peralatan Yang Digunakan : 4. Buat adukan untuk pekerjaan tersebut dengan perbandingan 1 : 3 : 5. kemudian lakukan Test
1. Vibrator
2. Pacul slump pada adukan tersebut, apakah nilai slumpnya sesuai yang diinginkan. Bila sudah sesuai

3. Ember lanjutkan pengecoran.


4. Sendok spesi 5. Lalu tuangkan adukan tersebut kedalam bekisting. Aduk beton tersebut menggunakan
5. Ruskam atau Jidar
vibrator, agar beton dapat terdistribusi dengan baik.
6. Meteran
Keselamatan Kerja : 6. Ratakan adukan dengan ruskam atau jidar.

1. Pakai sarung tangan 7. Setelah pengecoran selesai, rapihkan peralatan yang telah digunakan.
2. Pakai sepatu bot
3. Pakai helm pelindung kepala
PEKERJAAN BEKISTING SLOOF

Pekerjaan ini membutuhkan tenaga Peralatan yang digunakan


1. Tukang kayu 1. Beton Molen
2. Pekerja 2. Alat potong kayu
3. Tukang Batu 3. Troly
4. Kepala Tukang 4. waterpas
5. Mandor 5. Alat pertukangan

Bahan yang digunakan


1. Pasir KESELAMATAN KERJA
2. Semen 1. Pakai Sarung Tangan
3. Batu split 2. Pakai Helm Pelindung Kepala
4. Kayu kaso 3. Pakai Sepatu Bot
5. Bataco
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pembuatan tanda-tanda yang menyatakan as-as atau level dengan
menggunakan cat warna yang jelas dan tahan lama
2. Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan tenaga manual atau alat
berat
3. Pekerjaan galian dilakukan sesuai gambar rencana dan dilakukan dengan
menggunakan waterpass sampai pada elevasi yang diinginkan
4. Setelah pekerjaan galian poer & sloof kemudian dilanjutkan dengan
pekerjaan urugan pasir dan lantai kerja untuk dudukan poer dan sloof
sesuai dengan elevasi rencana
5. Buat profil pada tiap sudut atau tempat yang telah ditentukan, profil dibuat
dari kayu kaso yang berfungsi sebagai patokan ketegakan pada pasngan
bataco, sehingga profil harus benar-benar tegak
6. Profil diberu tanda setiap ketebalan bataco dan adukan
7. Pasang benang untuk setiap lapus dari profil ke profil untuk mengontrol
kelurusan
8. Pasang bataco sesuai dengan profil
9. Cek kerataan bidang pemasangan dengan jidar serta posisi pasangan bataco
apakah sesuai gambar
PEKERJAAN PONDASI PILE CAP DAN TIE BEAM/SLOOF

Pekerjaan ini membutuhkan tenaga Peralatan yang digunakan


1. Tukang gali 1. Beton Molen
2. Pekerja 2. Alat potong kayu
3. Tukang Batu 3. Stamper
4. Kepala Tukang 4. Troly
5. Mandor 5. Slang
6. Alat pertukangan
Sepesifikasi Bahan yang digunakan 7. Cangkul Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pasir
1. Galian tanah berpedoman bowplank dan shopdrawing
2. Semen KESELAMATAN KERJA 2. Padatkan dasar galian dengan stamper
3. Batu split 1. Pakai Sarung Tangan 3. Tebar dan padatkan lapisan pasir urug
4. Kayu kaso (bowplank) 2. Pakai Helm Pelindung Kepala 4. Pasang screed
5. Beton jadi 3. Pakai Sepatu Bot 5. Pasang bekisting
6. Pasang penulangan, beton decking dan kaki ayam
Persiapan peklaksanaan 7. Pasang stek yang diperlukan untuk pekerjaan lain
1. Sortir material, dapatkan kondisi material 8. Bersihkan daerah yang akan dicor dengan compresor
yang baik 9. Cor beton dan padatkan beton dengan vibrator
2. Seleksi tukang 10. Curing / perawatan beton
3. Lokasi bebas
4. Memeriksa kebenaran bowplank
5. Siapkan air kerja
6. Menyediakan area menampung material sisa
PENGENDALIAN MUTU MULAI Tidak...., tunggu sampai cukupUmur, bila sudah cukup,
bongkar bekisting
PEKERJAAN BETON STRUKTUR

BUAT SHOP
DRAWING OK BEKISTING DAN
PERANCAH
Periksa Shop DIBONGKAR
Tidak Drawing
Periksa umur Perancah
Beton dan masa dirapikan
OK Curring
COR BETON LANJUTKAN

Ya
Ya

PENGUKURAN DAN
PENENTUAN LEVEL OK SELESAI
BANGUNAN
periksa level dan Periksa diameter, jumlah,
Tidak as bangunan Tidak jarak dan ikatan. Periksa
juga alat bantu
OK
PASANG BESI BETON

Ya Ya
FABRIKASI OK
BEKISTING &
PEMBESIAN
Periksa level,
Periksa ukuran Tidak Kekuatan dan
Tidak dan jarak besi Keamanan
PASANG BEKISTING
OK
& PERANCAH

Ya
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN BETON
URAIAN PEKERJAAN TERKAIT
IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan Beton struktur 1 Selalu mengadakan pengecekan kepada
kolom, balok dan plat lantai yang alat yang digunakan agar toleransi emisi
menggunakan alat-alat bantu yang yang dikeluarkan masih dalam koridor
mengeluarkan emisi keudara karena yang diperbolehkan
menggunakan bahan bakar. Seperti,
beton mixer, pompa beton dll

2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan, seperti Oli dan pembuangan limbah
Bahan bakar yang secara tidak sengaja
terbuang

2 Adanya pembuangan limbah dari


pekerjaan beton berupa sisa -sisa
pembentonan

3 Pembungan ke tanah 1 Kondisi tanah yang rusak, becek dan 1 Akan ada pekerjaan yang berhubungan 1 Melakukan pengatuaran sirkulasi yang
timbul genangan air pada saat dengan tanah akibat pekerjaan baik agar lahan kerja tetap baik, dan
pekerjaan serta vegetasi di lokasi pembetonan dengan alat bantu alat melakukan pembuangan sisa beton ke
berat yang lalu lalang luar lokasi

2 Mengamankan vegetasi yang ada


semaksimal mungkin
4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 kondisi ini terjadi pada saat pelaksanaan 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan pekerjaan bekisting untuk pekerjaan ini dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan beton Kolom, 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat lalu lalang alat berat balok dan plat lantai pelaksanaan pekerjaan akan coba di
(panas, radiasi, getaran)
siasati dengan melakukan pekerjaan
yang dapat menimbulkan suara bising
pada saat-saat tertentu, yang
sebelumnya juga dilakukan koordinasi
dengan sekitar
Pekerjaan Struktur Atas
(Sub unsur metode pelaksanaan pekerjaan Struktur)
METODE PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
Setelah pekerjaan Pondasi selesai dilakukan maka pekerjaan berikutnya yang akan dilaksanakan adalah pekerjaan struktur Atas yang
meliputi pekerjaan struktur atas lantai ground sampai dengan pekerjaan struktur ring balok, yang masing masing lantai terdiri dari
Pekerjaan Kolom Balok dan Plat lantai
Untuk awal dari kegiatan pekerjaan ini maka akan dilakukan pekerjaan shopdrawing, untuk mendapat persetujuan dari item pekerjaan
yang akan dilakukan, setelah itu juga dilakukan persetujuan material yang dapat juga dilengkapi dengan brosur-brosur, setelah itu semua
dilalui barulah dilakukan pendatangan material dan dilapangan sudah dapat dilakukan pekerjaan pengukuran dan menetukan lokasi
yang akan dikerjakan untuk pekerjaan ini.

Dengan memperhitungkan cuaca dan keadaan setempat, yang apa bila tidak tercapai maka kami sebagai pelasana pekerjaan akan mengambil langkah
untuk menambah jumlah tenaga kerja atau jam kerja dari pelaksanaan.
Semua pelaksanaan ini tidak terlepas dari koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengambil tindakan dilapangan serta perhitungan strategi dalam
pelaksanaan koordinasi dengan pihak Owner, Konsultan pengawas dalam mengambil tindakan dilapangan serta perhitungan strategi pelaksanaan
PEKERJAAN KOLOM
Keselamatan kerja :
•Pakai sarung tangan
Bekisting Kolom. •Pakai helem pelindung kepala
• Bekisting yang dipakai yaitu papan/multiplek, dengan rangka kayu kaso •Pakai sepatu boat
5/7 dan dicampur dengan kayu balok 5/10, Untuk menghasilkan •Hindari bergurau dalam bekerja
bekisting yang bagus dan benar, diperhatikan : •Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya
• Papan tidak cacat ujungnya, agar air semen tidak keluar.
• Kayu kaso dan balok harus lurus, agar bekisting tidak melengkung atau
miring.
• Paku harus cukup supaya bekisting tidak mudah terlepas.
• Berat bekisting harus diperhitungkan agar tidak kesulitan waktu
pengangkutan dan pemasangan.
• Pada waktu pemasangan bekisting diperiksa kelurusannya baik arah
mendatar maupun tegak lurus dengan theodolith, dan supaya hasil cor
dapat baik maka bekisting kolom yang harus dipersiapkan minimal
untuk 2 kolom, supaya saling mengikat dan kolom tidak mudah
berubah ukurannya.
Bahan Yang Digunakan
•Papan / Multiplek
•Kaso
•Balok
•Paku
•Benang
Peralatan Yang Digunakan
•Theodolite Pekerjaan bekisting Kolom Kotak Untuk Dalam Bangunan
•Bak ukur
•Tang
•Gergaji
•Palu
•Dan aat pertukangan kayu lainnya
Pembesian kolom.
Teknis pelaksanaan
1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja 6. Rangkai tulangan memanjang kolom
2. Perhatikan detail pembesian pada gambar perencanaan
3. Buat Bar Bending Schedulle (BBS) dan ajukan kepada Konsultan
Pengawas
4. Lakukan pemotongan dan pembentukan besi berdasarkan BBS

7. Pasang tulangan sengkang kolom pada tulangan memanjang

5. Besi yang telah terpotong diberi label agar memudahkan dalam


pengambilannya
8. Setelah terangkai, check kembali jarak dan jumlah besi kolom
9. Sususn besi kolom yang telah terangkai dengan teratur Bahan Yang Digunakan
10. Besi olom dibawa kelokasi pemasangan dan selanjutnya •Besi beton
dipasang •Kawat beton
•Beton decking

Peralatan Yang Digunakan :


•Alat pemotong besi
•Alat pembengkok besi

Keselamatan kerja :
•Pakai sarung tangan
•Pakai helem pelindung kepala
•Pakai sepatu boat
Pekerjaan Pegecoran Beton Kolom
Peralatan Yang Digunakan :
•Mobile Ready Mix / Beton Mixer
TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN PENGECORAN
•Vibrator
• Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
•Gerobak cor
• Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada Konsultan
•Ember cor
Pengawas
•Ruskam
• Tentukan level atas pengecoran kolom
•Jidar
• Test slump beton apakah sudah sesuai mutu yang diinginkan
•Sendok Semen
• Setelah sesuai, lanjutkan pengecoran
• Tuangkan beton yang telah siap pada kolom secara bertahap
Keselamatan kerja :
• Selama pengecoran perhatikan kekuatan bekisting kolom, dan
•Pakai sarung tangan
secara perlahan-lahan dinding bekisting diketuk dengan
•Pakai helem pelindung kepala
menggunakan palu karet, agar beton masuk dengan sempurna
•Pakai sepatu boat
• Pemadatan dengan alat penggetar beton dilakukan setelah beton
mencapai ketinggian 2 meter dari atas lantai dengan cara
meletakkan vibrator pada schafol jack
• Pengecoran dihentikan setelah mencapai batas ketinggian yang
telah ditentukan sebelumnya dengan memerhatikan level bagian
bawah balok diatas kolom. Besi kolom harus lebih menonjol dari
beton kolom
• Bekisting kolom dibongkar setelah umur beton dipandang cukup
• Lakukan perawatan beton kolom dengan cara menyelimuti kolom
dengan karung goni basah atau menyiram dengan air

Bahan Yang Digunakan


• Beton Ready Mix
• Semen
• Pasir
• Split
• Air
PEKERJAAN BALOK DAN RING BALOK
8. Pasang balok memanjang
TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN BEKISTING 9. Pasang balok melintang dengan jarak max 50 cm diatas balok
1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja memanjang
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada Konsultan Pengawas
3. Perhatikan dimensi balok dan buat pola bekistingnya
4. Pasang tapak untuk perancah
5. Pasang perancah tahap pertama
6. Pasang pipa penyambung antar penghubung diatas perancah tahap
pertama
7. Pasang perancah tahap kedua dan pasang U jack sebagai tempat
kedudukan kayu

10. Pasang bekisting lantai balok. Angkat besi balok dan letakkan
beton decking pada bagian bawah balok dilanjutkan dengan
pemasangan bekisting dinding balok
11. Pasang penyokong bekisting dinding balok dengan kayu Bahan Yang Digunakan
•Papan / Multiplek
•Kaso
•Balok
•Paku
•Benang
•Scaffolding

Peralatan Yang Digunakan


•Theodolite
•Bak ukur
•Tang
•Gergaji
•Palu
12. Bersihkan lokasi pengecoran balok •Dan aat pertukangan kayu lainnya

Keselamatan kerja :
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pekerjaan bekisting balok ini adalah •Pakai sarung tangan
1. Kerapatan antar panel pada sudut bekisting •Pakai helem pelindung kepala
•Pakai sepatu boat
•Hindari bergurau dalam bekerja
•Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai dengan
kegunaannya

2. Cek kerapatan & kerataan sambungan panel


TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN PEMBESIAN TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN
• Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja PENGECORAN BALOK AKAN DILAKUKAN
• Perhatikan detail pembesian pada gambar perencanaan BERSAMAAN DENGAN PLAT LANTAI
• Buat Bar Bending Schedulle (BBS) dan ajukan kepada Konsultan
Pengawas
• Lakukan pemotongan dan perangkaian besi berdasarkan BBS
• Tentukan ketinggian pembesian balok
• Masukkan besi memanjang balok bagian bawah beserta besi sengkang
balok yang telah difabrikasi melewati tulangan stek kolom yang telah
selesai dicor
• Masukan besi memanjang balok bagian atas, gantungkan pada besi
kolom
• Tentukan jarak penulangan sengkang pada daerah tumpuan dan
lapangan
• Pasang tulangan sengkang balok dengan kawat beton
• beri beton decking

Bahan Yang Digunakan


•Besi beton
•Kawat beton
•Beton decking

Peralatan Yang Digunakan :


•Alat pemotong besi
•Alat pembengkok besi

Keselamatan kerja :
•Pakai sarung tangan
•Pakai helem pelindung kepala
•Pakai sepatu boat
PEKERJAAN PLAT LANTAI
Pengecoran balok dan slab/pelat umumnya dilakukan dicor sekaligus
9. Pasang skor kayu 6/12 mendatar arah memanjang diatas U Jack
menjadi satu kesatuan struktur, dimana bekisting balok dan pelat dibuat
sebagai satu kesatuan yang bersifat tetap (fixed). Setelah selesai bekisting
ini dibongkar dan sebagian yang kondisinya masih baik dapat dipakai
kembali. Yang harus diperhatikan pada sistem konvensional ini adalah
sebagai berikut :
• Kaki tiang harus dipotong rata dan diletakkan di atas papan.
• Sambungan tiang harus mempunyai bidang kontak yang sempurna.
• Harus dilakukan bracing ke arah dua bidang, untuk membuat
kekakuan.
• Ukuran dan jarak tiang dan balok harus didasarkan atas beban yang
ada.

TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN BEKISTING


1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada Konsultan Pengawas 10. Pasang skor kayu 6/12 mendatar arah melintang diatas skor kayu
3. Perhatikan dimensi plat lantai dan buat pola bekistingnya 6/12 arah memanjang
4. Tandai ketebalan plat pada dinding bekisting balok bagian dalam
5. Pasang tapak untuk perancah
6. Pasang perancah tahap pertama
7. Pasang pipa penyambung antar penghubung diatas perancah tahap
pertama
8. Pasang perancah tahap kedua dan pasang U jack sebagai tempat
kedudukan kayu
11. Pasang skor kayu 5/7 tegak lurus diatas skor kayu mendatar arah Bahan Yang Digunakan
melintang. tarik benang sebagai pedoman kedataran skor 5/7 tegak • Papan / Multiplek
lurus, lakukan pemotongan kayu 5/7 sampai semua kayu 5/7 berada • Kaso
dalam satu kesejajaran • Balok
12. Pasang skor kayu 5/7 lapis ke tiga dalam dua arah diatas skor kayu • Paku
tegak lurus • Benang
13. Pasang multipleks 12 mm sebagai bekisting terakhir plat lantai • Scaffolding

Peralatan Yang Digunakan


• Theodolite
• Bak ukur
• Tang
• Gergaji
• Palu
• Dan alat pertukangan kayu lainnya

Keselamatan kerja :
• Pakai sarung tangan
• Pakai helem pelindung kepala
• Pakai sepatu boat
• Hindari bergurau dalam bekerja
• Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai dengan
14. Setelah bekisting terpasang lakukan pembersihan dengan sebelum kegunaannya
dipasang besi plat lantai
TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN PEMBESIAN
1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja TEKNIS PELAKSANAN PEKERJAAN PENGECORAN
2. Perhatikan detail pembesian pada gambar perencanaan BALOK DAN PLAT LANTAI
3. Buat Bar Bending Schedulle (BBS) dan ajukan kepada Konsultan 1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
Pengawas 2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan ke Konsultan Pengawas
4. Lakukan pemotongan dan perangkaian besi berdasarkan BBS 3. Mutu beton yang akan diaplikasikan harus sesuai dengan
5. Masukkan besi memanjang plat kedalam besi balok (bila besi plat gambar dan RKS
melewati balok). 4. Naikkan peralatan pengecoran seperti gerobak dorong dan
6. Pasang besi melintang plat lantai papan sebagai tempat berjalannya gerobak di atas pembesian
7. Dalam pemasangan besi plat tetap berpedoman pada gambar, plat lantai
perhatikan jarak dan pola besi plat lantai agar tidak terjadi 5. Periksa kekuatan bekisting plat lantai dan perancahnya
kesalahan 6. Tentukan titik awal mulainya pengecoran
8. Pasang beton pemisah antar pembesian plat dengan bekisting pada 7. Pastikan bahwa lubang mainhole dan kabel untuk keperluan
bagian bawah besi plat lantai ME telah terpasang dengan benar
9. beri beton decking 8. Perhatikan perbedaan elevasi top plat lantai
10. Lakukan pembersihan dengan kompressor, setelah pembesian 9. Pasang stek kolom praktis dan stek besi lainnya yang
selesai dikerjakan. dipandang perlu
10. Sebelum pengecoran dilakukan beton diambil sampel (untuk
Bahan Yang Digunakan uji kuat tekan) dan pengambilan slump beton
1. Besi beton 11. Setelah itu beton akan dituangkan ke plat lantai dengan
2. Kawat beton menggunakan ember dan kereta dorong
3. Beton decking

Peralatan Yang Digunakan :


1. Alat pemotong besi
2. Alat pembengkok besi

Keselamatan kerja :
1. Pakai sarung tangan
2. Pakai helem pelindung kepala
3. Pakai sepatu boat
4. Pakai lampu penerangan bila bekerja di malam hari
12. Lakukan pemadatan beton dengan alat penggetar beton, perhatikan
posisi alat penggetar jangan sampai merusak kekuatan bekisting plat. 14. Pengecoran balok dan plat sedapat mungkin harus dilakukan dalam
Alat penggetar diletakkan diatas papan agar tidak bersentuhan satu waktu. Bila harus dilakukan pemutusan pengecoran lokasi
langsung dengan besi dan bekisting tempat pemutusan tersebut harus seizin Konsultan Pengawas
15. lSetelah beton berumur 12 jam lakukan perawatan beton dengan
cara meletakkan karung goni basah diatas plat lantai yang baru
dicor. Jangan menggenangi plat lantai dengan air karena hal ini
dikhawatirkan akan menambah beban sehingga menyebabkan
penurunan bekisting dan akan menimbulkan plat lantai dan balok
melendut
Bahan Yang Digunakan
•Beton Ready Mix
•Semen
•Pasir
•Split
•Air

Peralatan Yang Digunakan :


13. Ratakan beton plat yang telah selesai dicor dengan roskam (sebelum •Mobile Ready Mix / Beton Mixer
beton mengeras). •Pompa beton
•Vibrator
•Gerobak cor
•Ember cor
•Ruskam
•Jidar
•Sendok Semen
•Papan Titian

Keselamatan kerja :
•Pakai sarung tangan
•Pakai helem pelindung kepala
•Pakai sepatu boat
PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING
Pengecoran balok dan slab/pelat umumnya dilakukan dicor sekaligus PEKERJAAN PERAWATAN BETON
menjadi satu kesatuan struktur. Kolom menumpu langsung diatas Untuk melindungi beton baru dari pengeringan dini/penguapan, suhu yang
lantai, maka beban sementara yang bekerja adalah beban vertikal terlalu panas, angin, hujan serta aliran air dan gangguan mekanis. Beton
akibat beban sendiri saja, maka pembongkaran bekisting dapat yang telah selesai dicor perlu diberi kesempatan mengeras dengan sistem
dilakukan sehari (24 jam) setelah dilakukan pekerjaan pengecoran. perawatan yang sama selama 7 ( tujuh ) hari berturut-turut setelah
Untuk Balok struktur bagian bekisting dinding balok dapat dibongkar pengecoran dengan kondisi bekisting dibuka, permukaan beton ditutupi
24 jam setelah pengecoran dilakukan. Pembongkaran bekisting dengan dengan plastik/karung goni tidak terkena langsung sinar matahari atau
masih menggunakan perkuatan (shoring & reshoring) dilakukan disiram secara kontinyu dengan air selanjutnya perlu diadakan
minimal dengan umur setelah pengecoran sebagai berikut : pembersihan.
Peralatan yang dipakai : Karung goni / plastik yang telah dibasahi

Durasi pembongkaran bekisting


1. Sisi kolom, dinding dan balok 24 jam
2. Sisi bawah dari balok, pelat dengan suport masih terpasang
3 hari
3. Pembongkaran proping pelat 7 hari
4. Pembongkaran proping balok 7 hari
5. Pembongkaran proping katilever balok dan pelat 14 hari

Segera setelah pembongkaran bekisting dilakukan pemasangan


support di bawah pelat/balok yang dibongkar, Suporting tetap
dilakukan sampai dengan beton mencapai umur 28 hari.
PENGENDALIAN MUTU MULAI Tidak...., tunggu sampai cukupUmur, bila sudah cukup,
bongkar bekisting
PEKERJAAN BETON STRUKTUR

BUAT SHOP
DRAWING OK BEKISTING DAN
PERANCAH
Periksa Shop DIBONGKAR
Tidak Drawing
Periksa umur Perancah
Beton dan masa dirapikan
OK Curring
COR BETON LANJUTKAN

Ya
Ya

PENGUKURAN DAN
PENENTUAN LEVEL OK SELESAI
BANGUNAN
periksa level dan Periksa diameter, jumlah,
Tidak as bangunan Tidak jarak dan ikatan. Periksa
juga alat bantu
OK
PASANG BESI BETON

Ya Ya
FABRIKASI OK
BEKISTING &
PEMBESIAN
Periksa level,
Periksa ukuran Tidak Kekuatan dan
Tidak dan jarak besi Keamanan
PASANG BEKISTING
OK
& PERANCAH

Ya
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN BETON (KOLOM, BALOK DAN PLAT)
URAIAN PEKERJAAN TERKAIT
IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan Beton struktur 1 Selalu mengadakan pengecekan kepada
kolom, balok dan plat lantai yang alat yang digunakan agar toleransi emisi
menggunakan alat-alat bantu yang yang dikeluarkan masih dalam koridor
mengeluarkan emisi keudara karena yang diperbolehkan
menggunakan bahan bakar. Seperti,
beton mixer, pompa beton dll

2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan, seperti Oli dan pembuangan limbah
Bahan bakar yang secara tidak sengaja
terbuang

2 Adanya pembuangan limbah dari


pekerjaan beton berupa sisa -sisa
pembentonan

3 Pembungan ke tanah 1 Kondisi tanah yang rusak, becek dan 1 Akan ada pekerjaan yang berhubungan 1 Melakukan pengatuaran sirkulasi yang
timbul genangan air pada saat dengan tanah akibat pekerjaan baik agar lahan kerja tetap baik, dan
pekerjaan serta vegetasi di lokasi pembetonan dengan alat bantu alat melakukan pembuangan sisa beton ke
berat yang lalu lalang luar lokasi

2 Mengamankan vegetasi yang ada


semaksimal mungkin
4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 kondisi ini terjadi pada saat pelaksanaan 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan pekerjaan bekisting untuk pekerjaan ini dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan beton Kolom, 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat lalu lalang alat berat balok dan plat lantai pelaksanaan pekerjaan akan coba di
(panas, radiasi, getaran)
siasati dengan melakukan pekerjaan
yang dapat menimbulkan suara bising
pada saat-saat tertentu, yang
sebelumnya juga dilakukan koordinasi
dengan sekitar
PEKERJAAN TANGGA BETON
BEKISTING
Peralatan Yang Digunakan :
• Menyiapkan tiang penyangga dengan panjang sesuai dengan rencana
• Mobile Ready Mix / Beton Mixer
• Memasang tiang penyangga dan diberi skoor. Tiang penyangga dipakai
• Pompa beton
dari kayu. 5/7, didirikan diatas papan 2/20 sebagai landasan pijak pada
• Vibrator
kaki kayu
• Gerobak cor
• Memasang gelagar induk 6/12 dari kayu meranti
• Ember cor
• Memasang gelagar anak 5/7 dari kayu meranti
• Ruskam
• Memasang multiplek dengan tebal 18 mm sebagai cetakan tangga
• Jidar
bawah dan cetakan samping tangga
• Sendok Semen
• Memasang papan optride 2/20 dari kayu meranti
• Alat membuat bekisting
• Memasang kayu optride 5/7 sebagai penyangga
• Alat membuat penulangan
PENULANGAN
Keselamatan kerja :
• Tulangan dipasang di lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja dan pada
• Pakai sarung tangan
bagian bawah serta sisi kanan kiri tulangan dipasang beton decking
• Pakai helem pelindung kepala
selimut beton. Beton decking dipasang setiap jarak 1 m. Tebal beton
• Pakai sepatu boat
decking 4 cm
• Sebelum dipasang bekisting diberi oli untuk memudahkan
PEMBONGKARAN BEKISTING TANGGA
pembongkaran
Bekisting dibongkar setelah beton berumur 2 hari pada cetakan
samping dan 21 hari pada cetakan bawah
PENGECORAN
• Setelah bekisting dan penulangan selesai, kemudian pengecoran dapat
langsung dikerjakan
• Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator

Bahan Yang Digunakan


• Beton Ready Mix
• Semen
• Pasir
• Split
• Air
• Bahan bekistink
• Bahan Penulangan
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN TANGGA Tidak …, tunggu sampai cukup
MULAI Umur, bila sudah cukup
bongkar
Bekisting

BEKISTING DI
OK BONGKAR
BUAT SHOP
DRAWING

Bekisting
Tidak Periksa Shop dirapikan
Periksa umur
Drawing
Beton
dan masa Curring SELESAI
OK COR BETON

Ya
Ya
PENGUKURAN DAN
PENENTUAN AS OK
TANGGA BETON

Periksa as dan Periksa diameter,


Tidak Tangga beton jumlah, jarak dan
ikatan.
OK Tidak periksa juga alat
bantu : Vibrator,
penerangan.
dan tremie.
Ya PASANG Bersihkan
BESI area cor
FABRIKASI BETON
BEKISTING DAN
PEMBESIAN Ya

Periksa diameter OK
Tidak dan jarak besi
beton periksa
juga bekisting Tidak Periksa ukuran
OK dan,
Kekuatan bekisting
PASANG
BEKISTING
Ya
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN BETON TANGGA
URAIAN PEKERJAAN TERKAIT
IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan Beton struktur 1 Selalu mengadakan pengecekan kepada
Tangga yang menggunakan alat-alat alat yang digunakan agar toleransi emisi
bantu yang mengeluarkan emisi keudara yang dikeluarkan masih dalam koridor
karena menggunakan bahan bakar. yang diperbolehkan
Seperti, beton mixer, pompa beton dll

2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan, seperti Oli dan pembuangan limbah
Bahan bakar yang secara tidak sengaja
terbuang

2 Adanya pembuangan limbah dari


pekerjaan beton berupa sisa -sisa
pembentonan

3 Pembungan ke tanah 1 Kondisi tanah yang rusak, becek dan 1 Akan ada pekerjaan yang berhubungan 1 Melakukan pengatuaran sirkulasi yang
timbul genangan air pada saat dengan tanah akibat pekerjaan baik agar lahan kerja tetap baik, dan
pekerjaan serta vegetasi di lokasi pembetonan dengan alat bantu alat melakukan pembuangan sisa beton ke
berat yang lalu lalang luar lokasi

2 Mengamankan vegetasi yang ada


semaksimal mungkin
4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 kondisi ini terjadi pada saat pelaksanaan 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan pekerjaan bekisting untuk pekerjaan ini dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan beton tangga 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat lalu lalang alat berat pelaksanaan pekerjaan akan coba di
(panas, radiasi, getaran)
siasati dengan melakukan pekerjaan
yang dapat menimbulkan suara bising
pada saat-saat tertentu, yang
sebelumnya juga dilakukan koordinasi
dengan sekitar
TAHAP PEKERJAAN URUGAN KEMBALI

Bahan Yang Digunakan : Teknis pelaksanaan pekerjaan :


1. Tanah 1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
Peralatan Yang Digunakan : 3. Pekerjaan urugan tanah dapat dikerjakan setelah pekerjaan pondasi selesai.
1. Cangkul
4. Tanah yang dipakai untuk pengurugan adalah tanah yang terbebas dari bahan
2. Gerobak
organik. Apabila terdapat bahan galian yang memenuhi syarat akan kami
3. Sekop
pergunakan kembali untuk mengurug dengan toleransi penggalian dan
4. Stamper
pengurugan ± 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
5. Meteran
5. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan sesuai rencana dan
akan kami padatkan sampai mencapai Kepadatan Optimum.
6. Lokasi yang akan diurug akan kami beri patok-patok, untuk ketinggian tertentu
Keselamatan Kerja :
dibuat patok dengan warna tertentu pula.
1. Pakai sarung tangan
7. Pada daerah basah/terdapat genangan air, kami akan membuatkan saluran
2. Pakai sepatu bot
sementara untuk mengeringkan lokasi tersebut.
3. Pakai helm pelindung kepala
PEKERJAAN WATER PROOFING
Water Profing Coating.
Bahan Yang Digunakan :
Pengendalian pekerjaan waterproofing mengacu pada :
Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1992 NI-3, waterproofing
American Society for Testing and Material (ASTM) 828, ASTME :
Peralatan Yang Digunakan :
TAPP I 803 dan 407. Pekerjaan waterproofing disini diperuntukan
perlindungan pada kamar mandi, dak atap, dll. Pekerjaan tersebut
Sendok besi
dikerjakan dengan tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.
•Hal – hal yang perlu diperhatikan.
Kuas dan betel beton
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan waterproofing,
antara lain yaitu : Keselamatan Kerja :
A.Kerapihan dalam pengerjaannya.
B.Ketebalannya pada pekerjaan waterproofing. Pakai Helm
C.Proses pelaksanaannya.
Pakai sarung tangan.
Tahapan Pelaksanaan Waterproofing
Pakai sepatu bot.

Pakai Kaca mata


Pembersihan Pengeringan Pelapisan water Test uji
Lokasi lokasi profing rendam

 Lokasi dibersihkan dari bekas kotoran adukan spesi,


minyak, lumut, paku dan bekas pengecoran
 Pengeringan lokasi dari air agar coating dapat benar-benar
melekat pada beton
 Pemberian lapisan coating primer sampai rata dengan
sistem pelapisan 3x pelapisan.
 Untuk memastikan daerah yang dilapisi waterproofing tidak
bocor dilaksanakan test uji rendam selama 1 x 24 jam.
 Serta kelembaban tetap dipertahan selama jangka waktu 6
hari.
Sub Unsur Metode Pelaksanaan Pekerjaan ARSITEKTUR
METODE PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR

Pada pelaksanaan pekerjaan finishing ini dapat dilakukan sejak awal pekerjaan , tetapi lokasi perlu
dilakukan persiapan sehingga lokasi di nilai baik dan siap dilaksanakan pekerjaan finishing.

Untuk awal dari kegiatan pekerjaan ini maka akan dilakukan pekerjaan shopdrawing, untuk mendapat persetujuan dari item
pekerjaan yang akan dilakukan, setelah itu juga dilakukan persetujuan material yang dapat juga dilengkapi dengan brosur-
brosur, setelah itu semua dilalui barulah dilakukan pendatangan material dan dilapangan sudah dapat dilakukan pekerjaan
pengukuran dan menetukan lokasi yang akan dikerjakan untuk pekerjaan ini.
PEKERJAAN DINDING BATU RINGAN
Pekerjaan ini membutuhkan
1. Tukang batu
2. Pekerja
START 3. Kepala Tukang
4. Mandor
PEKERJAAN PENGUKURAN Peralatan yang digunakan
DAN
PEMASANGAN PROFIL 1. Alat bantu Mixer
2. Gerobak
HUBUNG ELEVASI YANG SAMA PADA 3. Ember
PROFIL DENGAN BENANG 4. Meteran, water pas,
benang dan lot
PASANG BATA 5. Pahat
6. Jidar
7. Slang
PASANG ANGKUR SETIAP 3 LAPIS
Bahan yang digunakan
BATA RINGAN
1. Bata ringan
2. Semen/Perekat bata
3. Pasir
4. Paku
LO > 4
BENTANG PASANG KOLOM PRAKTIS 5. Air
ILO

KESELAMATAN KERJA
LO < 4 1. Pakai Sarung Tangan
2. Pakai Helm Pelindung Kepala
FINISH
3. Pakai Masker
4. Pakai sepatu
METODE KERJA PASANGAN BATA RINGAN
Pekerjaan Dinding Bata Ringan.
METODE KERJA PASANGAN BATA RINGAN
PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DAN PERAPIHAN BETON
Urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
Pekerjaan ini membutuhkan tenaga 1. Pastikan lokasi siap
1. Tukang batu 2. Membuat caplaan, ukuran 5x5 cm untuk dasar pembuatan
2. Pekerja kepalaan dengan tebal sesuai sepesifikasi teknik. Jarak antara
3. Kepala Tukang caplaan 1,0 – 1,8 m jarak caplaan diambil dari ujung tembok 30
MULAI
4. Mandor cm
Bahan yang digunakan 3. Tutup / caplakan dengan triplek
1. Semen 4. Setelah caplakan kering buat kepalaan arah vertikal
PENGUKURAN (ELEVASI) 2. Pasir 5. Pelaksanaan plesteran beraben setelah kepalaan kering ± 24 jam
3. Paku 6. Untuk ketebalan plester 1 – 2 cm diplester lapis demi lapis yang
4. Air sifatnya kasar, tebal maksimum 1,5 cm
7. Plesteran lebih dari 3 cm ditambah kawat ayam agar tidak retak
PEMBUATAN KEPALAN PLESTERAN
Peralatan yang digunakan 8. Braben diantara kepalaan harus diratakan dengan jidar dan
1. Beton molen roskam
2.
TIDAK Gerobak
3. Ember
CHECK KELURUSAN
VERTIKAL + HORIZONTAL 4. Meteran, water pas, benang dan lot
5. Raskam, jidar alumunium, jidar profil
6. Slang
PLESTERAN

ACIAN PLESTERAN

SELESAII 9. Pengacian permukaan dinding setelah plesteran braben kering


(2 – 3 hari agar penyusutan merata)
10. Penghalusan acian dengan roskam besi kertas semen
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN DINDING
MULAI

Plesteran sudah rata dan sama


BUAT SHOP ketebalannya, dan plesteran disiram air
DRAWING

Tidak Periksa shop


drawing DINDING
OK DI ACI

Pekerjaan acian di
OK monitor terus
Kurang rata, Periksa ketebalan
plesteran dan kerataan agar halus dan
diperbaiki plesteran rata
Ya
DINDING DI PLESTER
LANJUTKAN
PENGUKURAN DAN
PENENTUAN AS DAN LEVEL
DINDING
Ya

Tidak Periksa as dan


level dinding bata OK
SELESAI

OK
Ada,
Ya, dan periksa apakah ada
tunggu
instalasi ME yang melintas
ME

Ya
PASANGAN BATU BATA
DILANJUTKAN
Siapkan adukan dengan perbandingan
sesuai RKS
Ya

OK
Tidak Ya
Periksa kelurusan dan
Tidak kepadatan adukan
OK

PASANGAN DINDING BATA


PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING

Pekerjaan ini membutuhkan tenaga Persiapan peklaksanaan START


1. Tukang batu 1. Sortir material, dapatkan kondisi material
2. Pekerja yang baik
3. Kepala Tukang 2. Seleksi tukang
4. Mandor 3. Lokasi bebas PILIH SALAH SATU DINDING YANG
Peralatan yang digunakan 4. Memeriksa kebenaran bowplank DIJADIKAN ACUAN AWAL
1. Beton molen 5. Siapkan air kerja
2. Gerobak 6. Menyediakan area menampung material sisa
3. Ember
4. Meteran, water pas, benang dan lot KESELAMATAN KERJA TENTUKAN CENTER LINE DARI
5. Pahat 1. Pakai Sarung Tangan TEMBOK
6. Slang 2. Pakai Helm Pelindung Kepala
Bahan yang digunakan 3. Pakai Masker
BUAT KEPALAAN DENGAN CARA
1. Keramik 4. Pakai sepatu MEMASANG KERAMIK DENGAN
2. Keramik Homogenius tile BIDANG SIMETRIS TEGAK BERHIMPIT
3. Semen DNG CENTER LINE
4. Pasir
PASANG DINDING KERAMIK SELALU
5. Paku
DIMULAI DARI CENTER LINE
6. Semen warna DENGAN DIBUANG KERAH KIRI DAN
7. Air KANAN BIDANG CENTER LINE

FINISH
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI :

1. CHECK TERHADAP ELEVASI LANTAI PADA SAAT 1. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan
MEMBUAT KEPALAAN AWAL 2. Pahami Gambar Kerja, Pola pemasangan, dan lain-lain
2. PASIR YANG DIGUNAKAN HARUS DIAYAK AGAR
3. Sortir keramik.
MENDAPATKAN GRADASI MATERIAL YANG SERAGAM
3. AIR YANG DIGUNAKAN MEMENUHI SYARAT SEBAGAI
AIR MINUM
4. SEBELUM DIPASANG KERAMIK HARUS DIRENDAM
DALAM AIR DAHULU SAMPAI JENUH
5. PADA SAAT PEMASANGAN KERAMIK HARUS
DIPASTIKAN BAHWA SPESI YANG TERLETAK DIBAWAH
KERAMIK BENAR-BENAR PADAT TIDAK BERONGGA
DENGAN CARA DIPUKUL – PUKUL DENGAN
PALU KARET
6. PEMASANGAN KERAMIK DAPAT JUGA DENGAN
CARA MENGGUNAKAN LEM (TERGANTUNG
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam
PERMINTAAN SPEK)
7. CHECK KERATAAN PASANGAN KERAMIK DENGAN
JIDAR ATAU PUN DENGAN WATER PASS

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan


keramik, setelah proses perendaman
6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai penentuan peil ini
9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
untuk seluruh kesatuan.
dengan waterpass
7. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing, Kedudukan benang datar dan siku apabila dinding yang ada
adalah dinding keramik, maka kedudukan NAD lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada dinding

10. Isi bagian/ daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan / spesi
8. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang 11. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai,
telah terpasang usahakan supaya tidak ada las-lasan
12. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan
palu karet untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya
tidak cacat/rusak
13. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
14. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan
kain/lap basah sampai bersih
15. Untuk mengindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah
deletasi 16. Kemudian siapkan isian/bahan cor NAD pada bak air (ember) dan aduklah
hingga rata

17. Setelah adukan rata, isi sela-sela NAD dengan bahan cor NAD dengan
menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian NAD dilakukan apabila
kedudukan keramik telah kuat atau spesie telah kering
18. Kemudian rapikan NAD tersebut dengan cape

19. Diamkan dan tunggu sampai NAD tersebut benar-benar kering


20. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah
dipasang NAD dari sisa-sisa bahan cor NAD dengan menggunakan
kain/lap basah sampai bersih
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK DINDING :

1. CHECK TERHADAP ELEVASI LANTAI PADA SAAT 1. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan
MEMBUAT KEPALAAN AWAL 2. Pahami Gambar Kerja, Pola pemasangan, dan lain-lain
2. PASIR YANG DIGUNAKAN HARUS DIAYAK AGAR
3. Sortir keramik.
MENDAPATKAN GRADASI MATERIAL YANG SERAGAM
3. AIR YANG DIGUNAKAN MEMENUHI SYARAT SEBAGAI
AIR MINUM
4. SEBELUM DIPASANG KERAMIK HARUS DIRENDAM
DALAM AIR DAHULU SAMPAI JENUH
5. PADA SAAT PEMASANGAN KERAMIK HARUS
DIPASTIKAN BAHWA SPESI YANG TERLETAK DIBAWAH
KERAMIK BENAR-BENAR PADAT TIDAK BERONGGA
DENGAN CARA DIPUKUL – PUKUL DENGAN
PALU KARET
6. PEMASANGAN KERAMIK DAPAT JUGA DENGAN
CARA MENGGUNAKAN LEM (TERGANTUNG
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam
PERMINTAAN SPEK)
7. CHECK KERATAAN PASANGAN KERAMIK DENGAN
JIDAR ATAU PUN DENGAN WATER PASS

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan


keramik, setelah proses perendaman
1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30
menit sebelum digunakan. 3. Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali
sedikit air pada bagian belakangnya untuk memastikan
bahwa keramik tetap dalam kondisi basah ketika diberi
lapisan semen.

2. Tempelkan adukan semen dan pasir pada dinding


yang akan dipasang keramik. Lalu biarkan sebentar,
4. Berikan adukan semen pada bagian belakang
supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan
keramik.
pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan
Ratakan lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir
baik pada dinding.
keramik jangan diberi semen terlalu tebal, karena ketika
keramik ditekan/dipukul untuk meratakan permukaannya,
lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah pinggir dan
mengisi ruang kosong tersebut.
5. Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul
dengan palu karet agar permukaannya sejajar dengan
tali atau keramik di sebelahnya. 7. Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga
keramik menjepit spacer tersebut.

6. Setelah itu berikan spacer atau patokan besar 8. Cek kembali apakah permukaannya sudah rata
nat keramik. dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.
9. Isi bagian samping dan bawah keramik agar
tidak ada sisa ruang kosong. 11. Biarkan beberapa waktu, agar adukan semen
mengering dan keramik diam pada tempatnya
ketika paku penahan dicabut.

10. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan 12. Untuk pemasangan keramik berikutnya
keramik. prosesnya mengulang kembali dari atas.

Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan bagian samping


atau bawah keramik yang sebelumnya bersih dari
gumpalan atau sisa-sisa semen agar tidak ada yang mengganjal
diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau
disamaratakan.
PEKERJAAN PLINT KERAMIK

START

Pekerjaan ini membutuhkan tenaga Persiapan peklaksanaan


1. Tukang batu 1. Sortir material, dapatkan kondisi material PILIH SALAH SATU DINDING YANG
DIJADIKAN ACUAN AWAL
2. Pekerja yang baik
3. Kepala Tukang 2. Seleksi tukang
4. Mandor 3. Lokasi bebas
Peralatan yang digunakan 4. Memeriksa kebenaran bowplank TENTUKAN CENTER LINE DARI
1. Beton molen 5. Siapkan air kerja TEMBOK
2. Gerobak 6. Menyediakan area menampung material sisa
3. Ember
4. Meteran, water pas, benang dan lot KESELAMATAN KERJA BUAT KEPALAAN DENGAN CARA
MEMASANG KERAMIK DENGAN
5. Pahat 1. Pakai Sarung Tangan
BIDANG SIMETRIS TEGAK BERHIMPIT
6. Slang 2. Pakai Helm Pelindung Kepala DNG CENTER LINE
Bahan yang digunakan 3. Pakai Masker
1. Keramik 4. Pakai sepatu PASANG DINDING KERAMIK SELALU
2. Keramik Homogenius tile DIMULAI DARI CENTER LINE
DENGAN DIBUANG KERAH KIRI DAN
3. Semen
KANAN BIDANG CENTER LINE
4. Pasir
5. Paku
6. Semen warna
7. Air FINISH
PEKERJAAN NAD KERAMIK Teknis pelaksanaan pekerjaan :

a. Nad dipasang pada keramik yang sudah berumur 3 atau 4 hari.


Pekerjaan ini membutuhkan tenaga b. Korek lubang alur nad keramik dengan sikat kawat sampai sedalam ketebalan
1. Tukang batu
2. Pekerja keramik.
3. Kepala Tukang
4. Mandor c. Bersihkan alur lubang nad dan permukaan keramik dari kotoran.
Peralatan yang digunakan
1. Beton molen
2. Gerobak
3. Ember d. Siram alur lubang nad keramik dengan air dan biarkan dalam beberapa menit.
4. Meteran, water pas, benang dan lot
5. Pahat e. Tuangkan adonan ke dalam ember.
6. Slang
Bahan yang digunakan
1. Semen
2. Pasir
3. Paku
4. Semen warna
5. Air
KESELAMATAN KERJA
1. Pakai Sarung Tangan
2. Pakai Helm Pelindung Kepala f. Aduk adonan tersebut sampai rata.
3. Pakai Masker
4. Pakai sepatu

Persiapan peklaksanaan
1. Sortir material, dapatkan kondisi material
yang baik
2. Seleksi tukang
3. Lokasi bebas
4. Memeriksa kebenaran bowplank
5. Siapkan air kerja
6. Menyediakan area menampung material sisa
Tuangkan adonan semen acian pada alur lubang nad
keseluruh permukaan keramik yang luasnya telah
ditentukan dengan tahapan per 3 X 3 meter. Setelah kering, bersihkan sisa semen pada permukaan keramik
tersebut dgn busa atau kain lap basah

Arahkan adonan tersebut tepat kepada alur nad keramik.

Cekungkan alur nad tersebut dengan menggunakan kawat


yang telah ditekuk 1/2 lingkaran atau dengan kepala paku.

Rapikan pinggiarn keramik dengan skrap.

Tekan adonan acian yang telah 1/2 kering pada


posisi diatas masing-masing alur nad supaya
meresap dan padat.
PEKERJAAN BORDER KERAMIK

Pekerjaan ini membutuhkan tenaga Persiapan peklaksanaan


1. Tukang batu 1. Sortir material, dapatkan kondisi material
2. Pekerja yang baik
3. Kepala Tukang 2. Seleksi tukang
4. Mandor 3. Lokasi bebas
Peralatan yang digunakan 4. Memeriksa kebenaran bowplank
1. Beton molen 5. Siapkan air kerja
2. Gerobak 6. Menyediakan area menampung material sisa
3. Ember
4. Meteran, water pas, benang dan lot KESELAMATAN KERJA
5. Pahat 1. Pakai Sarung Tangan
6. Slang 2. Pakai Helm Pelindung Kepala
Bahan yang digunakan 3. Pakai Masker
1. Keramik 4. Pakai sepatu
2. Keramik Homogenius tile
3. Semen Cara pelaksanaan
4. Pasir Tahap pekerjaannya sama dengan pekerjaan pasangan keramik pada umumnya,
5. Paku hanya pada pemasangan ini yang harus diperhatikan adalah
6. Semen warna 1. Pengukuran lokasi, untuk didapat pembagian yang pasa pada setiap sisi ruang
7. Air 2. Siapkan shop drawing eksisting kondisi ruang dan lakukan persetujuan.
3. Lalu lakukan proses pemasangan
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PASANGAN LANTAI.

MULAI

BUAT SHOP
DRAWING

Tidak Periksa Shop


Drawing

OK

Ya

PENGUKURAN DAN
PENENTUAN LAYOUT
KERAMIK
SELESAI
Tidak Periksa layout dan
Periksa kembali :
potongan keramik sisa
- keramik

OK OK

Kurang
Ya rata,
pasang Periksa permukaan keramik,
keramik rata atau bergelombang
BUAT KEPALA diperbaiki
KERAMIK PASANG KERAMIK
DILANJUTKAN

Tidak Periksa, tebal adukan dan


layout kembali

OK

Ya, keramik rata dan lay out benar


ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN PASANGAN

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan dengan menggunakan 1 Selalu memperhatikan MSDS (Material
bahan-bahan seperti semen. Dan Safety Data Sheet) dari tiap bahan yang
adanya limbah yang dihasilkan seperti digunakan untuk mengetahui dampak
kantung-kantung semen dll terhadap lingkungannya

2 Menghindari pembuangan limbah


dengan cara dibakar
2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan , yang dapat saja pembuangan limbah
terbuang ke air
3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan , yang dapat saja pembuangan limbah
terbuang ke air
4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 Penguunaan material ini digunakan pada 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan saat pekerjaan pasangan dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan Pasangan 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat pekerjaan ini terutama padasaat pelaksanaan pekerjaan dapat sedikit di
(panas, radiasi, getaran)
pendatangan meterial abaikan dikaraenakan lokasi pekerjaan
yang cukup jauh dari lokasi lingkungan
PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM DAN GRC Peklaksanaan
1. Buat marking elevasi as dan jaray penggantung rangka
Pekerjaan ini membutuhkan tenaga plafond sesuai denga shopdrawing
1. Tukang 2. Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai
2. Pekerja pedoman kelurusan dan ketinggian rangka sesuai
3. Kepala Tukang elevasi yang telah dibuat pemasangan benang nylon
4. Mandor 3. Pasang instalasi terlebih dahulu
Peralatan yang digunakan 4. Pasang rangka plafond sesuai marking yang ytelah
1. Roll meter dibuat
2. Perancah kerja 5. Perikasa kelurusan dan kerataan rangka
3. Mesin poles 6. Potong panel bahan plafond
4. Benang 7. Haluskan bekas potongan
5. Waterpass 8. Pasang panel plafond tersebut dengan tetap
6. Siku besi memperhatikan kelurusan, kerapatan, dan kerataan
7. Gergaji
8. Amplas biasa (kasar & halus)
9. Paku
10. Palu besi
11. Kain lap
Bahan yang digunakan
1. Bahan plafond (Gypsum dan GRC)
2. Rangka hollow
3. Paku
KESELAMATAN KERJA
1. Pakai Sarung Tangan
2. Pakai Helm Pelindung Kepala
3. Pakai Masker
4. Pakai sepatu
9. Pemasangan plafond dimulai dari tepdan diperkuat dengan paku yang diketok
dengan palu besi
10. Cek kerataan permukaan plafond yang sudah jadi dengan waterpass
11. Rapikan & haluskan permukaan plafond yang telah ter[asang dengan amplas
sampai rata / licin
12. Bersihkan permukaan yang telah diamplas dengan kain lap
METODE PEMASANGAN LIST PLAFOND GYPSUM

Bahan Yang Digunakan :

1. Lis Gypsum
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
2. Perekat lis gypsum
Siapkan Bahan, peralatan dan tenaga kerja.

Peralatan Yang Digunakan : Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.

1. Scrap Marking elevasi lis plafond dan buat garis sipatan pada dinding & plafond.

2. Gergaji Buat adukan atau bahan perekat lis plafond tersebut.


3. Meteran
Potong Lis plafond sesuai bentuk yang diinginkan.
4. Pensil
Oleskan perekat pada lis plafond tersebut, kemudian lekatkan pada sudut dinding yang
5. Scaffolding / perancah
sudah di marking.

Bersihkan sisa – sisa perekat pada lis dengan kain lap tersebut sebelum mengering.

Lanjutkan pekerjaan pemasangan lis sudut tersebut sampai selesai.


Keselamatan Kerja :

Pakai pelindung mata

Pakai Masker

Check kekuatan skafolding / perancah


ILUSTRASI PEKERJAAN PLAFOND
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PLAFOND.

MULAI
PASANG LIS GYPSUM, DSB

PENGECATAN
BUAT SHOP DRAWING PLAFOND

Periksa Shop OK
Tidak Drawing Kurang rapih
OK
diperbaiki Periksa Kembali
OK
PENUTUPAN RANGKA DENGAN
BAHAN GYPSUM/GRC/DLL
Ya
SELESAI
PENGUKURAN DAN
PENENTUAN PEIL PLAFOND

Tidak OK
Periksa kembali

OK PENENTUAN ARAH TULANGAN


POKOK DAN PEMBAGI PLAFOND

Ya

WATERPASS KETINGGIAN
UNTUK BATAS PASANGAN
PLAFOND OK
Kurang rata
diperbaiki
Periksa Kembali

PASANG RANGKA
Tidak Periksa Kembali PLAFOND

OK

Ya, Lanjutkan
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN PLAFOND

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan dengan menggunakan 1 Selalu memperhatikan MSDS (Material
bahan-bahan seperti semen. Dan Safety Data Sheet) dari tiap bahan yang
adanya limbah yang dihasilkan seperti digunakan untuk mengetahui dampak
kantung-kantung dll terhadap lingkungannya

2 Menghindari pembuangan limbah


dengan cara dibakar
2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan , yang dapat saja pembuangan limbah
terbuang ke air
3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan , yang dapat saja pembuangan limbah
terbuang ke air
4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 Penguunaan material ini digunakan pada 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan saat pekerjaan plafond dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan plafond 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat pekerjaan ini terutama padasaat pelaksanaan pekerjaan dapat sedikit di
(panas, radiasi, getaran)
pendatangan meterial abaikan dikaraenakan lokasi pekerjaan
yang cukup jauh dari lokasi lingkungan
PEKERJAAN PENGECATAN DINDING dan PLAFOND

Pekerjaan ini membutuhkan tenaga Pelaksanaan Pekerjaan:


1. Tukang Cat 1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas
2. Pekerja percikan plesteran dengan kain lap
3. Kepala Tukang 2. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan
4. Mandor
dinding yang akan di cat dengan kertas semen/koran dan lakban.
Peralatan yang digunakan 3. Gunakan scrub untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang
1. Schafolding / perancah retak dan kurang rata dengan plamur, kemudian tunggu sampai
2. Amplas kering.
3. Kuas, rol cat 4. Haluskan plamur yang telah kering dengan ampals hingga rata.
4. Kape 5. Cek, apakah permukanan dinding sudah rata ?
5. Ember
6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan
Bahan yang digunakan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang
1. Cat sempit (sulit).
2. Pelamir 7. Jika cat dasar tersebut sudah keringf, lakukan pengecatan finish
Persiapan peklaksanaan yang pertama.
1. Sortir material, dapatkan kondisi material 8. Jika cat finis yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish
yang baik yang kedua. (Jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi)
2. Seleksi tukang 9. Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata ????
3. Lokasi bebas 10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-
4. Memeriksa kebenaran bowplank bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidah terkena cat dengan kain
5. Siapkan air kerja lap
6. Menyediakan area menampung material sisa
KESELAMATAN KERJA
1. Pakai Sarung Tangan
2. Pakai Helm Pelindung Kepala
3. Pakai Masker
4. Pakai pelindung mata
5. Pakai sepatu
6. Cek kekuatan perancah
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PENGECATAN.

MULAI

Ya
BUAT SHOP
DRAWING CAT LAPISAN
OK AKHIR
Periksa Shop
Tidak
Drawing
Masih berbahaya cat Periksa daya tutup dan
diperbaiki kerapian cat
OK CAT LAPISAN
KEDUA CEK KEMBALI BIDANG YANG
TELAH DI CAT
Ya

Ya

PEMBERSIHAN DINDING
OK
SELESAI
Ada, cat di tunda
Periksa kebersihan sampai ME
Tidak dari kotoran Periksa kembali apa masih ada, instalasi ME
terpasang

OK INSTALASI ME

Ya
Sesuai

LAPISAN PLAMUR
OK

Tidak, cat di Periksa daya serap


Tidak Amplas supaya
perbaiki dan daya tutup
rata dan bersih

CAT LAPISAN
PERTAMA
OK

Sudah bersih dan rata


ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN PENGECATAN

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan dengan menggunakan 1 Selalu memperhatikan MSDS (Material
bahan-bahan seperti kaleng semen. Dan Safety Data Sheet) dari tiap bahan yang
adanya limbah yang dihasilkan seperti digunakan untuk mengetahui dampak
kantung-kantung cat dll terhadap lingkungannya

2 Menghindari pembuangan limbah tanpa


terkontrol
2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan, pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke air
3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan , pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke tanah
METODE PEKERJAAN KUSEN Peklaksanaan
1. Pasang kusen pintu / jendela alumunium pada lokasi yang
PINTU DAN JENDELA ditentukan, sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen
URUTAN PEKERJAAN 2. Masukan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan
bantuan baji karet/kayu
Pekerjaan ini membutuhkan tenaga 3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/kayu
1. Tukang
2. Pekerja
3. Kepala Tukang
4. Mandor

Peralatan yang digunakan


1. Baji karet / kayu
2. Bor
3. Obeng

Bahan yang digunakan 4. Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok / dinding
1. Kusen alumunium
2. Daun pintu / jendela
3. Fischer
4. Skrup
5. Mortar/ sement / sealant
6. Vaseline / Isolasi kertas / Plastik

KESELAMATAN KERJA 5. Lubangi dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk
1. Pakai Sarung Tangan tempat skrup
2. Pakai Helm Pelindung Kepala 6. Masukan fischer kedalam lubang bor
3. Pakai Masker
4. Pakai pelindung mata
5. Pakai sepatu
6. Perhatikan kekuatan skor kusen
7. Fischer dikencangkan dengan oben
8. Pasang daun pintu/jendela ke dalam kusen

9. Finish tembok / dinding dengan mortar / semen / sealant (Pengisi pada celah antara kusen dan tembok
dinding)
10. Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah terpasang, maka beri pelindung.
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA.

MULAI

BUAT GAMBAR
Kaca terpasang dengan baik.
KERJA
Ya
Tidak Periksa Gambar
Kerja
PEMASANGAN
OK PINTU / JENDELA
DILANJUTKAN
OK
Kurang rapi, list Periksa posisi list
kaca diperbaiki kaca, pastikan sudah
Ya rapi

PENGUKURAN DAN PASANG KACA PINTU /


PENENTUAN POSISI JENDELA
SELESAI
KUSEN
Ya
Tidak Periksa posisi
kusen

OK OK

Kurang, Periksa daun pintu / jendela, sesuai


Ya pasang kunci profil kusen. Periksa kunci, lancar
diperbaiki dan mudah dioperasikan.
BUAT BUKAAN KUSEN
PINTU/JENDELA PASANG DAUN PINTU /
JENDELA

Periksa, ukuran sudah benar, Ya


Tidak
kerapian adukan

OK
OK
Periksa dimensi bagian atas
Tidak
dan bawah kusen

PERIKSA LAGI
UKURAN KUSEN

Ya, kusen pintu / jendela dipasang


ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan dengan menggunakan 1 Selalu memperhatikan MSDS (Material
bahan-bahan seperti aluumunium, kaca, Safety Data Sheet) dari tiap bahan yang
panel pintu, sielent dll. Dan adanya digunakan untuk mengetahui dampak
limbah yang dihasilkan terhadap lingkungannya

2 Menghindari pembuangan limbah


dengan cara dibakar
2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan, pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke air
3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan , pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke tanah
4 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan Kusen, pintu 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat pekerjaan ini terutama padasaat dan jendela pelaksanaan pekerjaan dapat sedikit di
(panas, radiasi, getaran)
pendatangan meterial dan pabrikasi abaikan dikaraenakan lokasi pekerjaan
yang cukup jauh dari lokasi lingkungan
PEKERJAAN RAILLING

PELAKSANAAN :

I. Marking As & Elevasi untuk posisi Railing Tangga sesuai Gambar Kerja.
2. Tentukan letak Tiang Railing sesuai Gambar Kerja.
3. Pasang Tiang Railing pada awal Trap Tangga & pada Bordes Lantai atasnya.
4. Tarik Benang antara kedua Tiang Railing.
5. Pasang Tiang Railing sesuai jarak yang telah ditentukan.
6. Matikan dudukan Tiang Railing.
7. Pasang Railing Horizontal dengan menumpu pada Tiang.
8. Sambung Railing Horizontal untuk Trap berikutnya.
9. Ratakan & haluskan sambungan serta bersihkan Railing Tangga yang telah terpasang.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar pekerjaan railing di halaman berikutnya :


METODE PEKERJAAN COVER ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL
1. PASTIKAN BAHWA LOKASI PEKERJAAN SUDAH SIAP DAN BEBAS DARI PEKERJAAN
Pekerjaan ini membutuhkan tenaga LAIN
1. Tukang 2. MARKING DAN TENTUKAN ELEVASI LETAK ALUMINUM PANEL SESUAI YANG
2. Pekerja DITETAPKAN PADA BANGUNAN.
3. Kepala Tukang 3. PASANG ALAT BANTU GONDOLA PADA LOKASI YANG AKAN DIPASANG
4. Mandor UNTUK MEMUDAHKAN PEKERJAAN
Peralatan yang digunakan 4. PASANG BRAKET
1. Baji karet / kayu 5. PEMASANGAN BRAKET HARUS LOT AGAR PADA SAAT PEMASANGAN ALUMUNIUM
2. Bor PANEL DAN CURTAIN WALL TIDAK MIRING
3. Obeng 6. PASANG ALUMUNIUM PANEL / CURTAIN WALL YANG SUDAH SESUAI DENGAN
4. GONDOLA (6 Buah) MODUL YANG DITENTUKAN

Spesifikasi Bahan yang digunakan


1. Alauminum clading ketebalan 0,4 mm warna
silver (sesuai gambar)
2. Curtain wall sesuai spek

KESELAMATAN KERJA
1. Pakai Sarung Tangan
2. Pakai Helm Pelindung Kepala
3. Pakai Masker
4. Pakai pelindung mata
5. Pakai sepatu
6. Perhatikan kekuatan skor kusen
7. PEMASANGAN SEALANT DIANTARA PANEL ALUMUNIUM / CURTAI
WALL
DETAIL PEKERJAAN CLADING
DETAIL PEKERJAAN CLADING
DETAIL PEKERJAAN CLADING
METHODE KERJA PEMASANGAN CLADDING
1. Start point Start point 2. 3.
LUBANG TITIK
PINJAMAN
Start point Start point
LANTAI POSISI HARUS
DASAR TEGAK LURUS

- CHECK DAN UKUR KONDISI TIAP LANTAI DI LAPANGAN -TERAPKAN DAN PLOTKAN POSISI DARI TITIK-TITIK UNTUK -PASANG PROFIL MULLION YANG MENGHUBUNGKAN TITIK TERSEBUT
- TENTUKAN POSISI START POINT TIAP LANTAI PEGANGAN PROFIL MULLION PADA BAGIAN TEPI BANGUNAN DARI LANTAI KE LANTAI.
- BUAT SHOP DRAWING DAN MINTAKAN PERSETUJUANNYA TIAP LANTAI - CHECK KETEGAKANNYA SELAMA PROSES BERLANGSUNG
PADA PENGAWAS ATAU MK - CHECK KELURUSANNYA POSISI TITIK-TITIK MULLION
YANG SAMA DARI LANTAI ATAS s/d BAWAH DAN SEBALIKNYA

CATATAN : 1 PANEL-PANEL PENUTUP EXTERIOR SUDAH DISIAPKAN


DI WORKSHOP

4. 5. 2 SISTEM SAMBUNGAN TERGANTUNG PERSETUJUAN


DARI PENGAWAS
3 PELAKSANAAN PEMASANGN DIDING PENUTUP
SEBAIKNYA DENGAN BANTUAN ALAT

-PASANG PROFIL TRANNSOM SECARA TEGAK LURUS/MENYILANG -PASANG PANEL DIDING EXTERIOR
TERHADAP PROFIL MULLION SESUAI SHOP DRAWING BILA : -TERBUAT DARI KACA ( CURTAIN WALL )
-TERBUAT DARI ALUMUNIUM ( CLADDING )
-PASANG SEALENT PADA NAAT PANEL DIDING EXTERIOR
-BUKA LAPISAN PENUTUP CLADDING BILA DIDING TERBUAT DARI ALUMUNIUM
PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL + CURTAIN WALL

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan dengan menggunakan 1 Selalu memperhatikan MSDS (Material
bahan-bahan seperti alumunium dan Safety Data Sheet) dari tiap bahan yang
kaca. Dan adanya limbah yang dihasilkan digunakan untuk mengetahui dampak
seperti sisa potongan dll terhadap lingkungannya

2 Menghindari pembuangan limbah


dengan cara dibakar
2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan , yang dapat saja pembuangan limbah
terbuang ke air
3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan , yang dapat saja pembuangan limbah
terbuang ke air
4 Penggunaan Bahan baku dan sumber daya alam 1 akan rusaknya alam akibat Penggunaan 1 Penguunaan material ini digunakan pada 1 melakukan pengadaan material alam
material alam seperti, tanah, split dan saat pekerjaan fasade luar dengan berdasarkan sumber-sumber
pasir penyediaan yang sudah legal

5 Pancaran energi 1 Akan timbulnya suara yang keras 1 Pelaksanaan pekerjaan fasade 1 Getaran dan suara yang terjadi akibat
akibat pekerjaan ini terutama padasaat pelaksanaan pekerjaan dapat sedikit di
(panas, radiasi, getaran)
pendatangan meterial abaikan dikaraenakan lokasi pekerjaan
yang cukup jauh dari lokasi lingkungan
PEKERJAAN SANITARY

• Pendahuluan.
Pekerjaan Sanitary ini meliputi pekerjaan seperti dibawah ini, dan dimana pelaksanaan pekerjaan tersebut harus mengikuti
gambar kerja yang ada.

E Pekerjaan Sanitary
1 Kloset duduk
2 Jetwasher
3 Wastafel
4 Urinoir
5 Sekat urinoir
6 Kitchen zink
7 Kran dinding
8 Floor drain
9 Meja beton + keramik
10 Cermin 5 mm

•Hal yang perlu diperhatikan.


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan
tersebut yaitu :
•Kerataan,
•Kesikuan,
•Kerapihan,
•Kebersihan dalam pekerjaan.
PEKERJAAN PEMASANGAN CLOSED DUDUK

Teknis pelaksanaan pekerjaan :


Bahan Yang Digunakan :

1 Bowl klosed
1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
2 Fisher
2. Cocokan spesifikasi klosed dengan RKS
3 Seal gasket (wax ring)
3. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan
4 Baut & sekrup
4. Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in klosed yang akan
5 Stop kran
dipasang. Tandai lubang yang akan di bor. Sesuaikan mata bor dengan
6 Pipa Flexibel
baut yang akan dipakai
7 Penutup klosed

Peralatan Yang Digunakan :

1 Bor tangan

2 obeng
5. Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan
Keselamatan Kerja :
lantai keramik.
1 Pakai kacamata pelindung ketika melakukan pengeboran

2 Hati-hati ketika meletakkan klosed, jaga anggota badan agar

tidak terhimpit klosed.


6. Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal 9. Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki

tape pada penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk klosed, kemudian kencangkan sekrupnya Hindari pengencangan

memastikan tidak ada kebocoran. sekrup yang berlebihan.

10. Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding,

7. Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan. pastikan sealnya sudah terpasang dengan benar.

8. Letakkan bowl klosed perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan 11. Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang

yang telah dipasang seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket gunakan obeng untuk mengencangkanya.

terpasang dengan baik dan benar.


PEKERJAAN PEMASANGAN CLOSED JONGKOK

Bahan Yang Digunakan : Teknis pelaksanaan pekerjaan :


1. Kloset jongkok 1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
2. Sement 2. Cocokan spesifikasi kloset dengan RKS.
3. Pasir Pasang 3. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan.
Peralatan Yang Digunakan : 4. Marking lokasi penempatan kloset.
1. Sendok spesi 5. Buat dudukan kloset dari bata merah.
2. Meteran 6. Pasang kloset jongkok

3. Waterpass

Keselamatan Kerja :

1. Hati-hati ketika meletakkan klosed

2. Pakai sepatu
PEKERJAAN PEMASANGAN URINOAR

Bahan Yang Digunakan : Teknis pelaksanaan pekerjaan :

1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas


1. Urinoir
2. Cocokan spesifikasi urinoir dengan RKS dan gambar
2. Sekatan Urinoir
3. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
3. Seal Tape
4. Tentukan tinggi urinoir dengan berpedoman pada letak pipa pemasukan (inlet) dan pipa

pembuangan (outlet).
Peralatan Yang Digunakan :
5. Pasang urinoir, untuk sambungan gunakan seal tape sebelum disambung, untuk menghidari
1. Kunci - kunci
kebocoran.
2. Meteran
6. Apabila urinoir selesai, kemudian pasang sekatan untuk urinoirnya.
3. Waterpass
7. Rapihkan peralatan apabila pekerjaan tersebut selesai.

Keselamatan Kerja :

1. Hati-hati ketika meletakkan urinoir

2. Pakai sepatu

3. Pakai sarung tangan


PEKERJAAN PEMASANGAN WASHTAFEL

Bahan yang Digunakan : Teknis pelaksanaan pekerjaan :

1. Wastafel

2. Pipa 1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas

3. Kran 2. Cocokan spesifikasi wastavel dengan RKS dan gambar

4. Bracket 3. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja

4. Tentukan tinggi wastafel dengan berpedoman pada letak pipa

pemasukan (inlet) dan pipa pembuangan (outlet).


Peralatan yang Digunakan :

1. Tang

2. Obeng

3. Meteran

4. Kunci Pipa

5. Mesin Las 5. Tandai lubang pada dinding dengan paku

Keselamatan kerja :

1. Pakai kacamata pelindung waktu pekerjaan pengelasan pipa

2. Pakai sarung tangan

3. Perhatikan posisi berdiri waktu wastafel selesai dipasang.


6. Lakukan pengeboran pada dinding

9. Lakukan pengelasan pipa dengan pipa yang ada pada dinding

7. Pasang bracket pada lubang yang telah dibor

10. Pasang penyambung pipa

8. Pasang pipa kran pada dinding 11. Pasang kran pada wastafel
12. Pasang socket pipa
15. Check sambungan antara pipa dengan wastafel

13. Pasang pipa penghubung dengan wastafel


16. Perkuat sambungan pipa agar tidak terjadi kebocoran

17. Wastafel selesai dipasang


14. Pasang wastafel pada pipa, yang telah dipasang perlengakapannya.
PEKERJAAN PEMASANGAN KRAN AIR

Teknis pelaksanaan pekerjaan :

1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.

2. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja

3. Beri selotip pada kran yang akan dipasang

4. Lalu pasang kran air

5. Setelah terpasang, cek terhadap kekuatan pemasangan kran air

Bahan Yang digunakan :

1. Kran air Ø ½ “
Peralatan Yang digunakan :

1. Meteran

2. Waterpass

3. Kunci

Keselamatan kerja :

1. Pakai Sarung Tangan

2. Pakai Sepatu bot

3. Pakai Helm
PEKERJAAN PEMASANGAN SARINGAN AIR

Teknis pelaksanaan pekerjaan :

Bahan Yang digunakan : 1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas

Floor drain
1.Peralatan 2. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
Yang digunakan :

Meteran 3. Marking lokasi yang akan dipasang floor drain


1.

Waterpass 4. Pasang floor drain


2.
5. setelah terpasang, cek terhadap kedataran dan ketepatan pemasangan

Keselamatan kerja :

1. Pakai Sarung Tangan

2. Pakai Sepatu bot

3. Pakai Helm
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN SANITAIR

MULAI

BUAT GAMBAR KERJA OK


Pemeriksaan terus SELESAI
dilakukan
Apakah Ada
Periksa Gambar Kerja Ya Kebocoran
Tidak

PELAKSANAAN TEST
OK

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN OK

OK
CEK HASIL
PEMASANGAN

PENGUKURAN UNTUK
PELETAKAN BAHAN

OK Periksa
Kembali
Tidak
Sesuai

OK

Lanjutkan MULAI PEMASANGAN


ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN SANITARY

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan, pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke air
2 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan, pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke tanah
Sub Unsur Metode Pelaksanaan Pekerjaan PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING

• Pendahuluan.
Pekerjaan PLUMBING ini meliputi pekerjaan seperti
dibawah ini, dan dimana pelaksanaan pekerjaan tersebut
harus mengikuti gambar kerja yang ada.

•Hal yang perlu diperhatikan.


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan
tersebut yaitu :
•Kerataan,
•Kesikuan,
•Kerapihan,
•Kebersihan dalam pekerjaan.
•Bahan yang digunakan :
a)Pompa-pompa
b)Pipa-pipa
c)Fiting-fiting
d)Accesories

•LANGKAH AWAL PEKERJAAN.


• Langkah pertama yaitu mempersiapkan peralatan –
peralatan dan bahan – bahan yang diperlukan dalam
pekerjaan ini
• Kemudian pekerjaan pengukuran langsung dapat
dikerjakan.
• Pastikan singkronosasi dengan pekerjaan terkait lainnya
• Lakukan pekerjaan perapihan dan pembersihan jika sudah
selesai
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR
Bahan Yang digunakan.
Bahan Yang digunakan.
• Pipa PVC diameter ½ ”.
• Pipa PVC diameter 4 ”.
• Klem
• Klem
• Lem Pipa
• Lem Pipa
• Pipa Reiser 1,5” AW Class 2”.
Peralatan Yang digunakan.
Peralatan Yang digunakan.
• Palu
• Palu
• Betel untuk membobok dinding atau lantai.
• Betel untuk membobok dinding atau lantai.
• Gergaji Besi
• Gergaji Besi
Keselamatan Kerja.
Keselamatan Kerja.
• Pakai Sarung Tangan
• Pakai Sarung Tangan
• Pakai Helm
• Pakai Helm
• Pakai Sepatu Bot
• Pakai Sepatu Bot
• Pakai Kaca Mata
• Pakai Kaca Mata
Teknis Pelaksanaan Pemasangan pipa PVC. Teknis Pelaksanaan Pemasangan pipa PVC.
• Marking jalur pipa • Marking jalur pipa
• Potong pipa PVC sesuai kebutuhan • Potong pipa PVC sesuai kebutuhan
• Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking • Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking
• Pasang Pipa PVC sesuai ukuran pada gambar, penyambungan pipa • Pasang Pipa PVC sesuai ukuran pada gambar, penyambungan
• Gunakan benang dan waterpas untuk mengukur kelurusan pipa pipa
• Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa • Gunakan benang dan waterpas untuk mengukur kelurusan
• Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai dengan spek pipa
• Untuk pemasangan pipa di dinding harus dikoordinasikan dahulu • Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan
dengan pekerjaan keramik. pipa
• Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai dengan spek
TEKNIS PEMASANGAN PIPA PVC

Bahan Yang digunakan :


1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja
1. Pipa PVC
2. Penyambung pipa PVC 2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan dan Shop drawing serta diajukan kepada
3. Lem pipa
konsultan pengawas
Peralatan Yang digunakan :
3. Marking lokasi yang akan dipasang pipa
1. Pisau
2. Obeng 4. Perhatikan gambar dan potong pipa sesuai gambar.

3. Tang Pipa yang sudah dipotong diberi lem pipa.


4. Palu
6. Pasang alat penyambung pipa dan dikencangkan memakai tangan.
Keselamatan Kerja :
7. Berbagai bentuk penyambung pipa PVC.
1. Pakai Sarung Tangan
8. Pasang pipa dengan berpedoman pada gambar.
2. Pakai Helm
9. Pasang klem pipa.
3. Pakai Sepatu
10. Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan 1/2 derajat.
4. Pakai Kaca Mata
Pemasangan Roof Drain.

Teknis pelaksanaan pekerjaan :

1. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.

2. Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja.

3. Marking lokasi yang akan dipasang roof drain.

4. Pasang roof drain pada tempat yang sudah di beri sparring pipa.

5. Setelah terpasang, cek terhadap kedataran dan ketepatan pemasangan.

Bahan Yang digunakan :

1. Roof drain

Peralatan yang digunakan :

1. Kunci - kunci

Keselamatan Kerja :

1. Pakai Sarung Tangan

2. Pakai Helm

3. Pakai Sepatu
FLOW CHART PLUMBING

START

PEKERJAAN PERSIAPAN
- Lahan kerja
- Alat kerja
- Fasilitas kerja
- Material yang telah disetujui
- Shop Drawing yg disetujui
- Tenaga Kerja

PEKERJAAN PABRIKASI PEKERJAAN MARKING


- Gantungan pipa - Jalur pipa
- Pembuatan Ulir pipa - Titik Sanitary
- Pengecatan Dasar

PEKERJAAN BOBOKAN
- Jalur pipa ke titik Sanitary
- Jalur pipa tembus dinding

PEKERJAAN INSTALASI
- Pasang Gantungan
NOTE - Pasang pipa
Dalam pekerjaan bobokan harus - Pengecatan Finish
kordinasi dengan Sipil untuk start point
keramik dinding & lantai toilet. PERBAIKAN
Pemasangan : PENGETESAN
- Pompa PIPA No
- Tanki
Yes
- Pemasangan Valve
TESTING No PERBAIKAN - Pemasangan Aksesori
Sanitary
Yes

TEST COMMISSIONING

FINISH
Sub Unsur Metode Pelaksanaan Pekerjaan MEKANIKAL
Pekerjaan Instalasi Tata Udara Standar
Pekerjaan Ceiling Mounted Exhaust Fan

Rancangan dan Persiapan

Tentukan tingkat CFM yang tepat untuk kamar mandi


Anda. Pertimbangkan tingkat suara dari kipas Anda.
1. Hal pertama yang Anda butuhkan untuk memasang 1. Hal berikutnya yang harus dipertimbangkan adalah tingkat suara dari
kipas kamar mandi baru adalah menentukan tingkat kipas baru Anda di mana ukurannya adalah sone.
CFM untuk kamar mandi Anda, jadi Anda bisa membeli 2. Kipas baru biasanya memiliki tingkat suara antara 0,5 (sangat pelan) dan
kipas dengan kekuatan yang tepat. 6 (sangat keras) sone.
2. CFM singkatan dari Cubic Feet per Minute dan itu 3. Beberapa orang lebih suka kipas yang sangat pelan, sementara yang
menunjuk pada banyak udara yang bisa dipindahkan lain menilai bahwa kipas yang keras akan menjaga privasi, khususnya di
per menit oleh kipas. Kamar mandi yang kecil area publik di rumah.
membutuhkan kipas dengan CFM yang rendah, untuk 4. Seperti CFM, tingkat sone dari kipas baru akan tertulis di kotaknya
kamar mandi yang lebih besar akan membutuhkan kipas
dengan CFM yang lebih tinggi.
3. Untuk menghitung CFM untuk kamar mandi Anda,
kalikan volume ruangan (panjang x lebar x tinggi).
Contoh, jika kamar mandi Anda berukuran 11 meter
persegi, Anda akan mengalikan dengan tinggi langit-
langit (misalnya 2,5 m) untuk mendapatkan tingkat CFM
yakni 27 meter kubik atau 960 dalam cubic feet.
4. Anda akan menemukan tingkat CFM dari kipas baru
tertulis di kotaknya.
Pilihlah lokasi dari kipas. Lokasi dari kipas kamar mandi Kumpulkan peralatan yang dibutuhkan. Memasang kipas kamar mandi
Anda sangat penting. Itu harus dipasang pada bagian adalah pekerjaan rumahan untuk dilakukan sendiri dengan kemampuan
tengah antara shower Anda dan toilet untuk ventilasi dasar perkayuan dan kemampuan tentang listrik. Sebelum memulai, bagus
optimal. Namun, jika kamar mandi Anda sangat besar, Anda bila Anda memiliki semua peralatan yang dibutuhkan dan materi yang
akan butuh memasang lebih dari satu kipas. mudah didapatkan.
1. Jika Anda memasang kipas baru, Anda akan butuh 1. Dalam hal peralatan, Anda akan membutuhkan beberapa peralatan
mempertimbangkan tatanan dari loteng Anda, dimana dasar seperti obeng dan kombinasi tang, untuk tambahan ada bor listrik
sebagian besar dari kipas akan ditempatkan. Itu harus dan gergaji.
diletakkan di sela antara 2 titik, di area yang bebas dari 2. Dalam hal material, Anda akan membutuhkan pipa saluran yang fleksibel
semua pipa atau halangan lain. dan cukup panjang, tutup ventilasi, sekrup, dempul dan kabel mur. Jika
2. Jika Anda mengganti kipas lama, maka hal termudah Anda membuat pipa saluran menembus atap Anda juga akan
yang Anda lakukan adalah dengan meletakkan kipas membutuhkan semen atap, sirap dan paku atap.
baru di lokasi yang sama (kecuali Anda punya alasan 3. Anda juga akan butuh tangga untuk mencapai kipas dari bawah,
yang tepat untuk mengganti di titik yang berbeda) kacamata pelindung dan respirator yang berguna saat pengeboran, dan
kayu pengaman untuk di atap, paku atap atau kekang keselamatan yang
berguna untuk pekerjaan atap.
Metode 1 : Memasang Exhaust Fan

Bor lubang yang sudah ditentukan dan tandai langit-langit. Potong lubang pipa yang masuk. Gunakan gergaji Anda untuk
Gunakan bor listrik dan gunakan sekop yang ekstra panjang 1,9 melubangi bagian langit-langit yang ditandai. Jika Anda tidak memiliki
cm untuk mengebor lubang di langit-langit, dimana Anda gergaji, Anda dapat menggunakan pembalik atau pelubang dinding.
bermaksud meletakkan kipas. Ukur ventilasi kipas. 1. Jangan biarkan bagian yang terpotong dari langit-langit jatuh ke
1. Lihat ke loteng, temukan lubang yang diinginkan dan bersihkan lantai setelah pelubangan, sebisa mungkin tambahkan pelapis atau
penyekat yang mengelilinginya. Gunakan ukuran kipas plester.
rumahan untuk memastikan kipas akan pas pada tempat yang 2. Gunakan tangan Anda untuk mendukung bagian persegi panjang
sudah dipilih, di antara 2 titik. dari langit-langit dan pelan-pelan turunkan itu ke lantai.
2. Kembali ke kamar mandi dan ukur sisi pipa kipas yang masuk. 3. Ingatlah untuk menggunakan kacamata keselamatan dan respirator
Anda akan butuh dimensi ini untuk memotong ukuran lubang ketika memotong plester dan pelapis untuk melindungi mata dan
dengan tepat pada langit-langit Anda. paru-paru.
3. Gunakan kotak pemasangan dan pensil untuk menandai garis
luar dari sisi pipa kipas yang masuk ke langit-langit, gunakan
ukuran yang Anda pakai.[2]
Letakkan kipas di posisi. Sebelum Anda memasang kipas ke
lubang yang baru dibuat, satukan pipa siku 90 derajat (ke pipa Temukan titik keluar yang baik untuk pipa saluran. Langkah
saluran yang Anda akan satukan nanti) untuk memasang dengan selanjutnya adalah menemukan rute terpendek, terlurus dari kipas untuk
tepat bagian luar dengan menggunakan selotip pipa kertas. keluar. Pipa saluran yang lebih panjang, akan kurang efisien.
1. Tambahkan kabel konektor menembus lubang pada sisi kipas, 1. Penting untuk membuang udara kipas ke luar. Membuang udara
lalu potong kurungan logam yang menyokongnya. langsung ke loteng akan meningkatkan pertumbuhan jamur dan
2. Letakkan kipas di posisi tengah dari lubang langit-langit dan berpotensi menyebabkan timbulnya jamur.[3]
pasang di tempatnya, pastikan setiap titik koneksi diarahkan 2. Anda dapat membuat ventilasi menembus dinding samping atau atap,
dengan tepat. di mana ini akan sangat cocok. Hanya pastikan bahwa pipa saluran itu
lurus dan tidak terikat dengan erat

Amankan kipas ke kasau. Saat kipas berada pada posisi tepat,


perpanjang setiap kurungan logam hingga mencapai kasau pada
setiap sisi unitnya. Gunakan sekrup dinding untuk memperkuat
setiap ujung kurungan ke kasau.
1. Sekarang kipas sudah aman, ambil pipa saluran panjang yang
fleksibel dan satukan satu dari pipa siku 90 derajat yang
menonjol dari kipas menggunakan selotip pipa kertas.
2. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakan kabel
listrik bekas atau baru menembus konektor pada kipas. Anda
bisa mengamankan kabel dengan mengencangkan sekrup
pada konektor. Hati-hati, Anda akan butuh 3 kabel jika kipas
baru memiliki lampu.
Satukan tutup ventilasi. Proses menyatukan tutup ventilasi akan Sambung koneksi itu ke bagian rumah. Tergantung pada jenis kipas,
sangat tergantung pada bagian untuk keluar dari atap atau Anda akan butuh kabel untuk koneksi dari loteng atau dari kamar mandi.
dinding samping. Pastikan Anda membaca panduan pabrik dan cek kembali apakah aliran
1. Jika titik keluar Anda terletak pada dinding samping, pilih titik listrik sudah mati saat proses berlangsung.
antara 2 dinding yang kuat dan ambil beberapa referensi 1. Bukalah bagian rumah dan tarik kabel kipas dari bagian listrik.
ukuran pada “bagian dalam” sehingga Anda bisa melokasikan Potong 1,6 cm dari setiap kabel di kedua kabel kipas dan kabel listrik
titik yang sama pada “bagian luar”. Gunakan gergaji lubang yang Anda tambahkan di awal.
10 cm untuk melubangi dinding dari luar, lalu amankan tutup 2. Gabungkan kabel dengan warna sama (biasanya putih dan hitam
ventilasi. atau merah dan hitam) dan tambahkan konektor. Ikat bagian
2. Jika titik keluar Anda di atap, gambar lingkaran dengan tembaga kawat di sekililing klip hijau atau sekrup dan kencangkan
ukuran yang tepat pada bagian dalam menggunakan gergaji supaya aman.
untuk melubangi itu. Lalu naik ke atap (membawa peralatan 3. Letakkan kabel kembali ke bagian elektrik dan lepaskan tutupnya.
keamanan) dan hilangkan sirap yang menutupi lubang yang 4. Jika Anda tidak merasa nyaman melakukan hal ini sendiri, jangan
baru dipotong. Pasang tutup ventilasi, menggunakan semen ragu-ragu untuk memanggil tukang listrik resmi untuk memasang
atap dan paku atap, lalu tutup semua sirap yang berlubang. kipas atau untuk memeriksa pekerjaan Anda ketika selesai.
3. Kembali ke loteng dan satukan bagian ujung pipa saluran ke 5. Hati-hati juga kabel aluminium (dibanding tembaga) membutuhkan
konektor tutup ventilasi saluran menggunakan selotip kertas penanganan khusus dan pekerjaan listrik jenis kabel ini harus
saluran. [4] dilakukan oleh profesional.
Satukan kisi-kisi. Sekarang Anda akan selesai. Tancapkan
mesin blower ke stop kontak dan amankan itu dengan sekrup.
1. Pasang plastik kisi-kisi dengan memasukkan ujung kabel ke
tempat yang tersedia pada bagian rumah. Pastikan itu
terpasang rapi membelakangi langit-langit -- sebarkan
sedikit ujung kabel untuk membuat kerenggangan lebih, jika
dibutuhkan.
2. Nyalakan dan uji kipas kamar mandi baru Anda untuk
memastikan kipas itu bekerja.
•Pekerjaan Fire Hydrant

Urutan pekerjaan adalah sebagai berikut


• Check kelurusan shaft dan ukuran shaft disesuaikan dengan Pemasangan pipa hydrant luar bangunan.
gambar kerja dan jumlah pipa yang akan dipasang. • Marking jalur pipa di tanah
• Marking penempatan bracket, dimana jarak antar bracket adalah • Melakukan penggalian jalur pipa sesuai kedalaman yang
4meter. telah ditentukan
• Bahan bracket adalah sesuai dengan spesifikasi dan untuk • Pipa yang disambung dengan sistem las, panjang maksimal
klem terbuatdari plat 18 meter dankedua ujungnya dipasang flens, kemudian
• Untuk setiap 3(tiga) lantai diberi 1(satu) buah fixed point. dilapisi plinkcoat minyak dandibungkus dengan karung goni
• Pipa yang akan dipasang dipotong sesuai show drawing, lalu diikat dengan kawat 1 mm setiap jarak 1 meter.-
pemotonganmenggunakan gergaji listrik, lain disambunt, • Kemudian pipa diturunkan kedalam galian dan dilevel denga
dengan siatem las, setelahtersambung lalu di cat. Sebelum n water pass lalu bersihkan permukaan flens dan
pipa riser dimatikan dengan klem,terlebih dahulu harus di lot pasangkan karet packing sesuaidiameter flens dan flens
kelurusan arah dikunci dengan mur baut.-
tegaknya, jika sudah lurusklem lalu dipasang,, pemasangan pipa • Pipa yang telah disambung kemudian ditest tekan, perbaiki
dimulai dari bawah menujukeatas. Pemasangan "'TEE" untuk kekuranganyang terjadi.-
penyambungan pipa datar. • Lakukan pengurugan pipa

▫ Pemasangan pipa hydrant mendatar ▫ Pemasangan Box Hydrant.-


• Marking penempatan jalur pipa sesuai dengan shop drawing • Buat sparing kayu sesuai dengan Box Hydrant-
• Beri tanda dengan cat pilox untuk penempatan gantungan pipa • Bersamaan dengan pemasangan bata, sparing dipasang.-
dimana jarak antara gantungan adalah 3 meter. • Pemasangan Box Hydrant setelah melepas sparing kayu,
• Sebelum dipasang pipa harus dicat dasar dahulu dengan kemudiandiperkuat dengan dyna bolt 8 mm-
Zyncromate • Pemasangan pipa
• Pipa yang akan disambung sesuai dengan sistem las, kemudian • Lindungi Box Hydrant yang sudah terpasang dengan
dicat,dasar zyncromate kemudian dicat akhir warna merah kemu marking tape.-
dian pipadigantung • Pasang aksesoris Box Hydrant seperti selang, hose nozzle,
• Lakukan test tekan fire alarmfixture
• Pada keadaan tertentu seperti perubahan arah pipa dan titik
percabangan, penggantung harus ditambah untuk penguat.-
• Setelah itu pipa distel elevasinya dan dicat kembali bagian yang
tertinggal
METODE PEMASANGAN ELEVATOR / LIFT

• Pendahuluan.
Pekerjaan Pemasangan ini meliputi pekerjaan seperti
dibawah ini, dan dimana pelaksanaan pekerjaan tersebut
harus mengikuti gambar kerja yang ada.

Dalam pelaksanaan proyek ini menggunakan Elevator / lift


dengan Kapasitas 12 orang

•METODE PEKERJAAN.
• Langkah pertama yaitu mempersiapkan peralatan –
peralatan dan bahan – bahan yang diperlukan dalam
pekerjaan ini
• Kemudian pekerjaan pengukuran langsung dapat
dikerjakan.
• Mulai dengan penempatan material hoist crane
• Pemasangan steger diruangan
• Membuat bantuan kelurusan dari atas ke bawah
• Dimulai pemasangan perkuatan-perkuatan di rel baja
• Kemudian mulai pekerjaan instalai hoist crane yang
dilakukan oleh spesialis
• Jika sudah selesai lakukan pembersihan
• RUANG LUNCUR :Yang perlu disiapkan pertama sudah pasti ruang luncur, bagaimana mungkin lift dipasang tanpa ruang luncur.
Ruang luncur dapat dibuat dari tembok dan balok cor ataupun bisa juga dibuat dari freestanding atau konstruksi baja. Ukuran ruang
luncur berbeda-beda, ini bergantung berdasarkan kapasitas lift
• GAMBAR PEMASANGAN : Setelah ada ruang luncur, maka dapat dibuat sebuah gambar kerja atau pemasangan. Gambar tersebut
tidak selalu sama persis dengan tabel dan gambar kerja seperti yang ada pada gambar 1. Ukuran bisa berubah tetapi selisihnya tidak
terlalu besar. Itu disebabkan oleh bangunan ruang luncur di suatu lokasi yang tidak sempurna liningnya (kelurusan) ataupun kontur
bangunan yang tidak sama antar lantai. Biasanya gambar dikeluarkan dilihat dari lingkar ruang luncur yang terkecil. Di bagian ini pihak
pensurvei lokasilah yang harus jeli mengamati atau mengukur ruang luncur. Jika tidak maka akibatnya akan fatal, karena lift akan
mengalami kendala saat pemasangan, bahkan bisa jadi tidak bisa terpasang karena ukuran tidak sesuai atau terdapat selisih yang tidak
sedikit dengan lokasi
• TEMPLATE : Template di sini adalah suatu bentuk yang dibuat untuk acuan menentukan beberapa titik tali lining (lot). Template dibuat
berdasarkan gambar kerja. Biasanya terdapat 7 titik lot, kadang para teknisi mekanik cukup hanya membuat 6 titik lot. Pembuatan lot
ini nanti untuk pedoman letak pemasangan komponen lift yang ada di ruang luncur yaitu, dua rel sangkar, dua rel counterweight dan
pintu luar. Pembuatan template ini tidak ada standar khusus, ini tergantung metode jarak peletakan lot terhadap gambar kerja yang
dipakai oleh masing-masing para teknisi mekanik. Paling sering terdapat dua metode penentuan titik lot. Walaupun berbeda cara
namun tujuan akhirnya adalah sesuai dengan gambar kerja. Template dapat dibuat dari kayu atau besi siku. Template dibuat dua buah,
satu diletakan di atas ruang luncur (yang telah ditentukan titik-titik lot) dan satu di bawah ruang luncur atau pit ground (hanya untuk
pengikat/penahan tali lot). Peletakan template ini disesuaikan dengan gambar kerja dan lebih baiknya lagi dikombinasikan dengan
pengamatan lokasi ruang luncur. Agar nantinya tidak ada benturan atau lokasi yang bergeser antar komponen satu dengan komponen
lain atau komponen dengan tembok ruang luncur.
• PENARIKAN TALI LINING : langkah selanjutnya penarikan tali lining. Setelah template terpasang, kita tinggal menarik tali lining
(biasanya dari tali stainless) dari titik-titik lot di template atas sampai ke bawah pit ground. Di ujung bawah, tali diikat dengan
pemberat supaya tali benar-benar lurus vertikal. Setelah ke tujuh titik ditarik tali dan diikat pemberat, tunggu beberapa saat sampai
tali tidak goyang yang berarti tali sudah pada keaadaan lurus vertikal. Pada keadaan ini tali-tali tersebut dikunci/diikat pada template
bawah agar kelurusan tali terjaga. Pada urutan langkah berikutnya para teknisi lift juga berbeda urutan pemasangannya, sesuai
pengalaman mereka masing-masing.
• REL KABIN DAN REL COUNTERWEIGHT: Pemasangan rel kabin dan rel counterweight berdasarkan lot. Biasanya berjarak 2 cm
dari tali, ini dimaksud agar saat rel dipasang tidak menyentuh/mengganggu tali lot. Untuk itu lot harus direncanakan pergeseranya
saat pemasangan template. Satu rel mempunyai panjang 5 meter dengan besarnya bermacam macam disesuaikan dengan kapasitas
angkut. Yaitu K8, K13, K24. Untuk counterweight di sebut rel omega. Rel diikat oleh braket, dan braket dibaut di
tembok/balok/konstruksi. Braket ini biasanya dipasang setiap 2,5 meter. Jarak inipun tidak harus, semakin pendek jaraknya juga akan
semakin bagus, karena rel kabin akan semakin kuat. Pemasangan rel biasanya dibantu dengan steiger. Di sini tidak kami jelaskan
bagaimana pemasangan rel kabin secara detail. Rel kabin dipasang di kanan dan dikiri kabin. Sedangkan rel coenterweight juga ada
dua. Ada tipe yang di pasang di belakang kabin ada juga di samping kanan atau kiri kabin, tergantung gambar kerja. Pemasangan rel
dimulai dari bawah sampai ke atas
• SILL PINTU LUAR, HANGER PINTU LUAR, DAUN PINTU LUAR : Langkah selanjutnya pemasangan unit pintu luar yaitu sill pintu luar
bersamaan itu juga dipasang hanger pintu luar dan daun pintu luar. Pemasangan itu semua juga berdasarkan lot yang sudah dibuat. Pemasangan
unit pintu luar biasanya juga dimulai dari lantai terbawah sampai lantai teratas.
• MESIN : Langkah selanjutnya pengangkatan mesin ke ruang mesin. Lokasi ruang luncur pada umumnya terdapat di dalam tengah gedung,
sehingga sering pengangkatan dilakukan melalui lubang ruang luncur. Pengangkatan mesin ditarik dengan chainblock atau hoist listrik yang
digantung disebuah hook yang sudah dibuat di atap ruang mesin yang lurus dengan ruang luncur. Mesin ini sementara diletakan dulu di ruang
mesin, belum langsung disetting penempatannya.
• KABIN : Kabin terdapat beberapa komponen. Pertama dipasang dahulu bottom chanal dengan dua guide shoe kabin bawah.
Kemudian upright kanan kiri dan dua safety block, untuk safety block ada dua tipe yaitu tipe bawah dan tipe atas. Kemudian ditutup/dikunci
dengan top chanal dan dua guide shoe kabin atas. Setelah itu dipasang frame kabin, kemudian dinding kabin depan termasuk COP(Car Operation
Panel) (yaitu panel tempat tombol-tombol lantai tujuan dan tombol pelengkap lain serta display lantai), dinding samping kanan kiri dan belakang.
Setelah itu dipasang atap kabin. Setelah itu dipasang unit door motor, terdiri dari hanger termasuk motor penggerak pintu dan inverter pintu.
Kemudian dipasang daun pintu kabin dan sill pintu kabin.
• COUNTERWEIGHT : Langkah selanjutnya pemasangan unit counterweight terdiri dari frame counterweight dan empat guide shoe. Untuk
balok pemberat biasanya dimasukkan ke dalam frame belakangan setelah counterweight terhubung rope (tali baja) dengan mesin dan kabin.
• Langkah selanjutnya yaitu setting unit mesin yang terdiri dari gelagar UWF, frame gearbox, motor gearbox/gearless, dan pulley deflection. Setting
penempatan unit mesin ini juga berdasarkan gambar kerja.
• ROPE (tali baja): Selanjutnya pemasangan rope, sebelum memasang rope ada langkah-langkah yang dikerjakan terlebih dahulu yaitu tali lot dan
steiger dibongkar agar tidak mengganggu. Kemudian karena posisi unit kabin berada di bawah, maka counterweight harus diposisikan di atas
ruang luncur dengan cara ditarik dengan chainblock. Nah setelah itu baru bisa dipasang rope yang menghubungkan (kabin - pulley deflection -
main pulley gearbox/gearless – counterweight). Panjangnya telah diukur berdasarkan beberapa aspek yaitu panjang ruang luncur, overheight,
counterweight, panjang pitground, buffer kabin, dan buffer counterweight. Setiap unit lift mempunyai jumlah alur dan besar diameter rope yang
berbeda tergantung kapasitas angkut. Minimal jumlah alur adalah tiga alur, dan minimal diameter adalah 8 mm. Setelah terpasang chainblock
penahan counterweight bisa dilepas.
• SPEED GOVERNOR :Selanjutnya dipasang speedgovernor, ini fungsinya untuk membatasi kecepatan berlebih waktu lift berjalan. Terhubung
dengan safety block kabin melalui satu alur rope governor, di ujung bawah rope governor terdapat tension atau pemberat agar rope tidak
kendor. Bekerja secara mekanikal, jika lift melebihi kecepatan yang ditentukan, speed governor akan mengunci dan berhenti berputar, karena
terhubung dengan safety block kabin melalui rope, kabin juga akan berhenti karena safety block bekerja seperti rem yang mencengkeram rel
kabin. Jika berandai andai extrim misalkan semua rope utama putus, lift tidak akan jatuh ke bawah karena terdapat suatu alat yang bernama
speed governor, yang akan membuat kabin berhenti.
Sub Unsur Metode Pelaksanaan Pekerjaan ELEKTRIKAL
•Pekerjaan Instalasi Listrik.

Pekerjaan Instalasi Lampu, Saklar, Stop Kontak, dan Kabel.

Teknis Pelaksanaan : Bahan yang Digunakan :


1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja. 1. Saklar

2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas 2. Stop Kontak


3. Lampu
3. Marking jalur conduit pada dinding
4. Kabel
4. Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter

5. Pasang conduit dan inbow dos Peralatan yang Digunakan :


6. Tunggu sampai dinding plester akhir 1. Tang 4. Selang air
7. Sambungkan saklar / stop kontak / kabel dengan instalasinya 2. Obeng 5. pahat

8. Pasang saklar, stop kontak, dan sebagainya 3. Meteran 6. palu/martil

9. Gunakan selang air untuk menjaga kerataan, agar seluruh saklar, stop
Keselamatan kerja :
kontak dan sebagainya 1. Pakai kacamata pelindung waktu pekerjaan bobok dinding
10 Rapihkan peralatan kerja apabila pekerjaan secara seluruh selesai 2. Pakai sarung tangan
3. Perhatikan elevasi saklar, stop kontak
. dikerjakan.
Gambar Pemasangan
•Pekerjaan Panel.
Teknis Pelaksanaan :
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
2. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.
3. Pasang Panel listrik di dinding yang telah dintentukan dengan jarak sesuai
gambar dari permukaan lantai, rata dan tidak miring.
4. Masukan semua kabel ke dalam Box panel listrik dan diberi tanda sesuai
kegunaannya, dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian
atas dapat terlindungi dari debu / kotoran.

Bahan yang Digunakan :


1. Panel Listrik

Peralatan yang Digunakan :

1. Tang 4. Selang air


5. Palu
2. Obeng
3. Meteran
Keselamatan kerja :
1. Pakai sarung tangan
2. Perhatikan ketinggian box panel
3. Pakai Sepatu
•Pekerjaan Pemasangan Kabel Tray
PEKERJAAN KABEL FEEDER

Pemasangan Kabel Feeder Pemasangan Kabel Masuk Feeder

a. Kabel feeder harus dipotong sesuai dengan panjang 1. Feeder Entry Ports (I/O panels)dirancang untuk melindungi
yang dibutuhkan menggunakan StripingTool. darimasuknya air, debu atau benda yangtidak diinginkan ke dalam
b. Bersihkan kabel feeder dari debu sisa potongan. shelter ataubangunan gedung. FEP digunakansebagai jalur
c. Kupas kabel feeder menggunakan striping tool masuknya kabel feeder ataukabel lain ke bangunan gedung dan
d. Pemasangan konektor feeder harus dilakukan mengikuti atausebagai jalur masuk ke ruangan BTS.
petunjuk manual pemasanganmenggunakan kunci 32, 36
dan 22.
e. Kabel feeder harus dipasang secara paralel/berjajar
searah dan dikencangkan menggunakanklem feeder
pada kabel tray outdoor.
f. Jarak antar klem feeder 100cm pada posisi vertikal dan
50cm pada posisi horizontal.
g. Bengkokkan kabel feeder pada posisi horizontal untuk
pemasangan konektor. 2. Sealant kualitas outdoor ( lunak ) harus digunakan untuk menutup
h. Sambungkan kabel feeder dengan kabel jumper outdoor sisi-sisi antara panel I/Odengan dinding.
secara kencang dan benar. 3. Penutup Karet digunakan untuk kabel masukdan keluar dan
i. Sambungan kabel feeder dan jumper outdoor penutup karet ini jugadigunakan untuk kabel Microwave.
harus ditutup dengan lapisan rubber dan vinyl.
j. Tarik kabel feeder ke arah BTS melalui tray horizontal.
k. Sambungkan kabel feeder dengan jumper dari rak BTS
secara kencang dan benar dan jugapasang arester.
l. lSambungan kabel feeder dan jumper BTS harus
ditutup dengan lapisan rubber dan vinyl.
m. Gunakan kabel ties hitam hanya untuk pemasangan di
outdoor. 4. Seluruh lubah harus tertutup dengansilicon terutama pada gland
n. Setelah semua klem selesai dipasang, lakukan yang kosong.
pemeriksaan ulang (termasuk washer/ring,lock washer 5. Untuk mengurangi banyaknya air yang terdapatdi pada jalur masuk
/ ring pengunci, dan baud) dari sisi atas sampai bawah dan keluar pemasanganke kabel feeder harus serapat mungkin
PEKERJAAN GROUNDING

Tahap - tahap Pemasangan Grounding / Pentanahan /


pembumian seperti dibawah ini :

Persiapan
Sebelum kita memulai pekerjaan pemasangan grounding / pentanahan / pembumian, kita harus mempersiapkan material yang
dibutuhkan antara lain:
• Ground Rod / Batang Tembaga. Kita harus hati - hati dalam memilih ground rod / batang tembaga. Batang tembaga / groundi rod
yang baik adalah batang tembaga / ground rod tersebut harus benar - benar murni tembaga. Hal ini dikarenakan karena tembag
tidak gampang keropos dan lebih mudah menyatu dengan tanah. Dipasaran banyak batang tembaga / ground rod yang palsu,
hanya pada lapisan luarnya saja yang tembaga. Alias besi / pipa biasa yang di lapisi dengan tembaga. Cara untuk mengetahui
apakah Batang Tembaga / ground rod itu asli, caranyadengan memotong melintang pada batang tembaga itu. Dengan cara ini kita
bisa mengetahui apakah tembaganya full sampai pada bagian tengah batang.
• Klem Batang Tembaga. Klem batang tembaga berfungsi untuk menyambung kabel NYA / BC ke batang tembaga / ground rod
yang sebelumnya kabel tersebut telah diberi skun terlebih dahulu
• Material untuk pembuatan Bak kontrol. Bak kontrol berfungsi untuk mengontrol sistem grounding, tempat / titik untuk
mengetesan untuk mengetahui nilai dari tahanan tanah dimana grounding yang telah kita pasang..

Pemilihan lokasi

Dalam pemasangan grounding, letak titik grounding sebaiknya tidak terlalu jauh dengan Box MCB dan tidak terlalu banyak belokan.
Pemasangan
5. Kemudian lubang kembali kita siram air, kita tunggu sampai air
meresap kedalam tanah.
6. Setelah air meresap kedalam tanah kita tancapkan kembali pipa
tersebut dengan sambil diputar-putar. Kemmudian kita tarik keluar
pipa tersebut.
7. Langkah berikutnya kita mengulangi langkah ke-5 dan ke-6
berulang – ulang sampai kita menemukan kedalam yang kita
inginkan. Dalam hal ini kedalaman yang kita inginkan adalah 2
meter.
8. Setelah kita mencapai jarak kedalaman yang kita inginkan, langkah
selanjutnya adalah kita memasukkan batang tembaga / ground rod
kedalam lubang yang kita buat tadi sambil disedikit diberi air agar
dapat lebih mudah memasukkan batang tembaga / ground rod.
9. Setelah Batang tembaga / ground rod masuk kedalam tanah, kita
selanjutnya melakukan pengetesan tahanan tanah dengan
menggunakan earth resistance (alat pengukur tahanan tanah).
10. Apabila hasil telah menunjukkan nilai antara 0 - 5ohm, maka
pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan bak kontrol ukuran
Gambar diatas merupakan gambar konstruksi
15x15x20 Cm.
dari pemasangan grounding dengan
11. Tetapi apabila hasil pengkuran dengan menggunakan Earth
menggunakan 1 batang tembaga / ground rod.
Resistance masih < 5O ohm, maka diperlukan minimal 1 lagi
batang tembaga / ground rod ditanam. Maka langkah selanjutnya
Cara memasangan ground rod / batang tembaga : lakukan lagngkah ke-1 sampai ke-9. Jarak anatara Titik ground rod
1. Tentukan letak titik dimana akan kita pasang batang tembaga. dengan titik ground rod yang lain ±4 meter.
2. Setalah letak titik ground rod ditentukan, mulailah dengan 12. Apabila telah selesai memasang 1 lagi batang tembaga / ground
membuat lubang dengan diameter ±30Cm dengan dalam ±20cm. rod, kita sambung kedua titik batang tembaga yang telah ditanam
3. Lubang yang telah kita buat tadi kita siram dengan air agar tanah kemudian dilakukan pengukuran tahanan tanah. Apabila hasil dari
menjadi lebih lunak / lembek. pengukuran tahanan tanah belum sesuai dengan target, bisa
4. Kemudian kita mulai menancapkan pipa ½” dengan cara diputar – dilakukan penambahan titik ground rod lagi sampai dicapai hasil
putar, kemudian kita tarik keluar pipanya sesuai target(hasil pengukuran tahanan tanah untuk setiap daerah
berbeda –beda, tergantung dari jenis tanah).
•Pekerjaan Penangkal Petir.
•Pendahuluan
Pekerjaan penangkal petir merupakan suatu sarana untuk A.Pengetesan
mencegah terkenanya bangunan bertingkat oleh petir pada saat Setelah kabel penghantar selesai dipasang dan sudah
hujan, sehingga resiko kecelakaan dapat diminimalis, adapun mencapai permukaan air tanah, maka dilakukan
lingkup pekerjaan penangkal petir adalah sebagai berikut : pengetesan terhadap kemampuan hantaran kabel.
•Hal – hal yang perlu diperhatikan Instalasi yang baik adalah bila tahanan mendekati nol.
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan penangkal petir perlu •Alat bantu
diperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan pekerjaan struktur dan Alat bantu yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan
arsitektur seperti : tersebut adalah sebagai berikut :
A.Grounding penangkal petir. Alat bantu merger
B.Posisi kabel penghantar BC Alat test ohm
Tang
•Metode Pelaksanaan. Test pen
A.Pemasangan kabel Penghantar Scaffolding
Kabel penghantar (BC) dipasang, bersamaan dengan Alat penerangan
pemasangan genteng sehingga pengikatannya dapat lebih •Kontrol pekerjaan
mudah. - Kabel BC - SNI
A.Pemasangan Tiang Splitzen dan Splitzen - Tidak berkarat
Pemasangan tiang splitzen juga bersamaan dengan pemasangan - Tiang splitzen - Lurus / tidak bengkok
nok genteng, dan diangkur ke papan ruiter serta rangka atap. - Tidak berkarat
Sedangkan splitzen dipasang pada saat genteng sudah selesai - Pengikat - Klemp, ukuran sesuai kabel BC
dipasang.
A.Pentanahan
Setelah kabel penghantar dipasang, dilakukan boring untuk
memasang pipa GIP sebagai pelindung kabel penghantar sampai
ke air tanah. Kemudian dibuatkan bak kontrol pada titik boring
untuk memudahkan bila ada perbaikan pekerjaan.
Bak kontrol tersebut di beri tutup beton supaya kotoran tidak
dapat masuk kedalam bak kontrol atau dalam pipa GIP.

INSTALASI PENANGKAL PETIR


Pekerjaan TELEPHONE.
Pekerjaan FIRE ALARM
Pekerjaan SOUN SYSTEM
Pekerjaan MATV

Pendahuluan
Pekerjaan instalasi MATV dukerjakan oleh tenaga ahli
dibidangnya, sehingga nantinya dapat menghasilkan
pekerjaan yang diharapkan

Hal – hal yang perlu diperhatikan


• Sparing pipa untuk kabel MATV
• Instalasi yang terletak pada rangka plafond

Keselamatan Kerja.
• Pakai Sarung Tangan
• Pakai Helm
• Pakai Sepatu Bot
• Pakai Kaca Mata

Metode Pekerjaan
Instalasi titik outlet dipasang bersamaan dengan instalasi
penerangan dan daya pada saat rangka plafond belum
dipasang, hal ini untuk menghindari bongkar pasang plafond
Penempatan MATV disesuaikan dengan penempatan yang
telah disetujui bersama sesuai gambar kerja, sehingga dalam
fungsinya MATV tersebut dapat berfungsi maksimal
FLOW CHART ELEKTRIKAL

START

PEKERJAAN PERSIAPAN
- Lahan kerja
- Alat kerja
- Fasilitas kerja
- Material yang telah disetujui
- Shop Drawing yg disetujui
- Tenaga Kerja

PEKERJAAN PABRIKASI PEKERJAAN MARKING


- Cable Ladder - Jalur pipa dalam dinding
- Penggantung Kabel ladder - Titik peralatan ( saklar ,
- Dudukan Equipment ( panel dll ) stop kontak dll. )

PEKERJAAN BOBOKAN PEMASANGAN PERALATAN


- Jalur pipa tembus dinding - Panel
- Peralatan - Stop Kontak
- Saklar

PEKERJAAN INSTALASI
- Conduit , kabel
- Grouping NO
- Labeling TEST FUNGSI

PASANG CEILING
TEST MEGER NO YES
KABEL

PEKERJAAN MARKING YES


- Titik Lampu
CONNECTION

PEKERJAAN PEMASANGAN
- Lampu
CONNECTION

PENGETESAN NO
NYALA

YES

CONNECTION CONNECTION

TES
COMMISIONING

FINISH
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

URAIAN PEKERJAAN TERKAIT


IDENTIFIKASI RESIKO TERHADAP
No. ASPEK TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN ASPEK TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN
ASPEK LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

1 Emisi ke udara 1 Akan terjadi pencemaran udara 1 Adanya pekerjaan dengan menggunakan 1 Selalu memperhatikan MSDS (Material
bahan-bahan seperti PVC,Kabel, Safety Data Sheet) dari tiap bahan yang
perekat dll. Dan adanya limbah yang digunakan untuk mengetahui dampak
dihasilkan terhadap lingkungannya

2 Menghindari pembuangan limbah


dengan cara dibakar
2 Pembuangan ke air 1 Terkontaminasinya air bersih 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan , pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke air
3 Pembungan ke tanah 1 Terkontaminasinya tanah sekitar 1 Adanya pembuangan limbah dari alat 1 Meminimalisir atau melokalisasi
bantu yang digunakan dan dari bahan , pembuangan limbah
yang dapat saja terbuang ke tanah
KESELAMATAN KERJA
PROSEDUR PELAKSANAAN K3 dan RAMBU RAMBU

RAMBU-RAMBU K-3 , TABUNG PEMADAM, PAGAR, JARING PENGAMAN. APD, P3K

PROSEDUR K 3
INPUT

Pengawas Mutu

DIPERBAKI
NO
Pelaksana / Ass. Pel.
PEMASANGAN : Pengawas K3
- RAMBU-RAMBU K 3 PERIKSA :
- LOKASI YES PENGAWASAN
TASK - PEMADAM KEBAKARAN DISETUJUI ? RUTIN
- PAGAR PENGAMAN - KEKUATAN
- JARING PENGAMAN - KEAMANAN
Pengawas K3
Pengawas K3
Pelaksana / Ass. Pelaksana

OUTPUT
LAPORAN HARIAN

Pengawas K3
FLOW ACTIVITY : LAPORAN HARIAN / LAPORAN INSPEKSI BULANAN K 3

KEBIJAKAN K 3
PROSEDUR K 3
INPUT

Pengawas Mutu

PELATIHAN PROSEDUR PROSES PENGAWASAN &


MEMBUAT PROGRAM K 3 & PENJELASAN PELAKSANAAN K 3 DI
TASK K 3 DI PROYEK PROGRAM K 3 LAPANGAN

Pengawas K3 Pengawas K3 Pengawas Mutu


Kepala Pelaksana
Pelaksana
Asisten Pelaksana

- LAPORAN HARIAN K 3
- LAPORAN INSPEKSI
OUTPUT BULANAN K 3

Pengawas K3
FLOW ACTIVITY : LAPORAN KECELAKAAN

KEBIJAKAN K 3
PROSEDUR K 3
INPUT

Pengawas K3

TIDAK

MEMBUAT PROGRAM PELATIHAN PROSEDUR PROSES PENGAWASAN &


K 3 DI PROYEK K 3 & PENJELASAN PELAKSANAAN K 3 DI ADA
TASK PROGRAM K 3 LAPANGAN KECELAKAAN

Pengawas K3 Pengawas K3 Pengawas Mutu


Kepala Pelaksana YA
Pelaksana
Asisten Pelaksana

- LAPORAN KECELAKAAN
OUTPUT
Pengawas K3
RAMBU – RAMBU DALAM LOKASI PEKERJAAN
INOVASI PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN
INOVASI PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

Dalam setiap melakukan pekerjaan, kami selalu akan mengikuti progress perencanaan yang telah kami buat dan
tetapkan. Akan tetapi tidak tertutupkan bagi kami untuk dapat melakukan pekerjaan lebih cepat dari waktu perencanaan yang telah
kami buat tersebut. Karena dengan kami lebih cepat menyelesaikan pekerjaan, akan memberikan keefisienan buat perusahaan kami,
tetapi kami tetap tidak akan mengurangi kualitas dan kuantitas dari pekerjaan tersebut.
Pada pAda beberapa langkah yang kami lakukan pencapaian waktu tersebut, diantaranya ;
• Kami akan menempatkan orang-orang yang berkualitas dan compatible dibidang mereka, agar pekerjaan yang kami lakukan
dapat dilakukan dengan baik dan tepat. Orang-orang tersebut akan mengarahkan para pekerja lapangan untuk dapat melakukan
pekerjaan dengan cepat, baik, dan benar.
• Kami juga akan melakukan penambahan pekerja secara berkala untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu,
dan kalau bisa kami dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut lebih cepat dari waktu yang telah dibuat.
• Pada setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan, kami selalu menyediakan dan menyiapkan semua peralatan pekerjaan yang
dibutuhkan tanpa para pekerja lapangan harus menunggu ketersedian peralatan tersebut.
• Kami juga akan menjaga kecepatan dan ketepatan kedatangan material yang datang, agar tidak terjadi keterlambatan dalam
pelaksanaan suatu proyek. Disetiap proyek yang kami kerjakan, kami akan mengandeng para supplier material yang akan medukung
terlaksananya pekerjaan ini.
• Para Tenaga Teknis kami dilapangan, akan selalu berkoordinasi dengan Pihak Konsultan yang telah merancang pekerjaan dan
Pihak Owner sebagai Pemilik Pekerjaan. Dengan adanya koordinasi yang baik, kami yakin akan dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik dan berkualitas sesuai dengan perencanan yang ada.
• Kami juga akan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat untuk dapat membantu kami dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Salah satu contohnya kami pasti akan mengambil beberapa orang masyarakat setempat untuk dapat bekerja membantu
kami dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kehalian masing-masing warga yang akan membantu kami tersebut.
Semua ini kami lakukan agar dapat membantu kami dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang kami lakukan, agar dapat
diselesaikan dengan baik dan cepat tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas dari nilai pekerjaan tersebut. Dengan dibantu koordinasi
yang baik antara kami sebagai kontraktor (pelaksana), konsultan, dan pihak owner pekerjaan, semua pekerjaan yang akan dilakukan
akan dapat dilaksanakan dengan baik.
WAKTU PELAKSANAAN
Karena ketatnya masa pelaksanaan, maka untuk mengantisipasi pekerjaan dipercepat sebelumnya dengan melakukan :

1. Kerja lembur
2. Menambah tenaga kerja
3. Pengadaan material yang mendukung percepatan pekerjaan

KONSISTENSI DENGAN SPEK, BAHAN, PERSONIL, SCHEDUL, RAB, ANALISA DAN HARGA SATUAN

Konsistensi spek, bahan, RAB, analisa dan harga satuan sudah tercantum pada dokumen ini. Untuk pelaksanaan dilapangan, semua
itu akan terkontrol melalui surat persetujuan material dan persetujuan shop drawing yang akan diajukan kepada konsultan
pengawas/pemilik.
Untuk konsistensi schedule terhadap waktu pelaksanaan dilapangan akan dijaga dan terus mengacu terhadap schedul yang telah
dibuat (schedul terlampir).

PENUTUP
Demikian penyajian kami perihal metode kerja secara umum/garis besar berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan

Jakarta , ……………….. 2020


PT. ……………………………….

……………………
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai